Anda di halaman 1dari 6

NIP :198908122022211008

NAMA LENGKAP :AGUS SUTIYONO

TEMPAT, TANGGAL LAHIR :PATI, 12 AGUSTUS 1989

GOLONGAN :IX

JABATAN :AHLI PERTAMA - GURU KELAS

INSTANSI :PEMERINTAH KAB. SEMARANG

RANGKUMAN MATERI AGENDA 1

Agenda satu ini terdiri dari tiga,yang pertama wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara,
yang kedua analisis isu kontemporer,dan yang ketiga kesiapsiagaan bela negara.

  Wawasan kebangsaan merupakan konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri
sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. 

Beberapa titik penting atau kejadian sejarah indonesia,diantaranya yang pertama pada tanggal 20
Mei 1908 berdiri organisasi Budi Utomo. pada tanggal 25 Oktober 1908 diprakarsai organisasi
Perhimpunan Indonesia (PI) oleh sutan kasayangan dan R.N.Noto Suroto . lalu di tanggal 30 April 1926
diselenggarakan Kongres Pemuda ke-1. lalu tanggal 27-28 Oktober 1928 dilaksanakan kongres Pemuda
ke-2.pada 1 Maret 1945 terbentuknya BPUPKI ,dan pada tanggal 7 Agustus 1945 terbentuknya PPKI .

Ada 4 konsensus dasar wawasan kebangsaan yang pertama Pancasila, yang kedua Bhinneka
Tunggal Ika, yang ketiga undang-undang Dasar 1945 ,dan yang keempat Negara Kesatuan Republik
Indonesia atau NKRI.

  Ada beberapa atribut kenegaraan bangsa Indonesia menurut undang-undang Nomor 24 Tahun
2009. yang pertama bendera merah putih, kedua lambang negara Indonesia Garuda Pancasila,ketiga
bahasa “Bahasa Indonesia” dan yang keempat lagu kebangsaan bangsa Indonesia Indonesia Raya .

Bela negara adalah tekat,sikap dan perilaku serta tindakan warga negara.baik secara perorangan
maupun kolektif dalam menjaga,keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada negara kesatuan republik indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang-undang
dasar negara republik indonesia tahun 1945 dalam menjamin kelangsunag n hidup bangsa indonesia dan
negara dari berbagai ancaman.perilaku dalam menjaga kedaulatan negara keutuhan wilayah dan
keselamatan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan undang-undang
dasar definisi ini berdasarkan pasal 1 ayat 11 undang-undang nomor 23 tahun 2019 tentang pengelolaan
sumber daya nasional untuk pertahanan negara.

  Nilai dasar bela negara terdiri dari lima Yang pertama cinta tanah air, yang kedua sadar berbangsa
dan bernegara, yang ketiga setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, yang keempat rela berkorban
untuk bangsa dan negara, dan yang kelima kemampuan awal bela negara.
  Analisis isu kontemporer merupakan upaya yang dilakukan untuk mengetahui suatu pokok
persoalan yang terjadi pada masa sekarang atau menjadi trending topic pada saat ini menjadi solusi
penyelesaiannya harus sesuai dengan masa sekarang yaitu masa modern. 

Empat level lingkungan strategis yang mempengaruhi aktivitas pegawai. diantaranya yang
pertama individu, yang kedua lingkungan keluarga, yang ketiga lingkungan masyarakat baik lokal
regional maupun nasional. dan yang keempat lingkungan dunia atau global.

  Ada tiga isu KritiKal yang pertama isu saat ini, yang kedua isu berkembang dan yang ketiga isu
potensial. Adapun kemampuan di dalam menetapkan isu ini terdiri dari tiga yang pertama Enviromental
Scanning, yang Kedua Problem Solving, dan yang ketiga Analysis.

Teknik analisis isu strategis terdiri dari dua yang pertama teknik tapisan isu yang terdiri dari apkl
dan USG yang kedua teknik analisis isu yang terdiri dari mind map fishbone sword tabel frekuensi dan
analisis kesenjangan .

Kesiapsiagaan bela negara merupakan suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik
secara fisik mental maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan
berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa
raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap negara kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
dan undang-undang Dasar 1945 untuk menjaga merawat dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa
dan bernegara 

RANGKUMAN MATERI AGENDA 2

NILAI NILAI DASAR ASN


Tiga hal yang menjadi prioritas dalam pengembangan masa depan Indonesia adalah adanya
identitas, karakter dan martabat bangsa. 3 Point tadi bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab dunia
pendidikan. Dengan kata lain, identitas, karakter dan martabat bangsa terbangun dengan tidak hanya
menunggu sektor pendidikan menghasilkan generasi Indonesia yang berpegang dan bangga dengan
identitas bangsanya, berkarakter terpuji dan bermartabat yang agung. Masa depan Indonesia juga menjadi
tanggung jawab bersama warga negara.

Identitas nasional dapat diartikan sebagai kesatuan nilai yang ada di Indonesia. Nilai-nilai yang
khas yang berbeda dengan bangsa lain. Identitas nasional dalam kehidupan bangsa dan negara adalah
Pancasila yang aktualisasi nilai-nilainya tercermin dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Hal yang perlu ditekankan adalah sector pendidikan bukan hanya satu-satunya sektor andalan
dalam membangun identitas, karakter dan martabat bangsa. Sektor lain pun memiliki peran strategis
yaitu, birokrasi..

UU nomor 5 tahun 2014 tentang ASN membahas bahwa ASN sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Singkatnya, kedudukan dan peran ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Tanggung jawab inilah yang akan dapat terlaksana dengan
baik apabila dilaksanakan oleh sosok yang memiliki karakter yang sesuai dengan tanggung jawabnya.

Pembentukan nilai-nilai dasar sebagai penunjang karakter ASN sebagai tonggak terbaru telah
diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia dan pencanangan nilai-nilai dasar BerAKHLAK yang
dituangkan dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Implementasi Core
Values dan Employer Branding ASN. Nilai-nilai dasar atau core values bagi ASN Indonesia ini terdiri
dari enam nilai dasar dalam akronim AKHLAK. Diawali dengan Ber yang memiliki makna Berorientasi
Pelayanan dan diikuti dengan AKHLAK sebagai singkatan dari Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif

BerAKHLAK
Berorientasi Pelayanan

Akuntabel
Kompeten

Harmonis

Loyal

Adaptif

Kolaboratif
1) Berorientasi Pelayanan dimaknai dengan memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Ramah,
cekatan, solutif, dan dapat diandalkan, serta melakukan perbaikan tiada henti. Secara singkat, panduan
perilaku dari keenam nilai adalah sebagai berikut:

2) Akuntabel - melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dengan integritas
tinggi;

3) Kompeten - meningkatkan kompetensi diri demi menghadapi tantangan yang cepat berubah dan
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik;

4) Harmonis - menghargai orang lain apapun latar belakangnya;

5) Loyal - memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara;
6) Adaptif - cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan dengan semangat berinovasi dan bertindak
proaktif;

7) Kolaboratif – siap bekerja sama dan berkontribusi dengan berbagai pihak.

Dengan adanya satu core values ASN diharapkan sebagai pendorong pembentukan karakter ASN
yang profesional. Hal ini sesuai dengan arah RPJM IV 2020-2024 kepada terbentuknya SMART ASN
guna mewujudkan SMART Governance dan World Class Government. Selain pembentukan karakter
melalui nilai BerAKHLAK, dibuat pula employer branding ASN yaitu, “Bangga Melayani Bangsa”.

Dengan demikian, pembangunan identitas, karakter dan martabat bangsa juga melalui
pembentukan birokrasi yang didukung oleh karakter birokrat yang bangga melayani bangsa.

RANGKUMAN MATERI AGENDA 3

MANAJEMEN ASN DAN SMART ASN 

Manajemen ASN  adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.

Manajemen ASN merupakan keseluruhan upaya pemerintah dalam meningkatkan Efisiensi dan
efektivitas derajat profesionalisme, penyelenggaraan tugas, fungsi dan kewajiban kepegawaian yang
meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian,
kesejahteraan, dan pemberhentian ASN.

 Fungsi dari ASN sendiri yaitu yang pertama pelaksana kebijakan publik, yang kedua layanan
publik, dan yang ketiga perekat dan pemersatu bangsa .

Berdasarkan jenisnya pegawai ASN terdiri atas yang pertama pegawai negeri sipil atau PNS dan
yang kedua pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK maka dari itu manajemen ASN terdiri
dari manajemen PNS dan manajemen PPPK .

Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan
jabatan, pengembangan karir, pola karir, promosi ,mutasi, penilaian kinerja, penggajian, dan tunjangan,
penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua, dan perlindungan. 

Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian
kerja, dan perlindungan .

PNS akan mendapatkan hak yang berupa pertama gaji tunjangan dan fasilitas yang kedua cuti
yang ketiga jaminan pensiun dan jaminan hari tua yang ke-4 perlindungan dan yang kelima
pengembangan kompetensi .
PPPK akan mendapatkan hak yang berupa yaitu yang pertama gaji dan  tunjangan, yang kedua
Cuti, yang ketiga perlindungan, dan yang keempat pengembangan kompetensi, di sini PPPK tidak
mendapatkan jaminan pensiun dan jaminan hari tua itulah yang membedakan hak dari PNS dan PPPK. 

Pegawai ASN Memiliki kewajiban yaitu yang pertama setia dan taat pada Pancasila, undang-
undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintahan yang sah. yang kedua menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, yang ketiga melaksanakan
kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang,yang keempat menaati ketentuan
peraturan perundang-undangan, yang kelima Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab, yang keenam menunjukkan integritas dan keteladanan dalam
sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang baik di dalam maupun di luar kedinasan, yang
ketijuh menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, yang kedelapan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan kualifikasi,kompetensi dan
kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama,
asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, ataupun kondisi Kecacatan.

 Sistem merit pada dasarnya adalah konsepsi dalam manajemen SDM yang menggambarkan
diterapkannya objektivitas dalam keseluruhan semua proses dalam pengelolaan ASN yakni pada
pertimbangan kemampuan dan prestasi individu untuk melaksanakan pekerjaannya ( kompetensi dan
kinerja ). Objektivitas dilaksanakan pada semua tahapan dalam pengelolaan SDM baik (rekrutmen,
pengangkatan, penempatan dan promosi). 

Materi yang kedua adalah SMART ASN seorang ASN di mana kita harus menjadi SMART ASN
dimana kita harus memiliki dan menguasai cara bermedia digital secara bertanggung jawab.

Menurut UNECO,loterasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola,


memahami,mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara
aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan, ini
mencakup kompetensi yang secara beragam disebut sebagai literasi komputer, literasi tik, literasi
informasi, dan literasi media.

  Pemerintah akan mewujudkan Indonesia Digital Nation yang bermartabat, berkeadilan, dan
berdaya saing. dimana semua aspek baik dari pemerintahan, masyarakat dan ekonomi akan dibuat secara
digital.

Kemudian ada empat kerangka kerangkakurikulum literasi digital yang harus kita miliki yang
pertama adalah Digital Skill yaitu kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat
keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. yang kedua Digital
Culture yaitu kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam keseharian dan digitalisasi kebudayaan
melalui pemanfaatan TIK. yang ketiga Digital Ethics yaitu kemampuan menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital
( netiquette ) dalam kehidupan sehari-hari. yang keempat adalah Digital Safety yaitu kemampuan
mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang, dan meningkatkan kesadaran
perlindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari. 

Hak Digital adalah hak asasi manusia yang menjamin tiap warga negara untuk mengakses,
menggunakan, membuat dan menyebarluaskan media digital. 

Hak untuk mengakses atau (right to access) yaitu kebebasan mengakses internet, seperti
ketersediaan infrastruktur, kepemilikan dan kontrol layanan penyedia internet, kesenjangan digital,
kesetaraan antar gender, penapisan dan blokir. yang kedua hak untuk berekspresi atau (right to Express )
yaitu jaminan atas keberagaman konten, bebas menyatakan pendapat, dan penggunaan internet dalam
gerakan masyarakat sipil. yang ketiga hak untuk merasakan Aman (right to safety) yaitu bebas dari
penyadapan massal dan pemantauan tanpa landasan hukum, perlindungan atas privasi, sehingga aman
dari penyerangan secara daring. 

Anda mungkin juga menyukai