Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENELITIAN BIDAN DI

RUMAH SAKIT

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK:
1. AL ASYIH NOVERA REDHA (19221002)

2. APRIALDA (19221004)

3. GITA RIMELDA (19221012)

4. LAURA MAISISKA (19221016)

5. MIFTAH DWI RISKA (19221018)

6. RONA SAPUTRI (19221033)

PROGRAM STUDI SI KEBIDANAN


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kelahiran bayi merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga menantikannya
sembilan bulan. Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah melahirkan bayinya,
sedangkan tenaga kesehatan berperan memantau persalinan, mendeteksi dini adanya
komplikasi, disamping itu bersama keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada
ibu bersalin. Bidan memiliki peran untuk memberikan pelayanan kebidanan
(kesehatan reproduksi) kepada perempuan, remaja putri, calon pengantin, ibu hamil,
bersalin, nifas, masa interval, klimakterium, dan menopouse, bayi baru lahir, anak
balita, dan pra sekolah, selain itu bidan juga punya peran untuk merujuk ke
pelayanan/fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horisontal maupun vertikal ke
profesi lain, serta peran bidan sebagai pengembangan dan peningkatan kemampuan
dukun bayi, kader, dan tenaga kesehatan sebagai pendidik, penyuluh bagi klien.

2. Perumusan Masalah

a) Apa saja pekerjaan yang dilakukan oleh bidan yang berada atau bekerja di Rumah
Sakit

3. Tujuan Penelitian

a. Untuk mendapatkan gambaran tentang pekerjaan yang dilakukan bidan di Rumah


Sakit

b. Untuk mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan peran bidan di masyarakat


PEMBAHASAN

Peran dan Tanggung Jawab Bidan di Rumah Sakit

Peran dan fungsi bidan di Rumah Sakit tidak jauh berbeda dengan peran dan fungsi
bidan praktek swasta pada umumnya yaitu :

Peran Bidan di Rumah Sakit

1. Peran sebagai Pelaksana


a) Tugas Mandiri, meliputi :
(1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan
(2) Memberikan pelayananan dasar dan asuhan kebidanan kepada klien sesuai
kewenangannya
(3) Melakukan dokumentasi kegiatan pelayanan
b) Tugas Kolaborasi
(1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
(2) Memberikan asuhan kebidanan pada klien dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi
(3) Melakukan dokumentasi kegiatan pelayanan
2. Peran Sebagai Pengelola
Rumah Sakit merupakan tanggung jawab bidan, biasanya selain sebagai pelaksana
bidan juga menjadi pengelola Rumah Sakit tersebut, meliputi :
(a) Mengelola kegiatan pelayanan kebidanan sesuai dengan rencana
(b) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan kebidanan dengan
memanfaatan sumber yang ada pada program dan sektor terkait
(c) Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik profesional
melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan dalam kelompok profesi
(d) Melakukan dokumentasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
3. Peran Sebagai pendidik
(a) Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien dan keluarga
tentang penanggulanagan masalah kesehatan khususnya KIA dan KB
(b) Melatih dan membimbing siswa bidan/keperawatan yang melakukan Praktek
kerja lapangan di Rumah Sakit tersebut
(c) Membina dukun yang melakukan rujukan ke Rumah Sakit tersebut.
4. Peran sebagai peneliti
Bidan di Rumah Sakit juga dapat melakukan investigasi atau penelitian terapan
dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok, mencakup:
(a) Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan
(b) Menyusun rencana kerja pelatihan
(c) Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana
(d) Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
(e) Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
(f) Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan
program kerja atau pelayanan kesehatan.

Fungsi bidan di Rumah Sakit

1. Fungsi Pelaksana
a) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan
b) Memberikan imunisasi pada bayi dan ibu hamil
c) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas
d) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
2. Fungsi Pengelola
a) Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,
keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat
b) Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit
kerjanya
c) Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan
d) Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait
dengan pelayanan kebidanan
e) Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan
3. Fungsi Pendidik
a) Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat
terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga
berencana
b) Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesetan sesuai dengan
bidang tanggung jawab bidan
c) Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik
di klinik dan di masyaraka
d) Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
bidang keahliannya
4. Fungsi
a) Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan
sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan
b) Melakukan penelitian kebidanan klien dan keluarga yang berkunjung ke
Rumah Sakit

Menurut IBI (Ikatan Bidan Indonesia), Bidan memiliki beberapa filosofi. Dalam
menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam
memberikan asuhan. Keyakinan tersebut meliputi:

1. Keyakinan tentang kehamilan dan Persalinan. Hamil dan bersalin merupakan


suatu proses alamiah dan bukan penyakit.
2. Keyakinan tentang perempuan. Setiap perempuan adalah pribadi yang unik
mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masing-masing. Oleh sebab itu perempuan
harus berpartisipasi aktif dalam setiap asuhan yang diterimanya.
3. Keyakinan fungsi Profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan adalah
mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya, proses fisiologis harus dihargai,
didukung dan dipertahankan. Bila timbul penyulit, dapat menggunakan teknologi
tepat guna dan rujukan yang efektif, untuk memastikan kesejahteraan perempuan
dan janin/bayinya.
4. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan.
Perempuan harus diberdayakan untuk mengambil keputusan tentang kesehatan
diri dan keluarganya melalui komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) dan
konseling. Pengambilan keputusan merupakan tanggung jawab bersama antara
perempuan, keluarga dan pemberi asuhan.
5. Keyakinan tentang tujuan Asuhan. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk
menyelamatkan ibu dan bayi (mengurangi kesakitan dan kematian). Asuhan
kebidanan berfokus pada : pencegahan, promosi kesehatan yang bersifat holistik,
diberikan dengan cara yang kreatif dan fleksibel, suportif, peduli; bimbingan,
monitor dan pendidikan berpusat pada perempuan; asuhan berkesinambungan,
sesuai keinginan dan tidak otoriter serta menghormati pilihan perempuan.
6. Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan. Praktik kebidanan dilakukan
dengan menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik
terhadap perempuan, sebagai salah satu kesatuan fisik, psikis, emosional,sosial,
budaya, spiritual serta pengalaman reproduksinya. Bidan memiliki otonomi
penuh dalam praktiknya yang berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
7. Sebagai Profesi bidan mempunyai pandangan hidup Pancasila, seorang bidan
menganut filosofi yang mempunyai keyakinan didalam dirinya bahwa semua
manusia adalah mahluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang unik
merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dan tidak ada individu
yang sama.
8. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan
kebudayaan. Setiap individu berhak menentukan nasib sendiri dan mendapatkan
informasi yang cukup dan untuk berperan disegala aspek pemeliharaan kesehatan.
9. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap
wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapatkan
pelayanan yang berkualitas.
10. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang
membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa-masa remaja.
11. Keluarga-keluarga yang berada di suatu wilayah/daerah membentuk
masyarakat kumpulan dan masyarakat Indonesia terhimpun didalam satu
kesatuan bangsa Indonesia. Manusia terbentuk karena adanya interaksi antara
manusia dan budaya dalam lingkungan yang bersifat dinamis mempunyai tujuan
dan nilai-nilai yang terorganisir.

HASIL PENELITIAN

Pada Sabtu, 21 September 2019, kami melakukan penelitian di sebuah Rumah


Sakit Muara Labuh, Solok Selatan tentang bagaimana pekerjaan bidan di rumah sakit.
Dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber kami yaitu, ibu
Miswarti,Amd.Keb. Hasil survei yang kami lakukan mendapatkan beberapa informasi
yaitu:

TIDAK

SELALU KADANG- TIDAK


NO PERNYATAAN
KADANG

1. Bidan memberikan pelayanan kebidanan sesuai


kebutuhan klien.

2. Dalam memberikan pelayanan kebidanan, bidan


menghargai budaya yang dimiliki oleh klien.

3. Bidan meyakini bahwa kehamilan dan persalinan


adalah proses yang fisiologis.

4. Bidan melakukan intervensi medik dalam persalinan


bila diperlukan.

5. Bidan memberikan pelayanan yang berkualitas


kepada ibu, bayi, dan balita.

6. Bidan juga memberikan asuhan kepada remaja dan


persiapan pranikah.

7. Bidan melaksanakan upaya preventif dan promotif


terhadap masalah kesehatan ibu dan anak.

8. Bidan melaksanakan asuhan komprehensif terhadap


perempuan.

9. Bidan memberikan asuhan yang berkelanjutan


terhadap klien.

10. Bidan melaksanakan pemberdayaan terhadap ibu


dan keluarga dalam setiap pemberian asuhan.

11. Dalam melaksanakan pelayanan, bidan


melaksanakan kemitraan dengan masyarakat dan
instansi terkait.

12. Bidan melakukan kerjasama dengan tenaga


kesehatan lainnya

13. Bidan senantiasa mengembangkan profesinya.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai