Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

Departemen Kesehatan, R I World Health Organization UNICEF


ANAK SAKIT
UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT
Penilaian, Klasifikasi, dan Menentukan Tindakan
Memeriksa Tanda Bahaya Umum.…..................................…2
Pemberian tablet Zinc untuk semua penderita
Diare………………………………………………….….. 17 BAYI MUDA UMUR KURANG
Kemudian Tanyakan Keluhan Utama:
Apakah anak menderita batuk atau sukar bernapas?.........2 Pemberian Cairan Pra Rujukan untuk Demam DARI 2 BULAN
Apakah anak menderita diare? ..........................….…….....3 Berdarah Dengue ....................……………………..…18
Apakah anak demam?.......................…................…...…....4
Klasifikasikan Malaria...................….........................…..4 Tindakan pra rujukan untuk .anak sangat kurus
PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN PENGOBATAN BAYI
Klasifikasikan Campak................…............................…5 disertai diare …………………………………...………. 18 MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN
Klasifikasikan Demam Berdarah ...............................….5
Apakah anak mempunyai masalah telinga ?.......................6
KONSELING BAGI IBU PENILAIAN DAN KLASIFIKASI BAYI MUDA
Memeriksa Status Gizi .....……………................................ 7 Memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri.……28
Memeriksa Anemia………………..…….............................. 8 Makanan
Apakah bayi diare ………….………………………………………………….29
Memeriksa Imunisasi dan Vitamin A............................ .......8 Memeriksa ikterus …………………………………………..…………………30
Menilai Cara Pemberian Makan Anak .........……...........…19
Menilai Masalah/Keluhan Lain ...........................................8 Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan/ atau masalah
Anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit ... ..........20
Menasihati Ibu tentang Masalah Pemberian Makan..........21 pemberian ASI ………………………………………………………………. .31
PENGOBATAN
Mengajari Ibu Cara Pemberian Obat Oral di Rumah Cairan TINDAKAN/PENGOBATAN
Antibiotik Oral................................................................….....9 Meningkatkan Pemberian Cairan Selama Anak Sakit...….22
Bayi muda yang memerlukan rujukan segera ………………………………32
Antimalaria Oral............................................................…....10 Kapan harus kembali Tindakan/pengobatan untuk bayi muda yang tidak memerlukan rujukan...35
Parasetamol ....................................................................….12 Asuhan dasar bayi muda ……………………………………………………..36
Vitamin A...........................................................................…12 Menasihati ibu kapan harus kembali ............................…22 Menangani diare Dehidrasi Berat sesuai Rencana Terapi C …………….. 37
Zat Besi/Tablet Tambah darah.............................................12 Kapan kembali segera …………………………………….. 22
Obat Cacingan ....................................................................12
KONSELING BAGI IBU / KELUARGA…………..…………...38–42
Mengajari Ibu Cara Mengobati Infeksi Lokal di Rumah Menasihati Ibu Tentang Kesehatannya Sendiri .....…….23
Menasihati ibu tentang penggunaan kelambu untuk PELAYANAN TINDAK LANJUT
Mengobati Infeksi Mata dengan Tetes/Salep Mata …..........13 pencegahan Malaria .………………………………………….23
Mengeringkan Telinga dengan Kain/kertas penyerap..........13 Infeksi Bakteri Lokal..............................................................................…..43
Mengobati Luka di Mulut dengan Gentian Violet..................13 Ikterus …………………………………………………………………………...43
Meredakan Batuk dan Melegakan Tenggorokan dengan PELAYANAN TINDAK LANJUT Diare Dehidrasi ringan/sedang, Diare tanpa dehidrasi….………………….43
bahan yang aman..…...........................................................13 Berat badan Rendah menurut Umur…………………………………...…….43
Pneumonia............................................................................24 Masalah pemberian ASI……………....…………………………………….....44
Pemberian Pengobatan ini Hanya di Klinik Diare Persisten...............................................................…...24 Luka atau bercak putih (thrush) di mulut ……………………………...…....44
Disenteri…............................................................................24
Antibiotik Intramuskular..................................................……14 Malaria (Daerah Risiko Tinggi atau Risiko Rendah ……......25
Suntikan Artemeter untuk Malaria Berat …………………….14 Demam-Mungkin Bukan Malaria (Daerah Risiko Rendah LAMPIRAN –LAMPIRAN
Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun.............................15 dan Tanpa Risiko Malaria).... .....................................…...25 FORMULIR PENCATATAN :
Campak dengan Komplikasi pada Mata atau Mulut.......…...26 ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN………....... 45-46
Pemberian Cairan Tambahan pada Diare Mungkin DBD / Demam : Mungkin Bukan DBD ...................26 BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN ...…………...… 47-48
Infeksi Telinga................................................................…...26 GRAFIK BERAT BADAN MENURUT PANJANG / TINGGI
Rencana Terapi A : Penanganan Diare di Rumah.............16 Masalah Pemberian Makan..................................................27
Rencana Terapi B: Penanganan Dehidrasi Ringan/ BADAN……...……… …………………………..……….……...... 49-52
Anak kurus…………………………….....................….......….27
Sedang dengan Oralit..................................................... ....16 Anemia............................................................. ............…....27 GRAFIK BERAT BADAN MENURUT UMUR …….……..……...….53-54
Rencana Terapi C: Penanganan Dehidrasi Berat........… ..17 DAFTAR DAERAH RISIKO MALARIA …………………..………55-58

1
2

PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN TINDAKAN/PENGOBATAN


ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
PENILAIAN KLASIFIKASI TINDAKAN
TANYAKAN PADA IBU MENGENAI MASALAH ANAKNYA

Tanyakan apakah kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut.
• Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian sesuai bagan berikut.
• Jika kunjungan ulang, gunakan petunjuk pada pelayanan tindak lanjut.

MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM


TANYAKAN: LIHAT:
 Apakah anak bisa minum atau menyusu?  Apakah anak tampak letargis atau tidak
 Apakah anak selalu memuntahkan semuanya? sadar?
 Apakah anak menderita kejang?
GUNAKAN KOTAK YANG SESUAI DENGAN GEJALA
Seorang anak dengan tanda bahaya umum memerlukan penanganan SEGERA, selesaikan penilaian ini UNTUK MENENTUKAN KLASIFIKASI .
dan lakukan penanganan segera, sehingga rujukan tidak terlambat.

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN


(Tindakan pra rujukan dicetak tebal)
TANYAKAN KELUHAN UTAMA : • Ada tanda bahaya
Apakah anak menderita batuk atau umum. ATAU PNEUMONIA BERAT
atau  Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
 Tarikan dinding
sukar bernapas? dada ke dalam. PENYAKIT
SANGAT BERAT
 RUJUK SEGERA*
ATAU
 Stridor.
JIKA YA,
TANYAKAN : LIHAT DAN DENGAR : Klasifikasikan
Berapa lama?  Hitung napas dalam 1 menit. BATUK atau  Beri antibiotik yang sesuai.
ANAK  Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman.
 Perhatikan, adakah tarikan SUKAR PNEUMONIA
HARUS  Napas cepat.  Jika batuk >3 minggu, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
dinding dada ke dalam. TENANG BERNAPAS  Nasihati kapan kembali segera.
 Dengar adanya stridor.  Kunjungan ulang 2 hari.

 Tidak ada tanda-  Beri pelega tenggorokan & pereda batuk yang aman.
Umur Anak : Napas cepat apabila : BATUK :  Jika batuk >3 minggu, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
tanda pneumonia
atau penyakit BUKAN PNEUMONIA  Nasihati kapan kembali segera.
2 bulan - <12 bulan 50 kali atau lebih per menit  Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan.
sangat berat.
12 bulan - <5 tahun 40 kali atau lebih per menit

* Dimaksudkan dengan RUJUK disini adalah ke Dokter Puskesmas, Puskesmas dengan perawatan atau ke Rumah Sakit.
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
Apakah anak menderita diare?
Terdapat dua atau lebih  Jikatidak
tidak ada klasifikasi berat lain :
ika tidak
Jika
 Jika tidak ada
ada
ada klasifikasi
klasifikasi
klasifikasi berat
beratberat lainnya
lainnyaik
lainnya
lainnya untuk kol-
tanda-tanda berikut : Beri- Beri
Beri cairan
untukuntuk dehidrasi berat (Rencana
era. cairancairan dehidrasi
untuk berat (Rencana
dehidrasi Terapi C)
berat (Rencana
 Jika anakZinc.
dan Terapi
tablet juga
C) danmempunyai
Tablet Zinc. klasifikasi berat
Terapi C,
C).termasuk pemberian tablet Zinc).
 Letargis atau tidak sadar • Bila
lainnya:
Jikaanakanak juga mempunyai
menderita gizi buruk,klasifikasi
pemberianberat
cairanlain:
se-
 Mata cekung. DIARE Jika
 suai
- 
anak
Rujuk juga
tatalaksana
RUJUK
mempunyai
SEGERA
gizi
SEGERA. dan selama
buruk. klasifikasi
dalamberat
per-
JIKA YA,  Tidak bisa minum atau DEHIDRASI lainnya:
 Jika jalanan
anak
- Jika ibu
bisadiminta
juga mempunyai
masih minum, terus
klasifikasi
berikanmemberi
berat laru-
lainnya:
ASI dan
Untuk BERAT Rujuk SEGERA dan selama dalam per-
malas minum.  Rujuk
larutan SEGERA
tan oralit
oralit sedikitdan
selama selama
demi dalam
sedikit.
perjalanan. perjalanan,
TANYAKAN: LIHAT dan RABA: DEHIDRASI jalanan ibu
 Cubitan kulit perut  Jika jika anak
Anjurkan
 ada kolera didiminta
masih
ibu bisa tetap
agar
daerah terusmemberi
minum,
tersebut,memberi
ibuberi
dimintalaru-
ASIterus
antibiotik
kembali sangat lambat. untukmemberi
tan oralitlarutan
kolera. sedikit oralit
demi sedikit demi sedikit.
sedikit.
 Sudah berapa lama?  Lihat keadaan umum anak :  Jika ada kolera ibu
Anjurkan
Anjurkan diibu
daerah
agar
agar tersebut,
tetap
tetapmemberi beri
memberi antibiotik
ASI. ASI
Apakah: untukada
 Jika kolera.
kolera di daerah tersebut, beri antibiotik
 Adakah darah dalam - Letargis atau tidak sadar?  Jika
untukada kolera di daerah tersebut, beri antibiotik
kolera.
tinja? - Gelisah dan rewel/mudah marah? Terdapat dua atau lebih untuk kolera.
tanda-tanda berikut :  Beri
Beri cairan
cairan &
& makanan
makanansesuai
sesuaiRencana
RencanaTerapi B B
Terapi
dan Tablet
(termasuk
 Jika Zinc. mempunyai
anak pemberian
juga tablet Zinc)
klasifikasi berat
 Lihat apakah matanya cekung?  Gelisah, rewel /mudah  Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lain:
DIARE Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat
 lainnya:
marah. DEHIDRASI - RUJUK SEGERA.
 Beri anak minum. Apakah : Klasifikasikan  Mata cekung. lainnya:
 Rujuk SEGERA ke Rumah Sakit dan se-
RINGAN/ - Jika masih bisa minum, berikan ASI dan
- Tidak bisa minum atau malas minum?  lama
Rujuk dalam
SEGERAperjalanan
ke Rumahibu Sakit
diminta
danterus
se-
DIARE  Haus, minum dengan SEDANG larutan
memberi
lama
oralit selama
larutan
dalam
perjalanan.
oralit sedikit
perjalanan demi terus
ibu diminta
- Haus, minum dengan lahap? lahap.  Nasihati kapan kembali segera.
sedikit.
memberi
 Kunjungan ulanglarutan oralit
5 hari jika tidaksedikit demi
ada perbaikan.
 Cubitan kulit perut
 Cubit kulit perut untuk mengetahui turgor. sedikit. ibu agar tetap memberi ASI
 Anjurkan
kembali lambat.
Apakah kembalinya :  Nasihati ibu kapan
 Anjurkan ibuharus
agarkembali segera. ASI
tetap memberi
- Sangat lambat (lebih dari 2 detik)?  Kunjungan
Nasihati ibuulang
kapansetelah
harus kembali
5 hari bila
segera.
tidak ada per-
- Lambat?  baikan.
Kunjungan ulang setelah 5 hari bila tidak ada per-
Tidak cukup tanda-tanda DIARE  Beri cairan & makanan sesuai Rencana Terapi A
baikan.
untuk diklasifikasikan dan Tablet Zinc.
TANPA
sebagai diare dehidrasi  Nasihati kapan kembali segera.
DEHIDRASI  Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan.
berat atau ringan/sedang.

DIARE  Atasi dehidrasi sebelum dirujuk, kecuali ada


 Ada dehidrasi. PERSISTEN klasifikasi berat lain.
BERAT  RUJUK.
dan jika DIARE 14
HARI ATAU LEBIH
DIARE  Nasihati pemberian makan untuk Diare Persisten.
 Tanpa dehidrasi.  Kunjungan ulang 5 hari.
PERSISTEN

dan jika ada  Beri antibiotik yang sesuai


DARAH DALAM TINJA  Ada darah dalam tinja DISENTERI  Nasihati kapan kembali segera.
 Kunjungan ulang 2 hari.

3
4
Apakah anak demam? GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
(pada anamnesis ATAU teraba panas ATAU suhu ≥ 37.5°C) • Jika hasil RDT/mikroskopis positif untuk Falsiparum atau mixed, beri
dosis pertama suntikan Artemeter.
 Ada tanda bahaya PENYAKIT • Jika hasil RDT/mikroskopis negatif, tidak perlu diberi suntikan
• Tentukan daerah risiko malaria * :  Beri umum. BERAT anti malaria.
- Risiko Tinggi, Risiko Rendah atau Tanpa Risiko. obat
Risiko Tinggi anti- ATAU DENGAN • Beri dosis pertama suntikan antibiotik.
• Jika Risiko Rendah/Tanpa Risiko malaria, tanyakan: Malaria • Kaku kuduk. DEMAM • Jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C) beri dosis pertama parasetamol.
malar • Cegah agar gula darah tidak turun. RUJUK SEGERA.
- Apakah anak berkunjung keluar daerah ini dalam 2 minggu
terakhir?  Demam.
- Jika ya, tentukan daerah Risiko sesuai tempat yang di ( pada anamnesis
• Jika RDT positif Falsiparum, atau positif non Falsiparum, atau positif
mixed, beri antimalaria oral yang sesuai (lihat bagan pengobatan)
kunjungi, atau teraba panas • Jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C) beri dosis pertama parasetamol .
MALARIA
• Ambil sediaan darah: tidak dilakukan untuk daerah Tanpa Risiko atau suhu • Nasihati kapan kembali segera.
- Periksa RDT jika belum pernah dilakukan dalam 28 hari >37.5°C ) DAN • Kunjungan ulang jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3 hari
terakhir, ATAU  RDT positif berturut-turut.
- Periksa mikroskopis darah jika sudah pernah dilakukan RDT
dalam 28 hari terakhir  Demam.
( pada anamnesis • Jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C) beri dosis pertama parasetamol .
Klasifikasikan DEMAM : •
atau teraba panas Obati penyebab lain dari demam **
MUNGKIN • Jika demam tiap hari selama > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan.
TANYAKAN : LIHAT DAN RABA : atau suhu
DEMAM >37.5°C ) DAN BUKAN • Nasihati kapan kembali segera.
 Sudah berapa lama anak  Lihat dan raba adanya kaku MALARIA
demam? kuduk.  RDT negatif • Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.

 Jika lebih dari 7 hari, apakah  Lihat adanya pilek.


demam setiap hari?
 Lihat adanya tanda-tanda
 Ada tanda bahaya
• Jika hasil RDT/mikroskopis positif untuk Falsiparum atau mixed, beri
 Apakah pernah mendapat CAMPAK saat ini: PENYAKIT dosis pertama suntikan Artemeter.
obat anti malaria dalam - Ruam kemerahan di kulit
umum. BERAT • Jika hasil RDT/mikroskopis negatif, tidak perlu diberi anti malaria.
2 minggu terakhir? yang menyeluruh. ATAU DENGAN • Beri dosis pertama suntikan antibiotik.
DAN  Kaku kuduk. DEMAM • Jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C ) beri dosis pertama parasetamol .
 Apakah anak menderita - Terdapat salah satu gejala Risiko Rendah • Cegah agar gula darah tidak turun. RUJUK SEGERA.
Campak dlm 3 bulan terakhir? berikut : batuk, pilek atau Malaria ● Tidak ada pilek.
mata merah. DAN • Jika RDT positif Falsiparum, atau positif non Falsiparum, atau positif
• Tidak ada campak. mixed, beri antimalaria oral yang sesuai (lihat bagan pengobatan).
DAN MALARIA • Jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C) beri dosis pertama parasetamol .
• Tidak ada • Nasihati kapan kembali segera.
Jika anak menderita campak  Lihat adanya luka di mulut. penyebab lain dari
demam ** DAN
• Kunjungan ulang jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3 hari
saat ini atau 3 bulan terakhir: Apakah dalam / luas? berturut-turut.
● RDT positif
 Lihat adanya nanah pada mata.
 Lihat adanya kekeruhan pada ● Ada pilek. ATAU • Jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C) beri dosis pertama parasetamol .
DEMAM : •
kornea.  Ada campak. ATAU MUNGKIN
Obati penyebab lain dari demam **
 Ada penyebab lain • Jika demam tiap hari selama > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan
BUKAN • Nasihati kapan kembali segera.
dari demam ATAU MALARIA
 RDT negatif • Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.

Jika Campak • Ada tanda bahaya PENYAKIT • Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
saat ini Tanpa risiko
Risiko umum BERAT • Cegah agar gula darah tidak turun.
Tanpa ATAU DENGAN • Jika demam tinggi ( ≥ 38,5°C ) beri dosis pertama Parasetamol .
atau Malaria •
Malaria Kaku kuduk DEMAM • RUJUK SEGERA.
dalam 3 bulan
terakhir,
Klasifikasikan: ● Tidak ada tanda • Jika demam tinggi ( ≥ 38,5°C.) beri dosis pertama Parasetamol.
bahaya umum DEMAM : • Obati penyebab lain dari demam **
DAN BUKAN • Jika demam tiap hari selama > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lajutan
Bersambung ke halaman berikutnya
Tidak ada kaku MALARIA • Nasihati kapan kembali segera.
kuduk • Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.

* Lihat daftar daerah risiko malaria.


** Penyebab lain dari demam antara lain : DBD, Pneumonia, Infeksi Saluran Kencing, Infeksi Telinga, Luka dengan infeksi.
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

Demam Jika anak


sakit campak
 Ada tanda bahaya umum.
ATAU CAMPAK



Beri vitamin A.
Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
Jika ada kekeruhan pada kornea atau mata
saat ini  Kekeruhan pada kornea DENGAN
(Lanjutan) atau mata. ATAU KOMPLIKASI
bernanah, bubuhi tetes/salep mata
kloramfenikol/tetrasiklin tanpa kortikosteroid.
dalam  Luka di mulut yang dalam BERAT  Jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C), beri dosis pertama
3 bulan atau luas. parasetamol.
Klasifikasikan CAMPAK  RUJUK SEGERA.

 Beri vitamin A.
CAMPAK DENGAN  Jika mata bernanah, bubuhi tetes/salep mata
 Mata bernanah. KOMPLIKASI kloramfenikol/tetrasiklin tanpa kortikosteroid.
ATAU PADA MATA  Jika ada luka di mulut, ajari cara mengobati dengan
 Luka di mulut. DAN / ATAU gentian violet.
MULUT  Jika anak sangat kurus, berikan vitamin A sesuai dosis .
***  Kunjungan ulang 2 hari.

 Tidak ada tanda-tanda  Beri vitamin A.


CAMPAK
diatas.

 Ada tanda tanda syok atau  Jika ada syok, beri Oksigen 2-4 liter/menit dan beri
Klasifikasikan Demam Klasifikasikan gelisah. ATAU segera cairan intravena sesuai petunjuk.
untuk Demam Berdarah DEMAM BERDARAH  Muntah bercampur darah/  Jika tidak ada syok tapi sering muntah atau malas
Dengue, hanya jika : DENGUE seperti kopi. ATAU minum, beri cairan infus Ringer Laktat/ Ringer
demam 2 sampai dengan 7 hari  Berak berwarna hitam. Asetat, jumlah cairan rumatan.
DEMAM  Jika tidak ada syok, tidak muntah dan masih mau
Decide Dengue Risk: Yes or ATAU BERDARAH
TANYAKAN : LIHAT dan RABA if DENGUE Risk, minum, beri oralit atau cairan lain sebanyak
No  Perdarahan dari hidung DENGUE mungkin dalam perjalanan ke rumah sakit.
If Dengue risk: Classify atau gusi. ATAU (DBD)  Jika demam tinggi ( > 38.5°C), beri dosis pertama
 Apakah demam mendadak Periksa tanda-tanda
LOOK AND FEEL: syok :  Bintik-bintik perdarahan di parasetamol. Tidak boleh golongan salisilat dan
tinggi
THENdanASK:terus-menerus? kulit (petekie) dan uji ibuprofen.
 Ujung ekstremitas teraba dingin
Look for bleeding from nose or torniket positif. ATAU  RUJUK SEGERA.
 Apakah ada bintik merah di DAN nadi sangat lemah / tidak
 Has the child had any bleed- gums.  Sering muntah.
kulit atau perdarahan dari teraba.
ing from the nose or gums?
hidung/gusi?
Look
Lihat for skin: petechiae.
adanya  Demam mendadak tinggi  Jika demam tinggi (≥ 38.5°C), beri dosis pertama
 Apakah
 Has theanak muntah?
child had black vomi-
dan terus menerus. ATAU parasetamol. Tidak boleh golongan salisilat dan
Jika or blood in the vomitus? Feel
tusYA: Perdarahan
for colddari
andhidung
clammy / gusi.
ex-
 Nyeri ulu hati atau gelisah. ibuprofen.
- Apakah sering? tremities.
Bintik perdarahan di kulit MUNGKIN DBD
ATAU  Nasihati untuk lebih banyak minum: oralit / cairan lain.
- Apakah
 Has muntah
the child dengan
had any bleed- (petekie)  Nasihati kapan kembali segera.
 Bintik-bintik perdarahan di
ingdarah
in theatau
stoolseperti kopi?
or tarry black ●Jika
Checksedikit dan tidak
capillary refill.ada tanda kulit dan uji torniket negatif  Kunjungan ulang 1 hari jika tetap demam.
stools? lain dari DBD :
 Apakah berak berwarna
hitam? IfLakukan
none ofuji torniket,
above ASKjika or LOOK
mungkin.
and FEEL signs are present and  Obati penyebab lain dari demam.
 Apakah ada nyeri ulu hati the child is 6 months or older:  Jika demam tinggi (≥ 38.5°C), beri dosis pertama
 Tidak ada satupun gejala DEMAM :
atau anak gelisah? parasetamol. Tidak boleh golongan salisilat dan
di atas. MUNGKIN ibuprofen.
 Perform the tourniquet test. BUKAN DBD  Nasihati kapan kembali segera.
 Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.

*** Komplikasi Campak yang lain dan penting adalah : pneumonia, infeksi telinga dan malnutrisi, diklasifikasikan dalam bagan lain
Jika ada sedikit petekie TANPA tanda lain dari DBD DAN uji Torniket tidak dapat dilakukan, klasifikasikan sebagai DBD.

5
6

Apakah anak mempunyai masalah telinga?

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

LIHAT DAN RABA: Klasifikasikan  Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
JIKA YA, TANYAKAN :
MASALAH • Pembengkakan yang  Beri dosis pertama parasetamol untuk
nyeri di belakang MASTOIDITIS
 Lihat, adakah cairan/nanah TELINGA mengatasi nyeri.
 Apakah telinganya sakit? telinga.  RUJUK SEGERA.
keluar dari telinga?
 Adakah cairan/nanah keluar
 Raba, adakah pembengkakan
dari telinga?
yang nyeri di belakang
Jika Ya, berapa lama?
telinga? • Tampak cairan/nanah
 Beri antibiotik yang sesuai.
keluar dari telinga dan
INFEKSI TELINGA  Beri parasetamol untuk mengatasi nyeri.
telah terjadi kurang dari
AKUT  Keringkan telinga dengan bahan penyerap.
14 hari. ATAU
 Kunjungan ulang 2 hari
• Nyeri telinga.

 Keringkan telinga dengan kain/ kertas penyerap


• Tampak cairan/nanah
INFEKSI TELINGA setelah dicuci dengan H2O2 3%.
keluar dari telinga dan
KRONIS  Beri tetes telinga yang sesuai.
telah terjadi selama 14
 Kunjungan ulang 5 hari.
hari atau lebih.

 Tidak ada sakit telinga TIDAK ADA


DAN tidak ada nanah  Tidak perlu tindakan tambahan.
INFEKSI TELINGA
keluar dari telinga.
MEMERIKSA STATUS GIZI GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

 Badan sangat
• Beri air gula.
LIHAT DAN RABA:
kurus,
• Hangatkan badan
Klasifikasikan • Beri Vitamin A.
 Lihat apakah anak tampak kurus atau STATUS GIZI
ATAU
SANGAT KURUS • Bila disertai diare, berikan cairan ReSoMal atau
sangat kurus?  BB/PB(TB) <-3SD, DAN / ATAU modifikasinya.
ATAU EDEMA • Bila syok, berikan bolus glukosa 10% iv dan infus.
 Lihat dan raba adanya pembengkakan  Bengkak pada
• Bila ada komplikasi pada mata, beri tetes/ salep mata
di kedua punggung kaki. tanpa kortikosteroid.
kedua punggung • RUJUK SEGERA. Selama di perjalanan jaga kehangatan
kaki. badan dan bila masih menyusu, teruskan ASI.
 Tentukan Berat badan menurut
panjang badan atau tinggi badan,
apakah :
• Lakukan Penilaian Pemberian Makan pada anak.
- BB / PB (TB) < -3 SD
 Bila ada masalah pemberian makan, lakukan konseling gizi
- BB / PB (TB) ≥ -3 SD – <-2 SD  Badan kurus,
- BB / PB (TB) -2 SD – +2 SD dan kunjungan ulang 5 hari.
ATAU  Bila tidak ada masalah pemberian makan, nasihati sesuai
 BB/PB (TB) KURUS
“Anjuran Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit” dan
≥ -3SD – <-2SD
kunjungan ulang 14 hari.
 Nasihati kapan kembali segera

 Jika anak berumur kurang dari 2 tahun, lakukan Penilaian


 BB/PB (TB) Pemberian Makan dan nasihati sesuai “Anjuran Makan
- 2 SD – + 2 SD
Untuk Anak Sehat Maupun Sakit”
DAN NORMAL  Bila ada masalah pemberian makan, lakukan konseling gizi
 Tidak ditemukan
tanda-tanda ke- dan kunjungan ulang 5 hari.
lainan gizi diatas.  Bila tidak ada masalah pemberian makan, anjurkan untuk
menimbang berat badan secara teratur.

7
8

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

MEMERIKSA ANEMIA
 Telapak tangan sangat  RUJUK SEGERA.
ANEMIA BERAT
pucat.  Bila masih menyusu, teruskan pemberian ASI

LIHAT:
. Klasifikasikan • Lakukan Penilaian Pemberian Makan pada anak.
 Lihat tanda kepucatan pada ANEMIA  Bila ada masalah pemberian makan, lakukan konseling gizi dan
telapak tangan.  Telapak tangan agak
ANEMIA kunjungan ulang 5 hari.
Apakah: pucat.
 Beri zat besi.
- sangat pucat ?
 Beri obat cacing
- agak pucat ?
 Jika daerah Risiko Tinggi Malaria : beri antimalaria oral.
 Nasihati kapan kembali segera.
 Kunjungan ulang 4 minggu.

• Tidak ditemukan tanda TIDAK ANEMIA


kepucatan pada telapak  Tidak perlu tindakan.
tangan

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI


JADWAL UMUR JENIS VAKSIN TEMPAT
IMUNISASI 0-7 hari HB 0 Rumah
PEMBERIAN VITAMIN A
1 bulan BCG, Polio 1 Posyandu *
(Bayi lahir 2 bulan DPT/HB 1, Polio 2 Posyandu *
di rumah) 3 bulan DPT/HB 2, Polio 3 Posyandu * Jadwal suplementasi : setiap Pebruari dan Agustus
4 bulan DPT/HB 3, Polio 4 Posyandu * Umur 6 bulan sampai 11 bulan : 100.000 IU ( kapsul biru )
9 bulan Campak Posyandu * Umur 12 bulan sampai 59 bulan : 200.000 IU ( kapsul merah )

JADWAL UMUR JENIS VAKSIN TEMPAT Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir, berikan satu dosis
IMUNISASI sesuai umur.
0 bulan HB 0, BCG, Polio 1 RS/RB/Bidan
2 bulan DPT/HB 1 , Polio 2 RS/RB/Bidan / Posyandu*
(Bayi lahir di
3 bulan DPT/HB 2 , Polio 3 RS/RB/Bidan / Posyandu*
RS/RB/Bidan- 4 bulan DPT/HB 3 , Polio 4 RS/RB/Bidan / Posyandu*
Praktek) 9 bulan Campak RS/RB/Bidan / Posyandu*

MENILAI MASALAH / KELUHAN LAIN

Cat : Jadwal imunisasi dapat berubah tergantung Pastikan bahwa setiap anak dengan tanda bahaya umum apapun harus dirujuk setelah mendapatkan dosis pertama antibiotik dan tindakan pra rujukan lainnya.
Kebijakan Nasional. Pengecualian : Upaya rehidrasi dengan Rencana Terapi C mungkin bisa menghilangkan tanda bahaya umum sehingga rujukan tidak diperlukan lagi.
Bila vaksin masih terpisah, ikuti jadwal lama
* : Atau tempat pelayanan lain
PENGOBATAN
LAKUKAN LANGKAH-LANGKAH DALAM TINDAKAN / PENGOBATAN YANG TELAH DITETAPKAN
DALAM BAGAN PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
Beri Antibiotik Oral Yang Sesuai
UNTUK SEMUA KLASIFIKASI YANG MEMBUTUHKAN ANTIBIOTIK YANG SESUAI :
- ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : KOTRIMOKSAZOL (TRIMETOPRIM + SULFAMETOKSAZOL)
MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN - ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA : AMOKSISILIN (Untuk infeksi telinga akut, sebagai pilihan pertama)

OBAT ORAL DI RUMAH UMUR


KOTRIMOKSAZOL
2 x sehari selama 3 hari untuk Pneumonia
2 x sehari selama 5 hari untuk Infeksi Telinga Akut
AMOKSISILIN
2 x sehari selama 3 hari untuk Pneumonia
2 x sehari selama 5 hari utk Infeksi Telinga Akut
atau
BERAT TAB DEWASA TAB ANAK SIRUP per 5 ml TABLET SIRUP per 5 ml
BADAN (80 mg Tmp + (20 mg Tmp + (40 mg Tmp + (500 mg) (125 mg)
Ikuti petunjuk di bawah ini untuk setiap obat oral yang harus 400 mg Smz) 100 mg Smz) 200 mg Smz)
diberikan di rumah. 2 bln - <4 bln 1/4 1 2.5 ml 1/4 5 ml
Ikuti juga petunjuk yang tercantum dalam tiap tabel dosis obat. (4-< 6 kg) (½ sendok takar) (1 sendok takar)

4 bln - <12 bln 1/2 2 5 ml 1/2 10 ml


(6-<10 kg) (1 sendok takar) (2 sendok takar)

 Tentukan obat dan dosis yang sesuai dengan berat 12 bln - <3 tahun 3/4 2½ 7,5 ml 2/3 12,5 ml
(10 - < 16 kg) (1½ sendok takar) (2½ sendok takar)
badan atau umur anak.
3 tahun - <5 tahun 1 3 10 ml 3/4 15 ml
(16 - <19 kg) (2 sendok takar) (3 sendok takar)
 Jelaskan alasan pemberian obat.
UNTUK DISENTERI: Beri antibiotik yang dianjurkan untuk Shigela.
 Peragakan cara membuat satu dosis. - ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : KOTRIMOKSAZOL
- ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA : ASAM NALIDIKSAT

 Perhatikan cara ibu menyiapkan sendiri 1 dosis. ASAM NALIDIKSAT METRONIDAZOL


UMUR
atau KOTRIMOKSAZOL Tablet 500 mg Tablet 500 mg
2 x sehari selama 5 hari 4 x sehari selama 5 hari 3 x sehari selama 10 hari
 Mintalah ibu memberi dosis pertama pada anak bila BERAT BADAN untuk amuba
obat harus diberikan di klinik. 2 bulan - <4 bulan 1/8 50 mg (1/8 tab)
4 bulan - <12 bulan lihat dosis diatas 1/4 100 mg (1/4 tab)
 Terangkan dengan jelas cara memberi obat dan tuliskan (6 - <10 kg)

pada label obat. 12 bulan - <5 tahun


(10 - <19 kg)
1/2 200 mg (1/2 tab)

 Jika memberi lebih dari 1 jenis obat, bungkus setiap UNTUK KOLERA: beri antibiotik yang dianjurkan untuk Kolera selama 3 hari
- ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : TETRASIKLIN
obat secara terpisah. - ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA : KOTRIMOKSAZOL (TRIMETOPRIM + SULFAMETOKSAZOL)

 Jelaskan bahwa semua obat harus diberikan sesuai KOTRIMOKSAZOL


anjuran walaupun anak telah menunjukkan perbaikan. UMUR TETRASIKLIN 2 x sehari selama 3 hari
atau Kapsul 250 mg TABLET DEWASA TABLET ANAK SIRUP/per 5 ml
BERAT BADAN 4 x sehari selama 3 hari (80 mg/400 mg) (20 mg/100 mg) (40 mg/200 mg)
 Cek pemahaman ibu.
2 bulan - <4 bulan
(4 - <6 kg)
jangan diberi 1/4 1 2.5 ml
4 bulan - <12 bulan
(6 - <10 kg)
1/2 1/2 2 5 ml
12 bulan - <5 tahun
(10 - <19 kg)
1 1 3 10 ml

9
10

MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH :


Ikuti dengan teliti petunjuk dosis menurut jenis dan lamanya pemberian obat.

Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Falsiparum


ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA : ARTESUNAT DAN AMODIAKUIN DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN : TANPA PRIMAKUIN)
ANTI MALARIA PILIHAN KEDUA : KINA DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN : HANYA KINA)

PILIHAN PERTAMA PILIHAN KEDUA


KINA PRIMAKUIN
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Tablet (200 mg) Tablet (15 mg basa)
UMUR
Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Artesunat Amodiakuin 30 mg/kgBB/hari
atau Diberikan sebagai
Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet dibagi dalam 3 dosis
(50 mg) (153 mg basa) (15 mg basa) (50 mg) (153 mg basa) (50 mg) (153 mg basa) selama 7 hari dosis tunggal
BERAT BADAN

2 bulan - <12 bulan


(4 - <10 kg)
½ ½ Jangan diberi ½ ½ ½ ½ 3x¼ Jangan diberi

12 bulan - <5 tahun


(10 - <19 kg) 1 1 ¾ 1 1 1 1 3x½ ¾
Dosis Artesunat : 4 mg/kgBB/hari. Dosis Amodiakuin 10 mg/ Kg BB /hari
Dosis Primakuin (hanya untuk anak ≥ 1 tahun): 0.75 mg /kg BB pada hari pertama saja.
Obat anti malaria harus diberikan sesudah makan.

Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Non Falsiparum (Vivax/Ovale)


ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA : ARTESUNAT DAN AMODIAKUIN DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN: TANPA PRIMAKUIN)
ANTI MALARIA PILIHAN KEDUA : KINA DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN: HANYA KINA)

PILIHAN PERTAMA PILIHAN KEDUA

Hari 1 Hari 2 Hari 3 KINA PRIMAKUIN


UMUR Tablet (200 mg) Tablet (15 mg basa )
atau Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Primakuin 30 mg/kgBB/hari
Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet dibagi dalam 3 dosis 0.25 mg basa/kgBB/hr
BERAT BADAN (50 mg) 153 mgbasa 15 mg basa (50 mg) 153 mg basa 15 mg basa (50 mg) 153 mg basa 15 mg basa selama 7 hari 1 dosis sehari
selama 14 hari
2 bulan - <12 bulan
(4 - <10 kg)
½ ½ Jangan ½ ½ Jangan diberi ½ ½ Jangan diberi 3x¼ Jangan diberi
diberi

12 bulan - <5 tahun


(10 - <19 kg) 1 1 ¼ 1 1 ¼ 1 1 ¼ 3x½
¼
sampai hari ke 14

Dosis Artesunat : 4 mg/kgBB/hari. Dosis Amodiakuin 10 mg/ Kg BB /hari


Dosis Primakuin (hanya untuk anak ≥ 1 tahun): 0.25 mg /kg BB pada hari 1 - 14
Obat anti malaria harus diberikan sesudah makan.
MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH :
Ikuti dengan teliti petunjuk dosis menurut jenis dan lamanya pemberian obat.

Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Mixed


ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA : ARTESUNAT DAN AMODIAKUIN DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN : TANPA PRIMAKUIN)
ANTI MALARIA PILIHAN KEDUA : KINA DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN : HANYA KINA)

PILIHAN PERTAMA PILIHAN KEDUA

KINA PRIMAKUIN
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Tablet (200 mg) Tablet (15 mg basa )
UMUR
atau Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesu- Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Primakuin 30 mg/kgBB/hari Diberikan
BERAT BADAN Tablet Tablet Tablet nat Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet dibagi dalam 3 dosis 1 dosis
(50 mg) (153 mg basa) (15 mg basa) Tablet (153 mg basa) (15 mg basa) (50 mg) (153 mg basa) (15 mg basa) selama 7 hari sehari
(50 mg)

2 bulan - <12 bulan Jangan diberi Jangan diberi Jangan diberi Jangan diberi
½ ½ ½ ½ ½ ½ 3x¼
(4 - <10 kg)

12 bulan - <5 tahun 1 1 1 1 1 1 ¼ 3x½ ¾ hari 1


(10 - <19 kg) ¾ ¼ sampai hr ke 14 ¼ hari 2 - 14
Dosis Artesunat : 4 mg/kgBB/hari. Dosis Amodiakuin 10 mg/ Kg BB /hari
Dosis Primakuin (hanya untuk anak ≥ 1 tahun) : 0.75 mg /kg BB pada hari pertama dan 0.25 mg /kg BB pada hari ke 2 - 14.
Obat anti malaria harus diberikan sesudah makan.

11
12

MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH :


Ikuti petunjuk di bawah ini untuk setiap pemberian obat oral di rumah,
Ikuti juga petunjuk yang tercantum dalam tiap tabel dosis obat. Pemberian Vitamin A untuk pengobatan
( dosis sesuai umur anak )

Beri Parasetamol untuk Demam GEJALA HARI KE 1 HARI KE 2 HARI KE 15

Tinggi (> 38.5°C) atau Sakit Telinga Dosis Vitamin A (pengobatan) Sangat kurus V — —

Sangat kurus dan


V V V
menderita Campak
PARASETAMOL
Setiap 6 jam sampai demam atau nyeri telinga hilang UMUR DOSIS
Menderita Campak V — —
UMUR atau TABLET TABLET SIRUP 50.000 IU
< 6 bulan
BERAT BADAN 500 mg 100 mg 120 mg/ 5 ml (½ kapsul biru) Menderita Campak
dan komplikasi pada V V V
2 bulan - <6 bulan 2.5 ml 100.000 IU
(4 -< 7 kg)
⅛ ½ (½ sdk takar) 6 bulan -11 bulan mata
(kapsul biru)
Ada salah satu
6 bulan - <3 tahun 5 ml 200.000 IU gejala Xeroftalmia :
(7 - < 14 kg)
¼ 1 (1 sdk takar) 12 bulan-59 bulan - Buta senja
(kapsul merah)
- Bercak Bitot V V V
3 tahun - <5 tahun 7.5 ml - Nanah / radang
(14 - < 19 kg)
½ 2 (1½ sdk takar) - Kornea keruh
- Ulcus kornea

Beri Obat Cacingan


Jika anak ANEMIA, berumur > 4 bulan, belum pernah mendapat obat ini dalam 6 bulan terakhir,
beri obat cacingan dosis tunggal.
Beri Zat Besi untuk pengobatan
Beri tiap hari selama 4 minggu untuk anak umur 6 bulan sampai 5 tahun.
PILIHAN PERTAMA : ALBENDAZOL
PILIHAN KEDUA : PIRANTEL PAMOAT
ALBENDAZOL PIRANTEL PAMOAT TABLET BESI / FOLAT SIRUP BESI
(60 mg besi elemental (setiap 5 ml mengandung
UMUR dan 0,25 mg asam folat) 30 mg besi elemental)
TABLET 400 mg TABLET 125 mg atau
UMUR UMUR atau BERAT BADAN
DOSIS TUNGGAL DOSIS TUNGGAL BERAT BADAN
1x sehari 1x sehari
4 bulan - <9 bulan (6 - < 8 kg) ½
1 tahun - <2 tahun ½ 6 bulan - <12 bulan
9 bulan - <1 tahun (8 - < 10 kg) ¾ (7 - <10 kg) ¼ 2,5 ml (½ sendok takar)

1 tahun - <3 tahun (10 - < 14 kg) 1


2 tahun - <5 tahun 1 12 bulan - <5 tahun
(10 - <19 kg) ½ 5 ml (1 sendok takar)
3 tahun - <5 tahun (14 - < 19 kg) 1½
MENGAJARI IBU CARA MENGOBATI Mengeringkan Telinga dengan Bahan Penyerap
Keringkan telinga sekurang-kurangnya 3 kali sehari.
INFEKSI LOKAL DI RUMAH  Gulung selembar kain penyerap bersih dan lunak atau kertas tissu
yang kuat, menjadi sebuah sumbu. Jangan gunakan lidi kapas.
 Jelaskan alasan pemberian obat.  Masukkan sumbu tersebut ke dalam telinga anak.
 Keluarkan sumbu jika sudah basah.
 Uraikan langkah-langkah pengobatan sebagaimana tercantum dalam  Ganti sumbu dengan yang baru dan ulangi langkah diatas sampai
kotak yang sesuai. telinga anak kering.
 Amati cara ibu melakukan pengobatan di klinik. Untuk INFEKSI TELINGA KRONIS :
• Teteskan 3-5 tetes larutan H2O2 3% pada telinga yang sakit, lalu keringkan
 Jelaskan berapa kali dia harus mengerjakannya di rumah. dengan kertas tissu. Lakukan hal ini 3 kali sehari.
• Sesudah mengeringkan telinga, teteskan derivat Quinolon 2-3 tetes/kali dan
 Berikan obat yang telah digunakan dalam peragaan untuk dilanjutkan biarkan selama 10 menit. Berikan 2x sehari, pagi dan malam selama 14 hari.
di rumah.

Cek pemahaman ibu.



Mengobati Luka di Mulut dengan Gentian Violet
Obati luka di mulut 2 kali sehari selama 5 hari.
Mengobati Infeksi Mata dengan  Cucilah tangan.
 Basuhlah mulut anak dengan jari yang dibungkus kain bersih yang telah
Tetes/Salep Mata dibasahi larutan garam.
 Oleskan gentian violet 0,25 % (jika yang tersedia 1%,encerkan 4 kali)
Bersihkan kedua mata, 3 kali sehari.
 Cuci tangan kembali.
 Cucilah tangan.
 Mintalah anak untuk memejamkan mata.
 Gunakan kapas basah untuk membersihkan nanah.
Meredakan Batuk dan Melegakan
Berikan obat tetes/ salep mata kloramfenikol/ tetrasiklin 3 kali sehari.
 Mintalah anak melihat keatas. Tarik kelopak mata bawah perlahan ke arah Tenggorokan dengan Bahan yang Aman
bawah.
Bahan aman yang dianjurkan :
 Teteskan obat tetes mata atau oleskan sejumlah kecil salep dibagian
 ASI Eksklusif untuk bayi sampai umur 6 bulan.
dalam kelopak mata bawah.
 Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis.
 Cuci tangan kembali.
( Madu tidak dianjurkan untuk anak umur < 1 tahun )
Obati sampai kemerahan hilang. Obat yang tidak dianjurkan :
 Semua jenis obat batuk yang dijual bebas yang mengandung atropin,
Jangan menggunakan salep/ tetes mata yang mengandung kortikosteroid codein dan derivatnya atau alkohol.
atau memberi sesuatu apapun di mata.  Obat-obatan dekongestan oral dan nasal

13
14

PEMBERIAN PENGOBATAN INI HANYA DI KLINIK


● Jelaskan kepada ibu mengapa obat tersebut harus diberikan.
● Tentukan dosis yang sesuai dengan berat badan atau umur anak .
● Gunakan jarum dan alat suntik steril. Ukur dosis dengan tepat.
● Berikan obat suntikan intramuskular.
● Jika anak tidak dapat dirujuk, ikuti petunjuk yang diberikan.

Beri Antibiotik Intramuskular Suntikan Artemeter untuk Malaria Berat


UNTUK ANAK YANG HARUS SEGERA DIRUJUK TETAPI TIDAK DAPAT MENELAN ( ANTIMALARIA PILIHAN PERTAMA untuk MALARIA BERAT )
OBAT ORAL
• Beri dosis pertama Ampisilin + Gentamisin intramuskular dan rujuk segera.
UNTUK ANAK YANG HARUS DIRUJUK KARENA PENYAKIT BERAT
JIKA RUJUKAN TIDAK MEMUNGKINKAN : DENGAN DEMAM :
• Ulangi suntikan Ampisilin intramuskular setiap 12 jam selama 5 hari.
● Berikan dosis pertama suntikan Artemeter sebelum dirujuk
• Lanjutkan dengan antibiotik oral yang sesuai, untuk melengkapi 10 hari pengobatan. (dosis lihat dibawah).
AMPISILIN ● Jika rujukan tidak memungkinkan dan hasil pemeriksaan laboratorium dan
Dosis : 50 mg per kg BB klinis menunjukkan Malaria Berat, ikuti petunjuk berikut:
UMUR GENTAMISIN
atau Tambahkan 4,0 ml aquadest Dosis : 7.5 mg per kg BB
dalam 1 vial 1000 mg sehingga Suntikan Artemeter intramuskular dengan dosis:
BERAT BADAN Sediaan 80 mg / 2 ml
menjadi 1000 mg / 5 ml
atau 200 mg/ml
- Hari 1 : 3.2 mg/kg BB
- Hari 2 : 1.6 mg/kg BB
2 bulan - <4 bulan - Hari 3 : 1.6 mg/kg BB
1.25 ml = 250 mg 1 ml = 40 mg
(4 - < 6 kg)
Jka anak belum sadar dalam 3 hari, RUJUK SEGERA.
4 bulan - <9 bulan
1.75 ml = 350 mg 1.25 ml = 50 mg
(6 - < 8 kg)
Jika anak sudah bisa minum obat per oral, gantikan suntikan dengan
9 bulan - <12 bulan pemberian obat antimalaria oral untuk Malaria Falciparum pilihan
2.25 ml = 450 mg 1.75 ml = 70 mg
(8 - < 10 kg) pertama selama 3 hari yaitu ACT atau Artemisinin Combination Therapy.
12 bulan - <3 tahun
3 ml = 600 mg 2.5 ml = 100 mg Keterangan : Tiap ampul Artemeter berisi 1ml ( 80 mg/ml)
(10 - < 14 kg)
3 tahun - <5 tahun
3.75 ml = 750 mg 3 ml = 120 mg
(14 - 19 kg)
Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun
● Jika anak masih bisa menyusu :

Mintalah kepada Ibu untuk menyusui anaknya.

● Jika anak tidak bisa menyusu tapi masih bisa menelan :

Beri perahan ASI, atau


Susu formula / air gula 30 - 50 ml sebelum dirujuk

Cara membuat air gula:


Larutkan 1 sendok teh gula pasir (5 gram) kedalam gelas yang berisi 50 ml air matang.

● Jika anak tidak bisa menelan:

Beri 50 ml susu formula / air gula melalui pipa nasogastrik.


Jika tidak tersedia pipa nasogastrik, RUJUK SEGERA.

15
16

PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN


(Lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN pada KONSELING BAGI IBU)

Rencana Terapi A : Penanganan Diare di Rumah Rencana Terapi B: Penanganan Dehidrasi Ringan /
Sedang dengan Oralit
Jelaskan pada Ibu tentang 4 aturan perawatan di Rumah : Berikan oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam.
1. BERI CAIRAN TAMBAHAN (sebanyak anak mau)
UMUR ≤ 4 bulan 4 - <12 bulan 1 - <2 tahun 2 - <5 tahun
● JELASKAN KEPADA IBU:
- Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian. BERAT
- Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai BADAN
< 6 kg 6 - <10 kg 10 - <12 kg 12 - 19 kg
tambahan.
- Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut JUMLAH
(ml) 200 - 400 400 - 700 700 - 900 900 - 1400
ini : Oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang.
Anak harus diberi larutan oralit di rumah jika: ● TENTUKAN JUMLAH ORALIT UNTUK 3 JAM PERTAMA.
Jumlah oralit yang diperlukan = berat badan (dalam Kg) X 75 ml
- Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam kunjungan ini.
Digunakan UMUR hanya bila berat badan anak tidak diketahui.
- Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah.
Jika anak menginginkan, boleh diberikan lebih banyak dari pedoman diatas.
Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, berikan juga
● AJARI IBU CARA MENCAMPUR DAN MEMBERIKAN ORALIT. 100 - 200 ml air matang selama periode ini.
BERI IBU 6 BUNGKUS ORALIT (200 ml) UNTUK DIGUNAKAN DI RUMAH.
● TUNJUKKAN CARA MEMBERIKAN LARUTAN ORALIT.
Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/ mangkuk/ gelas.
● TUNJUKKAN KEPADA IBU BERAPA BANYAK ORALIT / CAIRAN LAIN Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih lambat.
YANG HARUS DIBERIKAN SETIAP KALI ANAK BERAK:
Lanjutkan ASI selama anak mau.
- Sampai umur 1 tahun : 50 sampai 100 ml setiap kali berak.
● BERIKAN TABLET ZINC SELAMA 10 HARI.
- Umur 1 sampai 5 tahun : 100 sampai 200 ml setiap kali berak.
● SETELAH 3 JAM:
Katakan kepada ibu :
Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya.
- Agar meminumkan sedikit-sedikit tapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas. Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan.
- Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan lebih Mulailah memberi makan anak.
lambat.
- Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti. ● JIKA IBU MEMAKSA PULANG SEBELUM PENGOBATAN SELESAI:
Tunjukkan cara menyiapkan cairan oralit di rumah.
Tunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk
2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI.
menyelesaikan 3 jam pengobatan.
Beri oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan menambahkan 6 bungkus lagi
3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN.
Lihat KONSELING BAGI IBU sesuai yang di anjurkan dalam Rencana Terapi A.
Jelaskan 4 aturan perawatan diare di rumah:
4. KAPAN HARUS KEMBALI.
1. BERI CAIRAN TAMBAHAN
2. LANJUTKAN PEMBERIAN TABLET ZINC SAMPAI 10 HARI
Lihat Rencana Terapi A
3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN
4. KAPAN HARUS KEMBALI
PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN
(Lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN pada KONSELING BAGI IBU)

Rencana Terapi C: Penanganan Dehidrasi Berat dengan Cepat


IKUTI TANDA PANAH. JIKA JAWABAN “YA”, LANJUTKAN KE KANAN. JIKA “TIDAK”, LANJUTKAN KE BAWAH.

 Bericairan interavena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut Pemberian tablet Zinc untuk semua
sementara infus dipersiapkan. Beri 100 ml/kg cairan Ringer Laktat (atau jika tak
MULAI DI SINI tersedia, gunakan cairan NaCl) yang dibagi sebagai berikut penderita Diare
Pemberian pertama Pemberian selanjutnya
UMUR
30 ml/kg selama: 70 ml/kg selama: ● Pastikan semua anak yang menderita Diare mendapat
Bayi tablet Zinc sesuai dosis dan waktu yang telah ditentukan
Dapatkah saudara 1 jam * 5 jam
segera memberi (dibawah umur 12 bulan) kecuali Bayi Muda
YA
cairan intravena? Anak
(12 bulan sampai 5 tahun) 30 menit * 2 ½ jam ● Dosis tablet Zinc ( 1 tablet = 20 mg )
* Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tak teraba. Berikan dosis tunggal selama 10 hari :
TIDAK  Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika nadi belum teraba, beri tetesan
lebih cepat. - Umur 2 - 6 bulan : ½ tablet
 Beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum: biasanya
sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri juga tablet Zinc. - Umur ≥ 6 bulan : 1 tablet
 Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam. Klasifikasikan
Dehidrasi dan pilih Rencana Terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan.
● Cara pemberian tablet Zinc:
Adakah fasilitas - Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI dalam
pemberian cairan  Rujuk SEGERA untuk pengobatan intravena. sendok teh (tablet akan larut ± 30 detik) , segera
intravena terdekat YA
 Jika anak bisa minum, bekali ibu larutan oralit
dan tunjukkan cara meminumkan berikan kepada anak.
(dalam 30 menit)? pada anaknya sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan.
TIDAK - Apabila anak muntah sekitar setengah jam setelah
pemberian tablet Zinc, ulangi pemberian dengan cara
Apakah saudara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa
 Mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa nasogastrik atau mulut:
terlatih menggunakan kali hingga satu dosis penuh.
pipa nasogastrik untuk beri 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg).
rehidrasi?  Periksa kembali anak setiap 1 - 2 jam:
- Jika anak muntah terus atau perut makin kembung, beri cairan lebih lambat. - Ingatkan ibu untuk memberikan tablet Zinc setiap hari
TIDAK YA
- Jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak untuk selama10 hari penuh, meskipun diare sudah berhenti.
pengobatan intravena.
Apakah anak masih  Sesudah 6 jam, periksa kembali anak. Klasifikasikan dehidrasi. Kemudian
bisa minum?
- Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan
tentukan Rencana Terapi yg sesuai (A,B atau C) untuk melanjutkan pengobatan.
cairan infus, tetap berikan tablet Zinc segera
TIDAK setelah anak bisa minum atau makan.
CATATAN:
RUJUK SEGERA Jika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya 6 jam setelah rehidrasi untuk meyakinkan
untuk pengobatan bahwa Ibu dapat mempertahankan hidrasi dengan pemberian larutan oralit per oral.
IV / NGT

Keterangan : 1 ml = 20 tetes/menit - infus makro


60 tetes/menit - infus mikro 17
18

Pemberian Cairan Pra Rujukan untuk Tindakan Pra Rujukan untuk Anak Sangat
Demam Berdarah Dengue Kurus Disertai Diare.
● Berikan cairan Resomal atau modifikasinya sebanyak
JIKA ADA TANDA SYOK, ATASI SYOK DENGAN SEGERA : 5 ml/ kg BB melalui oral atau pipa nasogastrik sebelum dirujuk.
● Cara pembuatan cairan :
● Beri Oksigen 2 - 4 liter/ menit. 1. Resomal :
- Oralit 1 sachet (untuk 200 ml)
● Segera beri cairan intravena *
- Gula pasir 10 gram ( 1 sendok makan peres )
Beri cairan Ringer Laktat / Ringer Asetat : 20 ml/ kgBB/ 30 menit.
- Mineral Mix 8 ml ( 1 sendok makan )
● Periksa kembali anak setelah 30 menit. - Tambahkan air matang menjadi 400 ml.
2. Modifikasi Resomal.
- Jika nadi teraba, beri cairan dengan tetesan 10 ml/kg/ BB/ jam.
- Oralit 1 sachet (untuk 200 ml)
Setelah maksimal 30 menit, RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit.
- Gula pasir 10 gram
- Jika nadi tidak teraba, beri cairan dengan tetesan 20 ml/kg BB/ 30 menit - Bubuk KCl 0.8 gram (seujung sendok makan)
dan RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit. - Tambahkan air matang menjadi 400 ml.
● Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam. ● Bila tidak ada Mineral Mix atau KCl :
Encerkan 1 sachet Oralit menjadi 400 ml dan tambahkan
gula pasir 10 gram ( 1 Sendok makan peres).
JIKA TIDAK ADA TANDA SYOK: ● Jika anak masih mau minum, teruskan pemberian cairan
Resomal / modifikasinya selama perjalanan.
● Berikan infus Ringer Laktat / Ringer Asetat sesuai dosis
- Berat Badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
- Berat Badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam Pemberian glukosa 10% dan cairan infus pra
- Berat Badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam rujukan untuk anak sangat kurus disertai syok.
● Jika anak bisa minum
• Pemberian glukosa 10% iv bolus dengan dosis 5 mg/kg BB.
- Beri minum apa saja ** (oralit, susu, teh manis, jus buah, kaldu atau tajin )
sebanyak mungkin dalam perjalanan ke tempat rujukan. • Pemberian cairan infus pada anak sangat kurus, harus hati-hati,
pelan-pelan dan bertahap, agar tidak memperberat kerja jantung.
• Berikan cairan infus sebanyak 15 ml/ kg BB selama 1 jam atau 5
CATATAN : tetes/ kg BB/ menit.
* Jika tidak dapat memberi cairan intravena, RUJUK SEGERA, dalam • Dianjurkan menggunakan RLG 5% atau campuran RL dengan
perjalanan beri Oralit/ cairan lain sedikit demi sedikit dan sering. Dextrosa / Glukosa 10% dengan perbandingan 1:1
• Bila tidak memungkinkan, dapat menggunakan RL dengan dosis
** Jangan memberi minuman yang berwarna merah atau coklat tua karena sesuai di atas.
sulit dibedakan jika ada perdarahan lambung.
• RUJUK SEGERA.
KONSELING BAGI IBU

MAKANAN

Menilai Cara Pemberian Makan Anak


Tanyakan tentang cara pemberian makan anak. Bandingkan jawaban ibu dengan ANJURAN MAKAN UNTUK
ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT.

TANYAKAN :
● Apakah ibu menyusui anak ini?
- Berapa kali sehari?
- Apakah menyusui juga pada malam hari?
● Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain?
- Makanan atau minuman apa?
- Berapa kali sehari?
- Alat apa yang digunakan untuk memberi makan/minum anak?
- Jika anak kurus :
* Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan kepada anak?
* Apakah anak mendapat porsi tersendiri?
* Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya?
● Selama anak sakit, apakah pemberian makan dirubah? Bila ya, bagaimana?

19
20

ANJURAN MAKAN UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT


Sampai umur 6 bulan Umur 6 sampai 9 bulan Umur 9 sampai 12 bulan Umur 12 sampai24 bulan Umur 24 bulan atau lebih

 Teruskan pemberian ASI


  Teruskan pemberian ASI  Teruskan pemberian ASI  Berikan makanan keluarga  Berikan makanan
Berikan Air Susu Ibu (ASI)  Berikan Makanan secara bertahap sesuai keluarga 3 x sehari,
 Jika RDT
 Mulai memberi makanan sebanyak 1/3 –1/2positif
porsi Fal-
sesuai keinginan anak, Pedamping ASI (MP-ASI) dengan kemampuan anak.
pendamping ASI (MP-ASI) makan orang dewasa siparum,
paling sedikit 8 kali sehari, yang lebih padat dan kasar Berikan 3 x sehari,
seperti bubur susu, pisang, yang terdiri dari nasi, lauk
pagi, siang maupun seperti bubur nasi, nasi tim, sebanyak 1/3 porsi makan
pepaya lumat halus,air jeruk, pauk, sayur dan buah.
malam nasi lembik. orang dewasa terdiri dari
air tomat saring.  Berikan makanan selingan
 Tambahkan telur/ayam/ nasi,lauk pauk, sayur,buah
Jangan diberikan makanan kaya gizi 2 x sehari
 Secara bertahap sesuai ikan/ tempe/tahu/daging  Beri makanan selingan
atau minuman lain diantara waktu makan.
pertambahan umur berikan sapi/ wortel/bayam/santan kaya gizi 2 x sehari diatara
selain ASI
bubur tim lumat ditambah kacang hijau/minyak. waktu makan (biskuit, kue).
kuning telur/ayam/ikan/  Setiap hari (pagi, siang,
tempe /tahu/daging sapi/ malam) diberikan makan
wortel/bayam/kacang hijau/ sebagai berikut:
santan/minyak. 9 bln : 3 x 9 sdm peres
● Setiap hari berikan makan 10 bln: 3 x 10 sdm peres
11 bln: 3 x 11 sdm peres
sebagai berikut:
6 bln : 2 x 6 sdm peres  Beri makanan selingan
7 bln : 2-3 x 7 sdm peres 2 kali sehari diantara waktu
8 bln : 3 x 8 sdm peres makan (buah, biskuit, kue)

 Cucilah tangan pakai sabun sebelum menyiapkan makanan anak dan biasakan anak mencuci tangan sebelum makan.
 Makanan yang baik dan aman adalah makanan segar, bervariasi, tidak menggunakan penyedap, bumbu yang tajam, zat pengawet dan pewarna.
 Gunakan peralatan masak dan makan yang bersih dengan cara memasak yang benar.
Anjuran makan untuk DIARE PERSISTEN
• Jika masih mendapat ASI : Berikan lebih sering dan lebih lama, pagi, siang dan malam
• Jika anak mendapat susu selain ASI :
- Kurangi pemberian susu tersebut dan tingkatkan pemberian ASI.
- Gantikan setengah bagian susu dengan bubur nasi ditambah tempe
- Jangan diberi susu kental manis
- Untuk makanan lain, ikuti anjuran pemberian makan sesuai dengan kelompok umur anak
Menasihati Ibu tentang Masalah Pemberian Makan
● Jika pemberian makan anak tidak sesuai dengan “Anjuran Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit” :
- Nasihati ibu cara pemberian makan sesuai kelompok umur anak.

● Jika ibu mengeluhkan kesulitan pemberian ASI, lakukan konseling menyusui :


- Lakukan penilaian cara ibu menyusui (lihat bagan Bayi Muda).
- Tunjukkan pada ibu cara menyusui yang benar.
- Jika ditemukan masalah lakukan tindakan yang sesuai.

● Jika bayi berumur kurang dari 6 bulan mendapat susu formula atau makanan lain:
- Anjurkan ibu untuk relaktasi:
* Bangkitkan rasa percaya diri ibu bahwa ibu mampu memproduksi ASI sesuai kebutuhan anaknya.
* Susui bayi lebih sering, lebih lama, pagi, siang maupun malam.
* Secara bertahap mengurangi pemberian susu formula atau makanan lain.

● Jika bayi berumur 6 bulan atau lebih dan ibu menggunakan botol untuk memberikan susu pada anaknya
- Minta ibu untuk mengganti botol dengan cangkir/ mangkuk/ gelas.
- Peragakan cara memberi susu dengan mangkuk/ cangkir/ gelas.
- Berikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) sesuai kelompok umur.

● Jika anak tidak diberi makan secara aktif, nasihati ibu untuk:
- Duduk di dekat anak, membujuk agar mau makan, jika perlu menyuapi anak.
- Memberi anak porsi makan yang cukup dengan piring / mangkuk tersendiri sesuai dengan kelompok umur.
- Memberi makanan kaya gizi yang disukai anak.

● Jika ibu merubah pemberian makan selama anak sakit:


- Beritahu ibu untuk tidak merubah pemberian makan selama anak sakit.
- Nasihati ibu untuk memberi makanan sesuai kelompok umur dan kondisi anak.

21
22

CAIRAN
Menasihati Ibu untuk Meningkatkan Pemberian Cairan Selama Anak Sakit
UNTUK SETIAP ANAK SAKIT:
● Beri ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali menyusui. Untuk anak dengan : MUNGKIN DBD
● Tingkatkan pemberian cairan. Contoh: beri kuah sayur, air tajin atau air matang. - pemberian cairan tambahan sangat penting.
- beri cairan tambahan (cairan apa saja atau oralit, asal tidak yang
UNTUK ANAK DIARE: berwarna merah atau coklat))
● Pemberian cairan tambahan akan menyelamatkan nyawa anak.
● Beri cairan sesuai Rencana Terapi A atau B pada Bagan PENGOBATAN.

KAPAN HARUS KEMBALI


Menasihati Ibu Kapan Harus Kembali ke Petugas Kesehatan
KUNJUNGAN ULANG :
Nasihati ibu untuk datang kembali sesuai waktu yang paling awal untuk permasalahan anaknya.
Anak dengan: Kunjungan
ulang:
MUNGKIN DBD, jika tetap demam 1 hari

PNEUMONIA KAPAN KEMBALI SEGERA :


DISENTERI
DEMAM: MUNGKIN BUKAN MALARIA, jika tetap demam 2 hari Nasihati ibu agar kembali segera bila ditemukan tanda-tanda sbb:
DEMAM: BUKAN MALARIA, jika tetap demam
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN/ATAU MULUT Setiap anak sakit Tidak bisa minum atau menyusu
DEMAM: MUNGKIN BUKAN DBD, jika tetap demam Bertambah parah.
INFEKSI TELINGA AKUT
Timbul demam.
DIARE PERSISTEN
INFEKSI TELINGA KRONIS 5 hari Anak dengan Batuk : Bukan Pneumonia, Napas cepat
MASALAH PEMBERIAN MAKAN juga kembali jika: Sukar bernapas
PENYAKIT LAIN, jika tidak ada perbaikan
Jika anak DIARE, Berak campur darah
KURUS 14 hari juga kembali jika:  Malas minum
ANEMIA 4 minggu Jika anak : Mungkin DBD atau  Ada tanda-tanda perdarahan
MALARIA, jika tetap demam Setelah minum Demam - Mungkin bukan DBD,  Ujung ekstremitas dingin
anti malaria juga kembali jika:  Nyeri ulu hati atau gelisah.
3 hari ber-turut2  Sering muntah
 Pada hari ke 3-5 saat suhu turun
KUNJUNGAN BERIKUTNYA - UNTUK ANAK SEHAT : dan anak tampak lemas.
NasIhati ibu kapan harus kembali untuk imunisasi dan vitamin A berikutnya
sesuai JADWAL YANG DITETAPKAN.
Menasihati tentang Penggunaan
Kelambu untuk Pencegahan Malaria
Menasihati Ibu tentang Kesehatan Dirinya ● Ibu dan anak tidur menggunakan kelambu.
● Kelambu yang tersedia, mengandung obat anti nyamuk yang
● Jika ibu sakit, berikan perawatan untuk ibu atau RUJUK dapat membunuh nyamuk tapi aman bagi manusia.
● Jika ibu mempunyai masalah payudara (misalnya : bengkak, ● Gunakan kelambu pada malam hari, walaupun diduga tak ada
nyeri pada puting susu, infeksi payudara), berikan perawatan nyamuk.
atau rujuk untuk pertolongan lebih lanjut.
● Gunakan paku dan tali untuk menggantung kelambu.
● Nasihati ibu agar makan dengan baik untuk menjaga
kesehatan ● Ujung kelambu harus ditempatkan dibawah kasur atau tikar.

● Periksa status imunisasi ibu, jika dibutuhkan beri imunisasi ● Cuci kelambu bila kotor, tapi jangan lakukan di saluran air atau
Tetanus Toksoid (TT). di sungai, karena obat anti nyamuk tidak baik untuk ikan.

● Pastikan bahwa ibu memperoleh informasi dan pelayanan ● Perhatikan juga hal berikut ini:
terhadap :
- Jangan menggantungkan pakaian di dalam kamar tidur.
- Program Keluarga Berencana. - Jika berada di luar rumah, gunakan pakaian lengan.
- Konseling perihal Penyakit Menular Seksual dan panjang dan celana/rok panjang.
Pencegahan HIV/AIDS - Bila memungkinkan, semprot kamar tidur dengan obat anti
nyamuk dan oleskan obat anti nyamuk saat bepergian.
- SEGERA BEROBAT BILA ANAK DEMAM.

23
24

PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT


● Untuk kunjungan ulang, gunakan kotak pelayanan tindak lanjut yang sesuai klasifikasi sebelumnya.
● Jika anak mempunyai masalah baru, lakukan penilaian, klasifikasi dan tindakan terhadap masalah baru tersebut seperti pada bagan PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN
TINDAKAN / PENGOBATAN ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN.

PNEUMONIA
Sesudah 2 hari:
Tanyakan :
- Apakah nafsu makan anak membaik? DISENTERI
- Apakah napas lebih lambat? Sesudah 2 hari:

Periksa : Tanyakan:
- Tanda bahaya umum. - Apakah beraknya berkurang?

- Lakukan penilaian untuk batuk atau sukar bernapas - Apakah jumlah darah dalam tinja berkurang?
- Apakah nafsu makan membaik?
Tindakan:
● Jika ada tanda bahaya umum atau tarikan dinding dada kedalam beri Periksa: untuk diare  Lihat Bagan PENILAIAN dan KLASIFIKASI
1 dosis antibiotik pra rujukan. Selanjutnya RUJUK SEGERA.
Tindakan:
● Jika frekuensi napas atau nafsu makan anak tidak menunjukkan
● Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi.
perbaikan, gantilah dengan antibiotik pilihan kedua dan anjurkan ibu
untuk kembali 2 hari, atau RUJUK jika anak menderita campak dalam ● Jika frekuensi berak, jumlah darah dalam tinja atau
3 bulan terakhir. nafsu makan tetap atau memburuk:
● Jika napas melambat dan nafsu makan membaik ,lanjutkan - Ganti dengan antibiotik oral pilihan kedua untuk Shigela.
pemberian antibiotik hingga seluruhnya 3 hari. Beri untuk 5 hari. Anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari.
Jika 2 hari pemberian antibiotika pilihan ke-2 tidak membaik,
ganti metronidazol, tanpa pemeriksaan laboratorium
DIARE PERSISTEN sebelumnya.
Sesudah 5 hari: - Jika anak :
Tanyakan: Apakah diare sudah berhenti? * berumur kurang dari 12 bulan ATAU
* mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama ATAU RUJUK
* menderita campak dalam 3 bulan terakhir.
Tindakan:
● Jika diare belum berhenti, lakukan penilaian ulang lengkap.
Beri pengobatan yang sesuai, selanjutnya RUJUK. ● Jika beraknya berkurang, jumlah darah dalam tinja berkurang
Jika diare persisten berkelanjutan, pikirkan penyebab lain misalnya : dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik yang
HIV/AIDS. sama hingga selesai.
● Jika diare sudah berhenti, nasihati Ibu untuk menerapkan Anjuran
Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit sesuai dengan kelompok umur.
DEMAM : MUNGKIN BUKAN MALARIA
PEMBERIAN PELAYANAN (Daerah Risiko Rendah Malaria)
TINDAK LANJUT Jika tetap demam setelah 2 hari:
Periksa:
- Lakukan penilaian untuk demam
- Cari penyebab lain dari demam.
MALARIA (Daerah Risiko Tinggi atau Risiko Rendah) Tindakan:
● Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan
Jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3 hari sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
berturut-turut ● Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria, beri
pengobatan.
● Jika malaria merupakan satu-satunya penyebab demam:
Periksa: - Ambil sediaan darah untuk pemeriksaan mikroskopis.
- Beri obat anti malaria oral pilihan pertama sesuai hasil
- Lakukan penilaian ulang untuk Malaria. pemeriksaan mikroskopis.
- Cari penyebab lain dari demam. - Nasihati ibu untuk kembali 2 hari jika tetap demam.

● Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan.
Tindakan:
● Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan
sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM. DEMAM : BUKAN MALARIA
● Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria, beri (Daerah Tanpa Risiko Malaria dan tidak ada kunjungan ke
pengobatan. daerah dengan risiko malaria)
● Jika malaria merupakan satu-satunya penyebab demam, Jika tetap demam setelah 2 hari:
periksa hasil sediaan darah mikroskopis: Periksa:
Jika positif untuk Falsiparum, Vivax atau ada infeksi - Lakukan penilaian untuk demam
campuran (mixed), beri obat anti malaria oral pilihan - Cari penyebab lain dari demam.
Kedua. Jika tetap demam setelah menyelesaikan Tindakan:
pengobatan dengan anti malaria ini, RUJUK untuk ● Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan
pemeriksaan lanjutan. sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
● Jika ada penyebab lain dari demam, beri pengobatan.
● Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan ● Jika tidak diketahui penyebab demam, anjurkan ibu kembali dalam
lebih lanjut. 2 hari jika tetap demam.
Pastikan anak mendapat tambahan cairan dan mau makan
● Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan

25
26

MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE.


PEMBERIAN PELAYANAN DEMAM: MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE.
TINDAK LANJUT Jika tetap demam setelah 1 hari (untuk klasifikasi Mungkin DBD), atau
Jika tetap demam setelah 2 hari (untuk klasifikasi Demam: Mungkin
Bukan DBD)
Periksa:
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI - Lakukan penilaian ulang untuk demam, jika tetap demam
PADA MATA DAN / ATAU MULUT - Cari penyebab lain dari demam.
Tindakan:
Sesudah 2 hari : ● Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk perlakukan sebagai
PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
Periksa:
● Jika ada penyebab lain dari demam selain DBD, beri pengobatan.
- Apakah matanya merah dan bernanah. ● Jika ada tanda-tanda DBD, perlakukan sebagai DBD.
- Apakah ada luka di mulut. Cium bau mulutnya. ● Jika tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan.

Tindakan:
● Pengobatan infeksi mata : INFEKSI TELINGA
- Jika mata masih bernanah, ibu diminta untuk menjelaskan cara Sesudah 2 hari untuk Infeksi Telinga Akut atau
mengobati infeksi mata anaknya. Jika sudah betul, RUJUK. Sesudah 5 hari untuk Infeksi Telinga Kronis :
Jika belum betul, ajari ibu cara mengobati dengan benar. Periksa :
- Jika mata tidak bernanah lagi tapi masih tampak merah, - Lakukan penilaian ulang masalah telinga.
lanjutkan pengobatan. - Ukur suhu tubuh anak.
- Jika mata tidak bernanah dan tidak merah, hentikan pengobatan Tindakan:
dan pujilah ibu. ● Jika ada pembengkakan yang nyeri di belakang telinga atau
● Pengobatan luka di mulut : demam tinggi (suhu ≥ 38.5° C), RUJUK SEGERA.
● Infeksi telinga akut: jika masih ada nyeri atau keluar nanah, obati
- Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk dengan antibiotik yang sama selama 5 hari lagi. Lanjutkan
dari mulutnya, RUJUK. mengeringkan telinga. Kunjungan ulang setelah 5 hari.
- Jika luka di mulut tetap atau membaik, lanjutkan pengobatan ● Infeksi telinga kronis : Perhatikan apakah cara ibu mengeringkan.
dengan 0,25% gentian violet hingga seluruhnya 5 hari. telinga anaknya sudah benar. Anjurkan ibu untuk melanjutkan.
● Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau tidak keluar nanah, pujilah Ibu.
- Infeksi Telinga Akut : Teruskan antibiotik oral sampai 5 hari.
- Infeksi Telinga Kronis : Lanjutkan tetes telinga sampai 14 hari.
● Jika infeksi telinga berulang ( 3x dalam 6 bulan ), RUJUK untuk
penilaian fungsi pendengaran.
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
ANAK KURUS
MASALAH PEMBERIAN MAKAN
Sesudah 5 hari : Sesudah 14 hari:
Tanyakan : Periksa :
- Masalah pemberian makan yang ditemukan ketika kunjungan - Berdasarkan BB hari ini, tentukan letak BB menurut PB/TB.
pertama. - Lakukan penilaian ulang tentang cara pemberian makan.
Periksa : Tindakan :
- Lakukan penilaian ulang cara pemberian makan. ● Jika berat badan menurut panjang/tinggi badan sudah berada
Tindakan : > - 2 SD pujilah ibu dan bangkitkan semangatnya untuk
melanjutkan pemberian makan
● Nasihati ibu tentang masalah pemberian makan yang masih ada
atau yang baru dijumpai. Jika saudara menganjurkan suatu ● Jika berat badan menurut panjang/tinggi badan masih berada
perubahan mendasar dalam cara memberi makan, ibu diminta antara - 3 SD dan - 2 SD:
datang 5 hari lagi bersama anaknya untuk mendapatkan konseling - Nasihati ibu untuk setiap masalah pemberian makan yang
gizi. dijumpai.
● Jika anak kurus, kembali 4 minggu sesudah kunjungan pertama - Anjurkan anak kembali setiap bulan sampai makannya
untuk mengetahui penambahan berat badan. membaik dan berat badan menurut tinggi/panjang badan
> - 2 SD.
Perhatian :
Jika saudara tidak yakin akan ada perbaikan cara pemberian makan,
ANEMIA atau berat badan anak terus menurun, RUJUK.
(Pikirkan kemungkinan TBC atau HIV)
Sesudah 4 minggu :
Tindakan:
● Beri zat besi untuk 4 minggu berikutnya.
Nasihati ibu untuk kembali 4 minggu kemudian. JIKA MASIH DIPERLUKAN KUNJUNGAN ULANG BERDASARKAN
KUNJUNGAN PERTAMA ATAU KUNJUNGAN SAAT INI,
● Jika anak masih agak pucat sesudah 8 minggu, RUJUK untuk NASIHATI IBU TENTANG KUNJUNGAN BERIKUTNYA
pemeriksaan lebih lanjut. JUGA, NASIHATI IBU TENTANG
● Jika sesudah 8 minggu, telapak tangan tidak pucat , tidak ada KAPAN HARUS KEMBALI SEGERA
pengobatan tambahan. (LIHAT BAGAN KONSELING BAGI IBU)

27

Anda mungkin juga menyukai