Anda di halaman 1dari 9

CARA MENGEMBANGKAN BERFIKIR KRITIS

oleh: Kelompok 3

Jelita Arrosit Azzahra 2015302173


Karmila Sari Fitrianah 2015302174
Lisa Ramadhani 2015302177
Mutya Febriani 2015302178
Nabilla Khairani 2015302179
Najli Malisa 2015302180
Nelvia Roza 2015302181
Ngatmiyanti 2015302182
Nurlaila Latifah 2015302183
A. DEFINISI BERFIKIR KRITIS
Menurut Susanto (2015: 121) berpikir kritis adalah suatu kegiatan melalui cara
berpikir tentang ide atau gagasan yang berhubung dengan konsep yang
diberikan ataumasalah yang dipaparkan.
• Beberapa pengertian mengenai keterampilan berpikir kritis menurut ahli
diantaranya:
• Menurut Beyer (Filsaime, 2008: 56) berpikir kritis adalah sebuah
cara  berpikir disiplin yang digunakan seseorang untuk mengevaluasi validitas
sesuatu (pernyataan-penyataan, ide-ide, argumen, dan penelitian)‟
• Menurut Screven dan Paul serta Angelo (Filsaime, 2008: 56) memandang
berpikir kritis sebagai proses disiplin cerdas dari konseptualisasi, penerapan,
analisis, sintesis dan evaluasi aktif dan  berketerampilan yang dikumpulkan
dari, atau dihasilkan oleh observasi,  pengalaman, refleksi, penalaran, atau
komunikasi sebagai sebuah  penuntun menuju kepercayaan dan aksi
B.CIRI-CIRI BERFIKIR KRITIS
Adapun ciri-ciri berfikir kritis :
• Mampu membuat simpulan dan solusi yang akurat, jelas, dan
relevan terhadap kondisi yang ada.
• Berpikir terbuka dengan sistematis dan mempunyai asumsi,
implikasi, dan konsekuensi yang logis. 3.
• Berkomunikasi secara efektif dalam menyelesaikan suatu masalah
yang kompleks. Berpikir kritis merupakan cara untuk membuat
pribadi yang terarah, disiplin, terkontrol, dan korektif terhadap
diri sendiri. Hal ini tentu saja membutuhkan kemampuan
komunikasi efektif dan metode  penyelesaian masalah serta
komitmen untuk mengubah paradigma egosentris dan
sosiosentris kita
C. INDIKATOR BERFIKIR KRITIS
Pada dasarnya keterampilan berpikir kritis (abilities) Ennis
(Costa, 1985 : 54) dikembangkan menjadi indikator-indikator
keterampilan  berpikir kritis yang terdiri dari lima kelompok
besar yaitu:
• Memberikan penjelasan sederhana (elementary
clarification).
• Membangun keterampilan dasar (basic support).
• Menyimpulkan (interference).
• Memberikan penjelasan lebih lanjut (advanced clarification).
• Mengatur strategi dan taktik (strategy and tactics)
Ketrampilan yang harus dikuasai dalam penggunaan metode berpikir kritis:
1. Keterampilan Menganalisis: Keterampilan menganalisis merupakan suatu
keterampilan menguraikan sebuah struktur ke dalam komponen-komponen
agar mengetahui pengorganisasian struktur tersebut.
2. Keterampilan Mensintesis: Keterampilan mensintesis adalah keterampilan
menggabungkan bagian-bagian menjadi sebuah bentukan atau susunan yang
baru
3. Keterampilan Mengenal dan Memecahkan Masalah: Keterampilan ini
menuntut pembaca untuk memahami bacaan dengan kritis sehinga setelah
kegiatan membaca selesai siswa mampu menangkap beberapa pikiran pokok
bacaan, sehingga mampu mempola sebuah konsep.
4. Keterampilan Menyimpulkan: Keterampilan menyimpulkan ialah kegiatan akal
pikiran manusia berdasarkan pengertian/pengetahuan (kebenaran) yang
dimilikinya, dapat beranjak mencapai pengertian/pengetahuan (kebenaran)
yang baru yang lain.
5. Keterampilan Mengevaluasi atau Menilai: Keterampilan ini menuntut
pemikiran yang matang dalam menentukan nilai sesuatu dengan berbagai
kriteria yang ada. Keterampilan menilai menghendaki pembaca agar
memberikan penilaian tentang nilai yang diukur dengan menggunakan standar
tertentu.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BERFIKIR KRITIS
1. Kondisi fisik: kondisi fisik adalah kebutuhan fisiologi yang paling
dasar bagi manusia untuk menjalani kehidupan. Ketika kondisi
fisik siswa terganggu, sementara ia dihadapkan pada situasi yag
menuntut pemikiran yang matang untuk memecahkan suatu
masalah maka kondisi seperti ini sangat mempengaruhi
pikirannya. Ia tidak dapat berkonsentrasi dan berpikir cepat
karena tubuhnya tidak memungkinkan untuk bereaksi terhadap
respon yanga ada.
2. Motivasi : Motivasi adalah upaya untuk menimbulkan
rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga seseorang
agar mau berbuat sesuatu atau memperlihatkan perilaku
tertentu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Lanjutan...
3. Kecemasan : Keadaan emosional yang ditandai
dengan kegelisahan dan ketakutan terhadap
kemungkinan bahaya. kecemasan timbul secara
otomatis jika individu menerima stimulus berlebih
yang melampaui untuk menanganinya (internal,
eksternal). Reaksi terhadap kecemasan dapat bersifat
konstruktif dan destruktif
4. Perkembangan intelektual: Intelektual atau
kecerdasan merupakan kemampuan mental
seseorang untuk merespon dan menyelesaikan suatu
persoalan, menghubungkan satu hal dengan yang lain
dan dapat merespon dengan baik setiap stimulus.
E. CARA MEINGKATKAN BERFIKIR KRITIS
Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis adalah:
•  Membaca dengan kritis
• Untuk berpikir secara kritis seseorang harus membaca dengan kritis pula. Dengan membaca secara
kritis, diterapkan keterampilan-keterampilan berpikir kritis seperti mengamati, menghubungkan teks
dengan konteksnya, mengevaluasi teks dari segi logika dan kredibilitasnya, merefleksikan kandungan
teks dengan pendapat sendiri, membandingkan teks satu dengan teks lain yang sejenis.
• Meningkatkan daya analisis
• Dalam suatu diskusi dicari cara penyelesaian yang baik, untuk suatu permasalahan, kemudian
mendiskusikan akibat terburuk yang mungkin terjadi.
• Mengembangkan kemampuan observasi atau mengamati
• Dengan mengamati akan didapat penyelesaian masalah yang misalnya menghendaki untuk
menyebutkan kelebihan dan kekurangan, pro dan kontra akan suatu masalah, kejadian atau hal-hal
yang diamati. Dengan demikian memudahkan seseorang untuk menggali kemampuan kritisnya.
• Meningkatkan rasa ingin tahu, kemampuan bertanya dan refleksi
• Pengajuan pertanyaan yang bermutu, yaitu pertanyaan yang tidak mempunyai jawaban benar atau
salah atau tidak hanya satu jawaban benar, akan menuntut siswa untuk mencari jawaban sehingga
mereka banyak berpikir.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai