Disusun Oleh :
SULISNA WATI
NIM : 062402S21014
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan laporan individu praktek kebidanan komunitas yang berjudul
“Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Keluarga Ny. S dengan Hipertensi di RT
002 RW 00 Desa Papan Asri.”
Sholawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada junjungan kami
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa syafa’at dan ridhonya. Adapun
penyusunan laporan ini diajukan untuk melengkapi tugas praktek kebidanan
komunitas. Dalam penyusunan laporan individu ini penulis banyak mengalami
hambatan dan kesulitan akan tetapi atas bimbingan serta arahan dari para
pembimbing dan dukungan semua sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan individu ini dengan baik.
ii
Papan Asri, 25 November 2023
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan ................................................................................................... 2
C. Manfaat ................................................................................................. 2
D. Metode ................................................................................................. 3
G. Manajemen .......................................................................................... 7
A. Pengkajian .......................................................................................... 15
iv
D. Kebutuhan tindakan segera ................................................................. 17
E. Intervensi ............................................................................................. 17
F. Implementasi ........................................................................................ 18
G. Evaluasi .............................................................................................. 18
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 20
B. Saran ................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebidanan komunitas merupakan kegiatan mencakup
pengidentifikasian dan indikator kesehatan mengenai pengelolaan, atau
dengan kata lain kebidanan komunitas adalah upaya yang dilakukan oleh
bidan suatu komuniti/masyarakat. Keluarga adalah kumpulan dua orang
atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional
individu mempunyai peran masing–masing yang merupakan bagian dari
keluarga.
Wanita dan ibu adalah dua sosok yang tidak pernah lepas dari
kehidupan kita. Tanpa sosok ibu kita tidak akan pernah ada di dunia ini.
Bahkan banyak orang-orang hebat yang tidak akan pernah bisa menjadi
hebat tanpa didukung dengan sosok wanita hebat di belakangnya. Ada
begitu banyak definisi dan arti dari wanita namun semua arti dan definisi
itu bersumber pada satu kesimpulan, bahwa wanita adalah sosok yang
sangat hebat terlepas dari segala kekurangan yang dimilikinya.
Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan
komunitas dimana pelayanan kebidanan komunitas merupakan upaya yang
dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan lansia di
dalam keluarga dan masyarakat supaya keluarga dan masyarakat selalu
berada dalam kondisi kesehatan yang optimal. Kegiatan pelayanan
kebidanan komunitas termasuk di dalamnya adalah penyuluhan dan
nasihat tentang kesehatan, pemeliharaan kesehatan lansia, pengobatan
sederhana bagi ibu dan balita, perbaikan gizi keluarga, imunisasi ibu dan
anak, pertolongan persalinan serta pelayanan KB.
Sasaran kebidanan komunitas yaitu ibu (prahamil, hamil, bersalin,
nifas), anak (bayi baru lahir, balita, anak pra sekolah, remaja), keluarga
(wanita dengan gangguan sistem reproduksi), masyarakat. Yang menjadi
sasaran utama adalah ibu dan anak dalam keluarga.
1
2
2. Bagi Institusi
Sebagai bahan asuhan dan tambahan kepustakaan dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan
3. Bagi Klien
Menambah pengetahuan tentang Hipertensi atau darah tinggi
D. Metode
Pendataan dan identifikasi masalah dilakukan dengan :
1. Wawancara
Melakukan wawancara mendalam terhadap responden setiap KK.
2. Pemeriksaan fisik.
Dilakukan bila perlu terhadap anggota keluarga yang mempunyai
masalah dan keluhan terhadap kesehatan dan keperawatan.
3. Perencanaan intervensi bersama masyarakat dilakukan dengan
menyajikan data beserta masalahnya.
4. Perencanaan program (intervensi) pelayanan kebidanan komunitas
ditingkatkan.
5. Pelaksanaan program (intervensi)
a. Penyuluhan kepada individu, keluarga dan kelompok sasaran.
b. pemeriksaan fisik, laboratorium dan pelayanan kebidanan
komunitas dan lain-lain.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Keluarga
Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang
berarti "anggota" adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang
masih memiliki hubungan darah ( Fajria, 2011).
Menurut Departemen Kesehatan RI (2009), keluarga merupakan
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan.
B. Struktur Keluarga
Struktur keluarga ada beberapa macam, diantaranya:
1. Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga
adalah dipihak ayah.
2. Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasan dalam keluarga
adalah dipihak ibu.
3. Equalitarian, yang memegang kekuasan dalam keluarga adalah ayah
dan ibu.
4. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
5. Keluarga Kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluaraga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suatu atau istri.
C. Ciri-Ciri Keluarga
Ciri-ciri struktur keluarga menurut Anderson Carter :
1. Terorganisasi
Adalah saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga.
4
5
2. Ada keterbatasan
Adalah setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
masing-masing.
3. Ada perbedaan dan kekhususan
Adalah setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya
masing-masing.
D. Bentuk-Bentuk Keluarga
1. Nuclear Family (Keluarga Inti)
Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
2. Extendet Family (Keluarga Besar)
Adalah keluarga inti di tambah dengan sanak saudara misalnya:
nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
3. Serial Family (Keluarga Berantai)
Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah
lebih dari 2x dan merupakan satu keluarga inti.
4. Single Family (Keluarga Duda atau Janda)
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
5. Composite Family (Keluarga Berkomposisi)
Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami atau hidup bersama.
6. Cahibitation Family (Keluarga habitas)
Adalah dua orang yang menjadi satu keluarga.
E. Peran Keluarga
Menurut Hartan dan Hunt peran keluarga terdiri dari sebagai berikut :
1. Peran Ayah.
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak-anaknya
berperan mencari nafkah, pendidikan, perlindungan dan member rasa
aman sebagai kepala keluarga, sebagai kelompok masyarakat.
6
2. Peran Ibu
Sebagai istri dan suami dan ibu dari anak-anaknya, ibu
mempunyai peran mengurus rumah tangga pengasuh anak-anaknya
dan sebagai satu kelompok dari peran sentral dari anggota masyarakat
dan pencari nafkah.
3. Peran Anak
Anak melaksanakan perahan psikososial sesuai tingkat
perkembangan baik, fisik, mental, social, dan spiritual.
F. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga sehari-hari menurut Horton dan Hunt yaitu :
1. Fungsi pengaturan seksual.
Yaitu keluarga merupakan wadah sah baik ditinjau dari agama
maupun maryarakat dalam pengetahuan dan pemuasan keinginan
seksual.
2. Fungsi Reproduksi
Yaitu keluarga berfungsi menghasilkan anggota baru sebagai
penerus keturunan.
3. Fungsi Perlindungan dan Pemeliharaan
Yaitu memberikan perlindungan dan pemeliharaan terhadap stress.
4. Fungsi Pendidikan
Yaitu keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama
dan utama karena anak-anak mengenal pendidikan sejak lahir.
5. Fungsi Sosialisasi
Yaitu individu atau anggota keluarga mempelajari kebiasaan ide-
ide nilai dan tingkah laku dalam masyarakat. Melalui lingkungan
keluarga.
6. Fungsi Toleran dan Efektif
Yaitu apabila rasa cinta kasih sayang dalam keluarga dapat
dirasakan oleh semua anggota maka anggota keluarga akan merasakan
kesenangan kegembiraan dan ketentraman sehingga mereka akan
kerasan tinggal dirumah maka keluarga merupakan tempat rekreasi
bagi anggota keluarga.
7
7. Fungsi Ekonomi.
Yaitu anggota keluarga sebagai penghasil ekonomi terutama
orang tua sedangkan anggota keluarga yang lain atau anak berfungsi
sebagai konsumen.
8. Fungsi Status Sosial
Yaitu suatu dasar yang menunjukan kedudukan atau status bagi
anggota nya.
G. Manajemen / Asuhan Kebidanan Pada Keluarga
Manajemen asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam
rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada
klien (Simatupang, 2012).
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggung
jawab bidan dalam pelayanan yang di berikan kepada klien yang memiliki
kebutuhan atau masalah kebidanan (kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru
lahir, keluarga berencana, kesehatan reproduksi wanita, dan pelayanan
kesehatan masyarakat).
Tahapan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan (Varney, 2010) Proses
manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah. Manajemen asuhan
kebidanan dimulai dengan identifikasi data dasar dan diakhiri dengan
evaluasi asuhan kebidanan. Ketujuh langkah terdiri dari keseluruhan
kerangka kerja yang dapat dipakai dalam segala situasi. Langkah tersebut
sebagai berikut :
1. Langkah I. Identifikasi Data Dasar
Identifikasi data merupakan langkah awal dari manajemen
kebidanan, langkah yang merupakan kemampuan intelektual dalam
mengidentifikasi masalah klien, kegiatan yang dilaksanakan dalam
rangka identifikasi data dasar meliputi pengumpulan data dan
pengolahan.
8
d. Obesitas
Meningkatnya berat badan pada masa anak-anak atau usia
pertengahan resiko hipertensi meningkat.
e. Serum lipid
Meningkatnya triglycerida atau kolesterol meninggi resiko dari
hipertensi.
f. Diet
Meningkatnya resiko dengan diet sodium tinggi, resiko meninggi
pada masyarakat industri dengan tinggi lemak, diet tinggi kalori.
g. Merokok
Resiko terkena hipertensi dihubungkan dengan jumlah rokok dan
lamanya merokok.
h. Stres Pekerjaan
Hampir semua orang di dalam kehidupan mereka mengalami stress
berhubungan dengan pekerjaan mereka. Stres dapat meningkatkan
tekanan darah dalam waktu yang pendek, tetapi kemungkinan
bukan penyebab meningkatnya tekanan darah dalam waktu yang
panjang.
i. Asupan Garam
Konsumsi garam memiliki efek langsung terhadap tekanan darah.
Terdapat bukti bahwa mereka yang memiliki kecenderungan
menderita hipertensi secara keturunan memiliki kemampuan yang
lebih rendah untuk mengeluarkan garam dari tubuhnya.
4. Manisfestasi Klinis Hipertensi
Gambaran klinis pasien hipertensi meliputi nyeri kepala saat
terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
peningkatan tekanan darah intrakranial. Penglihatan kabur akibat
kerusakan retina akibat hipertensi. Ayunan langkah yang tidak
mantap karena kerusakan susunan saraf pusat. Nokturia karena
peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus. Edema
dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler.
Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu
12
A. PENGKAJIAN
I. Identitas Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn. jumini
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 39 Tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SLTA/Sederajat
Status Pernikahan : Usia menikah suami : 22 th, istri : 20 th
Lama Pernikahan : 17 th
Jumlah Anak :1
Alamat : Desa Papan Asri
14
15
IV. Kematian Anggota Keluarga (bila ada, dikaji khususnya ibu, bayi dan
anak dalam 1 tahun terakhir)
No Nama Umur Jenis kelamin Penyeban Bulan/tahun
Kepala keluarga mengatakan didalam keluarga dalam satu tahun terakhir
anggota keluarganya tidak ada yang meninggal
1. Kesehatan Akseptor KB
Ibu menggunakan KB AKBK/susuk
2. Kesehatan Masa Klimakterium dan menopause :
a. Menstruasi : Masih
Bila tidak, sejak :-
Keluhan : Tidak ada
b. Kegiatan sosial yang diikuti : Pengajian
3. Kesehatan Lingkungan Keluarga:
a. Status rumah : Permanen
b. Sumber penerangan : Listrik
c. Sumber air bersih : Sumur Timba
d. Pembuangan limbah : Ditampung
e. Pembuangan tinja : Septitank
f. Pembuangan sampah : Dibakar
g. Kandang ternak : lebih dari 10 meter jarak dari rumah
h. Jenis ternak yang ada :-
4. Kepemilikan:
a. Jaminan sosial kesehatan : Tidak Ada
b. Kegiatan sosial yang di ikuti : Pengajian
c. Informasi tentang kesehatan pernah diperoleh dari : Petugas kesehatan
d. Kendaraan yang dimiliki dan dapat digunakan sewaktu-waktu :
Sepeda motor.
15
B. INTERPRETASI DATA
DX : Ny. S umur 37 tahun dengan Hipertensi
DS : Ny. S mengatakan mengalami Hipertensi pada waktu beberapa tahun lalu.
DO : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Suhu : 37 0C
Nadi : 88 x/menit
Respiratory rate : 22 x/menit
Tekanan Darah : 150/95 mmhg
C. DIAGNOSA PONTENSIAL
Tidak ada
E. INTERVENSI
Tanggal 21 november 2023
1. Beritahu bapak tentang hasil pemeriksaannya agar ibu mengetahui hasil
pemeriksaannya.
2. Berikan penjelasan kepada ibu mengenai Hipertensi
3. Anjurkan untuk makan makanan sehat.
4. Anjurkan ibu untuk olah raga teratur agar bapak sehat.
5. Beritahu ibu tanda dan gejala Hipertensi
6. Beri dukungan emosional agar ibu tidak cemas dengan keadaannya.
15
F. IMPLEMENTASI
Tanggal 21 november 2023
1. Memberitahu bapak tentang hasil pemeriksaannya seperti TD: 150/95
mmhg, N: 88 x/menit RR: 22x/menit S: 370C.
2. Memberikan penjelasan kepada ibu mengenai Hipertensi merupakan suatu
keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi didalam arteri
menyebabkan meningkatya resiko terhadap stroke, gagal jantung dan
kerusakan ginjal.
3. Menganjurkan untuk menerapkan asupan makanan sehat dengan
mengkonsumsi makan-makanan gizi seimbang, makanan tidak dilarang
tapi hanya dibatasi sesuai kebutuhan harian, menu yang diberikan sama
dengan menu keluarga dan perlu diingat bahwa penggunaan makanan
yang asin atau tinggi kadar garam sebagai bumbu di dalam masakan tidak
dilarang namun penggunaan garam perlu dikurangi.
4. Menganjurkan ibu untuk berolah raga seperti jalan, senam secara teratur.
5. Tanda dan gejala Hipertensi seperti sakit kepala, sesak nafas, gelisah,
pandangan menjadi kabur, mual muntah, dan kelelahan.
6. Memberi dukungan emosional agar ibu tidak cemas dengan keadaannya.
G. EVALUASI
Tanggal 21 november 2023
1. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaannya.
2. Ibu sudah mengerti mengenai Hipertensi
3. Ibu bersedia untuk makan makanan sehat.
4. Ibu bersedia olah raga teratur..
5. Ibu sudah mengerti tanda dan gejala Hipertensi
6. Ibu Sudah tidah cemas lagi.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengkajian
Berdasarkan hasil pengkajian diketahui bahwa Ny. S berusia 37 tahun
memiliki keluhan sakit kepala, mual dan muntah, keletihan, pandangan yang
kabur.
Menurut WHO, Hipertensi adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah
memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau
tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg) (Sunarwinadi, 2017).
Salah satu tujuan tata laksana hipertensi adalah untuk memperbaiki
kualitas hidup dan mencegah terjadinya komplikasi. Diet/nutrition care pada
pasien hipertensi memeran peranan penting dalam tata laksananya. Untuk
mencegah penurunan dan mempertahankan status gizi, perlu perhatian melalui
monitoring dan evaluasi status kesehatan serta asupan makanan oleh tim
kesehatan. Pada dasaranya pelayanan dari suatu tim terpadu yang terdiri dari
dokter, perawat, ahli gizi serta petugas kesehatan lain diperlukan agar terapi
yang diperlukan kepada pasien optimal. Asuhan gizi (Nutrition Care) betujuan
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi agar mencapai status gizi optimal, pasien
dapat beraktivitas normal, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, yang
pada akhirnya mempunyai kualitas hidup yang cukup baik.
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan bahwa Ny. S Berusia 37 tahun
sehari-harinya mengkonsumsi makanan dengan kadar garam yang tinggi.
Untuk menerapkan asupan makanan sehat sebaiknya mengkonsumsi makan-
makanan gizi seimbang, makanan tidak dilarang tapi hanya dibatasi sesuai
kebutuhan harian, menu yang diberikan sama dengan menu keluarga dan perlu
diingat bahwa penggunaan garam sebagai bumbu di dalam masakan tidak
dilarang namun penggunaan garam perlu dikurangi. dalam hal ini tidak
ditemukan adanya kesenjangan teori dengan praktik di lahan.
19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan komunitas pada keluarga Ny. S
dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang Hipertensi, tidak mengalami
kesulitan yang berarti karena kooperatif dalam tindakan dan penyusunan bisa
mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing lahan selain itu dapat
terjalin kerjasama yang baik antara klien, keluarga dan petugas kesehatan
sehingga dapat membantu terselenggaranya proses asuhan kebidanan
komunitas yang dilakukan petugas kesehatan.
Kesimpulan dari asuhan yang diberikan:
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian atau mengumpulkan data secara
subjektif dan objektif pada ibu dengan hipertensi;
2. Mahasiswa mampu menginterpretasikan data dasar untuk menentukan
diagnosa atau masalah pada ibu dengan hipertensi dengan benar;
3. Mahasiswa mampu membuat diagnosa potensial yang akan terjadi pada ibu
dengan hipertensi dengan benar;
4. Mahasiswa mampu menyusun kebutuhan segera pada ibu dengan hipertensi
dengan benar;
5. Mahasiswa mampu menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dengan
hipertensi sesuai dengan perencanaan;
6. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan kebidanan pada ibu dengan
hipertensi sesuai dengan perencanaan;
7. Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi sesuai dengan tindakan yang
dilakukan pada ibu dengan hipertensi sesuai dengan perencanaan.
20
B. Saran
1. Bagi ibu
Sebaiknya Ny. S melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter
atau pelayanan kesehatan lainnya.
2. Bagi mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
mengelolah asuhan kebidanan komunitas sehingga dapat
mengaplikasikan teori-teori yang ada dilapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Varney, Helen. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta. ECG
https://www.halodoc.com/kesehatan/hipertensi
https://www.academia.edu/31537693/Makalah_Hipertensi