PROFESIONALISME KEBIDANAN PERAN BIDAN DALAM BPJS (PERMENKES NO.71 TAHUN 2013)
Dosen Pengampu:
Yunia Renny Andhikatias, SST.,Bdn., MPH
Disusun Oleh:
Dwi Lia Juinet Rompas
AB221016
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2022/2023 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang sudah memberikan kesehatan serta hikmat bagi kami sehingga boleh menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran bidan dalam BPJS (Permenkes No.71 2013) dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesionalisme Kebidanan yang bertujuan untuk menambah wawasan bagi penulis dan pembaca. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yunia Renny Andhikatias, SST.,Bdn., MPH selaku dosen pengampu mata kuliah ini, diucapkan terima kasih juga kepada semua pihak yang terkait dalam penyusunan tugas ini. Kami menyadari penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi makalah ini.
Surakarta, 26 April 2023
Kelompok 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu melahirkan. Peran bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia,memberi semangat, membesarkan hati dan mendampingi, serta menolong ibu melahirkandapat merawat bayinya dengan baik. Sebagai seorang bidan janganlah memilih-milih klien miskin atau kaya karena tugas seorang bidan adalah membantu ibu, bukan mengejar materi. Pasien wajib memberikan hak kepada ibu bidan yang telah menolong persalinan ibu melahirkan. Di makalah ini kami akan membahas tentang peran dan dan fungsi bidan yang mana dalam pelaksanaan profesinya, bidan memiliki banyak tugas serta peran- perannya. Salah satunya peran bidan dalam BPJS (Permenkes No.71 tahun 2013), seperti yang kita ketahui dalam hal penyelenggaraan pelayanan kesehatan, berdasarkan Pasal 11 huruf e Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS, BPJS Kesehatan dapat membentuk perjanjian kerjasama dengan Fasilitas Kesehatan sebagai penyelenggaran pelayanan kesehatan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, makalah ini merumuskan masalah bagaimana peran bidan dalam BPJS (Permenkes No.71 tahun 2013) C. Tujuan Dengan ditulisnya makalah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan peran bidan dalam BPJS (Permenkes No.71 tahun 2013) sesuai dengan ketentuan yang sudah disesuaikan. BAB II PEMBAHASAN 1. Peran dan Fungsi Bidan Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksanaan asuhan dan pelayanan kebidanan. Bidan dapat bekerja mandiri melakukan pelayanan kebidanan primer sesuai dengan wewenangnya dan menentukan perlunya dilakukan rujukan. Disamping itu perannya didalam pelayanan kolaboratif sebagai mitra dalam pelayanan medis terhadap ibu, bayi dan anak dan sebagai anggota tim kesehatan dalam pelayanan kesehatan keluarga dan masyarakat. Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. a. Peran sebagai pelaksana Sebagai pelaksana bidan memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah kematian ibu dan kematian bayi. Sebagai pelaksana, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi,dan tugas ketergantungan. 1) Tugas Mandiri Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan. Memberikan pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan wanita dengan melibatkan mereka sebagai klien. Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama masa persalinan dengan melibatkan keluarga dan klien. Memberi asuhan kebidanan kepada bayi baru lahir. Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan melibatkan keluarga dan klien. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana. Memberi asuhan kebidan kepada wanita dengan gangguan system reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium serta menopause. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga. 2) Tugas Kolaborasi Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan kondisi kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi. Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatdaruratan dan hasil kolaborasi serta bekerjasama dengan klien. b. Peran sebagai pengelola Sebagai pengelola, Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan di lingkungannya. Caranya dengan membentuk tim yang terdiri dari kader kesehatan, dukun bayi, dan tenaga kesehatan lainnya. Kegiatan ini dilakukan untuk menjalankan berbagai program kesehatan yang berhubungan dengan pengasuhan kebidanan. Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas, yaitu tugas pengembangan pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim. 1) Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat. Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian bersama masyarakat. Mengelola kegiatan-kegiatan pelyanan kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak, serta keluarga berencana (KB) sesuai dengan rencana. Mengkoordinir, mengawasi, dan membimbing kader, atau petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta KB. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB, termasuk pemanfaatan sumber-sumber yang ada pada program dan sektor terkait. Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada. Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktik professional melalui Pendidikan, pelatihan, magang serta kegiatan-kegiatan dalam kelompok. Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. 2) Berpartisipasi dalam tim Bekerjasama dengan puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam memberi asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindakan lanjut. Membina hubungan baik dengan dukun bayi dan kader kesehatan atau petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) dan masyarakat. Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader, dan petugas kesehatan lain. Memberi asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi. Membina kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan. c. Peran sebagai pendidik Sebagai salah satu profesi kesehatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, bidan berperan dalam memberikan informasi penting seputar kehamilan, persalinan, pasca persalinan, dan kesehatan reproduksi. Pemberian pengetahuan ini biasanya dilaksanakan di kelas ibu hamil. Dalam kegiatannya, bidan bisa meminta bantuan kesehatan di wilayah kerjanya untuk mengadakan peyuluhan atau kelas ibu hamil. Bidan juga bisa melatih dan membimbing kader di wilayah kerjanyta. d. Peran sebagai peneliti Sebagai peneliti/investigator, bidan berupaya mencari tahu masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Dalam prosesnya bidan harus menemukan akar dari masalah ini yang kemudian diproses dengan cara wawancara masyarakat maupun melihat langsung ke lapangan. 1) Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan. 2) Menyusun rencana kerja pelatihan. 3) Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana. 4) Mengelolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi. 5) Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut. 6) Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.
Kelompok 3 CONTOH REAL DALAM KESEHARIAN TUGAS DAN KEWENANGAN BIDAN (MANDIRI, KOLABORASI, KETERGANTUNGAN) BIDAN SEBAGAI PELAKSANA, PENDIDIK, PENELITI, DAN PENGELOLA