Disusun Oleh :
Blasius Dwi Yandu Narcosetyo, S.Psi
NIP: 198506252017121001
Deki Dadi Moh. Riyan, S.STP, M.Si Isnaeny Ramadhan, S.Sos., M.M
NIP.19650406 199403 1 001 NIP.19820413 200112 1 001 NIP.19790726 2011 012005
Mengetahui :
Kepala BPSDM Provinsi Sulawesi Tengah
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Coach Mentor
iii
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Rancangan
Aktualisasi berjudul: Optimalisasi KOPI MAS TIMO (Koordinasi dan Penelitian
Kemasyarakatan Menggunakan Teknologi Informasi dan Media Sosial)
. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas peran banyak pihak
yang telah berkontribusi turut membantu penyelesaian Laporan ini. Secara khusus,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Juliasman Purba, M.Si selaku Kepala Kantor wilayah
Kemenkumham Provinsi Sulawesi Tengah
2. Bapak Drs. Railof, M.Si selaku Kepala Kantor BPSDM Wilayah Provinsi
Sulawesi Tengah
3. Bapak Syahruddin, S.Sos., MH selaku Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas II
Luwuk
4. Ibu Isnaeny Ramadhan, S.Sos., M.M selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, masukan dan pengarahan
5. Moh. Riyan, S.STP, M.Si selaku Penguji yang telah memberikan masukan dan
arahan
6. Bapak Deki Dadi selaku Kasubsi BKA Balai Pemasyarakatan Kelas II Luwuk
dan Mentor yang telah memberikan masukan dan arahan
7. Seluruh rekan-rekan peserta Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan I
Sulawesi Tengah (Kemenkumham dan Perhubungan) terimakasih untuk
kekompakan sehingga kita bisa melewati hari-hari Latsar.
8. Jajaran panitia pelaksana pelatihan dasar Golongan III dan Golongan II serta
seluruh pihak yang telah menyelengarakan latsar ini
9. Teman-teman ku CPNS BAPAS Kelas II Luwuk.
10. Para Pejabat dan Staf BAPAS Kelas II Luwuk
11. Semua Pihak yang membantu penyelesaian Rancangan Aktualisasi ini.
Penulis berupaya sepenuh tenaga agar Rancangan kegiatan Aktualisasi ini dapat
mencapai tujuan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membagun demi
kesempurnaan Rancangan ini. Semoga Rancangan kegiatan Aktualisasi ini dapat
bermanfaat.
Palu, 4 Juli 2018
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai sebuah negara yang berdaulat, negara Indonesia memiliki Visi dan Misi
yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Visi negara Indonesia
adalah Menjadi Negara yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Visi ini terwujud
secara konkrit lewat Misi Negara yaitu: Melindungi negara dan seluruh tumpah darah
Indonesia; Mewujudkan kesejahteraan umum; Mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia. ASN (Aparatur Sipil Negara) merupakan salah satu alat
dalam mewujudkan Visi dan Misi Negara Indonesia. Sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014, ASN memiliki nilai-nilai yang harus dihidupi yaitu integritas,
professional, netral dan bebas dan intervensi politik, bersih dari praktik KKN (korupsi,
kolusi dan nepotisme), profesional dalam menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan sanggup berperan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
ASN merupakan salah satu bagian yang penting dalam sebagai pengelola Negara
dalam mewujudkan Pembangunan Nasional. Secara khusus PNS (Pegawai Negeri Sipil)
memiliki peranan yang sangat menentukan dengan kapasitasnya sebagai penentu dari
keputusan-keputusan strategis mulai dari pembuat formulasi kebijakan sampai dengan
eksekusi di lapangan. Negara membutuhakn PNS dengan sosok yang profesional. PNS
yang memiliki kapasitas dan memenuhi standar kompetensi jabatan, dapat melaksanakan
tugas yang diberikan secara efektif dan efisien. Peningkatan kualitas dari sumber daya
manusia PNS merupakan syarat mutlak bagi kelancaran berjalannya Pembangunan
Nasional. Kualitas sumber daya manusia PNS yang rendah menyebabkan tidak
terwujudnya pemerintahan yang baik (good govermance) sehingga menyebabkan dunia
usaha (corporate govermance) dan masyarakat (civil society) tidak dapat terlayani dengan
maksimal. Dampak kurang maksimalnya pelayanan akan membahayakan segi-segi
Negara yaitu ideologi, politik, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan sehingga
dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sesuai dengan Peraturan perundang-undangan nomor 11 tahun 2017 dikatakan
bahwa “Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk
menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.” Bentuk
konkrit dari pelaksanaan perrpu 11 tahun 2017 adalah dengan terbitnya peraturan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor 24 Tahun 2017. Peraturan tersebut mengatur
1
secara detail tentang bagaiman pelatihan dasar bagi seorang CPNS dilaksanakan secara
detail. Salah satu bentuk pembelajaran untuk mewujudkan CPNS yang berkualitas adalah
aktualisasi. Aktualisasi merupakan perwujudan dari konsep yang dipraktekkan dalam
kehidupan nyata sebagai CPNS yang bekerja di UPT. Dari praktek tersebut diharapkan
dapat terwujud kebiasaan dengan nilai ANEKA yang lewat habituasi.
2
2. CPNS dapat mengaktualisasikan Pancasila sebagai nilai-nilai dasar
Nasionalisme dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya
3. CPNS dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar etika publik dalam
melaksanakan tugas dan jabatannya
4. CPNS dapat mengaktualisasikan tindakan yang menghargai efektivitas,
efisiensi, inovatif, dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelengaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
5. CPNS mampu mengaktualisasikan sikap dan perilaku yang amanah, jujur, dan
mampu mencegah terjadinya korupsi di lingkungannya.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
4
Pasal 6 ayat 3 menyebutkan kriteria Klien yang didampingi oleh BAPAS
adalah sebagai berikut:
a. Terpidana bersyarat;
b. Narapidana, Anak Pidana dan Anak Negara yang mendapat pembebasan
bersyarat atau cuti menjelang bebas;
c. Anak Negara yang berdasarkan putusan pengadilan, pembinaannya
diserahkan kepada orang tua asuh atau badan sosial;
d. Anak Negara yang berdasarkan Keputusan Menteri atau pejabat di lingkungan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang ditunjuk, bimbingannya diserahkan
kepada orang tua asuh atau badan sosial; dan
e. Anak yang berdasarkan penetapan pengadilan, bimbingannya dikembalikan
kepada orang tua atau walinya.
Pada jaman Pemerintahan Kolonial Belanda, BAPAS dikenal sebagai
Jawatan Reklasering dan Pendidikan Paksa. Pendirian badan berdasarkan atas
Gouerment Besluit yang dikeluarkan pada tanggal 15 Agustus 1927. Badan ini
berpusat pada Departemen van Justitie di Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Fungsi pembentukan Jawatan Reklasering dan Pendidikan Paksa adalah untuk
memenuhi kebutuhan orang belanda dan pribumi yang mendapatkan bimbingan
secara khusus di luar lembaga. Petugas yang menjalankan Badan Reklasering
disebut sebagai Ambtenaar der Reclassering (Pegawai Negeri Istimewa pada
Badan Reklasering).
Pada 6 September 1932, Jawatan Reklasering dan Pendidikan Paksa
disatukan dengan struktur setiap penjara di Indonesia. Namanya berubah menjadi
Bagian Reklasering. Tujuan dari Reklasering ini adalah (a) menjauhkan orang
yang bersalah dari penjara, (b) mempercepat orang yang bersalah dari penjara,
(c) mengembalikan bekas terhukum dan anak pada kehidupannya sediakala.
Pada era kemerdekaan terjadi perubahan dengan perubahan sistem
kepenjaraan menjadi sistem pemasyarakatan pada tanggal 27 April 1964. Tahun
1966 terbit Surat Keputusan Presidium Kabinet Ampera No.75/U/Kep/II/66. Surat
tersebut memutuskan menetapkan Direktorat Jendral Pemasyarakatan dengan
dua bagian Direktorat yaitu: (1) pembinaan narapidana di dalam lembaga
pemasyarakatan dan (2) pembinaan narapidana di luar lembaga pemasyarakatan
yang mencakup pembinaan anak di dalam lembaga pemasyarakatan. Direktorat
yang nomor dua kemudian disebut sebagai Direktorat BISPA yaitu Direktorat
Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak. Bersamaan dengan
5
perubahan tersebut, terjadi juga perubahan istilah Ambtenaar der Reclassering
menjadi Pembimbing Kemasyarakatan.
Perubahan istilah BISPA menjadi BAPAS (Balai Pemasyarakatan) terjadi
pada tahun 1995. Perubahan ini terjadi setelah disahkan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Penjelasan tentang fungsi dari BAPAS
terdapat pada Pasal 2 yaitu Bapas mempunyai tugas memberikan bimbingan
kemasyarakatan dan pengentasan anak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Selain itu, pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997
disebutkan bahwa Tugas Bapas adalah memperlancar tugas penyidik, penuntut
umum, dan hakim dalam perkara anak nakal, baik di dalam maupun di luar sidang
anak dengan membuat Laporan Hasil Penelitian Kemasyarakatan.
C. Visi, Misi, Motto dan Nilai Organisasi Balai Pemasyarakatan Kelas II Luwuk
1. Visi Balai Pemasyarakatan Kelas II Luwuk
Mengacu kepada Visi Utama Organisasi, BAPAS Kelas II Luwuk memiliki Visi
yaitu: "Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum". Visi ini diambil dari VIsi
6
2. Misi
Untuk mewujudkan Visi maka BAPAS Kelas II Luwuk membangun
a. Mewujudkan LITMAS yang objektif, akurat dan tepat waktu.
b. Melaksanakan pendampingan terhadap klien pemasyarakatan sesuai
dengan kondisi nyata
c. Pendampingan klien anak yang berhadapan dengan hukum
d. Melaksanakan program pembimbingan dan pengawasan secara
berdayaguna, tepat sasaran, dan memiliki prospek ke depan.
e. Mewujudkan pembimbingan klien pemasyarakatan dalam rangka
penegakan hukum, pencegahan, dan penanggulangan kejahatan serta
pemajuan dan perlindungan HAM.
3. Tata Nilai
Merujuk pada Kementerian Hukum dan HAM, BAPAS Kelas II Luwuk menjunjung
tinggi tata nilai kami "P-A-S-T-I" yaitu:
1. Profesional : Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat
yang bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui
penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integirtas
profesi;
2. Akuntabel : Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan
ketentuan atau peraturan yang berlaku;
3. Sinergi : Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan
kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para
pemangku kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi
terbaik, bermanfaat, dan berkualitas;
4. Transparan : Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau
kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang
penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan,
proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai;
5. Inovatif : Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
7
D. Struktur Organisasi Balai Pemasyrakatan Kelas II Luwuk Banggai
Bagan 1. Struktur Organisasi Balai Pemasyrakatan Kelas II Pontianak Luwuk Banggai
Kepala BAPAS
Syahruddin, S.Sos., M.H
Pembimbing Kemasyarakatan
Bangun Budi Santoso 8
E. Bimbingan Klien Anak (BKA)
Sub Seksi Bimbingan Klien Anak BAPAS kelas II Luwuk Banggai Memiliki Tugas :
1. Melaksanakan Penelitian Kemasyarakatan terhadap anak untuk Diversi
maupun pendampingan.
2. Pendampingan Diversi anak yang berhadapan dengan hukum di Kepolisian,
Kejaksaan, dan Pendampingan sidang di Pengadilan Negeri
3. Menghadiri sidang TPP
4. Melaksanakan pengawasan Diversi, Putusan Hakim dan Proses Re-Integrasi
9
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah merupakan kecintaan terhadap tanah air dan terdapat
pada lima sil dalam pancasila .Nilai nilai indikator Nasionalisme adalah sebagai
berikut :
Religius Tidak diskriminatif
Hormat menghormati Mencintai sesame manusia
Kerja sama Tenggang rasa
Tidak memaksakan kehendak Membela kebenaran
Jujur Persatuan
Amanah (dapat dipercaya) Rela berkorban
Adil Cinta tanah air
Kepentingan bersama Disiplin
Sosial Memelihara ketertiban
Hidup sederhana Menghargai karya orang lain
Kerja keras Musyawarah
Tanggung jawab Kekeluargaan
Menghormati keputusan Tidak menggunakan hak yang bukan
Gotong royong miliknnya
Persamaan derajat
3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk menjalankan tanggung jawab pada
ranah pelayanan publik. Nilai-nilai yang terkandung adalah berikut :
Jujur Hormat
Bertanggung jawab Sopan
Integritas tinggi Taat perintah
Cermat Menjaga rahasia
Disiplin Taat peraturan perundang-undanga
10
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelayanan dengan berorentasi kepada hasil yang
berkualitas dan kepuasan pemakain jasa. Nilai-nilai komitmenmutu adalah:
Efektivitas
Inovasi
Efisiensi
Orietasi Mutu
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah semangat dan tindakan yang dilakukan untuk
memberantas segala sikap dan perilaku yang melawan hukum atau norma dengan
tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat, secara
langsung maupun tidak langsung. Nilai-nilai Anti Korupsi adalah sebagai berikut :
Jujur Sederhana
Disiplin Mandiri
Tanggung jawab Adil
Kerja keras Berani
6. Manajemen ASN
Manajemen ASN merupakan pemenuhan hak dan kewajiban antara ASN
dengan Stake Holder yaitu warga masyarakat dan Negara. Nilai-nilai yang
tekandung di dalamnya adalah sebagai berikut:
Kepastian Hukum Akuntabilitas
Profesionalitas Efektif dan Efisien
Porporsionalitas Keterbukaan
Keterpaduan Non Diskriminatif
Delegasi Persatuan dan Kesatuan
Netralitas
Kesejahtraan
7. Pelayanan Publik
Merupakan peran dan kedudukan PNS dalam NKRI sebagai pelayan bagi
masyarakat yang memberikan pelayanan bagi masyarakat. Nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya adalah :
Kesederhanaan
Kejelasan
Kepastian waktu
Akurat
Keamanan
11
8. Whole Of Goverment
Bentuk upaya koordinasi, integrasi maupunn kolaborasi dalam satu tujuan untuk
memberikan pelayanan public yang terbaik, Nilai WoG adalah sebagai berikut:
Koordinasi Kolaborasi
Singkronisasi Komunikasi
12
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
13
Tabel 1. ANALISIS ISU-ISU AKTUAL
Kriteria*
No. Masalah / Isu Total Peringkat
A P K L
Pendampingan anak yang berhadapan
1 dengan hukum belum berjalan dengan 9 10 8 10 37 3
optimal
Pelayanan Penelitian Kemasyarakatan
anak masih belum efektif dan efisien
2 10 10 10 10 40 1
dalam proses penerimaan, pembuatan,
pengerjaan sampai pada pengarsipan.
Belum adanya pemahaman yang lengkap
aparat penegak hukum kepolisian,
kejaksaan dan pengadilan tentang
3 Undang-Undang Sistem Peradilam Pidana 10 10 10 9 39 2
Anak (SPPA) sehingga menyulitkan
koordinasi dalam pendampingan anak
yang berhadapan dengan hukum.
Pengelolaan data di BKA yang belum
4 5 8 7 9 29 4
efektif dan efisien.
14
Tabel 2. Analisis Fish Bone untuk menentukan faktor-faktor penyebab permasalahan
Pelayanan penelitian
kemasyarakatan tidak
efektif dan efisien
15
Berdasarkan penyebab terjadinya permasalahan, maka disusun pemecahan masalah
dengan berdasarkan analisis SWOT.
16
Tabel 4. Teori Tapisan menurut Mc. Namara
No ALTERNATIF EFEKTIVTAS* KEMUDAHAN** BIAYA*** Jumlah
1 Penyusunan sistem pengarsipan litmas secara mandiri 2 3 4 9
2 Mengoptimalkan penguasaan dan penggunan Teknologi informasi 5 4 4 13
dan media sosial dalam litmas
3 Mengoptimalkan Teknologi informasi dan media sosial dalam 4 4 3 11
menjalin komunikasi dan koordinasi bersama untuk menunjang
litmas
4 Penguasaan Sistem Data Pemasyarakatan dalam mendukung 3 3 5 11
pengarsipan litmas
5 Membangun koordinasi untuk tukar menukar informasi dalam 4 4 4 12
pembuatan penelitian kemasyarakatan
6 Koordinasi seluruh penegak hukum dalam penanganan kasus 3 2 3 8
Keterangan
* : 1 (sangat tidak efektif) – 5 (sangat efektif)
** : 1 (sangat sulit) – 5 (sangat mudah)
*** : 1(sangat maha) – 5 (sangat murah)
Berdasarkan hasil tapisan yang dilakukan, pemecahan yang dapat dilakukan untuk permasalahan “Pelayanan Penelitian Kemasyarakatan
masih belum efektif dan efisien dalam proses penerimaan, pembuatan, pengerjaan sampai pada pengarsipan” adalah
“Mengoptimalkan penguasaan dan penggunan Teknologi informasi dan media sosial dalam litmas.”
17
C. Rancangan Aksi Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Tabel 5.Nilai-Nilai Dasar PNSDalam Kegiatan
Unit Kerja BALAI PEMASYRAKATAN KELAS II LUWUK
1. Pendampingan anak yang berhadapan dengan hukum belum berjalan dengan optimal
2. Pelayanan Penelitian Kemasyarakatan Anak masih belum optimal dalam proses penerimaan, pembuatan,
pengerjaan sampai pada pengarsipan.
Identifikasi Isu 3. Belum adanya pemahaman yang lengkap aparat penegak hukum kepolisian, kejaksaan dan pengadilan
tentang Undang-Undang Sistem Peradilam Pidana Anak (SPPA) sehingga menyulitkan koordinasi dalam
pendampingan anak yang berhadapan dengan hukum.
4. Pengelolaan data di BKA yang belum efektif dan efisien.
Pelayanan Penelitian Kemasyarakatan masih belum optimal dalam proses penerimaan, pembuatan,
Isu yang Diangkat pengerjaan sampai pada pengarsipan.
Gagasan Pemecahan Isu Mengoptimalkan penguasaan dan penggunan Teknologi informasi dan media sosial dalam litmas
18
dilakukan berkontribusi dalam penelitian melaksanakan program dan Pos BAPAS.
Meminta nomor Nomor telepon kemasyarakatan pembimbingan dan Selain itu dapat
telepon dari masing-masing Nasionalisme pengawasan secara mewujudkan nilai
masing-masing pos BAPAS Gotong Royong (persatuan) : bersatu berdayaguna, tepat Profesional karena
pos BAPAS padu dan berkolaborasi dalam sasaran dan memiliki mempermudah dalam
Menghubungi Infromasi penyelesaian kewajiban penelitian prospek ke depan. jalannya pekerjaan.
dan dapat kemasyarakatan
memberitahuka tersampaikan Etika Publik
n akan dibentuk dan dapat Integritas tinggi : memiliki komitmen
group dipahami oleh tinggi dalam bekerja
koordinasi masing-masing Komitmen Mutu
orang yang Efektif : membuat pekerjaan menjadi
dihubungi efektif karena mengarahkan tujuan
Memberitahuka Pemahaman kepada koordinasi penyelesaian
n maksud dan tentang fungsi pekerjaan
tujuan group Anti Korupsi
dibentuknya Peduli: memiliki perhatian terhadap klien
group yang akan mendapatkan penelitian
Membentuk Group kemasyarakatan
group Whatsapp
koordinasi “Koordinasi
BAPAS Pos BAPAS”
Mengevaluasi Laporan
berjalannya efektivitas dan
19
setiap bulan efisiensi
Pelaksanaan
penggunaan
group
koordinasi Pos
BAPAS
Analisis Dampak: Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka koordinasi antara Seksi BKA BAPAS dengan Pos BAPAS akan menjadi sulit karena penanganan
kasus anak membutuhkan Pos BAPAS sebagai garda terdepan dalam pembuatan litmas. Pembuatan litmas anak akan terhambat sehingga menyebabkan
kesulitan penanganan Diversi terutama dari Kepolisian karena batas penahanan anak tidak lebih dari tujuh hari tambah dua hari.
2. Pembuatan akun Mengkonsultasik Catatan Akuntabilitas Kegiatan ini memiliki Kegiatan ini
email an dengan kesepakatan Partisipatif: melibatkan pihak lain dengan kontribusi sebagai memberikan
kepala Subseksi dan gambaran mempermudah pengiriman pewujudan LITMAS kontribusi terhadap
BKA tentang dari program data/informasi denganjelas yang objektif, akurat penguatan nilai
pembuatan yang akan Nasionalisme dan tepat waktu serta Profesional yaitu
email dilakukan Etos Kerja (ketuhanan) : kecepatan mewujudkan terwujudnya
Membuat email Email dengan dalam informasi akan meningkatkan etos pembimbingan klien pengiriman informasi
alamat dan kerja karena pelayanan menjadi lebih pemasyarakatan dalam secara cepat.
pasword cepat. rangka penegakan sehingga
Mensosialisasik Informasi Etika Publik hukum, pencegahan, mempercepat
an alamat email bahwa BKA Bertanggungjawab: Menuliskan pasword dan penanggulangan pekerjaan. Selain itu
yang dapat memiliki email dan mengecek setiap hari. kejahatan serta sinergi dapat
resmi Menjaga rahasia: Berusaha menjaga pemajuan dan diperkuat dengan
rahasia data-data penelitian perlindungan HAM sarana informasi yang
kemasyarakatan memadahi.
20
Komitmen Mutu
Efektif: dengan adanya email akan
mempercepat pekerjaan selesai karena
data tersedia dengan cepat.
Efisien: data /informasi cepat sampai dan
biaya murah
Anti Korupsi
Mandiri: mencoba untuk tidak tergantung
kepada fasilitas yang membutuhkan
biaya.
Analisis Dampak: Jika tidak dilaksanakan program pembuatan email ini, Seksi BKA akan kesulitan ketika mendapatkan dan mengirimkan data dan informasi
penelitian kemasyarakatan baik dari kepolisian, pos bapas, kejaksaan atau pengadilan. Selama ini email yang dimiliki adalah email BAPAS dan operator yang
menggunakan tidak diketahui.
3. Pembuatan modul Mengkonsultasik Catatan Akuntabilitas Kegiatan ini memiliki Kegiatan ini
pelatihan an dengan kesepakatan Kejelasan Target: memiliki target yang sumbangan dalam memberikan
optimalisasi kepala Subseksi dan gambaran jelas dalam merancang hasil akhir mewujudkan misi kontribusi terhadap
penggunaan BKA tentang dari program pelatihan Mewujudkan LITMAS penguatan nilai
microsoft word dan pembuatan yang akan Nasionalisme yang objektif, akurat inovatif yaitu
email modul dilakukan Tolong menolong: membantu staff yang dan tepat waktu; memecahkan
Menganalisis Daftar rincian memang belum trampil menggunakan Melaksanakan permasalahan dengan
kebutuhan skill yang microsoft word dan email pendampingan berbagai macam
modul dibutuhkan Bersikap adil: modul dibuat untuk terhadap klien metode yang dapat
Merancang Catatan siapapun yang belum trampil pemasyarakatan sesuai digunakan.
modul rancangan menggunakan microsoft word dan email dengan kondisi nyata;
21
modul Etika Publik Melaksanakan program
Penulisan modul Tulisan Hormat : menghormati siapa pun yang pembimbingan dan
rancangan akan menjadi peserta modul pengawasan secara
Modul Komitmen Mutu berdayaguna, tepat
Pengeditan Tulisan Inovasi: melakukan inovasi dalam sasaran, dan memiliki
modul rancangan pembuatan modul sehingga menjadi prospek ke depan
Modul yang menarik mewujudkan
telah diedit Anti Korupsi pembimbingan klien
Mencetak modul Modul yang Peduli : Membuat modul dengan dasar pemasyarakatan dalam
sudah jadi empati kepada peserta yang belum rangka penegakan
terampil belum trampil menggunakan hukum, pencegahan,
microsoft word dan email dan penanggulangan
Mandiri: berusaha memandirikan peserta kejahatan serta
sehingga menjadi individu yang pemajuan dan
pembelajar perlindungan HAM.
Analisis Dampak: Jika tidak dilaksanakan maka pelatihan optimalisasi penggunaan microsoft word dan email tidak akan berjalan dengan baik karena materi
yang diberikan dipelatihan dirancang pada pembuatan modul.
4. Mengadakan Mengkonsultasik Catatan Akuntabilitas Kegiatan ini memiliki Kegiatan ini
pelatihan an dengan kesepakatan Mendahulukan kepentingan publik : sumbangan dalam memberikan
optimalisasi kepala Subseksi dan gambaran pelatihan ini dilaksanakan untuk mewujudkan misi kontribusi terhadap
penggunaan BKA tentang dari program memaksimalkan pelayanan publik Mewujudkan LITMAS penguatan nilai
microsoft word dan pelatihan yang akan sehingga kerja keras pelatihan untuk yang objektif, akurat profesionalitas yang
email dilakukan publik. dan tepat waktu; terwujud dalam
Membuat Undangan dan Partisipatif: melibatkan pihak-pihak yang Melaksanakan keterampilan
22
undangan/ jadwal belum mampu pendampingan menggunakan
jadwal pelaksanaan Nasionalisme terhadap klien teknologi informasi
pelatihan Hormat : memberikan penghormatan pemasyarakatan sesuai dengan baik.
Pelaksanaan Skill kepada peserta sebeagai bentuk dengan kondisi nyata;
pelatihan menggunakan penghargaan kepada negara Melaksanakan program
microsoft word Kekeluargaan : membangun situasi pembimbingan dan
dan email kekeluargaan dalam pelatihan sehingga pengawasan secara
Evaluasi Statement peserta merasa nyaman berdayaguna, tepat
pelatihan evaluasi hasil Etika Publik sasaran, dan memiliki
Bertanggungjawab : memliki prospek ke depan
tanggungjawab atas berjalannya mewujudkan
pelatihan pembimbingan klien
Disiplin: disiplin waktu dalam melakukan pemasyarakatan dalam
pelatihan rangka penegakan
Komitmen Mutu hukum, pencegahan,
Inovasi: melakukan inovasi dalam dan penanggulangan
pelatihan sehingga peserta tidak bosan kejahatan serta
Berientasi mutu: menjaga kualitas dan pemajuan dan
mutu pelatihan perlindungan HAM.
Anti Korupsi
Peduli : memiliki rasa peduli terhadap
kebutuhan peserta
Analisis Dampak: Pelatihan ini akan meningkatkan profesionalisme dari Pembimbing Kemasyarakatan dalam penulisan limtas yang rapih dan pengiriman litmas
secara mandiri. Jika tidak dilaksanakan maka terjadi ketergantungan sehingga menghambat penyelesaian Laporan Penelitian Kemasyaraktan.
23
5. Pembuatan modul Mengkonsultasik Catatan Akuntabilitas Kegiatan ini memiliki Kegiatan ini
dan pelatihan an dengan kesepakatan Kejelasan Target: memiliki target yang sumbangan dalam memberikan
optimalisasi kepala Subseksi dan gambaran jelas dalam merancang hasil akhir mewujudkan misi kontribusi terhadap
penggunaan media BKA tentang dari program pelatihan Mewujudkan LITMAS penguatan nilai
sosial whatsapp dan pembuatan yang akan Nasionalisme yang objektif, akurat inovasi yaitu membuat
Facebook modul dilakukan Tolong menolong: membantu staff yang dan tepat waktu; pemecahan atas
Menganalisis Catatan skill memang belum trampil menggunakan Melaksanakan permasalahan
kebutuhan yang media sosial whatsapp dan Facebook pendampingan optimalisasi bermedia
pelatihan dibutuhkan Bersikap adil: modul dibuat untuk terhadap klien dalam menunjang
Pelaksanaan Skill dalam siapapun yang belum trampil pemasyarakatan sesuai tugas.
Pelatihan menggunakan menggunakan media sosial whatsapp dengan kondisi nyata;
whatsapp dan dan Facebook Melaksanakan program
facebook Etika Publik pembimbingan dan
Evaluasi Statement Hormat : menghormati siapa pun yang pengawasan secara
evaluasi hasil akan menjadi peserta modul berdayaguna, tepat
Komitmen Mutu sasaran, dan memiliki
Inovasi: melakukan inovasi dalam prospek ke depan
pembuatan modul sehingga menjadi mewujudkan
menarik pembimbingan klien
Anti Korupsi pemasyarakatan dalam
Peduli : Membuat modul dengan dasar rangka penegakan
empati kepada peserta yang belum hukum, pencegahan,
terampil belum trampil menggunakan dan penanggulangan
media sosial whatsapp dan Facebook kejahatan serta
24
Mandiri: berusaha memandirikan peserta pemajuan dan
sehingga menjadi individu yang perlindungan HAM.
pembelajar
Analisis Dampak: Jika tidak dilaksanakan maka pelatihan maka penggunaan media sosial whatsapp dan Facebook tidak akan berjalan dengan optimal karena
ada banyak layanan yang dapat membantu pengiriman data dan informasi.
6 Pembuatan nomor Mengkonsultasi Catatan Akuntabilitas Kegiatan ini memiliki Kegiatan ini
informasi PIC kan dengan kesepakatan Mendahulukan kepentingan publik: sumbangan dalam memberikan
(Persons In Contact) kepala dan gambaran memberikan tujuan tugas kepada mewujudkan misi kontribusi terhadap
masing-masing Subseksi BKA dari program kemanfaatan bagi kepentingan publik Mewujudkan LITMAS penguatan nilai
instansi penegak tentang yang akan Partisipatif: berusaha untuk melibatkan yang objektif, akurat sinergi yaitu
hukum yang pembuatan dilakukan semua pihak yang berkepentingan dalam dan tepat waktu; membantu
berkaitan modul litmas Melaksanakan membangun
Nomor telepon nomorTelepon Bersikap adil: berusaha untuk terhadap klien instansi sehingga
dan email yang dan email memperlakukan seluruh pihak secara pemasyarakatan sesuai tumbuh kerjasama
aktif adil dalam daftar nomor dengan kondisi nyata; dalam bekerja. Selain
Etika Publik Melaksanakan program itu, adanya nilai
Menuliskan dan Kertas dengan
Cermat: teliti dalam menuliskan alamat pembimbingan dan transparan karena
mencetak daftar daftar nomor
email dan nomor telepon pengawasan secara setiap Pembimbing
nomor telepon telepon dan
dan email email Hormat : bersikap hormat kepada berdayaguna, tepat Kemasyarakatan
25
Menempelkan Kertas dengan siapapun yang menjadi partner kerja sasaran, dan memiliki dapat mengakses.
pada tempat daftar nomor Sopan : bersikap sopan dalam menjalin prospek ke depan
yang strategis telepon dan komunikasi mewujudkan
email Komitmen Mutu pembimbingan klien
tertempel di Efektif : dapat mencapai tujuan yang pemasyarakatan dalam
tempat diharapkan untuk bertukar informasi rangka penegakan
strategis Inovatif:membuat kertas daftar menarik hukum, pencegahan,
Anti Korupsi dan penanggulangan
Tanggungjawab : bertanggungjawab kejahatan serta
atas tugas yang diberikan pemajuan dan
Peduli: sadar bahwa kegiatan ini demi perlindungan HAM.
kepentingan klien.
Analisis Dampak: Jika kegiatan ini tidak dilakukan maka pembimbing kemasyarakatan akan kesulitan jika harus menghubungi pihak-pihak instansi penegak
hukum jika terjadi kasus. Hal ini tentu akan menghambat profesionalitas dalam pelayanan publik kepastian hukum. Tentu hal ini akan merugikan hak anak yang
dilindungi undang-undang.
7. Membuat SOP dan Mengkonsultasi Catatan Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
sistem kan dengan kesepakatan Kejelasan Target: memiliki target yang mewujudkan Misi memberikan
pemberkasan digital kepala dan gambaran jelas dalam pembuatan SOP LITMAS yang objektif, kontribusi terhadap
litmas dan surat Subseksi BKA dari program Pemberkasan akurat dan tepat waktu penguatan nilai
mandiri tentang yang akan Nasionalisme serta program akuntabilitas yaitu
pembuatan dilakukan Gotong Royong: pengerjaan SOP pembimbingan dan pertanggungjawaban
SOP dilakukan bersama-sama pengawasan secara terhadap data baik
Pemberkasan Bersikap adil: SOP merupakan standart berdayaguna, tepat penelitian
Mempelajari Catatan yang sama antar satu dengan yang lain sasaran, dan memiliki kemasyarakatan
26
tentang tentang model Etika Publik prospek ke depan. maupun surat
pemberkasan dan sistem Cermat: detail dan teliti dalam membuat menyurat. Jika ada
pemberkasan SOP kebutuhan data dan
Menyusun SOP SOP sistem Komitmen Mutu informasi dapat
(Sistem pemberkasan Inovasi: memberikan model baru dalam disajikan secara
Operasional SOP yang semakin memudahkan profesional dan
Prosedur) Anti Korupsi transparan. Hal ini
sistem Peduli : memberikan kepedulian memperkuat nilai
pemberkasan terhadap data litmas profesional dan
Pelaksanaan Pemberkasan transparansi.
Pemberkasan terjadi secara
digital dan
manual
Analisis Dampak: Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka pelaksanaan pemberkasan litmas dan surat tidak dapat berjalan karena tidak ada alur yang
digunakan dalam sistem tersebut. Hal ini akan menyulitkan dalam proses pemberkasan litmas dan surat mandiri.
8 Pembuatan modul Mengkonsultasik Catatan Akuntabilitas Kegiatan ini memiliki Kegiatan ini
pelatihan an dengan kesepakatan Kejelasan Target: memiliki target yang kontribusi Misi Bapas memberikan
pemberkasan litmas kepala Subseksi dan gambaran jelas dalam merancang hasil akhir yaitu mewujudkan kontribusi terhadap
dan surat mandiri BKA tentang dari program pelatihan LITMAS yang objektif, penguatan nilai
pembuatan yang akan Nasionalisme akurat dan tepat waktu Inovatif yaitu
modul dilakukan Tolong menolong: membantu staff yang serta m Melaksanakan memberiikan sarana
Menganalisis Catatan skill memang belum trampil pemberkasan program pemecahan masalah
kebutuhan yang litmas dan surat mandiri pembimbingan dan untuk membantu
pelatihan dibutuhkan Bersikap adil: modul dibuat untuk pengawasan secara dalam meningkatkan
27
Pelaksanaan Skill dalam siapapun yang belum trampil berdayaguna, tepat skill pemberkasan
Pelatihan pemberkasan pemberkasan litmas dan surat mandiri sasaran, dan memiliki data dan surat. Hal ini
pemberkasan litmas dan Etika Publik prospek ke depan. akan menguatkan
litmas dan surat surat mandiri Hormat : menghormati siapa pun yang nilai profesional juga
mandiri akan menjadi peserta modul karena membantu
Evaluasi Statement Komitmen Mutu sebagai pemandu
evaluasi hasil Inovasi: melakukan inovasi dalam langkah.
pembuatan modul sehingga menjadi
menarik
Anti Korupsi
Peduli : Membuat modul dengan dasar
empati kepada peserta yang belum
terampil belum trampil pemberkasan
litmas dan surat mandiri
Mandiri: berusaha memandirikan peserta
sehingga menjadi individu yang
pembelajar
Analisis Dampak: Jika kegiatan pembuatan modul tidak dilaksanakan maka pelatihan cara pemberkasan litmas dan surat mandiri tidak akan berjalan dengan
baik. Materi dan model pelatihan dirancang pada tahap pembuatan modul.
9 Pelatihan cara Mengkonsultasi Catatan Akuntabilitas Kegiatan ini memiliki Kegiatan ini
pemberkasan litmas kan dengan kesepakatan Mendahulukan kepentingan publik : kontribusi terhadap memberikan
dan surat mandiri kepala dan gambaran pelatihan ini dilakukan untuk terwujudnya LITMAS kontribusi terhadap
Subseksi BKA dari program meningkatkan pelayanan pada publik yang objektif, akurat penguatan nilai
tentang yang akan Partisipatif: pelatihan melibatkan seluruh dan tepat waktu serta profesional dan
28
program dilakukan staff Melaksanakan akuntabel. Nilai
pelatihan Nasionalisme program profesional berupa
pemberkasan Hormat : dalam pelatihan menghormati pembimbingan dan penguatan skill yang
litmas dan surat setiap individu yang mengikuti pengawasan secara dapat memudahkan
mandiri Kekeluargaan : membangun semangat berdayaguna, tepat dalam
Persiapan Bahan kekeluargaan dalam pelatihan sehingga sasaran, dan memiliki mempertanggungjawa
pelatihan pelatihan merasa nyaman prospek ke depan bkan apa yang telah
pemberkasan Etika Publik dilaksanakan.
litmas dan surat Bertanggungjawab: konsisten dalam
mandiri pelaksanaan pelatihan
Praktek Kemampuan Disiplin: memiliki ketepatan waktu dalam
Pelatihan dalam pelaksanaan pelatihan.
pemberkasan pemberkasan Komitmen Mutu
litmas dan surat litmas dan Inovasi: membuat pelatihan menjadi
mandiri surat mandiri menarik, tidak membosankan dan sesuai
dengan situasi
Berorientasi mutu: memiliki komitmen
untuk dapat melatih dan memberikan
skill yang diharapkan
Anti Korupsi
Peduli: memiliki empati terhadap peserta
yang mengikuti pelatihan.
Analisis Dampak: Jika kegiatan Pelatihan cara pemberkasan litmas dan surat mandiri tidak dilaksanakan maka resiko maka berkas litmas dan surat akan
beresiko hilang. Hal ini akan mempersulit layanan ketika ada instansi meminta data tentang litmas atau surat. Pelayanan terhadap data menjadi tidak maksimal
29
dan menghambat tugas instansi lain.
30
D. Jadwal Implementasi
Jadwal dalam melakukan kegiatan-kegiatan aktualisasi dijelaskan pada tabel dibawah ini.
Program
1
2
3
4
5
6
7
8
9
31
Tabel 6b. Jadwal Implementasi Aktualisasi tahun 2018
Bulan September Oktober
Minggu 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Tanggal 03/09- 07/09 10/09- 14/09 16/07- 20/07 17/09- 21/09 24/09- 28/09 01/10- 05/10 08/10-12/10 15/10- 19/10 22/10- 26/10
Program
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pembuatan
Laporan
Ujian aktualisasi
32
E. Jadwal Konsultasi dengan Coach
Tabel di bawah ini menggambarkan kegiatan konsultasi mengenai laporan aktualisasi bersama Coach.
33
F. Jadwal Konsultasi dengan Mentor
Tabel di bawah ini menggambarkan kegiatan konsultasi mengenai laporan aktualisasi bersama Mentor.
34
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rancangan aktualisasi telah dibuat dan disajikan dalam bentuk laporan. Rancangan
mengambil judul yaitu Optimalisasi KOPI MAS TIMO (Koordinasi dan Penelitian
Kemasyarakatan Menggunakan Teknologi Informasi dan Media Sosial). Judul ini
diambil dari latar belakang permasalahan “Pelayanan Penelitian Kemasyarakatan
masih belum efektif dan efisien dalam proses penerimaan, pembuatan, pengerjaan
sampai pada pengarsipan”. Berdasarkan pemecahan yang diajukan sesuai dengan
judul, ada sembilan kegiatan yang dilaksanakan untuk membuat pemecahan
permasalahan yaitu :
1. Pembuatan group media sosial koordinasi Pos BAPAS
2. Pembuatan akun email
3. Pembuatan modul pelatihan optimalisasi penggunaan microsoft word dan email
4. Mengadakan pelatihan optimalisasi penggunaan microsoft word dan email
5. Pembuatan modul dan pelatihan optimalisasi penggunaan media sosial whatsapp
dan Facebook
6. Pembuatan nomor informasi PIC (Persons In Contact) masing-masing instansi
penegak hukum yang berkaitan
7. Membuat SOP dan sistem pemberkasan digital litmas dan surat mandiri
8. Pembuatan modul pelatihan pemberkasan litmas dan surat mandiri
9. Pelatihan cara pemberkasan litmas dan surat mandiri
35
B. Saran
Untuk mendukung terlaksananya rancangan aktualisasi di Balai Pemasyarakatan
Kelas II Luwuk perlu diperkuat:
1. Sinergi yang dapat dilakukan baik dengan intern BAPAS maupun dengan ekstern
BAPAS.
2. Konsisten dan Disiplin dalam melaksanakan rencana dan jadwal kegiatan.
3. Rutin dalam berkoordinasi dengan Coach dan Mentor sehingga dapat
memberikan kelancaran dan pengawasan dalam pelaksanaan aktualisasi.
36
37