Anda di halaman 1dari 3

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

1. kejadian kanker payudara ↑


2. pengetahuan deteksi dini 
3. pengetahuan SADARI 
Media
penyuluhan
1. Cetak
2. Elektronik Faktor yang memengaruhi
3. Luar pengetahuan
Ruang 1. Pendidikan
Penyuluhan SADARI 2. Pekerjaan
Metode 3. Umur
4. Lingkungan
penyuluhan 5. Sosial budaya
1.Individu 6. Media massa/sumber
2.Kelompok informasi
3.massa 7. pengalaman
Peningkatan
pengetahuan tentang
kanker Payudara
Tanda peningkatan
pengetahuan penyuluhan
1. Mengetahui
pengertian, tujuan ,
dan waktu melakukan
SADARI
Keterangan: 2. Mengetahui cara
Yang diteliti melakukan SADARI
Yang tidak diteliti 3. Mengetahui tanda
Yang berhubungan kanker payudara
Yang berpengaruh terhadap penelitian

Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia.

Berdasarkan Pathological Based Registration di Indonesia, KPD menempati urutan

pertama dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%. (IAPI, 2010). Riskesdas 2007

merupakan riset berbasis komunitas dengan desain cross sectional yang dilakukan

oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI

54
55

pada tahun 2007 angka kejadian kanker payudara di Jawa Timur menempati posisi

ketiga se-jawa dengan angka kejadian mencapai 14,8%. Penyakit ini juga dapat

diderita pada laki-laki dengan frekuensi sekitar 1%.

Pencegahan adalah salah satu metode untuk melawan kanker payudara. Dua

metode melawan kanker payudara yang lain dengan deteksi dini dan pengobatan

yang tepat. Pencegahan yang dimaksud adalah proses panjang dan membutuhkan

perubahan gaya hidup yang lebih baik. Tujuannya adalah meminimalisir faktor

risiko yang ada. Di Indonesia, lebih dari 80% kanker payudara ditemukan pada

kondisi stadium lanjut karena keterlambatan dalam pemeriksaan pertama kali ke

pelayanan kesehatan. Hal ini menujukkan bahwa kurangnya perilaku deteksi dini,

serta kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang kanker payudara utamanya

pada wanita yang memiliki faktor risiko terhadap kanker payudara.

SADARI adalah cara yang efektif untuk mendeteksi sedini mungkin. Para

wanita disarankan untuk melakukannya sendiri karena mereka sendiri yang benar-

benar mengenal struktur payudara normalnya. Oleh karena itu jika ada benjolan

atau ada hal normal lainnya, maka mereka akan langsung menyadarinya. Walaupun

SADARI ini merupakan cara yang termudah dan efektif tetapi pada kenyataannya

masih banyak wanita yang belum mengetahui tentang kesehatan payudara mereka,

khususnya pengetahuan tentang kanker payudara dan praktik SADARI. Hal ini

disebabkan karena kurangnya pendidikan kesehatan tentang SADARI. Maka

sangatlah penting untuk dilakukan pendidikan kesehatan dengan harapan dapat

mengubah pengetahuan dan kemampuan tentang kesehatan pada wanita.


56

Penyuluhan kesehatan adalah gabungan dari berbagai kegiatan dan kesempatan

yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana

individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup

sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara

perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan dengan cara

menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja

sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang

ada hubungannya dengan kesehatan.

3.2 Hipotesis

Terdapat pengaruh penyuluhan SADARI terhadap peningkatan pengetahuan

deteksi dini kanker payudara ibu rumah tangga di Mondoroko Selatan.

Anda mungkin juga menyukai