Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN METODE QUESTION STUDENT HAVE DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 139


TAMPAPUTE KECAMATAN GANDANGBATU SILLANAN KABUPATEN
TANA TORAJA

Anita Tadius
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Kristen Indonesia Toraja Universitas Kristen Indonesia Toraja
email: ukitoraja@yahoo.com ukitoraja@yahoo.com

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: ”Apakah dengan menggunakan metode pembela-
jaran Question Student Have dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran
IPA pada materi sumber daya alam, lingkungan dan teknologi? Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian
adalah siswa kelas IV SDN 139 Tampapute sebanyak 30orang siswa yang terdiri dari 20 orang
laki-laki dan 10 orang perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi
guru dan lembar observasi siswa. Instrumen ini bertujuan untuk memperoleh gambaran langsung
tentang aktivitas belajar, dan wawancara untuk mengetahui bahwa melalaui penerapan metode
pembelajaran Question Student Have siswa merasa senang dan bersemangat dalam belajar,
serta tes untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan KKM 70. Hasil penelitian pada siklus I
mencapai tingkat ketuntasan 30% dengan kategori sangat kurang dan nilai siswa pada siklus II
meningkat dengan tingkat ketuntasan 86,66% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Question Student Have
dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas IV SDN 139 Tampapute.

Key word: Question Student Have, hasil belajar

I. PENDAHULUAN kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan


yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
Pendidikan bermaksud membantu peserta didik dan negara”.
untuk mengembangkan potensi-potensi kema- Guru sebagai tenaga pendidik memiliki peran
nusiaannya. Potensi kemanusiaan merupakan penting dalam kegiatan pembelajaran di seko-
benih kemungkinan untuk menjadi manusia. lah, yaitu menciptakan suasana belajar yang
Ibarat biji mangga bagaimanapun wujudnya menyenangkan, dapat menarik minat dan moti-
jika ditanam dengan baik, pasti menjadi pohon vasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik
mangga. Pendidikan, seperti sifat sasarannya dan menarik semangat. Oleh karena itu dengan
yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan suasana belajar yang menyenangkan akan ber-
sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya kom- pengaruh terhadap pencapaian hasil belajar ka-
pleks itu, maka tidak sebuah batasan pun yang rena dapat memotivasi minat siswa untuk lebih
cukup memadai untuk menjelaskan arti pendi- aktif dalam proses pembelajaran. Tugas guru
dikan secara lengkap (Umar, 2005:1). adalah mengatur lingkungan serta membimbing
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun aktivitas anak. Artinya, janganlah hanya guru
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional me- yang aktif dan memonopoli aktivitas kelas. Da-
nyatakan bahwa, ”Pendidikan adalah usaha lam mengajar guru senantiasa harus bertanya
sadar dan terencana untuk mewujudkan su- kepada anak, apakah yang dapat dikerjakan
asana belajar dan proses pembelajaran agar oleh anak. Hendaknya aktivitas anak jangan
peserta didik secara aktif mengembangkan po- hanya terdiri atas mendengarkan saja. Banyak
tensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritu- lagi aktivitas lain yang dapat digunakan untuk
al keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, menambah efektivitas mengajar. Tradisional

1539
Jurnal KIP Vol. VI No. 2 Juli 2017 - Oktober 2017

atau modern, setiap guru mengakui pentingnya tersebut sesuai dengan tujuan pengajaran yang
aktifitas bagi proses belajar. Pengaruh terha- ingin dicapai.
dap hasil belajar merupakan suatu perubahan Berdasarkan kondisi yang diamati peneliti
yang terjadi pada diri siswa setelah mengalami pada kelas IV SDN 139 Tampapute masalah
proses belajar mengajar di sekolah. Dari ha- dari aspek siswa, diantaranya:
sil perubahan inilah dapat dilihat keberhasilan
siswa dalam memahami suatu materi pelajaran.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah sua- 1. Sebagian besar siswa terlihat pasif,
tu kumpulan teori yang sistematis, penerapan- 2. Beberapa siswa cenderung lebih bersifat
nya secara umum terbatas pada gejala-gejala acuh atau bermain, berbicara dengan siswa
alam, lahir dan berkembang melalui metode lain dalam mengikuti pembelajaran IPA
ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta yang terkesan berisi materi yang cukup
menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, banyak,
terbuka dan jujur. Menurut Prihantro Laksmi 3. Pemahaman tentang materi yang diterima
dalam Trianto (2012:142), sebagai alat pendi- peserta didik masih rendah,
dikan yang berguna untuk mencapai tujuan 4. minat belajar siswa kurang.
pendidikan, maka pendidikan IPA di sekolah
mempunyai tujuan-tujuan tertentu, yaitu: Sedangkan dari aspek guru, diantaranya:

1. Memberikan pengetahuan kepada siswa


1. Model pembelajaran IPA yang umumnya
tentang dunia tempat hidup dan bagaima-
digunakan oleh guru kelas selama ini ku-
na bersikap.
rang melibatkan siswa secara langsung da-
2. Menanamkan sikap hidup ilmiah.
lam kerja kelompok sehingga materi yang
3. Mendidik siswa untuk mengenal, meng-
diajarkankurang diamati siswa,
etahui cara kerja serta menghargai para
2. Pada saat mengajar cenderung pada ke-
ilmuan penemunya.
aktifan guru, sedangkan siswa cenderung
4. Menggunakan dan menerapkan metode il-
tidak aktif,
miah dalam memecahkan permasalahan.
3. Kurang melibatkan siswa dalam bertanya.
Hasil observasi awal dan wawancara dengan
guru kelas IV di SDN 139 Tampapute yang Salah satu cara yang dapat dilakukan un-
diadakan pada bulan Oktober 2016 minggu tuk mengatasi permasalahan yang terjadi di
pertama, terungkap bahwa hasil belajar IPA kelas IV SDN 139 Tampapute adalah dengan
secara keseluruhan di sekolah ini masih tergo- menerapkan metode Question Student Have.
long rendah utamanya di kelas IV. Diperoleh Metode ini menggunakan teknik untuk menda-
data hasil belajar siswa SD kelas IV pada mata patkan partisipasi siswa melalui tulisan. Hal ini
pelajaran IPA yang berjumlah 30 orang siswa, sangat baik digunakan pada siswa yang kurang
yang terdiri dari 20 laki-laki dan 10 perempu- berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan
an. Sebagian siswa tersebut memperoleh nilai dan harapan-harapannya melalui percakapan.
kurang dari 70 yang terdiri dari 18 orang siswa Selain itu, siswa termotivasi dalam belajar dan
dan 12 orang siswa yang memperoleh nilai dia- siswa akan mendapat kemudahan dalam me-
tas 70. Rendahnya pencapaian nilai akhir siswa nerima dan memahami materi yang diajarkan
ini menjadi indikasi bahwa pembelajaran yang karena terjadi timbal balik antara guru dan
dilakukan selama ini belum efektif, dikarenakan siswa. Guru lebih mengetahui dimana letak
minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap pela- ketidakpahaman siswa. Proses belajar siswa
jaran IPA masih rendah. Guru dalam mengajar dan proses mengajar guru merupakan keterpa-
juga kurang melibatkan siswa secara langsung duan yang memerlukan pengaturan dan peren-
dalam kerja kelompok sehingga materi yang canaan yang seksama sehingga menimbulkan
diajarkan tidak diamati oleh siswa dan siswa hasil belajar siswa. Salah satu strategi pem-
menjadi cepat bosan. Oleh karena itu, guru belajaran yang dapat mendorong siswa untuk
harus dapat memikirkan dan memilih berbagai meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan
strategi mengajar dan menggunakan strategi metode Question Student Have.

1540
Jurnal KIP Vol. VI No. 2 Juli 2017 - Oktober 2017

II. METODE PENELITIAN kat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan me-
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian tode Question Student Have, membuat LKK,
ini adalah pendekatan kualitatif, dimana pen- menyediakan buku IPA kelas IV, menyusun
dekatan ini dipilih untuk mengetahui nilai/skor format observasi terhadap aktivitas mengajar
dan aktifitas guru dan siswa dalam pelaksana- guru dan aktivitas belajar siswa dalam pem-
an tindakan pembelajaran. Menurut Bogdan belajaran IPA dengan menggunakan metode
dan Tylor dalam Zuriah (2009:92) ”peneliti- Question Student Have, membuat tes formatif,
an kualitatif adalah prosedur penelitian yang menentukan observer dan menentukan kamera-
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata wan.
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perila- Pada tindakan siklus 1 pertemuan 1 dilak-
ku yang dapat diamati”. sanakan pada hari Rabu tanggal 11 Januari
Jenis penelitian yang digunakan yaitu peneli- 2017 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit (70
tian tindakan kelas (classroom action research). menit). pembelajaran difokuskan pada materi
Penelitian tindakan kelas atau PTK memiliki sumber daya alam, lingkungan dan teknologi
peranan yang sangat penting dan strategis un- pada mata pelajaran IPA. Pelaksanaan siklus
tuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila 1 pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis
diimplementasikan dengan baik dan benar. Me- tanggal 12 Januari 2017 dengan alokasi waktu
nurut Kurt Lewin dalam Kunandar (2010:42), 2 x 35 menit (70 menit). Pelaksanaan siklus
”Penelitian tindakan adalah suatu rangkaian 11 pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Jumat
langkah yang terdiri atas empat tahap, yakni tanggal 13 Januari 2017 dengan alokasi wak-
perencanaan, tindakan, pengamatan dan reflek- tu 2 x 35 menit (70 menit). Dan pelaksanaan
si”. siklus 11 pertemuan 2 dilaksanakan pada hari
Penelitian tindakan kelas harus dilakukan di Sabtu tanggal 14 Januari 2017 dengan alokasi
kelas yang sehari-hari diajar, bukan kelas yang waktu 2 x 35 menit (70 menit). Pada tahap
diajar oleh guru lain meskipun masih dalam pelaksanaan tersebut yang bertindak sebagai
satu sekolah. Hal ini disebabkan penilaian tin- guru adalah peneliti, yang bertindak sebagai
dakan kelas adalah suatu penelitian yang ber- observer pada aktivitas guru adalah wali ke-
basis kepada kelas. Penelitian dapat dilakukan las dan yang bertindak sebagai observer pada
secara mandiri, tetapi alangkah baiknya kalau aktivitas siswa adalah sepupu.
dilaksanakan secara kolaboratif, baik dengan
teman sejawat, kepala sekolah, pengawas, dosen B. Ketercapaian hasil metode Question
dan pihak lain yang relevan dengan penilaian Student Have pada materi sumber daya
tindakan kelas. Hasil penilaian tindakan ke- alam, lingkungan dan teknologi di kelas
las dapat digunakan untuk memperbaiki mutu IV
proses belajar mengajar sesuai dengan kondisi
dan karakteristik sekolah, siswa dan guru. Dalam pembelajaran IPA perlu dikembangkan
suatu metode pembelajaran IPA yang melibatk-
an siswa secara aktif dalam kegiatan pembela-
III. PEMBAHASAN
jaran untuk menemukan atau menerapkan sen-
A. Keterlaksanaan metode Question diri ide-idenya. Sebagaimana yang diungkapk-
Student Have pada materi sumber daya an oleh Silberman (2006), mengatakan bahwa
alam, lingkungan dan teknologi di kelas Question Student Have merupakan cara pembe-
IV lajaran siswa aktif yang tidak membuat siswa
takut untuk mempelajari apa yang siswa ha-
Metode pembelajaran Question Student Have rapkan dan butuhkan. Dan menurut Hasyim
ialah salah satu cara guru dalam proses pembe- Zaini (2008), bahwa Question Student Have
lajaran siswa aktif yang tidak membuat siswa adalah teknik yang dipakai untuk mengetahui
takut untuk mempelajari apa yang siswa ha- kebutuhan dan harapan peserta didik dengan
rapkan dan butuhkan. menggunakan teknik elisitas dalam mempero-
Pada tahap perencanaan penelitian, gu- leh partisipasi peserta didik secara tertulis. Da-
ru/peneliti terlebih dahulu menyusun perang- ri uraian tersebut, aspek penting yang diper-

1541
Jurnal KIP Vol. VI No. 2 Juli 2017 - Oktober 2017

hatikan adalah bertanya. Sesuai dengan ka- 1. Memakan waktu lama jika digunakan da-
rakteristik peserta didik yang enggan bertanya lam kelas besar
dalam pembelajaran, maka metode Question 2. Pertanyaan dari siswa seringkali tidak se-
Student Have merupakan pilihan yang tepat suai dengan topik yang dibahas.
dengan bertanya secara tertulis dan dapat me-
ningkatkan hasil belajar IPA. Melihat kekurangan-kekurangan yang ada
pada tindakan siklus I belum memenuhi indi-
Hal ini sejalan dengan pendapat Kardi dan
kator keberhasilan yang ditetapkan yakni 80%
Nur dalam Trianto (2012:142), hakikat IPA
dan observasi guru dan siswa belum tergolong
meski tercermin dalam tujuan pendidikan dan
baik dan sangat baik, maka penelitian dilan-
metode mengajar yang digunakan. Untuk itu
jutkan pada siklus II. Pada tindakan siklus II
perlu dikembangkan suatu model pembelajaran
sudah terlihat perubahan tingkat keberhasilan
IPA yang melibatkan siswa secara aktif dalam
dengan menerapkan metode yang sama yaitu
kegiatan pembelajaran untuk menemukan atau
metode Question Student Have, hal ini dapat
menerapkan sendiri ide-idenya.
dilihat berdasarkan lembar tes formatif yang
Untuk memperoleh hasil dari proses belajar telah diberikan keberhasilannya sudah sesuai
maka dalam pelaksanaan tindakan siklus 1 dila- dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan.
kukan tes dan observasi. Hasil tindakan siklus Serta pada kegiatan diskusi kelompokpun su-
1 belum terlihat adanya peningkatan yang di- dah terjalin keseriusan dan kerja sama.
harapkan. Hal ini terlihat dari keaktifan siswa Berdasarkan hasil observasi pada tindakan
dalam membuat satu pertanyaan mengenai ma- siklus II kegiatan guru dan siswa sudah me-
teri yang dipelajari didalam kartu kosong yang ningkat, dimana kekurangan-kekurangan yang
telah diberikan oleh guru masih kurang kerja terjadi pada tindakan siklus I sudah dapat di-
sama dan keseriusan dan pada saat mengerjak- perbaiki.
an tes formatif yang diberikan oleh guru itupun Adapun kelebihan dari metode Question Stu-
masih kurang keseriusan siswa. Sehingga kri- dent Have adalah Dapat mengaktifkan siswa se-
teria keberhasilan yang didapatkan oleh siswa cara penuh, melatih rasa percaya diri siswa, me-
belum sesuai yaitu > 70. latih siswa untuk berbuat jujur, meningkatkan
Penyebab belum tercapainya hasil pembe- kreatifitas siswa, dapat memperdalam pengu-
lajaran yang ditentukan dikarenakan karena asaan materi pelajaran dan dapat digunakan
guru dan siswa belum maksimal dalam me- untuk semua mata pelajaran. Dari kelebihan
laksanakan pembelajaran melalui penerapan metode Question Student Have tersebut dapat
metode Question Student Have, penyebabnya diketahui bahwa dengan menggunakan meto-
yaitu: guru dalam awal pembelajaran tidak de tersebut dapat meningkatkan hasil belajar
membuka wawasan siswa melalui pertanyaan siswa.
yang menyangkut materi, serta tidak menyam- Kelebihan metode Question Student Have ini
paikan tujuan-tujuan yang pembelajaran yang sejalan dengan pendapat Nana Sudjana dalam
akan dicapai, guru dalam membagi siswa dalam Psikologi Belajar (2011:82) tentang pengertian
beberapa kelompok tidak secara heterogen ka- belajar bahwa, belajar bukan hanya mengha-
rena siswa dalam keadaan gaduh, siswa kurang fal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar
paham dalam menyelesaikan kegiatan tugas ke- adalah proses yang ditandai dengan adanya
lompok karena guru kurang terampil dalam perubahan pada diri peserta didik. Perubahan
memberikan pemahaman kepada siswa tentang sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan
langkah-langkah kegiatan, guru memberi tugas dalam berbagai bentuk seperti berubah penge-
secara individu namun tidak mengatur kembali tahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah
posisi duduk siswa sehingga siswa dalam menye- lakunya, keterampilannya, kecakapan dan ke-
lesaikan tugas tidak konsentrasi dan guru hanya mampuannya, daya reaksinya, daya penerima-
menyimpulkan materi secara lisan saja tanpa annya dan aspek yang ada pada individu. Dan
menyuruh siswa membuat catatan-catatan ke- hal ini sejalan pula dengan pengertian hasil
cil tentang materi yang telah dipelajari. Hal belajar yang dikemukakan oleh Agus Suprijono
ini sejalan dengan kelemahan atau kekurangan dalam Cooperative Learning (2015:7) bahwa
Metode Question Student Have yaitu: Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara

1542
Jurnal KIP Vol. VI No. 2 Juli 2017 - Oktober 2017

keseluruhan bukan hanya salah satu aspek po- yang memperoleh nilai (55-69) dengan kategori
tensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembe- Cukup, ada 2 siswa yang memperoleh nilai (46-
lajaran yang dikategorisasi tidak dilihat secara 54) dengan kategori Kurang dan ada 2 siswa
fragmentaris atau terpisah, melainkan secara yang memperoleh nilai (0-45) dengan kategori
komprehensif. Komprehensif adalah bersifat Sangat Kurang.
mampu menerima dengan baik atau mempu- Pada evaluasi tes tindakan siklus II pertemu-
nyai dan memperlihatkan wawasan yang luas. an I, rata-rata siswa belum dapat menjawab
Lebih lanjut dikemukakan Bloom dalam Sup- soal nomor 1 tentang kegunaaan hasil alam ba-
rijono (2015:6) bahwahasil belajar mencakup gi manusia. Namun pada soal nomor 4 dan 5
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. sudah dijawab oleh siswa, tetapi kurang tepat,
Domain kognitif adalah pengetahuan, pema- tentang usaha yang dapat dilakukan agar ling-
haman, menerapkan, menentukan hubungan, kungan kita tetap segar dan alasan mengapa
mengorganisasikan, dan menilai. Domain afek- sumber daya alam yang dapat diperbarui me-
tif adalah menerima, memberikan respon, nilai, rupakan sumber daya alam yang terus menerus
organisasi, dan karateristik. Domain psikomo- ada. Sedangkan pada evaluasi tes tindakan
torik mencakup keterampilan produktif, teknik, siklus II pertemuan II, rata-rata siswa belum
fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. dapat menjawab soal nomor 2 dan 5 secara
Penelitian ini mengalami keberhasilan pa- tepat, tentangperbedaan sumber daya alam gu-
da siklus II. Walaupun pada siklus I terjadi nung dan sumber daya alam hutan dan manfaat
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa air sungai jika dibendung. Berdasarkan penje-
dibandingkan pada saat observasi pra peneliti- lasan tersebut diketahui bahwa terjadi pening-
an, namun hasil belajar yang diperoleh belum katan hasil pembelajaran dari siklus I ke siklus
mencapai indikator ketuntasan yang telah di- II. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil belajar
tetapkan.Untuk memperoleh hasil dari proses yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu 55,33
belajar maka dalam pelaksanaan tindakan si- dengan ketuntasan 30%. Kemudian pada si-
klus I dan Siklus II dilakukan tes dan observasi. klus II, rata-rata hasil belajar siswa meningkat
Berdasarkan hasil evaluasi tes tindakan si- menjadi 73,83 dengan ketuntasan 86,67%.
klus I menunjukkan bahwa ada 5 siswa yang Berdasarkan hasil pengamatan observer ter-
memperoleh nilai (85-100) dengan kategori Sa- hadap observasi aktivitas guru pada saat meng-
ngat baik, ada 4 siswa yang memperoleh nilai ajar dan aktivitas siswa pada saat belajar telah
(70-84) dengan kategori Baik, ada 8 siswa yang mengalami peningkatan. Pada observasi akti-
memperoleh nilai (55-69) dengan kategori Cu- vitas guru saat mengajar siklus I pertemuan I
kup, ada 2 siswa yang memperoleh nilai (46-54) persentase pencapaian 51,85% dan pertemuan
dengan kategori Kurang dan ada 11 siswa yang II persentase pencapaian 55,55%. Sedangkan
memperoleh nilai (0-45) dengan kategori Sa- aktivitas siswa saat belajar pada siklus I per-
ngat Kurang. temuan I persentase pencapaian 54,68% dan
Pada evaluasi tes tindakan siklus I pertemu- pertemuan II persentase pencapaian 56,68%.
an I, rata-rata siswa belum dapat menjawab Pada observasi aktivitas guru saat mengajar
soal nomor 5 tentang sumber daya alam yang siklus II pertemuan I persentase pencapaian
dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan 66,66% dan pertemuan II persentase pencapa-
sandang. Sedangkan pada evaluasi tes tindak- ian 94,44%. Sedangkan aktivitas siswa saat
an siklus I pertemuan II, rata-rata siswa belum belajar pada siklus II pertemuan I persentase
dapat menjawab soal nomor 3 dan 5 secara pencapaian 79,68% dan pertemuan II persenta-
lengkap tentang manfaat sumber daya alam se pencapaian 90,62%
gunung dan alasan mengapa hutan dapat dika- Keberhasilan tindakan dari siklus I ke si-
takan sebagai tempat penyimpanan air. klus II dikarenakan guru dapat melaksanakan
Berdasarkan hasil evaluasi tes tindakan si- rancangan pembelajaran dengan baik sesuai
klus II menunjukkan bahwa Ada 7 siswa yang dengan metode yang digunakan, serta kesesua-
memperoleh nilai (85-100) dengan kategori Sa- ian dan ketepatan model yang digunakan yai-
ngat baik, ada 19 siswa yang memperoleh nilai tu penerapan metode Question Student Have
(70-84) dengan kategori Baik, tidak ada siswa mengalami peningkatan yang sangat baik. Tu-

1543
Jurnal KIP Vol. VI No. 2 Juli 2017 - Oktober 2017

Tabel 1: Hasil Pembelajaran Siklus I

Tabel 2: Hasil Pembelajaran Siklus II

Tabel 4: Pencapaian Aktivitas Siklus I dan II

1544
Jurnal KIP Vol. VI No. 2 Juli 2017 - Oktober 2017

Tabel 1: Perbandingan Hasil Pembelajaran Siklus I dan II


No Nama Siswa Skor Penilaian Siklus I Skor Penilaian Siklus II
1 YO 20 70
2 YN 35 75
3 YJ 65 85
4 F 80 75
5 J 25 50
6 Y 15 50
7 T 30 80
8 FP 60 75
9 Y 65 75
10 KRR 25 45
11 AF 50 75
12 AM 15 90
13 A 85 75
14 G 40 70
15 S 45 70
16 KB 45 70
17 AP 35 25
18 AXP 75 80
19 AID 80 85
20 S 60 75
21 Y 85 85
22 AH 60 80
23 GD 85 95
24 DS 50 80
25 CYA 65 75
26 F 80 80
27 Y 60 85
28 C 55 75
29 HY 85 75
30 S 85 90
Jumlah 1660 2215
Rata-Rata 55,33 73,83
Ketuntasan 30% 86,66%
Ketidaktuntasan 70% 13,33%
Kategori Sangat Kurang Sangat Baik

juan pembelajaran yang telah ditetapkan telah katkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
tercapai dengan baik, yakni dengan menggu- IPA tentang sumber daya alam, lingkungan
nakan metode Question Student Have dapat dan teknologi di kelas IV SDN 139 Tampapute
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten
SDN.139 Tampapute. Tana Toraja. Hal ini dapat dilihat pada hasil
tes formatif siklus I nilai ketuntasan siswa 30%
IV. KESIMPULAN DAN SARAN berada pada kategori sangat kurang. Nilai ke-
tuntasan ini sangat jauh dari yang diharapkan.
A. Kesimpulan Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan pada si-
klus II. Dan pada siklus II hasil ketuntasan tes
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, formatif siswa mengalami peningkatan persen-
maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa tase yaitu 86,66% berada pada kategori sangat
metode Question Student Have dapat mening-

1545
Jurnal KIP Vol. VI No. 2 Juli 2017 - Oktober 2017

baik. Persentase ketuntasan ini sudah sesuai siswa lebih aktif dan tidak malu la-
dengan yang diharapkan karena sudah meme- gi untuk ingintahu apa yang mereka
nuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan tidak tahu.
yakni 80%. (f) Bagi peneliti lain dalam bidang ke-
pendidikan agar meneliti lebih lanjut
B. Saran tentang penerapan metode Question
Student Have karena dapat mening-
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, katkan keterampilan bertanya dan
maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai meningkatkan hasil belajar siswa
berikut:

1. Bentuk pembelajaran dengan menerapk- DAFTAR PUSTAKA


an metode Question Student Have dengan
[1] Ali Murfi, Pengertian Question Student Ha-
mengacu pada lima langkah metode Qu-
ve (QSH). http://www.slideshare.net/Ali-
estion Student Have dalam melaksanakan
Murfi/strategi-pembelajaran-aktif-
tahapan pembelajarannya dan keseluruh-
question-student-have-qshDiakses tanggal
an kegiatan pembelajaran, layak dipertim-
5 November 2016.
bangkan untuk menjadi bentuk pembela-
jaran alternative dalam meningkatkan ha- [2] Arikunto Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian
sil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
2. Bagi guru atau praktisi pendidikan lainnya
[3] Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi Penelitian
yang tertarik untuk menerapkan metode
Sosial dan Pendidikan. Malang: PT Bumi
pembelajaran ini, perlu memperhatikan
Aksara
hal-hal sebagai berikut:
(a) Selalu membangkitkan pengetahuan [4] Zaini Hasyim. 2008. Pengerti-
awal siswa dengan memberikan aper- an Question Student Have (QSH).
sepsi berupa pertanyaan yang me- http://www.google.co.id/qsh-menurut-
nyangkut dengan materi sebelum ma- para-ahli.
teri disajikan. Diakses tanggal 5 November 2016
(b) Memperhatikan dan menelaah [5] Vonny, Susanna. Dkk. 2014. Pedoman Pe-
kegiatan-kegiatan dalam tahapan nulisan Karya Ilmiah Program Studi Pen-
pembelajaran IPA dengan menerapk- didikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
an metode Question Student Have Pendidikan Universitas Kristen Indonesia
secara efektif sehingga tujuan yang Toraja. Makale: FKIP UKI Toraja
ingin dicapai dalam pembelajaran
dapat tercapai dengan baik. [6] UU Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem
(c) Pengaturan waktu yang akan digu- Pendidikan Nasional
nakan dalam kegiatan pembelajar- [7] Tap MPR No. IV/MPR/1978 Tentang
an dipertimbangkan dengan matang GBHN
agar dapat sesuai dengan waktu yang
direncanakan. [8] Depdiknas. 2003. Fungsi dan tujuan IPA
(d) Guru perlu mempersiapkan terlebih Berdasarkan Kurikulum Berbasis kompeten-
dahulu alat peraga berupa kartu ko- si.
song untuk masing-masing siswa se-
[9] Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian
belum dibagikan kepada siswa.
Kelas Sebagai Pengembangan Propesi Guru.
(e) Guru dalam mengaplikasikan metode
Jakarta: PT Rajawali
Question Student Have, sebaiknya gu-
ru lebih banyak memberikan kesem- [10] Rosyidi Wahid & Machmudah Umi.
patan kepada siswa untuk menuangk- Pengertian Question Student Have (QSH).
an pertanyaannya yang menyangkut http://www.google.co.id/qsh-menurut-
materi pembelajaran di kartu kosong para-ahli. Diakses tanggal 5 November
yang diberikan agar dapat membantu 2016

1546
Jurnal KIP Vol. VI No. 2 Juli 2017 - Oktober 2017

[11] Sagala, H Syaiful. 2012. Konsep dan Mak- [14] Suratijo. 2011. Ilmu Pengetahuan Alam
na Pembelajaran Untuk Membantu Meme- Untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Sidoarjo:
cahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Masmedia
Bandung: Alfabeta
[15] Tirtarahardja, Umar. 2005. Pengantar
[12] Silberman. Melvin L. 2006. Penger- Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
tian Question Student Have (QSH).
http://www.google.co.id/qsh-menurut- [16] Trianto. 2012.Model Pembelajaran Terpa-
para-ahli. Diakses tanggal 5 November du Konsep, Strategi, dan Implementasinya
2016 Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendi-
dikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi Aksara
[13] Suprijono, Agus. 2015. Cooperative Lear-
ning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya:
Pustaka Pelajar

1547

Anda mungkin juga menyukai