Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan kasih Sayang-Nya, dan karena izin-
Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas Konsep Kebidanan mengenai Peran Fungsi Bidan dan Praktik
Profesionalisme Bidan. Tak lupa shalawat serta salam kepada Rasul akhir zaman, panutan dalam segala
hal, Nabi Muhammad SAW. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada :
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena kami masih dalam
tahap pembelajaran. Oleh karena itu, apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam makalah ini, kami
sangat mengarapkan kritik dan saran untuk kami lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk kami dan umumnya untuk kita semua.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….....i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………....ii
BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang……………………………………………………………………….....1
2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………...1
3. Tujuan ……………………………………………………………………………………..1
BAB II : PEMBAHASAN
A.Pengertian Bidan………………………………………………………………………..........2
1. Kesimpulan………………………………………………………………………14
2. Saran……………………………………………………………………………….14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam dewasa terakhir ini angka kematian ibu dan bayi di desa semakin meningkat. Meningkatnya
angka kematian ibu dan bayi didesa disebabkan karena kurangnya pengetahun masyarakat desa tentang
pentingnya menjaga kesehatan. Upayah yang dilakukan untuk mengurangi peningkatan kematian ibu
dan bayi adalah dengan menempatkan bidan disetiap desa.
Penempatan bidan disetiap desa diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi pada
saat proses persalinan, memberikan wawasan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga
kesehatan dan melakukan penelitian terapan dalam bidang kesehatan sesuai dengan peran dan fungsi
bidan.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN BIDAN
Bidan adalah seorang perempuan yang telah lulus pendidikan kebidan yang diakui oleh pemerintah.
Seorang bidan dalam menjalankan prakteknya mempunyai peran dan fungsi yaitu sebagai pelaksana,
pengelola, pendidik dak peneliti.
2. Memberikan pelayanan dasar pada anak, remaja dan wanita pra nikah dengan melibatkan klien.
4. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan
keluarga
6. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien atau
keluarga
7. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan KB
8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam
masa klimakterium dan menopause
* Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah
kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi dan kader kesehatan
* Menberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu dan masyarakat
tentang penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan pihak
terkait kesehatan ibu, anak dan KB
2
* Melihat dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan serta membina
dukun diwilayah atau tempat kerjanya.
4. Peran bidan sebagai peneliti Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang
kesehatan.
Bidan adalah seorang perempuan yang telah lulus pendidikan kebidan serta telah diakui oleh
pemerintah dan mendapatkan izin praktek. Seorang bidan yang sudah buka praktek diharapkan
dapat memberikan penyuluhan, membantu proses persalinan serta dapat memberikan
pengertian kepada masyarakat tentang pentingny menjaga kesehatan dan dapat menerapkan
sebagaimana peran dan fungsi bidan dalam masyarakat yaitu sebagai pelaksana, pengelola,
pendidik dan peneliti.
Menurut bidan senior sebagai nara sumber yang telah bersedia memberikan keterangan
tentang peran dan fungsi bidan dalam lingkungan masyarakat, bahwa peran dan fungsi seorang
bidan sebagai pelaksana yaitu seorang bidan dalam menjalankan tugasnya dengan menyusun
rencan tindakan masalah yang dihadapi kemudian melakukan rencana yang telah disusun.
Membuat rencana tindakan lanjutan setelah mengevaluasi tindakan yang diberikan kepada
klien serta melakukan pencatatan dan pelaporan dalam setiap kegiatan.
Peran dan fungsi bidan sebagai pengelola yaitu seorang bidan mengembangkan pelayanannyan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat diwilayah dimana bidan itu ditempatkan
yang melibatkan masyarakat serta ikut berpartisipasi melaksanakan program kesehatan dan
meningkatkan kemampuan dukun bayi dalam wilayah kerja bidan.
Peran dan fungsi bidan sebagai pendidik yaitu seorang bidan dalam menjalankan tugasnya dapat
memberikan penyuluhan kesehatan didaerah bidan itu bekerja yang melibatkan individu,
keluarga, masyarakat desa tentang penanggulangan masalah kesehatan ibu dan anak serta
penyuluhan KB. Disamping itu peranan bidan sebagai pendidik dapat dilakukan dengan melatih
kader PKK termasuk melatih para mahasiswa bidan serta membimbing dukun bayi.
Peran dan fungsi bidan sebagai peneliti yaitu seorang bidan dalam menjalankan tugasnya tidak
hanya membantu proses persalinan tetapi seorang bidan diharapkan bisa meneliti tentng
kelinan-kelainan yang timbul pada kehamilan atau pada proses persalinan, setelah diteliti
kelainan-kelainan yang timbul pada klien hendaknya seorang bidan melakukan pencatatan dan
pelaporan serta melakukan tindakan evaluasi selanjutnya atau segera merujuknya kedokter.
Fungsi dan peran bidan hendaknya selalu diterapkan oleh seorang bidan yang professional agar
terciptanya pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi, dapat menanggulangi terjadinya
kematian ibu dan anak pada proses persalinan serta bisa memberikan pengetaahuan kepada
masyarakat agar masyarakat bisa menerapkan pola hidup sehat.
Masyarakat yang tidak mengetahui pentingnya peranan bidan sering kali menyepelekan dan
tidak menjalankan apa yang diberitahukan kepada mereka. Agar seorang bidan dapat diterima
oleh masyarakt, seorang bidan harus bisa melakukan pendekatan terhadap tokoh-tokoh
3
masyarakat, memahami adat istiadat dan budaya masyarakat setempat serta bersikap ramah
terhadap semua orang.
Seorang bidan yang sudah diterima dalam lingkungan masyarakat hendaknya tetap dapat
memberikan pelayanan yang baik agar masyarakat merasa nyaman dan selalu mau menjaga
kesehatan diri untuk menciptakan masyarakat yang sehat.
Dalam menjalankan tugasnya seorang bidan berperan untuk meningktkan jangkauan dan mutu
pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama dalm pelayanan KB, KIA dan kegawat
daruratan sesuai dengan wewenang bidan serta menurunkan angka kematian ibu dan janin.
Seorang bidan mempunyai peran dan fungsi sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti.
Sebagai pelaksana seorang bidan mempunyai tugas memberikan pelayanan kepada anak,
remaja, dan wanita pra nikah. Sebagai pengelola seorang bidan memberikan pelayanan kepada
masyarakat serta meningkatkan kemampuan dukun bayi. Sebagai pendidik seorang bidan dapat
memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat serta membimbing
kader dan siswa bidan diwilayah kerjanya. Sebagai peneliti seorang bidan dapat melakukan
penelitian dalam bidang kesehatan.
Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat
kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu
mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau
mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya).
Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) adalah ilmu dan seni membantu masyarakat
menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai
keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Agar promosi kesehatan
dapat berjalan secara sistematis, terarah dan terencana sesuai konsep promosi kesehatan
bahwa individu dan masyarakat bukan hanya sebagai objek/sasaran yang pasif menunggu tetapi
juga sebagai pelaku maka perlu pengelolaan program promosi kesehatan mulai dari pengkajian,
perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pemantauan dan penilaian.
Dan agar promosi kesehatan berjalan secara efektif dan efesien maka pesan harus sesuai
dengan karakteristik serta kebutuhan / masalah sasaran. Sasaran utama promosi kesehatan
adalah masyarakat khususnya perilaku masyarakat. Karena terbatasnya sumber daya, akan tidak
efektif apabila upaya atau kegiatan promosi kesehatan langsung dialamatkan kepada
masyarakat, oleh karena itu perlu dilakukan pentahapan sasaran promosi kesehatan.
4
A. PERAN BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
Advokasi adalah suatu pendekatan kepada seseorang/ badan organisasi yang di duga
mempunyai pengaruh terhadap keerhasilan suatu program atau kelancaran suatu kegiatan.
Seminar
Bidan menyampaikan masalah kesehatan menggunakan media dalam bentuk lisan, artikel,
berita, diskusi, penyampaian pendapat untuk membentuk opini public.
Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling dalam asuhan dan pelayanan kebidanan di
setiap tatanan pelayanan kesehatan agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatan mereka.
Melaksanakan pendidikan kesehatan dan konseling dalam asuhan dan pelayanan
kebidanan.
Mentorship dan preseptorsip bagi calon tenaga kesehatan dan bidan baru.
Bidan mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan, mengkondisikan iklim kelompok ang
harmonis, serta menfasilitasi terjadinya proses saling belajar dalam kelompok.
Upaya yang di lakukan bidan sebagai pendamping adalah menyadarkan dan mendorong
kelompok untuk mengenali potensi dan masalah, dan dapat mengembangkan potensinya untuk
memecahkan masalah itu.
Tetapi Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola,
pendidik, dan peneliti.
5
1. a) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan,
mencakup:
Menentukan diagnosis.
1. b) Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan mereka sebagai
klien, mencakup:
Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa pranikah.
upaya upaya advokasi dapa difokuskan untuk membuat perubahan di tingkat lokal, daerah, atau
nasional dengan menargetkan penerimaan informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi bagi
para remaja .
Program program kesehatan reproduksi untuk remaja cenderung akan mencapai keberhasilan
maksimal jika program program tersebut :
6
secara akurat mengidentifikasi dan memahami kelompok yang akan dilayani
melepaskan hambatan hambatan kebijakan dan mengubah pra anggapan para pemberi layanan
Memberikan informasi mengenai HIV & PMS di kalangan remaja, kehamilan dini , pendidikan
seks bebasis sekolah dan memberikan pelayanan klinik bagi remaja.
memberikan pandangan akibat yang akan di timbulkan atas keputusan yang ia ambil
Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah.
Membuat rencana tindak lanjut asuhan yang telah diberikan bersama klien.
7
1. d) Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinar dengan melibatkan
klien/keluarga, mencakup:
Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengar prioritas masalah.
Membuat rencana tindakan pada ibu selama masa persalinan sesuai dengan prioriras.
Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
1. f) Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga,
mencakup:
8
1. g) Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga
berencana, mencakup:
Mengkaji kebutuhan pelayanan keluarga berencana pada pus (pasangan usia subur)
Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas, yaitu tugas pengembangan pelayanan dasar
kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim.
Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk
meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya
bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat.
Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian bersama masyarakat.
Mengoordinir, mengawasi, dan membimbing kader, dukun, atau petugas kesehatan lain
dalam melaksanakan program/kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak-serta KB.
9
Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktik profesional melalui
pendidikan, pelatihan, magang sena kegiatankegiatan dalam kelompok profesi.
Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di
wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, serta tenaga
kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya, mencakup:
Bekerja sama dengan puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam memberi asuhan
kepada klien dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak lanjut.
Membina hubungan baik dengan dukun bayi dan kader kesehatan atau petugas lapangan
keluarga berencaca (PLKB) dan masyarakat.
Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan petugas kesehatan lain.
Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan bagi
klien serta pelatih dan pembimbing kader.
Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga,
kelompok, serta maryarakat) tentang penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang
berhubungarn dengan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, mencakup:
Mengkaji kebutuhan pendidikan dan penyuluhan kesehatan, khususnya dalam bidang
kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana bersama klien.
Menyusun rencana penyuluhan kesehatan sesuai dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang bersama klien.
Menyiapkan alat serta materi pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah
disusun.
10
Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan sesuai dengan
rencana jangka pendek serta jangka panjang dengan melibatkan unsur-unsur terkait, termasuk
klien.
Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/ penyuluhan kesehatan secara
lengkap serta sistematis.
Bidan melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan keperawatan, serta
membina dukun dl wilayah atau tempat kerjanya, mencakup:
Mengkaji kebutuhan pelatihan dan bimbingan bagi kader, dukun bayi, serta peserta didik
Menyiapkan alat bantu mengajar (audio visual aids, AVA) dan bahan untuk keperluan
pelatihan dan bimbingan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Melaksanakan pelatihan untuk dukun bayi dan kader sesuai dengan rencana yang telah
disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait.
Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara
mandiri maupun berkelompok, mencakup:
11
5. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
6. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja atau
pelayanan kesehatan.
Berdasarkan peran bidan seperti yang dikemukakan di atas, maka fungsi bidan adalah sebagai
berikut.
1. Fungsi Pelaksana
1. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta masyarakat (khususnya
kaum remaja) pada masa praperkawinan.
2. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan kasus
patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.
4. Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi.
9. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem reproduksi,
termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menopause sesuai dengan
wewenangnya.
2. Fungsi Pengelola
12
3. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
4. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan pelayanan
kebidanan
3. Fungsi Pendidik
1. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait dengan
pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga berencana.
2. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesetan sesuai dengan bidang tanggung jawab
bidan.
3. Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan di
masyarakat.
4. Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang keahliannya.
5. Fungsi Peneliti
1. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri atau berkelompok
dalam lingkup pelayanan kebidanan.
13
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat
kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu
mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau
mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya).
– Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran dan fungsi sebagai :
o Pelaksana
o Pengelola
o Pendidik
Peneliti
2. SARAN
Dari penjelasan beberapa poin di atas dapat kita lihat bahwa peran dan fungsi seorang bidan
dalam promosi kesehatan sangat penting untuk melaksanakan program kesehatan baik pada
masa remaja, pra nikah, PUS, masa kehamilan, proses persalinan, masa nifas, dan usia lanjut.
Semoga beberapa penjelasan diatas dapat menginspirasi kita semua utamanya kita para
mahasiswa kebidanan generasi penerus. Insya Allah Aamiin….
Peran Bidan
Sebagai pelaksana bidan memiliki 3 kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi, dan
tugas ketergantungan. Bidan mempunyai tugas mandiri sebagai pelaksana untuk memberikan
14
asuhan kebidanan pada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/ keluarga dan
memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. (Heni, P.W., Asmar Y.Z., 2005). Dalam
ruang lingkup yang lebih luas dalam hal ini bidan menolong persalinan, mendukung ibu untuk
menyusui termasuk membantu terlaksananya Inisiasi Menyusu Dini yang benar. ( Utami, R,
2008)
Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidan kesehatan baik secara mandiri
ataupun secara kelompok. (Heni, P.W., Asmar Y.Z., 2005).
Artikel bidan yang lainnya update 25 Mei 2013
Definisi Bidan Ada beberapa pengertian tentang bidan. Dari berbagai pengertian tersebut dapat
disimpulakan bahwa bidan adalah orang yang pertama yang melakukan penyelamat kelahiran
sehingga ibu dan bayinya lahir dengan selamat. Pada saat ini pengertian bidan adalah seseorang
yang telah menyelesaikan pendidikan kebidanan yang diakui dan mendapatkan lisensi untuk
melaksanakan praktek kebidanan. (Wahyuningsih, 2005)
Peran dan fungsi bidan (Wahyuningsih, 2005)
Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pra nikah dengan melibatkan klien.
15
Memberikan asuhan kebidanankepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien /
keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. Asuhan yang diberikan oleh bidan
diantaranya adalah :
Keberhasilan pemberian ASI Eksklusif diperlukan petugas kesehatan terutama petugas perinatal
yang terlatih dan mengerti akan seluk beluk menyusui. Agar dapat melayani ibu-ibu menyusui
secara efektif, maka perlu didukung oleh peraturan instansi yang searah berupa : bayi harus
segera menyusu dan sesuai dengan keinginannya, rawat gabung, bayi tidak boleh disusui atau
diberi makanan “Prelakteal”. (madu, air gula, aquades, glukosa). Dan pemakaian dot atau
empongan (pacifer).
– Klinik laktasi
Bidan dapat bertemu langsung dengan pasangan ibu dan bayi, memeriksa bayi secara
menyeluruh, memeriksa buah dada ibu, dan melakukan pengamatan dengan seksama cara
menyusui bayinya. Dengan demikian dapat diketahui segala masalah pasangan ibu dan bayinya
sehingga dapat diberikan penanggulangan yang sesuai termasuk perbaikan gizi ibu guna
keberhasilan laktasi. Kalau perlu dilakukan kunjungan rumah oleh bidan. (Soetjiningsih, 2000)
Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien / keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga
bercncana.
Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam
masa klimakterium dan menopause.
Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi
dengan melibatkan klien dan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama
pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan resiko tinggi dan dan keadaan
kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga.
16
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
dengan klien dan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan mengalami
komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan
keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi yang mengalami komplikasi
atau kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi yang melibatkan keluarga.
Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi
keterlibatan klien dan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko
tinggi dan kegawatdaruratan.
Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan
penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas
dengan penyulit tertentu dengan keadaan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan
keluarga.
Memberikan asuhan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatan yang
memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatan
yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien / keluarga.
Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah
kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan
lain yang berada di bawah bimbingan wilayah kerjanya.
Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga dan masyarakat
tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan pihak terkait
kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.
17
Memberikan layanan konsultasi.
Walaupun sudah dipersiapkan dengan baik serta ditambah pelayanan pascanatal yang sesuai,
masih sering timbul masalah menyusui yang perlu ditanggulangi agar laktasi dapat
dipertahankan. Anggota Tim Manajemen Laktasi (TML) akan menjawab serta memecahkan
masalah mengenai pemberian ASI Eksklusif melalui konsultasi yang bila perlu akan dilanjutkan
kunjungan rumah. (Soetjiningsih, 2000)
Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri
maupun secara kelompok.
18
DAFTAR PUSTAKA
Sofyan, Mustika, Dkk. 2006. 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia. –Cetakan ke VII- Jakarta : PP IBI.
http://ayyuchan.blogspot.com/2011/01/makalah-konsep-kebidanan_28.html.jam 19:06.26-06-14
http://dianhusadarefira.blogspot.com/p/peran-bidan-dalam-promosi-kesehatan.html
http://Menerepkan%20Peran%20dan%20Tugas%20bidan%20dalam%20PHC
%20%20%20tugaskuliah.htm
http://novi%20khoirotun%20nisak%20%20PROMOSI%20KESEHATAN.htm
19