Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KESELAMATAN RUMAH SAKIT

SISTEM MANAJEMEN K3 RUMAH SAKIT

Oleh Kelompok 2:
Marni Isavitri (217052976)
Alif Sesariyanto (217052970)
M.Naufal Setia Budi (217052990)
Eka Riezky Djayanti (217052981)

FAKULTAS VOKASI
PROGRAM STUDI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2022
ABSTRAK

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu isu penting
di dunia kerja saat ini termasuk di lingkungan rumah sakit. Angka kecelakaan
kerja di rumah sakit lebih tinggi dibandingkan tempat kerja lainnya dan sebagian
besar diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman. Sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja (SMK3) harus diterapkan di semua tempat kerja, termasuk
rumah sakit yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam pelayanan
rumah sakit. Dikarenakan Kecelakaan kerja yang terjadi pada petugas kesehatan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor penyebab sering terjadi karena
kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas, keterampilan pekerja yang kurang
memadai, serta rendahnya motivasi tenaga kerja yang berbanding lurus dengan
tingginya tingkat stres kerja pada petugas kesehatan. Dengan adanya SMK3,
pihak rumah sakit dapat menyelenggarakan upaya-upaya kesehatan dan
keselamatan kerja yang dapat mengendalikan dan meminimalisasi potensi-potensi
bahaya yang mungkin timbul dan mengancam jiwa dan kehidupan para karyawan
RS, para pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan RS secara
terorganisir.

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit merupakan tempat kerja yang unik dan kompleks, tidak
hanya menyediakan pelayanan kesehtan bagi masyarakat, tetapi juga merupakan
tempat Pendidikan dan penelitian kedokteran. Semakin luas pelayanan kesehatan
dan fungsi suatu rumah sakit makan semakin kompleks peralatan dan fasilitasnya.
Kerumitan yang meliputi segala hal tersebut menyebabkan rumah sakit
mempunyai potensi yang bahaya yang sangat besar, tidak hanya bagi pasien dan
tenaga medis, resiko ini juga membahayakan pengunjung rumah sakit tersebut.
Potensi bahaya di RS selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi
bahaya bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di RS, yaitu
kecelakaan (Peledakan, kebakaran, kecelakan yang berhubungan dengan instalsi
listrik, dan sumber -sumber cidera lainnya), radiasi dan bahan-bahan kimia yang
berbahaya gas-gas anastesi, gangguan psikosial dan ergonomi. Dari berbagai
potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk megendalikan, meminimalisasi
oleh karena itu K3 RS perlu dikelola dengan baik. Agar penyelenggaraan K3
rumah sakit lebih efektif, efesien dan terpadu diperlukan sebuah manajemen K3 di
rumah sakit baik bagi pengelola maupun karyawan rumah sakit.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja
menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha,
tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak
lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Gambaran umum potensi bahaya di rumah sakit?


2. Pengertian sistem manajemen K3 rumah sakit?
3. Dasar hukum SMK3 di rumah sakit?
4. Tujuan SMK3 di rumah sakit?
5. Organisasi yang memiliki tanggung jawab menjalankan SMK3 di rumah
sakit?
6. Pelaksanaan SMK3 di rumah sakit?

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui apa saja potensi bahaya yang ada dirumah sakit serta
mengetahui lebih dalam tentang SMK3 yang ada dirumah sakit, organisasi yang
bertanggung jawab untuk melaksanakan SMK3 di rumah sakit, tujuan dari SMK3
dirumah sakit dan pelaksanaannya saat di rumah sakit.

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Risiko Bahaya Di Rumah Sakit


Potensi bahaya di rumah sakit, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada
potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah
sakit, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan
dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cedera lainnya), radiasi, bahan-bahan
kimia yang berbahaya, gas-gas anestesi dan gangguan psikososial. Semua potensi-
potensi bahaya tersebut jelas mengancam nyawa bagi para karyawan di rumah
sakit, para pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan rumah sakit.
Rumah sakit mempunyai karakteristik khusus yang dapat meningkatkan
peluang kecelakaan. Misalnya, petugas setiap kali menggunakan dan
menyerahkan instrumen benda-benda tajam tanpa melihat atau membiarkan orang
lain tahu apa yang sedang mereka lakukan. Pada akhirnya, paparan atas darah
sering sekali terjadi tanpa sepengetahuan orang tersebut, biasanya tidak diketahui
hingga sarung tangan dilepaskan pada akhir prosedur yang memperpanjang durasi
paparan. Pada kenyataannya, jari jemari setiap kali menjadi tempat goresan kecil
dan luka, meningkatkan risiko infeksi terhadap patogen yang ditularkan lewat
darah.
Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk
mengendalikan, meminimalisir dan bila mungkin meniadakannya, oleh karena itu
K3 rumah sakit perlu dikelola dengan baik. Agar penyelenggaraan K3 rumah sakit
lebih efektif, efesien dan terpadu diperlukan sebuah manajemen K3 di rumah sakit
baik bagi pengelola maupun karyawan rumah sakit.

2.2 Pengertian Sistem Manajemen K3 Rumah Sakit


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Merupakan bagian dari sistem manajemen RS secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses,
dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,

5
dan pemeliharaan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang sehat, aman, efisien, dan produktif.

2.3 Dasar Hukum SMK3 RS

Dasar hukum yang terkait dengan pelaksanaan K3 RS:

1. UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamtan Kerja


2. UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit berisi Akreditasi RS dan
Syarat Fisik Rs
4. UNDANG-UNDANG Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan
5. PERMANAKER Nomor 5/Men/1996 tentang SMK3
6. PERMENKES Nomor 432/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Pedoman
Manajemen K3 Rumah Sakit
7. PERMENKES Nomor 432/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar K3
Rumah sakit
8. PERMENKES Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Rumah Sakit

2.4 Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)


K3RS (Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit) adalah segala
kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan bagi sumber
daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun
lingkungan rumah sakit melalui upaya pencegahan kecelakan kerja dan penyakit
akibat kerja di rumah sakit.

1. Tugas organisasi K3 RS:


a) Memberi rekomendasi dan pertimbangan kepada direktur RS mengenai
masalah-masalah yang berkaitan dengan K3.

6
b) Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan
prosedur.
c) Membuat program K3RS
2. Fungsi organisasi K3 RS:
a) Mengumpulkan dan mengolah seluruh data dan informasi serta
permasalahan yang berhubungan dengan K3
b) Membantu direktur RS mengadakan dan meningkatkan upaya promosi K3,
pelatihan dan penelitian K3 di RS.
c) Pengawasan terhadap pelaksanaan program K-3.
d) Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif.
e) Koordinasi dengan unit-unit lain yang menjadi anggota K3RS.
f) Memberi nasehat tentang manajemen k3 di tempat kerja, kontrol bahaya,
mengeluarkan peraturan dan inisiatif pencegahan.
g) Investigasi dan melaporkan kecelakaan, dan merekomendasikan sesuai
kegiatannya.
h) Berpartisipasi dalam perencanaan pembelian peralatan baru, pembangunan
gedung dan proses.

2.5 Tujuan Penerapan SMK3 Di Rumah Sakit


Tujuan dari diterapkannya Sistem Manajemen K3 ini pada Rumah Sakit
adalah terciptanya cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan karyawan RS.

2.6 Pelaksanaan SMK3 Dirumah Sakit

1. Penyuluhan K3 ke semua petugas RS


2. Pelatihan K3 yang disesuaikan dengan kebutuhan individu dan kelompok
di dalam organisasi RS. Fungsinya memproses individu dengan perilaku
tertentu agar berperilaku sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya
sebagai produk akhir dari pelatihan.
3. Melaksanakan program K3 sesuai peraturan yang berlaku diantaranya:

7
a) Pemeriksaan kesehatan petugas (prakarya, berkala dan khusus)
b) Penyediaan alat pelindung diri dan keselamatan kerja
c) Penyiapan pedoman pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat
d) Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai kondisi kesehatan
e) Pengobatan pekerja yang menderita sakit
f) Melaksanakan biological monitoring
g) Melaksanakan surveilas kesehatan pekerja

8
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja memang perlu adanya
di rumah sakit karena dari penjelasan yang ada di atas banyak sekali bahaya
bahaya yang ada di sekitar rumah sakit yang mungkin orang awam tidak
mengetahui nya bahkan bahaya bahaya di rumah sakit pun ada yang tidak dapat
dilihat oleh mata seperti virus yang dapat menyebabkan infeksi ke pasien pasien
lain. Oleh karena itu perlu ada nya Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja (SMK3) di rumah sakit dan tim K3 RS yang menjalankan SMK3 di rumah
sakit ini agar terciptanya lingkungan rumah sakit yang sehat, aman dan nyaman.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ana Nur Miftachul Adna, Daru Lestantyo, Ida Wahyuni, (2022), ANALISIS
MANAJEMEN RISIKO K3 SELAMA PANDEMI COVID-19 DI
RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROJO MAGELANG, Magelang.
Dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/32700
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
432/MENKES/SK/IV/2007 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI RUMAH
SAKIT. Dari
http://kebijakankesehatanindonesia.net/sites/default/files/KMK%20432-
2007%20K3%20RS.pdf
NOVI ASTIR. (2022). PENTINGNYA MENERAPKAN K3 DI RUMAH
SAKIT. Dari https://osf.io/x5vn4
SELBYUTE ANUGERAH PUTRI, MAIMUN SAKINAH, SEPTIA PRISTI
RAHMAH, DAN FADILLA RAHMI, (2010), SMK3 RUMAH SAKIT.
Dari https://ariagusti.wordpress.com/2010/11/04/makalah-kelompok-5-
smk3-rumah-sakit/
TATAG TAUFANI AMRI, (2007), HUBUNGAN ANTARA FAKTOR
PENGHAMBAT SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (SMK3) DENGAN PELAKSANAAN SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.
JEMBER, UNIVERSITAS JEMBER. Dari
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17692

10

Anda mungkin juga menyukai