Anda di halaman 1dari 3

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Alhamdulillah, alhamdulillah ‘ala ni’matil imani wal islam. Asyhadu’ala illa ha ilallah wa
asyhaduanna muhammadan ‘abduhu warrasulluh. Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ‘ali
Muhammad ‘amma ba’du.

Dewan juri yang arif dan bijaksana yang saya hormati


Bapak dan Ibu guru pembimbing yang saya muliakan
Teman-temanku yang berbahagia

Pertama-tama dan yang paling utama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur
kehadirat Allah SWT, karena berkat kasih dan sayang-Nya, kita selalu tercurah kebaikan dan
dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan yang paling baik. Tak lupa, marilah shalawat serta
salam kita haturkan pada junjungan kita, nabi agung, Nabi Muhammad SAW. Beliau, adalah
nabi yang telah membawa peradaban kita dari jaman kegelapan menuju jaman yang terang-
benderang. 

Bapak-bapak, ibu-ibu, dan teman-teman sekalian, pada kesempatan kali ini saya akan
menyampaikan salah satu hal yang menjadi kewajiban kita semua yaitu berbakti kepada orang
tua.

Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban setiap muslim dan muslimah, mulai
anak-anak sampai orang dewasa. Kewajiban itu telah Allah perintahkan sebagaimana firman-
Nya dalam Kitabullah yang mulia :

......‫َو ْاعبُ ُدوا اللَّهَ َوال تُ ْش ِر ُكوا بِِه َشْيًئا َوبِالْ َوالِ َديْ ِن ِإ ْح َسانًا‬
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan
berbuat baiklah kepada dua orang tua, ......” [QS. An-Nisaa ayat 36].

Kita diwajibkan menghormati mereka, tidak menyusahkan mereka, serta tidak melawan
mereka. Bahkan, kita diharamkan untuk berkata “ah” kepada orang tua apabila diperintah
mengerjakan sesuatu. Allah telah berfirman dalam QS. Al-Israa ayat 23 yang bunyinya :

‫ُأف َوال َتْن َه ْرمُهَا َوقُ ْل هَلَُما َق ْوالَ َك ِرميًا‬


ٍّ ‫فَال ت ُق ْل هَلَُما‬
“Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia”.

Bapak-bapak, ibu-ibu, dan teman-teman sekalian dapat memperhatikan ayat yang telah
saya bacakan barusan. Jika perkataan “ah” saja tidak diperbolehkan, maka bagaimana halnya jika
kita mengatakan kata-kata kasar terhadap ibu dan bapak kita ? Atau bahkan memukul mereka ?
Kita tidak boleh mencontoh perilaku orang-orang kafir yang sering muncul di TV maupun di
media sosial yang menyebutkan kedurhakaan mereka terhadap orang tua.

Islam adalah agama yang mulia yang mengajarkan sopan-santun terhadap orang tua. Ada
banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai bentuk pengamalan kita berbakti kepada orang tua.
Diantaranya adalah :
1. Menuruti perintah orang tua. Tidak boleh membangkang dan tidak boleh bandel. Kalau
kita diperintah untuk shalat, cepat-cepat kita mengerjakan shalat. Kalau kita diperintah
untuk belajar, ya cepat-cepat belajar.
2. Membantu pekerjaan orang tua di rumah. Misalnya : kalau kita melihat lantai rumah
belum disapu, lekas saja kita sapu. Apabila bangun tidur, jangan langsung pergi kel luar
kamar sebelum membereskan tempat tidur. Kita tidak boleh merepotkan ibu dan bapak
kita. Kita harus membantu mereka sebisa kita.
3. Berkata dengan baik dan sopan. Bagi teman-teman yang biasa memakai bahasa Jawa,
jangan memakai bahasa Ngoko. Tapi pakailah bahasa kromo inggil.
4. Belajar yang rajin agar menjadi anak yang pintar. Orang tua kita pasti senang jika melihat
kita menjadi anak yang rajin dan pintar. Membuat senang orang tua juga merupakan
perbuatan berbakti kepada orang tua.
5. Ini yang tidak kalah penting : Beribadah yang rajin dan selalu mendoakan mereka.
Teman-teman hafal tidak doa yang diajarkan ibu guru kita di sekolah ? Itu lho :

ِ ‫ي ولِْلمْؤ ِمنِني يوم ي ُق‬ ِ ِ ِ


‫اب‬ ُ َ َ ْ َ َ ُ َ َّ ‫َربَّنَا ا ْغف ْر يِل َول َوال َد‬
ُ ‫وم احْل َس‬
“Ya Tuhan kami, berikanlah ampunan kepadaku dan kedua orang tuaku serta
sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)” (diambil dari
QS. Ibrahim : 41).

Dan masih banyak hal lain yang dapat kita lakukan untuk berbakti kepada kedua orang
tua kita.

Apabila teman-teman bertanya kepada saya : “Mengapa kita harus berbakti kepada orang
tua ?”. Kata pak ustadz, kita harus berbakti kepada orang tua karena Allah dan Rasulullah telah
memerintahkan demikian dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Selain itu, melalui perantaraan orang
tualah kita dilahirkan ke dunia ini. Orang tua kita lah yang telah membesarkan kita dengan penuh
kasih sayang sewaktu kita masih bayi, sampai kita dapat bersekolah saat ini.

Pak ustadz juga bilang, kita tidak boleh durhaka kepada orang tua kita, lebih-lebih pada
ibu kandung kita. Haram hukumnya. Ibu lah yang telah mengandung kita, membawa kita
kemanapun ibu pergi. Ibu telah mempertaruhkan nyawanya ketika melahirkan kita. O iya, saya
ingat perkataan pak ustadz bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya oleh salah seorang shahabat :
“Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali ?”. Rasulullah menjawab :
“Ibumu”. Orang tersebut mengulang sampai tiga kali. Rasulullah memberi jawaban yang sama :
“Ibumu”. Baru kemudian beliau menjawab : “Bapakmu”.
Makanya teman-teman, jangan nakal ya sama ibu kita.

Bapak-bapak, ibu-ibu, dan teman-teman yang saya cintai, kiranya apa yang saya
sampaikan tentang Berbakti kepada Orang Tua saya cukupkan sampai di sini. Sebagai penutup,
akan saya sampaikan sebuah hadits dimana Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda :

‫ط اَللَّ ِه يِف َس َخ ِط اَلْ َوالِ َديْ ِن‬


ُ ‫ َو َس َخ‬,‫ضا اَلْ َوالِ َديْ ِن‬ ِ
َ ‫ضا اللَّه يِف ِر‬
َ ‫ِر‬
“Ridho Allah SWT. ada pada ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah SWT. ada
pada kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban)”.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita
semua. Jika ada kebenaran, itu semata-mata dari Allah SWT. Dan jika ada kesalahan, itu semata
berasal dari kelemahan saya sebagai seorang manusia.

Wassalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Anda mungkin juga menyukai