Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

“BIDAN DI KOMUNITAS”

Dosen Pengajar :
Evi Yunita N,M.Keb

Disusun Oleh :
Elok Dwi Alfani (P27824418012)
Aisyah Fairuz Zaky (P27824418021)
Mutia Wulandari (P27824418028)
Erlinda Nur Listiyana (P27824418127)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur, kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan Kebidanan Komunitas yang
berjudul “Bidan di Komunitas” Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Evi Yunita N,M.KebSelaku dosen pembimbing.
2. Orang tua yang selalu memberikan bantuan dan dorongan baik materil
maupun spiritual.
3. Teman-teman kelas D4 yang selalu memberikan kritik dan sarannya.
4. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi
sempurnanya makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi
pembaca.

Surabaya, 14 Januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
Latar Belakang..................................................................................................................................... 4
1..2 Tujuan Penulisan .......................................................................................................................... 5
1..3 Manfaat Penulisan ....................................................................................................................... 5
1.4 Metode Penulisan ......................................................................................................................... 5
BAB II ....................................................................................................................................................... 6
TINJAUAN TEORI ..................................................................................................................................... 6
Ruang Lingkup Kebidanan Komunitas................................................................................................. 6
Pelaksana Asuhan Atau Pelayanan Kebidananan .............................................................................. 6
Pengelola pelayanan KIA atau KB....................................................................................................... 6
Kegiatan Bidan di Komunitas .............................................................................................................. 6
Jaringan Kerja Kebidanan Komunitas.................................................................................................. 8
Peran dan Fungsi Kebidanan Komunitas............................................................................................ 9
BAB III .................................................................................................................................................... 11
PENUTUP ............................................................................................................................................... 11
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunitas adalah kelompok orang yang berada di suatu lokasi tertentu. Sarana
kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada dalam keluarga dan
masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit. Kebidanan
komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan pelayanan kebidanan yang
diberikan di rumah sakit. Pelayanan kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga
merupakan kegiatan kebidanan komunitas.

Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayani adalah bagian
dari keluarga atau komunitas. Oleh karena itu, bidan tidak memandang pasiennya dari
sudut biologis. Akan tetapi juga sebagai unsur sosial yang memiliki budaya tertentu dan
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan lingkungan disekelilingnya.

Kebidanan komunitas adalah memberikan asuhan kebidanan pada masyarakat baik


individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang terfokus pada pelayanan kesehatan
ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), kesehatan reproduksi termasuk usia wanita
adiyuswa secara paripurna. Hubungan-hubungan individual dalam sebuah komunitas
akan membangun dan mendukung terbentuknya suatu system kepercayaan atau
keyakinan baik tentang arti keluarga, konsep sehat maupun sakit sehingga diperlukan
bidan di masyarakat. Kebidanan komunitas merupakan konsep dasar bidan melayani
keluarga dan masyarakat yang mencakup bidan sebagai penyedia layanan dan komunitas
sebagai sasaran yang dipengaruhi oleh IPTEK dan lingkungan.

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang


diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan
merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang
diberikannya dengan maksud untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka
tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera.
Dapat ditemukan disini bahwa unsur-unsur yang tercakup didalam kebidanan
komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, sasaran pelayanan, lingkungan dan
pengetahuan serta teknologi.
1..2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini terdiri dari:
a. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui asuhan kebidanan komunitas
b. Tujuan Khusus
Diantara tujuan khusus dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup kebidanan komunitas
2. Mahasiswa dapat mengetahui kegiatan bidan di komunitas
3. Mahasiswa dapat mengetahui jaringan kerja kebidanan komunitas
4. Mahasiswa dapat mengetahui peran bidan di komunitas

1..3 Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan makalah ini yaitu dapat dijadikan sebagai sumber literatur bagi
pembaca khususnya mahasiswa.

1.4 Metode Penulisan


Dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, artikel, dan browsing internet, serta
literature review yang berhubungan dengan analisis sistem. Pengumpulan data dengan
memanfaatkan daftar pustaka ini adalah agar dapat lebih mendukung objek suatu penelitian
dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah ada dengan praktek yang ada di lokasi
sumber data
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Ruang Lingkup Kebidanan Komunitas

2.1.1 Pelaksana Asuhan Atau Pelayanan Kebidananan


a) Melaksanakan asuhan kebidanan dengan standar profesional.
b) Melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil normal dengan komplikas patologis
dan resiko tinggi dengan melibatkan klien atau keluarga.
c) Melaksanakan asuhan ibu bersalin normal dengan komplikasi, patologis dan
resiko tinggi dengan melibatkan klien atau keluarga.
d) Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal dengankomplikasi,
patologis dan resiko tinggi dengan melibatkan klien atau keluarga.
e) Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dan menyusui normaldengan
komplikasi, patologis dan resiko tinggi dengan melibatkan klien atau keluarga.
f) Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dan balita denganmelibatkan klien
atau keluarga.
g) Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita atau ibu dengangangguan sistem
reproduksi dengan melibatkan klien atau keluarga.
h) Melaksanakan asuhan kebidanan komunitas melibatkan klien atau keluarga.
i) Melaksanakan pelayanan keluarga berencana melibatkan klien atau keluarga.
j) Melaksanakan pendidikan kesehatan di dalam pelayanan kebidanan.

2.1.2 Pengelola pelayanan KIA atau KB.


a) Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat terutama pelayanankebidanan
untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakatdiwilayah kerjanya
dengan melibatkan keluarga dan masyarakat.
b) Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan program
sektor lain diwilayah kerjanya melalui peningkatankemampuan dukun bayi, kader
kesehatan, dan tenaga kesehatan lainyang berada diwilayah kerjanya.
c) Pendidikan klien, keluarga, masyarakat dan tenaga kesehatan.

2.1.3 Pendidikan klien, keluarga, masyarakat dan tenaga kesehatan


Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan, pendidikan pada klien,masyarakat
dan tenaga kesehatan termasuk siswa bidan atau keperawatan,kader, dan dukun bayi
yang berhubungan dengan KIA atau KB.

2.2 Kegiatan Bidan di Komunitas


Program kemitraan komunitas mencakup konsep pemberdayaan dan pengembangan
komunitas. Kemitraan adalah proses kompleks sebagai upaya untuk mengarahkan para
akademisi, pemuka masyarakat, dan pemberi pelayanan kesehatan untuk bersama-sama
mencapai perubahan. Unsur yang penting dalam menjalin jaringan di komunitas adalah
sensitivitas terhadap aspek kultural, yang berarti bahwa pelayanan yang diberikan harus
sesuai dengan presepsi masyarakat.
Ada 10 pelayanan kesehatan komunitas yang sangat penting dan dapat digunakan
untuk menjamin praktik kebidanan komunitas yang komperhensif.
1. Memantau status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan melalui pe
ngkajian komunitas dengan menggunakan data statistik vital atau profil risiko
2. Mendiagnosis dan menyelidiki masalah kesehatan komunitas dan hal-
hal yang dapat membahayakan kesehatan komunitas, contohnya pengawasan
melekat di komunitas.
3. Menginformasikan, mendidik, dan memberdayakan masyarakat mengenai issue
4. Memobilisasi kemitraan komunitas dan tindakan untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah kesehatan contoh, mendiskusikan dan memfasilitasi kelomp
ok komunitas untuk promosi kesehatan.
5. Menyusun rencana dan kebijakan yang mendukung masalah kesehatan komunitas
individu.
6. Mendorong kepatuhan masyarakat terhadap undang-
undang dan peraturan yangmelindungi dan menjamin keamanan.
7. Menghubungkan masyarakat kepada fasilitas pelayanan kesehatan personal yang
dibutuhkan dan memastikan penyediaan layanan kesehatan tersebut.
8. Memastikan kompetensi petugas pemberi layanan kesehatan masyarakat atau indi
vidu.
9. Mengevaluasi efektivitas, keterjangkauan, dan kualitas layanan kesehatan individu
dan masyarakat
10. Melakukan riset atau penelitian untuk mendapatkan wawasan baru dan solusi terh
adap masalah kesehatan masyarakat.
Bekerja di komunitas juga tidaklah mudah, agar dapat diterima masyarakat setida
knya seorang bidan harus memliki profil berikut:
1. Mempunyai kemampuan intelektual yang luas berkaitan dengan kebidanan, k
esehatan masyarkat dan pengetahuan social.
2. Terampil dalam teknik kebidanan.
3. Menguasai teknik pemecahan masalah kesehatan dan prioritas pemecahan ma
salah kesehatan.
4. Mempunyai keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain (hubungan a
ntar manusia).
5. Luwes dan melakukan pendekatan kepada masyarakat.
6. Memiliki kemampuan komunikasi yang bagus (komunikatif).
7. Memiliki kemampuan berorganisasi.
8. Memiliki kemampuan bekerjasama dengan orang lain.
Bekerja di komunitas mempunyi keunikan tersendiri. Ada beberapa strategi umum
dalam melaksanakan asuhan kebidanan komunitas yaitu:
1. Pendekatan pada masyarakat
 Pengenalan masyarakat (dengan cara survey tentang keberadaan masyarakat y
ang berkaitan dengan kesehatan ibu bayi, dan anak serta kesehatan reproduksi
denganmengikutsertakan masyarakat).
 Bersama masyarakat menganalisis survey dan melihat masalah yang ada dima
syarakat.
 Bersama masyarakat menentukan proritas masalah kesehatan yang ada.
 Penanganan masalah kesehatan bersama dengan masyarakat.
2. Pemasaran social
3. Menginformasikan pelayanan kebidanan tingkat dasar dan rujukan
4. Mengikutsertakan masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan serta pelaks
anaan program kesehatan di masyarakat.

PWS KIA adalah alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA di
suatu wilayah kerja secara terus-menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat
dan tepat, meliputi program pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan
komplikasi kebidanan, dan keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan
komplikasi, bayi, dan balita. Definisi dan kegiatan PWS tersebut sama dengan definisi
surveilans. Kegiatan pokok PWS KIA, meliputi:
5. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibuhamil di semua
fasilitas kesehatan.
6. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatankompeten, diarahkan
ke fasilitas kesehatan.
7. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibunifas sesuai standar disemua fasilitas
kesehatan.
8. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar disemua fasilitas
kesehatan.
9. Peningkatan deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan
10. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatussecara adekuat
dan pengamatan terus-menerus oleh tenagakesehatan.
11. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standardi semua
fasilitas kesehatan.
12. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuaistandar di
semua fasilitaskesehatan.
13. Peningkatan pelayanan KB sesuai standar.

Indikator pemantauan PWS KIA, meliputi:


a. Cakupan pelayanan antenatal pertama kali (K1)
b. Cakupan pelayanan antenatal minimal 4 kali (K4)
c. Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan (Pn)
d. Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (Kf 3)
e. Cakupan pelayanan neonatus pertama kali (KN 1)
f. Cakupan pelayanan neonatus lengkap (KN Lengkap)
g. Deteksi faktor risiko dan komplikasi maternal oleh masyarakat
h. Cakupan penanganan komplikasi maternal (PK)
i. Cakupan penanganan komplikasi neonatus (NK)
j. Cakupan pelayanan kesehatan bayi (K Bayi)
k. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita (K Balita)
l. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita sakit yang dilayani dengan MTBS
m. Cakupan peserta KB aktif (contraceptive prevalence rate, CPR)dan neonatus oleh
tenaga kesehatan maupun masyarakat.
2.3 Jaringan Kerja Kebidanan Komunitas
Bidan yang bekerja di komunitas membutuhkan suatu kemitraan yang berguna untuk
pengambilan keputusan secara kolaboratif dalam rangka meningkatkan kesehatan dan
memecahkan masalah-masalah kesehatan ibu dan anak. Program kemitraan komunitas
mencakup konsep pemberdayaan dan pengembangan komunitas. Unsur yang penting
dalam menjalin jaringan kerja di komunitas adalah sensitivitas terhadap aspek kultural,
yang berarti bahwa pelayanan yang diberikanharus sesuai dengan persepsi masyarakat.

Beberapa jaringan kerja bidan di komunitas yaitu puskesmas atau puskesmas


pembantu, polindes, posyandu, BPS, rumah pasien, dasa wisma, PKK.
1. Di puskesmas bidan sebagai anggota tim bidan diharapkan dapat mengenali
kegiatanyang akan dilakukan, mengenali dan menguasai fungsi dan tugas masing-
masing. Selalu berkomunikasi dengan pimpinan dan anggota lainnya, memberi
dan menerima saran serta turut bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan tim
dan hasilnya.
2. Di polindes, posyandu, BPS, dan rumah pasien, bidan merupakan pimpinan tim
atau leader dimana bidan diharapkan mampu berperan sebagai pengelola sekaligus
pelaksana kegiatan kebidanan di komunitas.
3. Dalam jaringan kerja bidan di komunitas diperlukan kerjasama lintas program dan
lintas sektor. Kerjasama lintas program merupakan bentuk kerjasama yang
dilaksanakan di dalam satu instansi terkait, misalnya imunisasi, pemberian tablet
Fe, vitamin A, PMT, dll. Sedangkan kerjasama lintas sektor merupakan kerjasama
yang melibatkan institusi/departemen lain, misalnya Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS), PendidikanAnak Usia Dini (PAUD), dll.
4. Dalam pelayanan komunitas diperlukan pendekatan terhadap pemuka atau pejabat
masyarakat untuk mendapat dukungan, sehingga dapat menentukan kebijakan
nasional atau regional. Pendekatan terhadap pelaksana dari sektor diberbagai
tingkat administrasi sampai dengan tingkat desa dengan tujuan yang akan dicapai
adalah adanya kesepahaman, memberi dukungan dan merumuskan kebijakan. Dan
pendekatan yang lebih menekankan pada proses dilaksanakan masyarakat sebagai
pengambil prakarsa kemudian dikembangkan sendiri sesuai kemampuan, misalnya
kaderdan dukun.

2.4 Peran dan Fungsi Kebidanan Komunitas


Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki oleh orangyang
berkedudukan dalam masyarakat.Sebagai bidan yang bekerja di komunitas maka
bidanharus memahami perannya di komunitas, yaitu :
1. Sebagai Pendidik
Dalam hal ini bidanberperan sebagai pendidik di masyarakat. Sebagai pendidik,
bidanberupaya merubah perilaku komunitasdi wilayah kerjanya sesuai dengan
kaidah kesehatan. Tindakan yang dapat dilakukan oleh bidandi komunitasdalam
berperan sebagai pendidik masyarakat antara lain dengan memberikan
penyuluhan di bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu, anak dan keluarga.
Penyuluhan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti ceramah,
bimbingan, diskusi, demonstrasi dan sebagainya yang mana cara tersebut
merupakan penyuluhan secara langsung. Sedangkan penyuluhan yang tidak
langsung misalnya dengan poster, leaflet, spanduk dan sebagainya.

2. Sebagai Pelaksana (Provider)


Sesuai dengan tugas pokok bidanadalah memberikan pelayanan kebidanan
kepada komunitas. Disini bidanbertindak sebagai pelaksana pelayanan kebidanan.
Sebagai pelaksana, bidanharus menguasai pengetahuan dan teknologi kebidanan
serta melakukan kegiatan sebagai berikut :
a.Bimbingan terhadap kelompok remaja masa pra perkawinan.
b.Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, menyusui dan masa interval
dalam keluarga.
c.Pertolongan persalinandi rumah.
d.Tindakan pertolongan pertama pada kasus kebidanan resiko tinggi di keluarga.
e.Pengobatan keluarga sesuai kewenangan.
f.Pemeliharaan kesehatan kelompok wanita dengan gangguan reproduksi.
g.Pemeliharaan kesehatan anak balita.

3. Sebagai Pengelola
Sesuai dengan kewenangannya bidandapat melaksanakan kegiatan praktik
mandiri. Bidandapat mengelola sendiri pelayanan yang dilakukannya. Peran
bidan disini adalah sebagai pengelola kegiatan kebidanandi unit puskesmas,
polindes, posyandu dan praktek bidan. Sebagai pengelola bidanmemimpin dan
.mendayagunakan bidanlain atau tenaga kesehatan yang pendidikannya lebih
rendah.
4. Sebagai Peneliti
Bidanperlu mengkaji perkembangan kesehatan pasien yang dilayaninya,
perkembangan keluarga dan masyarakat. Secara sederhana bidandapat
memberikan kesimpulan atau hipotesis dan hasil analisanya. Sehingga bila peran
ini dilakukan oleh bidan, maka ia dapat mengetahui secara cepat tentang
permasalahan komunitasyang dilayaninya dan dapat pula dengan segera
melaksanakan tindakan.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Ruang Lingkup Kebidanan Komunitas terdiri dari Pelaksana Asuhan Atau Pelayanan
Kebidananan, Pengelola pelayanan KIA atau KB, Pendidikan klien, keluarga,
masyarakat dan tenaga kesehatan. Kegiatan Bidan di Komunitas mencakup konsep
pemberdayaan dan pengembangan komunitas. Kemitraan adalah proses kompleks
sebagai upaya untuk mengarahkan para akademisi, pemuka masyarakat, dan pemberi
pelayanan kesehatan untuk bersama-sama mencapai perubahan. kerja bidan di komunitas
yaitu puskesmas atau puskesmas pembantu, polindes, posyandu, BPS, rumah pasien,
dasa wisma, PKK. Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki
oleh orangyang berkedudukan dalam masyarakat.Sebagai bidan yang bekerja di
komunitas maka bidanharus memahami perannya di komunitas, yaitu : sebagai pendidik,
sebagai pelaksana, sebagai pengelola dan sebagai peneliti.
DAFTAR PUSTAKA

a. bustami, l. e., insani, a. a., iryanti, d., & yulizawati. (2017). buku ajar kebidanan
komunitas. padang: cv. rumahkayu pustaka utama.
b. Rujanti. 2010. Asuhan Kebidanan Komunitas. ECG : Jakarta
c. Meliani, N.dkk. 2009. . Kebidanan Komunitas. Fitramaya : Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai