Anda di halaman 1dari 6

Pidato Tentang Hari

Ibu
Assalamualaikum Wr. Wr
Yth. Guru Bahasa Indonesia dan teman-teman yang berbahagia.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah memberi nikmat berupa kesehatan sehingga kita bisa berkumpul
di ruangan ini dalam rangka memperingati hari ibu. Tak lupa pula kita
limpahan shalawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Guru Bahasa Indonesia dan teman-teman yang berbahagia
Alhamdulillah hari ini kita merayakan hari ibu. Hari ini merupakan hari
yang sangat mulia, karena dengan memperingati hari ibu akan
membangkitkan rasa kecintaan kita terhadap Ibu. Ibu adalah sesosok wanita
yang mulia, seorang pejuang yang melahirkan anak-anaknya dengan
taruhan jiwa dan raga, ibu juga sosok wanita yang lemah lembut yang
mengasuh, merawat, dan mendidik anak-anaknya sehingga menjadi manusia
yang dewasa. Jasa-jasa ibu tidak akan terbalaskan oleh kita, walaupun begitu
kita selaku anaknya harus menghormati, menyanyangi dan mematuhi
perintah serta nasehatnya. Hal itu sesuai dengan hadist Rasulullah yang
mengatakan kepada umatnya bahwa, Ibumulah yang harus dihormati.
Rasulullah mengatakan hal itu sampai tiga kali (3x). Hadist yang lain
dikatakan juga bahwasannya, Surga berada di bawah telapak kaki ibu.
Guru Bahasa Indonesia dan teman-teman yang saya sayangi.
Sesuai dengan hadist Rasulullah, Mari kita berbuat baik kepada ibu
dan jangan sekali-kali menyakiti hatinya. Dengan peringatan hari ibu
merupakan momen yang sangat baik untuk mengingatkan kita akan jasajasa ibu terhadap kita.
Demikian pidato yang saya sampaikan, apabila ada kata-kata yang
kurang berkenan saya mohon maaf dan kedapa Allah SWT saya mohon
ampun.
Wabillahitaufikwalhidayah wassalamualaikum Wr. Wb

Assalamualaikum, wr. wb.


Yang terhormat bapak kepala sekolah SMP Negeri 03 Losari. Yang saya hormati
bapak dan ibu guru beserta staf TU SMP Negeri 03 Losari. Yang terhormat temanteman kelas VII - IX. Mari kita sejenak bersyukur atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan nikmat yang luar biasa. Tak luput juga mari kita panjatkan
sholawat serta salam kehadirat Nabi kita, Nabi Muhammad SAW yang menuntun
kita menuju jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
Ibu, tiga huruf yang merujuk kepada sesosok hamba tuhan yang mulia. Ibu, tiga
huruf merujuk pada suatu peran pemberi kasih sayang yang tak mengenal akhir.
Ibu, tiga huruf merujuk pada semua kenikmatan yang kita rasakan sekarang
bermula darinya. Ibu, hanya ibu tinga huruf yang merujuk pada sesorang yang
pantas dimuliakan oleh anak-anaknya. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini
dan untuk memperingati hari Ibu, saya ingin menyampaikan beberpa kata terima
kasih untuknya melalui pidato ini.
Hadirin sekalian
Bagiku, Ibu adalah pahlawan sejati yang bersedia mengorbankan segalanya hanya
untuk kita, anaknya. Bagiku, ibu adalah sahabat terdekat yang selalu ada untuk
kita, anaknya. Bagiku, ibu adalah guru terbaik yang memberikan pelajaran
bagaimana kita, anaknya, menjalani hidup. Bagiku, ibu adalah dokter terhebat yang
dengan penuh kasih sayang merawat kita dikala kita, anaknya, sakit tak berdaya.
Memang beliau segalanya, segala peran yang beliau mainkan terasa pas dan berarti
bagi kita, anaknya.
Kita lahir ke dunia karenanya, kita tumbuh sehat atas jasanya, dan kita hidup dari
pengorbanannya. Tak ternilai berapa banyak kasih sayang yang dia berikan, tak
terhitung berapa banyak pengorbanan yang dia berikan hanya untuk kita, anaknya.
Harapnya, kita adalah masa depan cerah dimana beliau akan bergantung. Pikirnya,
kita adalah penerus cita-citanya yang belum tercapai. Anggapnya, kita adalah
sumber kebanggaan hari tuanya. Tapi sejauh mana kah harapan, pikiran aggapan
ibu yang kita wujudkan? Pertanya itu lah yang sekarang kita harus renungkan
bersama.
Untuk itu lah pada "hari ibu" ini jadikan sebagai momentum untuk mengingatkan
kembali betapa pentingnya ibu bagi kita, betapa vital perannya ibu untuk kita dan
betapa hebatnya figur ibu untuk kita. Momentum ini juga seakan mengingatkan
kita kembali akan tugas dan kewajiban yang harus kita penuhi untuk membalas

segala apa yang beliau sudah berikan, untuk mewujudkan segala apa yang beliau
cita-citakan dan untuk membalas segala kasih sayang yang beliau curahkan.
Terima kasih ibu, atas segala sesuatu yang kau berikan dan atas segala sesuatu
yang kau korbankan. Kami berjanji, akan kami balas kasih sayang yang telah kau
berikan, akan kami wujudkan segala harapan yang kau impikan. Terima kasih ibu,
jasa mu akan selalu kami ingat, tawa tangis mu akan selalu kami kenang dan citacita mu akan selalu kami usahakan. Kau lah segalanya, Ibu.
Mari kita ingat jasa-jasanya, mari kita usahakan cita-citanya, mari kita jadikan
beliau bangga. Semoga hari ini menjadi awal bagi kita untuk terus memberikan
kasih sayang kepada makhluk mulia itu, IBU. Terima kasih.
Waalikumsalam, wr. wb.

Pidato Hari Ibu


Assalamualaikum warraahmatullahi wabarakatuh,
Yang terhormat Ibu Siti mastutianah selaku guru Bahasa Indonesia,
yang saya hormati ketua kelas XII.IPA 2,
dan teman-teman kelas XII.IPA 2yang saya sayangi,
Untuk mengawali kegiatan hari ini marilah kita panjatkan puji syukur ke
hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta inayah-Nya
kepada kita sehingga kita dapat berkumpul di kelas ini dalam acara pidato Bahasa
Indonesia. Terima kasih kepada hadirin yang telah memberikan kesempatan kepada
saya untuk membawakan pidato yang bertema Hari Ibu.
Hadirin yang saya hormati,
Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Hari Ibu merupakan hari
kebangkitan kaum perempuan Indonesia yang merupakan persatuan kaum
perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari kebangkitan dan perjuangan bangsa.
Di dalam agama, ibu merupakan peran yang sangat istimewa dan sangat
dihormati. Ibu adalah wanita yang sangat mulia dan derajatnya tiga tingkat
dibanding ayah. Diceritakan pada zaman dahulu ada seorang menemui Rasulullah
SAW dan bertanya, Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling harus saya
hormati dan patuhi sebaik-baiknya?. Beliau menjawab, Ibumu. Ia bertanya,
Kemudian siapa?. Beliau menjawab, Ibumu. Lalu ia bertanya, Kemudian
siapa ya Rasulullah?. Beliau menjawab, Ibumu. Lalu ia bertanya lagi,
Kemudian siapa lagi?. Beliau menjawab, Ayahmu. Dari percakapan tersebut
sungguh tidak diragukan lagi bahwa peran seorang ibu sangatlah mulia dan harus
kita hormati pertama kali dan kemudian kita wajib menghormati ayah.
Hadirin yang berbahagia,

Hari Ibu adalah hari yang dapat mengingatkan kembali kepada kita akan jasa
dan pengorbanan ibu kita yang begitu besar kepada kita. Dari mulai ia
mengandung, melahirkan, merawat, dan mendidik kita. Dia melahirkan kita dengan
penuh perjuangan. Saat kita bayi, beliau merawat kita dan memberikan ASInya
kepada kita. Pagi, siang, malam beliau relakan waktunya hanya untuk merawat
kita. Pada saat kita sudah tumbuh menjadi anak-anak, beliau juga mendidik dan
membimbing kita agar kita dapat tumbuh dengan baik dan menjadi anak yang
berbakti kepada kedua orang tua.
Namun, setelah kita dewasa dan memiliki banyak kesibukan, terkadang kita
lupa akan semua jasa dan pengorbanan beliau, bahkan kita tidak lagi
memperdulikan beliau. Kita lupa bahwa ada seorang wanita yang selalu
menunggui kita di rumah dengan segala doa-doa yang beliau panjatkan untuk kita.
Dialah ibu kita.
Bu Tuti dan teman-teman yang saya sayangi,
Marilah kita sebagai anak yang berbakti kepada ibu kita berusahalah mengingat
kembali jasa-jasa dan pengorbanan beliau kepada kita. Ingatlah saat ibu
menggendong kita dengan sangat perhatian. Ingatlah saat kita menangis dan ibulah
yang menghibur kita agar kita bisa tersenyum kembali. Maka dari itu hormatilah
dia, sayangilah dia seperti dia menyayangi kita, peluklah dia dan ciumlah
tangannya. Janganlah kita sesekali menjadi anak yang durhaka kepada ibu kita!
Janganlah membuat beliau menangis karena perbuatan kita. Doa seorang ibu akan
dikabulkan oleh Tuhan dan kutukannya akan menjadi kenyataan. Jadilah anak yang
taat pada nasihat-nasihat ibu kita. Jadilah anak yang bisa membantu kegiatan
sehari-hari beliau walaupun hanya sekedar mencuci piring, mencuci pakaian,
ataupun menyapu halaman rumah. Janganlah membantah perintah ataupun
membentak ibu kita. Dengan demikian, kelak kita pasti akan menjadi anak yang

beliau harapkan. Kita pasti akan sukses dan membuat ibu kita tersenyum dan
bangga kepada kita.
Hadirin yang saya hormati,
Semoga dengan pidato saya ini dapat membuat kita menjadi orang yang lebih
baik dan lebih berbakti kepada ibu kita. Kiranya cukup sekian pidato yang dapat
saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian hadirin. Jika ada salah kata dalam
menyampaikan, saya mohon maaf setulus-tulusnya.
Wassalamualaikum warraahmatullahi wabarakatuh,

Anda mungkin juga menyukai