Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

”JURNAL LEARNING SUMMARY MATERI AGENDA 1”

Nama : dr. Marsya Gita Adelia


Kelompok : 04
Angkatan : 74
Widya Iswara : Isnaeny Ramadhan, S.Sos, M.M

WAWASAN KEBANGSAAN
Wawasan Kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan
kesadaran diri sebagai warga negara suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Beberapa peristiwa penting yang dialami oleh bangsa indonesia dalam
rangka pergerakan mencapai kemerdekaan. Fakta-fakta sejarah dapat dijadikan pembelajaran
bahwa Kebangsaan Indonesia terbangun dari serangkaian proses panjang yang didasarkan
pada kesepakatan dan pengakuan terhadap keberagaman dan bukan keseragaman serta
mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945. Fakta sejarah yang masih sampai saat
ini menjadi peristiwa penting contohnya: hari kebangkitan nasional, hari pendidikan, hari
sumpah pemuda, hari pahlawan dll. Terdapat 4 konsensus dasar bangsa indonesia yaitu:
1. Pancasila sebagai ideologi sebagai ideologi nasional, sebagai pandangan hidup
bangsa, sebagai perekat atau pemersatu bangsa dan sebagai wawasan pokok bangsa
Indonesia dalam mencapai cita-cita nasional.
2. Undang Undang Dasar 1945 Undang-undang dasar memiliki fungsi yaitu
membatasi kekuasaan pemerintah, sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak
bersifat sewenang-wenang. Sehingga diharapkan hak warga Negara terlindungi.
3. Bhineka Tunggal Ika Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat
diuraikan Bhinna- Ika Tunggal-Ia berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu.
Sebab meskipun secara keseluruhannya memiliki perbedaan tetapi pada
hakekatnya satu, satu bangsa dan negara Republik Indonesia.
4. Negara KesatuanRepublik Indonesia Keberadaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dikaitkan dengan persitiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945, karena melalui peristiwa proklamasi tersebut bangsa Indonesia berhasil
mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada bangsa lain bahwa sejak saat itu
telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• Bendera . Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut


Bendera Negara adalah Sang Merah putih
• Bahasa Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakandi seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia
• Lambang negara, Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya
disebut Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda
Pancasila
• lagu, Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya
disebut Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya. merupakan sarana pemersatu,
identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan
kehormatan negara sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Bendera, bahasa, dan lambang negara,
serta lagu kebangsaan Indonesia merupakan manifestasi kebudayaan yang berakar
pada sejarah perjuangan bangsa, kesatuan dalam keragaman budaya, dan kesamaan
dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bela negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia
dan Negara dari berbagai Ancaman. nilai dasar Bela Negara meliputi :
1. Cinta tanah air;
2. Sadar berbangsa dan bernegara;
3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
5. Kemampuan awal Bela Negara.
Hal penting yang dapat diambil dari kesadaran bela negara ini adalah bagaimana
menjadikan pancasila sebagai dasar ideologi negara dan dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari, dalam lingkungan keluarga, lingkungan kerja serta lingkungan
masyarakat. Sebagai aparatur Negara, ASN memiliki kewajiban untuk
mengimplementasikan dalam pengabdian sehari hari. Bela Negara dilaksanakan atas dasar
kesadaran warga Negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri yang ditumbuh
kembangkan melalui usaha Bela Negara. Usaha Bela Negara bertujuan untuk memelihara
jiwa nasionalisme Warga Negara dalam upaya pemenuhan hak dan kewajibannya terhadap
Bela Negara yang diwujudkan dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara demi tercapainya
tujuan dan kepentingan nasional.

ANALISIS ISU KONTEMPORER


Pada materi ini dijelaskan mengenai cara memilih isu yang ada di masyarakat untuk di
analisis dan dikaji isu tersebut untuk dipahami bentuk penyelesainnya. Kemampuan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan lingkungan strategis dan
analisis isu-isu kontemporer pada agenda pembelajaran Bela Negara perlu didasari oleh
materi wawasan kebangsaan dan aktualisasi nilai-nilai bela negara yang
dikontektualisasikan dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari. Terdapat 3 cara untuk
menetapkan isu, yaitu :
• Enviromental scanning : peduli terhadap masalah dan memetakan hubungan
kausalitas
• Problem solving : mampu mengembangkan dan memilih alternatif dan mampu
memetakan aktor serta perannya masing-masing
• Analisis: mampu berpikr konseptual, mampu untuk mengidentifikasi manfaat
darisuatu kebijakan
Adapun cara untuk menentukan kriteria isu adalah :
1. Aktual : isu tersebut benar terjadi dan menjadi pembicaraan hangat dimasyarakat
2. Problematik : isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga harus
segera dicarikan solusinya
3. Kekhalayakan : isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak : isu yang masuk akal dan realistis serta relevan utnuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Selain memakai teknik APKL tersebut, teknik analisis yang dipakai dengan melakukan
penilaian dengan memakai Dimana teknik USG yaitu :
• U (urgency) yaitu seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindak
lanjuti
• S (Seriousness) yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan
• G (Growth) yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditindaklanjuti sebagaimana semestinya.
teknik USG memakai skor penilaian angka 1 sampai 5, dimana 1( sangat tidak
urgent) dan 5 (sangat urgent).
Setelah menentukan isu yang akan dibahas, selanjutnya melakukan analisis isu yang akan
dibahas dengan memakai teknik fish bone, dimana isu yang akan dibahas dijadikan sebagai
kepala ikan. Lalu membuat garis diagonal yang akan membahas sebab utama dari masalah
yang timbul. Kategori sebab utama mengorganisasikan sebab sedemikian rupa sehingga
masuk akal dengan situasi. Kategori ini dapat memkai 6M, 8 P, dan 5S sesuai dengan
masalah yang akan diidentifikasi. Kategori 6M sering dipakai dalam industri manufaktur
yaitu :
1. Machine ( mesin atau teknologi)
2. Method ( metode/ proses)
3. Material ( termasuk raw material, konsumsi dan informasi)
4. Man power ( tenaga kerja atau pekerjaan fisik)
5. Measurement ( pengukuran atau inspeksi)
6. Milieu / mother ( lingkungan)
Sedangkan untuk kategori 8P sering dipakai untuk industri jasa yaitu :
1. Product ( produk/jasa)
2. Price (harga)
3. Place ( tempat)
4. Promotion ( promosi)
5. People ( orang)
6. Process (proses)
7. Physical evidance ( bukti fisik)
8. Productivity & quality ( produktivitas dan kualitas)
Untuk kategori 5S juga sering dipakai untuk industri jasa yaitu :
1. Sorroundings (lingkungan)
2. Suppliers ( pemasok)
3. Systems ( sistem)
4. Skills (keterampilan)
5. Safety ( keselamatan)
Setelah dilakukan idenfikasi kategori, selanjutnya lakukan penemuan sebab potensial
dengan cara brainstorming, lalu mengkaji dan menyepakati sebab yang paling mungkin.
Setelah menyelesaikan fishbone, selanjutnya melakukan analisis SWOT, dimana akan
mencari alternatif yang paling memungkinkan untuk dilakukan. Analisis swot yaitu :
1. strategi SO : kategori yang dipakai untuk menarik keuntungan dari peluang yang
tersedia dalam lingkungan eksternal
2. strategi WO : bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal yang
memanfaatkan peluang dari lingkungan yang terdapat diluar.
3. Strategi ST : digunakan untuk menghindari dampak negatif dari ancaman atau
tantangan yang akan datang dari luar.
4. Strategi WT : cara untuk mempertahankan kondisi yang diusahakan utnuk
memperkecil kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.
Setelah melakukan analisi SWOT, selanjutnya dilakukan tapisan Mc. Namara untuk
menentukan pilihan solusi dari beberapa alternatif solusi yang ada.
KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

Dalam materi ini terdapat beberapasub pokok materi yaitu kesiap-siagaan jasmani,
kesiapsiagaan mental, kecerdasan emosional, peraturan baris-berbaris, keprotoklan,
kewaspadaan diri, dan kegiatan kesiapsiagaan bela negara. Dimana kesiapsiagaan jasmani
dapat sangat bermanfaat untuk membentuk raga yang kuat dan dapat membentuk karakter
disiplin dan bertangggung jawab. Dimana bentuk latihannya adalah lari, pull up & chining ,
sit up, push up, shutle run, lari 2,4 km dan berenang. Dimana dalam melakukan latihan
jasmani ini perlu dilakukan pemanasan dahulu, dilanjutkan dengan latihan fisik utama, dan
ditutup oleh pendinginan. Kesiapsigaan mental juga diutamakan untuk dapat
mengendalikan emosi dengan benar yang apabila kesehatan mental terbentuk dengan baik,
makan akan terbentuk kesehatan jasmani yang baik pula. Pada materi ini pula dipaparkan
beberapa etika dan etiket dalam kehidupan sehari-hari. Etika dan etiket berpakaian,
berdiri, berjalan, duduk, bersalaman, memperkenalkan diri dan table manner. Dimateri
selanjutnya, materi kewaspadaan diri dan yang terakhir adalah kesehatan jasmani dan
mental dimana akan membentuk total image ASN. Dimana secara terperinci ada tidag hal
mendasar yang membentuk total image untuk setiap individu, yaitu : brain, be healty dan
behaviour. Dimana penunjang keberhasilan dalam memenuhi tuntutan lingkungan adalah,
mengenali diri sendiri, menjaga penampilan, menjalin hubungan baim dengan orang lain,
dan etika & etiket yang baik. Dan tak lupa pula selalu tersenyum. “berbuat baiklah secara
terus menerus, maka kebaikan akan mengikuti kita”.

dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai