Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN AKSI PERUBAHAN

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR


ANGKATAN LXI

“OPTIMALISASI ASESMEN PENEMPATAN PEMBINAAN


NARAPIDANA MELALUI APLIKASI SITAMPAN
DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB SLEMAN”

Peserta :
H. Kusnan, A.Md.I.P., S.Sos., S.H., M.H.

Coach :
Muh. Khamdan, M.Hum.

Mentor :
G.A.P Suwardani, Bc.I.P, S.H., M.Si

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN LXI
TAHUN 2020

i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKSI PERUBAHAN (LAP)
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN LXI

H. Kusnan, A.Md.I.P., S.Sos., S.H., M.H.

Pada tanggal …… Oktober 2020


Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM)
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Coach Peserta

Muh. Khamdan, M.Hum. H. Kusnan, A.Md.I.P., S.Sos., S.H.,


M.H

ii
PROFIL ACTION LEADER

Nama : H. Kusnan, A.Md.I.P., S.Sos., S.H., M.H,


TTL : Lumajang / 03 April 1971
NIP : 19710403 199503 1 001
Jabatan : Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman
Alamat Kantor : Bedingin, Sumberadi, Mlati, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta
Telepon : (0274) 867585
HP : 0812 3763 714
Email : kusnan.cakep@yahoo.com
Pendidikan : SD NEGERI SELOK GONDANG I
SMP NEGERI 2 LUMAJANG
SMA NEGERI 1 LUMAJANG
D3 AKADEMI ILMU PEMASYARAKATAN
S1 ADMINISTRASI NEGARA DI SEKOLAH TINGGI ILMU
ADMINISTRASI MATARAM
S1 ILMU HUKUM DI UNIVERSITAS 45 MATARAM
S2 HUKUM DI UNIVERSITAS NEGERI MATARAM

Pengalaman Jabatan : 1. KASUBSI KEAMANAN LAPAS SUMBAWA BESAR


2. KASUBSI BIMKEMAS DAN PERAWATAN LAPAS
KELAS IIA MATARAM
3. KASI BINADIK LAPAS KELAS IIA MATARAM
4. KARUTAN KELAS IIB LARANTUKA-NTT
5. KALAPAS KELAS III LEMBATA
6. KARUTAN KELAS IIB GRESIK
7. KEBID PEMBINAAN NAPI LAPAS KELAS I MEDAN
8. KALAPAS KELAS IIB PANGKALAN BUN
9. KALAPAS KELAS IIB SLEMAN

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Aksi Perubahan dengan judul “ Optimalisasi
Asesmen Penempatan Narapidana Melalui Aplikasi Sitampan Di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman” dapat terselesaikan. Penulisan Laporan Aksi
Perubahan ini bertujuan untuk menerapkan kegiatan-kegiatan yang mampu
mengatasi permasalahan yang ditemukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB
Sleman, serta memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh kelulusan pada
Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan LXI Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Tahun Anggaran 2020.
Dalam Penulisan Laporan Aksi Perubahan ini, berbagai pihak telah
memberikan bantuan, saran, bimbingan, dan dukungan baik moral maupun materi
bagi penulis. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada :

1. Keluarga yang selalu memberi motivasi, doa dan dukungan kepada penulis;
2. Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D., selaku Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
3. Indro Purwoko, S.H., M.H., selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta
4. Gusti Ayu Putu Suwardani, Bc.I.P., S.H., M.Si., selaku Kepala Divisi
Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta da n selaku Mentor yang telah
memberikan pendampingan dan bimbingan kepada penulis;
5. Muh. Khamdan, M.Hum., selaku Coach yang telah memberikan bimbingan
dan arahan selama pelaksanaan aktualisasi;
6. LBH Sembada, Tim Programer selaku stakeholder dalam pelaksaan Aksi
Perubahan;
7. Bapas Kelas I Yogyakarta, selaku stakeholder dalam pelaksaan Aksi
Perubahan;

iv
8. Seluruh Widyaiswara dan Pendamping dari Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang telah
memberikan ilmu, nasihat dan motivasi kepada peserta pelatihan;
9. Rekan-rekan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan LXI
yang selalu berjuang bersama, memberikan dukungan, semangat dan
motivasi;
10. Seluruh Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan aksi perubahan;
11. Semua pihak yang memberikan dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan
dan penyelesaian Aksi Perubahan ini, yang tidak dapat disebutkan satu per
satu.

Penulis menyadari bahwa Laporan Aksi Perubahan ini belum sempurna dan
masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun
sangatlah diharapkan demi kesempurnaan Laporan Aksi Perubahan ini. Atas saran
dan kritiknya, diucapkan terima kasih. Semoga Laporan Aksi Perubahan ini dapat
memberikan manfaat bagi pembacanya.

Action Leader

Kusnan

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………………………. i


Lembar Persetujuan …………………………………………………………………… ii
Profil Action Leader ……………………………………………………………………. iii
Kata Pengantar ………………………………………………………………………… iv
Daftar Isi ………………………………………………………………………………… vi

A. PENDAHULUAN……………………………………………………………………. 1
B. DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN DALAM MENGOPTIMALKAN
ASESMEN MELALUI APLIKASI SI TAMPAN…………………………………. 4
1. Membangun integritas dan akuntabilitas kinerja organisasi……………..… 4
2. Pengelolaan budaya organisasi………………………………………………. 5
3. Membangun jejaring dan kolaborasi………………………………………..… 7
C. DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN DALAM MENGOPTIMALKAN
ASESMEN MELALUI APLIKASI SITAMPAN………………………………….. 8
1. Capaian dalam perbaikan kinerja organisasi………………………………... 8
2. Manfaat aksi perubahan…………………………………………………….…. 11
D. KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN…………………………………..…… 11
E. KESIMPULAN……………………………………………………………………… 12

vi
A. PENDAHULUAN
Sistem pemasyarakatan merupakan suatu proses pembinaan narapidana
yang didasarkan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Program
pembinaan narapidana di Indonesia diterapkan dengan sistem pemasyarakatan.
Sistem ini telah dicetuskan dan diaplikasikan sejak tahun 1964. Namun
pengaturan sistem tersebut secara sistematis dalam bentuk undang-undang dan
perangkat aturan pendukungnya baru dapat diwujudkan pada tahun 1995,
melalui Undang-undang Nomor 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan. Sistem
pemasyarakatan bertujuan untuk membentuk warga binaan pemasyarakatan
agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan
tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan
masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara
wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.
Tujuan Lembaga Pemasyarakatan pada umumnya yaitu membentuk warga
binaan pemasyarakatan (WBP) menjadi manusia yang seutuhnya, memperbaiki
diri, aktif dalam pembangunan, serta hidup wajar sebagai warga negara dan
bertanggung jawab sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 12
Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan lebih ditegaskan lagi bahwa sistem
pemasyarakatan berfungsi menyiapkan warga binaan pemasyarakatan agar
dapat berintegrasi secara sehat dengan masyarakat, sehingga dapat berperan
kembali sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab dalam
hal pembangunan masyarakat itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa sistem
pemasyarakatan sebagai pelembagaan masyarakat terhadap perlakuan
pelanggar hukum pada hakekatnya merupakan pola pembinaan yang
berorientasi pada masyarakat, yaitu pembinaan yang dilakukan secara terpadu
antara pembina, yang dibina, dan masyarakat. Peran serta masyarakat dan
swasta harus dipandang sebagai suatu aspek yang pokok dari kegiatan
pembinaan, sehingga dapat diperlukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan
lebih lanjut di atur dalam Surat keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia No. 02-PK. 04.10 tahun 1990 tentang pola pembinaan narapidana
atau tahanan Lapas dalam sistem pemasyarakatan selain sebagai tempat

1
pelaksanaan pidana penjara, juga mempunyai beberapa sasaran strategis dalam
pembangunan nasional.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) memiliki fungsi ganda yakni sebagai
lembaga pendidikan dan lembaga pembangunan. Sebagai lembaga pendidikan,
lembaga pemasyarakatan membina narapidana agar menjadi manusia yang
berguna, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berbudi pekerti luhur, mandiri bertanggung jawab, terampil, disiplin,
tangguh, memiliki kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan
fungsi pendidikannya, pelaksanaan pemidanaan tidak lagi hanya sekedar
pemberian efek jera bagi narapidana, tetapi merupakan suatu rehabilitasi dan
reintegrasi sosial yang dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang
dibina, dan masyarakat.
Berdasarkan fungsi Lapas sebagai tempat pelaksanaan pembinaan bagi
narapidana dan tahanan. Lapas Kelas IIB Sleman saat ini melaksanakan
pembinaan kepribadian dan kemandirian. Pembinaan kepribadian dengan
mengembangkan pembinaan pada aspek mental, kesadaran berbangsa dan
bernegara yang diantaranya melalui kegiatan keagamaan. Pembinaan agama
sangat diperlukan guna mendukung terwujudnya kesadaran diri narapidana
sebagai landasan atas tindakan yang akan dilakukan sehari-hari. Pembinaan
agama dipandang sebagai pembinaan paling vital yang perlu diberikan kepada
narapidana, sebab agama membawa pengaruh yang sangat kuat dan mampu
merubah karakter dan prilaku individu.
Selain pembinaan kepribadian, di Lapas Kelas IIB Sleman juga terdapat
pembinaan kemandirian, adapun pembinaan tersebut meliputi, pelatihan Teknik
Otomotif Kendaraan Ringan, pelatihan pertukangan atau meubeler, pertanian
dan perikanan dengan memanfaatkan lahan asimilasi Lapas, program pelatihan
yang disebutkan di atas masih belum dapat berjalan secara maksimal karena
penempatan narapidana dalam pelatihan belum menetapkan indikator minat
maupun keterampilan dari individu WBP. Serta masih banyak lagi permasalahan
lainnya yang menghambat program pembinaan kemandirian di Lapas Sleman.
Pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana harus dilaksanakan dengan
tepat dan efektif agar alasan dan tujuan pembinaan dapat benar dirasakan oleh

2
narapidana tersebut. Sehubungan dengan itu, pelaksanaan pembinaan kepada
narapidana di Lembaga Pemasyarakatan harus didasarkan pada tingkat risiko
dan kebutuhan untuk mengetahui tingkat resiko pengulangan tindak pidana yang
dilakukan.
Mekanisme Assessmen risiko dan Assessmen kebutuhan penting dilakukan
untuk mengetahui tingkat risiko dan kebutuhan setiap narapidana. Pada tahun
2013 dikeluarkanlah Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Assessmen Risiko dan Asesmen
Kebutuhan Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan, dengan adanya peraturan ini
diharapkan pelaksanaan pembinaan kepada warga binaan pemasyarakatan
dapat dilakukan dengan tepat dan efektif sehingga setelah narapidana selesai
menjalani masa pidana di Lapas, mereka siap kembali berbaur dengan
masyarakat.
Terkait dengan permasalahan di atas, maka Laporan Aksi Perubahan (LAP)
ini merupakan hasil akhir dari upaya penulis yang secara sistematis dan
berkesinambungan sejak tanggal 7 Agustus sampai dengan 5 Oktober 2020.
Selama masa pelaksanaan, penulis sebagai pemimpin aksi (action leader) telah
melakukan langkah-langkah strategis untuk mencapai target jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka panjang.
Dalam melaksanakan aksi perubahan, penulis menemukan masalah teknis
maupun non teknis, baik internal maupun eksternal. Namun demikian, target-
target yang telah dirancang dapat penulis laksanakan dengan baik, meskipun
masih ada hal-hal yang perlu disempurnakan.
Laporan ini akan diuraikan secara rinci dengan tahapan-tahapan dan
achievement aksi perubahan sebagai bagian dari pertanggung jawaban peserta
Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan LXI. Besar harapan
penulis, laporan akhir ini akan menjadi titik awal perubahan dan inovasi secara
berkelanjutan dalam rangka untuk meningkatkan kegiatan pembinaan di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman, maupun Lembaga
Pemasyarakatan lainnya. Laporan ini dibuat berdasarkan time schedule,
kemudian dilaksanakan tahapan-tahapan secara rinci untuk disusun menjadi
sebuah laporan tertulis sesuai dengan fakta di lapangan.

3
B. DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN DALAM MENGOPTIMALKAN
ASESMEN MELALUI APLIKASI SI TAMPAN
1. Membangun Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi
Pelaksanaan Aksi Perubahan yang penulis laksanakan dalam rangka
untuk mengoptimalkan Asesmen penempatan pembinaan narapidana melalui
aplikasi SITAMPAN dilakukan dengan salah satu tujuannya adalah
meningkatkan integritas pegawai dan unit bagian sebagai pelayan masyarakat
dalam bidang pembinaan narapidana.
Selama proses pembangunan integritas dan kerjasama dalam proses
asesmen penempatan pembinaan narapidana melalui aplikasi SITAMPAN
dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:
a. Memperkuat rasa tanggung jawab pegawai terhadap penyelesaian tugas
dengan mematuhi seluruh SOP dalam pengelolaan birokrasi.
Beberapa hal yang penulis lakukan adalah memberikan motivasi untuk
selalu bersemangat dalam penyelesaian tugas sebagai tanggung jawab
seorang pegawai atas pekerjaannya. Dalam pemberian motivasi penulis
menekankan kepada seluruh pegawai dengan cara mengadakan rapat
internal maupun pemberian motivasi saat apel pagi pegawai. Penulis juga
menekankan kepada pegawai agar selalu sigap dalam penyelesaian
pekerjaan.
b. Integritas pegawai adalah hal yang sangat penting dalam sebuah
organisasi.
Organisasi yang baik yaitu yang memiliki pegawai dengan integritas yang
tinggi. Integritas tersebut dapat dicerminkan seorang pegawai dalam
memberikan pelayanan yang maksimal kepada Warga Binaan
Pemasyarakatan maupun masyarakat. Untuk mencetak pegawai dengan
integritas yang tinggi, penulis selalu menegaskan bahwasanya kita
seorang pegawai merupakan abdi masyarakat. Selain itu penulis juga
menekankan apabila pegawai dapat menjaga integritasnya dengan tidak
menerima segala jenis pemberian dari warga binaan maupun keluarga
warga binaan, dan masyarakat serta terus berproses dalam mendapatkan
status WBK dan WBBM.

4
c. Memberikan arahan kapada seluruh pegawai untuk bersikap professional
Dalam memberikan pelayanan kepada warga binaan dan keluarganya,
serta kepada publik, maka seluruh pegawai dituntut bersikap profesional
sesuai dengan kode etik petugas pemasyarakatan. Sehingga dalam
melakukan asesmen kepada narapidana sesuai dengan SOP yang
diterapkan. Penerapan SOP yang dilakukan secara professional, akan
menghasilkan output yang sesuai dengan harapan.

Penanaman Tanggung Jawab

Pelaksanaan Integritas

Penanaman Sikap Profesional

Gb.1 bagan Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi

2. Mengelola Budaya Organisasi


Mindset erat kaitanya dengah sebuah pola pikir. Aparatur Sipil Negara
(ASN) tentunya harus memiliki mindset bahwasanya dia adalah abdi Negara
dan pelayan masyarakat, yang bekerja dengan ikhlas untuk kepentingan
masyarakat. Namun pada prakteknya, masih ada saja ASN yang dalam
bekerja kurang profesional, mindset tersebut yang membuat sebuah budaya
kerja yang kurang baik sehingga menyebabkan turunnya indeks kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan pihak organisasi. Oleh karena
itu penulis melakukan beberapa pendekatan guna merubah budaya kerja
lama menjadi budaya kerja yang jauh lebih sesuai dengan azas budaya
organisasi, adapun penjabarannya yaitu:
a. Azas tujuan
Penulis berupaya menekankan kepada seluruh pegawai tentang
pentingnya memahami tujuan dari instansi maupun dari masing masing
5
bagian. Penulis berharap seluruh petugas dapat mentaati dan fokus pada
tugas dan fungsi, sehingga apa yang menjadi tujuan ataupun visi dan misi
organisasi dapat tercapai.
b. Azas Konsensus
Penulis selalu melibatkan pejabat maupun pegawai di bawahnya dalam
pengambilan keputusan maupun saat proses pembuatan Aplikasi
Sitampan. Hal tersebut di maksudkan guna memberikan hak berpendapat
sehingga akan tercapai kesepakatan bersama dan mudah dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab, karena penulis yakin semakin banyak ide
dan gagasan akan menyempurnakan proses pelaksanaan Aksi
Perubahan.
c. Azas Keunggulan
Penulis menekankan dan selalu memberikan penguatan maupun
dukungan kepada seluruh pegawainya untuk selalu mengasah
kemampuan serta menunjukkan performa terbaik yang dimilikinya. Hal ini
juga penulis terapkan kepada diri penulis guna menambah capacity
building dengan terus belajar.
d. Azas Kesatuan
Penulis selalu mengevaluasi kinerja pegawai guna ketercapaian visi
misi organisasi. Reward and punishment diterapkan penulis guna
memberikan apresiasi kepada pegawai yang memiliki kinerja terbaik dan
sebaliknya memberikan teguran dan sanksi kepada pegawai yang memiliki
pegawai yang kurang mendukung visi misi organisasi.
e. Azas Keakraban
Penulis sedang berupaya menciptakan iklim kerja yang nyaman
dengan melakukan pendekatan hubungan intrapersonal, bagian dengan
bagian, pegawai dengan pegawai, dan bagian dengan pegawai. Proses
pembangunan iklim kerja tersebut dilakukan guna menghilangkan skat
antara pegawai maupun antar bagian, sehingga iklim organisasi akan
semakin tercipta dengan baik.

6
f. Azas Integritas
Pendekatan yang dilakukan penulis dalam upaya meningkatkan
integritas pegawai dengan selalu mengingatkan dalam setiap apel pagi
maupun siang, serta setiap ada kesempatan rapat lainnya. Selain itu,
penulis seringkali melakukan sambang ruangan ke masing-masing bagian
serta menanyakan permasalahan yang ada di masing-masing bagian dan
berdiskusi guna memecahkan permasalah yang ada. Pendekatan
kekeluargaan yang diterapkan terbukti dapat meningkatkan integritas
pegawai.
3. Membangun Jejaring dan Kolaborasi
Koordinasi internal maupun eksternal dengan beberapa stakeholder
terus dilakukan guna memantapkan kegiatan aksi perubahan terutama dalam
hal pembuatan Aplikasi SITAMPAN guna menunjang optimalisasi pelaksanaan
asesmen penempatan pembinaan narapidana melalui aplikasi. Adapun
stakeholder yang terkait dalam aksi perubahan ini diantaranya; Pembimbing
Kemasyarakatan dari Balai Pemasyarakatan Yogyakarta, Psikolog dari LBH
Sembada, Programer, serta Kanwil Kemenkumham D.I.Yogyakarta.
Pembuatan jejaring kerja dan kolaborasi dilakukan oleh penulis sebagai bagian
dari langkah dan tugas Aksi Perubahan, diantaranya yaitu:
a. Melakukan koordinasi dengan intern pejabat administrator serta beberapa
pegawai di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman. Koordinasi
tersebut dilakukan guna menyamakan visi dan misi terkait asesmen
penempatan pembinaan narapidana melalui aplikasi SITAMPAN sehingga
diharapkan selain pegawai dapat mendukung aksi tersebut, pegawai juga
turut berkontribusi dalam proses pelaksanaan aksi tersebut.
b. Konsultasi dengan Kantor Wilayah Kemenkumham Yogyakarta khususnya
Divisi Pemasyaratan guna mendapatkan masukan ide, saran, dan
dukungan terkait proses pelaksanaan aksi perubahan.
c. Pihak Bapas Yogyakarta merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan
pelaksanaan aksi perubahan, oleh karena itu kolaborasi dengan Bapas
dilakukan berulang kali dalam proses koordinasi. Sehingga meminimalisir
terjadinya misskomunikasi antara Lapas dan Bapas maupun Psikolog.

7
d. Pihak Psikolog juga menjadi bagian dari pelaksanaan aksi perubahan
tersebut. Proses membangun jejaring yang dilakukan dengan psikolog
terkait pembuatan instrument dalam aplikasi SITAMPAN.
e. Mensosialisasikan penggunaan Aplikasi SITAMPAN kepada beberapa
pihak yang memanfaatkan aplikasi tersebut, yaitu petugas lapas yang
membidangi asesmen.

C. DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN DALAM MENGOPTIMALKAN ASESMEN


MELALUI APLIKASI SITAMPAN
Kegiatan yang telah dilaksanakan akan dijabarkan sesuai langkah –
langkah yang telah dilakukan. Pelaksanaan Aksi Perubahan yang dilakukan
selama kurang lebih dua (2) bulan sesuai dengan target jangka pendek yang
direncanakan dalam Rancangan Aksi Perubahan (RAP). Proses pelaksanaan
aksi perubahan tidak lepas dari beberapa hambatan, namun penulis dengan tim
dapat mengatasi hambatan tersebut guna menyelesaikan target capaian.
1. Capaian dalam Perbaikan Kinerja Organisasi
Capaian dalam perbaikan kinerja organisasi berfokus pada target rencana
awal RAP Jangka Pendek dengan detail proses yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Konsultasi pelaksanaan dengan pimpinan, rapat teknis dengan pegawai
internal Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman
Konsultasi pelaksanaan dengan pimpinan telah dilakukan melalui
berbagai media, baik langsung maupun tidak langsung. Selama masa new
normal penulis selalu komunikasi intensif dengan Kepala Divisi
Pemasyarakatan, sesama Pejabat administrator Lapas, serta lebih intensif
lagi penulis dengan Tim Kerja dan pelaksana asesmen penempatan
pembinaan narapidana melalui aplikasi SITAMPAN.

8
Beberapa aspek dan fokus koordinasi meliputi beberapa hal terkait
dengan Aksi Perubahan yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Asesmen terkait pemilihan anggota TIM kerja asesmen penempatan
pembinaan narapidana melalui aplikasi SITAMPAN.
2) Persiapan sarana dan prasarana pendukung aksi perubahan.
3) Penyiapan anggaran guna pendukung terciptanya optimalisasi
asesmen penempatan pembinaan narapidana dengan aplikasi
SITAMPAN.

b. Koordinasi dengan pihak ke-3


Koordinasi dengan pihak ke-3 dalam hal ini yaitu Balai Pemasyarakatan
Yogyakarta, Psikolog Sembada maupun Programer terkait mekanisme
pembuatan Aplikasi SITAMPAN.
1) Koordinasi dengan Balai Pemasyarakatan Yogyakarta dilakukan
beberapa kali guna menentukan instrumen serta menyamakan persepsi
terkait Aplikasi SITAMPAN. Koordinasi tersebut dihadiri oleh Kepala
Lapas Ka.Subsi Registrasi serta Pembimbing Kemasyarakatan dari
Bapas Yogyakarta.

9
2) Koordinasi dengan LSM Sembada dalam pembuatan instrumen dalam
aplikasi tersebut.

3) Koordinasi dengan Programer terkait pembuatan software aplikasi


SITAMPAN.
c. Penyusunan Tim Kerja
Pelaksanaan aksi perubahan memerlukan dukungan dari internal
Lapas dengan membuat beberapa tim yang memliki tugas pokok dan
fungsi masing-masing. Adapun tim yang dibuat untuk mensukseskan
pelaksanaan Aksi Perubahan yaitu:
1) Tim Aksi Perubahan
2) Tim Penyusun Rencana Aksi Perubahan
3) Tim Pelaporan Aksi Perubahan
4) Tim Pengolah dan Penyaji Data Aksi Perubahan
5) Tim Perumus Kebijakan Aksi Perubahan
6) Tim Teknologi Informasi
7) Tim Penyusun SOP dan Materi Bimtek Aksi Perubahan
d. Pembuatan Aplikasi SITAMPAN
Pembuatan Aplikasi Sitampan dalam proses assesmen penempatan
pembinaan narapidana dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
1) Rapat koordinasi terkait penentuan instrumen
2) Penyusunan instrumen
3) Pemantapan instrumen
4) Pembuatan aplikasi
5) Uji Coba Prototype aplikasi

10
6) Penyelesaian aplikasi

2. Manfaat Aksi Perubahan


Aksi perubahan yang penulis lakukan dipastikan memberikan manfaat
yang nyata, baik bagi internal organisasi, Balai Pemasyarakatan, maupun
lapas dan rutan lain di lingkungan Kantor Wilayah Kemenkumham
Yogyakarta, serta bagi masyarakat secara luas. Berikut ini uraian manfaat
Aksi Perubahan diantaranya:
1. Manfaat Internal
a. Meningkatkan tata kelola birokrasi yang efektif, efisien, dan akuntabel
b. Meningkatkan kualitas pelayanan narapidana guna mendukung
program reformasi birokrasi.
c. Meningkatkan akses data yang cepat, akurat, serta akuntabel, dalam
penempatan pembinaan narapidana pada dimensi psikologi.
2. Manfaat Eksternal
a. Meningkatkan nilai indeks kepuasan masyarakat terhadap lembaga
pemasyarakatan.
b. Meningkatkan kepercayaan publik kepada lembaga pemasyarakatan.
c. Menjadi referensi Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan lainnya.

D. KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN


Aksi Perubahan dalam jangka pendek yang telah dicapai memiliki rangkaian
aksi perubahan dalam jangka menengah dan panjang. Secara garis umum dapat
digambarkan pencapaian jangka pendeknya dan kelanjutan jangka menengah
dan panjang:
1. Capaian Jangka Pendek
a. Terciptanya Aplikasi SITAMPAN.
b. Terbitnya SK Penunjukan Assesor di Lapas Sleman.
c. Terlaksananya proses asesmen penempatan narapidana di bidang
agrikultur melalui aplikasi sitampan.
d. Proses asessmen dapat dilaksanakan secara cepat dan tepat.
2. Capaian Jangka Menengah
a. Penambahan fitur pada aplikasi Sitampan terkait dengan proses

11
pembinaan lanjutan ke Bapas Yogyakarta (rekomendasi PK dalam hal
pembuatan litmas)
b. Proses asessmen dapat dilaksanakan secara cepat dan tepat.
(keterampilan pada keseluruhan pelatihan Giatja)
3. Capaian Jangka Panjang
a. Upgrade Aplikasi Sitampan untuk digunakan secara Regional maupun
Nasional.
b. Proses asessmen dapat dilaksanakan secara cepat dan tepat.
( kepribadian dan keterampilan)

E. KESIMPULAN
Pelaksanaan Aksi Perubahan yang berjudul optimalisasi asesmen
penempatan pembinaan narapidana melalui aplikasi Sitampan di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIb Sleman dapat berjalan dengan baik. Berikut penulis
sampaikan kesimpulan dari laporan aksi perubahan tersebut:
1. Capaian Jangka Pendek yang telah dilaksananakan kurang lebih selama
dua bulan dapat berjalan sesuai rencana. Adapun capaian dari jangka
pendek tersebut:
a. Terbitnya SK Tim Kerja aksi perubahan.
b. Terciptanya Aplikasi Sitampan.
c. Terbitnya SOP tentang asesmen pembinaan narapidana dengan
aplikasi Sitampan.
d. Pembinaan bidang agrikultur mendapatkan SDM warga binaan yang
sesuai dengan minat, bakat, maupun kompetensi yang telah diseleksi
melaui aplikasi Sitampan.
2. Target asksi perubahan jagka menengah yang akan dilaksanakan hingga
akhir tahun 2020 diantaranya:
a. Penambahan fitur dalam aplikasi sitampan yang berupa pembinaan
kemandirian seluruhnya, sehingga di harapkan asesmen penempatan
pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIB Sleman dapat memiliki
SDM yang memang sesuai minat, bakat, maupun kompetensinya.
b. Revisi SOP tentang asesmen pembinaan narapidana

12
3. Target aksi perubahan jangka panjang yang akan dilakukan hingga bulan
Mei 2020 diantaranya:
a. Penambahan fitur integrasi dalam aplikasi Sitampan
b. Aplikasi dapat digunakan di seluruh instansi pemasyarakatan yang
membutuhkan di lingkungan kanto wilayah Yogyakarta.
Beberapa target aksi peubahan tersebut merupakan komitmen penulis dalam
menjalankan tugas dalam jabatanya, sekaligus sebgai bukti pelaksanaan
komitmen dalam menjalankan misi Reformasi Birokrasi.

13
Tahapan Laporan Aksi Perubahan

Timeline No Jenis Kegiatan Hasil Kegiatan Evidences


JULI
Minggu V 1 Rapat Persiapan 1. Penyusunan SK Tim Aksi 1. Nota Dinas, Notula,
Aksi Perubahan Perubahan Daftar Hadir, Foto
2. Membuat jejaring kerja 2. PKS dengan LBH
dengan LBH Sembada, Sembada, Surat
Bapas Kelas I kepada Bapas Kelas
Yogyakarta, dan I Yogyakarta dan
Programer Amikom Programer Amikom
AGUSTUS
Minggu II 1 Rapat Tim Kerja 1. Draft SK Tim Kerja yang 1. Nota Dinas, Notula,
Aksi Perubahan lebih spesifik Daftar Hadir, Foto
2. Membuat permohonan 2. SK Tim Kerja Aksi
bantuan SDM ke Kanwil Perubahan
dalam pembuatan 3. Surat permohonan
aplikasi bantuan ahli IT ke
Kanwil
Minggu III 1 Penyusunan 1. Tersusunnya alat ukur 1. Undangan, Notula,
Instrumen penempatan narapidana Daftar Hadir, Foto
Penempatan 2. Tersusunnya Sub Aspek 2. Tersusunnya Alat
Pembinaan dan Skoring Ukur Penempatan
Narapidana Narapidana
Minggu V 1 Rapat 1. Penyusunan Aspek- 1. Notula, Daftar Hadir
Perkembangan aspek Indikator 2. Instrumen Alat Ukur
Terbaru 2. Penyelesaian Instrumen
Penyusunan
Instrumen Alat
Ukur
2 Konsultasi 1. Penjelasan kepada 1. Foto
dengan Mentor Mentor terkait 2. Draft Revisi Laporan
perkembangan aplikasi
2. Saran dan Masukan
Mentor
3 Pembahasan 1. Aplikasi Sitampan dalam 1. Nota Dinas, Notula,
Aplikasi proses pembuatan, Daftar Hadir, Foto
Sitampan setelah perbaikan segera 2. Screenshot Aplikasi
dapat di lounching kan
2. Dalam aplikasi Sitampan
sudah ada instrument
dan skoring
4 Konsultasi 1. Saran dan Masukan 1. Screenshot Hasil
dengan Coach Coach dan Mentor Konsultasi
dan Mentor 2. Awal Penyusunan 2. Draft awal Laporan
secara virtual Laporan Aksi Perubahan Aksi Perubahan
SEPTEMBER
Minggu II 1 Konsultasi Peyusunan Laporan Tahap I 1. Foto
dengan Coach 2. Draft Laporan Aksi

14
secara virtual Perubahan
2 Uji Coba Aplikasi Sitampan Foto Uji Coba Aplikasi
Prototype
Aplikasi
Sitampan
3 Rapat 1. Perbaikan Aplikasi 1. Nota Dinas, Notula,
Perkembangan Sitampan Daftar Hadir, Foto
Aplikasi dan 2. Draft Laporan Aksi 2. Draft Revisi Laporan
Pelaporan Aksi Perubahan Akhir Aksi Perubahan
Perubahan
Minggu III 1 Rapat Draft laporan Aksi Perubahan Semi Final
Penyelesaian
Laporan Aksi
Perubahan
Minggu IV 1 Finishing 1. Naskah Laporan Aksi Final
Laporan Aksi Perubahan
Perubahan 2. PPT dan Video
Paparan

15
PANDUAN PENGGUNAAN
APLIKASI SITAMPAN
Lembaga pemasyarakatan kelas iib sleman

16
Contents

Akses dan Login ke Dashboard Admin Aplikasi Sitampan ……………………………………. 3

Halaman Depan ……………………………………………………………………………………………….. 5

17
Akses dan Login ke Dashboard Admin Aplikasi Sitampan

Berikut tahapan dalam mengakses dan login ke Dashboard Aplikasi Sitampan :

1. Dalam menggunakan aplikasi Sitampan, anda bias mengakses ke URL:


http://sitampan.axiomxlabs.com

Masukkan email dan password sesuai akun anda.

Setelah itu anda akan diarahkan ke halaman awal (Home Page).

18
Halaman Depan
Pada halaman depan aplikasi Sitampan berisi menu yang mencakup :
 Profil
 Manajemen User
 Master Data
 Asesmen
 Laporan

Profil
Berisi pembuatan username dan password untuk asesor

19
Manajemen User
Manajemen User berisi data asesor yang telah dibuatkan username dan password

Master Data
Master Data merupakan menu yang berisi sub menu yaitu :
 Ketrampilan berisi berbagai kategori ketrampilan
 Narapidana berisi data narapidana yang akan diasesmen
 Asesor berisi data asesor yang telah memiliki akses untuk membuka aplikasi
sitampan

20
2. Untuk menambah fitur ketrampilan klik Master Data dan pilih sub fitur
Keterampilan lalu klik tombol +ADD ITEM

3. Untuk menambah data narapidana yang akan diasesmen klik Master Data lalu
pilih sub fitur Narapidana dan klik tombol +ADD ITEM

21
4. Untuk menambah data asesor baru klik Master Data lalu pilih sub fitur Asesor
dan klik tombol +ADD ITEM

22
5. Untuk memulai proses asesmen klik tombok Asesmen lalu isi tanggal dan pilih
narapidana yang akan diasesmen lalu klik tombol O Mulai

23
6. Setelah tombol mulai diklik akan muncul fitur seperti diatas yaitu data
narapidana yang akan diasesmen

7. Selanjutnya dibawah data narapidana akan muncul Instruksi yang akan


dibacakan oleh asesor untuk narapidana yang akan diasesmen

24
8. Dalam asesmen terdapat beberapa pertanyaan yang akan dijawab oleh
narapidana. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan mengukur aspek kognitif,
aspek kepribadian dan aspek sikap kerja pada narapidana selain itu akan
terdapat fitur observasi dan wawancara yang akan dinilai oleh asesor.
Terdapat pilihan jawab yaitu Tidak pernah, Jarang, Sering, Selalu sesuai
dengan kondisi masing masing narapidana, tidak ada jawaban benar atau
salah.

25
26
27
28
29
9. Pada fitur observasi diisi oleh asesor. Asesor akan memberikan penilaian
berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada narapidana.

30
10. Setelah selesai melakukan asesmen klik tombol O Selesai

11. Untuk melihat hasil asesmen klik fitur Laporan, akan tampak hasil asesmen
narapidana yang bersangkutan sesuai di bidang apa. Untuk melihat detil tiap
aspek yang diukur/dinilai klik tanda

31
12. Untuk mengakhiri proses asesmen klik tombol sign out

32
CONTOH UJI COBA PENGGUNAAN APLIKASI SITAMPAN

33
34
35
36
37
38
39
40

Anda mungkin juga menyukai