Anda di halaman 1dari 18

Djamal Thaib, B.Sc, S.IP, M.Sc.

Asosiasi Hiperkes dan Keselamatan Kerja Indonesia

1
PENDAHULUAN

• Kemajuan industri berdampak positip dan negatip.


• Banyak menggunakan bahan berbahaya
• Lingkungan kerja yang tidak sehat dapat menimbulkan
gangguan Kesehatan.
• Penanganannya belum dilakukan secara baik,
• Efeknya terhadap pekerja dan masyarakat disekitarnya
masih dirasakan.
• Pengetahuan tentang bahan-bahan berbahaya
berkembang pesat, tetapi penanganannya masih
kurang
2
MENGAPA PERLU HIGIENE INDUSTRI
 
●    Lingkungan kerja tidak akan pernah bebas dari dari
bahaya, khususnya bahaya kesehatan kerja.
●    Pekerja merupakan modal utama dalam suatu
perusahaan.
●    Banyaknya kejadian penyakit maupun kecederaan
akibat kerja.
●    Perusahaan akan mengalami kerugian yang tidak
ternilai besarnya, jika terjadi penyakit akibat kerja
dan meningkatnya ketidak hadiran pekerja karena
sakit akibat bahaya di tempat kerja.

3
INTERAKSI PEKERJA DAN LINGKUNGANNYA
TANPA TINDAKAN KOREKSI

Ling.
Ling.Kerja
Kerja
Tidak sehat Penyakit
Tidak sehat

Diagnosis

Pengobatan

Pekerja
Pekerja
Sehat
Sehat

4
INTERAKSI PEKERJA DAN LINGKUNGANNYA
DENGAN TINDAKAN KOREKSI

Ling.
Ling.Kerja
Kerja
Tidak Penyakit
Tidaksehat
sehat

Mengantisipasi & Diagnosis


Mengenali masalah

Menilai & Pengobatan


Mengendalikan

Ling.
Ling.Kerja
Kerja Pekerja
Pekerja
Sehat
Sehat Sehat
Sehat

5
DIFINISI HIGIENE
DIFINISI HIGIENE INDUSTRI
INDUSTRI (OSHA).
(OSHA).

 
The science and art devoted to the anticipation, recognition,
evaluation and control of those environmental factors or stresses
arising in or from the workplaces which may cause sickness,
impaired health and well being or significants discomfort among
workers or among the citizens or the community.
 

Ilmu dan seni yang terfokus pada antisipasi, rekognisi, evaluasi dan
pengendalian faktor faktor lingkungan kerja atau stres yang timbul di
atau dari tempat kerja yang dapat meyebabkan sakit, gangguan
kesehatan, dan kesejahteraan atau ketidaknyamanan pada pekerja
maupun masyarakat.

6
"Penerapan ilmu tehnik dan prinsip-prinsip
manajerial secara ilmiah guna melindungi
kesehatan tenaga kerja serta lingkungannya,
melalui upaya pencegahan atau mengurangi
risiko yang disebabkan oleh hazards fisik, kimia,
biologi, dan problema ergonomi".

7
INDUSTRIAL HYGIENE
MELALUI PENDEKATAN 5W + 1H

 
1. WHAT  Environmental factors and stresses.
2. WHERE  Work place
3. WHEN  Work time (8 hrs/ day or 40 hrs/ week)
4. WHO  Workers and Community
5. WHY  May cause sickness, impaired health
and well being, or significant disconfort.
6. HOW  Anticipation, Recognition, Evaluation,

and Control.

8
TUJUAN HIGIENE INDUSTRI

• Mencegah timbulnya kecederaan dan penyakit


akibat kerja melalui usaha usaha Mengantisipasi
(Anticipation), Mengenal (Recognition), Menilai
(Evaluasi), dan Mengendalikan (Control) bahaya
kesehatan di lingkungan kerja (Occupational health
hazards).

• Menciptakan kondisi tempat dan lingkungan kerja


yang sehat, aman dan nyaman, memberikan
keuntungan kepada perusahaan dan pekerja, guna
meningkatkan derajat kesehatan/moral pekerja dan
produktivitas kerja.
9
HIGIENE INDUSTRI
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG :

SEHAT Terbebasnya pekerja dari kemungkinan


mendapatkan penyakit akibat kerja,

AMAN Terhindarnya pekerja dari kemungkinan


terjadinya kecelakaan/ kecederaan dan,

NYAMAN Terciptanya kondisi yang dapat


meningkatkan produktivitas kerja.

10
BAHAYA KESEHATAN DI LINGKUNGAN KERJA
 
1. Kelompok fisik, yang meliputi bising, penerangan, cuaca
kerja, kelembaban, getaran, radiasi, dan tekanan udara.
2. Kelompok kimia, yang meliputi gas, uap, debu, kabut,
fume, asap, awan, cairan dan benda padat.
3. Kelompok biologi, baik dari golongan hewan ataupun
tumbuhan baik yang bersel satu ataupun lebih.
4. Kelompok fisiologi / ergonomi, seperti konstruksi
mesin, sikap dan cara kerja yang salah, dan hubungan
pekerjaan dengan lingkungan kerja yang tidak sesuai.
5. Kelompok psikologi, seperti suasana kerja yang tidak
baik, hubungan antar pekerja yang kurang harmonis, pemilihan
kerja yang tidak sesuai dan lain lain.

11
KOMPONEN DASAR
KOMPONEN DASAR
PROGRAM HIGIENE
PROGRAM HIGIENE INDUSTRI
INDUSTRI

MENGANTISIPASI BAHAYA (HAZARDS ANTICIPATION).

MENGENAL BAHAYA (HAZARDS RECOGNITION).

MENILAI BAHAYA (HAZARDS EVALUATION).

MENGENDALIKAN BAHAYA (HAZARDS CONTROL).

12
ANTICIPATION (Antisipasi)

1. Pemetaan Bahaya kesehatan kerja


2. Mengadakan inventarisasi Occupational
Health Hazard (fisik, kimia, biologi,
ergonomi dan psikologi)
3. Mengidentifikasi Occupational Health
Hazard (fisik, kimia, bio;ogi, ergonomi, dan
psikologi).
4. Melakukan Walk Through Survey
5. Mempelajari proses alur produksi
6. Mempelajari referensi unit kerja terkait

13
RECOGNITION (Mengenal)

1. Mengenal bahaya kesehatan kerja


2. Membangun file MSDS (Material Safety Data
Sheet) dan membantu pembuatan MSDS untuk
produk perusahaan
3. Mengenal production flow dengan berbagai
permasalahan Industrial Hygiene- nya
4. Mengenal peralatan keselamatan kerja guna
penyesuaian pemakaian dan pemeliharaannya
5. Membuat self assessment kondisi Industrial
hygiene di unit operasi secara berkala
6. Mengetahui/ memahami
peraturan/perundangan LK3
14
EVALUATION (Penilaian)

1. Mengumpulkan data kualitatif lingkungan


kerja (sistem pencatatan dan pelaporan HI).
2. Mengadakan pemantauan/ monitoring
terhadap potensi bahaya kesehatan
(kuantitatif).
3. Mengadakan analisa data untuk penetapan
suatu rekomendasi
4. Melaksanakan audit terhadap upaya Higiene
industri
5. Membuat rekomendasi terhadap hasil analisa/
pemantauan kondisi tempat/lingkungan kerja
6. Industrial Hygiene Risk Assessment

15
CONTROL (pengendalian)

1. Memonitor pengadaan alat pengendali bahaya


kesehatan kerja
2. Membuat prosedur-prosedur untuk upaua
pencegahan penyakit akibat kerja
3. Memantau realisasi rekomendasi untuk
meningkatkan kondisi tempat/ lingkungan kerja
4. Membuat Program komunikasi bahaya
5. Menjembatani pemecahan masalah antara unit
kerja dan permasalahan kesehatan karyawan
6. Melaksanakan Program perlindungan salauran
Pernafasa, HCP
7. Pengawasan Penggunaan APD
8. Dan lain lain
16
MANFAAT PROGRAM HIGIENE INDUSTRI
• Menjembatani pemecahan masalah antara unit kerja atau
tempat/ lingkungan kerja dengan bagian kesehatan dalam
mencegah penyakit akibat kerja.
• Memberikan data yang diperlukan bagi dokter perusahaan guna
mengambil keputusan yang berkenaan dengan diagnose penyakit
akibat kerja.
• Melindungi pekerja dari paparan bahaya kesehatan dan
merekomendasikan pengendalian yang diperlukan.
• Menekan biaya kompensasi yang dikeluarkan perusahaan akibat
adanya tuntutan atau keluhan pekerja.
• Meningkatkan produktivitas, karena meningkatnya kualitas
lingkungan kerja.
• Meningkatkan efisiensi kerja pekerja karena adanya penyesuaian
mesin produksi dengan kapasitas dan antropometri pekerja.
• Berkurangnya jumlah pekerja yang absen karena sakit dan
kecelakaan.
17
18

Anda mungkin juga menyukai