Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

“TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DI KOMUNITAS”

Disusun Oleh :

Kelompok 8

YUNI SUKMA SARI 1715401017


DIAN REFITA SARI 1715401021
AZELLIA NUDMA PUTRI 1715401040
MUTYA FEBRIANI 1715401043
CUT NABILLA NAIFA S.W 1715401044

Dosen Pengampu :
FEBRIYENI, S.ST.M. Biomed

STIKES FORT DE KOCK BUKIT TINGGI


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
T.A.2018/2019

KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan kami buat dengan waktu
yang telah di tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan
makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar mengenai Karbohidrat dan
efeknya bagi kesehatan.
Penulis mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi sumbangsi
kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga menyadari, bahwa  masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan
kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan
kemajuan ilmu pengetahuan.

Bukittinggi, 10 Maret 2019

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………............…i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………............……1
1.2 TUJUAN …………………………………………………………...........…….1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2

2.1 Tugas utama BIDAN DI KOMUNITAS.....................................................................2


2.2 TUGAS TAMBAHAN BIDAN DI KOMUNITAS ......................................................2
2.3 BIDAN PRAKTEK MANDIRI..............................................................................3

BAB III PENUTUP..........................................................................................................9

3.1 KESIMPULAN …………………………………………..................................9


3.2 SARAN...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang

Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam  mendampingi dan menolong ibu melahirkan.Peran
bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi
semangat, membesarkan hati dan mendampingi, serta menolong ibu melahirkan dapat merawat
bayinya dengan baik.Sebagai seorang bidan janganlah memilih-milih klien miskin atau kaya karena
tugas seorang bidan adalah membantu ibu, bukan mengejar materi.Pasien wajib memberikan hak
kepada ibu bidan yang telah menolong persalinan ibu melahirkan.Di makalah ini kami akan
membahas tentang peran dan fungsi bidan yang mana dalam pelaksanaan profesinya,bidan memiliki
banyak tugas serta peran-perannya.

1.2.            Rumusan masalah

1.      Apa Tugas dan tanggung jawab bidan dalam komunitas?

2.      Apa Peran dan fungsi bidan sesuai dengan kompetensi bidan diindonesia berkaitan dengan
asuhan dikomunitas?

3.      Apa Tanggung jawab bidan dikomunitas ?

4.      Apa Kegiatan bidan dikomunitas?

5.      Apa itu BPS?

1.3.            Tujuan

Makalah ini buat untuk menambah wawasan  kebidanan yang nantinya harus dimengerti dan
dilakukan sebagai peran dan fungsi bidan.Kita berharap sebagai seorang bidan bisa mematuhi tugas-
tugas dan peran, serta fungsi bidan dalam komunitas.

BAB II

TINJAUAN TEORI
2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DI KOMUNITAS

Peran dan tanggung jawab bidan di komunitas meliputi kemampuan menilai tradisi, budaya, nilai–
nilai dan norma hukum yang berlaku di masyarakat. Dengan memiliki kemampuan tersebut bidan
akan mempunyai kemampuan dalam memeberikan penyuiluhan dan pelayan kepada individu,
kelurga, dan masyarakat, sehingga bidan mampu bertindak secara professional, yaitu mampu
memisahkan nilai – nilai masyarakat dengan nilai–nilai atau keyakinan pribadi, bersikap tidak
menghakimi, tidak membeda–bedakan, dan menjalakn prosedur kepada semua orang yang diberikan
pelayanan (Yulifah dan Yuswanto, 2011)

Tanggung jawab bidan di komunitas meliputi beberapa hal berikut:

a.    Menjaga pengetahuannya tetap ap tu date, berusaha secara terus menerus mengembangkan


pengetahuan, ketrampilan, dan kemahiran

b.    Menegenali batas–batas pengetahuan, keterampilan oribadi, dan tidak berupaya untuk bekerja
melampaui wewenangnya dalam memberikan pelayanan klinik

c.    Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta konsekkuensi dari suatu keputusan.

d.   Berkomunikasi dan bekerja sama dengan pekerja kesehatan profesional lainnya (perawat, dokter,
dan lain-lain) dengan rasa hormat dan bermartabat.

e.    Memelihara kerja sama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit pendukung untuk
memastikan sistem rujukan yang optimal.

f.     Melakukan pemantauan mutu yang mencakup penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan,


mengkaji ulang kasus-kasus, dan Audit Maternal Perinatal (AMP).

g.    Bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk meningkatkan akses dan mutu asuhan
kesehatan.

h.    Menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan status perempuan serta kondisi hidup mereka dn
menghilangkan praktik kultur yang terbukti merugikan perempuan.

Gambaran masyarakat Indonesia dengan penduduk yang hidup dalam lingkungan bersih, berprilaku
hidup sehat, mampu menjangkau pelayan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi- tingginya merupakan impian bagi lita semua (Yulifah dan
Yuswanto, 2011)

2.1     Peran dan fungsi bidan sesuai dengan kompetisi bidan Indonesia berkaitan dengan asuhan di
komunitas

Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga, kelompok dan
masyarakat sesuai dengan budaya setempat:

2.1.1         Pengetahuan dasar, meliputi:

a.         Konsep dan sasaran kebidanan komunitas


b.        Masalah kebidanan komunitas

c.         Pendekatan asuhan kebidanan pada keluarga, kelompok dan masyarakat

d.        Strategi pelayanan kebidanan komunitas

e.         Ruang lingkup pelayanan kebidanan komunitas

f.         Upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga dan masyarakat

g.        Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak

h.        Sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak

2.1.2         Pengetahuan tambahan:

a.         Kepemimpinan untuk semua

b.        Pemasaran sosial

c.         Peran serta masyarakat (PSM)

d.        Audit maternal perinatal (AMP)

e.         Perilaku kesehatan masyarakat

f.         Program-program pemerintah yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak (safe motherhood
dan Gerakan Sayang Ibu)

g.        Paradigma sehat 2010

2.1.3         Keterampilan dasar:

a.         Melakukan pengelolaan pelayanan ibu hamil, nifas, laktasi, bayi balita dan KB di masyarakat

b.        Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak

c.         Melakukan pertolongan persalinan di rumah dan polindes

d.        Mengelola pondok bersalin desa (Polindes)

e.         Melaksanakan kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas dan laktasi, bayi dan balita.

f.         Melakukan penggerakan dan pembinaan peran serta masyarakat untuk mendukung upaya-
upaya kesehatan ibu dan anak

g.        Melaksanakan penyuluhan dan konseling kesehatan

h.        Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

2.1.4         Keterampilan tambahan:

a.         Melakukan pemantauan KIA dengan menggunakan PWS KIA


b.        Melaksanakan pelatihan dan pembinaan dukun bayi

c.         Mengelola dan memberikan obat-obatan sesuai dengan kewenangannya

d.        Menggukanan teknologi kebidanan tepat guna (Karwati, dkk, 2011)

2.2     Tanggung Jawab Bidan di Komunitas

1)        Melaksanakan kegiatan puskesmas berdasarkan urutan prioritas masalah sesuai dengan


kewenangan bidan

2)        Menggerakan dan membina masyarakat desa berprilaku hidup sehat (Karwati, dkk, 2011)

2.3     Kegiatan Bidan di Komunitas

2.3.1   Mengenal wilayah, struktur masyarakat dan komposisi penduduk serta sistem pemerintahan
desa:

a.    Menghubungi pamong desa untuk mendapatkan peta desa

b.    Mengenali struktur kemasyarakatan seperti PKK, karang taruna, tokoh masyarakat, tokoh agama,
dan kegiatan kemasyarakatan lain

c.              Mempelajari data penduduk

d.             Mempelajari peta desa

e.    Mencatat jumlah kepala keluarga (KK), pasangan usia subur (PUS), dan jumlah penduduk
menurut jenis kelamin, golongan dan umur

2.3.2   Mengumpulkan serta mengidentifikasi masalah kesehatan untuk merencanakan


penanggunalangannya:

a.    Menggambar peta desa, lokasi posyandu, pos KB desa, pos obat desa, rumah kader, rumah dukun
bayi, kelompok dan nasehat dan kegiatan swadaya masyarakat lain

b.    Mengumpulkan nama kepala keluarga (KK), dan mencatat jumlah ibu hamil, balita bayi dan
pasangan usia subur (PUS)

c.    Mencatat jumlah ibu hamil resiko tinggi, ibu hamil yang telah mendapat imunisasi tetanus toxoid,
ibu hamil yang telah mendapat tablet besi (Fe), ibu hamil yang dirujuk, ibu hamil yang diberi
makanan tambahan (PMT) dan ibu hamil yang meninggal

d.   Mencatat jumlah pertolongan persalinan di desa baik oleh tenaga kesehatan maupun oleh dukun,
jumlah ibu bersalin yang dirujuk dan ibu bersalin yang meninggal

e.    Mencatat jumlah pelayanan akseptor KB, jenis kasus kejadian efek samping dan
penanggulangannya
f.     Mencatat jumlah pelayanan bayi dan BBLR, bayi dengan cacat bawaan, bayi lahir mati,
kunjungan bayi, bayi yang mempunyai kartu menuju sehat (KMS), gizi buruk, jenis imunisasi, bayi
yang dirujuk dan bayi yang meninggal

g.    Mencatat jumlah balita yang ditimbang, balita yang diperiksa, balita yang memiliki KMS

h.    Mencatat kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang merugikan kesehatan

i.      Mempelajari data tentang masyarakat kemudian menginterpretasikan serta menanganinya sesuai


dengan wewenang bidan

j.      Menyusun rencana kerja

2.3.3   Menggerakan peran serta masyarakat

2.3.4   Memberikan bimbingan teknis kepada kader dan memberikan pelayanan langsung di meja
kelima pada setiap kegiatan posyandu

2.3.5   Melaksanakan pembinaan anak pra sekolah

2.3.6   Memberikan pertolongan persalinan

2.3.7   Memberikan pertolongan pertama pada orang sakit, kecelakaan dan kegawatdaruratan

2.3.8   Melaksanakan kunjungan rumah

2.3.9   Melatih dan membina dukun bayi

2.3.10     Melatih dan membina dasa wisma dalam bidang kesehatan

2.3.11     Menggerakan masyarakat dalam pengumpulan dana kesehatan

2.3.12     Mencatat semua kegiatan yang dilaksanakan

2.3.13     Bekerjasama dengan staf puskesmas dan tenaga sektor lain

2.3.14     Mengahdiri rapat staf pada lokakarya mini di puskesmas

2.3.15     Melaksanakan usaha kesehatan sekolah (UKS) pada desa binaan

2.3.16     Merujuk penderita dengan kelainan jiwa (Karwati, dkk, 2011)

2.4     Bidan Praktek Swasta (BPS)

Bidan praktek swasta merupakan satu wahana pelaksanaan praktek bidan di masyarakat. Praktek
pelayan bidan perorangan (swasta), merupakan penyedia pelayanan kesehatan, yang memiliki
kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya dalam meningkatan kesejahteraan
ibu dan anak. Dalam melaksanakan pelayanan dilapangan bidan harus menjaga kualitas dan keamanan
dari layanan bidan, dan harus sesuai dengan kewenangannya. Pihak pemerintah dalam hal ini dinas
kesehatan kabupaten/kota dan organisasi ikatan bidan memiliki kewenangan umtuk pengawasan dan
pembinaan kepada bidan yang melaksanakan praktek perlu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Sehingga masyarakat tidak ragu untuk datang ke pelayanan bidan praktik perorangan (swasta).
Informasi dari jaasa pelayanan bidan untuk masyarakat perlu pengaturan yang jelas, agar masyarakat
mendapatkan informasi yang jelas, sehingga konsumen bidan mendapatkan kepuasan akan layanan
yang diterimanya (Karwati, dkk, 2011)

Dari tahun ketahun permintaan masyarakat terhadap peran aktif bidan dalam memberikan pelayanan
terus meningkat.ini merupakan bukti bahwa eksistensi bidan ditengah masyarakat semakin
memperoleh kepercayaan, pengakuan dan penghargaan. Berdasarkan hal inilah, bidan dituntut untuk
selalu berusaha meningkatkan kemampuan sekaligus memperthankan dan meningkatkan kualitas
pelayanannya termasuk pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Karena hanya
melalui pelayanan berkualitas pelayanan yang baik dan terjangkau yang diberikan oleh bidan,
kepuasan pelanggan baik kepada individu, keluarga dan masyarakat dapat tercapai (Karwati, dkk,
2011)

Program bidan Delima yang telah diluncurkan merupakan salah satu cara dalam meningkatkan
kualitas pelayanan bidan praktek swasta. Tentunya akan mendukung performa dan identitas
profesionalisme bidan praktek swasta,diantaranya adalah :

1)      Kebanggaan profesional.

2)      Kualitas pelyanan meningkat.

3)      Pengakuan organisasi profesi.

4)      Pengakuan masyarakat.

5)      Cakupan klien meningkat.

6)      Pemasaran dan promosi.

7)      Penghargaan bidan delima.

8)      Kemudahan lainnya (Karwati, dkk, 2011)

Bidan delima adalah, suatu program terobosan strategis yang mencakup :

1.      Pembinaan peningkatan kwalitas pelayanan bidan dalam lingkungan keluarga berencana (KB)
dan kesehatan reproduksi.

2.      Merek dagang/brand.

3.      Mempunyai standar kualitas, unggul, khusus, bernilai tambah, lengkap, dan memiliki hak paten.

4.      Rekruitment bidan delima ditetapkan dengan kriteria, sistem, dan proses baku yang harus
dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan.

5.      Menganut prinsip pengembangan diri/self development, dan semangat tumbuh bersama melalui
dorongan dari diri sendiri, mempertahankan dan meningkatkan kualitas, dapat memuaskan pasien dan
keluarganya.

6.      Jaringan yanng mencakup seluruh bidan praktek swasta dalam pelayanan keluarga berencana
(KB) dan kesehtan Reproduksi (Karwati, dkk, 2011).

Makna yang ada pada logo bidan delima adalah :


Bidan        : Petugas kesehatan yang memberikan pelayanan yang berkualitas, ramah tamah, aman
nyaman, terjangkau dalam bidang kesehatan Reproduksi, Keluaraga berencana dan kesehatan umum
dasar selama 24 jam.

Delima      : Buah yang terkenal sebagai buah yang cantik, indah, berisi biji dan cairan manis yang
melambangkan kesuburan (Reproduksi).

Merah       : Warna yang melambangkan keberanian dalam menghadapi tantangan dan pengambilan
keputusan yang cepat, tepat dalam membantu masyarakat.

Hitam        :  Warna yang melambangkan ketegasan dan kesetiaan dalam melayani kaum perempuan
(ibu dan anak) tanpa membedakan.

Hati           :   Melambangkan pelayanan bidan yang manusiawi, penuh kasih sayang (sayang ibu dan
sayang bayi) dalam semua tindaka /intervensi pelayanan.

Bidan delima melambangkan pelayanan berkualitas dalam kesehatan reproduksi dan keluarga
berencana yang berlandaskan kasih sayang, sopan santun, ramah tamah, sentuhan yang manusiawi,
terjangkau, dengan tindakan kebidanan sesuai standar dan kode etik profesi. Logo/brending/merk
bidan delima menandakan bahwa BPS tersebut telah memberikan pelayanan yang berkualita yang
telah diuji/diakreditasi sesuai denngan standar yang telah ditetapkan, memberikan pelayanan yang
berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan pelanggannya (service excellence). Pada akhirnya
diharapkan bidan delima dapat menjadikan bian praktek swasta yang mampu memberikan pelayanan
berkualitas terbaik dalam bidang kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, bersahabat dan peduli
terhadap kepentingan pelanggan serta memenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan (Karwati, dkk,
2011).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Peran memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat besar dalam kesehatan masyarakat,karena
bidan tidak hanya membantu persalinan, ibu hamil, anak bayi, balita dan KB. Tapi juga kesehatan
reproduksi dan remaja,masalah lingkungan sekitar juga ikut berperan serta dalam menjaganya.Semua
aspek dalam kesehatan disekitar juga ikut berperan adanya bidan komunitas dan delima menandakan
bahwa bidan dekat dengan masyarakat, semua kegiatan peran, fungsi bidan serta tanggung jawab dan
semua harus sesuai dengan kewenangan dan sesuai dengan standar kebidanan dan tidak keluar dari
ketentuan dan peraturan yang ada.

3.2 Saran

Kita sebagai tenaga kesehatan atau bidan harus meningkatkan pembinaan terhadap dukun bayi, agar
angka kematian dan kesakitan terhadap ibu hamil dan bersalin yang diakibatkan oleh kesalahan dan
ketidaktahuan dukun bayi yang tidak terlatih dapat ditekan. Kita juga harus mendekatkan diri dengan
para dukun dan kader untuk mensukseskan program KIA dengan metode yang disesuaikan dengan
adat dan kebiasaan masyarakat setempat yang berbeda-beda

DAFTAR PUSTAKA

Yulifah, Rita. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai