Isu adalah topik yang menarik untuk didiskusikan dan sesuatu yang
memungkinkan setiap orang mempunyai pendapat. Pendapat yang timbul akan bervariasi,
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia
dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya
dilematis, artinya pengambilan keputusan sulit berkenaan dengan etik. Dilema muncul
karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin atau pertentangan antara nilai2
1
Issue Moral
Isu moral adalah merupakan topik yang penting berhubungan dengan benar dan
salah dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contoh nilai-nilai yang berhubungan dengan
kehidupan orang sehari hari menyangkut kasus abortus, euthanasia, keputusan untuk
terminasi kehamilan. Isu moral juga berhubungan dengan kejadian luar biasa dalam
Dilema moral adalah suatu keadaan dimana dihadapkan pada 2 alternatif pilihan,
yang kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan pemecahan masalah.
bgi tenaga medis. Permasalahan itu mengakibatkan dilema dalam tinadakan profesi,
karena apabila tenaga medis melakukan tindakan yang tidak disetujui oleh klien ataupun
di luar wewenangnya, hal ini akan dapat mempengaruhi moral yang mengakibatkan
Dilema moral yang dihadapi seorang bidan dipengaruhi oleh kode etik profesi
sebenarnya tidak menimbulkan dilema, karena di satu sisi bidan diminta untuk
meningkatkan dan menjaga kesehatan klien serta berusaha untuk memenuhi kebutuhan
klien, namun bidan juga harus menjamin bahwa tindakannya tidak akan membahayakan
klien.
2
TANGGAPAN YANG BERKAITAN DENGAN KODE ETIK BIDAN
Majelis Etika Profesi merupakan badan perlindungan hukum terhadap para bidan
sehubungan dengan adanya tuntutan dari klien akibat pelayanan yang diberikan dan tidak
melakukan indikasi pemyimpangan hukum.
Realisasi majelis etika profesi bidan adalah dalam bentuk MPEB (Majelis Pertimbangan
Etika Bidan) dan MPA (Majelis Pembelaan Anggota).
Majelis Pertimbangan Etika Bidan (MPEB) dan Majelis Pembelaan anggota (MPA) secara
internal berperan memberikan saran, pendapat dan buah pikiran tentang masalah pelik
yang sedang dihadapi khususnya yang menyangkut pelaksanaan kode etik bidan dan
pembelaan anggota.
Dewan Pertimbangan Etika Bidan (DPEB) dan Majelis Pembelaan Anggota (MPA)
memiliki fungsi antara lain :
2. Melaporkan hasil kegiatan sesuai dengan bidang dan tugasnya secara berkala
3. Memberikan saran dan pertimbangan yang perlu dalam rangka tugas Pengurus Pusat
Menurut George R.Terry, pengambilan keputusan adalah memilih alternatif yang ada.
1. Posisi/kedudukan
3
2. Masalah, terstruktur, tidak tersruktur, rutin dan insidentil
1. Menghindari pekerajan atau tindakan rutin yang tidak sesuai dengan kebutuhan klien
1. Teori Utilitarisme
2. Teori Deontology
Menurut Immanuel Kant, sesuatu dikatakan baik bila bertindak baik. Contoh bila berjanji
ditepati, bila pinjam harus dikembalikan
3. Teori Hedonisme
4. Teori Eudemonisme
Menurut Filsuf Yunani Aristoteles , bahwa dalam setiap kegiatannya, manusia mengejar
suatu tujuan, ingin mencapai sesuatu yang baik bagi kita.
4
5. Teori Etika
Teori etika adalah proses yang ditempuh dalam membenarkan suatu keputusan etis
tertentu.
1. Konsekuensialisme
2. Deontologi
3. Hak
Keputusan berdasarkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu. Hak berbeda
dengan keinginan, kebutuhan dan kepuasan.
4. Intuisionisme
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bidan merupakan bentuk profesi yang erat kaitannya dengan etika karena lingkup
kegiatan bidan sangat berhubungan erat dengan masyarakat. Karena itu, selain mempunyai
pengetahuan dan keterampilan, agar dapat diterima di masyarakat bidan juga harus
memiliki etika yang baik sebagai pedoman bersikap/ bertindak dalam memberikan suatu
pelayanan khususnya pelayanan kebidanan. Agar mempunyai etika yang baik dalam
pendidikannya bidan dididik etika dalam mata kuliah Etika profesi namun semuanya mata
kuliah tidak ada artinya jika peserta didik tidak mempraktekannya dalam kehidupannya di
masyarakat.
Pada masyarakat daerah, bidan yang di percaya adalah bidan yang beretika. Hal ini tentu
akan sangat menguntungkan baik bidan yang mempunyai etika yang baik karena akan
mudah mendapatkan relasi dengan masyarakat sehingga masyarakat juga akan percaya
pada bidan.
Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan isu utama diberbagai tempat, dimana
sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika.
Pelayanan kebidanan adalah proses yang menyeluruh sehingga membutuhkan bidan yang
mampu menyatu dengan ibu dan keluarganya. Bidan harus berpartisipasi dalam
memberikan pelayanan kepada ibu sejak konseling pra konsepsi, skrening antenatal,
pelayanan intrapartum, perawatan intensif pada neonatal, dan postpartum serta
mempersiapkan ibu untuk pilihannya meliputi persalinan di rumah, kelahiran seksio
sesaria, dan sebagainya. Bidan sebagai pemberi pelayanan harus menjamin pelayanan
yang profesional dan akuntibilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan. Bidan
sebagai praktisi pelayanan harus menjaga perkembangan praktik berdasarkan evidence
based ( Fakta yang ada) sehingga berbagai dimensi etik dan bagaimna kedekatan tentang
etika merupakan hal yang penting untuk digali dan dipahami.
Dari uraian diatas, makalah ini akan membahas tentang “tanggapan dan solusi
masalah penyelesaian kode etik bidan ” dalam masyarakat agar pembacanya dapat
termotivasi dan terpacu untuk menjadi bidan yang beretika, profesional dan berdedikasi
tinggi di kalangan masyarakat yang dapat dipelajari dalam kode etik bidan dan etik
profesi.
3.2 saran
Semoga dengan adanya makalah ini kita sebagai mahasiswa kebidanan mampu
mempraktekan ilmu yang kita peroleh berdasarkan materi dalam makalah ini yakni
mengenai “tanggapan berkaitan kode etik bidan”
6
DAFTAR PUSTAKA
Marimbi, Hanum.2008. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan, Mitra Cendikia Press.
Jogjakarta