DOSEN LAPANGAN
DISUSUN OLEH
Athifur Rohman
201520012
FAKULTAS DAKWAH
2023
1
2
KATA PENGANTAR
Laporan ini merupakan bukti atas dilaksanakannya PPL. Laporan ini tidak
akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu secara khusus
mahasiswa PPL mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
Atas segala bantuan yang telah diberikan, kami berharap semoga Allah
SWT memberkahi dan membalasnya dengan kebaikan berlimpah. Kami sadari
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik itu dari praktik
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1
BAB I .................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 5
A. Latar Belakang Praktikum............................................................................... 5
B. Setting/Tempat dan Waktu Praktikum ........................................................... 8
1. Tempat Praktikum ......................................................................................... 8
2. Waktu Praktikum .......................................................................................... 8
C. Tujuan dan Sasaran Praktikum....................................................................... 8
D. Pemilihan Intervensi dan Alasan ..................................................................... 9
E. Landasan Teoritis Intervensi ............................................................................ 9
BAB II .............................................................................................................................. 22
GAMBARAN UMUM LEMBAGA ............................................................................... 22
A. Profil Lembaga ................................................................................................ 22
1. Profil Lapas Kelas IIA Serang ................................................................ 22
2. Kondisi Geografis dan Demografi .......................................................... 23
3. Motto, Visi dan Misi Lembaga ................................................................ 23
4. Program Integritas dan Remisi WBP ..................................................... 24
5. Kegiatan Pembinaan Kemandirian dan kepribadian WBP ................. 25
6. Program Inovasi Pembinaan Layanan Peduli Disabilitas dan............. 25
7. Dinamika Praktikan dengan Lembaga .................................................. 28
BAB III............................................................................................................................. 32
TAHAPAN PROSES PRAKTIKUM ............................................................................ 32
A. Uraian Proses Praktikum ............................................................................... 32
A. Konseling Individual ................................................................................ 33
A. Bimbingan Kelompok .............................................................................. 41
B. Layanan Informasi ................................................................................... 42
BAB IV ............................................................................................................................ 44
PENUTUP ........................................................................................................................ 44
A. Kesimpulan ............................................................................................... 44
B. Saran.......................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 46
LAMPIRAN..................................................................................................................... 48
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktikum
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan
Pancasila sebagai landasan Negara UUD NKRI 1945 merupakan konstitusi
dan landasan hukum tertinggi bangsa Indonesia yang menjadi dasar
pembentukan peraturan atau undang-undang yang mengatur suatu
kepentingan publik yang pada hakekatnya merupakan suatu regulasi sebagai
bagian dalam mengatur setiap hajat hidup masyarakat artinya konstitusi
memberikan jaminan perlindungan hukum bagi setiap masyarakat tidak
hanya memberikan perlindungan amanah konstitusi yang dituangkan dalam
berbagai regulasi yang dapat memberikan bentuk pembinaan kepada setiap
lembaga negara khususnya Lembaga Pemasyarakatan1. Penjatuhan pidana
bukan semata-mata sebagai upaya pembalasan dendam, namun yang paling
penting ialah sebagai upaya pemberian bimbingan dan pengayoman.
Pengayoman kepada masyarakat sekaligus kepada terpidana sendiri agar
menjadi insaf dan dapat menjadi anggota masyarakat yang baik.
Demikianlah konsepsi baru mengenai pemidanaan bukan lagi sebagai
penjeraan berkala namun sebagai upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial.
Konsepsi tersebut di Indonesia disebut sebagai sistem pemasyarakatan.2
1
Roni Sulistyanto Luhukay. Pemenuhan Jaminan Kesehatan Oleh Perusahaan Dalam Perspektif
Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2013. Jurnal Ilmiah Living Law E-issn 25501208 Volume 13
Nomor 2, Juli 2021.
2
Bahrudin Agung Permana Putra, Paham Triyoso. Peranan Kejaksaan Dalam Melakukan
Pengawasan Terhadap Narapidana Ynag Memperoleh Pembebasan Bersyarat (Studi Di
Kejaksaan Negeri Malang). Malang, Jurnal Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Hlm1
5
arah dan batas serta cara pembinaan warga binaan pemasyarakatan
berdasarkan Pancasila yang dilaksanakan secara terpadu antara Pembina,
yang dibina dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas warga binaan
pemasyarakatan agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak
mengulangi tindak pidana, sehingga dapat diterima kembali oleh
lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan
dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.3
Agar terwujudnya peranan lembaga pemasyarakatan di butuhkan tindakan
tegas dan menjadi teladan sehingga dapat terwujudnya negara Indonesia
sebagai negara hukum untuk itu keberadaan negara Indonesia sebagai
negara hukum harus di buktikan dengan eksisnya lembaga-lembaga
kekuasaan negeri.4
Dalam sebuah lembaga pemasyarakatan, seorang narapidana
mengalami beberapa dampak bagi dirinya. Dampak yang dapat diperoleh
ketika seseorang telah divonis dan berada di lapas biasanya adalah
kesehatan jiwa, kecemasan, pertengkaran antar anggota lapas, aturan yang
berlaku di lapas, hubungan antara narapidana dengan petugas lapas, dan
banyak permasalahan lainnnya tentunya dibutuhkan layanan konseling.
Tujuannya dari adanya lembaga pemasyarakatan adalah untuk membina
orang-orang untuk sepenuhnya menyadari kesalahan, memperbaiki diri,
tidak melakukan hal yang dapat meresahkan agar dapat lagi diterima oleh
masyarakat, dapat berperan sebagai bagian dari dalam pembangunan dan
hidup mandiri sebagai manusia warga negara yang taat aturan dan norma.
3
Ibid.
4
Roni Sulistyanto Luhukai, Independensi Kekuasaan Pasca Amandemen UUD 1945 Dan
Relevansinya Bagi Penegakan Hukum Berkeadilan, Jurnal Jurisprudentie. UIN Alaudin Makassar,
Volume 6. No 1. Juni 2019, hlm 136.
6
individu untuk memenuhi kebutuhan hidup yang bermakna, merasa aman,
membutuhkan cinta dan rasa hormat, memiliki harga diri, membuat
keputusan dan mengembangkan diri, seorang konselor bersedia
mendengarkan kisah hidup klien, keinginannya, kegagalan, perasaan, dan
tragedi yang dia alami dalam hidupnya, serta masalah yang dia hadapi.
7
B. Setting/Tempat dan Waktu Praktikum
1. Tempat Praktikum
2. Waktu Praktikum
Adapun sasaran dari kegiatan praktikum ini adalah warga binaan Lapas
Kelas IIA Serang.
8
D. Pemilihan Intervensi dan Alasan
Intervensi atau teori yang penulis gunakan di Lapas Kelas IIA Serang ada
tiga layanan, yaitu layanan konseling individual, bimbingan kelompok, dan layanan
informasi.
Layanan yang pertama yang digunakan yaitu konseling individual. Alasan
menggunakan layanan tersebut karena dengan konseling individual klien bisa
dengan bebas menceritakan apa yang sedang ia rasakan tanpa ada perasaan takut
ceritanya akan diketahui orang lain, karena pelaksanaan konseling individual
dilakukan hanya dua orang yaitu antara klien dan konselor secara langsung atau
face to face.
5
‘Konseling Individual : Teori Dan Praktek / Penulis, Prof. DR. H. Sofyan S. Willis, M.Pd. |
OPAC Perpustakaan Nasional RI.’ <https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1323728>
[accessed 3 September 2023].
9
pengentasan masalah klien, dan upaya mengembangkan pribadi klien
dalam menjadikan diri klien yang bisa beradaptasi dan dapat melakukan
penyesuaian dengan lingkungan sosial dengan normal.
6
Maya Puspitasari, penerapan layanan konseling individual untuk mengatasi korban bullying di
kelas VIII SMP swasta muhammadiyah tebing tinggi, universitas muhamadiyah sumatera utara
2020
10
Konseling individu mempunyai dua tujuan. Yang pertama tujuan
umum yaitu agar konseli dapat merubah perilakunya kea rah yang lebih
baik, melalui terlaksananya tugas perkembangan dan pertumbuhan
secara optimal, kebahagiaan dan kemandirian hidup. Sedangkan secara
khususnya tujuan konseling individu tergantung pada permasalahan
yang sedang konseli hadapi.7
1) Asas Kerahasiaan
Segala sesuatu yang dicurahkan oleh konseli kepada konselor
akan dijaga kerahasiaannya dan tidak ada orang lain yang
mengetahui terlebih lagi menyangkut permasalahan konseli.
2) Asas Kesukarelaan
Proses pelaksanaan konseling harus berlangsung atas dasar
kesukarelaan konseling dan tidak ada keterpaksaan antara konseli
dan konselor.
3) Asas Keterbukaan
Dalam proses pelaksanaan konseling sangat dibutuhkan
keterbukaan antara konseli dan konselor agar memudahkan dan
melancarkan proses konseling dalam pengentasan masalah konseli.
4) Asas Kenormatifan
Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling tidak boleh
bertentangan dengan norma-norma yang berlaku, baik itu ditinjau
7
Hartono dan Boy Soedarmaji, Psikologi Konseling, (Jakarta: aparenadamedia Group, 2012).
11
dari norma hukum/Negara, norma adat, norma ilmu, norma agama,
maupun kebiasaan sehari-hari.
5) Asas keahlian
Usaha bimbingan dan konseling perlu dilakukan asas keahlian
secara teratur dan sistematik dengan prosedur, teknik dan alat
(instrumentasi bimbingan dan konseling) yang memadai.
12
4) Tahap akhir konseling (tahap tindakan)
Pada tahap konseling ditandai beberapa hal, yaitu:
A. Konseling Realita
13
pilihannya tersebut dalam masa sekarang maupun pada masa yang akan datang
dan meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam penelitian ini, tujuan konseling
realita adalah untuk membentuk pribadi yang mampu menerima dirinya,
menyesuaikan diri terhadap lingkungan, percaya diri, mampu berpikir positif
dan mampu menerima masukan baik itu berupa saran ataupun kritik dari orang
lain sehingga memiliki kapasitas untuk menghadapi segala tantangan
permasalahan hidup.
14
pada dirinya sendiri (self oriented). Penerimaan diri sangat berhubungan erat
dengan konsep diri karena penerimaan dirimemiliki peranan yang penting
dalam pembentukan konsep diri dan kepribadian yang positif.
B. Client Center
a. Pengertian Client Center
8
Corey, Gerald; Kuswara, E. (1988). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi
/Gerald Corey; penerjemah E. Koeswara. Bandung :: Eresco,.
15
kesempatan klien untuk menyampaikan masalah dan mengambil
keputusannya 2. Membantu klien untuk bertanggung jawab dan berani
mengambil keputusan sendiri.9
1. Bimbingan Kelompok
a. Pengertian Bimbingan Kelompok
Menurut Prayitno Bimbingan Kelompok adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika
kelompok.10 Hal ini berarti bahwa semua peserta yang terlibat dalam
kegiatan kelompok saling berinteraksi, mengeluarkan pendapat secara
bebas dan terbuka, menanggapi, memberi saran, dan lain-lain. Interaksi
yang berlangsung secara bebas dan terbuka ini mulai sejak tahap
pembentukan hingga tahap pengakhiran. Hal ini senada dengan pendapat
Romlah yaitu bimbingan kelompok adalah proses pemberian bantuan yang
diberikan pada individu dalam situasi kelompok.11 Artinya dalam
memberikan bantuan terhadap indvidu, digunakan pendekatan kelompok
sehingga masing-masing individu dapat saling berinteraksi satu dengan
yang lainnya.
2 9
Ulfa, Danni Rosida. Journal Model Pendekatan Konseling Client-Centered Dan Penerapannya
Dalam Praktik.
17-18
10
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta:
Ghalia Indonesia. Hlm 178
11
Romlah. 2006. Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok. Malang: U.M,. hlm3
16
a) Tujuan Umum
b) Tujuan khusus
1) Topik Bebas
12
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta:
Ghalia Indonesia. Hlm 2-3
17
Dalam bimbingan kelompok para anggota bebas
mengemukakan segala pikiran dan perasaan dalam kelompok.
Selanjutnya apa yang disampaikan mereka dalam kelompok
iulah yang akan menjadi pokok bahasan kelompok.
2) Topik Tugas
13
Ibid. hlm 24-25
18
serta merencanakan kegiatan selanjutnya.14
2. Layanan Informasi
a. Pengertian Layanan Informasi
Menurut Nursalim (2002:22), layanan informasi adalah kegiatan
bimbingan yang bermaksud membantu individu untuk mengenal
ligkungannya.tujuan layanan informasi ini untuk membekali individu dengan
berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan
mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan
masyarakat.15
Prayitno (2004: 260-261), mejelaskan ada tiga alasan utama mengapa
pemberian informasi perlu diselenggarakan. Pertama, membekali individu
dengan berbagai pengetahuan tentang lingkungan yan diperlukan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan sekitar,
pendidikan, jabatan, maupun sosial budaya. Layanan informasi berusaha
merangsang individu untk dapat secara kritis mempelajari berbagai informasi
berkaitan dengan hajat hidup dan perkembangannya. Kedua, memungkinkan
individu dapat menentukan arah hidupnya. Syarat dasar untuk mennetukan
arah hidup adalah apabila ia mengetahui apa (informasi) yang harus dilakukan
serta bagaimana bertindak secara kreatif dan dinamis berdasarkan atas
informasiinformasi yang ada itu. Ketiga, setiap individu adalah unik. Keunikan
itu akan membawakan pola-pola pengambilan keputusan dan bertindak yang
berbeda-beda disesuaikan dengan aspek-aspek kepribadian masing-masing
individu.16
14
Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok. Padang: Uiversitas
Negeri Padang.
15
Nursalim, M dan Suradi. 2002. Layanan Bimbingan dan Konseling. Surabaya: Unesa University
Press.
16
Prayitno. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:PT Rineka Cipta, 2004. Hlm 260261
19
Layanan informasi bertujuan untuk pengembangan kemandirian,
pemahaman dan penguasaan individu terhadap informasi yang diperlukan akan
memungkinkan individu:
17
Tohirin. 2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis integrase) Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada. Hlm 147-148
18
Prayitno. 2012. Jenis layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: UNP, 2012. Hlm. 50-
51
19
Prayitno. 1987. Profesionalisme Konseling dan Pendidikan Konselor, Jakarta: Depdikbud Dirjen
Dikti Proyek Pengembangan LPTK
20
1. Fungsi pemahaman
2. Fungsi Pencegahan
3. Fungsi Pengentasan
Fungsi ini akan menghasilkan teratasinya banyak masalah yang
dialami oleh individu.
21
BAB II
A. Profil Lembaga
1. Profil Lapas Kelas IIA Serang
22
2. Kondisi Geografis dan Demografi
Berdasarkan data BPS Kota Serang, pada tahun 2019 terjadi kenaikan
jumlah penduduk Kota Serang berjumlah 643.205 jiwa dengan tingkat
kepadatan penduduk rata-rata sebesar 2.411 jiwa/ km2. Jumlah penduduk
tersebut mengalami peningkatan sebanyak 12/204 jiwa dari tahun 2013 yang
berjumlah 631.101 jiwa atau meningkat sekitar 2% wilayah kerja Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Serang terdiri dari beberapa etnis yaitu Banten 69%,
Jawa 22%, Batak 6%, Betawi 2%, Bugis 1%.
• Visi
23
tinggi, guna meningkatkan mutu pelayanan pembinaan di dalam Lembaga
Pemasyarakatan.”
• Misi
24
5. Kegiatan Pembinaan Kemandirian dan kepribadian WBP
a. Berkebun
b. Konveksi
c. Pangkas rambut
d. Bengkel
e. Kerajinan
f. Produksi jahe merah instan JAILS
Kegiatan pembinaan kepribadian merupakan program pembinaan WBP
dibidang kepribadian yang diharapkan untuk meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan, pendidikan kewarganegaraan, budi pekerti, kesehatan dan kebugaran
WBP Kegiatan pembinaan kepribadian WBP diantaranya:
a. Keagamaan
b. Pramuka
c. Kesenian
d. Olahraga
25
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2018 tentang perlakuan bagi tahanan dan
narapidana lanjut usia. Adapun Layanan Dilan Care terdiri dari terdiri dari 9
layanan turunan, yaitu Wisma Dilan, Lakon Dilan, Lapak Dilan, Saran Dilan,
Pendiri Dilan, Lasser Dilan, Laku Dilan, Lama Dilan, Potret Dilan.
26
penyakit. Hasil yang dicapai dalam layanan ini adalah kondisi
kesehatan WBP disabilitas dan lanjut usia selalu terpantau
sehingga dapar meminimalisir adanya gangguan kesehatan.
27
Layanan kunjungan yang diberikan secara khusus dengan
beberapa kemudahan dan fleksibilitas sebagai dukungan lapas
terhadap WBP disabilitas dan lanjut usia serta terdapat tempat
kunjungan khusus. Hasil yang dicapai dlam layanan ini adalah
WBP disabilitas dan lanjut usia dapat melaksanakan kunjungan
khusus sesuai dengan kebijakan lapas.
28
Serang. Sehingga, pelaksanaan layanan yang sebelumnya sudah direncanakan
harus diubah menyesuaikan pihak Lembaga.
29
STRUKTUR ORGANISASI LAPAS KELAS II A SERANG
SK. MEN.KEH RI No.M.16-PR.07.03 TAHUN 1985
KALAPAS
FAJAR NUR CAHYONO, A.Md.I.P.,S.Sos.,M.Si.
30
STRUKTUR ORGANISASI SUB SEKSI
BIMBINGAN KEMASYARAKATAN DAN
PERAWATAN
KASUBSI BIMASWAT
Reza Ikhwan Purnama, S.Tr.Pas
STAF STAF
STAF
BIMASWAT BIMASWAT
BIMASWAT
Agum Mashari dr. Frisna Mariana
Sukarna, S.P
Sanjaya Panjaitan
STAF
STAF BIMASWAT STAF
BIMASWAT Dede BIMASWAT
Arif Nurhasan Romandayani, Saeful Bahri
Amd.Kep.
STAF STAF
BIMASWAT BIMASWAT
Prihambodo Dwi Erna Rahayu
Prasongko,S.Tr.Pas. Ningsih, Amd.Kep.
31
BAB III
32
Selama pelaksanaan Praktium Profesi Lapangan berjalan, penulis
melaksanakan beberapa layanan, yaitu layanan konseling individual, bimbingan
kelompok dan layanan informasi. Layanan konseling individual dilaksanakan di
ruang aula Bersama 6 klien dengan masalah yang beragam.
A. Konseling Individual
1. Klien TG
a. Identitas klien
Nama : TG
Usia : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Domisili : Serang
33
e. Tahapan layanan konseling individual
1) Tahap Awal
Pada tahap ini, konselor berusaha membangun hubungan baik
dengan konseli yaitu dengan attending agar konseli merasa
nyaman dengan konselor dan juga membuat rasa aman agar
konseli timbul rasa percaya dan juga terbuka.
2) Tahap Inti
Pada tahap ini, konselor menggali lebih dalam permasalahan
yang dialami oleh konseli. Dimulai dengan asal-muasal
permaslahan konseli. Pada tahap ini konselor menggunakan
pendekatan realita dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku
agar konseli bisa bersikap realistis. Pada tahap ini konsleor tidak
terlalu banyak mendorong. Karena konseli terbuka menceritakan
semua masalah yang dialaminya.
3) Tahap Akhir
Pada tahap ini, konselor memberikan kesimpulan mengenai
permasalahan konseli. Dan konseli juga merasa lega di dasarkan
pada saat proses konseling konseli mempunyai rencana
berdagang setelah bebas nanti dan berkomitmen untuk tidak
mengulangi kesalahannya. Setelah itu konselor memberikan
lembar laiseg.
f. Hasil Yang Dicapai
Tg merasa lega karena setelah melakukan proses layanan, tg
memikirkan konsep rencana setelah bebas nanti yaitu ingin
berjualan usaha kelapa. Dan menyadari bahwa keluarganya tidak
menjenguk karena perbuatannya yang salah dan Tg menerima hal
itu.
2. Klien Ag
a. Identitas Klien
Nama : Ag
Usia : 28 Tahun
34
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Domisili : Serang
b. Deskripsi masalah yang dikeluhkan
Ag merupakan seorang yang bekerja sebagai pedagang daging di
pasar rau. Diketahui ag terjerat kasus judi togel yang menjadikan ag
menjalani hukuman di Lapas Serang ini. Adapun masalah yang
dikeluhkan oleh ag sendiri yaitu mengalami kurang pendengaran akibat
di pukuli pada saat ag berada di porles karena di pukul di bagian telinga
sehingga mengalami kurang pendengaran dan membuat ag merasa malu
serta dendam terhadap orang yang membuatnya kurang mendengar.
c. Diagnosis
Ag menyesal karena hanya bermain judi yang pada saat itu hanya
memasang kecil dan harus ketangkap sehingga ag menjalani masa
hukuman dan di tambah karena kejadian itu ag harus mengalami bully
yang mengakibatkan pendengarannya berkurang sebelah. Dan juga
merasa kasihan terhadap orang tua harus bekerja yang sebelumnya itu
dilakukan oleh ag. Dan ag ini masih dendam terhap orang yang
memukulinya.
d. Tujuan Konseling
Tujuan konseling yaitu agar ag melupakan dan menghilangkan rasa
dendamnya agar ag tidak menyelimuti rasa dendam karena khawatir jika
saat bebas dan ag masih mempunyai dendam tentunya sangat tidak baik
untuk ag sendiri. Dan lebih memikirkan ag dan keluarganya.
e. Tahapan layanan konseling
1) Tahap Awal
Pada tahap ini, konselor mengawali dengan attending dengan
tujuan konseli terbuka dan merasa nyaman bercerita mengenai
permasalahannya.
2) Tahap Inti
35
Pada tahap ini, konselor memperdalam permasalahan yang
dialami oleh konseli dengan menggunakan pendekatan realitas
dengan tujuan mengubah tingkah laku konseli agar bisa bersikap
realistis.
3) Tahap Akhir
Pada tahap ini, konselor memberikan laiseg kepada konseli serta
membuat kesimpulan pada layanan ini kepada konseli dan
konselor merasa bahwa konseli sedikit menghilangkan masa
lalunya ini didasarkan bahwa konseli menerima semuanya dan
focus kepada pengembangan diri konseli yaitu dengan belajar
ngaji di Lapas.
f. Hasil Yang Dicapai
Ag merasa bahwa dendamnya selama inni hanya membuat dirinya
semakin jatuh, dan ag menyadari bahwa hukum karma itu ada dan
mencoba untuk memaafkan semuanya. Adapun hal lainnya yaitu ag
bisa memperdalam ilmu agamanya di lapas dengan belajar ngaji
bersam WBP lainnya.
3. Klien AP
a. Identitas Klien
Nama : AP
Usia : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Domisili : Jakarta
b. Deskripsi Masalah yang dikeluhkan
AP merupakan seorang yang bekerja sebagai karyawan swasta
sebelumnya. Diketahui Ap terjerat kasus Narkoba yang membuat
dirinya bersalah terutama terhadap orang tuanya karena perbuatannya
orang tuanya harus mengeluarkan uang hingga ratusan juta rupiah untuk
membantu Ap mengurus kasusnya ini dan membuat Ap malu dan
menyalahkan dirinya sehingga mengalami overthinking yang berlebihan
36
akibat hal ini juga membuat hubungan Ap dengan orang tuanya menjauh
dan seih karena jarang dijenguk oleh orang tua dan keluarganya.
c. Diagnosis
Ap mengalami overthinking dan setiap saat menyalahkan dirinya
sendiri terkadang sedih karena teman-temannya di lapas di kunjungi
oleh keluarganya sedangkan Ap tidak sehingga membuat dirinya
menutup diri.
d. Tujuan Konseling
Tujuan konseling yaitu memberikan dorongan kepada Ap untuk
menyadari dirinya dan tentunya agar Ap harus melihat semua masalah
yang dihadapinya merupakan salah dan berkomitmen setelah bebas
nanti untuk berhenti menajdi pemakai dan pengedar agar tidak
terjerumus kedua kalinya.
e. Tahapan Layanan Konseling Individual
1) Tahap Awal
Pada tahap ini konselor mengawali proses layanan dengan
melakukan penstrukturan, attending denga tujuan agar knseli
merasa aman dan bisa terbuka untk menceritakan masalah yang
dialaminya.
2) Tahap Inti
Pada tahap ini, memperdalam permasalahan konseli dengan
pendekatan realitas. Dengan tujuan mengubah tngkah laku
konseli dan menyhiapkan rencana kedepannya setelah bebas.
3) Tahap akhir
Pada tahap ini, konseli merasa lebih baik dan lega setelah
melakukan proses layanan dan konseli memikirkan rencana
setelah bebas nantinya untuk menjadi lebih baik dan menebus
kesalahan nya terhadap keluarganya.
f. Hasil Yang Dicapai
4. Klien RD
37
a. Identitas Klien
Nama : Rd
Usia : 28 Tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Agama : Islam
Domisili Serang
b. Deskripsi masalah yang dikeluhkan
c. Diagnosis
Rd merasa asing dan takut untuk kenal orang baru karena masa
lalunya rd dijebak oleh teman mainnya sehingga harus mendekam di
lapas.
d. Tujuan konseling
Tujuan konseling pada Rd ini yaitu membuat rd bisa melupakan
masa lalunya dan mengendalikan dirinya dalam memilih teman agar
bisa mengurangi rasa kecemasannya.
e. Tahapan Layanan Konseling
1) Tahap Awal
Pada tahap ini,konselor mengawali proses konsleing dengan
membangun hubungan dengan konseli menggunakan attending
agar konslei merasa aman dan nyaman serta jalannya layanan
konsleing ini berjalan baik.
2) Tahap Inti
Pada tahap ini, konselor memperdalam masalah yangb
dihadapi konseli agar bisa bercerita dengan pendekatana client
centered agar konslei bisa mengaktualisasi dirinya dan bisa
mengontrol dirinya.
38
3) Tahap Akhir
Pada tahap ini, konselor memberikan kesimpulan dan
konseli merasa lega didasarkan pada bahwa konseli mencoba
membuka dirinya dalam bersosialisasi agar nanti setelah bebas
konseli bisa berbaur dengan lingkungan masyarakatnya.
5. DD
a. Identitas Klien
Nama : DD
Usia : 33 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Domisili : Ciomas
b. Deskripsi masalah yang dikeluhkan
DD merupakan seorang yang mempunyai anak berumujr 7 tahun
akan tetapi harus berpisah oleh istrinya karena kasusnya. Sehingga dd
kangen terhadap anaknya akan tetapi anaknya tidak diperbolehkan
ketemu oleh mantan istrinya.
c. Diagnosis
DD sering melamun dan merindukan anaknya serta keluarganya
d. Tujuan Konseling
Memberikan doronga kepad Dd untuk mengikhlaskan apa yang
sudah terjadi dengan pendekatan realitas. Dan berhenti menyalahkan
dirinya sendiri.
e. Tahap Layanan Konseling
1) Tahap Awal
Pada tahap ini, konselor membangun hubungan yang baik
dengan konseli dengan mengunnakan attending dan penstruskturan
agar konseli merasa nyaman dan aman dan bisa tebruka mengenai
maslah yang dialaminya.
2) Tahap Inti
39
Pada tahap ini, kosnelor memperdalam maslaah yang
dihadapinya dengen pendekatan realitas agar konseli
mmemfokuskan dirinya untuk rencan setelah bebas nantinya.
3) Tahap Akhir
Pada tahap ini, konselor menyimpulkan layanan ini dan konslei
merasa lega bisa bercerita masalahnya kemudian juga konseli
memikirkan masa depannya nanti setelah bebas untuk Kembali
bekerja dan tidak menyiakan waktu yang habis sebelumnya.
6. Klien R
a. Nama : R
Usia : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Domisili : Serang
b. Deskripsi Masalah
R merupakan seorang ayah yang mempunyai 3 anak, r
sendiri terjeart kasus penganiayaan r sering overethinking yang
berlebih karena rindu keluarganya.
c. Diagnosis
Konseli selalu overthinking dan merindukan keluarganya
yang membuatnya di lapas sedih dan menyesali perbuatannya
karena anak-anaknya kehilngan sosok ayah dan tidak bisa
menafkahi keluarganya.
d. Tujuan
Tujuan konsleing ini yaitu membuat r merasa baik dan
berhenti memikirkan masalahnya dan menerima semuanya dengan
pendektaan realitas dengan tujuan r bisa menerima dirnya dan
memikiran rencana kedepannya.
e. Tahapan layanan Konseling
1) Tahap Awal
40
Pada tahap ini, konselor mengawali dengan penstrukturan
dan attending agar konseli merasa aman dan nyaman
2) Tahap Inti
Pada tahap ini, konselor memperdalam mengenai masalah
konseli dengan pendeketan realitas agar konseli menerima
semuanya dan merubah perilakunya
3) Tahap akhir
Pada tahap ini, konselor menyimpulkan layanan ini dan
konslei merasa lega dan juga menemukan solusi atas dirinya
sendiri yaitu dengan berubah lebih baik sertab memikirkan
rencana kedepannya. Dan r ini mempunyai rencana yaitu
berjualan di blog agar keluargnay tidak usah mengirim uang
kepadanya.
A. Bimbingan Kelompok
Program yang dilanjutkan di lapas Kelas II A Serang selanjutnya yaitu
Layanan Bimbingah Kelompok. Dimana dalam layanan ini penulis menjadi
pemimpin dan 5 orang WBP menjadi anggota kelompok . Adapun topik tugas
pada bimbingan kelompok kali ini yaitu tentang “Kepekaan Diri dan Sosial”
dengan harapan agar para WBP dapat memahami pentingnya kepekaan diri dan
juga terhadap lingkungan sosial, serta juga mengetahui bentuk-bentuk kepekaan
diri dan sosial terhadap WBP di lingkungan Lapas khususnya. Adapun Teknik
yang digunakan pada layanan ini yaitu Teknik diskusi. Dimana Teknik diskusi
ini bisa mendorong para anggota kelompok berinteraksi dengan anggota lainnya
mengenai tema pada bimbingan kelompok kali ini. Bimbingan kelompok
dilaksanakan selama 1 x 45 menit.
Adapun tahapan pada bimbingan kelompok ini yaitu tahap awal, pada tahap
ini penulis sebagai pemimpin kelompok mengucapkan salam, membina
hubungan yang baik dengan anggota kelompok, kemudian menjelaskan tujuan
bimbingan kelompok. Sebelum lanjut ke tahap berikutnya yaitu tahap
41
peralihandimana pada tahap ini berisi ice breaking untuk meningkatkan rasa
semangat anggota kelompok dan di lanjut pemimpin kelompok menyampaikan
pengertian dan tujuan layanan bimbingan kelompok, pemimpin kelompok
menyebutkan topik yang akan dibahas pada pelaksanaan bimbingan kelompok.
B. Layanan Informasi
Layanan informasi dilaksanakan di ruang aula. Kegiatan ini dilakukan
dengan seminar mini yang diikuti oleh 30 orang WBP. Adapun topik pada
layanan informasi ini yaitu mengenai karir “Bekerja?Siapa Tanggap ia
Mendapat” layanan informasi ini dilakukan selama 1x45 menit. Alat atau media
42
yang digunakan yaitu laptop, LCD, Microfon, power point. Adapun Langkah-
langkah dalam layanan informasi ini yaitu.
Tahap awal, pada tahap ini konselor membuka dengan salam dan
mengucapkan terimakasih, membina hubungan yang baik dengan perkenalan,
menanyakan kabar dan ice breaking. Kemudian konselor menyampaikan
tujuan layanan informasi, konselor menanyakan kesiapan kepada peserta
layanan dan dilanjutkan dengan penyamapaian materi.
Tahap inti, pada tahp ini konselor mengajak berfiki peserta layanan denga
tanya jawa mengenai pekerjaan dan minat bakatnya. Kemudian konselor juga
mengajak kepada peserta layanan untuk mengutarakan pendapatnya menngenai
tema pada kali ini. Selanjutnya tahp akhir konselor menutup dengan salam dan
menggunakan analogi berupa reward agar peserta layanan memahami tema
pada kali ini.
Adapun hasil dari kegiatan layanan informasi ini peserta tidak putus asa
karena menjalani hukumannya dan siap membuat rencana karir setelah bebas.
Dimana peseerta tau minat bakatnya apa dan poin-poin apa saja yang harus
dimiliki oleh seorang dalam dunia kerja.
43
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan Praktikum Profesi Lapangan di Lapas
Kelas IIA Serang, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut, seluruh
program layanan bimbingan konseling yang direncakan berjalan dengan
baik. Seperti layanan konseling individual, bimbingan kelompok dan
layanan informasi.
Adapun tujuannya yaitu agar para WBP bisa mengembangkan
potensinya dan bisa memahami dirnya sendiri denga baik di dalam Lapas
ataupun nanti setelah keluar agar bisa mengarahkan hidupnya yang lebih
baik.
Adapun saat melaksanakan tugas Praktikum Profesi Lapangan saya
merasa ada beberapa kekurangan dalam menjalani tugas ini yaitu antara lain
tidak adanya ruangan khusus untuk melakukan kegiatan ini sehingga proses
konseling menjadi kurang maksimal karena harus tentaif untuk memakai
ruang aula dan terbentur oleh kegiatan yang ada di lapas. Dan ada factor
lainya yaitu tidak bisa berkunjung ke dalam blog untuk menemui WBP.
B. Saran
Berdasarkan hasil kegiatan PPL selama di Lapas, kami menyarankan
untuk :
1. Lembaga
a. Pelayanan dari Lembaga harus ditingkatkan lagi, terutama
disediakannya ruang bimbingan konsleing untuk WBP.
b. Adanya tambahan pegawai berupa konselor untuk memfasilitasi
WBP yang ingin bercerita dan mengentaskan masalah yang
dialaminya.
2. Jurusan
44
Menjalin Kerjasama yang lebih insetif dengan pihak lapas
khususnya dalam memberikan layanan bimbingan konseling untuk
WBP dan bisa memfasilitasi mahasiswa yang ingin melakukan
penelitian dan sebagainya karena sebelumnya kami cukup sulit untuk
melakukan PPL karena harus disertakan surat dari kampus dan pihak
Lembaga sehingga kami harus menunggu cukup lama.
45
DAFTAR PUSTAKA
Richard Nelson Jones, Teori dan Praktik Konseling dan Terapi, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2011).
Gantina Komalasari, dkk, Teori Dan Teknik Konseling, (Jakarta: Indeks, 2011).
Agus Sukirno. Pengantar Bimbingan dan Konseling. (A-Empat, 2019).
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan
Profil).
Jakarta: Ghalia Indonesia.
46
Romlah. 2006. Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok. Malang: U.M,.
Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok.
Padang:
Uiversitas Negeri Padang.
Nursalim, M dan Suradi. 2002. Layanan Bimbingan dan Konseling. Surabaya:
Unesa University Press.
Prayitno. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:PT Rineka Cipta, 2004.
Tohirin. 2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis
integrase) Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Prayitno. 2012. Jenis layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang:
UNP.
Prayitno. 1987. Profesionalisme Konseling dan Pendidikan Konselor, Jakarta:
Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pengembangan LPTK
47
LAMPIRAN
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
DAFTAR CEK MASALAH (DCM)
A. Pengantar
C. Petunjuk Pengisian
Nama :
Blok :
Jenis Kelamin :
Usia :
Hari/tgl :
JAWABAN
No MASALAH
Ya Tidak
Keagamaan
1 Masih meragukan keberadaan Tuhan
2 Malas beribadah
3 Mudah merasa iri hati dan dengki
58
4 Kurangnya rasa empati terhadap sesama
5 Sering ingkar janji
Kesehatan
1 Mudah merasa pusing
2 Mudah lelah
3 Nafsu makan berkurang
4 Susah tidur
5 Kesehatan mudah terganggu
59
Kehidupan Keluarga
1 Tidak pernah dijenguk keluarga/orang tersayang
2 Banyaknya tuntutan dari keluarga
3 Tidak dekat dengan keluarga
4 Saya tidak tinggal bersama keluarga
5 Sering berdebat dengan anggota keluarga
Kehidupan Ekonomi
1 Uang saku kurang memadai
2 Terpaksa harus bekerja karena ekonomi tidak cukup
3 Kurang bisa mengatur keuangan
4 Sering mengutang
5 Gengsi yang terlalu tinggi
Hobi
1 Tidak ada waktu luang untuk menyalurkan hobi
2 Saya masih belum bisa menentukan hobi
3 Hobi lebih penting dari apapun
4 Jarang rekreasi
5 Lingkungan tidak mendukung hobi saya
Pribadi
1 Sulit memahami diri sendiri
2 Kurang percaya diri
3 Sulit mengendalikan emosi
4 Sering merasa curiga terhadap orang lain
5 Bersifat kaku atau tidak toleran
Hubungan Sosial dan Berorganisasi
1 Tidak suka berinteraksi dengan orang lain
2 Tidak berminat dalam organisasi
3 Susah bergaul dengan orang baru
4 Tidak pernah memberikan pendapat pada khalayak umum
5 Tidak nyaman berada di tempat umum
60
Muda-Mudi
1 Tidak suka bergaul dengan lawan jenis
61
2 Hubungan membawa pengaruh buruk
3 Merasa canggung jika berbicara dengan lawan jenis
4 Selalu ingin terlihat menarik dimata lawan jenis
5 Saya merasa mudah cemburu terhadap teman atau pasangan
Karir
1 Takut tidak memiliki pekerjaan
2 Belum mempunyai tujuan
3 Belum mengetahui bakat yang dimiliki
4 Koneksi adalah unsur yang menentukan masa depan saya
5 Lingkungan menghambat karir saya
Keterampilan
1 Tidak suka mencoba hal baru
2 Sulit menangkap ilmu ketika tutor menjelaskan
Keterampilan yang diberikan tidak sesuai
3
kemampuan/keinginan
4 Tidak memiliki teman yang dapat diajak berdiskusi
5 Tidak suka bekerja kelompok
62
KEMENTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
INDONESIA KANTOR WILAYAH BANTEN LEMBAGA
PEMASYARAKATAN KELAS IIA SERANG
Jalan Raya Pandeglang KM.6,5 Serang Banten Telepon : 085920149171
Whatsapp : 081996881663 Laman : lapasserang.kemenkumham.go.id surel
:lp.serang@kemenkumham.go.id
63
Tahap Inti
2.1 Konselor memimpi untuk melakukan ice breaking
2.2 Konselor menyampaikan materi mengenai “bekerja? Siapa
tanggap dia mendapat”
2.3 Konselor mengoptimalkan penggunaan metode dan media
Tahap Penutup
3.1 Konselor mengajak anggota kelompok membuat
kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2 Konselor mengajak anggota kelompok untuk
menyampaikan pesan, kesan serta hal baru yang diperoleh
3.3 Konselor mengakhiri kegitan dengan berdoa, ucapan
terimakasih dan salam
4 Evaluasi
Evaluasi Proses: Memperhatikan proses layanan dengan
refleksi hasil masing-masing anggota kelompok dan sikap atau
antusias anggota kelompok dalam mengikuti kegiatan layanan.
Evaluasi Hasil: Evaluasi setelah megikuti kegiatan layanan,
antara lain: merasakan suasana yang menyenangkan,
pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang
menarik.
64
BEKERJA ? SIAPA TANGGAP DIA MENDAPAT
Bekerja ataupun berkarir merupakan sala satu tujuan hidup setiap orang di
dunia. Dapat bekerja sesuai apa yang diinginkan juga meerupakan dambaan setiap
orang. Oleh sebab itu seseorang haruslah tanggap dalam melihat segala kesempatan
yang dating, tanggap terhadap informasi karier/pekerjaan yang diinginkan, tanggap
terhadap berbagai keterampilan yang harus dikuasai untuk masuk kedalam sebuah
pekerjaan/karier.
1. Informasi karier
Mengapa informasi penting ? mungkin pertanyaan ini juga sering
berada dalam otak kita. Jawabannya sederhana, dalam bertahan dalam
kehidupan seseorang perlu akan informasi baik untuk keperluan kehidupan
sehari-hari baik sekarang maupun untuk perencanaan kedepan. Tanpa
informasi yang cukup seseorang tidak akan mampu mengisi kesempatan
yang ada, seperti salah pilih kerjaan atau hal lainnya.
65
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh negara-negara maju
sepertin inggris,amerika dan kanada ada poin-poin yang harus dimiliki oleh
seseorang dalam dunia karier yaitu seperti inisiatif, kemauan
belajar,komitmen, motivasi, dan kreatif.
66
SKCK merupakan salah satu dokumen yang dibutuhkan dalam
penerimaan kerja. Mungkin pertanyaannya bisakah seorang narapidana
mengurus SKCK? Dikutip dari SURYA MALANG.COM dikatakan
bahwa SKCK bisa diberikan kepada mantan narapidana untuk melamar
kerja dan lainnya.
67
KEMENTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
INDONESIA KANTOR WILAYAH BANTEN LEMBAGA
PEMASYARAKATAN KELAS IIA SERANG
Jalan Raya Pandeglang KM.6,5 Serang Banten Telepon : 085920149171
Whatsapp : 081996881663Laman : lapasserang.kemenkumham.go.id surel
:lp.serang@kemenkumham.go.id
Metode: Diskusi
Tahap Awal/Pendahuluan
68
1.8 Menyampaikan tujuan layanan Bimbingan Kelompok
1.9 Menanyakan kesiapan kepada anggota kelompok
1.10 Membaca do’a
1.11 Pemimpin Kelompok menyampaikan topik yang akan dibahas
Tahap Inti
Tahap Penutup
4 Evaluasi
69
Evaluasi Proses: Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil
masing-masing anggota kelompok dan sikap atau antusias anggota
kelompok dalam mengikuti kegiatan layanan.
70
KEMENTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
INDONESIA KANTOR WILAYAH BANTEN LEMBAGA
PEMASYARAKATAN KELAS IIA SERANG
Jalan Raya Pandeglang KM.6,5 Serang Banten Telepon : 085920149171
Whatsapp : 081996881663 Laman : lapasserang.kemenkumham.go.id surel
:lp.serang@kemenkumham.go.id
KONSELING INDIVIDUAL
1. Nama Konseli : TG
2. Hari, Tanggal : Kamis, 03 Agustus 2023
3. Pertemuan ke- :1
4. Waktu : 45 Menit
5. Tempat : Ruang Aula
6. Gejala yang Nampak/keluhan : kebutuhan ekoonomi dan merasa bersalah
kepada keluarga
Athifur Rohman
71
KEMENTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
INDONESIA KANTOR WILAYAH BANTEN LEMBAGA
PEMASYARAKATAN KELAS IIA SERANG
Jalan Raya Pandeglang KM.6,5 Serang Banten Telepon : 085920149171
Whatsapp : 081996881663 Laman : lapasserang.kemenkumham.go.id surel
:lp.serang@kemenkumham.go.id
KONSELING INDIVIDUAL
1. Nama Konseli : AG
2. Hari, Tanggal : Kamis, 03 Agustus 2023
3. Pertemuan ke- :1
4. Waktu : 45 Menit
5. Tempat : Ruang Aula
6. Gejala yang Nampak/keluhan : merasa menyesal karena perbuatannya
harus di lapas dan mengalami kurang pendengaran akibat pergaulan saat di
porles.
Athifur Rohman
72
KEMENTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
INDONESIA KANTOR WILAYAH BANTEN LEMBAGA
PEMASYARAKATAN KELAS IIA SERANG
Jalan Raya Pandeglang KM.6,5 Serang Banten Telepon : 085920149171
Whatsapp : 081996881663Laman : lapasserang.kemenkumham.go.id surel
:lp.serang@kemenkumham.go.id
KONSELING INDIVIDUAL
1. Nama Konseli : RD
2. Hari, Tanggal : Selasa, 08 Agustus 2023
3. Pertemuan ke- :1
4. Waktu : 45 Menit
5. Tempat : Ruang Aula
6. Gejala yang Nampak/keluhan : merasa hampa dan bingung kepada diri
sendiri serta memikirkan masa depan.
Athiifur Rohman
73
KEMENTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
INDONESIA KANTOR WILAYAH BANTEN LEMBAGA
PEMASYARAKATAN KELAS IIA SERANG
Jalan Raya Pandeglang KM.6,5 Serang Banten Telepon : 085920149171
Whatsapp : 081996881663 Laman : lapasserang.kemenkumham.go.id surel
:lp.serang@kemenkumham.go.id
KONSELING INDIVIDUAL
1. Nama Konseli : AP
2. Hari, Tanggal : Selasa, 08 Agustus 2023
3. Pertemuan ke- :1
4. Waktu : 45 Menit
5. Tempat : Ruang Aula
6. Gejala yang Nampak/keluhan : merasa bersalah dan kesepian karena
perbuatannya banyak merugikan keluarga secara materi dan kehilangan
pekerjaannya.
Athifur Rohman
74
KEMENTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
INDONESIA KANTOR WILAYAH BANTEN LEMBAGA
PEMASYARAKATAN KELAS IIA SERANG
Jalan Raya Pandeglang KM.6,5 Serang Banten Telepon : 085920149171
Whatsapp : 081996881663
Laman : lapasserang.kemenkumham.go.id surel
:lp.serang@kemenkumham.go.id
KONSELING INDIVIDUAL
Athifur Rohman
75
KEMENTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
INDONESIA KANTOR WILAYAH BANTEN LEMBAGA
PEMASYARAKATAN KELAS IIA SERANG
Jalan Raya Pandeglang KM.6,5 Serang Banten Telepon : 085920149171
Whatsapp : 081996881663 Laman : lapasserang.kemenkumham.go.id surel
:lp.serang@kemenkumham.go.id
KONSELING INDIVIDUAL
1. Nama Konseli : DD
2. Hari, Tanggal : Sabtu, 12 Agustus 2023
3. Pertemuan ke- :1
4. Waktu : 45 Menit
5. Tempat : Ruang Aula
6. Gejala yang Nampak/keluhan : kangen Keluarga dan selalu memikirkan
pekerjaannya yang hilang serta mengalami overthinking dan bingung
setelah bebas harus bekerja apa.
Atthifur Rohman
76
PROGRAM KEGIATAN HARIAN PRAKTEK KONSELING
Paraf
No. Hari, Tanggal Jam Jenis Kegiatan Hasil yang Diharapkan Pamong
Orientasi lingkungan
Senin, 24 Juli
1 10.15 – 11.30 Mengenal lingkungan lapas
2023 Lapas
ISHOMA
11.30 – 13.00 -
Orientasi lingkungan
Paraf
No. Hari, Tanggal Jam Jenis Kegiatan Hasil yang Diharapkan Pamong
Melakukan Assesmen
Mendapatkan informasi
09. 00 – 11.30 kepada warga binaan mengenai permasalahan
menggunakan DCM yang dialami klien
2 Selasa, 25 Juli
2023
11.30 – 13.00 ISHOMA -
Mahasiswa mampu
13.00 – 15.00 Briefing Hasil DCM mengelola hasil DCM
Dapat mempererat
11.00 – 12.00 Makan bersama pegawai
kekeluargaan antara
mahasiswa dan pegawai
Paraf
No. Hari, Tanggal Jam Jenis Kegiatan Hasil yang Diharapkan Pamong
12.00-12.30 ISHOMA -
12.30-13.00 Apel siang dan Pulang Kedispilinan
Mahasiswa dapat
Mempersiapkan materi
Senin, 31 Juli 08.15 – 11.30 memberikan layanan
Layanan Informasi
7 informasi yang baik
2023
11.30 – 13.00 ISHOMA -
Mahasiswa dapat
13.00 – 15.00 Briefing bersama pamong memberikan layanan
informasi yang tepat
Paraf
No. Hari, Tanggal Jam Jenis Kegiatan Hasil yang Diharapkan
Pamong
Meningkatkan kebugaran
08.00 – 08.30 Senam bersama jasmani dan rohani
Paraf
No. Hari, Tanggal Jam Jenis Kegiatan Hasil yang Diharapkan
Pamong
08.00 – 08.15 Apel pagi
Kedisiplinan
12 Sabtu, 05 Agustus
2023 Piket Registrasi Kunjungan
09.00 – 12.00 Meningkakan kualitas
pelayanan
08.00 – 11.30 Kegiatan Pelatihan Bimker Meningkatkan skill warga
bersama warga binaan binaan
Senin, 07 Agustus
13 11.30 – 13.00 ISHOMA
2023 -
14 Selasa, 08 Agustus
08.15 – 11.30 Pelaksanaan konseling Mengentaskan persoalan
2023 individual yang dialami klien
Paraf
No. Hari, Tanggal Jam Jenis Kegiatan Hasil yang Diharapkan Pamong
Paraf
No. Hari, Tanggal Jam Jenis Kegiatan Hasil yang Diharapkan Pamong
Kedisiplinan
08.00 – 08. 15 Apel Pagi
21 Rabu, 16 Agustus
2023 Meningkatkan semangat dan
08.30 – 12,00 Perlombaan Warga Binaan
motivasi
Memperingati HUT RI
Pelaksanaan Bimbingan
Menambah wawasan bagi
Rabu, 23 Agustus 08.20 – 11. 30
21 Kelompok peserta kelompok
2023
Paraf
No. Hari, Tanggal Jam Jenis Kegiatan Hasil yang Diharapkan Pamong
Meningkatkan keimanan
Jumat, 25 Agustus 08.30 – 09.30 Pengajian rutin mingguan
23 dan spiritual
2023
Paraf
No. Hari, Tanggal Jam Jenis Kegiatan Hasil yang Diharapkan Pamong
24 08.00 - 08.30
Sabtu, 26 Agustus Apel Pagi Kedisiplinan
2023
09.00 – 12.00 Piket Registrasi Kunjungan Menambah pengalaman PPL
apel Kedisiplinan
08.00 – 08.15
Paraf
No. Hari, Tanggal Jam Jenis Kegiatan Hasil yang Diharapkan
Pamong
Apel Kedisplinan
08.00-08.15
29 Jumat, 01 September
2023 Menyusun laporan dan apel Kedisplinan dan output laporan
09.00-13.00
siang
08.15-08.30 Apel Kedisiplinan
30 Sabtu, 02 September
2023
09.00-12.00 Makan nasi tumpeng Kebersamaan
Senin, 04 September
31
2023
PROGRAM TAHUNAN
PELAYANAN KONSELING
Dr. Yogi Damai Syaputra, M.Pd Reza Ikhwan Purnama, S.Tr, Pas
NARASI KONSELING INDIVIDUAL
IDENTITAS KLIEN
Nama : TG
Usia : 42 tahun
Gambaran umum masalah klien
Masalah yang dialami oleh Tg yaitu penyesalan yang mendalam, dan suka kepikiran atau
overthinking.
Klien : Assalamualaikum…..
Konselor : Waalaikumsallam silahkan duduk pak….
Klien : iya pak…
Konselor : gimana kabarnya pak?
Klien : baik pak alhamdulillah…
Konselor : alhamdulillah kalua sehat bapak, sebelumnya saya berterimakasih karena
bapak sudah mau datang ke saya pak…., sebelumnya kita sudah melakukan
wawancara sebelumnya, dan hari ini akan malaksanakan layanan konseling
ya pak tg, apakah siap pak tg?
Klien : siap pak…
Konselor : oke alhamdulillah kalua siap, sebelumnya apakah bapak sudah pernah
melakukan layanan konseling?
Klien : belum pak…
Konselor : baik, sebelumnya saya sedikit menjelaskan mengenai layanan konseling
individual ya pak, jadi konseling individual merupakan suatu layanan yang
dilakukan oleh saya sebagai konselor dan bapak tg sebagai konseli dengan
tujuan untuk membantu konseli mencari jalan keluar dan mengentaskan
masalahnya. Nah di dalam konseling individual ini ada beberapa asas pak,
antara lain asas kerahasian yaitu bapak bisa bercerita apa saja yang bapak
alami dan cerita kesaya itu dijamin dan dijaga kerahasiaannya pak, kedua
yaitu asas keterbukaan yaitu saya meminta bapak untuk terbuka mengenai
permasalahan yang bapak alami sehingga bisa mencari dan membantu
bapak mengentaskan masalahnyya, selanjutnya ada asas sukarela yaitu saya
secara sukarela mendengarkan apa yang bapak rasakan tanpa ada paksaan
ya pak. Mungkinn sampai situ gimana pak, apakah bapak paham dan ada
yang ingin bapak tanyakan ke saya mengenai konseling individu ini?
Klien : tidak ada pak… dan bisa saya pahami pak….
Konselor : baik… hmm saya melihat bapak mengisi DCM dan cukup bermasalah di
bidang ekonomi ya pak. Disini bapak merasa uang saku kurang, terpaksa
harus bekerja karena ekonomi dan sering mengutang betul pak?
Klien : betul pak…. Ya saya merasa kebutuhan ekonomi saya kurang
Konselor : sebelumnya pak, pada saat wawancara kemarin bapak ini masuk karena
kasus penggelapan uang ya pak? Apakah karena itu kebutuhan ekonomi
pak?
Klien : iya pak, sebelumnya say aitu bekerja sebagai supir di salah satu warung
super market, pada saat itu juga saya mempunyai hutang yang lumayan
banyak, ditambah kebutuhan anak-anak dan istri saya juga cukup besar. Jadi
saya saat membawa uang perusahaan saya merasa buntu dan akhinya saya
membawa uang perusahaan tersebut, untuk membayar hutang saya yang
banyak…
Konselor : saya memahami apa yang bapa rasakan mungkin karena terdesak dan
bapak bingung akhirnya bapak melakukan itu, tapi sebelumnya apakah
keluarga bapak tau terutama istri mengenai hutang bapak ini?
Klien : tau pak… pada saat itu juga saya dan istri sepakat untuk meminjam uang
agar kebutuhan yang saat itu terpenuhi, jadi setelah membawa uang
perusahaan tersebut saya membayar hutang-hutang saya dan setelah itu saya
dan keluarga mencoba pindah ke bandung untuk kabur. Tapi akhirnya saya
ketangkep juga setelah beberapa bulan kabur.
Konselor : saya paham yang bapak rasakan dan istri pada saat itu, kalua boleh tau
berapa banyak ya pak uang yang bapak bawa itu ?
Klien : 100 juta pak…untuk bayar hutang 20 juta
Konselor : tadi bapak cerita bapak kelilit utang sebesar 20 jutaan ya pak, sedangkan
uang perusahaan bapak itu 100 juta lantas sisanya itu buat apa ya pak ?
Klien : yaitu pak… buat kebutuhan hidup itu juga masih tersisa pak tidak dipakai
semua….
Konselor : apakah gaji bapak menjadi supir itu kurang dalam memenuhi kebutuhan
pokok keluarga ?
Klien : gaji say aitu hamper cukup pak kisaran 5-7 juta karena saya sebagai supir
yang mengirim barang ke supermarket di pulau jawa. Ya tapi kebutuhan
keluarga juga pada saat itu lagi butuh-butuhnya uang juga dan ada
kebutuhan lain.
Konselor : baik pak, tadi sebelumnya bapak tg bilang bahwa gaji bapak cukup dan
ada kebutuhan lain, bisa bapak ceritakan kebutuhan lain itu seperti apa?
Klien : hmmm iya gitu pak kebuthan kaya rokok dan buat saya saat menjadi supir
Konselor : apakah ada yang lain pak, saya melihat bapak sedikit menutupi ya pak
hehehe. Bapak percayakan dan ceritakan ke saya tidak masalah kok pak
Klien : sebenernya uang yang saya bawa itu Sebagian untuk hutang saya Sebagian
lagi untuk membeli sabu pak….
Konselor : oke baik pak sejak kapan bapak mulai mencoba atau memakai sabu pak?
Klien : sudah lama si pak sebelum saya menjadi suoir di supermarket ini
sebelumnya saya juga seorang supir bos cina dan pada tahun 2001an lah
kira-kira saya mulai memakai sabu tersebut.
Konselor : apakah istri mengetahui bapak memakai sabu ?
Klien : tidak pak….
Konselor : tadi bapak bercerita ke saya bahwa ada kebutuhan lain untuk membeli sabu
ini, jadi bapak merasa kecanduan juga pak?
Klien : iya pa… saya ngerasa dengan memakai sabu saya jadi lebih kuat Ketika
jadi supir dan bisa cepat melaksanakan tugas saya mengirim barang-barang
Konselor : ooke terus pak…
Klien : ya sebenernya kalua saya cerita awalnya itu saat masih menjadi supir
pribadi pak, saya di beri oleh bos saya katanya suruh pake itu biar ga tidur
dan melek terus ga ngantuk saat mengendarai mobil. Awalnya itu saya
ngerasa juga ngeraa kuat pak say aga tidur 2 hari dan mengendarai mobil
dari sumatera ke serang kuat. Ternyata juga bos saya merupakan bandar.
Dan awalnya saya di kasih gratis kemudian setelah saya merasa ngefek
memakai sabu saya mulai membeli sabu tersebut.
Konselor : jadi kebutuhan keluarga itu lebih besasrmana dengan kebutuhn untuk
narkoba tersbut?
Klien : kebutuhan saya untuk beli sabu si pak lebih banyak dan itupun Sebagian
utang saya juga untuk membeli narkoba
Konselor : terus bagaimana kondisi bapak selama disini, apakah bapak merasa efek
sakau ?
Klien : alhamdulillah kaga bu
Konselor : apakah hubungan bapak dengan istri dan anak-anak baik? Atau sering
dikunjungi?
Klien ; anak saya yang pertama dengan orang tua saya dan yang kecil ikut dengann
istri saya. Tapi saya sedih di blog kadang kepikiran dengan keluarga dan
orang tua terutama
Konselor : ya saya mengerti yang bapak rasakan pasti ada rindu dan penyesalan
terhadap orang-orang yang kita saying ya pak, tadi bapak bilang kepikiran
dengan orang tua apakah orang tua hubungannya tidak baik?
Klien : tidak pak, tapi karena saya disini orang tua saya harus menjual rumahnya
untuk kasus say aini dansekarang mereka ngontrak. Jadi kepikiran aja bu
selama ini saya buat susah semuanya.
Konselor : yae mang penyesal terkahir pak, tapi bapak juga tidak boleh terus-menerus
berlarut memikirnya yang ada bisa membuat bapak down dan sakit juga.
Klien : iya pak, bener saya sempat sakit beberapa hari ini, tapi alhamduillah sudah
baik. Ya itu aja si pak, makanya saya Ketika bebas nanti ingin meminta
maaf dan mencoba memabntu ornag gtua dan anak-anak.
Konselor : wahh itu bagus pak kalua bapak memikirkan akan itu, mungkin nanti
waktunya bapak bebas bapak bisa buktikan ke orang tua dan anaknya bahwa
bapak mencoba jadi lebih baik ya pak, apakah bapak sudah terpikirkan
rencana apa nanti Ketika bebas?
Klien : ada pak, saya ingin berdagang es kelapa gitu kebetulan di rumah orang tua
itu ada kebun kelapa gitu mungkin itu sib ingin berdagang aja
Kosnelor : ide baguss pakk, semoga bisa terwujud ya pak…. Dan saya berharap bapak
lebih dewasa dan bisa menajdi lebih baik lagi ya pakk.
Klien : iya pak, makasi semoga bapk juga sukses selalu
Konselor : aamiin, bagaimana pak perasan bapa sekarang ?
Klien : plong pakk, saya ngerasa ada yang mao denger cerita saya dan sepertinya
benar juga kalua dipikirin terus yang ada bikin saya makin ngerasa bersalah,
harusnya saya dari sekarang memikirkan rencana saya nanti apalagi saya 6
bukan lagi selesai.
Konselor : iya pakk bener, wahh selamat ya pakk sebentar lagi dong wlwlwl, jadi tadi
bapak sudah menemukan apa yang harusnya bapak lakukan ya seperti
menyiapkan rencana dan merealisasikan usaha kelapa ya pak itu bagus
daripada sebelumnya bapak overthinking yang tidak menyelesaikan apa-
apa
Konselor : baiklah kalua gitu, saya rasa bapak sudah mulai tennag dan plongg saya
rasa kita pertemuan kali ini saja sudah cukup. Bapk tau harus ngapain dan
harus apa yakan pak, saya cukupkan proses konselinng ini dan sebelum
menutuo proses ini saya terimakasih karna bapak mao mengikuti konsleing
denganbaik semoga apa yang bapak impikan nantinya bisa terealisasi ya
pakkk dan insyaaallah kalua waktunya tiba saya mencoba es kelapa bapak
wkwkwk
Klien : saya juga makasi pak, saya jadi semnagat dan bisa membuiang hal-hakl
negative yang ada di kepala say aini semoga bapk juga sukses dan sehat
selalu ya pak
Konselor : baik pak, bapa bisa meninggalkan ruang aula dan melanjutkan aktifitas
bapak Kembali
Klien : oke pak, assalamualaikum
Konselor : waalaikum sallam
Dokumentasi
Layanan Informasi
Layanan Konseling Individual
HUT RI 78
Bimbingan Kelompok