Anita Tadius
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Kristen Indonesia Toraja Universitas Kristen Indonesia Toraja
email: ukitoraja@yahoo.com ukitoraja@yahoo.com
ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: ”Apakah dengan menggunakan metode pembela-
jaran Question Student Have dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran
IPA pada materi sumber daya alam, lingkungan dan teknologi? Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian
adalah siswa kelas IV SDN 139 Tampapute sebanyak 30orang siswa yang terdiri dari 20 orang
laki-laki dan 10 orang perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi
guru dan lembar observasi siswa. Instrumen ini bertujuan untuk memperoleh gambaran langsung
tentang aktivitas belajar, dan wawancara untuk mengetahui bahwa melalaui penerapan metode
pembelajaran Question Student Have siswa merasa senang dan bersemangat dalam belajar,
serta tes untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan KKM 70. Hasil penelitian pada siklus I
mencapai tingkat ketuntasan 30% dengan kategori sangat kurang dan nilai siswa pada siklus II
meningkat dengan tingkat ketuntasan 86,66% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Question Student Have
dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas IV SDN 139 Tampapute.
1539
Jurnal KIP Vol. VI No. 2 Juli 2017 - Oktober 2017
atau modern, setiap guru mengakui pentingnya tersebut sesuai dengan tujuan pengajaran yang
aktifitas bagi proses belajar. Pengaruh terha- ingin dicapai.
dap hasil belajar merupakan suatu perubahan Berdasarkan kondisi yang diamati peneliti
yang terjadi pada diri siswa setelah mengalami pada kelas IV SDN 139 Tampapute masalah
proses belajar mengajar di sekolah. Dari ha- dari aspek siswa, diantaranya:
sil perubahan inilah dapat dilihat keberhasilan
siswa dalam memahami suatu materi pelajaran.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah sua- 1. Sebagian besar siswa terlihat pasif,
tu kumpulan teori yang sistematis, penerapan- 2. Beberapa siswa cenderung lebih bersifat
nya secara umum terbatas pada gejala-gejala acuh atau bermain, berbicara dengan siswa
alam, lahir dan berkembang melalui metode lain dalam mengikuti pembelajaran IPA
ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta yang terkesan berisi materi yang cukup
menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, banyak,
terbuka dan jujur. Menurut Prihantro Laksmi 3. Pemahaman tentang materi yang diterima
dalam Trianto (2012:142), sebagai alat pendi- peserta didik masih rendah,
dikan yang berguna untuk mencapai tujuan 4. minat belajar siswa kurang.
pendidikan, maka pendidikan IPA di sekolah
mempunyai tujuan-tujuan tertentu, yaitu: Sedangkan dari aspek guru, diantaranya:
1540
Jurnal KIP Vol. VI No. 2 Juli 2017 - Oktober 2017
1541
Jurnal KIP Vol. VI No. 2 Juli 2017 - Oktober 2017
hatikan adalah bertanya. Sesuai dengan ka- 1. Memakan waktu lama jika digunakan da-
rakteristik peserta didik yang enggan bertanya lam kelas besar
dalam pembelajaran, maka metode Question 2. Pertanyaan dari siswa seringkali tidak se-
Student Have merupakan pilihan yang tepat suai dengan topik yang dibahas.
dengan bertanya secara tertulis dan dapat me-
ningkatkan hasil belajar IPA. Melihat kekurangan-kekurangan yang ada
pada tindakan siklus I belum memenuhi indi-
Hal ini sejalan dengan pendapat Kardi dan
kator keberhasilan yang ditetapkan yakni 80%
Nur dalam Trianto (2012:142), hakikat IPA
dan observasi guru dan siswa belum tergolong
meski tercermin dalam tujuan pendidikan dan
baik dan sangat baik, maka penelitian dilan-
metode mengajar yang digunakan. Untuk itu
jutkan pada siklus II. Pada tindakan siklus II
perlu dikembangkan suatu model pembelajaran
sudah terlihat perubahan tingkat keberhasilan
IPA yang melibatkan siswa secara aktif dalam
dengan menerapkan metode yang sama yaitu
kegiatan pembelajaran untuk menemukan atau
metode Question Student Have, hal ini dapat
menerapkan sendiri ide-idenya.
dilihat berdasarkan lembar tes formatif yang
Untuk memperoleh hasil dari proses belajar telah diberikan keberhasilannya sudah sesuai
maka dalam pelaksanaan tindakan siklus 1 dila- dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan.
kukan tes dan observasi. Hasil tindakan siklus Serta pada kegiatan diskusi kelompokpun su-
1 belum terlihat adanya peningkatan yang di- dah terjalin keseriusan dan kerja sama.
harapkan. Hal ini terlihat dari keaktifan siswa Berdasarkan hasil observasi pada tindakan
dalam membuat satu pertanyaan mengenai ma- siklus II kegiatan guru dan siswa sudah me-
teri yang dipelajari didalam kartu kosong yang ningkat, dimana kekurangan-kekurangan yang
telah diberikan oleh guru masih kurang kerja terjadi pada tindakan siklus I sudah dapat di-
sama dan keseriusan dan pada saat mengerjak- perbaiki.
an tes formatif yang diberikan oleh guru itupun Adapun kelebihan dari metode Question Stu-
masih kurang keseriusan siswa. Sehingga kri- dent Have adalah Dapat mengaktifkan siswa se-
teria keberhasilan yang didapatkan oleh siswa cara penuh, melatih rasa percaya diri siswa, me-
belum sesuai yaitu > 70. latih siswa untuk berbuat jujur, meningkatkan
Penyebab belum tercapainya hasil pembe- kreatifitas siswa, dapat memperdalam pengu-
lajaran yang ditentukan dikarenakan karena asaan materi pelajaran dan dapat digunakan
guru dan siswa belum maksimal dalam me- untuk semua mata pelajaran. Dari kelebihan
laksanakan pembelajaran melalui penerapan metode Question Student Have tersebut dapat
metode Question Student Have, penyebabnya diketahui bahwa dengan menggunakan meto-
yaitu: guru dalam awal pembelajaran tidak de tersebut dapat meningkatkan hasil belajar
membuka wawasan siswa melalui pertanyaan siswa.
yang menyangkut materi, serta tidak menyam- Kelebihan metode Question Student Have ini
paikan tujuan-tujuan yang pembelajaran yang sejalan dengan pendapat Nana Sudjana dalam
akan dicapai, guru dalam membagi siswa dalam Psikologi Belajar (2011:82) tentang pengertian
beberapa kelompok tidak secara heterogen ka- belajar bahwa, belajar bukan hanya mengha-
rena siswa dalam keadaan gaduh, siswa kurang fal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar
paham dalam menyelesaikan kegiatan tugas ke- adalah proses yang ditandai dengan adanya
lompok karena guru kurang terampil dalam perubahan pada diri peserta didik. Perubahan
memberikan pemahaman kepada siswa tentang sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan
langkah-langkah kegiatan, guru memberi tugas dalam berbagai bentuk seperti berubah penge-
secara individu namun tidak mengatur kembali tahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah
posisi duduk siswa sehingga siswa dalam menye- lakunya, keterampilannya, kecakapan dan ke-
lesaikan tugas tidak konsentrasi dan guru hanya mampuannya, daya reaksinya, daya penerima-
menyimpulkan materi secara lisan saja tanpa annya dan aspek yang ada pada individu. Dan
menyuruh siswa membuat catatan-catatan ke- hal ini sejalan pula dengan pengertian hasil
cil tentang materi yang telah dipelajari. Hal belajar yang dikemukakan oleh Agus Suprijono
ini sejalan dengan kelemahan atau kekurangan dalam Cooperative Learning (2015:7) bahwa
Metode Question Student Have yaitu: Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara
1542
Jurnal KIP Vol. VI No. 2 Juli 2017 - Oktober 2017
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek po- yang memperoleh nilai (55-69) dengan kategori
tensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembe- Cukup, ada 2 siswa yang memperoleh nilai (46-
lajaran yang dikategorisasi tidak dilihat secara 54) dengan kategori Kurang dan ada 2 siswa
fragmentaris atau terpisah, melainkan secara yang memperoleh nilai (0-45) dengan kategori
komprehensif. Komprehensif adalah bersifat Sangat Kurang.
mampu menerima dengan baik atau mempu- Pada evaluasi tes tindakan siklus II pertemu-
nyai dan memperlihatkan wawasan yang luas. an I, rata-rata siswa belum dapat menjawab
Lebih lanjut dikemukakan Bloom dalam Sup- soal nomor 1 tentang kegunaaan hasil alam ba-
rijono (2015:6) bahwahasil belajar mencakup gi manusia. Namun pada soal nomor 4 dan 5
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. sudah dijawab oleh siswa, tetapi kurang tepat,
Domain kognitif adalah pengetahuan, pema- tentang usaha yang dapat dilakukan agar ling-
haman, menerapkan, menentukan hubungan, kungan kita tetap segar dan alasan mengapa
mengorganisasikan, dan menilai. Domain afek- sumber daya alam yang dapat diperbarui me-
tif adalah menerima, memberikan respon, nilai, rupakan sumber daya alam yang terus menerus
organisasi, dan karateristik. Domain psikomo- ada. Sedangkan pada evaluasi tes tindakan
torik mencakup keterampilan produktif, teknik, siklus II pertemuan II, rata-rata siswa belum
fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. dapat menjawab soal nomor 2 dan 5 secara
Penelitian ini mengalami keberhasilan pa- tepat, tentangperbedaan sumber daya alam gu-
da siklus II. Walaupun pada siklus I terjadi nung dan sumber daya alam hutan dan manfaat
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa air sungai jika dibendung. Berdasarkan penje-
dibandingkan pada saat observasi pra peneliti- lasan tersebut diketahui bahwa terjadi pening-
an, namun hasil belajar yang diperoleh belum katan hasil pembelajaran dari siklus I ke siklus
mencapai indikator ketuntasan yang telah di- II. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil belajar
tetapkan.Untuk memperoleh hasil dari proses yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu 55,33
belajar maka dalam pelaksanaan tindakan si- dengan ketuntasan 30%. Kemudian pada si-
klus I dan Siklus II dilakukan tes dan observasi. klus II, rata-rata hasil belajar siswa meningkat
Berdasarkan hasil evaluasi tes tindakan si- menjadi 73,83 dengan ketuntasan 86,67%.
klus I menunjukkan bahwa ada 5 siswa yang Berdasarkan hasil pengamatan observer ter-
memperoleh nilai (85-100) dengan kategori Sa- hadap observasi aktivitas guru pada saat meng-
ngat baik, ada 4 siswa yang memperoleh nilai ajar dan aktivitas siswa pada saat belajar telah
(70-84) dengan kategori Baik, ada 8 siswa yang mengalami peningkatan. Pada observasi akti-
memperoleh nilai (55-69) dengan kategori Cu- vitas guru saat mengajar siklus I pertemuan I
kup, ada 2 siswa yang memperoleh nilai (46-54) persentase pencapaian 51,85% dan pertemuan
dengan kategori Kurang dan ada 11 siswa yang II persentase pencapaian 55,55%. Sedangkan
memperoleh nilai (0-45) dengan kategori Sa- aktivitas siswa saat belajar pada siklus I per-
ngat Kurang. temuan I persentase pencapaian 54,68% dan
Pada evaluasi tes tindakan siklus I pertemu- pertemuan II persentase pencapaian 56,68%.
an I, rata-rata siswa belum dapat menjawab Pada observasi aktivitas guru saat mengajar
soal nomor 5 tentang sumber daya alam yang siklus II pertemuan I persentase pencapaian
dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan 66,66% dan pertemuan II persentase pencapa-
sandang. Sedangkan pada evaluasi tes tindak- ian 94,44%. Sedangkan aktivitas siswa saat
an siklus I pertemuan II, rata-rata siswa belum belajar pada siklus II pertemuan I persentase
dapat menjawab soal nomor 3 dan 5 secara pencapaian 79,68% dan pertemuan II persenta-
lengkap tentang manfaat sumber daya alam se pencapaian 90,62%
gunung dan alasan mengapa hutan dapat dika- Keberhasilan tindakan dari siklus I ke si-
takan sebagai tempat penyimpanan air. klus II dikarenakan guru dapat melaksanakan
Berdasarkan hasil evaluasi tes tindakan si- rancangan pembelajaran dengan baik sesuai
klus II menunjukkan bahwa Ada 7 siswa yang dengan metode yang digunakan, serta kesesua-
memperoleh nilai (85-100) dengan kategori Sa- ian dan ketepatan model yang digunakan yai-
ngat baik, ada 19 siswa yang memperoleh nilai tu penerapan metode Question Student Have
(70-84) dengan kategori Baik, tidak ada siswa mengalami peningkatan yang sangat baik. Tu-
1543
Jurnal KIP Vol. VI No. 2 Juli 2017 - Oktober 2017
1544
Jurnal KIP Vol. VI No. 2 Juli 2017 - Oktober 2017
juan pembelajaran yang telah ditetapkan telah katkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
tercapai dengan baik, yakni dengan menggu- IPA tentang sumber daya alam, lingkungan
nakan metode Question Student Have dapat dan teknologi di kelas IV SDN 139 Tampapute
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten
SDN.139 Tampapute. Tana Toraja. Hal ini dapat dilihat pada hasil
tes formatif siklus I nilai ketuntasan siswa 30%
IV. KESIMPULAN DAN SARAN berada pada kategori sangat kurang. Nilai ke-
tuntasan ini sangat jauh dari yang diharapkan.
A. Kesimpulan Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan pada si-
klus II. Dan pada siklus II hasil ketuntasan tes
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, formatif siswa mengalami peningkatan persen-
maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa tase yaitu 86,66% berada pada kategori sangat
metode Question Student Have dapat mening-
1545
Jurnal KIP Vol. VI No. 2 Juli 2017 - Oktober 2017
baik. Persentase ketuntasan ini sudah sesuai siswa lebih aktif dan tidak malu la-
dengan yang diharapkan karena sudah meme- gi untuk ingintahu apa yang mereka
nuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan tidak tahu.
yakni 80%. (f) Bagi peneliti lain dalam bidang ke-
pendidikan agar meneliti lebih lanjut
B. Saran tentang penerapan metode Question
Student Have karena dapat mening-
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, katkan keterampilan bertanya dan
maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai meningkatkan hasil belajar siswa
berikut:
1546
Jurnal KIP Vol. VI No. 2 Juli 2017 - Oktober 2017
[11] Sagala, H Syaiful. 2012. Konsep dan Mak- [14] Suratijo. 2011. Ilmu Pengetahuan Alam
na Pembelajaran Untuk Membantu Meme- Untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Sidoarjo:
cahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Masmedia
Bandung: Alfabeta
[15] Tirtarahardja, Umar. 2005. Pengantar
[12] Silberman. Melvin L. 2006. Penger- Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
tian Question Student Have (QSH).
http://www.google.co.id/qsh-menurut- [16] Trianto. 2012.Model Pembelajaran Terpa-
para-ahli. Diakses tanggal 5 November du Konsep, Strategi, dan Implementasinya
2016 Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendi-
dikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi Aksara
[13] Suprijono, Agus. 2015. Cooperative Lear-
ning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya:
Pustaka Pelajar
1547