Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENELITIAN

DIAJUKAN UNTUK TUGAS GEOGRAFI

DISUSUN OLEH :

MUTYA FEBRIANI

X SSN IPS 2

DINAS PENDIDIKAN
SMA N 1 GUNUNG TALANG
Kab.Solok
TH.2014/2015
LEMBARAN PENGESAHAN

KAJIAN TENTANG PUTUS SEKOLAH

OLEH:

MUHARRANI ADELIA AS

DISETUJUI OLEH :

GURU PEMBIMBING

NIP.

i
PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini penulis persembahakan kepada:

1. Kepada bapak/ibu guru yang yang telah mendidik,membimbing saya sehingga


menjadi siswa yang berilmu pengetahuan.
2. Selanjuitnya untuk sahabat dan teman-teman saya yang telah mendukung saya dengan
segala hal positif yang saya lakukan
3. Yang terakhir kepada pembaca yang telah berkenan membaca makalah saya
ini,walaupun saya sadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.Terimakasih.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Budidaya Tanaman Hias dan
Holtykultural” dengan baik dan tanapa halangan apapun.

Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca semua.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Cupak,20 September 2014

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN....................................................................................

PERSEMBAHAN..........................................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................................

BAB 1 :..............................................................................................................................

1.1.PENDAHULUAN..............................................................................................................

1.1.2LATAR BELAKANG...................................................................................

1.1.3.RUMUSAN MASALAH.............................................................................

1.1.4.TUJUAN PENULISAN.............................................................................

1.1.5.MANFAAT PENULISAN..........................................................................

BAB 2.................................................................................................................................

2.1.BMKG..............................................................

2.2.NGALAU...............................................................................

BAB 3 ...................... .......................................................................................................

3.1.ALAT PENGUKUR SUHU PERMUKAAN, KELEMBABAN UDARA,DAN


TEEMPERATUR TANAH.........................................................

BAB 4....................................................................................................................................

4.1.KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

LAMPIRAN.........................................................................................................................

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) merupakan salah satu badan
khusus yang bertugas menangani berbagai fenomena alam yang ada di permukaan bumi.
PROFIL STASIUN GEOFISIKA PADANG PANJANG
Staf pengamat meteorologi dan Geofisika kelas III Karangkates Malang
A.    Sekilas sejarah stasiun geofisika padang panjang
Kantor pengamatan di Karangkates didirikan pada tahun . di bagian laborat yang
dikenakan dengan aktifitas di laborat juga mengamati beberapa unsur cuaca.

B.     Tugas BMKG


Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi dan klimatologi serta
geofisika.

C.     Peralatan Observasi Meteorologi dan Klimatologi di stasiun Geofisika


1.      Barometer
2.      Termometer
3.      Penakar Hujan
4.      Penakar Hujan Otomatis
5.      Open Pan Evaporimeter
6.      Anemometer
7.      Camblestoks
8.      Automatic Weather

v
1.2.RUMUSAN MASALAH

1. Apa Fungsi-fungsi alat di BMKG?

2. Bagaimana cara kerja peralatannya?

3. bagaimana cara pengukuran dan pengoperasian?

4.mengetahui proses terbentuknya ngalau sehubungan dengan litosfer!!

5. jelaskan mana stalagtit dan stalakmit

6. jelaskan proses terbentuknya stalaktit dan stalakmit

7.menceritakan tentang cara beradaptasi masyarakat yang berada di sekitar ngalau

1.3.TUJUAN PENULISAN

1. untuk mengetahui apa itu BMKG

2. untuk mengetahui bagaimana cara kerja peralatannya?

3. untuk mengetahui bagaimana cara pengoperasian

4. mengetahui proses terbentuknya ngalau sehubungan dengan litosfer!!

1.4.MANFAAT PENULISAN

1. Dapat mengenali jenis-jenis bmkg


2. Mengerti dampak-dampak bmkg
3. Memahami cara-cara mengatasi bmkg
4. Pembaca dapat mengetahui apa itu bmkg

vi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BMKG PADANG PANJANG

2.1.1. TAMAN ALAT–ALAT KLIMATOLOGI


Taman alat-alat Klimatologi adalah suatu taman dimana alat-alat pengukur unsur-unsur iklim
ditempatkan. Taman alat-alat Klimatologi terdapat pada setiap Stasiun Klimatologi dan
dibangun sedemikian rupa agar dapat beroperasi dengan baik secara terus menerus paling
sedikit 10 tahun.
a. Ketentuan Membangun Taman Alat-alat.
Kekhasan taman alat-alat tersebut menggambarkan persyaratan atau ketentuan-
ketentuan dalam membangunnya, antara lain :
a.Tanahnya yang datar atau rata dengan ditanami rumput pendek.
b.Tempat terbuka, letaknya jauh dari pohon-pohon, bangunan penghalang yang tinggi. Jarak
dari pohon atau bangunan penghalang minimal sama dengan tinggi pohon dan atau
bangunan penghalang tersebut. (misalnya terdapat pohon dengan tinggi empat meter
maka jarak taman alat dengan pohon adalah minimal empat meter)
c.Mempunyai pagar keliling setinggi +  1 meter, untuk melindungi alat-alat dari gangguan
hewan dan lain-lainnya.
dUkuran atau luas taman alat bervariasi tergantung dari jenis Stasiun atau jumlah alat-alat
yang dipasang didalamnya. Contoh : berukuran 20 m X 15 m, 40 m X 20 m, 60 mX 40 m
dan sebagainya.
eArah taman alat memanjang Utara–Selatan.
fAlat-alat pengukur unsur-unsur iklim diletakkan di dalam taman alat.
g. Penempatan alat-alat pengukur unsur iklim ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu satu sama lain. Contoh : Tempat untuk Sangkar Meteorologi (disamping
Anemometer) dipasang Solarimeter atau Cambell Stokes, maka pada suatu saat bayangan
dari tiang Anemometer akan menutupi Solarimeter, sehingga radiasi matahari yang
tercatat akan berkurang.
b.Pemeliharaan Alat.
a.Potong dan bersihkan rumput di Taman Alat paling sedikit 1 kali dalam sebulan.
b. Jangan menanam/memelihara pohon di dekat Taman Alat.
Vii
2.1.2 SANGKAR METEOROLOGI {SCREEN}

Sangkar meteorologi (Screen) adalah suatu tempat yang digunakan untuk meletakkan
alat-alat pengamatan cuaca permukaan seperti termometer Bola Kering, Bola Basah,
Termometer Maksimum dan Minimum dan alat lain. Untuk ketelitian pengukuran suhu udara
seyogyanya dihindari dari beberapa macam gangguan lokal maupun hal-hal lain yang
mengurangi kemurnian-kemurnian suhu atmosfer. Beberapa gangguan yang perlu
dihindarkan antara lain :
Pengaruh radiasi langsung dari matahari dan pantulannya oleh benda-benda
disekitarnya.
Gangguan tetesan air hujan.
Tiupan angin yang terlalu kuat.
Pengaruh lokal gradient suhu tanah akibat pemanasan dan pendinginan permukaan
tanah setempat.
Untuk mengatasi atau meminimalisir gangguan tersebut di atas alat pengukurnya perlu
ditempatkan pada sangkar meteorologi.
1.Ketentuan Membangun Sangkar Meteorologi.
a.Sangkar dibuat dari kayu sedemikian rupa sehingga dapat melindungi/mengelilingi alat
didalammnya secara sempurna, tetapi dapat menunjukkan suhu udara yang sama dengan
suhu udara luar.
b.Kisi pintu Sangkar dibuat rangkap untuk mencegah tiupan angin secara langsung, tetapi
udara yang bebas dapat melalui alat.
c.Sangkar dibuat berpintu dua, membuka/menutup menghadap Utara–Selatan. Gunanya
untuk mencegah pancaran langsung sinar matahari pada alat sewaktu melakukan
pengamatan. Jika matahari berada pada belahan bumi Utara, digunakan pintu sebelah
Selatan untuk pengamatan dan sebaliknya.
d.Tinggi lantai (tempat kedudukan alat) 120 cm diatas permukaan tanah.
e.Sangkar diletakkan diatas tanah berumput pendek, di dalam taman alat dengan jarak
minimal satu kali tinggi benda yang berada didekatnya.
2.Pemeliharaan Alat.
a.Bersihkan Sangkar Meteorologi dari debu dan lumut sedikitnya satu kali dalam satu bulan
b. Sangkar dicat satu kali dalam satu tahun dengan menggunakan cat warna putih.
viii
Gambar sangkar meteorologi yang diluar

Gambar sangakar metorologi yang di dalam sangkar

ix
BAB III
PEMBAHASAN

1.ALAT PENGUKUR SUHU UDARA PERMUKAAN, KELEMBABAN UDARA DAN


TEMPERATUR TANAH

A. PENGAMATAN SUHU UDARA PERMUKAAN


Pengamatan Suhu Udara Permukaan adalah pengukuran suhu udara pada ketinggian 1,20 –
0
1,25 meter dari permukaan tanah, dengan satuan suhu udara adalah C (Celsius),
menggunakan alat pengukur suhu yaitu Termometer. Selanjutnya suhu udara permukaan
diamati dengan menggunakan Termometer Bola Kering.
1.Termometer Bola Basah dan Bola Kering.
Sepasang Termometer Bola Basah dan Bola Kering yang ditempatkan vertikal pada
Standard dan terpisah dalam jarak + 5 cm satu sama lain yang disebut Psycrometer (gambar
4). Jenis ini dipakai untuk pengamatan temperatur dengan mata yang diletakkan dalam
Sangkar Meteorologi. Termometer Bola Basah dan Bola Kering ini berisi Air Raksa, yang
bersifat membasahi dinding gelas, cepat menerima panas, mengembang dengan teratur, titik
didih tinggi (3570 C) dan merupakan penghantar yang baik.
Pengamatan suhu udara permukaan dilakukan dengan membaca termometer bola
kering. Suhu udara adalah temperatur atau suhu yang ditunjukkan/terbaca pada Termometer
Bola Kering dengan skala dalam satuan derajat Celcius ( 0C) dengan tingkat ketelitian 0.2
derajat. Termometer Bola Basah adalah Termometer Bola Kering yang dibungkus dengan
kain Muslin (kain kasa) yang bersih dan dimasukkan ke dalam dalam Botol yang berisi air
bersih dan diusahakan ada jarak antara kain muslin dalam botol dengan bola Termometer.
I.Cara Kerja Peralatan :
1.Apabila suhu udara meningkat maka air raksa dalam bola Termometer akan memuai dan
mendesak keluar.
2.Apabila suhu udara menurun maka air raksa dalam bola Termometer akan menyusut dan
menarik air raksa dalam kolom..
3.Ujung kolom air raksa pada Termometer Bola Basah dan Bola Kering menunjukkan suhu
udara pada lingkungan.
x
II.Cara Pengukuran dan Pengoperasian :
1. Pengamatan/pengukuran dilakukan pada waktu yang telah ditentukan.
2. Tiap kali membuka sangkar yang pertama dibaca adalah suhu dalam Termometer Bola
Kering, jangan memegang termometer untuk menghindari pengaruh panas tubuh pengamat
terhadap suhu termometer.
3. Yakinkan bahwa garis pandang dari mata kepuncak permukaan air raksa miniscus
adalah mendatar, untuk menghindari kesalahan paralaks (kesalahan sudut baca, gambar 3).
4. Baca Termometer dengan cepat dan cermat sampai persepuluhan derajat Celsius
terdekat.
2. Termometer Maksimum
Termometer ini adalah Termometer air raksa biasa seperti Termometer bola kering.
Perbedaannya ialah terdapatnya bagian yang sempit pada tabung dekat bola Termometer.
a. Cara Kerja Peralatan :
1. Apabila suhu udara meningkat maka air raksa dalam bola Termometer akan memuai dan
mendesak keluar melalui lubang sempit pada tabung dekat bola Termometer. Ujung
kolom air raksa menunjukkan Temperatur udara maksimum pada hari tersebut.
2. Apabila suhu turun, kolom air raksa terputus pada bagian yang sempit ini, segera
sesudah air raksa dalam bola termometer menyusut ujung lain dari kolom air raksa tetap
pada tempatnya.
3. Kedudukan air raksa dalam tabung hanya dapat diturunkan dengan bantuan tenaga
mekanis.
Jadi Termometer maksimum menunjukkan suhu udara tertinggi dalam dua batas
waktu pengamatan/pengukuran.
b. Cara Pengukuran dan Pengoperasian :
1. Untuk keperluan pengamatan Meteorologi dan Klimatologi pengamatan dilakukan 1 kali
sehari pada waktu yang telah ditentukan yaitu pada sore hari sekitar pukul 18.00 waktu
setempat. Dimana suhu udara tidak akan mengalami kenaikan lagi dalam jangka waktu
yang lama.
2.Baca termometer dengan cermat sampai persepuluhan derajat, Jangan sekali-kali
termometer dipegang sebelum dibaca.
3.Setelah pembacaan termometer diangkat dari tempatnya kemudian diayunkan 2 X dengan
posisi tangan lurus, untuk mengembalikan air raksa dalam termometer seperti posisi
semula.
xi

 Termometer Minimum

Termometer Minimum adalah termometer alkohol. Termometer jenis ini dipakai


untuk mengukur temperatur yang rendah, karena alkohol mempunyai titik beku yang rendah
(-970 C) dan merupakan penghantar panas yang baik. Didalam kolom alkohol ini terdapat
sebatang gelas kecil yang berwarna kebiru-biruan. Batang gelas ini dinamakan indeks. Ujung
indeks paling jauh dari bola termometer adalah harga pembacaan.
a.Cara Kerja Peralatan :
1. Jika suhu turun indeks terdorong kearah bola termometer oleh permukaan alkohol.
2. Jika suhu naik zat cair ini mengembang, indeks tetap pada tempat yang paling rendah.
b. Cara Pengukuran dan Pengoperasian :
1.Pembacaan alat adalah pada ujung terjauh indeks dari bola termometer.
2. Setelah pembacaan, termometer diangkat dari tempatnya kemudian termometer
dimiringkan dengan posisi bola termometer lebih tinggi, sambil diamati pergerakan dari
indeks hingga indeks mencapai puncak permukaan alkohol dan diletakkan kembali pada
standard seperti posisi semula.

c.Pemeliharaan Alat

1.Bersihkan termometer dari debu dan lumut.


2.Tambahkan air termometer bola basah sedikitnya 1 kali dalam tiga hari atau pada saat air
dalam botol berkurang.
3.Ganti kain kasa atau kain muslin jika telah berlumut atau kotor.
4. Periksa air raksa termometer maksimum setelah dibaca dan sebelum dikembalikan apakah
bagian yang sempit pada tabung dekat bola masih berfungsi baik (lihat apakah air raksa
terputus).
5. Jangan menggoyang termometer minimum seperti termometer maksimum. Cukup
dimiringkan ke arah suhu pada waktu pembacaan.

A.KELEMBABAN UDARA (RELATIF HUMIDITY – RH)


Relatif Humidity/Kelembaban Udara (RH) adalah perbandingan tekanan uap air dalam
gas terhadap tekanan uap air maksimum pada suhu tertentu yang dinyatakan dalam persen
(%). Relatif Humidity di ukur secara langsung dengan alat yang disebut
xii
Hygrograf , dan juga dapat ditentukan secara tidak langsung melalui pembacaan Psycrometer
(Termometer bola basah dan bola kering, gambar 4). Dikatakan tidak langsung karena Relatif
Humidity didapat dari perhitungan hasil pembacaan suhu bola basah dan bola kering.
Sehingga diketahui hubungan antara pembacaan bola basah dan bola kering dan tekanan uap
pada saat itu.
 Cara Pengukuran dan Pengoperasian

Untuk mempermudah pengamatan Relatif Humidity atau kelembaban udara, Badan


Meteorologi dan Geofisika (BMG), telah membuat Tabel penentuan Relatif Humidity (RH)
berdasarkan hasil pembacaan Termometer Bola Basah dan Termometer Bola Kering.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Jarak Antara Bola Termometer (basah & kering) dengan lantai adalah 18 cm.
2. Jarak antara besi penyangga Termometer (maksimum & minimum) dengan lantai adalah
35 cm.
3. Letak Psycrometer didalam sangkar pada jarak minimum 10 cm terhadap dinding sangkar
dan alat-alat lain.

B. TEMPERATUR TANAH
Selain mengukur suhu udara, Stasiun Meteorologi Pertanian Khusus (SMPK) juga
mengamati/mengukur suhu tanah pada kedalaman 0 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, 100 cm.
Sesuai dengan ketetapan (standard) dari WMO (World Meteorological Organization).
Temperatur tanah dibedakan atas dua macam yaitu, temperatur tanah berumput pendek dan
temperatur tanah gundul. Perbedaan terletak pada keadaan permukaan tanah dimana
termometer ditempatkan ditanami rumput pendek atau tidak sama sekali (gundul).

1. Cara Kerja Peralatan :


a. Prinsip kerja alat sama dengan termometer bola kering biasa yaitu, apabila suhu dalam
tanah meningkat maka air raksa dalam bola termometer akan memuai dan mendesak
keluar dan juga berlaku sebaliknya.
b.Ujung kolom air raksa menunjukkan suhu tanah pada kedalaman termometer yang sedang
diamati.
Xiii
2.Cara Pengukuran dan Pengoperasian :
a.Pengamatan/pengukuran dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan.
b.Mata pengamat usahakan sejajar dengan permukaan air raksa dalam termometer, hindari
kesalahan paralaks dalam pembacaan suhu.
3.Pemeliharaan Alat :
a. Bersihkan termometer dari debu dan lumut.
b. Bersihkan areal termometer tanah gundul dari rumput/tanaman.
c. Pelihara areal termometer tanah berumput dengan rumput pendek dan bersihkan dari
tanaman pengganggu.

IV. ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN

A. Penakar Curah Hujan Biasa (Type Obs)


Penakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan biasa non recording atau tidak dapat
mencatat sendiri. Dengan bentuk sederhana terdiri dari sebuah corong, mulut corong (bagian
atas) berbentuk lingkaran dengan luas 100 cm2. Bagian bawah corong merupakan tempat
penampungan air hujan. Penakar hujan ini termasuk tipe kolektor yang menggunakan gelas
ukur khusus untuk mengukur curah hujan dalam skala mm (milimeter).
1.Cara Kerja Peralatan :
a.Air hujan yang masuk melalui corong dialirkan kebagian penampungan air hujan.
b. Air yang tertampung dikeluarkan melalui kran dan diukur dengan menggunakan gelas
penakar.
2.Cara Pengukuran dan Pengoperasian :
a. Pengamatan dilakukan setiap hari pada jam 07.00 waktu setempat.
b. Buka kunci gembok, letakkan gelas ukur dibawah kran dan kemudian kran dibuka.
c. Jika curah hujan diperkirakan melebihi 25 mm atau (sesuai skala gelas), sebelum air yang
ditampung dalam gelas mencapai 25 mm, kran ditutup dulu, lakukan pembacaan dan catat.
Kemudian air dalam gelas dipindah dan pengukuran dilanjutkan kembali sampai air dalam
penakar habis diukur. Selanjutnya seluruh hasil pembacaan dicatat dan di jumlahkan.
d. Untuk pembacaan curah hujan lebih kecil dari 0,5 mm ditulis 0 (nol), jika lebih dari 0,5
mm ditulis 1 (satu).
xiv

 Pemeliharaan Alat :

a.Periksa dan bersihkan corong dari sampah/kotoran sehingga tidak menghambat masuknya
air hujan.
b. Periksa selalu apakah penampungan bocor.
c.Pakai/gunakan selalu gelas ukur standard yang telah disediakan.
d.Setelah pengukuran pastikan kran dalam keadaan tertutup/terkunci.

Gambarpenampung hujan type OBS

B. Penakar Hujan Otomatis (Tipe Hillman)


Penakar hujan tipa Hillman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat sendiri.
Badannya berbentuk silinder dengan tinggi 115 cm. Mulut corong (bagian atas) berbentuk
lingkaran dengan luas 200 cm 2.
1.Cara Kerja Peralatan :
a.Air hujan masuk melalui corong kemudian masuk terkumpul dalam tabung tempat
pelampung.
b.Air menyebabkan pelampung beserta tangkainya terangkat naik keatas.
c.Pada tangkai pelampung terdapat tangkai pena yang gerakannya mengikuti tangkai
pelampung.
d.Gerakan pena dicatat pada pias yang digulung pada silinder jam yang berputar secara
mekanis.
e.Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada lengkungan selang gelas) pena akan
mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak
lengkungan selang gelas maka berdasarkan sistem siphon otomatis air dalam tabung akan
keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung.
f.Bersamaan dengan keluarnya air, tangkai pelampung dan pena turun dan pencatatannya
pada pias merupakan garis lurus vertikal.
g.Jika hujan masih turun, maka pelampung akan naik kembali seperti diatas.
Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung dengan menghitung jumlah
garis-garis vertikal yang terdapat pada pias, dan dapat ditentukan kapan jatuhnya hujan dan
berapa intensitasnya untuk jangka waktu tartentu. Satu kali pena pias naik menandakan hujan
sebanyak 10 mm.
2.Cara Pengukuran dan Pengoperasian :
a.Buka pintu penakar hujan, singkirkan pena dari pias lalu angkat silinder jam penakar keatas.
h.Putar/kunci jam secukupnya, pasang pias pada silinder yang telah ditulis tanggal
pemasangannya.
i.Letakkan silinder jam pada posisi semula dengan menyetel/mencocokkan waktu yang
ditunjukkan oleh pena pada pias dengan waktu setempat.
j.Untuk keperluan pengamatan iklim suatu daerah, pengambilan pias dilakukan pukul 07.00
waktu setempat.

1.Pemeliharaan Alat :
a.Periksa dan bersihkan corong dari sampah/kotoran sehingga tidak menghambat masuknya
air hujan.
b.Periksa selalu apakah jam berfungsi baik, jangan mengunci jam terlalu ketat.
c.Periksa selalu apakah tangkai pena berfungsi dengan baik, jangan membengkokkan tangkai
pena. Periksa juga apakah mata pena masih berfungsi.
d.Gunakan gelas ukur standard yang telah disediakan, setelah pengukuran pastikan pintu
penakar tertutup dengan baik.
Gambra penakarhujan type hilman

V. ALAT PENGUKUR RADIASI MATAHARI

Untuk keperluan Klimatologi pengukuran radiasi matahari meliputi dua macam yaitu :
1.Pengukuran lamanya matahari bersinar atau Sunshine duration ialah lamanya matahari
bersinar sampai permukaan bumi dalam periode 1 hari, di ukur dalam jam.
2.Pengukuran intensitas radiasi matahari atau intensity of sunshine, dalam satuan gr Calori cm
2
menit -1.
xvi
Periode satu hari disebut dengan panjang hari yaitu jangka waktu matahari berada
diatas horizon. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai persepuluhan, atau
juga ditulis dalam persen terhadap panjang hari.

A. Pengukur Sinar Matahari Jenis Campbell Stokes.

Campbell Stokes digunakan untuk menghitung lama penyinaran matahari atau


panjang hari. Alat ini terdiri dari bola gelas berbentuk bulat berisi masa air yang terpasang
ditengah-tengah sebuah mangkok dengan garis tengah + 15 cm. Pada mangkok dibuat garis-
garis jam dan permukaannya dicat hitam. Bola gelas ini bekerja sebagai lensa dan panas
matahari akan membakar pias kertas ditempat kertas jatuh.

1. Cara Kerja Alat :

a. Sinar Matahari yang melalui bola gelas sedemikian rupa diteruskan dan difokuskan tepat
mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini.
b. Bekas sinar matahari akan meninggalkan jejak dengan terbakarnya pias sesuai dengan
kekuatan sinar matahari.
c. Digunakannya bola gelas untuk memfokuskan sinar matahari secara terus-menerus tanpa
terpangaruh oleh perubahan posisi matahari.
d. Jika matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini akan diperoleh jejak pias
terbakar yang tidak putus.
e. Jika matahari tertutup awan dan atau hujan akan ditinggalkan jejak yang terputus-putus.

2. Cara Pengukuran dan Pengoperasian :

a. Penggantian dan pemasangan pias sebaiknya pada sore hari setelah pukul 18.00 waktu
setempat.
b. Tulis tanggal waktu pemasangan pias pada sebalik kertas pias.
xvii
Gambar comble stoke

VI. ALAT PENGUKUR KECEPATAN ANGIN

A.Anemometer

Kecepatan angin diukur dengan Anemometer. Ada yang langsung menunjukkan


kecepatan angin sesaat, dan ada pula yang menyatakan panjangnya perjalanan angin. Dalam
jangka waktu tertentu, yang disebut dengan Wind Run. Cup Counter Anemometer termasuk
jenis yang mengukur Wind Run ini. Untuk keperluan pertanian Cup Counter Anemometer
ditempatkan pada ketinggian dua meter dari permukaan tanah.

1.Cara Kerja Alat :


a.Angin yang melewati mangkuk menyebabkan mangkuk berputar. Jauhnya perjalanan angin
dicatat pada counter.
b.Untuk mengetahui kecepatan angin rata-rata selama jangka waktu tertentu (interval),
dihitung selisih pembacaan pada counter diakhir interval dengan permulaan interval itu.

2.Cara Pengukuran dan Pengoperasian :


a.Catat counter pada saat permulaan pengamatan sesuai dengan waktu pengamatan setempat.
b.Catat counter pada pengamatan berikutnya sesuai dengan waktu pengamatan yang telah
ditentukan.
c.Hitung kecepatan angin rata-rata dengan satuan meter/detik (m/dt) selama jangka waktu
pengamatan.
3.Pemeliharaan Alat :
a. Pelihara as (sumbu) kepala Cup Counter Anemometer dengan cara meminyakinya.

b. Jangan memutar mangkok pada saat Cup Counter Anemometer sedang beroperasi atau
berputar pada saat pengamatan.

Gambar Windrun

VII. ALAT PENGUKUR PENGUAPAN


Penguapan ialah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini dapat terjadi pada setiap
permukaan benda pada temperatur diatas 00C. Faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan
adalah temperatur benda dan udara, kecepatan angin, kelembaban udara, jenis permukaan
benda serta unsur-unsur yang terkandung didalamnya.
Dalam klimatologi dikenal istilah evaporasi dan evapotranspirasi, Evaporasi adalah
penguapan dari permukaan benda mati atau air yang tergenang, sedangkan Evapotranspirasi
adalah penguapan dari permukaan air, tanah, dan tanaman (transpirasi). Jadi Evapotranspirasi
merupakan gabungan dari tranpirasi dan evaporasi.
A. Evaporimeter Panci Terbuka
Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur evaporasi dipergunakan
Evaporimeter panci terbuka, dengan peralatan antara lain :

 Panci terbuka, terbuat dari besi anti karat dengan ukuran garis tengah 122 cm, dan
tinggi 25,4 cm.

 Hook Gauge yaitu alat yang digunakan untuk mengukur perubahan tinggi permukaan
air dalam panci. Alat ini terdiri dari sebuah batang yang mempunyai skala mm
(milimeter), dan sebuah sekrup yang digunakan untuk mengatur letak ujung jarum
pada permukaan air dalam panci. Skrup ini berfungsi sebagai mikrometer yang dibagi
menjadi 50 bagian. Satu putaran penuh dari mikrometer mencatat perubahan ujung
jarum  setinggi 1 mm.

 Still Well adalah bejana yang terbuat dari logam kuningan yang berbentuk silinder dan
mempunyai tiga buah kaki. Pada tiap kaki bejana terdapat sekrup yang digunakan
untuk menyetel Still Well berdiri horisontal. Pada dasar bejana terdapat sebuah lubang
saluran air untuk menjaga permukaan air dalam bejana dan panci tetap sama.
Kegunaan yang lain adalah untuk menjaga permukaan air tetap tenang, sehingga
penyetelan ujung jarum dapat lebih mudah.

 Flooting Termometer (Termometer Apung). Alat ini merupakan satu set termometer
maksimum dan minimum biasa yang diletakkan mengapung diatas panci berfungsi
untuk mengukur temperatur air dalam panci.

xix
1.Cara Kerja Alat
a.Laju penguapan diketahui dan diukur dari perubahan tinggi permukaan air, melalui
pembacaan skala pada Hook Gauge.
b.Untuk Mengetahui laju penguapan yang terjadi pada interval waktu tertentu, dihitung
selisih pembacaan akhir interval dengan permulaan interval waktu itu.

2.Cara Pengukuran dan Pengoperasian


a.Baca dan catan suhu maksimum dan minimum air.
b.Baca dan catat skala pada Hook Gauge.
c.Putar sekrup Hook Gauge perlahan-lahan sampai ujung jarum tepat berada pada permukaan
air
d.Baca dan catat skala pada Hook Gauge pada skala yang ditumjukkan oleh
sekrup/mikrometer.
e.Lakukan pengamatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
3.Pemeliharaan Alat :

 Bersihkan bagian-bagian alat dari kotoran/lumut.

 Ganti air dan bersihkan panci paling sedikit dua minggu satu kali.

Gambar Panci penguapan atau Evaporimeter


2.2 NGALAU INDAH PAYAKUMBUH

2.2.1 Proses Terbentuknya Ngalau Sehubungan Dengan Lithosfer


Didalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau retakan. Retakan akan semakin
besar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang karena pengaruh larutan.

2.2.2 Stalagtit
Batu yg terbentuk di atap gua,bentuknya meruncing ke bawah.
Gambar stalagtit

2.2.3 Stalakmit
Batu yg terbentuk di dasar gua, bentuknya meruncing ke atas.
Gambar stalagmit
2.2.4 Proses Terbentuknya Stalagtit Dan Stalakmit
Bentukan alam khas daerah karst. Air yg larut di daerah karst akan masuk ke
lobang-lobang (doline) kemudian turun ke gua dan menetes-netes dari atap gua
kedasar gua. Tetesan yg mengandung kapur ini membeku dan menumpuk
sedikit demi sedikit lalu berubah jadi batuan kapur yg bentuknya runcing-
runcing.
2.2.5 Cara Adaptasi Masyarakat Yg Berada Di Sekitar Ngalau Payakumbuh.
Mereka memanfaatkan ngalau sebagai tempat mata pencaharian yakni sebagai
tempat pariwisata dan mereka membuka warung-warung kecil di sekitar
ngalau tersebut.

xx
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
1.Taman alat-alat Klimatologi adalah suatu taman dimana alat-alat pengukur unsur-unsur
iklim ditempatkan. Taman alat-alat Klimatologi terdapat pada setiap Stasiun Klimatologi dan
dibangun sedemikian rupa agar dapat beroperasi dengan baik secara terus menerus paling
sedikit 10 tahun.
2.Sangkar meteorologi (Screen) adalah suatu tempat yang digunakan untuk meletakkan alat-
alat pengamatan cuaca permukaan seperti termometer Bola Kering, Bola Basah, Termometer
Maksimum dan Minimum dan alat lain.
3.Adapun alat yang terdapat di stasiun BMKG Indrapuri yaitu :
Campell Stokes
Eppley Phyheliometer

Xxi
Daftar Pusaka
Melalui penelitian langsung ke lapangan

Melalui lembar kerja siswa yang diberikan guru geografi

Anda mungkin juga menyukai