Anda di halaman 1dari 17

Disajikan oleh ;

KOESNOTO. BE Dip. SM

koes
House Keeping
Mechanical Hazard
Electrical Hazard
Chemical Hazard
Exhaustion
Radiation
Lighting
Vibration
Noise
• Lantai bebas dari lap kotor, sampah, grease, minyak dan
“tripping hazards” lainnya.
• Fire & safety equipment harus bebas dari halangan,
tumpukan barang, dll.
• Selang, kabel, tali yang telah selesai dipakai tidak boleh
dibiarkan tergeletak.
 Jangan membuka pengaman, railing, deck plate & grating
tanpa ijin.
 Pasang penghalang /papan peringatan.
 Penerangan dan ventilasi harus sesuai standar.
 Label & marking harus memenuhi standar.
 Buang sampah ke compector skip.
 Buang scrap metal ke skip terbuka.
 Buang limbah cair sesuai prosedur
Pengendalian :
 Perlindungan poros putar, gear, fan, belt, ex-haust
 Kerusakan fasilitas dan peralatan (sling, tackle)
 Potensi ledakan dan kebakaran (Las karbit)
 Kebocoran gas/ cairan mudah terbakar (Acytelene)
 Hot Work Permit yang telah di approval oleh pihak yang berkompeten
di sertai dengan JSA (Job Safety Analysis).
 Chain of Command dan pertanggung jawaban.
 Operator (Welder) telah mendapat pelatihan dan Certified, mis : migas
 Peralatan yang sesuai standar (migas) dan telah di inspeksi oleh Pihak
yang berkompeten.
 Pengawasan oleh Supervisor selama proses pekerjaan.
• Tidak ada Sistem Isolator (Electrical protection)
• Sistem Pengaman (Switch Breaker)
• Penempatan Peralatan (Safe Condition)
• Spesifikasi alat tidak sesuai untuk pekerjaan listrik
• Alat atau bahan yang sudah kadaluarsa sehingga
mengurangi Efektifitas kerja
• Electric Statis
• Sistem Grounding/ Bounding
• Prosedur Log Out/ Tag Out
KLASIFIKASI B-3
 Gas mudah meledak ; propane, methane,asetilin
 Gas beracun: gas chlorine (Cl2), asam sulfide (H2S),
asam belerang (SO2).
 Zat cair mudah menyala (flammable liquid) ;
bensin,alkohol,amonia ,cat, thinner, H2S
 Zat padat mudah menyala (flammable solid) :
sodium, potasium, belerang, formaldehyde.
 Benda padat dapat terbakar spontan: Molten Phosphorous.
 Oxidizer: Hydrogen peroxide, Na peroxide
 Organic peroxide: Cumene hydroperoxide
 Bahan beracun (poison/harmful substance) Organo- phosphate,
Ethylene glyco
 Bahan penyebab infeksi (infectious):anthrax, medical sample
 Bahan yang bersifat korosif, H2SO4, HCl
PENGENDALIAN BAHAN BERACUN BERBAHAYA

1. Administratif ; menerapkan aturan baik dari Pemerintah maupun Perusahaan (kerja bergilir, rotasi,SOP dll)
2. Monitoring Lingkungan Kerja ;Pengenalan hazard/ Material
Safety Data Sheet (MSDS) dan pemantauan secara berkala
dan sistematis.
3. Rekayasa ;aspek enjiniring pengendalian langsung dari sumber potensi bahaya, dengan ;
• Eliminasi, menghilangkan bahan kimia tsb pada proses produksi.
• Substitusi, mengganti bahan berbahaya menjadi kurang berbahaya (benzene sebagai bahan baku lem dengan
toluen, asbes dengan rockwool)
• Isolasi, isolasi bahan kimia terhadap kontak udara (penutupan, corong asap, kondensasi uap, penggunaan
lemari asam dll)
• Ventilasi, mengurangi konsentrasi bahan kimia pada udara (exhaust fan, blower)
1. Radiasi tidak mengion (laser, radiofrequency, microwave,
ultraviolet,infra red,ultrasound)
Efek: Pemanasan jaringan (katarak,retinal
burn,cornea burn)

2. Radiasi mengion (X-ray,Gamma-ray)


Efek: Gelombang elektromagnetik mempenetrasi
jaringan tubuh ,menguraikan ion yang
mengakibatkan proses kimiawi dalam tubuh
(ulserasi kulit,kematian sel reproduksi,katarak,
karsinogenitas)
Pengendalian Radiasi:

 Pembatasan dosis ; Engineering control & design,


shielding)
 Prosedur Administrasi
 Pengaturan kerja dan perhatian khusus masuk area kerja
 Dosimetri & medical surveillance (Film badge,
Pemeriksaan berkala)
 Pengendalian bahan Radioaktif
 Monitoring Radiasi terutama Mengion
 Perlindungan pekerja (APD)
Pengaruh tekanan panas terhadap kesehatan;
Heat Rash - timbul bintik merah dikulit/agak gatal akibat
terganggunya fungsi kelenjar keringat
Heat Cramps – Otot kaki/ lengan kejang akibat
pengeluaran Na Cl berlebihan
Heat Exhaustion – kehilangan banyak cairan (kulit
dingin,pusing/vertigo, mual/muntah,otot kejang,nadi cepat/
tek darah turun-pingsan)
Heat Stroke – Akibat heat stress berat (panas tinggi, kulit
panas/ kering, koma, meninggal)
Pengendalian Exhaustion:

 Menjaga temperatur/ kelembaban/kecepatan aliran udara, panas radiasi,


beban kerja.
 Penyediaan ventilasi yang memadai.
 Aklimatisasi ditempat yang bersuhu lebih rendah ( perbedaan tidak lebih
5C)
 Gunakan baju longgar, mengabsorbsi dan evaporasi keringat
 Banyak minum mis; 15- 20 mnt 1-2 gelas air dengan konsentrasi garam
0,1 %
 Pengendalian sistem kerja (mengatur waktu kerja, jauhkan sumber panas)
 Pengendalian Engineering (pengaturan/ design, tambah sistem aliran
udara, kurangi tekanan uap air dll)
 Penerapan Prosedur kerja ditempat panas
Getaran Mekanis ;
1. Whole Body Vibration , berdiri/duduk diatas permukaan bergetar (Operator
; heavy equipment / Compressor)
2. Tool Hand Vibration, Getaran pada bagian tubuh (mesin gerinda, bor,
pemecah batu)

Efek ;
 Timbul kelelahan, mabuk, pusing
 Menurunkan ketajaman penglihatan
 Pucat pada jari akibat gangguan peredaran darah
 Kelainan pada sendi dan tulang
Pengendalian Vibrasi:

 Aspek Engineering ( mendisain/ memilih mesin dan


peralatan getaran rendah, penggunaan damper / karet
pengaman)
 Pemeliharaan peralatan dan mesin sesuai standard.
 Mengatur waktu kerja dan istirahat untuk mengurangi
paparan.
 Nilai Ambang Batas getaran alat kerja (NAB = 4 m/dt2)
tidak terlewati, monitoring dan pengawasan sumber getaran
 Pemeriksaan calon pekerja dan pemeriksaan berkala.
Faktor yang perlu dipertimbangkan :
1. Sifat pekerjaan/ Size dari obyek
2. Derajat kontras obyek dan sekitarnya
3. Intensitas penerangan (ilumination)
4. Luminance (brightness) cahaya yang dipantulkan
5. Bayangan/ pantulan dan kesilauan
6. Lama pengerjaan

Pengendalian :
 Lampu warna warni tidak direkomendasikan
 Hindari cahaya langsung dari sumbernya
 Hindari flickering/stroboscopic effect
 Hindari kemungkinan peledakan oleh sumber cahaya
 Intensitas penerangan sesuai standard
Contoh minimal
Intensitas Penerangan:

1. Penerangan Darurat 5 lux


2. Jalan/ halaman perusahaan 50 lux
3. Gudang penyimpanan 50 lux
4. Kamar mandi 100 lux
5. Membaca , mencatat 500-1000 lux
6. Membedakan barang halus 2000 lux
Jenis kebisingan:
 Steady noise – bising terus menerus,konstan/ stabil (rotary
equipment)
 Intermittent noise – bising terputus-putus
 Impact noise – bising terputus kurang 1 detik dan menghentak keras
(penumbuk tiang pancang, mesin press)

Pengendalian :
 Noise monitoring (NAB 85 dB)
 Identifikasi sumber bising
 Identifikasi tempat yang berpotensi terpapar
 Perbaikan/ modifikasi sumber bising
 Penggunaan APD
• Eliminasi • Standard, Peraturan
• Substitusi dan SOP
• Isolasi/enclosure • APD
• Perubahan aliran • Shift / Pengaturan kerja
proses • Pembinaan dan
• Ventilasi pelatihan
• Housekeeping • Pengawasan

Anda mungkin juga menyukai