NIP : 199112242022212011
1. WAWASAN KEBANGSAAN
A. Sejarah Pergerakan Kebangsaan Indonesia
Bangsa Indonesia terbangun dari serangkaian proses panjang yang mendahulukan
kepentingan bersama daripada kepentingan kelompok atau individu. Ada beberapa hari
bersejarah yang ditetapkan sebagai Hari Nasional berdasarkan Pembaharuan Keputusan
Presiden Republik Indonesia No 316 tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, antara lain:
1. 8 Mei (2 Mei) : Hari Pendidikan Nasional (hari lahirnya Ki Hajar Dewantara)
2. 20 Mei : Hari Kebangkitan Nasional (hari dibentuknya Budi Utomo, organisasi
mahasiswa yang memajukan pendidikan dan kebudayaan di Hindia Belanda)
3. 5 Oktober : Hari Angkatan Perang
4. 28 Oktober : Hari Sumpah Pemuda (Kongres Pemuda II, diperdengarkan lagu
Indonesia Raya melalui alunan biola Wage Rudolf Soepratman)
5. 10 November : Hari Pahlawan
6. 22 Desember : Hari Ibu
14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. 16 Agustus, Soekerno Hatta dibawa
pemuda ke Rengasdengklok agar segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia. 17 Agustus
pukul 10.00 WIB, Teks Proklamasi dibacakan, Sang Saka Merah Putih dikibarkan, dan lagu
Indonesia Raya dikumandangkan.
NIP : 199112242022212011
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
secara signifikan telah mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan profesinya sebagai ASN
dengan berlandaskan pada: a) nilai dasar; b) kode etik dan kode perilaku; c) komitmen,
integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik; d) kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan bidang tugas; dan e) profesionalitas jabatan.
Ada pun yang dimaksud dengan Kontemporer adalah sesuatu hal yang modern,
yang eksis, dan terjadi dan masih berlangsung sampai sekarang, atau segala hal yang berkaitan
dengan saat ini.
1. Konsep Perubahan
Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari
perjalanan peradaban manusia. Berdasarkan Undang-undang ASN setiap PNS perlu
memahami dengan baik fungsi dan tugasnya, yaitu:
Menghadapi hal tersebut PNS dituntut untuk bersikap kreatif dan melakukan terobosan
(inovasi) dalam melaksanakan pelayanan kepada masya PNS bisa menunjukan perannnya
dalam koridor peraturan perudang- undangan (bending the rules), namun tidak boleh
melanggarnya (breaking the rules). Sejalan dengan tujuan Reformasi Birokrasi terutama
untuk mengembangkan PNS menjadi pegawai yang transformasional, artinya PNS bersedia
mengembangkan cita-cita dan berperilaku yang bisa diteladani, menggugah semangat serta
mengembangkan makna dan tantangan bagi dirinya, merangsang dan mengeluarkan
kreativitas dan berupaya melakukan inovasi, menunjukkan kepedulian, sikap apresiatif,
dan mau membantu orang lain.
1. Individu
2. Keluarga
4. Nasional
5. Dunia
Isu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok berbeda berdasarkan
tingkat urgensinya, yaitu
2. Isu Berkembang
3. Isu Potensial
1. Mind Mapping
2. Fishbone Diagram
ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas (Tague, 2005, p. 247).
3. Analisis Swot
Analisis SWOT adalah suatu metoda analisis yang digunakan untuk menentukan
dan mengevaluasi, mengklarifikasi dan memvalidasi perencanaan yang telah
disusun, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Analisis ini merupakan suatu
pendekatan memahami isu kritikal dengan cara menggali aspek- aspek kondisi yang
terdapat di suatu wilayah yang direncanakan maupun untuk menguraikan berbagai
potensi dan tantangan yang akan dihadapi dalam pengembangan wilayah tersebut.
JURNAL
NIP : 199112242022212011
Kesiapsiagaan bela negara adalah suatu keadaan siap siaga yang di miliki oleh seseorang
baik secara fisik, mental maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang
dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap NKRI berdasarkan pancasila
dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara.
Kegiatan dan pelatihan dasar bela negara bagi CPNS meliputi: 1) kegiatan olah raga dan
kesehatan fisik; 2) kesiapsiagaan dan kecerdasan mental; 3) kegiatan baris-berbaris dan tata
upacara; 4) keprotokolan; 4) pemahaman dasar fungsi-fungsi intelijen dan badan pengumpul
keterangan; 6) kegiatan ketangkasan dan permainan dalam membangun tim; 7) kegiatan caraka
malam dan Api Semangat Bela Negara (ASBN); 8) membuat dan melaksanakan rencana aksi.
Kesehatan jasmani merupakan kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau
aktifitas, mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau
berlebihan (Agus Mukholid, 2007). Komponen kebugaran jasmani diantaranya: komposisi tubuh,
kelenturan/ fleksibilitas tubuh, kekuatan otot, daya tahan jantung/ paru-paru, daya tahan otot, dan
pola hidup sehat. Kesehatan mental berkaitan dengan sistem berpikir, kesehatan berpikir, kendali
diri, manajemen stres, emosi positif dan makna hidup.
Kecerdasan emosional adalah gabungan dari semua emosional dan kemampuan sosial
untuk menghadapi seluruh aspek kehidupan manusia. Kemampuan emosional meliputi, sadar akan
kemampuan emosi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri,
kemampuan menyatakan perasaan orang lain, dan pandai menjalin hubungan dengan orang lain.
Peraturan Baris Berbaris (PBB) bertujuan untuk mewujudkan disiplin yang prima, agar
dapat menunjang pelayanan yang prima pula, juga dapat membentuk sikap, pembentukan disiplin,
membina kebersamaan dan kesetiakawanan dan lain sebagainya. Keprotokolan menurut UU
Nomor 9 Tahun 2010, adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara
kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan
sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukan nya
dalam negara, pemerintah atau masyarakat.
Etika keprotokolan adalah suatu bentuk tutur, sikap dan perbuatan yang baik dan benar
berdasarkan kaidah norma universal yang dilakukan secara sadar dalam tata pergaulan yang
berlaku pada tempat, waktu dan ruang lingkup serta situasi tertentu, untuk menciptakan
komunikasi dan hubungan kerjasama positif dan harmonis baik antar individu, kelompok
masyarakat, dan lembaga/organisasi, maupun antar bangsa dan negara.
Kemampuan kewaspadaan dini ialah kemampuan yang dikembangkan untuk mendukung
sinergisme penyelenggaraan pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter secara optimal, sehingga
terwujud kepekaan, kesiagaan, dan antisipasi setiap warga negara dalam menghadapi potensi
ancaman.
Intelijen negara berperan melakukan upaya, pekerjaan, kegiatan dan tindakan untuk
deteksi dini dan peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan
terhadap setiap hakikat ancaman kepentingan dan keamanan nasional. Hal-hal mengenai intelijen
negara diatur dalam UU Nomor 17 Tahun 2011. Deteksi dini dan peringatan dini dalam
penyelenggaraan otonomi daerah di atur dalam Permendagri Nomor 16 Tahun 2011.
Implementasi dan aplikasi kewaspadaan dini bagi CPNS yaitu kesadaran lapor cepat
terhadap setiap potensi ancaman, baik di lingkungan pekerjaan maupun lingkungan pemukiman
dan mendorong terbentuknya FKDM di lingkungan masing-masing atau berkontribusi pada
Kominda.
Beberapa contoh permainan yang bisa dimanfaatkan dalam kegiatan bela negara yaitu
Birma Crosser, Hell Barier, Carterpillar Race, Folding Carpet, Hulahoop, Log Line, Flying Fox,
Toxic Waste, Spider Web, Trust Fall, Grass In The Wind, Almost Infinite Circle, Tupai dan
Pemburu, Helium stick, Pipa Bocor, Evakuasi Bambu, Blind Walk, dan Atomic Bom serta Caraka
“Malam”.
NIP : 199112242022212011
BERORIENTASI PELAYANAN
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)
mengamanatkan bahwa tujuan didirikan Negara Republik Indonesia, antara lain adalah untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat tersebut
mengandung makna negara berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap warga negara melalui
terciptanya penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dalam rangka memenuhi kebutuhan
dasar dan hak sipil setiap warga negara atas barang publik, jasa publik, dan pelayanan
administratif sebagaimana tercantum dalam penjelasan atas UUD Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (UU Pelayanan Publik). Pelayanan publik yang prima merupakan muara dari
Reformasi Birokrasi, sebagaimana tertulis dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010.
Pelayanan publik dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang diberikan untuk membantu,
menyiapkan, dan mengurus. Baik itu berupa barang atau jasa dari satu pihak kepada pihak yang
lain (Hardiyansyah (2011:11)). Istilah lain yang sejenis dengan pelayanan itu adalah pengabdian
dan pengayoman.
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Undang-undang
tersebut dikuatkan kembali dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU
ASN).
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu
1) penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi, 2) penerima layanan yaitu masyarakat,
stakeholders, atau sektor privat, dan 3) kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima
layanan.
Pelayanan publik yang baik didasarkan pada prinsip-prinsip yang digunakan untuk merespons
berbagai kebutuhan , prinsip pelayanan publik yang baik adalah:
a. Partisipasif e. Efektif dan efisien
b. Transparan f. Aksesibel
c. Responsif g. Akuntabel
d. Tidak diskriminatif. h. Berkeadilan
e. Mudah dan Murah
Penjabaran berikut ini akan mengulas mengenai panduan perilaku/kode etik dari nilai
Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari,
yaitu:
1. Yang manakah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik dari nilai
berorientasi pelayanan ?
c. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik dari nilai
berorientasi pelayanan?
a. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
3. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik dari nilai
berorientasi pelayanan?
d. Melakukan perbaikan tiada henti
4. Dalam memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat kedudukan masyarakat dalam
konteks tersebut adalah sebagai ...
d masyarakat sebagai penerima layanan
5. Pengertian masyarakat dalam Undang-Undang Nomor 25/2009 tentang Pelayanan Publik
adalah …
a. seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang-perseorangan,
kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat
pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
6. Beberapa perilaku pelayanan prima yang perlu dibudayakan dalam organisasi antara lain
sebagai berikut, kecuali …
c. Cepat dan terlihat sibuk
7. Karakteristik dalam memberikan pelayanan prima ditunjukkan dengan upaya perbaikan secara
berkelanjutan melalui berbagai cara berikut ini, kecuali …
b Standardisasi dan sertifikasi kompetensi pemberi layanan
8. Seorang ASN diharapkan dapat diandalkan untuk memberikan pelayanan prima yang
dicontohkan dengan …
a Melakukan pelayanan maksimal sesuai dengan tugas fungsinya
9. Memberikan layanan melebihi harapan customer ditunjukkan dengan ..
a. meningkatkan mutu layanan dan tidak boleh berhenti ketika kebutuhan customer
sudah dapat terpenuhi.
10. Tujuan utama dari Nilai Dasar ASN adalah …
b Menjadi pedoman perilaku bagi para ASN dan menciptakan budaya kerja yang
mendukung tercapainya kinerja terbaik.
JURNAL
Agenda I : Akuntabel
NIP : 199112242022212011
AKUNTABEL
1. Pengertian Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk dipahami.
Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu yang sangat penting,
tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering
disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep
tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab
yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas
adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan
publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke,
2017).
2. Aspek-Aspek Akuntabilitas
● Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi
dengan negara dan masyarakat.
● Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented)
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang
bertanggung jawab, adil dan inovatif.
● Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan laporan
kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh
individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses
yang telah dilakuka
● Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without
consequences)
Akuntabilitas menunjukkan tanggungjawab, dan tanggungjawab menghasilkan
konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi.
● Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam pendekatan akuntabilitas yang bersifat
proaktif (proactive accountability), akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan
proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal,
penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja.
3. Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit
organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban
laporan kegiatan kepada atasannya. Dalam beberapa hal, akuntabilitas sering diartikan
berbeda-beda
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal, akuntabilitas
individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas stakeholder.
1. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang seperti
kejujuran, integritas, moral dan etika.
2. Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan kerjanya,
yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai pemberi kewenangan.
3. Akuntabilitas Kelompok
Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok. Dalam hal ini tidak
ada istilah “Saya”, tetapi yang ada adalah “Kami”.
4. Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai, baik
pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi/institusi maupun kinerja
organisasi kepada stakeholders lainnya.
5. Akuntabilitas Stakeholder
Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna layanan, dan pembayar
pajak yang memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap kinerjanya.
Mochtar Lubis
Koentjaraningra
t
Lima sikap mental bermuatan pola pikir koruptif Ciri manusia Indonesia yang berkonotasi negatif
yang merupakan warisan koloni- al yang “hidup” sebagai warisan zaman penindasan. Ciri manusia
dalam pola pikir manusia bangsa kita. Kelima sikap Indonesia yang disebutkan Mochtar Lubis yakni:
mental itu adalah:
● mempunyai penampilan yang berbeda di
● mentalitas yang meremehkan mutu; depan dan di belakang;
mentalitas yang suka menerabas (instan); ● segan dan enggan bertanggung jawab atas
● tidak percaya pada diri sendiri; perbuatannya, putusannya, kelakuannya,
● tidak berdisiplin murni; pikirannya, dan sebagainya;
● mentalitas yang suka mengabaikan tanggung ● jiwa feodalistik.
jawab.
JAWABAN
1. Pelayanan Rumah Sakit dalam penggunaan BPJS. instansi yang tidak memiliki prosedur yang
jalas dalam menyediakan pelayanan yang berbelit belit sangat menyusahkan kita sebagai
pengguna pelayanan public terutama masyarakat menengah ke bawah. Perubahan yang terjadi
pada kondisi sebelumnya:
a. Perbaikan sistem alur BPJS
b. Pemekaran infrastruktur kesehatan
2. Masih banyak instansi yang tidak memiliki prosedur yang jelas contohnya dalam alur
pelayanan Rumah Sakit dalam penggunaan BPJS. instansi yang tidak memiliki prosedur yang
jalas dalam menyediakan pelayanan yang berbelit belit sangat menyusahkan kita sebagai
pengguna pelayanan public terutama masyarakat menengah ke bawah, masih banyak petugas
menunjukan sikap, cara berbicara atau memberitahukan sesuatu yang tidak ramah bahkan
sebagian yang ada merasa berada pada posisi superior dan arogan.
Harapan perubahan yang diinginkan : untuk dapat mewujudkan pelayanan public yang baik
maka dalam menempatkan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana, staf, yang menjadi
pelayanan public tidak bekerja sesuai bidangnya dan beberapa pelayanan public juga belum
kompeten dan cepat tanggap untuk melayani masyarakat.
3. Menjadi pelayan publik sudah kewajiban kita memberikan pelayanan yang memuaskan.
Harus profesional, jujur, berintegritas yang tinggi serta bebas dari korupsi. ebagai pelayan
publik kita harus bekerja secara profesional, berintegritas yang tinggi utk menjadi SMART
ASN serta terbebas dari suap, korupsi (KKN)
1. Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan, sering kita dengan istilah kata responsibilitas dan
akuntabilitas. Kedua kata tersebut mempunyai arti dan makna yang berbeda. Apa yang
membedakan antara responsibilitas dan akuntabilitas dilihat dari pengertiannya? Dan berikan
pendapat anda terkait konsep responsibiltas dan akuntabilitas tersebut?
2. Bacalah kembali pembuka Bab II yang dikutip dari Laporan Tahun 2020 Ombudsman
Republik Indonesia, menurut Anda, bagaimana kasus itu bila dilihat dari konteks
Akuntabilitas?
3. Dalam hal pelayanan publik, masih sering diketemukan keluhan dari masyarakat terhadap
kinerja pelayan publik. Masyarakat merasakan kinerja yang lambat, berbelit-belit, maupun
tidak efisien ketika berhadapan dengan pelayan publik ataupun birokrasi publik. Padahal
sejatinya sebagai abdi negara, birokrasi publik harus memberikan pelayanan yang baik
kepada masyarakat, Menurut anda, seberapa penting nilai-nilai akuntabilitas publik jika
dikaitkan dengan fenomena tersebut? Jelaskan.
JAWABAN
1. Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk dipahami.
Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu yang sangat
penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata
akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral
individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat.
2. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi, Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas
tinggi
3. Nilai – nilai akntabilitas dapat meningkatkan
Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Kondisi apa yang membuat cerita di video itu Terjadinya pemberian hadiah.
berpotensi menjadi kasus Tindak Pidana Korupsi?
1
Jenis tindak pidana korupsi apa yang relevan Menerima sebuah hadiah
dengan cerita di video itu?
2
Siapa saja pihak di dalam video itu yang akan Pemenang lelang
terjerat dalam kasus korupsi?
3
Kondisi apa yang bisa menjadikan cerita di dalam Adanya terjadi sogok
video itu menjadi sebuah kasus Tindak Pidana menyogok antara pemenang
4
Korupsi? lelang dan pejabat lelang
Apa dampak yang akan terjadi ke depannya bila Akan berdampak pada
cerita tersebut menjadi sebuah kasus Tindak konflik kepentingan dapat
5
Pidana Korupsi? mempengaruhi objektivitas
penilaian profesional
Apakah menurut Anda apa yang dilaukan oleh Sudah benar, karena pejabat
Pejabat Lelang sudah benar? Jelaskan kenapa? lelang tidak menerima hadiah
6
Selain Pemenang Lelang dan Pejabat Lelang, Pemenang lelang dan Pejabat
siapa lagi yang bisa berperan agak kasus itu tidak lelang
7
terjadi
Bila Anda harus memilih salah satu perang dalam Sebagai pejabat lelang saya
video itu, Apa yang akan Anda lakukan? akan menolak hadiah
8
JAWABAN
1. - Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok internal dan
eksternal
- Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam
pengambilan keputusan
- Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan
- Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan.
Soal Latihan (Modul Hal : 61 )
1. Konflik kepentingan adalah situasi yang timbul di mana tugas publik dan kepentingan
pribadi bertentangan. Ada dua jenis umum Konflik Kepentingan yaitu Keuangan
(Penggunaan sumber daya lembaga termasuk dana, peralatan atau sumber daya aparatur
untuk keuntungan pribadi) dan Non-Keuangan (Penggunaan posisi atau wewenang untuk
membantu diri sendiri dan / atau orang lain). Ada contoh studi kasus seperti berikut:
Bahwa ada seseorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menunjuk satu pemenang tender
proyek pengadaan barang dan jasa publik tanpa melalui proses yang akuntabel dan
transparan (terindikasi ada permainan atau kongkalikong antara pemberi dan penerima
proyek). Dilihat dari jenis umum konflik kepentingan, temasuk jenis konflik kepentingan
apakah studi kasus tersebut? Jelaskan.
Selain SPPD Fiktif, BPK Juga Temukan Dugaan Mark Up Anggaran di Pemko Dumai
DUMAI, RIAULINK.COM - Selain menemukan surat pertanggungjawaban (SPJ) fiktif
pada perjalanan dinas aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Kota Dumai, Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Riau juga menemukan Mark up atau
penggelembungan anggaran di bagian umum.
Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan (LHP) pada tahun anggaran 2017 lalu, BPK
menemukan sejumlah keanehan di satker tersebut pada kegaiatn penyediaan makan dan
minum yang tak sesuai dengan bukti kuintansi pembelian.
Bukti kuitansi tersebut dapat ditunjukkan oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK)
bagian umum selaku pihak penanggungjawab dalam penyediaan makan minum rapat,
penyambutan tamu dan kegiatan pemerintah Kota Dumai. Sesuai LHP BPK terdapat
selisih bayar mencapai Rp20.238.622,- antara SPJ makan dan minum yang dibayarkan
Pemko Dumai melalui bagian keuangan kepada rekan kerja dengan bukti kuitansi
pembelian yang bisa ditunjukkan PPTK kepada BPK RI saat melakukan
pemeriksaan.Selain itu BPK juga menemukan kejanggalan dalam laporan yang
disampaikan kepada mereka, yakni setiap laporan bulanan pengadaan makanan dan
minuman oleh bagian umum Sekretariat Daerah Kota Dumai jumlah dan jenisnya selalu
sama.
Dalam laporan BPK juga menunjukkan upaya mark up anggaran pengadan makan dan
minum petugas jaga rumah dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai. Disebutkan ada
25 petugas jaga rumah kediaman dua pemimpin Kota Dumai ini yang dibagi menjadi tiga
shift. Dimana setiap shift bagian umum menyediakan snack dan makan bagi petugas jaga.
Pada shift pagi, BPK menemukan adanya pengelembungan jumlah pengadaan snack.
Dimana dari SPJ yang disampaikan bagian umum menyediakan 25 kotak snack namun
bukti pemeriksaan hanya ditemukan sembilan kotak untuk sembilan orang petugas jaga
pagi.
Sementara untuk makan siang petugas juga juga terdapat selisih yang sangat signifikan.
Dimana untuk makan dalam pemeriksaan hanya menyediakan sembilan kotak namun
dalam SPJ pencairan digelembungkan mencapai 15 kotak. Sementara di lain kesempatan
saat media ini meminta tanggapan dari salah seorang warga Dumai terkait kabar yang
sempat menghebohkan di kalangan masyarakat ini, Ar sangat mengutuk keras aksi
penyelewengan tersebut. Tindakan tersebut menurutnya tidak hanya merugikan daerah,
namun juga masyarakat.
Sumber: https://riaulink.com/index.php/news/detail/6531/selain-sppd-fiktif-bpk-juga-temukan-
dugaan-mark-up-anggaran-di-pemko-dumai
1 Kondisi apa yang membuat berita itu BPK terdapat selisih bayar mencapai
berpotensi menjadi kasus Tindak Pidana Rp20.238.622,- antara SPJ makan dan
Korupsi? minum yang dibayarkan Pemko Dumai
melalui bagian keuangan kepada rekan
kerja dengan bukti kuitansi pembelian yang
bisa ditunjukkan PPTK kepada BPK RI saat
melakukan pemeriksaan.
2 Jenis tindak pidana korupsi apa yang relevan Upaya mark up anggaran pengadan makan
dengan berita itu? dan minum petugas jaga rumah dinas Wali
Kota dan Wakil Wali Kota Dumai dan
pengelembungan jumlah pengadaan snack.
3 Siapa saja pihak di dalam berita itu yang Petugas jaga rumah dinas Wali Kota dan
Wakil Wali Kota Dumai.
akan terjerat dalam kasus korupsi
4 Kondisi apa yang bisa menjadikan cerita di Dari SPJ yang disampaikan bagian umum
dalam berita itu menjadi sebuah kasus Tindak menyediakan 25 kotak snack namun bukti
Pidana Korupsi? pemeriksaan hanya ditemukan sembilan
kotak untuk sembilan orang petugas jaga
pagi.
5 Apa dampak yang akan terjadi ke depannya Akan ada aksi penyelewengan karena akan
setelah berita itu terjadi? merugikan negara
6 Bila Anda harus memilih salah satu perang Saya akan melakukan laporan dan
dalam berita itu, Apa yang akan Anda lakukan? menindak tegas
7 Kondisi apa yang membuat berita itu Adanya penyelewangan jumlah kotak snack
berpotensi menjadi kasus Tindak Pidana yang tidak seharusnya.
Korupsi?
8 Jenis tindak pidana korupsi apa yang relevan Kerugian keuangan negara
dengan berita itu?
JURNAL
Agenda I : Kompeten
NIP : 199112242022212011
KOMPETEN
Implikasi VUCA World yaitu dunia yang penuh dengan gejolak (volatility) disertai penuh
ketidakpastian (uncertainty). menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan
tuntutan keahlian baru. Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai
kecenderungan kemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan
kinerja organisasi lebih lambat, dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri.
Perilaku ASN untuk masing-masing aspek BerAkhlak sebagai berikut:
1. Berorientasi Pelayanan
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti
2. Akuntabel
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi
b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan
efesien
3. Kompeten
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis:
a. Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya
b. Suka mendorong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. loyal
a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan Negara
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Bertindak proaktif
7. Kolaboratif
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan bersama nilai tambah
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
Prinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yakni seluruh aspek pengelolaan ASN harus
memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, termasuk tidak boleh ada perlakuan
yang diskriminatif, seperti hubungan agama, kesukuan atau aspek-aspek primodial lainnya yang
bersifat subyektif. Pembangunan Aparatur sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024, diharapkan menghasilkan karakter birokrasi yang berkelas dunia
(world class bureaucracy), yang dicirikan dengan beberapa hal, yaitu pelayanan publik yang
semakin berkualitas dan tata kelola yang semakin efektif dan efisien.
Terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam menghadapi
tuntutan pekerjaan saat ini dan kedepan. Kedelapan karakterisktik tersebut meliputi: integritas,
nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa asing, hospitality, networking, dan
entrepreneurship.
Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:
1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan
2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi
3) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan,
etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang
Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan klasikal dan non-klasikal, baik untuk
kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural. Salah satu kebijakan penting dengan
berlakunya Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN adanya hak pengembangan
pegawai, sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua
puluh empat) Jam Pelajaran bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Dalam
menentukan pendekatan pengembangan talenta ASN ditentukan dengan peta nine box
pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai dengan hasil pemetaan
pegawai dalam nine box tersebut.
Evaluasi Bab II
Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan tuntutan keahlian
baru sesuai dengan tren keahlian 2025 dari World Economic Forum.
(B – S). Jawab : B
1. Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai kecenderungan
kemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja
organisasi lebih lambat, dibandingkan dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri
(B – S). Jawab : B
2. Lingkarilah jawaban paling sesuai, Perilaku ASN untuk masing- masing aspek BerAkhlak
sebagai berikut:
1) Berorientasi Pelayanan:
Jawab : b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
2) Akuntabel
Jawab : c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
3) Kompeten
Jawab : a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
4) Harmonis
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efesien.
5) Loyal
a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang
sah
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
6) Adaptif
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas
c. Bertindak proaktif.
7) Kolaboratif
a. kesempatan kepadaberbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan kerjasama nilai tambah
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
3. Terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam menghadapi
tuntutan pekerjaan saat ini dan kedepan. Kedelapan karakterisktik tersebut meliputi:
integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa asing,
hospitality, networking, dan entrepreneurship. Jelaskan secara ringkas, mengapa 8
(delapan) karakteristik ini penting bagi ASN?
Jawab : karena setiap ASN harus dapat brsikap adaptif terhadap teknologi agar kinerja
pelayanan lebih cepat, akurat dan efisien. Kementerian PANRB telah mencanangkan
kebijakan Manajemen ASN menuju Smart ASN 2024.Melalui kebijakan tersbut
diharapkan akan dapat terbentuk Birorasi berkelas Dunia. Seorang ASN yang Smart
diharapkan dapat berperan sebagai digital talent dan digital leader yang mendukung
transformasi birokrasi di Indonesia .
Evaluasi Bab IV
1. Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam
pelaksanaan peranan jabatan (B – S). Jawab : B
2. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi
ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan
dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3) Kompetensi Manajerial adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan
dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam
hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral,
emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh
hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan (B – S). Jawab : B
3. Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan digital dan non-klasikal, baik untuk
kompetensi teknis, manajerial, dan social kultural (B – S). Jawab : B
4. Salah satu kebijkan yang penting dengan berlakunya Undang Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20 (dua
puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh empat)
Jam Pelajaran bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) (B – S).
Jawab : B
5. Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASN ditentukan dengan peta nine
box pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai dengan pemetaan
pegawai dalam nine box tersebut (B – S). Jawab : B
Evaluasi Bab V
1. Sebutkan ciri-ciri yang berkaitan dengan ASN berkinerja yang berAkhlak dengan
memberikan tanda silang (X) pada pernyataan Benar (B) atau Salah (S):
a. Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan pelayanan, kompetensi, dan berkinerja
(B - S). Jawab : B
b. ASN terikat dengan etika profesi ASN sebagai pelayan publik (B - S). Jawab : B
c. Perilaku etika professional ASN secara operasional tunduk pada perilaku berAkhlak
(B - S). Jawab : B
2. Berikut pernyataan di bawah ini menggambarkan perilaku kompeten ASN untuk
meningkatkan kompetensi diri yang relevan/tepat dengan memberikan tanda Benar (B)
atau Salah (S):
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adalah
diperlukan diutamakan untuk jabatan strategis di lingkungan ASN (B - S). Jawab : B
b. Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau disebut juga
sebagai teori “net-centric”, yang merupakan pengembangan berbasis pada sumber
pembelajaran utama dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (B - S).
Jawab :B
c. Perilaku ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online network (B
- S). Jawab :B
d. Sumber pembelajaran bagi ASN antara lain dapat memanfaatkan sumber keahlian para
pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi tempat ASN bekerja
(B - S). Jawab : B
e. Pengetahuan ASN dihasilkan jejaring informal (networks), yang mengatur diri sendiri
dalam interaksi dengan pegawai dalam organisasi (B - S). Jawab : B
3. Perilaku kompeten ASN dalam membantu orang lain belajar yang tepat di bawah ini
dengan memberikan tanda Benar (B) atau Salah (S):
a. Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor sering kali tidak
menjadi ajang transfer pengetahuan, tetapi lebih sebagai obrolan santai kurang
bermakna pengetahuan (B - S). jawab : B
b. Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam forum terbuka
(Knowledge Fairs and Open Forums), dimana setiap ASN wajib melanjutkan kepada
pendidikan lebih tinggi (B - S). jawab : B
c. Mengambil pengetahuan yang terkandung dalam dokumen kerja seperti memo,
laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan memasukkannya ke dalam repositori
di mana ia dapat dengan mudah disimpan dan diambil (Knowledge Repositories)
merupakan bagian perilaku kompeten yang diperlukan (B - S) Jawab:B.
d. Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and Transfer), dalam
bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network), pendokumentasian
pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan bersumber dari refleksi
pengalaman (lessons learned) adalah bagian ciri dari perilaku kompeten ASN (B - S).
jawab : B
4. Upaya melakukan kerja terbaik sebagai bagian perilaku kompeten ASN yang sesuai di
bawah ini dengan memberikan pernyataan Benar (B) atau Salah (S):
a. Sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi, baik instansi pemerintah maupun
swasta, bersifat dinamis, hidup dan berkembang melalui adaptasi terhadap perubahan
lingkungan dan melakukan karya terbaik bagi pekerjaannya. (B-S) jawab :B
b. Berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan dengan apa yang
menjadi terpenting dalam nilai hidup seseorang (B-S). jawab : B
JURNAL
Agenda I : Harmonis
NIP : 199112242022212011
HARMONIS
1. Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonis sangat penting dalam
suatu organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak
bagi berbagai bentuk organisasi.
2. Identifikasi potensi disharmonis dan analisis strategi dalam mewujudkan susasana
harmonis harus dapat diterapkan dalam kehidupan ASN di lingkungan bekerja dan
bermasyarakat.
EVALUASI BAB 1
1. Sebutkan dan Jelaskan keanekaragaman suku bangsa dan budaya dari tempat anda
berasal dan berikan contohnya?
2. Jelaskan potensi dan tantangan keanekaragaman dilingkungan anda bekerja?
3. Jelaskan sikap dan perilaku ASN dalam lingkungan yang penuh dengan keberagaman?
Jawaban :
1. Suku bangsa di Pandeglang : Sunda dan Baduy
Budaya di Pandeglang : Rampak Bedug dan Seni Dodot
Contohnya : Gendreh Bendrong, Seni Ubrug, Bendrong Lesung, Kendang Pencak,
Patingtung, Wayang Golek, Kuda Lumping, Jaipong, Seni Singa Depok, Wayang
2. Potensi : menciptakan tempat kerja yang inklusif, meningkatkan berbagai pengetahuan,
keterlibatan guru, mengurangi pengurangan guru, meningkatkan produktivitas
Tantangan : kurangnya rasa menghargai kemajemukan yang bersifat heterogen, kurang
toleransi antargolongan, kesadaran terahadap ancaman luar yang rendah, ketidakpuasan atas
ketimpangan dan ketidakmerataan hasil pembangunan.
3. - Bersikap dan menghormati orang lain dengan baik tanpa memandang usia, agama, ras
dan budaya
- Tidak membicarakan kejelekan orang lain
- Mendengarkan orang lain ketika berbicara tanpa memotong pembicaraan
- Berbicara sopan dan santun
- Tidak mengganggu orang lain sedang beribadah
EVALUASI BAB 2
Jawaban :
2. Disharmonis sosial dalam kawasan hutan produksi masih marak terjadi. Mulai
dari oknum hingga masyarakat adat atau sekitar terlibat disharmonis di dalam
kawasan hutan produksi dengan pemegang izin usaha pemanfaatan hasil hutan
kayu (IUPHHK).
NIP : 199112242022212011
Salah satu nilai-nilai dasar ASN berdasarkan SE Menpan RB 20/2021 adalah “Loyal”. Loyal
berarti berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Sehingga tujuan dari
pembelajaran modul ini adalah memfasilitasi pembentukan nilai loyal, sehingga peserta memiliki
dedikasi yang tinggi dan senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara pada saat
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai ASN.
Materi-materi Pokok yang disajikan meliputi : 1) Konsep Loyal; 2) Panduan Perilaku Loyal; dan 3)
Loyal Dalam Konteks Organisasi Pemerintah.
1. Konsep Loyal:
a. Urgensi Loyalitas ASN: nilai “Loyal” dianggap penting dan dimasukkan menjadi salah satu core
values yang harus dimiliki dan diimplementasikan dengan baik oleh setiap ASN. Urgensi
loyalitas ini dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.
b. Pengertian Loyal dan Loyalitas: Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai
sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sedangkan Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat
emosional, karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa karakteristik untuk mengukur
loyalitas tersebut adalah; taat pada peraturan, bekerja dengan Integritas, tanggung jawab pada
organisasi, kemauan untuk bekerjasama, rasa memiliki yang tinggi, hubungan antar pribadi,
kesukaan terhadap pekerjaan, keberanian mengutarakan ketidaksetujuan, menjadi teladan bagi
pegawai lain.
c. Loyal dalam Core Values ASN: Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core
Values ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Hal ini diharapkan dapat memberikan gambaran
bagaimana panduan perilaku loyal yang semestinya dipahami dan dimplementasikan oleh setiap
ASN di instansi tempatnya bertugas.
d. Membangun Perilaku Loyal
1) Dalam Kontek Umum
2) Memantapkan Wawasan Kebangsaan
3) Meningkatkan Nasionalisme
2. Panduan Perilaku Loyal:
a. Panduan Perilaku
1) Memegang Teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Setia kepada NKRI serta Pemerintahan yang Sah
2) Menjaga Nama Baik Sesama ASN, Pimpinan Instansi dan Negara
3) Menjaga Rahasia Jabatan dan Negara
b. Sikap Loyal ASN Melalui Aktualisasi Kesadaran Bela Negara
Studi Kasus 1: Jadi Tersangka KPK, Anak Buah Walkot “X”: Ini Bentuk Kesetiaan
Oleh: Faiq Hidayat – detikNews
Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan Pemkot “X” Mr. E mengaku hanya membantu Wali Kota “X”
nonaktif Mr. R dalam pengadaan proyek. Apalagi dalam kepegawaian ada indikator soal loyalitas.
"Yang penting ini, bagi orang seperti saya entah nanti Kementerian “Z” atau bagian yang mengurusi
masalah kepegawaian mungkin perlu ada definisi atau redefinisi atau mungkin pemberian batasan-
batasan yang jelas tentang makna kesetiaan atau loyalitas, yang jadi salah satu indikator bagi pegawai
untuk dinilai tentang kesetiaan dan loyalitasnya itu," ujar Mr. E usai diperiksa penyidik KPK di
Gedung KPK, Jakarta.
"Soalnya kalau tidak ada definisi yang jelas nanti ya, banyak yang seperti saya gitu," tambah Mr. E
yang menyandang status tersangka kasus suap proyek yang dilakukan Wali Kota “X” nonaktif Mr. R.
Mr. E mengaku melakukan hal tersebut sebagai bentuk kesetiaan terhadap pimpinannya. Sehingga dia
meminta perlu ada definisi yang jelas soal makna kesetiaan atau loyalitas indikator penilaian pegawai.
"Ya kan saya melakukan ini kan sebagai bentuk kesetiaan saya kepada pimpinan. Nah ini bener tidak
seperti itu, ini tolong didefinisikan yang lebih jelas dan tegas," ucap Mr. E. Selain itu, Mr. E
mengatakan Wakil Wali Kota “X” Mr. P saat diperiksa penyidik KPK hanya dimintai konfirmasi posisi
dirinya di Pemkot “X”. Namun ia mengaku tidak mengetahui apakah Mr. P mengaku proses pengadaan
proyek senilai Rp 5,26 miliar, yang dimenangi “PT. D”
"Itu menjelaskan kedudukan saya mungkin, saya nggak tahu pasti," ujar Mr. E. Dalam kasus ini, Wali
Kota “X” nonaktif Mr. R ditangkap terkait suap proyek senilai Rp 5,26 miliar, yang dimenangi “PT.
D”. Mr. R mendapatkan komisi 10 persen atau Rp 500 juta dari proyek yang dianggarkan Kota “X”
pada 2017 itu.
Dari OTT tersebut, KPK menyita uang tunai Rp 200 juta yang diberikan kepada Mr. R. Sedangkan Rp
300 juta sebelumnya diberikan untuk keperluan pelunasan mobil Toyota Alphard milik Mr. R. KPK
juga menyita uang tunai Rp 100 juta yang diberikan tersangka pengusaha “Mr. F” kepada Kepala
Bagian Layanan dan Pengadaan Pemkot “X” “Mr. S” sebagai panitia pengadaan. Ketiganya kemudian
ditetapkan sebagai tersangka.
Pertanyaan :
1. Dari kasus tersebut, uraikan aspek-aspek yang dapat mempengaruhi loyalitas seseorang pada
sebuah organisasi.
2. Terdapat 3 (tiga) panduan perilaku loyal dalam Core Value ASN, berikan contoh tindakan yang
dapat Anda lakukan di Instansi/Unit Kerja Anda sebagai perwujudan dari masing-masing panduan
perilaku loyal tersebut.
3. Berdasarkan kasus di atas jelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
loyalitas seorang ASN terhadap bangsa dan negaranya.
Jawaban:
1. Berdasarkan kasus di atas, aspek yang mempengaruhi loyalitas seseorang pada sebuah organisasi,
adalah bekerja dengan integritas dan hubungan antar pribadi. Dalam hal ini hanya bertumpu pada
integritas dan hubungan pribadi dengan atasannya, sehingga Mr.E merasa dirinya hanya membantu
Mr.R (Walikota “X) dalam pengadaan proyek, yang ternyata malah menyeretnya masuk kedalam
kasus suap pengadaan proyek yang dilakukan oleh Walikota X tersebut.
2. 3 panduan perilaku loyal dalam Core Value ASN:
a) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
Contoh tindakan: berkomitmen tinggi dengan cara mematuhi tiap peraturan yang berlaku di
sekolah.
b) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan Negara;
Contoh tindakan: Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
c) Menjaga rahasia jabatan dan Negara
Contoh tindakan: Menyimpan rahasia jabatan instansi dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan loyalitas seorang ASN terhadap bangsa
dan negaranya:
1. Panduan Perilaku
a. Memegang Teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Setia kepada NKRI serta Pemerintahan yang Sah
b. Menjaga Nama Baik Sesama ASN, Pimpinan Instansi dan Negara
c. Menjaga Rahasia Jabatan dan Negara
2. Sikap Loyal ASN Melalui Aktualisasi Kesadaran Bela Negara
3. Loyal Dalam Konteks Organisasi Pemerintah
Agenda I : Adaptif
NIP : 199112242022212011
ADAPTIF
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun
organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif
perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik,seperti di antaranya
perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim,
perkembangan
teknologi dan lain sebagainya
Dalam hal ini diperlukan perubahan cara kerja melalui adaptasidunia industri dan sektor terkait
dengan cara beralih dari tradisi industri yang lama. Aktivitas industri yang masih berbasis kegiatan
eksploitasi sumber daya alam, khususnya minyak dan batu baramisalnya, harus segera dialihkan ke
sumber-sumber yang lebih ramah lingkungan. Adaptasi ini diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan
pembangunan yang lebih ramah terhadap lingkungan.
Indeksasi atau pemeringkatan juga dilakukan oleh berbagai lembaga Internasional untuk
dijadikan rujukan umumdalam menilai keberhasilan kinerja negara, seperti dalam menangani korupsi
dengan Corruption Perception Index oleh Transparency International, atau pemeringkatan kapasitas
penggunaan teknologi informasi dalam business-process pemerintahan melalui E-government
development index (EGDI) yang dikelola oleh UNDESA. Pun demikian dengan pengukuran daya saing
sebuah negara oleh, misalnya, the Global Competitiveness Index dari World Economic Forum serta
penilaian kapasitas governance melalui World Governance Index yang dilakukan secara rutin oleh
Bank Dunia.
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui kerja ASN di sektornya
masing masing memerlukan banyak perbaikan dan penyesuaian dengan berbagai tuntutan pelayanan
terbaik yang iinginkan oleh masyarakat. Kurang berkualitasnya layanan selalu muncul dalam berbagai
bentuk narasi, seperti misalnya
1. terkait dengan maraknya kasus korupsi, sebagai cerminan penyelenggaraanm pemerintahan yang
tidak efisien;
2. banyaknya program pembangunan sarana fisik yang terbengkalai, sebagai cerminan ketidak-
efektifan roda pemerintahan;
3. kecenderungan pelaksanaan tugas yang lebih bersifat rule driven dan sebatas menjalankan rutinitas
kewajiban, sebagai cerminan tidak adanya kreativitas untuk melahirkan inovasi; serta terutama
4. masih adanya keluhan masyarakat karena merasa tidak puas atas mutu layanan aparatur, sebagai
cerminan penyelenggaraan layanan yang kurang bermutu. Dari seluruh contoh perubahan
lingkungan strategis, maka kita dapat melihat bahwa untuk memastikan bahwa negara tetap dapat
menjalankan fungsinya, dan pelayanan publik dapat tetap berjalan ditengah-tengah perubahan ini,
maka kemampuan adaptasi menjadi penting dan menentukan.
Sehingga birokrasi pun dipaksa untuk turut mengubah cara kerjanya untuk mengimbangi yang
menjadi tuntutan perubahan. Praktek administrasi publik yang terus berubah dan bercirikan adanya
distribusi peran negara dan masyarakat juga telah dikenal dalam banyak literatur. Literatur terkait New
Public Management dan New Public Service menjadi rujukan penting bagaimana perubahan praktek
administrasi publik yang lebih
Pada umumnya istilah kreativitas dan inovasi kerap diidentikkan satu sama lain. Selain karena
saling beririsan yang cukup besar, kedua istilah ini memang secara konteks boleh jadi mempunyai
hubungan kasual sebab-akibat. Sebuah inovasi yang baik biasanya dihasilkan dari sebuah kreativitas.
Tanpa daya kreativitas, inovasi akan sulit hadir dan diciptakan. Menginovasi sebuah barang atau proses
akan memerlukan kemampuan kreatif untuk menciptakan inovasi. Inovasi pada tataran ide akan sulit
berwujud jika kreativitas inovatornya tidak bekerja dengan baik. Namun demikian, dalam
kenyataannya, kehadiran inovasi juga tidak mutlak mensyaratkan adanya kreativitas.
Dalam sejarahnya, kosakata kreatif jauh lebih dulu dikenal dibandingkan dengan inovasi.
Kreatif (creative) baru masuk menjadi kosakata dalam bahasa Inggris pada akhir abad ke-14. Istilah
kreatif ini lebih ditujukan untuk menjelaskan sifat Creator (atau Tuhan). Jadi istilah kreatif adalah hal
yang berhubungan dengan kapasitas atau kemampuan Tuhan dalam mencipta. Istilah ini pada masa itu
tidak dilekatkan pada manusia, yang dipandang tidak mempunyai hak untuk ”mencipta”. Selanjutnya
kreativitas mempunyai pengertian yang lebih melunak dan melekat pada sifat manusiawi. Kreativitas
dapat dipandang sebagai sebuah kemampuan (an ability) untuk berimajinasi atau menemukan sesuatu
yang baru. Ini artinya kreativitas sudah mengalami pergeseran makna dari pengertian ”menciptakan”
menjadi ”menemukan”. Jadi bukan kemampuan menciptakan sesuatu dari yang tidak ada (creativity is
not the ability to create out of nothing), tetapi kemampuan memunculkan ide dengan cara
mengkombinasikan, merubah atau memanfaatkan kembali ide. Dari sini kemudian irisan
antara keativitas dan inovasi menjadi membesar. Karakteristik kreativitas menjadi lebih melekat
dengan keinovativan.
Di sisi lain, kreativitas juga dipandang sebagai sebuah sikap (anattitude), yaitu kemampuan
untuk menerima perubahan dan hal-hal baru, kesediaan menerima ide baru, fleksibel dalam
memandang suatu Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang
ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai
bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif.
Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan
organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan budaya adaptif dalam organisasi
memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku
tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Dan budaya adaptif sebagai budaya ASN
merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang
menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Merupakan faktor yang sangat penting di dalam
organisasi sehingga efektivitas organisasi dapat ditingkatkan dengan menciptakan budaya yang tepat
dan dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Bila budaya organisasi telah disepakati sebagai
sebuah strategi perusahaan maka budaya organisasi dapat dijadikan alat untuk meningkatkan kinerja.
Dengan adanya pemberdayaan budaya organisasi selain akan menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Untuk membangun sebuah organisasi yang adaptif, yang dapat terus
berkembang dan survive meski berada di lingkungan yang terus berubah perlu konsep dan strategi
sebagai berikut:
1.Landscape
Adaptif erat hubungannya dengan kemampuan untuk berubah dan terus berupaya antisipatif. Untuk
mengetahui kapan seharusnya organisasi berubah, seorang eksekutif atau pemimpin bisnis harus
melakukan survey pada jangkauan, bentangan yang ada pada pandangan bisnis mereka. Langkah
berikutnya membuat IFAS (internal factor analysis summaries) berupa strength dan weakness, serta
EFAS (external factor analysis summaries) berupa opportunity dan strength organisasi yang mereka
pimpin. Seorang pemimpin harus lebih dahulu memahami organisasi tersebut sebelum mulai
mengubahnya. Memahami landscape organisasi dari peran perubahan terhadap perusahaan adalah poin
utama untuk memikirkan kembali critical strategies perusahaan: (a)melihat jauh ke depan; (b)
memahami landscape bisnis; (c) memahami prinsip ketidaktentuan dunia bisnis; dan (d)
memahami rencana strategis pada organisasi yang adaptif.
2.Learning
Perusahaan yang sukses menciptakan sebuah kultur adaptif adalah yang tidak hanya sekedar
mendorong setiap individunya untuk terus belajar, nanmun juga men-share-nya. Dengan upaya
pembelajaran terus-menerus ini, perusahaan akan mampu merespon lebih cepat pada perubahan kondisi
market. Upaya learning erat hubungannya dengan knowledge management yang sangat dibutuhkan
sebuah organisasi yang ingin terus berkembang dan survive. Karena pembelajaran ini akan
meningkatkan kreativitas dan produktivitas anggota yang otomatis berpengaruh pada reliability
organisasi.
3.Leadership
Mengelola sebuah organisasi yang adaptif memerlukan visi dan skill nontradisional. Disini dibutuhkan
jiwa kepemimpinan tidak hanya sebagai penujuk arah namun pembimbing menuju keberhasilan dalam
melawan kompleksitas dan menciptakan sebuah organisasi yang ulet (resilient organization). Pemimpin
organisasi harus berpikir tidak hanya dengan siapa mereka menciptakan hubungan tetapi juga tentang
tipe hubungan apa yang mereka inginkan beserta risiko yang terkait dengan berbagai relationship.
Dalam hal ini diperlukan juga sebuah adaptive leadership dalam lingkungan yang kompleks,
sehingga pemimpin akan berperan lebih dari sebagai ‘pahlawan’ yang menjadi figure tersendiri yang
mencoba mengontrol dan mengemudikan organisasi, namun juga sebagai katalisator dan fasilitator.
Dalam buku “Shaping the Adaptive Organization” Gary Beinger seorang eksekutif e-Bay mengatakan
bahwa organisasi yang adaptif akan mampu bergerak 10 kali lebih cepat dari organisasi normal.
Organisasi adaptif juga cenderung mempunyai powerful dan mampu mengatasi permasalahan sendiri
dengan cepat.
Pembangunan organisasi yang tangguh menyangkut lima dimensi yang membuat organisasi kuat
dan imajinatif:
1. Kecerdasan organisasi: Organisasi menjadi cerdas ketika mereka berhasil mengakomodasi
banyak suara dan pemikiran yang beragam.
2. Sumber Daya: Organisasi memiliki banyak akal ketika mereka berhasil mengurangi perubahan
atau bahkan lebih baik, menggunakan kelangkaan sumber daya untuk terobosan inovatif.
3. Desain: Organisasi dirancang dengan kokoh ketika karakteristik strukturalnya mendukung
ketahanan dan menghindari jebakan sistemik.
4. Adaptasi: Organisasi adaptif dan fit ketika mereka melatih perubahan.
5. Budaya: Organisasi mengekspresikan ketahanan dalam budaya ketika mereka memiliki sisu—
nilai-nilai yang tidak memungkinkan organisasi untuk menyerah atau menyerah tetapi malah
mengundang anggotanya untuk bangkit menghadapi tantangan. (Välikangas, L. 2010: 92-93).
Berdasarkan pengamatan dankajian yang dilakukan Bappenas, diperoleh prediksi tantangan yang akan
dihadapi Indonesia seiring tren masyarakat global pada 25 tahun yang akan datang adalah sebagai
berikut:
1. Demografi Global
Penduduk dunia diperkirakan akan mengalami pertambahan populasi yang diperkirakan
terbesar berasal dari wilayah Asia.
2. Urbanisasi Global
Arus urbanisasi ini diperkirakan akan terus meningkat yang akan mempengaruhi kualitas daya
saing, pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat. Urbanisasi ini merupakan persoalan
domestic, regional dan bahkan internasional, karena merupakan kegiatan trans nasional. Berbagai
kebijakan buruh migran dan perdagangan bebas menjadi instrument penting untuk memastikan
momentum urbanisasi ini menjadi pendorong kesejahteraan, bukan sebaliknya
3. Perdagangan Internasional
Negara-negara di Asia diperkirakan akan menyumbang pertumbuhan ekonomi sebanyak 54%
dari total pertumbuhan ekonomi dunia. Hal ini dipengaruhi oleh investasi di bidang SDM dan
infrastruktur, serta reformasi pada birokrasi pemerintah, dan didukung oleh meningkatnya iklim usaha
di negara-negara tersebut. Perdagangan Internasional diperkirakan akan terjadi peningkatan
pertumbuhan sebanyak 3,4% dan terjadi pergeseran di perdagangan di wilayah asia pasifik dengan
fokus pada antar negara-negara berkembang.
4. Perubahan Geo Ekonomi Global dan geopolitik
Kekuatan ekonomi Cina di tingkat regional bahkan global sudah menyaingi pemain lama seperti
Amerika Serikat dan Jepang. Peta ekonomi global telah bergeser dari kawasan yang secara tradisional
dipandang maju ke kawasan Asia yang dipimpin oleh ekonomi Cina. Hal ini ditandai dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi negara-negara di wilayah Asia Pasifik menjadi salah satu poros ekonomi global
terbaru mengingat sumber daya
5. Perubahan Iklim
Perubahan iklim merupakan isu global, tidak mengenal batas- batas territorial, sehingga setiap
negara akan meraskan dampak yang timbul, baik langsung maupun tidak langsung. Hal ini turut
mempengaruhi segala aspek kehidupan baik ekomoni, kesehatan
6. Perkembangan Teknologi
Pertumbuhan dan inovasi teknologi di bidang informasi dalam dua dekade ini memberikan
dampak yang luar biasa terhadap kegiatan ekonomi, dan terutama perubahan cara kerja.Teknologi ini
turut melahirkan ide dan kreativitas baru dalam bidang perdagangan, kesehatan, dan tatanan kehidupan
normal baru berbasis media sosial.
DISKUSI : HAL 18
1. Mendiskusikan perubahan lingkungan strategis yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan public secara menyeluruh.
JAWAB:
Salah satunya untuk melakuakan perubahan adalah adanya Teknolgi informasi,karena adanya
pemakian Internet . Dengan internet banyak keuntungan dan manfaat dalam mendukung semua
kegiatan, dianatarnya kecepatan pemberian pelayanan, meningkatkan kualitas informasi dan
data menjadi kebutuhan masyarakat, memperepat sampai inya informasi kepada semua
masyarakat yang membutuhakan.
2. Mendengarkan pendapat dan pemahaman peserta mengenai pentingnya karakter adaptif dalam
merespon perubahan lingkungan strategis tersebut.
JAWAB :
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup dan
menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan demikian
adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga
mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri) Penting nya karakter Adaptif
yaitu menumbuhkan semangat dan kememapuan berinovasi keratif, serta proaktif menghadapi
perubahan. Pelayan terhadap masyarakat yang tadinya di selnnggarkan secara manual,sekarang
berubah menjadi modern
3. Membahas bagaimana perubahan lingkungan strategis terjadi dalam konteks Indonesia, dan
bagaimana ASN dapat beradaptasi dengan perubahan dimaksud.
Jawab:
ASN dapat beradaptasi dengan kreativitas, Kreativitas adalah sebuah kemampuan, sikap
maupun proses dapat dipandang dalam konteks tersendiri yang terpisah dari inovasi. Sementara
dalam dimensinya, nampak adanya keterhubungan langsung antara kreativitas dengan
inovasi. Dalam prakteknya, hubungan kausalitas di antara keduanya seringkali tidak
terhindarkan. Kreativitas yang terbangun akan mendorong pada kemampuan pegawai yang
adaptif terhadap perubahan. Tanpa kreativitas, maka kemampuan beradaptasi dari pegawai akan
sangat terbatas. Kreativitas bukan hanya berbicara tentang kemampuan kreatif, tetapi juga
bagian dari mentalitas yang harus dibangun
LATIHAN : HAL 42
1. Diskusikan dalam kelompok bagaimana praktek dari penerapan adaptasi dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi yang merespon perubahan
lingkungannya, baik dari sudutu pandang praktek individu maupun organisasi.
JAWAB:
Organisasi beradaptasi karena memiliki tujuan yang hendak dicapai. Demikian pula dengan
organisasi pemerintah, yang mempunyai tujuan-tujuan Penyelenggaraan fungsinya yang sudah
ditetapkan oleh peraturan perundangan. Penetapan tujuan organisasi menjadi elemen budaya
adaptif pertama yang diperlukan, di mana pencapaiannya akan sangat dipengaruhi oleh variabel
lingkungan. Perubahan lingkungan tidak serta merta mengubah tujuan organisasi, tetapi
adaptasi akan menyesuaikan cara organisasi bekerja agar pencapaian tetap dilakukan.
2. Paparkan secara singkat dalam kelas, bagaimana persamaan dan perbedaan yang mungkin
muncul dalam praktek penerapan adaptasi dari organisasi yang berbeda.
JAWAB :
Persamaan :
Organisasi birokrasi cenderung mekanistik bercirikan yang otoritas atau kewenangan yang
tersentralisasi atau diselenggarakan oleh kelompok kecil dalam level elit organisasi. Sebaliknya
organisasi yang adaptif akan lebih cenderung menyebarkan fungsi kewenangan ke berbagai lini
organisasi.
PERBEDAAN:
Perbedaan ini akan terihat dalam kecepatan merespon perubahan lingkungan. Fungsi
kewenangan yang melekat di satu figur atau kelompok akan menyulitkan dan memperlambat
pengambilan keputusan, karena organisasi harus menunggu kata putus dari otoritas di pucuk
struktur organisasi. Sedangkan pengambilan keputusan dalam struktur organisasi adaptif akan
terdistribusi pada fungsi ininya, sehingga lebih pendek prosesnya dan pada akhirnya lebih cepat
pengambilan keputusannya.
JURNAL
Agenda I : Kolaboratif
NIP : 199112242022212011
KOLABORATIF
Kolaberatif merupakan salah satu akronim dari berakhlak. Kolaboratif merupakan nilai dasar
yang harus dimiliki oleh CPNS, dalam menjalankan tugasnya. Dengan sikap kolaboratif akan
membantu ASN dalam menghilangkan sekat-sekat birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah
saat ini. Dalam organisasi pemerintahan dikenal istilah Collaboration Governance. Menurut Ansen dan
Gash (2012) collaboratif governance mencakup kemitraan institusi pemerintah untuk pelayanan publik.
Sebuah pengambilan keputusan, tata kelola kolaboratif, serangkaian aktivitas bersama dimana mitra
saling menghasilkan tujuan dan strategi, berbagi tanggung jawab dan sumber daya. Collaboratioon
governance lebih menekankan semua aspek yang terlibat harus sungguh-sungguh membangun
kolaborasi, membuat persetujuan bersama dengan “berbagi kekuatan”.
Konsep kolaborasi yang lain dikenal dengan istilah Whole of Goverment (WOG). Pendekatan
WOG ini sudah dikenal dalamlama berkembang terutama di negara Inggris, Australia, dan Selandia
Baru. WOG merupakan pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-
sekat sektoral. WOG sangat menekankan keseluruhan elemen pemerintahan dan tidak terbatas pada
sektor-sektor tertentu yang dipandang relevan. Ansen dan Gash (2012) mengungkapkan beberapa
proses yang harus dilalui dalam menjalin kolaborasi yaitu: 1) Trust Building, yaitu membangun
kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi; 2) Face to Face Dialoge, yaitu melakukan
diagnoisasi yang baik dan bersungguh-sunguh; 3) Komitmen terhadap proses, bagaimana
kemampuan saling ketergantungan, sharing ownership dalam proses serta keuntungan bersama; 4)
Pemahaman bersama, yakni berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait permasalahan
serta mengidentifikasi nilai bersama; 5) Menetapkan outcame antara;
Calon ASN muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat mewujudkan
harapan tersebut. Pendekatan WoG yang telah berhasil diterapkan di beberapa negara lainnya
diharapkan dapat juga terwujud di Indonesia. Semua ASN Kementerian/Lembaga /Pemerintah
Daerah kemudian akan bekerja dengan satu tujuan yaitu kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Penerapan nilai kolaboratif :
1. Memberikan kesempatan kepada berbagi pihak untuk berkontribusi
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
Penerapan nilai kolaboratif sangat diharapkan bagi para ASN
LATIHAN EVALUASI
1. Jelaskan Konsep Collaborative Governance dan Pendekatan Whole of Government!
Konsep Collaborative Governance adalah Irawan (2017 P 6) mengungkapkan bahwa “
Collaborative governance “sebagai sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi
saling menguntungkan antar aktor governance .
Ansell dan Gash A (2007:559), menyatakan Collaborative governance mencakup kemitraan
institusi pemerintah untuk pelayanan publik.
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan- tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
2. Buatlah rancangan pelaksanaan kolaborasi antar unit kerja Saudara dengan unit kerja lainnya di
instansi Saudara !
Berbagai bentuk kerjasama yang dapat dikembangkan dengan berbagai institusi tersebut antara
lain, Pemberian dan atau penggunaan fasilitas bersama, Pelaksanaan kegiatab peningkatan
kemampuan siswa, Pemanfaatan sumber daya manusia secara mutualisme.
Kerja Sama Sekolah dengan Institusi Lainnya. Institusi Kesehatan, Organisasi Olahraga dan
Kesenian, Organisasi Keagaman, Organisasi Kepramukaan dan Museum dan Tempat Peninggalan
Sejarah Lainnya.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mendidik anak-anak yang nantinya yang hidup sebagai
anggota masyarakat yang terdiri atas berbagai macam golongan, jabatan, status sosila, dan
bermacam-macam pekerjaan sangat memerlukan adanya hubungan kerjasama itu. Dengan adanya
hubungan ini sekolah dapat meminta bantuan dari lembaga-lembaga lain, baik berupa tenaga
pengajar, pemberi ceramah tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengadaan dan pengembangan
materi kurikulum maupun bantuan yang berupa fasilitas serta alat-alat yang diperlukan bagi
kelancara program sekolah.
3. Jelaskan permasalahan kolaborasi di instansi Saudara!
Permasalahan di instansi saya yaitu
- kesulitan komunikasi antarpribadi, terlebih jika ada orang yang tidak ingin berkomunikasi sama
sekali
- perbedaan gaya bekerja, hal tersebut terkadang jadi salah satu permasalahan kolaborasi di
instansi
4. Presiden Jokowi sangat fokus pada pembangunan infrastruktur yang salah satunya adalah
pembangunan jalan tol di daerah pantai utara Jawa (PANTURA). Bagaimanakah langkah
kolaborasi yang bisa dilakukan oleh daerah-daerah (dapat mengambil
contoh 3 Kabupaten/Kota) di area jalan tol tersebut guna meningkatkan ekonomi daerahnya?
Jelaskan
Jalan tol merupakan sarana penting yang sering digunakan oleh masyarakat setiap harinya.
Pengaturan mengenai jalan tol sendiri diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005
tentang Jalan Tol tetapi peraturan ini beberapa kali telah mengalami perubahan.
Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah (PP) ini, maka terdapat beberapa perubahan
ketentuan pada PP Nomor 15 Tahun 2005 yang juga pernah diubah beberapa kali dengan PP
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2005 tentang
Jalan Tol , PP Nomor 43 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol dan PP Nomor 30 Tahun 2017 tentang Perubahan
Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol.
PP ini mengatur terkait sarana yang harus tersedia dalam jalan tol, sarana tersebut antara lain yaitu
sarana komunikasi, sarana deteksi pengamanan lain yang memungkinkan pertolongan untuk
sampai segera ketempat kejadian serta upaya pengamanan baik terhadap pelanggaran, kecelakaan,
dan gangguan keamanan. PP ini mengharuskan tersedianya tempat istirahat dan pelayanan yang
ditujukkan untuk kepentingan pengguna jalan tol baik pada Jalan Tol Antarkota dan untuk jalan
tol perkotaan, tempat istirahat dan pelayanan dapat disediakan.
Selain itu, PP ini juga mengatur mengenai pengusahaan tempat istirahat dan pelayanan yang
melibatkan UMKM melalui pola kemitraan. UMKM di sini terlebih dahulu haruslah memiliki
sueat keterangan yang menyatakan sebagai UMKM. Bada usaha dalam hal ini harus
mengalokasikan lahannya paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari total luas laha area
komersial untuk UMKM dimana ketentuan ini baik untuk jalan tol yang sudah beroperasi ataupun
yang masih dalam tahap perencanaan dan kostruksi, hal ini sebagaimana disebutkan dalam pasar
7A ayat (2)
Dengan diundangkan dan diberlakukannya PP ini maka memberikan peluang besar bagi UMKM
untuk turut andil dalam pembangunan jalan tol serta meningkatkan perekonomian Indonesia.
JURNAL
NIP : 199112242022212011
SMART ASN
Berdasarkan arahan presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan SDM
talenta digital, lierasi digital berperan sangat penting untuk meningkatkan kemampuan koginitif sumber
daya manusia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Menurut UNESCO literasi
digital adalah kemampuan untuk mengakses mengelola, memahami, mengintegrasikan.
mengkomunikasikan, mengevaluasi dan menciptakan informasi secara aman dan tepat melalui
teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak dan kewirausahaan. Pendukung percepatan
transformasi digital ada 5 langkah yang harus dijalankan yaitu:
1. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital
2. Pesiapan roadmap transformasi digital disektor-sektor strategis, baik di pemerintahan. layanan
publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor kesehatan, perdagangan. sektor industri, sektor
penyiaran.
3. Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagai mana sudah dibicarakan.
4. Pesiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
5. Persiapan terkait dengan regulasi skema-skema pendanaan dan pembiayaan transpormasi digital
dilakukan secepat-secepatnya.
Empat pilar literasi digital antara lain: Etika, Budaya, Keamanan, Kecakapan.
1. Dalam Etika di dunia digital perlu adanya penguatan pada: Penguatan dasar akan peraturan regulasi
yang berlaku, tatakrama, dan etika, berinternet, Penguatan dasar membedakan informasi apa saja
yang mengandung hoak dan tidak sejalan, seperti pornografi, perundungan dll,
2. Dalam budaya didunia digital antara lain: penguatan dasar akan pancasila dan Bhineka Tunggal Ika
sebagai landasan kehidupan berbudaya, berbangsa dan berbahasa Indonesia, Pengetahuan dasar
membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan dengan nilai Pancasila dimesin telusuri seperti
perpecahan, radikalisme, dll.
3. Dalam aman bermedia berdigital perlu adanya penguatan pada: Pengetahuan dasar fitur perangkat
keras,pengetahuan dasar memproteksi identitas digital, Pengetahuan dasar dalam mencari informasi
dan data yang valid dari sumber yang ada terpercay, Pengetahuan dasar dalam memahami fitur
keamanan platform digital yang menayadari adanya rekaman jejak digital dalam memuat sosmed.
4. Dalam cakap didunia digital perlu adanya penguatan pada: Pengetahuan dasar menggunakan
perangkat keras digital, Pengetahuan tentang dasar mesin telusur dalam mencari informasi dan data
memasukan kata kunci dan memilah berita benar, Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat
dan media sosial untuk berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti setting,
Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-commerce untuk memantau
keuangan dan bertransasksi secara digital.
Pola kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari rumah secara daring ikut membentuk
perilaku kita berinternet. Literasi digital menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh
masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga.
Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses
mediasi media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti,
2017). Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu
mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Kompetensi literasi digital tidak hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media digital (digital
skills) saja, namun juga budaya menggunakan digital (digital culture), etis menggunakan media digital
(digital ethics), dan aman menggunakan media digital (digital safety). Indonesia digital nation
bermartabat, keadilan, dan berdaya saing meliputi pemerintah digital, masyarakat digital, dan ekonomi
digital.
Pilar literasi digital memiliki 3 tantangan etika bermedia antara lain :
1. Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Bukan
hanya jumlah dan aksesnya yang bertambah, durasi penggunaannya pun meningkat drastis
2. Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari media konvensional ke media digital. Karakter
media digital yang serba cepat dan serba instan, menyediakan kesempatan tak terbatas dan big data,
telah mengubah perilaku masyarakat dalam segala hal, mulai dari belajar, bekerja, bertransaksi,
hingga berkolaborasi.
3. Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi. Situasi pandemi COVID-19 yang
menyebabkan intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi, sehingga memunculkan
berbagai isu dan gesekan. Semua ini tak lepas dari situasi ketika semua orang berkumpul di media
guna melaksanakan segala aktivitasnya, tanpa batas.
Media digital digunakan oleh siapa saja yang berbeda latar pendidikan dan tingkat kompetensi dan
setiap individu dalam mengakses , berinteraksi, berpartisipasi dan kolaborasi diruang digital sehingga
digital benar-benar bisa dimanfaatkan secara kolektif untuk hal-hal positif. Berdasarkan survey indeks
literasi digital nasional dapat diakses dan dijangkau tersebar kepelosok. Data yang diambil dalam ICT
Development per 2017.
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas dan aplikasi
yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari informasi bahkan solusi dari permasalahan
kita sehari-hari. Durasi penggunaan internet harian masyarakat Indonesia hingga tahun 2020 tercatat
tinggi, yaitu 7 jam 59 menit (APJII, 2020). Angka ini melampaui waktu rata-rata masyarakat dunia
yang hanya menghabiskan 6 jam 43 menit setiap harinya. Bahkan menurut hasil survei Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020, selama pandemi COVID-19 mayoritas
masyarakat Indonesia mengakses internet lebih dari 8 jam sehari. Pola kebiasaan baru untuk belajar dan
bekerja dari rumah secara daring ikut membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi
kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap
warga.
Soal Latihan
1) Peserta diminta menjelaskan secara singkat program literasi digital yang ada di Indonesia
2) Peserta diminta menjelaskan tentang digital skill, digital ethics, digital culture, dan digital safety
3) Peserta diminta menjelaskan contoh implementasi literasi digital dalam kehidupan bermedia
digital
Jawaban
1. literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan memakai informasi dari berbagai
sumber, yang bisa diakses melalui komputer Menurut Paul Gilster didalam buku digital literacy,
perkembangan komputer ini terjadi di tahun 1980-an kemudian, komputer dipakai dilingkungan
terbatas kemudian menyebar di tahun 1990-an.Pada Tahun 2021, Menteri Johny menyatakan
Program Literasi Nasional direncanakan diselenggarakan setidaknya melalui 2.000 pelatihan
berdasarkan modul dan kurikulum yang menyasar empat pilar literasi digital yaitu digital ethics,
digital safety, digital skill dan digital culture.
2. Digital skiil adalah kemampuan dalam memahami, menggunakan, dan memanfaatkan teknologi
perangkat digital dalam mengakses dan mengelola informasi
Digital etnics adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan
diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam
kehidupan sehari-hari
Digital culture adalah hasil olah pikir, kreasi, dan cipta karya manusia yang berlandaskan
teknologi internet
Digital safety adalah aktivitas untuk melindungi informasi dari terjadinya tindakan kriminal
(cyber crime) terhadap sumber daya digital
3. Menggunakan internet untuk belajar
Memaksimalkan aplikasi meeting online untuk belajar daring
Menggunakan internet untuk mengakses jurnal ilmiah
Mengirimkan tugas dengan email
Studi Kasus:
Anda dan kelompok telah diutus untuk melakukan kegiatan pendampingan masyarakat di Desa Kuta
Paya, salah satu desa di pelosok Sumatera yang selama ini belum tersentuh internet. Baru-baru ini,
pembangunan infrastruktur yang semakin menyentuh daerah pelosok akhirnya mendatangkan sinyal
internet ke desa tersebut. Dengan dana bantuan, Desa Kuta Paya juga kini difasilitasi dengan ruang
komputer yang dapat digunakan untuk keperluan bersama. Namun, warga desa masih membutuhkan
banyak adaptasi untuk bisa menggunakan layanan internet dengan optimal untuk keperluan mereka. Di
desa tersebut, Anda dan kelompok diminta untuk membuat program atau memfasilitasi kegiatan dalam
rangka menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi warga desa menggunakan dasar-
dasar literasi digital dan konsep percepatan transformasi digital. Kelompok Anda dijadwalkan untuk
melakukan kunjungan ke desa tersebut selama 3 kali dalam setahun untuk mengamati dan mengontrol
berjalannya program yang Anda susun, tidak termasuk satu kali kunjungan survei lapangan di awal.
Dalam kunjungan survei lapangan, Anda dan kelompok melakukan wawancara pada beberapa warga
desa dan memperoleh informasi berikut:
- Menurut Kepala Desa, ruang komputer jarang sekali ada yang menggunakan sejak dibangun. Anak
muda di desa masih belum memiliki ketertarikan untuk menggunakan fasilitas yang ada dengan
optimal
- Desa memiliki usaha kerajinan kain tenun buatan tangan. Salah satu pengrajin mengaku mengalami
kesulitan untuk menjual produk karena jarak desa yang cukup jauh dari kota dan kurangnya minat beli
di kota terdekat
- Warga desa atas nama Ibu B mengeluhkan sulitnya mendapat layanan pencatatan sipil di desa.
Menurut Ibu B, masih banyak keluarga di desa yang belum memiliki catatan sipil seperti Kartu
Keluarga, Akta Kelahiran, dan sebagainya Secara berkelompok, buatlah contoh susunan
kegiatan/program yang akan Anda dan kelompok lakukan di Desa Kuta Paya. Rincikan pula
perencanaan susunan kegiatan yang akan Anda dan kelompok lakukan pada kunjungan pertama, kedua,
dan ketiga. Fokuslah membentuk kemandirian digital warga desa secara jangka panjang setelah
kegiatan pendampingan selesai. Presentasikan rekomendasi yang telah dibuat, dan jika memungkinkan,
tampilkanlah role-play singkat berdasarkan rekomendasi yang telah dibuat!
Jawaban
Studi kasus nya Ada sebuah desa terpencil namanya desa kutapaya dipelosok sumatera yang belum
tersentuh internet dan kelompok kami akan mengunjungi desa itu untuk mewawancarainya dengan
membuat program karena kurang ketertarikan anak muda menggunakan fasilitas,kurangnya transfortasi
karena jauh dari perkotaan, belum adanya pendataan warga.
3. Soal Latihan
1). Peserta diminta mengaitkan fenomena-fenomena di media sosial sesuai dengan 4 pilar literasi
digital?
2). Peserta diminta menganalisis perilaku masyarakat Indonesia didunia digital?
3). Peserta diminta mengelaborasi cara-cara menerapkan 4 pilar literasi digital dalam kehidupan
bermedia digital?
Jawaban
1.Etika digital contohnya tidak menyebarkan berita bohong dan tidak melakukan perundungan dunia
maya. Budaya digital contohnya aktivitas menggunakan media sosial hingga berbelanja online.
Keterampilan digital contohnya menggunakan media sosial hingga menggunakan platform belanja
online. Keamanan digital contohnya penggunaan pasword hingga pemahaman mengenai OTP
2.Indonesia termasuk salah satu negara yang terkena dampak wabah covid-19. Kebijakan pemerintah
mengenai PSBB memberikan dampak terhadap berbagai sektor di Indonesia, baik itu sector ekonomi,
hiburan, keagamaan dan pendidikan. Perlunya pemahaman literasi digital di masyarakat sangat
menentukan pola pikir masyarakat dalam menghadapi pandemic ini. Kegiatan pendidikan yang
dihentikan selama masa pandemi ini, dirubah dalam bentuk pembelajaran daring dengan
memanfaatkan media digital. Kemudahan mengakses segala informasi dapat didapatkan melalui
beberapa aplikasi dalam gadget di kehidupan masyarakat, namun tidak semua masyarakat
memanfaatkan peluang tersebut secara posisitif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan
literasi digital dalam kehidupan masyarakat di masa pandemic covid-19.metode penelitian yang
dipakai adalah metode deskripstif melalui pendekatan kualitatif fenomenologi, penelitian ini
dilakukan selama masa beberapa bulan setelah adaptasi kebiasaan baru. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa kebiasaan masyarakat di masa pandemic covid-19 adalah mayoritas
melakukan hal yang sama yaitu memesan makanan, berbelanja secara online, juga sering berolahraga
dan memulai berkebun. Kemudian keluarga menjadi tolak ukur keberhasilan meningkatkan literasi
digital untuk anggota keluarganya dengan memanfaatkan akses internet melalui media digital secara
bijak. Selain itu keluarga memiliki tanggungjawab memotivasi anggota keluarga untuk menggali
bahan bacaan secara digital dan tidak terjebak dalam penyebaran informasi yang tidak benar.
Kesimpulan penelitian ialah literasi digital sangat berperan dalam kehidupan masyarakat pada masa
pandemic covid-19.
3.Literasi digital merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat
komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan
memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina
komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Bahan Diskusi
Kini mari kita berdiskusi dengan isu-isu terkini terkait etika berinteraksi dan bertransaksi.
1. Apakah pernah nomor atau akun anda ter-hack atau disalahgunakan orang lain? Atau mendengar
kisah ini?Kemudian apa yang dilakukan hacker tersebut? Kira- kira mengapa hal ini bisa terjadi?
2. Kejahatan atau penipuan dalam transaksi daring semakin beragam, mari kita berdiskusi bersama
apa saja motif-motif terbaru dalam penipuan atau kisah negatif dari berbelanja daring!
3. Apakah dari peserta ada yang menjadi penjual melalui media daring? Mari kita berdiskusi
mengenai bagaimana memulai dan permasalahan apa yang sering ditemui sebagai pelapak/penjual!
Jawaban
1. Tidak,pernah mendengar yang dilakukan oleh heckar mencuri data pribadi pada website toko
online untuk diperjual belikan,hal terjadi karena kebutuhan yang mendesak dan ada kesempatan
2. Ketidaksesuaian pesanan dengan barang yang datang
3. Ada, jualan online, melalui media sosial Whatshap, Instagram,facebook, pesanan dicancel tiba-
tiba,sulit promosi
Kasus
Dalam kelompok berisi 5-6 orang, peserta diminta untuk menyelesaikan contoh kasus berikut.
Studi Kasus:
SMA Sinar Bulan di Kota A baru-baru ini ramai dibicarakan di media sosial karena tragedy
cyberbullying yang terjadi di SMA tersebut. Pasalnya, siswa di SMA tersebut telah membuat sistem
pengiriman pesan secara anonymous di akun sosial media atas nama sekolah yang dikelola bersama
oleh siswa. Meski pada awalnya sistem pengiriman pesan tersebut bermanfaat bagi banyak siswa
untuk saling berbagi keluh kesah, semakin lama semakin banyak bermunculan pesan yang berbau
perundungan dan mengarah pada cyberbullying. Naasnya, kejadian ini telah menyebabkan salah
seorang siswa mengalami tekanan mental yang sangat berat hingga harus berhenti bersekolah. Anda
dan kelompok ditugaskan untuk memberi intervensi terkait pilar-pilar literasi digital di SMA Sinar
Bulan. Susunlah perencanaan kegiatan intervensi yang akan Anda dan kelompok lakukan di SMA
tersebut! Kegiatan intervensi yang dilakukan bisa dalam bentuk seminar, workshop, atau bentuk
lainnya yang menurut Anda sesuai.
1. Bagi peserta menjadi kelompok diskusi yang terdiri dari 4-5 orang, cobalah untuk berdiskusi
mengenai poin-poin di bawah ini, kemudian presentasikan hasil diskusi dalam waktu 3 menit!
a. Apa saja gawai yang dimiliki oleh setiap anggota?
b. Berapa rata-rata waktu yang digunakan masing-masing anggota untuk mengoperasikan gawai-
gawai tersebut dalam sehari?
c. Apa Gawai yang paling sering digunakan? Mengapa?
d. Apa fitur yang paling sering digunakan dalam gawai tersebut? Mengapa?
Jawaban
a. Smart Phone(HP), komputer, notebook, laptop
b. Rata-rata mengoperasikan gawai 2-3 jam perhari
c. smart Phone karena mudah untuk mengakses agar tidak terbelakang dan meningkatkan produk
d. fiture yang menarik karena biar tidak bosan dan jenuh dalam mengaplikasikannya
Soal Latihan
Bagi peserta menjadi kelompok diskusi yang terdiri dari 3-4 orang, cobalah untuk berdiskusi mengenai
salah satu dari topik di bawah ini, setiap orang harus mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
menggunakan mesin pencarian informasi serta metode pencarian yang berbeda, lalu rangkum informasi
menjadi satu paragraf yang padat informasi. Kemudian, salah satu anggota diminta untuk menjabarkan
mekanisme pencarian materi, perbedaan informasi yang didapat, dan rangkuman hasil diskusi.
Daftar tema:
a. Sejarah Soto Nusantara
b. Perkembangan Media Sosial Masyarakat Indonesia
c. Permainan Anak Indonesia dan Dunia
d. Penggunaan Gawai Masyarakat Indonesia dari Dulu hingga Kini
Persiapan : Seluruh peserta diminta untuk berdiri di depan kursi masing-masing tanpa membawa
barang apapun
Jawaban
a. Sejarah soto mengungkapkan bahwa kuliner ini berasal dari tiongkok sebuah buku berjudul Nusa
jawa silang budaya Denys Lombard membahas tentang asal usul soto disana disebutkan bahwa soto
berasal dari china yang dikenal dengan sebutan caudo atau jau to
b. Berdasarkan laporan we are Social jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia sebanyak 191
juta orang pada januari 2022 jumlah itu telah meningkat 12,35 % dibandingkan pada tahun sebelumnya
yang sebanyak 170 juta orang. Melihat trennya jumlah pengguna media sosial di indonesia terus
meningkat setiap tahunnya.
c. Indonesia memiliki ragam budaya sehingga tiap daerah mempunyai permainan tradisional yang unik
dan seru harus dilestarikan agar tidak punahsetiap anak suka bermain. mereka bermain dengan
menggunakan suara tangan kaki maupun berbagai benda yang ada disekitarnya.mereka bermain sendiri
atau kelompokdan permainan juga dibedakan menjadi dua permainan modern dan tradisional pada
dewasa ini lebih banyak permainan modern karena mudah diakses internet padahal permainan
tradisional juga tak kalah seru.
d. Gawai dikalangan masyarakat indonesia bahkan masuarakat dunia sangat pesat perkembangan
teknologi digital dan internet yang semakin maju saat ini pengguna gawai internet diIndonesia sangat
tinggi pengguna gawai sulit dihindari dan dipungkiri.tidak seperti zaman dulu.
Soal Video Cara Bermain :
1. Pembicara akan menyebutkan berbagai contoh sosial media atau aplikasi percakapan satu per satu
secara berurutan seperti di bawah ini:
a. Whats App
b. Facebook
c. Instagram
d. Tiktok
e. Telegram
f. Twitter
g. Friendster
h. Snapchat
i. We Chat
j. QQ
k. Plurk
2. Jika peserta merasa memiliki akun di media sosial atau aplikasi percakapan tersebut maka peserta
diminta tetap berdiri, jika tidak memiliki salah satunya, maka peserta dipersilakan duduk (sistem
gugur)
3. Ketika jumlah peserta tinggal 2-3 orang, peserta diminta untuk maju ke depan dan menjawab
pertanyaan berikut ini:
a. Apa tujuan membuat media sosial tersebut?
b. Apa saja pertimbangan sebelum membuat akun dimedia sosial atau aplikasi percakapan tersebut?
(kaitkan dengan empat dimensi persiapan)
Jawaban
1. facebook
2. punya media sosial
3. -media sosial tempat menyimpan dokumentasi dan tulisan dalam bentuk fhoto ,video, atau
tulisan dengan mengungah konten dimedia sosial
-sebelum menyebarkan konten pikirkan konsep terlebih dahulu
-jangan asal menyebarkan pahami target konten
-gunakan media sosial yang banyak digunakan
-lakukan branding agar semakin dikenal
-bagikan konten yang berkualitas
-hindari meniru karya oranglain
-gunakan website untuk menganalisi reputasi konten
-ukur hasil kerja secara rutin
Soal Video
Bagi peserta menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang, masing-masing anggota
kelompok bertugas untuk mencari sebuah contoh kasus pelanggaran etika dan etiket dari sosial media
maupun aplikasi lain (yang relevan) dari akun yang dimiliki, baik yang terjadi padanya maupun tidak.
Diskusi dilakukan selama 10 menit, kemudian salah satu anggota kelompok memaparkan satu contoh
kasus yang telah didiskusikan selama 1-2 menit.
Cara Bermain :
Persiapan : 4 halaman A4 yang berisi contoh bentuk perundungan di media sosial, misalnya
1. Percakapan di grup WhatsApp yang menjelek-jelekkan salah satu anggota grup dengan maksud
bercanda. Contoh: Hahaha kamu mandi ga sih sebelum ke kantor? Kok bau-nya sampai kemeja aku?
2. Komentar seseorang di Facebook yang mengkritik orang lain dengan bahasa yang menyakitkan.
Contoh: Kok ibunya masih gendut ya padahal anaknya sudah 3 tahun?
3. Unggahan Instastory yang menampilkan dua dengan caption sindiran pedas. Contoh: Bisa-bisanya
dia masih pakai baju yang sama seperti baju zaman SMA dulu, warnanya dulu putih sekarang sampai
coklat gini hahaha
4. Reply Instagram dari berbagai teman yang mengomentari fisik setelah mengunggah wajah pribadi.
Contoh: Eh, pipinya mau tumpah tuh!/ Kok jadi jerawatan ya sekarang?/Ga mau mulai diet, nih? Awas
nggak dilirik doi Mekanisme Diskusi:
1. Bagi peserta ke dalam kelompok yang terdiri dari 3-4 orang
2. Masing-masing kelompok diberikan satu lembar A4 yang berisi foto contoh kasus perundungan di
media sosial
3. Minta setiap kelompok untuk mendiskusikan hal berikut :
a. Mengapa kasus tersebut tergolong cyberbullying?
b. Apa yang harus dilakukan jika terjadi pada kita?
c. Apa makna dari diskusi ini?
Jawaban
contoh kasus pelanggaran etika antara lain menyebar berita hoax, pencemaran nama baik, penipuan
online, bullying ,perjudian online, menyebar berita kebencian,menggugah fhoto yang tidak pantas,
pembajakan, spam, privacy violation.
1. pencemaran nama baik
2. Bullying
3. Menyebar kebencian
4. Privacy violation
1. ya
2. ya
3. a. karena cyber bullying adalah kejahatanyang dilakukan secara sengajadalam bentuk fitnah,
cemooh kata-kata kasar pelecehan, ancaman dan hinaan
b. -mencari bantuan dari orang yang percaya
- blokir akun sosial media pelaku
- melaporkan kepada yang berwajib
- mengaktifkan mode filter komentar
c. makna diskusi ini agar kita lebih mengetahui tentang pelanggaran etika dan cara
mengatasinya sehingga hidup rukun dan tentram.
Jawaban
1. Instagram
2. Chat
3. Coba chat nomor admin
4. bisa ditelusuri melalui aplikasi
5. misal si A penjual palsu si B penjual asli
6. dalam berjualan kita harus bisa menjaga akun dan mengetahui pembeli yang asli dan yang palsu
bisa ditelusuri dalam aplikasi digital
Jawaban
1.ya
2.ya
3.ya
1 -permainan password adalah kumpulan karakter atau string yang digunakan oleh pengguna
jaringan atau sebuah sistem operasi yang mendukung banyak pengguna untuk memverifikasi data
diri kepada sistem keamanan yang dimiliki oleh jaringan atau sistem tersebut
- pencurian pasword adalah jenis malware yang bertujuan mencuri informasi.jadi pasword harus
dijaga agar terhindar dari heacker.
Soal Video Bagi peserta menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4
orang. Setiap kelompok harus mendiskusikan sebuah permainan/kegiatan/ program sederhana dengan
tema “Pancasila dan Era Digital”. Masing-masing kelompok memiliki sasaran yang berbeda,
1. Pelajar usia SD
2. Pelajar usia SMP
3. Pelajar usia SMA
4. Mahasiswa sederajat
5. Kelompok usia kerja
6. Kelompok lansia
Setiap kelompok berdiskusi hal-hal berikut dalam waktu 10-15 menit:
a. Apa permainan/kegiatan/program yang sesuai dengan kelompok usia tersebut?
b. Apa tujuan permainan/kegiatan/program tersebut?
c. Bagaimana mekanisme permainan/kegiatan/program tersebut?
d. Apa keluaran yang diharapkan melalui permainan/kegiatan/program tersebut?
Jawaban
1. ya
2. menanamkan nilai-nilai pancasila dalam era digital
3. dengan melibatkan pelajar disekolah-sekolah
4. diharapkan untuk bisa memanfaatkan menjadi tempat untuk memupuk nasionalisme dan
membangkitkan kembali nilai-nilai pancasila
Soal Bagi peserta menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4orang. Setiap kelompok
mendiskusikan selam 10-15 menit mengenai bagaimana metode digitalisasi kebudayaan dari produk
kebudayaan di bawah ini agar lebih dikenal di mancanegara:
a. Angklung
b. Tari Sekapur Sirih
c. Wayang Kulit
d. Saloi
e. Koteka
Pilih satu orang untuk mewakilkan kelompok menjelaskan hasil
diskusi
Jawaban
Wayang kulit adalah seni tari tradisional yang terutama berkembang dijawa tengah dan jawa timur
wayang berasal dari kata Ma Hyang yang artinya menuju kepada roh spiritual dewa atau tuhan Yang
Maha Esa
Soal Video Pembicara menanyakan hal-hal berikut ini kepada seluruh peserta
1. Siapa yang dalam sebulan terakhir membeli tas/sepatu/baju buatan luar negeri?
2. Apa alasan membeli barang tersebut? (minta 2-3 orang yang menunjuk tangan untuk berpendapat)
3. Siapa yang dalam sebulan terakhir membeli tas/sepatu/baju buatan Indonesia?
4. Apa alasan membeli barang tersebut? (minta 2-3 orang yang menunjuk tangan untuk berpendapat)
5. Menurutmu, bagaimana upaya yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap
produk dalam negeri? Kemudian pembicara memberikan umpan balik kepada peserta atas jawaban
yang diberikan.
Jawaban
1. si A
2. Tertarik dengan modelnya
3. si B
4. cintai produk Indonesia
5. dengan cara membelinya
membuat poster
menulis blog
bantu memasarkan
Soal Video Pembicara menanyakan hal-hal berikut ini kepada seluruh peserta
1. Siapa yang pernah menerima pesan “kami menawarkan pinjaman online, syarat mudah, dan
proses cepat?” atau “Buah mangga buah anggur, enak dimakan dingin-dingin, daripada BPKB
nganggur, mending titip di kami untuk disekolahin”?
2. Berapa kali biasanya dalam sehari menerima pesan tersebut?
3. Kira-kira mengapa hal tersebut bisa terjadi?
4. Apa kaitan fenomena tersebut dengan hak dan kewajiban kita sebagai warga digital?
Setelah berdiskusi 10-15 menit, pembicara dapat memberikan
umpan balik.
Jawaban
1. tidak
2. beberapa kali
3. penetrian digital yang tak seimbang dengan literasi pada lapisan masyarakat sampai level
pedesaan
kemudahan administrasi
tidak melakukan croschek
tidak membandingkan suku bunga
4. ada,hak dan kewajiban, hak segala sesuatu yang harus didapatkan setiap sejak lahir kewajiban
adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan seseorang yang menjalankan kewajibannya.
Soal Latihan
1) Peserta diminta mengelaborasi cara-cara memutus rantai penyebaran hoaks
2) Fenomena pinjaman online yang marak di Indonesia sangat merugikan masyarakat, bukan hanya
kerugian materi namun juga pencurian identitas korban. Peserta diminta menyikapi fenomena
tersebut
3) Peserta diminta memberi pendapat tentang makna bijak dalam bermedia digital
Jawaban
1. Mencari sumber berita cek kelengkapan informasi jangan termakan judul periksa keasliannya
perhatikan tanggal artikel jangan asal share
2. Maraknya fenomena pinjaman online dimanfaatkan oleh pijol
3. Bijak bermedia digital berarti tau batasan penggunaan teknologi menggunakan media
Kasus
Dalam kelompok berisi 5-6 orang, peserta diminta untuk menyelesaikan contoh kasus berikut.
Studi Kasus 1:
Bacalah potongan berita berikut!
“Pada pertengahan Agustus 2019, terjadi kerusuhan di beberapa daerah di Papua. Insiden tersebut
terjadi pasca-adanya dugaan tindakan rasisme di asrama mahasiswa Papua di Surabaya. Tindakan
rasisme yang terlanjur menyebar melalui media sosial tersebut akhirnya memicu aksi unjuk rasa di
Manokwari, Sorong, Jayapura, dan beberapa daerah lain di Papua dan Papua Barat. Aksi tersebut
diwarnai kericuhan,blokade jalan, dan pembakaran. Akibatnya gedung DPRD, lembaga
pemasyarakatan, sejumlah tempat usaha, fasilitas umum, dan kendaraan yang berada di sekitar lokasi
kejadian, rusak diamuk massa. Kemkominfo menyebutkan bahwa terdapat lebih dari 230.000 URL
hoax di Papua yang diviralkan melalui media sosial, terutama melalui Twitter. Konten tersebut bersifat
masif, menghasut, bahkan mengadu domba (news.detik.com, 26 Agustus 2019).” Diskusikanlah
fenomena ini dalam kelompok. Posisikan diri Anda dan kelompok sebagai pihak yang dapat membuat
kebijakan untuk menanggapi situasi tersebut. Kemudian, buatlah rekomendasi untuk kemungkinan
penyelesaian masalah tersebut berdasarkan sudut pandang dan pemahaman yang telah Anda miliki
mengenai literasi digital.
Jawaban
Kasus yang terjadi adalah kerusuhan rasisme diasrama mahasiswa papua surabaya yang mengakibatkan
unjuk rasa sehingga fasilitas yang tersedia diamuk masa .masalah yang terjadi bersifat masif menghasut
bahkan mengadu domba
tanggapan dari masalah ini perlunya kordinasi kepada semua pihak agar tidak terjadi kerusuhan karena
dengan masalah ini akan memicu kurang aman nya daerah papua.dan akhirnya mengakibatkan
kericuhan tetapi setelah ditelusuri ternyata kabar itu hoax
Studi Kasus 2: Kasus Jejak Digital
Diskusikan dalam grup fenomena berikut. Lalu jawab dan diskusikan pertanyaan di bawahnya.Seorang
gadis gagal magang di Badan Antariksa milik Amerika Serikat
(NASA) karena berkomentar kasar di Twitter. Singkat cerita, NASA menarik kesempatan magang
gadis tersebut setelah banyak warganet yang menangkap layar kata-kata kasarnya, dan
menyebarkannya di media sosial dengan tagar NASA. Sumber:
Terkait berita di atas, apakah jejak digital begitu penting saat ini? Seberapa penting untuk kehidupan
pribadi, keluarga, teman, dan pekerjaan? Uraikan masing-masing.
● Jika kamu berada dalam berita viral yang mengungkap jejak digital diri yang memalukan, apa
yang akan kamu lakukan? Temukan solusi yang dianggap praktis sekaligus komprehensif?
● Apa yang kamu lakukan dengan jejak digital pribadimu? Bagikan tips kamu dengan teman
kelompok.
Jawaban
1. Dimusyawarahkan dengan baik baik sekaligus memberi arahan yang baik
2. Memastikan data pribadi tidak disalah gunakan langkah-langkah
-mamastikan data terenskripsi
-berhati-hati saat menggunakan jaringan wifi
-waspada phising
-gunakan pasword yang sulit
-gunakan metode incognito
Bacalah dan telaah berita berikut, kemudian diskusikan dalam forum.
Jawablah pertanyaan yang menyertainya
Pemilik akun FB mendapat video mesum setelah menerima permintaan pertemanan
● Mengapa banyak orang tertipu dengan scam romance? Apakah ada keluarga/teman/kenalan yang
pernah mengalaminya? Ceritakan dengan tidak menyertakan nama (anonim).
● Apa yang bisa kamu pelajari dari kasus tersebut? Bagaimana tips mengenali dan menghindari scam
romance menurutmu?Diskusikan.
Jawaban
1. karena ketertarikan,tidak ada, Hoax, sebagaimana wabah corona, tidak akan menyebar tanpa ada
yang ikut menyebarkannya. Ibarat tanaman, hoax akan tumbuh subur jika ada yang memberinya
pupuk dan menyiraminya. Terkadang sebuah informasi memang samar apakah itu benar atau hanya
sebuah hoax.
Terlebih informasi itu kita dapatkan dari orang yang cukup dekat dengan kita, atau kita dapatkan
dari grup percakapan di mana anggota-anggotanya, semuanya atau banyak yang kita kenal. Dengan
kemajuan internet, sebenarnya untuk melacak sebuah informasi apakah benar atau tidak, cukup
mudah. Salah satunya dengan memanfaatkan mesin penelusur semacam Google. Cukup menyalin
teks informasi yang kita dapatkan dan memasukkannya sebagai kata kunci penelusuran. Maka
Google pun akan memaparkan semua hasil penelusurannya, yang dalam banyak kasus hoax, Google
akan menampilkan pula berbagai bantahannya.
Atau jika informasi yang kita terima berupa gambar atau video, kita pun masih bisa menelusurinya
lewat Google dengan memasukkan kata kunci yang berkaitan dengan konteks yang ada pada gambar
atau video yang kita terima, atau dengan mengunggah gambar dan screenshoot video melalui
halaman Google Images atau melalui aplikasi Google Lens di ponsel kita.
Setelah kita mengetahui kebenarannya, bahwa informasi yang ada ternyata adalah hoax, untuk
memutus rantai penyebarannya, kita pun mesti menyampaikannya kepada yang mengirimkan
informasi, atau membalasnya dalam grup. Sebagai Kompasianer, kita pun dapat menuliskan temuan
kita, sebagai edukasi yang lebih luas kepada masyarakat.
Setidaknya, kita dan atau orang-orang di sekitar kita, terhindar dari hoax tersebut. Kita telah
berusaha untuk memutus rantainya agar tidak menjerat kita dan orang-orang di sekitar kita.
Berikut ini merupakan tips untuk melindungi diri dari berita hoaks menurut LibGuides at University
of West Florida ( 2021).
1) Currency (keterbaruan informasi): Apakah informasi terkini? Bisa saja, misalnya, di Facebook,
kita akan mengklik sebuah cerita dan melihat bahwa tanggalnya berasal dari beberapa bulan atau
tahun yang lalu, tetapi teman kita memberikan komentar emosional seolah-olah itu baru saja terjadi.
2) Relevance (relevansi): Kriteria ini berlaku jika kita mencari informasi. Apakah informasi yang
kita temukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan? Sudahkah kita melihat berbagai sumber sebelum
memilih informasi ini?
4) Accuracy (Akurasi/Ketepatan): Apakah informasi didukung oleh bukti? Apakah penulis mengutip
sumber yang kredibel? Apakah informasi tersebut dapat diverifikasi di tempat lain?
Provokasi? Untuk menginformasikan? Untuk menjual? Ini dapat memberi kita petunjuk tentang bias
yang mungkin terjadi.
Google It!
Jika kita menemukan sesuatu melalui media sosial, cobalah untuk mencari di mesin pencari
informasi, seperti google, terlebih dahulu! Cobalah telusuri apakah mesin pencari menunjukkan tiga
hal berikut:
1) Ada/tidaknya situs berita terkemuka lainnya melaporkan hal yang sama
3) Jika hanya oknum tertentu yang melaporkan klaim tersebut, maka dalam
Salah satu cara termudah untuk menghindari jebakan berita palsu adalah dengan membuka langsung
situs web berita yang kredibel mengenai berita tersebut. Mengandalkan media sosial untuk melihat
apa yang sedang tren semakin mewajibkan kita untuk memverifikasi setiap meme atau artikel berita
yang ditemui.
Opini sekarang banyak digunakan dalam sumber berita. Kita mungkin setuju dengan pendapat yang
disajikan atau penulis mungkin hanya mengkontekstualisasikan fakta. Namun, kita harus memahami
bahwa penulis menyajikan fakta dengan cara yang sesuai dengan agenda mereka dan pikirkan
mereka sendiri untuk menarik perhatian pembaca sebanyak mungkin
Fenomena pinjaman online yang marak di Indonesia sangat merugikan masyarakat, bukan hanya
kerugian materi namun juga pencurian identitas korban. Peserta diminta menyikapi fenomena
tersebut.
Identitas pribadi adalah salah satu hal yang mesti diperhatikan dan diwaspadai dari kejahatan siber.
Alasannya adalah karena identitas pribadi bisa disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.
Dengan identitas/data, mereka bisa membobol akun pribadi, membuat akun pinjaman online
menggunakan data kita, menjadikan kita sasaran iklan internet, dan menjual data untuk kepentingan
marketing. Maka dari itu sebaiknya kita harus mengetahui 5 cara untuk melindungi identitas pribadi
di internet :
Setiap situs memiliki sistem keamanan enkripsi untuk memastikan data terkode dengan amat saat
dikirimkan lewat situs website. Contohnya seperti Secure HTTP atau yang disebut dengan HTTPS
dan sertifikasi SSL. Biasanya situs yang memiliki keamanan enkripsi data bisa diketahui dengan
alamat situs yang diawali dengan https. Selain itu, keamanan juga bisa dilihat dengan adanya logo
gembok di kiri atas sebelah tautan situs.
Kalian harus berhati-hati ketika sedang berada di tempat umum dan menemukan Wi-Fi yang bisa
diakses secara gratis. Jaringan Wi-Fi ini bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung
jawab untuk mencuri data pribadi. Biasanya menggunakan access point palsu yang jika seseorang
login maka data pribadinya akan tercuri. Hindarilah access point yang berpotensi meminta
username, password, dan informasi pribadi lainnya.
Password atau kata sandi adalah hal yang paling penting dalam akses login. Oleh karena itu,
gunakanlah kata sandi yang sulit untuk ditebak. Hindari penggunaan kata sandi menggunakan
tanggal lahir ataupun nama. Selain itu, ganti kata sandi setiap tiga bulan sekali.
Gunakan mode Incognito ketika berselancar Saat berselancar di internet, gunakanlah mode
Incognito (penyamaran). Saat ini kebanyakan browser canggih sudah memiliki mode ini. Di dalam
mode ini akan mematikan perekaman data ketika browsing. Browser tidak akan merekam alamat
situs dan laman yang telah dikunjungi. Browser juga tidak dapat merekam datapribadi, seperti nama
pengguna untuk login, password, juga cache dan cookies dari situs web yang dikunjungi.
Jawab :
Banyaknya pengguna media sosial di Indonesia terbukti bahwa begitu pesatnya perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi di zaman 4.0 ini, apabila tidak digunakan secara bijak, maka
dapat menimbulkan sebuah permasalahan yaitu penyalahgunaan media sosial berupa menyebarkan
informasi yang dapat menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan kelompok tertentu (SARA),
berita bohong atau hoaks, sehingga perilaku tersebut akan dikenakan sanksi berupa kurungan
penjara dan denda.
Mengambil sebuah konsep tindakan sosial dari salah seorang tokoh sosiologi yaitu Max Weber
tentang tindakan rasionalitas instrumental. Tindakan rasionalitas instrumental adalah tindakan yang
ditentukan oleh pengharapan-pengharapan mengenai perilaku objek-objek di dalam lingkungan dan
perilaku manusia lainya; pengharapan-pengharapan itu digunakan sebagai kondisi atau alat untuk
pencapaian tujuan sang aktor atau pelaku sendiri yang dikejar dan diperhitungkan secara rasional
(George ritzer, 2012).
Maka dari itu, sebagai penguna media sosial yang bijak, kita harus bisa menggunakan dan
memanfaatkan media sosial untuk tujuan yang sekiranya berdampak positif bagi diri sendiri dan
orang lain. Bentuk tindakan tersebut, antara lain :
Sebagai pengguna media sosial yang bijak, alangkah baiknya jangan membagikan informasi yang
diperoleh secara sembarangan dan lebih baik melakukan pengecekan kembali informasi yang kita
peroleh di media sosial melalui aplikasi, seperti Turn Back Hoax, Cekfakta.com, Babe, Hoax Buster
Tools (HBT), dll. Supaya kita tidak terjebak pada siklus penyebaran berita bohong atau hoaks.
Selain pengecekan informasi yang tidak kalah pentingnya yaitu perilaku dan etika kita dalam ber-
media sosial, alangkah baiknya kita harus menghargai karya orang lain ("hargailah orang lain jika
dirimu ingin dihargai") dan memberikan komentar maupun tanggapan positif yang sifatnya
membangun terhadap konten yang dibagikan, supaya konten tersebut bisa mengalami perubahan
menuju pada nilai-nilai positif yang sekiranya bisa memberikan edukasi.
Konten atau informasi yang akan dibagikan dapat mempengaruhi perilaku individu maupun
kelompok, alangkah baiknya jangan membagikan konten atau informasi yang sifatnya mengandung
pornografi, SARA, hoaks, karena dari tindakan tersebut akan memberikan dampak negatif bagi diri
sendiri maupun orang lain. Selain itu orang yang terbukti melakukan tindakan tersebut akan
dikenakan sanksi berupa kurungan penjara dan denda, sesuai dengan pasal 28 ayat 2 dan pasal 45A
ayat 1 dalam UU ITE.
Merujuk pada Pasal 28 ayat (2) UU ITE melarang setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan
individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan
(SARA).
Adapun ancamannya dalam Pasal 45A ayat (1), setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan berita bohong dan menyesatkan dipidana dengan pidana penjara enam tahun dan
denda paling banyak Rp 1 miliar.
Jangan bagikan informasi atau data pribadi anda secara mudah di media sosial. Kasus cyber crime
marak dan rawan terjadi di media sosial. Salah satu bentuk kasusnya seperti phising yaitu pencurian
data (user id, pasword, dan lain sebagainya), sehingga disarankan untuk melakukan pemeriksaan
perizinan akses pada aplikasi, baca syarat dan ketentuan aplikasi (didalam term and condition
terdapat informasi tentang perizinan, dan kebanyakan user atau penguna asal langsung melakukan
ceklis atau setuju dan tidak memperhatikan itu, karena tindakan tersebut bisa menjadi telah
kejahatan di media sosial).
Media sosial sebagai sarana dalam mengekspresikan karya. Sebagai penguna media sosial yang
bijak, selalu memberikan infromasi yang sifatnya membangun dan memotivasi orang lain untuk
berkembang. Salah satu caranya yaitu dengan membagikan karya ke dalam media sosial. Bentuk
contoh karya, bisa berupa foto estetik, video edukasi, dll.
JURNAL
NIP : 199112242022212011
MANAJEMEN ASN
1. Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode Etik ASN
a. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU
No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN
terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan
tugas pemerintahan.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka
Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan public;
2) Pelayan public; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Evaluasi
a. Coba jelaskan esensi penting dari manajemen aparatur sipil negara sesuai dengan UU ASN dan apa
impilkasi esensi tersebut terhadap Anda sebagai pegawai ASN
• Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
• Menjadikan dasar komitmen bagi saya sebagai aparatur Negara yang professional dan
berkarakter serta berintegritas tinggi terhadap menjalankan tugas sebagai ASN.
b. Coba jelaskan kedudukan dan peran dari aparatur sipil negara dan apa yang perlu dilakukan oleh
Anda sebagai pegawai ASN.
• Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik.
Peran ASN sebagai berikut :
1. Pelaksana kebijakan public;
2. Pelayan public; dan
3. Perekat dan pemersatu bangsa
• Yang harus dilakukan oleh saya sebagai pegawai ASN yaitu melaksanakan seluruh kebijakn
yang telah ditetapkan oelh pimpinan intansi pemerintahan dan Memberikan pelayanan public
yang professional dan berkualitas
c. Coba jelaskan dengan singkat hak dan kewajiban ASN dan bagaimana Anda harus bersikap agar hak
dan kewajiban tersebut seimbang
• Hak ASN terbagi atas hak PNS dan hak PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut
PNS berhak memperoleh:
1. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2. cuti;
3. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4. perlindungan; dan
5. pengembangan kompetensi
• Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
1. gaji dan tunjangan;
2. cuti;
3. perlindungan; dan
4. pengembangan kompetensi
• Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
1. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
4. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab;
6. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Sikap yang harus dilakukan agar hak dan kewajiban seimbang yaitu Melaksanakan
kewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dengan baik maka akan mendapatkan
hak sesuai yang telah di tetapkan.
d. Coba jelaskan kode etik dan kode perilaku ASN dan bagaimana Anda dapat melaksanakan kode etik
dan kode perilaku tersebut.
• Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;
2. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
5. melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
• Dengan cara kode etik dan kode prilaku sebagai panduan norma dalam menjalankan tugas
pelayanan pada masyarakat dan menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan
priabdi, kelompok dan organisasinya.