Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA


PADA MATERI PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN JENIS
MAKANANYA DENGAN METODE KOOPERATIF
SISWA KELAS IV SEMESTER 1 UPT SDN 1 TEGALSARI KECAMATAN
GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

DISUSUN OLEH

NAMA MAHASISWA : USWATUN HASANAH


NIM : 837733519
PROGRAM STUDI : S1 PGSD
POKJAR : AMBARAWA
MASA REGISTRASI : 2021.2

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


IPA merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam
pendidikan. Sebagai bukti pelajaran IPA diberikan kepada semua jenjang pendidikan mulai
dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Mengingat pentingnya IPA, maka dalam
pengajarannya bukan hanya untuk mengetahui dan memahami apa yang terkandung dalam IPA
itu sendiri, tetapi lebih menekankan pada pola berfikir siswa agar dapat menguasai dan
memecahkan masalah secara kritis, logis, kreatif, cermat, dan teliti.
Proses belajar mengajar merupakan bagian dari kegiatan guru di sekolah. Proses belajar
mengajar atau yang sering disebut dengan PBM berguna untuk menyampaikan informasi,
pengetahuan, pengalaman kepada peserta didik. Kenyataan yang ada pada saat ini bahwa dalam
komunikasi sering terjadi penyimpangan sehingga proses belajar mengajar menjadi tidak
efektif dan efisien. Keadaan tersebut disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: ada
kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan peserta didik, kurang minat peserta didik, kurangnya
sarana dan prasarana pembelajaran.
Selain itu proses belajar mengajar tidak efektif dikarenakan, sebagian guru belum
sepenuhnya menerapkan model-model pembelajaran misalnya model pembelajaran kontektual
dalam proses pembelajaran, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan kurang menarik,
berlangsung monoton dan membosankan, serta interaksi yang terjadi hanya satu arah karena
guru yang dominan aktif, sementara siswanya pasif.
Guru di kelas IV UPT SD Negeri 1 Tegalsari menyadari bahwa kegiatan pembelajaran
IPA (Sains) masih terdapat beberapa permasalahan. Kegiatan belajar mengajar yang
dikembangkan guru sangat monoton yang mana masih menggunakan model konvensional
yaitu sebatas penerapan metode ceramah dan latihan. Siswa belajar dengan cara duduk rapi
mencatat materi yang ada di papan tulis, menyimak penjelasan guru dengan tertib (verbalistik),
lalu mengerjakan soal-soal latihan. Proses pembelajaran kurang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk aktif berinteraksi dengan guru dan materi pelajaran sehingga siswa
cenderung pasif sementara gurunyalah yang aktif (teacher centered).
Masalah yang dialami kelas IV UPT SD Negeri 1 Tegalsari di atas menyebabkan tidak
adanya aktivitas belajar dalam diri siswa. Dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut
keaktifannya. Aktif yang dimaksud adalah siswa aktif bertanya, mempertanyakan,
mengemukakan gagasan dan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, karena belajar
memang merupakan suatu proses aktif dari siswa dalam membangun pengetahuannya.
Sehingga, jika pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka
pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sangat penting karena akan menyebabkan
interaksi antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa. Suasana kelas menjadi segar
dan kondusif karena siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas
yang timbul dari siswa ini perlu untuk terbentuknya pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan kompetensi yang diharapkan. Usman (2007: 21-22), mengemukakan pentingnya
aktivitas siswa dalam pembelajaran ini. Menurut beliau, aktivitas belajar siswa, telah dilakukan
oleh John Dewey, sebagai tokoh pendidikan melalui metode proyeknya dengan semboyan
learning by doing. Juga tokoh sebelumnya Rousseau, Pestaluzi, Frobel, dan Montessory telah
mendukung prinsip aktivitas dalam pengajaran ini.
Tidak adanya keaktifan belajar dalam diri siswa kelas IV UPT SD Negeri 1 Tegalsari
menyebabkan timbulnya beberapa masalah, diantaranya mata pelajaran IPA menjadi kurang
menarik bagi siswa, timbulnya kebosanan siswa pada saat pelajaran IPA, terjadi verbalisme
pada diri siswa, pengetahuan yang diperoleh siswa tidak bertahan lama, dan pemahaman siswa
terhadap materi rendah. Respon murid dalam mengikuti pembelajaran kurang memperhatikan.
Motivasi dalam mengikuti pembelajaran IPA kurang merespon pemahaman materi. Hal
tersebut disebabkan karena:
1) Pembelajaran guru belum mengaktifkan murid;
2) Alat peraga yang kurang dimanfaatkan; dan
3) Metode yang kurang sesuai atau monoton.
Guna memperbaiki pembelajaran yang akhirnya akan berdampak pula pada hasil
belajar inilah guru dituntut tidak hanya membuat perangkat pembelajaran, memilih media,
bahan belajar saja, tetapi yang lebih penting adalah pemilihan metode pembelajaran yang tepat.
Metode memegang peranan yang penting mengingat di dalam metode pembelajaran inilah
skenario pembelajaran dalam kelas dituangkan secara terinci, tahap demi tahap. Pembelajaran
dikatakan berhasil apabila murid-murid telah menguasai materi pelajaran yang hal tersebut
dipresentasikan dari hasil nilai yang diperoleh murid.
Upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar dapat dilakukan dengan menerapkan
metode pembelajaran yang tepat, salah satunya adalah metode kooperatif. Pembelajaran
kooperatif ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran dengan menggunakan
kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara
heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan
kelompok, kuis dan penghargaan kelompok (Trianto, 2011: 52). Berdasarkan teori tersebut,
penerapan metode pembelajaran kooperatif diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa dalam pembelajaran IPA sehingga dapat membentuk siswa menjadi pribadi yang kritis
dan ilmiah sesuai dengan tujuan pembelajaran IPA yang diajarkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengadakan suatu penelitian untuk
meningkatkan hasil belajar IPA dengan judul “Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis
Makananya Denganmetode Kooperatif Siswa Kelas IV Semester 1 UPT SD Negeri I Tegalsari
Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2021/2022.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah di antaranya:

a. Siswa kurang menguasai mengenai materi penggolongan hewan berdasarkan

jenis makananya.

b. Belum adanya motivasi dan minat belajar siswa.


c. Belum maksimalnya perolehan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) di kelas
IV UPT SD Negeri 1 Tegalsari.
d. Dalam pembelajaran IPA juga jarang tercipta suasana yang kondusif.
e. Keaktifan belajar siswa masih rendah terutama dalam mengerjakan tugas
berkelompok.
f. Pembelajaran IPA masih terlihat timpang dan cenderung teacher center.
g. Belum diterapkannya metode kooperatif dalam proses pembelajaran didalam
kelas IV UPT SD Negeri 1 Tegalsari.
2. Analisis Masalah
a. Kemampuan anak pada mata pelajaran IPA masih rendah.
b. Guru belum menggunakan metode yang baik dalam proses belajar mengajar.
c. Keterampilan dan keaktifan belajar siswa ketika mengerjakan tugas secara
berkelompok masih rendah.

3. Alternatif dan Pemecahan Masalah


Penerapan metode kooperatif adalah akan meningkatkan interaksi antara siswa. Hal
ini, terjadi dalam hal seorang siswa akan membantu siswa lain untuk sukses sebagai
anggota kelompok. Saling memberi bantuan ini akan berlangsung secara alamiah
karena kegagalan seseorang dalam kelompok mempengaruhi suksesnya
kelompok.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam menyusun laporan ini adalah :
Bagaimana penerapan metode kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada
materi “Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makananya” pada siswa kelas IV UPT
SD Negeri 1 Tegalsari Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu?

C. Tujuan Perbaikan
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran melalui
penggunaan metode kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
“Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makananya” di kelas IV UPT SD Negeri
I Tegalsari.
2. Untuk mengetahui aktivitas siswa melalui penggunaan metode kooperatif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi “Penggolongan Hewan Berdasarkan
Jenis Makananya” di kelas IV UPT SD Negeri I Tegalsari.
3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan diterapkannya metode
kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi “Penggolongan
Hewan Berdasarkan Jenis Makananya” di kelas IV UPT SD Negeri I Tegalsari.
D. Manfaat Perbaikan
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Siswa :Untuk meningkatkan hasil belajar dan melatih sikap sosial dan
saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai
tujuan belajar.
2. Bagi Guru :Sebagai pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran
dan pendekatan yang tepat. Meningkatkan semangat guru untuk
lebih inovatif dalam melakukan suatu pembelajaran dikelas.
3. Bagi Sekolah :Sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan kualitas
hasil belajar siswa terhadap kurikulum 2013 pada mata pelajaran
IPA di UPT SD Negeri 1 Tegalsari, khususnya kelas IV.

Anda mungkin juga menyukai