Anda di halaman 1dari 16

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.....

Hamdan Wa Syukron Lillah.Sholaatan wa Salaman 'ala


Rosulillah..amma ba'du...

Yang terhormat segenap dewan juri


Yang saya hormati bapak Ibu Guru yang hadir pada acara ini
Hadirin Hadirat yang berbahagia
Serta teman - teman seperjuangan yang saya banggakan...
Perkenankan nama saya..............dari.......... Pada kesempatan kali ini saya akan
menyampaikan pidato dengan tema Berbakti Kepada kedua Orang Tua atau
Birrul walidain...

Hadirin semua yang dirahmati Allah...


Marilah kita senantiasa panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan nikmat sehingga pada kesempatan pagi haari ini kita dapat
berkumpul dalam satu majlis dengan keadaan sehat waal afiat.
Tak lupa sholawat serta salam juga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad
SAW, salah satu Nabi pemimpin umat yang akan sanggup memberi Syaf'aat kepada
umatnya yang taat, tidak pandang rakyat atau pejabat. Semoga kelak kita termasuk
umat yang mendapat Syafaat Nya. Amin ya robbal alamin..........

Hadirin semua yang dirahmati Allah.....


Kita sebagai makhluk Allah yang paling sempurna, sudah menjadi kewajiban setiap
manusia untuk menjalankan semua perintahNya dan menjauhi laranganNya. Selain itu
kita harus selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan kepada kita.
Kemudian islam juga mengajarkan kepada kita untuk menyayangi, mengasihi dan
menghormati sesama manusia. Agar bisa terjalin kerukunan hidup antara satu dengan
yang lainnya. Namun kenyataannya sekarang ini banyak kita jumpai generasi muda
yang sudah tidak lagi menghormati sesama saudaranya terutama kepada kedua orang
tua. Mereka tidak mau menghormati, menyayangi dan mengasihi lagi. Apalagi bila
orang tua tidak memiliki harta kekayaan yang banyak, maka anaknya tidak lagi hormat
bahkan menyia-nyiakannya. Karena mereka merasa sudah bisa cari uang sendiri tanpa
bantuan kedua orangtuanya, Kadang - kadang mereka memperlakukan orangtuanya
seperti pembantu. Dan adapula yang menitipkannya di panti jumpo.
Selain itu bahkan sekarang ini banyak kita jumpai juga seorang anak yang tega
menyakiti orang tuanya sampai membunuhnya hanya lantaran persoalan yang sepele.
Na'udzu billahi min dzalik....

Barangkali mereka telah lupa bahwa oang tuanyalah yang telah melahirkan dengan
taruan nyawa, menyussuinya, menyuapinya, melindungi dari panas dingin dan
mengasihinya dengan tulus ikhlas. Oleh karena itu kita wajib membalasnya dengan cara
menyayangi, menghormati, mematuhi serta merawatnya dengan penuh kesabaran dan
keikhlasan. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al isra ayat 23 yang intinya kita
dilarang menyekutukan Allah dan tidak diperbolehkan berkata kasar kepada kedua
orang tua.
Kemudian pada suatu hari Rosulullah di datangi oleh seorang laki - laki dengan
bertanya :

Ya...Rosulullah adakah yang masih bisa saya lakukan untuk berbakti kepada orang tua
saya yang sudah meninggal ?
Rosulullah lalu menjawab :
Ada, yaitu :
1. dengan cara mendoakannya
2. memintakan ampun kepada Allah
3. memenuhi janji mereka berdua
4. menyambung sanak saudaranya

Hadirin semua yang dirahmati Allah...


Marilah bersama-sama kita berdoa untuk kedua orang tua kita

" Bissmillahirrohmanirrohim....
Allahummaghfirli waliwa lidayya warkham humma kama robbayaani shoghiiro...."

Hadirin semua yang dirahmati Allah....


Demikianlah yang bisa saya sampaikan, mudah - mudahan bermanfaat bagi kita dan
bila ada kekeliruan kami mohon maaf yang sebesar - besarnya.

Akhirul kalam....
Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh...

Untuk anda yang saat ini sedang mempersiapkan sebuah pidato tentang ibu, yang barangkali
akan anda gunakan untuk menyambut hari ibu atau untuk menggambarkan sosok ibu dalam
berbagai macam acara yang berkaitan dengan jasa seorang ibu maka anda dapat menyampaikan
banyak hal. Ibu adalah sosok yang memiliki banyak definisi, dan semuanya merupakan sebuah
definisi yang penuh arti dan makna.

Siapapun orang di dunia ini tentu saja ingin selalu menjaga dan melakukan segala hal supaya
ibunya bahagia. Ini adalah wujud balas budi yang walau bagaimana pun juga tak akan mampu
menutup semua hal yang pernah dilakukan ibu pada kita sebagai anak anaknya. Namun, sayang
pernyataan semua orang di dunia tampaknya harus direvisi. Hal tersebut dikarenakan masih ada
orang orang bodoh yang melakukan hal bodoh pada ibunya masing masing.

Kita semua jelas sangat hafal cerita soal Malin Kundang yang teramat terkenal itu. Ia menjadi
salah satu sosok yang menginterpretasikan seorang yang durhaka pada sang ibu. Sosok yang
sangat harus benar benar tak ditiru oleh anak anak di seluruh dunia. Betapa teganya seorang
Malin Kundang yang tak mengakui ibunya sendiri hanya karena ia telah menjadi seseorang yang
memiliki banyak harta. Sukses. Kaya raya.
Ini barangkalai bisa menjadi sebuah bahan untuk menyusun pidato tentang ibu. Membahas
sebuah cerita durhaka supaya tidak ada lagi orang orang yang bersikap bodoh pada ibunya
dengan cara tidak mengakui atau bahkan tidak menghormati. Sangat tidak pantas seorang anak
bersikap demikian pada ibunya.

Contoh Pidato Tentang Ibu Islami


Assalamualaikum.wr. wb.

Yang saya hormati Bapak Kepala sekolah beserta bapak dan Ibu Guru, dan teman-teman yang
saya sayangi serta saya banggakan. Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan taufiq, hidayah, serta inaya-Nya, sehingga kita dapat berkumpul
bersama dalam keadaan sehat wal afiat. Sholawat beserta salam marilah senantiasa kita haturkan
kepada Nabi agung Muhammad SAW, yang kita nantikan syafaatnya kelak di yaumil akhir.

Ibu, ialah lambang cinta abadi, pengorbanannya hakiki, dan pribadi utusan Ilahi di muka bumi.

Namun dibalik mulianya seorang Ibu, keberadaan seorang Ibu terkadanng tidak dimuliakan bagi
sebagian orang. Bukankah kita pernah mendengar kisah malin kundang, yang dikutuk Ibunya
menjadi batu karena kedurhakaannya terhadap Ibunya sendiri? Banyak pelajaran penting yang
bisa kita petik dari kisah tersebut, akan perlunya berbakti dan taat kepada seorang Ibu.

Meskipun pada zaman modern ini tidak ada anak yang dikutuk menjadi batu seperti halnya kisah
malin kundang tersebut, akan tetapi sifat kedurhakaan terhadap Ibu yang dimiliki malin kundang
masih diwarisi oleh beberapa anak di era modern ini. Apabilakita melihat dan mengamati di
sekelilling kita, bukankah di sana masih terdapat pula anak yang berkata dan bertindak kasar,
melakukan perilaku buruk, bahkan mendurhakai Ibunya sendiri. Padahal darinyalah kita
dilahirkan ke dunia ini.

Allah berfirman dalam QS. Luqman: 14, yang berbunyi:

Artinya: Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang Ibu-Bapaknya,
Ibu telah menngandunngnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang Ibu Bapakmu, hanya kepada-
Ku lah tempat kembalimu. (QS. Luqman, 31:14)

Ingat lah bahwa Ibu adalah sosok mulia yang telah melaksanakan 3M untuk kita, yaitu
mengandung, melahirkan, dan menyusui. Bahkan lebih dari itu, Ibu ialah orang yang dengan
ketulusannya telah merawat kita dari kecil hingga tumbuh dewasa tanpa mengharap sepeserpun
imbalan. dengan begitu besarnya pengorbanan seorang Ibu, maka sudah sepantasnya lah kita
berbuat baik, berbakti, serta menyayanginya.
Dahulu ada seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah:

Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?

Kemudian, Rasulullah menjawab:

Ibumu, Ibumu, Ibumu, kemudaian Ayahmu dan yang lebih dekat denganmu dan yang lebih
dekat denganmu. Dari sinilah kita sudah selayaknya tahu, betapa tinggi dan mulianya
keberadaan ibu dalam kehidupan kita.

Di antara keajaiban syariat Islam ialah dimana Islam memerintahkan kita berbuat baik kepada
Ibu, meski ia musyrik sekalipun. Sebagaimana yang ditanyakan oleh Asma binti Abu Bakar
kepada Nabi SAW tentang hubungannya dengan Ibunya yang musyrik. Maka Rasulullah
bersabda, Ya, tetaplah kamu menyambung silaturahmi dengan Ibumu. (HR. Muttafaqun
Alaih).

Teman-teman yanng dirahmati Allah,

keberadaan Ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan diberikannya hak-hak, maka ia juga
mempunyai kewajiban mendidik anak-anaknya dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan
kemuliaan serta menjauhkan mereka dari kerendahan. Membiasakan mereka untuk taat kepada
Allah Swt dengan menjalankan perintah-nya dan menjauhi larangan-nya.

Oleh karena itu, terdapat beberapa kewajiban kita terhadap orang tua:

1. Taat dan berbakti kepada orang tua.


2. Mendoakan kedua orang tua.
3. Menjaga ucapan kita agar berbicara dan berbuat baik kepada orang tua.

Demikian beberapa pedoman kita untuk berbuat baik terhadap orang tua terutama Ibu. Semoga
Ibu, Ayah, maupun saudara-saudara kita, bersaudara dalam keimanan dan ketakwaan, sehingga
dipertemukan kembali di surga Allah atas keridhloan-nya. Amin amin ya robbal aalamin.

Jadi, sebagai seorang anak hendaklah kita berbakti terhadap orang tua, terutama Ibu. Dimana
keridhaan Ibu adalah ridha Allah, dan kemurkaan seorang Ibu adalah kemurkaan Allah pula.

Sebelum saya mengakhiri pidato saya, marilah bersama-sama kita berdoa untuk kedua orang tua
kita:

Aamin

Demikian sedikit penjelasan yang bisa saya sampaikan, mohon maaf jika terdapat tutur kata atau
tingkah laku yang kurang berkenan di hati Bapak Fahrur Rozi maupun teman-teman.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah semata dan saya hanyalah manusia yang tak luput dari salah
dan dosa.

Walssalamualaikam Wr.Wb.

Sumber: http://sofianamita99.blogspot.co.id/2014/12/pidato-islam-tentang-ibu.html

Ibu adalah sosok yang tidak bisa digambarkan dengan apapun. Bunga yang indah? Tidak, ibu
jauh lebih berharga daripada hal tersebut. Ibu merupakan sosok sempurna yang ada di dunia ini.
Bahkan saking sempurnanya, Tuhan menghadiahkan letak surga yang berada di bawah telapak
kakinya. Betapa mulianya ibu.

Untuk membuat pidato tentang ibu yang terbaik. Maka seseorang harus betul-betul mengenal
ibunya. Tak perlu banyak teori yang muluk muluk, dengan menceritakan perjuangan ibunya
sendiri dalam mengurus anak anaknya secara sederhana, jelas akan menarik perhatian yang
sangat menyentuh hati.

Pidato Bertema " BERBAKTI KEPADA ORANG TUA " - Islam menjadikan berbakti
kepada kedua orang tua sebagai sebuah kewajiban yang sangat besar. Berbakti kepada
kedua orangtua bisa diwujudkan dengan cara senantiasa mengasihi, menyayangi,
mendoakan, taat dan patuh, melakukan hal-hal yang membahagiakan hati serta
menjauhi hal-hal yang tidak disukai oleh mereka. Inilah yang dimaksud dengan birrul
walidain.

Berkenaan dengan hal itu, maka mediapidato.com pada kesempatan kali ini akan
memberikan materi atau contoh pidato Berbakti Kepada Orang Tua

Hadarotil Mukarromin para alim ulama yang saya tadzimi,

Yang saya tadzimi Keluarga besar yayasan pendidikan Miftahul Huda

Yang saya tadzimi Kepala MI Miftahul Huda dan seluruh dewan asatidz serta hadirin
para undangan bapak ibu yang saya hormati.
Tak lupa juga kepada teman-temanku di MI Miftahul Huda yang berbahagia.
Syukur Alhamdulillah marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat sehat wal afiat sehingga kita bias bermuwajjahah di tempat yang
mubarokah ini dalam rangka persiapan haflatul imtihan.Sholawat beserta salam
semoga tetap tercurahlimpahkan ke haribaan baginda rosulullah SAW sang
proklamator islam yang telah menggiring umat manusia dari alam kejahilan hingga
alam yang terang menderang yaitu agama Islam.

Pidato Bertema " BERBAKTI KEPADA ORANG TUA "

Hadirin rahimakullah
Teman teman .

Kita sebagai umat islam tentunya ingin menjalani hidup dengan jalan yang lurus yang
diridhoi oleh Allah SWT.sedangkan ridho allah itu hanya dapat diperoleh dengan
melakukan birrul walidain.hai temen-temen apa itu birrul walidain itu?????? temen-
temen ada yang tahu????????

Temen-temen.

Birrul walidain adalah berbuat baik kepada kedua orang tua baik ayah atau
ibu.ingatlah,,,,orang tua telah membesarkan kita,,,,,mengasuh kita,,,,,memberi
makan,,,,,,,,minum dan pakian,,,memberi uang jajan,,,,,,merawat kita ketika kita
sakit dan masih banyak yang lainnya.Apakah kita tidak merasakannya???

Temen-temen .

Maka birrul walidain itu diwajibkan oleh allah sebagaimana yaqng difirmankan allah
dalam al-quran surat al-isro ayat 23 yang artinya:

Maka sekali kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia

Temen-temen
Jikalau kita melihat dari ayat tersebut diatas maka cara untuk berbuat baik adalah
janganlah berkata uf atau kata-kata lain yang bernada cemoohan atau celaan yang
dilontarkan kepada orang tua.

Janganlah membentak bila kita dinasehati oleh orang tua atau disuruh sesuatu oleh
orang tua.berkatalah yang mulia terhadap orang tua yaitu berkata yang baik dan
sopan bahkan kalau bisa kodhu abesa dhe reng seppoh.Tore nika Pasera se abesah
dhe reng seppona ???

Temen-temen..
kiranya cukup sampai disini apa yang dapat saya sampaikan,terimakasih segala
perhatiannya dan mohon maaf atas segala kesalahan.

Tobung poteh kanangkaan,E pajeng tak ngangguy tale,sobung pole tor ator
sapanikaan,manabi korang ngonjang pole.

Akhirulkalam wabillahitaufiq wal hidayah


WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Nah itulah contoh pidato tentang berbakti kepada orang tua, semoga Contoh
pidato berbakti kepada orang tua ini bermanfaat, dan semoga kita termasuk menjadi
anak yang berbakti kepada orang tua.Aamin.

Ceramah Singkat Tentang Berbakti Kepada Orang Tua

Ceramah singkat tentang Birrul Walidain (Berbakti kepada orang tua)

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji Syukur Kita Panjatkan Kehadirat Allah SWT Yg Telah Memberikan Kita Beribu Ribu Nikmat Terutama
Nikmat Iman , Islam , & Sehat Walafiat Sehingga Kita Dapat Berkumpul Di Tempat Yg Insya allah Di
Muliakan OlehAllah
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad
SAW, yang diutus oleh Allah SWT ke muka bumi ini sebagai rahmatan lil alamiin,
yang telah menggempur kesesatan dan mengibarkan panji-panji kebenaran, serta
memperjuangkan islam hingga sampai kepada kita

Berdirinya Saya Disini Ingin Memberikan Sedikit Ilmu Saya Tentang Berbakti Kepada Orang Tua Berbakti
Kepada Orang Tua Itu Wajib Karena Orang Tua Telah Mengasuh & Mendidik Kita Sampai Sekarang Ini
Seperti Yg Sudah Di Jelaskan Di Dalam Surat Al Isra Ayat 23 Yg Artinya Dan hendaklah kamu berbuat
baik pada ibu bapakmu dengan sebaik baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua
duanya sampai berumur lanjut dalam pemliharaanmu, maka sekali kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia

Begitulah Alquran menggambarkan tentang bagaimana manusia harus berbuat baik kepada kedua orang
tua. Karena memang sudah sepantasnya dan seharusnya bagi seorang anak untuk berbuat baik kepada
kedua orang tuanya, yang demikian itu karena betapa besar jasa keduanya kepada sang anak.
Alquran juga menyinggung bagaimana pengorbanan orang tua terhadap anaknya ketika sang anak masih
dalam kandungan. Betapa susah dan payahnya sang ibu dalam menjaga kandungannya agar sang anak
terlahir dengan sehat dan sempurna. Bagaimana sakitnya derita yang di tanggung sang ibu ketika
menanti detik detik kelahiran, dia berjuang sekuat tenaga antara hidup dan mati demi si mungil pujaan
hati. Dan seberapa banyak keringat yang di keluarkan sang ayah dalam mencari nafkah untuk
membahagiakan sang anak yang nantinya akan menjadi pelita ke hidupan mareka, kata kata lelah tidak
pernah terucap dari bibir sang ayah tatkala melihat senyum bahagia dari bibir mungil Si Penyejuk Mata.

Maka dengan tegas Allah memerintahkan dalam al quran Surah Al luqman ayat 14 Firmannya.

Dan kami perintahkan kepada manusia ( berbuat baik ) kepada dua orang ibu bapanya ; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah tambah dan menyapihnya dalam dua
tahun ., bersyukurlah kepada Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada Kulah
kembalimu

Al quran adalah kitab pegangan umat Islam yang sangat sempurna, semua hal-hal yang berhubungan
dengan kehidupan ini telah tercantum dalam kitab yang mulia itu, dan tak terkecuali tentang hakul
awlad alal walid dan hakul walid alal awlad (hak anak terhadap orang tua dan hak orang tua terhadap
anak).

Demikianlah Kultum Dari Saya

Semoga Bermanfaat Bagi Kita Semua

Jika Ada Kesalahan Kata Saya Minta Maaf

Wassalamualaikum Wr.Wb

Diposkan oleh M Sidik Purwanto di 01.25

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

26 komentar:

Ceramah " BERBAKTI KEPADA ORANG TUA''

Yang saya hormati dewan juri


Yang saya banggakan rekan-rekan sekalian
Serta Hadirin hadirat yang berbahagia
Assalamu alikum Wr.Wb.
Hamdan wa syukurillah amma ba'du
Pertama-tama marilah kita mengucapkan Tahmid dan Tsyakur kehadirat Allah SWT,karena kita
dapat hadir di tempat ini. Rahmat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada seorang Nabi yang
tidak akan ada Nabi sesudahnya, Nabi Muhammad Saw. , kepada keluarga dan sahabatnya seluruhnya.
Setiap manusia sudah pasti memiliki orang tua. Tidak satupun manusia yang lahir tanpa orang
tua.Maka dari inilah izinkan saya untuk menyampaikan Tausiyah saya yang berjudul BERBAKTI
KEPADA ORANG TUA.
Kaum muslimin muslimat
Berbakti kepada kedua orang tua termasuk ibadah dan sangat besar pahalanya. Karena orang tualah
yang mengasuh, membesarkan, mendidik, dan menghidupi anak-anaknya.Oleh sebab itu besarnya jasa
orang tua tidak mungkin bisa dibalas dengan segala bentuk balasan dari anaknya, baik berupa jasa
maupun materi, termasuk kemewahan dunia. Mengingat begitu besarnya jasa kedua orang tua
terhadap anaknya, maka wajib hukumnya bagi seorang anak untuk menghormati kedua orang
tuanya.Sebagai mana firman Allah dalam surah Al-isra ayat 23 yang berbunyi :



Artinya : janganlah kamu berkata ah kepada kedua orang tuamu.Dan jangan pula kamu bentak
keduanya,tapi berkatalah kepadanya dengan kata yang sopan.
Dan Rasulullah menjelaskan dalam sebuah hadits yang berbunyi :
Yang artinya : Ridho Allah disebabkan keridoan Ibu bapak,begitu juga kebencian Allah disebabkan
kebencian ibu bapak.
Kaum muslmin muslimat yang dirahmati oleh Allah
Alangkah lebih baik jika kita memahami arti Penting dan Kedudukan Berbakti Pada Orang Tua.
Berbakti kepada kedua orang tua merupakan salah satu amal sholih yang mulia bahkan disebutkan
berkali-kali dalam Al Quran tentang keutamaan berbakti pada orang tua. Alloh Taala berfirman:
Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat
baiklah kepada dua orang ibu-bapak. (An Nisa: 36). Di dalam ayat ini perintah berbakti kepada dua
orang tua disandingkan dengan amal yang paling utama yaitu tauhid, maka ini menunjukkan bahwa
amal ini pun sangat utama di sisi Alloh Azza wa Jalla. Begitu besarnya martabat mereka dipandang
dari kacamata syariat. Nabi mengutamakan bakti mereka atas jihad fi sabilillah, Ibnu Masud
berkata: Aku pernah bertanya kepada Rosululloh, Amalan apakah yang paling dicintai Alloh? Beliau
menjawab, mendirikan sholat pada waktunya, Aku bertanya kembali, Kemudian apa? Jawab Beliau,
berbakti kepada orang tua, lanjut Beliau. Aku bertanya lagi, Kemudian? Beliau menjawab, Jihad di
jalan Alloh. (HR. Al Bukhori no. 5970). Demikian agungnya kedudukan berbakti pada orang tua,
bahkan di atas jihad fi sabililllah, padahal jihad memiliki keutamaan yang sangat besar pula.
Kaum muslimin muslimat yang berbahagia
Marilah kita sedikit merenung. Coba bayangkan bagaimana lelahnya ibu kita mengandung. Kemana-
mana harus membawa beban yang berat berat diperutnya. Kemudian ibu kita mempertaruhkan nyawa
saat melahirkan kita. Saat bayi, kita sering mengganggu waktu tidur orang tua dengan menangis
ditengah malam. Karena mengompol, kehausan dan lain-lain. Tapi, ketika kita sudah besar, kita bahkan
membantah kata-kata orang tua kita. Kita melawan apa yang orang tua katakan. Betapa sedihnya
mereka.
Orang tua tidak menginginkan kita membayar apa yang telah mereka beri, namun ketaatan kita pada
Alloh dan orang tua telah membayar segala keletihan mereka.
Sampai disini tausiah dari saya.Saya akhiri dengan pantun.
Dara manis sedang tertawa

Putri cantik pakai selendang

Jangan durhaka kepada orangtua

Nanti terkutuk seperti malin kundang

Jalan-jalan ke Balikpapan

Tidak lupa membeli teri

Mohon maaf atas kekhilafan

Lain waktu berjumpa lagi

Beli kain berwarna merah

Pohon durian berbuah tujuh

Wabilahitaufik wal hidayah

Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh

Adilla Durrotul Ghina

Kelas VIII B

ceramah tentang birrul walidain atau berbakti kepada


kedua orang tua

Bismillahirrohmaanirrohiim...
Assalaamualaikum warohmatullahi wabarokaatuhu...
Innal hamda lillah, nahmaduhu wanastaiinuhu wanastaghfiruh. Wanauudzu billahi
min syuruuri anfusinaa, wa min sayyi-aati amaalina. Man yahdihillahu falaa
mudhillalalah, wa man yudhlilhu falaa haadiyalah.
Asyhadu allaa ilaaha illallohu wahdahuu laa syariikalah, wa asyhadu anna
Muhammadan abduhuu warosuuluhu.
Ammaa badu..

Yang saya hormati, para dewan juri festival pendidikan agama Islam. Dan teman
teman peserta lomba yang semoga dirahmati Allah...
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah, karena pada kesempatan kali ini saya akan
menyampaikan sebuah ceramah tentang birrul walidain atau berbakti kepada kedua
orang tua...
Ayyuhal Muslimiin...
Salah satu ibadah teragung di dalam Islam setelah mentauhidkan Allah adalah
berbakti kepada orang tua. Berbakti kepada siapa...? orang-tua...
Ketahuilah, sungguh bahwasanya berbakti kepada orang tua hukumnya adalah wajib,
fardhu ain. Tak peduli siapa orangtua kita, pekerjaannya, kehidupan sehari-
harinya... Yang kita panggil ayah atau ibu, mama atau papa dirumah. Merekalah orang
tua kita.
Pernahkah terbayang dalam benak kita, saat kita sedang berada dalam perut ibu....
betapa susahnya ia membawa kita kemanapun ia pergi? Namun sekalipun ia tak
pernah mengeluh, ada makhluk lain *yaitu kita sendiri* dalam perutnya....
Pernahkan terbayang dalam benak kita, ayah atau bapak setiaphari bekerja tanpa
kenal lelah... mencari uang mati-matian hanya untuk membiayai hidup kita... agar kita
bisa makan dan sekolah dengan enak?
Bayangkan saudara-saudara, betapa berat nya beban dan tanggung jawab yang ada
pada pundak-pundak mereka??

Hairin sekalianyang dirahmati Allah...


Sungguh Allah subhaanahu wa taaalaa telah berfirman dalam al-quran surat Luqman
ayat 14, yang berbunyi :
Auudzu billahi minasy syaithoonirrojiim....
Wawashshoinal insaana biwaalidaihi hamalathu ummuhuu, wahnan alaa wahnin wa
fishooluhuu fii aamaini, anisykurlii waliwaalidaika ilayyal mashiir.
Artinya : dan Kami perintahkan kepada manusia (berbakti) kepada dua orang ibu-
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang betambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurklah kepada-Ku dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah tempat kembalimu.

Ayyuhal Muslimin...
Ada suatu kisah, menceritakan tentang tiga orang yang terjebak di dalam goa. Di
antar ketiga orang tersebut dalah satu orang yang bertawasul *berdoa dengan
menggunakan perantara* kebaktian kepada kedua orang tuanya...
Dia berakata : Ya Allah, aku memiliki orangtua yang sudah lanjut usianya dan aku
tidak pernah memberikan minum kepada siapapun sebelum keduana minum, baik dari
keluargaku dan hamba sahaya yang aku miliki. Pada suatu hari aku mencari kayu dan
daun-daunan untuk makan ternak di tempat yang amat jauh. Aku belum bisa pulang
menemui kedua orangtuaku hingga mereka tertidur. Setelah itupun aku masi
memerah susu untuk keduanya, dan saat aku menemui keduanya untuk memberikan
minuman tersebut ternyata kedua masih tertidur lelap. Aku tidak bisa
membangunkan mereka dan memberikan minuman tersebut kepada siapapun sebelum
kedua orangtuaku meminumnya, sekalipun untuk keluarga dan hamba sahayaku. Aku
tetap menantikan bangun keduanya dengan gelas itu dan tetap ada di tanganku,
hingga fajar menyingsing, di saat itulah anak-anak kamu menangis karena lapar.
Maka, setelah keduanya bangun dari tidurnya lalu merekapun meminumnya. Ya Allah,
jikalau aku yang mengerjakan yang sedemikian itu dengan niat benar-benar
mengharapkan keridhaan-Mu, makan lapangkanlah kesukaran yang sedang kami
hadapi dari batu besar yang menutup ini.
Kemudian batu besar itupun tiba-tiba terbuka sedikit.

Saudara-saudaraku sekalian yang dirahmati Allah...


Sepenggal kisah di atas patut kita teladani. Hal tersebut merupakan contoh nyata
bagaimana seorang anak berbakti kepada kedua orang tuanya dengan cara tidak
memberikan minum kepada siapapun sebelum orangtuanya minum.
Ingatlah bahwa ridholloohi fii ridhol walidaini, wa sakhotullohi fii sakhotil
waalidaini. Keridhaan Allah ada pada keridhaan kedua orang tua, dan kemurkaan
Allah ada pada kemurkaan orang tua. (hadits riwayat tirmidzi)
Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi ajaran berbakti kepada kedua
orang tua. Bahkan Islam menjadikan berbakti kepada kedua orang tua sebagai
sarana meraih Syurga Allah. Sungguh sangat rugi dan celaka seorang muslim yang
mendapati kedua orangtuanya masih hidup namun tidak bisa mengantarkannya
kepada surga.
Banyak di antara manusia zmaan sekarang yang tidak lagi mau memperhatikan
orangtuanya, meneleantarkannya, bahkan sampai ada yang mencelakakannya atau
membunuhnya. Naudzu billahi min dzalik...
Beberapa hal yang menurut kita sepele, yang berkaitan dengna kedurhakaan seorang
anak kepada orang tua adalah sebgai berikut :
Pertama, membuat keduanya menangis dan bersedih, dengan cara apapun baik
dengan ucapan maupun perbuatan.
Kedua, membentak keduanya dengan cara mengeraskan suara dan berkata-kata
dengna kasar kepada kedua orang tua.
Ketiga, berkata-kata dengan ah dan kesal terhadap perintah ibunya.
Keempat, bermuka masam dan mengerutkan dahi di hadapan keduanya.
Kelima, memandang keduanya dengan pandangan penghinaan.
Keenam, memerintah keduanya.
Ketujuh, mencela makanan yang disiapkan ibu.
Kedelapan, tidak membantu keduanya dalam pekerjaan rumah.
Kesembilan, mencuri dari kedua orangtua.
Kesepuluh, menitipkan merak di panti jompo.
Dan masih banyak lagi....

Ayyuhal muslim....
Janganlah sekali-kali kita mendurhakai kedua orang tua kita. Takutlah akan adzab
Allah bagi manusia yang durhaka kepada kedua orang tuanya.
Kisah tentang Si Malinkundang adalah cerita rakyat yang perlu juga kita ambil
huikmahnya. Karena tanpa disadari ternyata banyak sekali malinkundang-
malinkundang lain di zaman sekarang ini.
Semoga kita semua yang hadir di sini mendaapat petunjuk dari Allah dan diberikan
kemudahan dalam melaksanakan bakti kita kepada orang tua. Aamiinn...

Subhaanaka Allahumma wabihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka


wa atuubu ilaihi.
Wabillahi taufik wal hidayah wassalaamualaikum warohmatullahi wabarokaatuhu ...

Materi Ceramah Ramadhan tentang Berbakti Kepada


Kedua Orang Tua
Inilah Materi Ceramah Ramadhan tentang Berbakti kepada Kedua Orang Tua ...

Bismillahirrohmaanirrohiim...
Assalaamualaikum warohmatullahi wabarokaatuhu...
Innal hamda lillah, nahmaduhu wanastaiinuhu wanastaghfiruh. Wanauudzu billahi min
syuruuri anfusinaa, wa min sayyi-aati amaalina. Man yahdihillahu falaa mudhillalalah, wa
man yudhlilhu falaa haadiyalah.
Asyhadu allaa ilaaha illallohu wahdahuu laa syariikalah, wa asyhadu anna Muhammadan
abduhuu warosuuluhu.
Ammaa badu..
Materi Ceramah Ramadhan tentang Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Hadirin yang dirahmati Allah... Puji syukur kami panjatkan kepada Allah, karena pada
kesempatan kali ini saya akan menyampaikan sebuah ceramah tentang birrul walidain atau
berbakti kepada kedua orang tua.

Ayyuhal Muslimiin...

Salah satu ibadah teragung di dalam Islam setelah mentauhidkan Allah adalah berbakti kepada
orang tua. Berbakti kepada siapa...? orang-tua...

Ketahuilah, sungguh bahwasanya berbakti kepada orang tua hukumnya adalah wajib, fardhu ain.
Tak peduli siapa orangtua kita, pekerjaannya, kehidupan sehari-harinya... Yang kita panggil ayah
atau ibu, mama atau papa di rumah. Merekalah orang tua kita.

Pernahkah terbayang dalam benak kita, saat kita sedang berada dalam perut ibu.... betapa
susahnya ia membawa kita kemanapun ia pergi? Namun sekalipun ia takpernah mengeluh, ada
makhluk lain -yaitu kita sendiri- dalam perutnya....

Pernahkah terbayang dalam benak kita? Ayah atau bapak setiap hari bekerja takkenal lelah... Ia
banting tulang mencari uang hanya untuk membiayai hidup kita... Agar kita bisa makan dan
sekolah dengan enak ... Bayangkan saudara-saudara, betapa beratnya beban dan tanggung jawab
yang ada pada pundak-pundak mereka?

Hairin sekalian yang dirahmati Allah...Sungguh Allah subhaanahu wa taaalaa telah berfirman
dalam al-quran surat Luqman ayat 14, yang berbunyi, "Auudzu billahi minasy
syaithoonirrojiim.... Wawashshoinal insaana biwaalidaihi hamalathu ummuhuu, wahnan alaa
wahnin wa fishooluhuu fii aamaini, anisykurlii waliwaalidaika ilayyal mashiir.

Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbakti) kepada dua orang ibu-bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang betambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. Bersyukurklah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-
Ku lah tempat kembalimu.

Ayyuhal Muslimin...

Ada suatu kisah, menceritakan tentang tiga orang yang terjebak di dalam goa. Diantara ketiga
orang tersebut dalah satu orang yang bertawasul -berdoa dengan menggunakan perantara-
berbakti kepada kedua orang tuanya. Dia berakata, Ya Allah, aku memiliki orangtua yang sudah
lanjut usianya dan aku tidak pernah memberikan minum kepada siapapun sebelum keduana
minum, baik dari keluargaku dan hamba sahaya yang aku miliki. Pada suatu hari aku mencari
kayu dan daun-daunan untuk makan ternak di tempat yang amat jauh.

Aku belum bisa pulang menemui kedua orangtuaku hingga mereka tertidur. Setelah itupun aku
masi memerah susu untuk keduanya, dan saat aku menemui keduanya untuk memberikan
minuman tersebut ternyata kedua masih tertidur lelap. Aku tidak bisa membangunkan mereka
dan memberikan minuman tersebut kepada siapapun sebelum kedua orangtuaku meminumnya,
sekalipun untuk keluarga dan hamba sahayaku. Aku tetap menantikan bangun keduanya dengan
gelas itu dan tetap ada di tanganku, hingga fajar menyingsing, di saat itulah anak-anak kamu
menangis karena lapar. Maka, setelah keduanya bangun dari tidurnya lalu merekapun
meminumnya. Ya Allah, jikalau aku yang mengerjakan yang sedemikian itu dengan niat benar-
benar mengharapkan keridhaan-Mu, makan lapangkanlah kesukaran yang sedang kami hadapi
dari batu besar yang menutup ini. Kemudian batu besar itupun tiba-tiba terbuka sedikit.

Saudara-saudaraku sekalian yang dirahmati Allah...

Sepenggal kisah di atas patut kita teladani. Hal tersebut merupakan contoh konkrit bagaimana
seorang anak berbakti kepada kedua orang tuanya dengan cara tidak memberikan minum kepada
siapapun sebelum orangtuanya minum.
Ingatlah bahwa, ridholloohi fii ridhol walidaini, wa sakhotullohi fii sakhotil waalidaini.
Keridhaan Allah ada pada keridhaan kedua orang tua, dan kemurkaan Allah ada pada kemurkaan
orang tua. (HR. Tirmidzi)
Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi ajaran berbakti kepada kedua orang tua.
Bahkan Islam menjadikan berbakti kepada kedua orang tua sebagai sarana meraih Surga Allah.
Sungguh sangat rugi dan celaka seorang muslim yang mendapati kedua orangtuanya masih hidup
namun tidak bisa mengantarkannya kepada surga.

Banyak di antara manusia zaman sekarang yang taklagi mau memperhatikan orangtuanya,
menelantarkannya, bahkan sampai ada yang mencelakakannya atau membunuhnya. Naudzu
billahi min dzalik...

Beberapa hal yang menurut kita sepele, yang berkaitan dengan kedurhakaan seorang anak
kepada orang tua, antara lain;
1. Membuat keduanya menangis dan bersedih, dengan cara apapun baik dengan ucapan
maupun perbuatan.
2. Membentak keduanya dengan cara mengeraskan suara dan berkata-kata dengna kasar
kepada kedua orang tua.
3. Berkata-kata dengan ah dan kesal terhadap perintah ibunya.
4. Bermuka masam dan mengerutkan dahi di hadapan keduanya.
5. Memandang keduanya dengan pandangan penghinaan.
6. Memerintah keduanya.
7. Mencela makanan yang disiapkan ibu.
8. Tidak membantu keduanya dalam pekerjaan rumah.
9. Mencuri dari kedua orangtua.Menitipkan merak di panti jompo.
10. Dan masih banyak lagi....

Ayyuhal muslim....
Janganlah sekali-kali kita mendurhakai kedua orang tua kita. Takutlah akan adzab Allah bagi
manusia yang durhaka kepada kedua orang tuanya.

Kisah tentang Si Malin Kundang merupakan kisah legenda yang perlu juga kita ambil
huikmahnya. Karena tanpa disadari ternyata banyak sekali Malin Kundang-Malin Kundang
lain di zaman sekarang ini. Semoga kita semua yang hadir di sini mendaapat petunjuk dari Allah
dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan bakti kita kepada orang tua. Aamiinn...

Subhaanaka Allahumma wabihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu
ilaihi. Wabillahi taufik wal hidayah wassalaamualaikum warohmatullahi wabarokaatuhu...

Anda mungkin juga menyukai