Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT MAHASISWA

PENDIDIKAN KESEHATAN
PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) TEST PADA
WANITA USIA SUBUR DALAM MENDETEKSI DINI KANKER LEHER
RAHIM DI DESA KUALA AIR HITAM KECAMATAN SELESAI
KABUPATEN LANGKAT

Ketua : Sri Juliani, AM.Keb., SKM, M.Kes NIDN. 0125098301


Anggota : 1. Nurrahmaton, SST, M.Kes NIDN.0110018902
2. Nining Vatunah NIM. 1701031031
3. Helda IU NIM. 1701031025

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN
2020

1
RINGKASAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Judul: Pendidikan Kesehatan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva)


Test Pada Wanita Usia Subur Dalam Mendeteksi Dini Kanker Leher
Rahim Di Desa Kuala Air Hitam Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat
Tahun 2020

Rumpun Bidang Ilmu Tema Topik


Pemeriksaan Inspeksi Visual
Asam Asetat (Iva) Pada Kesehatan
D4 Kebidanan Wanita Usia Subur Dalam Reproduksi Wanita
Mendeteksi Dini Kanker Usia Subur
Leher Rahim

2
ABSTRAK

Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan


manusia guna menunjang kehidupan yang produktif. Keadaan sehat menurut
World Helath Organization (WHO) merupakan suatu keadaan sejahtera meliputi
fisik, mental, dan sosial yang bebas dari penyakit atau kecacatan. Kesehatan
merupakan faktor yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia
secara sosial dan ekonomi. Untuk mengurangi morbiditas (kesakitan) dan
mortalitas (kematian) dari penyakit kelainan yang terjadi pada organ reproduksi
wanita khususnya leher rahim maka dilakukan pemeriksaan IVA Test dalam
mendeteksi dini resiko terjadinya kanker leher rahim. Tujuan Pengabdian
masyarakat ini memberikan konseling, informasi, edukasi dan meningkatkan
kesadaran pada wus khususnya dalam menjaga kesehatan reproduksinya sehingga
berani dalam mengambil keputusan untuk mendeteksi dini kanker leher rahim
melalui pemeriksaan IVA Test.
Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, metode yang digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan yaitu penyuluhan. Analisa data yang digunakan adalah
menggunakan analisa SWOT (Strenghts, Weakness, opportunities dan Threats).

Kata Kunci: Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test, Wanita Usia
Subur, Deteksi Dini Kanker Leher Rahim

3
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat Ridho-Nya pengabdian


kepada masyarakat ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini berjudul “Pendidikan Kesehatan Pemeriksaan
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test Pada Wanita Usia Subur Dalam
Mendeteksi Dini Kanker Leher Rahim Di Desa Kuala Air Hitam Kecamatan
Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2020”.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Tujuannya adalah untuk memberikan atau mendarma baktikan
ilmu yang telah ada kepada masyarakat umum. Diharapkan kegiatan seperti ini
akan terus berkelanjutan pada masa yang akan datang, tidak hanya di Desa Kuala
Air Hitam Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat.
Demikian kata pengantar ini kami perbuat, semoga laporan
pertanggungjawaban pengabdian masyarakat ini disetujui.

Medan, Oktober 2020


Yang Mengajukan

Penulis

4
DAFTAR ISI

Hal
COVER
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... i
RINGKASAN PENELITIAN ..................................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 6


1.1. Latar Belakang ......................................................................... 6
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 9
1.3. Tujuan Pengabdian Masyarakat ............................................... 9
1.4. Manfaat Kegiatan ..................................................................... 10
1.5. Luaran dan Target Yang Akan Dicapai ................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 11
2.1. Pengertian IVA Test ............................................................ 11
2.2. Tujuan IVA .......................................................................... 12
2.3. Syarat IVA .......................................................................... 12
2.4. Keuntungan IVA .................................................................. 12
2.5. Peralatan Pemeriksaan IVA ................................................. 13
2.6. Langkah Pemeriksaan IVA .................................................. 13
2.7. Pembacaan Hasil Test IVA .................................................. 14
2.8. Penatalaksanaan IVA ........................................................... 14
2.9. Tempat Pelayanan IVA ........................................................ 15
2.10. Jadwal IVA .......................................................................... 16
BAB III RENCANA PELAKSANAAN PENGABDIAN
MASYARAKAT......................................................................... 17
3.1. Metode Penerapan IPTEK ..................................................... 17
3.2. Alat dan Bahan ....................................................................... 17
3.3. Khalayak Sasaran ................................................................... 17
3.4. Proses Pengumpulan Data ..................................................... 18
3.5. Analisa Data ........................................................................... 18
3.6. Rancangan Evaluasi ............................................................... 19
3.7. Jadwal Kegiatan ..................................................................... 19
3.8. Rencana Anggaran Belanja .................................................... 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 20
4.1 Hasil Pengabdian Masyarakat ................................................ 20
4.2 Pembahasan ............................................................................ 21
BAB V KESIMPULAN ........................................................................... 23
5.1 Kesimpulan ............................................................................. 23
5.2 Saran ........................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 24
LAMPIRAN

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


IVA merupakan singkatan dari Inspeksi Visual Asam Asetat adalah suatu
pemeriksaan serviks (leher rahim) secara langsung menggunakan olesan asam
cuka 3-5% dengan lidi wotten hasilnya dilihat dengan mata telanjang dimana jika
daerah yang diolesi asam cuka berubah warna menjadi keputihan berarti terdapat
lesi kanker. Tetapi jika daerah yang diolesi tidak berubah warna maka tidak ada
lesi kanker. Pemberian asam asetat akan mempengaruhi epitel abnormal dimana
akan terjadi peningkatan osmolaritas cairan ekstra seluler sehingga membran sel
akan kolaps dan jarak antar sel semakin dekat. Akibatnya bayangan kemerahan
dari pembuluh darah di dalam stroma akan tertutup dan serviks akan tampak
berwarna lebih putih.(1)
Metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat test (IVA) merupakan
metode screening yang lebih praktis, murah, dan memungkinkan dilakukan di
Indonesia. Dan pencegahan penyakit dengan metode deteksi ini merupakan bentuk
dari sebuah praktik kesehatan atau tindakan hidup sehat.(2)
Pemeriksaan IVA dilakukan untuk mendeteksi secara dini tanda dan gejala
adanya kanker serviks. Gejala kanker serviks stadium awal sering kali tidak di
ketahui, sehingga wanita usia subur tidak memperhatikan dan menganggap bahwa
keputihan dan gatal pada area genitalia merupakan hal yang normal. Gejala
umumnya baru muncul pada tahap lanjut, dimana pasien yang sering datang
berobat merupakan pasien yang sudah stadium lanjut dan memerlukan pengobatan
khusus.(3)
Kebijakan interval skrining di pengaruhi oleh kebijakan setiap Negara.
Interval skrining menurut rekomendasi WHO sebagai berikut: Jika fasilitas
kesehatan terbatas hanya 1 x pada umur 35-40 tahun. Jika fasilitas cukup tiap 10
tahun pada umur 35-55 tahun. Jika fasilitas lebih tiap 5 tahun pada umur 35-55
tahun. Ideal tiap 3 tahun pada perempuan umur 25-60 tahun.(4)

6
Berdasarkan data Globocan, International Agency for Research on Cancer
(IARC) tahun 2018, terdapat 18,1 juta kasus baru dan 9,6 juta kematian. Dimana 1
dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker.
Menurut perkiraan globocan ada 569.847 kasus baru kanker serviks di seluruh
dunia dan 61.072 kasus baru kanker serviks di Eropa. Pada tahun 2018,
diperkirakan ada 311.365 kematian akibat kanker serviks di seluruh dunia dan
25.829 kematian akibat kanker serviks di Eropa (3,0%). Prevalensi 5 tahun kanker
serviks (yaitu jumlah pasien kanker serviks yang masih hidup lima tahun setelah
diagnosis) pada tahun 2018 diperkirakan 1.474.265 di seluruh dunia (39,0
penderita kanker serviks per 100.000 wanita) dan 190.814 di Eropa (49,7
penderita kanker serviks per 100.000 perempuan). Pada tahun 2018, risiko
kumulatif kanker serviks pada wanita berusia di bawah 75 adalah 1,36% di
seluruh dunia dan 1,09% di Eropa.(5)
Berdasarkan Data Kemenkes RI tahun 2019, angka kejadian penyakit
kanker di Indonesia (136.2/100.000 penduduk) berada pada urutan 8 di Asia
Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23. Angka kejadian kanker untuk
perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000
penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk yang diikuti kanker
leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9
per 100.000 penduduk.(6) Sedangkan Rekapitulasi deteksi dini kanker serviks
dengan pemeriksaan IVA di Provinsi Sumatera Utara menurut Kemenkes RI pada
tahun 2015 sebanyak 16.232 wanita PUS melakukan deteksi dini kanker serviks
dengan pemeriksaan IVA, pada tahun 2016 terjadi peningkatan sebanyak 28.096
wanita PUS melakukan deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA.
Tetapi pada tahun 2017, terjadi penurunan yaitu sebanyak 23.784 wanita PUS
melakukan deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA.(7)
Berdasarkan data Riskesdas (2017) hampir 9 juta orang meninggal di
seluruh dunia akibat kanker, dan akan terus meningkat hingga 13 juta orang per
tahun di 2030. Di Indonesia, prevalensi penyakit kanker juga cukup tinggi
menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013
menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018.(8)

7
Kementerian Kesehatan menekankan pentingnya langkah deteksi dini
penyakit kanker, baik oleh individu maupun masyarakat, sehingga dapat menekan
angka kesakitan, kecacatan dan kematian. Untuk mencapai tujuan tersebut,
dilaksanakan program pengendalian kanker yang meliputi upaya promotif dan
preventif dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat akan kanker, pengadaan
kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa Posbindu PTM, dan juga deteksi dini
kanker. Program deteksi dini utamanya dilakukan pada kanker leher rahim berupa
skrining kanker leher rahim dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat
(IVA).(9)
Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara tahun 2017, cakupan deteksi
dini kanker leher rahim dengan pemeriksaan IVA dan kanker payudara dengan
pemeriksaan Klinis (CBE) yaitu berdasarkan kabupaten, Tapanuli Selatan
menempati urutan yang paling banyak dengan hasil IVA positif yaitu 39 WUS
(0,11%) dari 1.328 WUS yang melakukan pemeriksaan leher rahim dan payudara
usia 30-50 tahun, sedangkan berdasakan Kota Medan menempati urutan pertama
dengan hasil IVA positif 74 WUS dari 3.098 WUS yang melakukan pemeriksaan
leher rahim dan payudara usia 30-50 tahun.(10)
Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 orang wanita usia subur di Desa
Kuala Air Hitam, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, tidak seorangpun
wanita pernah mendengar dan mengerti apa itu pemeriksaan IVA Test dan
mengapa harus dilakukan pemeriksaan tersebut pada wanita yang sudah menikah
dan aktif dalam melakukan hubungan seksual.
Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik membuat pengabdian
masyarakat dengan judul “Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Inspeksi
Visual Asam Asetat (IVA) Test Pada Wanita Usia Subur Dalam Mendeteksi Dini
Kanker Leher Rahim Di Desa Kuala Air Hitam Kecamatan Selesai Kabupaten
Langkat Tahun 2020”.

8
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
pengabdian masyarakat ini adalah:
1. Banyak wus yang berpendapat bahwa masalah kesehatan reproduksi tidak
begitu penting, sehingga banyak wus tidak mengerti bagaimana menjaga
kesehatan reproduksinya.
2. Banyak wus beranggapan bahwa masalah kesehatan reproduksi mulai
diperhatikan pada saat sudah terjadi masalah saja, mereka menganggap
jika masih bisa beraktivitas sehari-hari maka tidak ada masalah dalam
reproduksinya.
3. Banyak wus mengatakan tidak mengetahui cara melihat tanda dan gejala
awal terjadinya masalah kesehatan reproduksinya, bagaimana cara
mendeteksi dini resiko kanker leher rahim.
4. Banyak wus tidak mengkhawatirkan masalah kesehatan reproduksinya,
padahal mereka aktif dalam melakukan hubungan seksual dengan
pasangannya.

1.3 Tujuan Pengabdian Masyarakat


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yang berupa penyuluhan
Kesehatan Reproduksi pada WUS bertujuan untuk:
1. Memberikan konseling, informasi dan edukasi pada wus memerlukan
pandangan yang lebih luas tentang kesehatan reproduksinya sehingga
mampu menjaga diri agar terhindar dari resiko kanker leher rahim.
2. Memberikan kesempatan pada wus agar berani mengambil keputusan
dalam hal memeriksakan kesehatan reproduksinya melalui pemeriksaan
IVA Test.
3. Mengaplikasikan Tridarma Perguruan Tinggi Dosen, salah satunya adalah
pengabdian masyarakat.

9
1.4 Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dari kegiatan PKM ini adalah:
1.3.1. Bagi Institusi Pendidikan
 Dengan adanya kegiatan penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat dalam upaya menurunkan angka kesakitan
dan kematian khususnya pada wanita usia subur.
 Membantu dosen dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi.
1.3.2. Bagi Masyarakat khususnya Wanita Usia Subur
 Melalui penyuluhan ini bisa membantu menambah pengetahuan wus
dan meningkatkan kesadaran wus agar mampu mengambil keputusan
dalam mendeteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA Test.
1.3.3. Bagi Desa Kuala Air Hitam Kec. Selesai Kab. Langkat
 Mendukung terlaksananya upaya promotif dan preventif untuk
meningkatkan kualitas kesehatan khususnya pada wanita usia subur.

1.5 Luaran dan Target yang akan dicapai


Target Luaran Pengabdian Masyarakat ini berupa artikel yang sudah
diterbitkan di media massa cetak yaitu Waspada dan juga sudah upload di media
sosial Youtube.

10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian IVA


IVA atau kepanjangan dari Inspeksi Visual Asam Asetat, pertama kali
ditemukan oleh Sankaranarayanan dkk adalah suatu pemeriksaan serviks secara
langsung (dengan mata telanjang) setelah pemberian asam asetat (cuka) 3-5%.
Pemberian asam asetat akan mempengaruhi epitel abnormal dimana akan terjadi
peningkatan osmolaritas cairan ekstra seluler sehingga membran sel akan kolaps
dan jarak antar sel semakin dekat. Akibatnya bayangan kemerahan dari pembuluh
darah di dalam stroma akan tertutup dan serviks akan tampak berwarna lebih
putih.(1)
Tes IVA dilakukan dengan mengusap atau mengoles leher rahim(serviks)
dengan asam asetat 3-5% dan larutan iodium lugol dengan bantuan lidi wotten.
Cara ini dilakukan untuk melihat perubahan warna yang terjadi pasca dilakukan
olesan. Perubahan warna ini bisa langsung diamati setelah 1-2 menit pasca
pengolesan dan hasilnya bisa dilihat dengan mata telanjang.(11)
Leher rahim dikatakan abnormal apabila setelah pengolesan kita lihat
terjadi perubahan warna menjadi putih (aceto white ephitelium) dengan batas yang
tegas. Jika hal tersebut terjadi, bisa jadi pasien memiliki lesi prakanker. Jika tidak
ada perubahan yang terjadi pasca pengolesan maka leher rahim dianggap normal
dan tidak ada infeksi serviks.(11)
Deteksi dengan metode IVA ini sangat cocok diterapkan dinegara
berkembang dengan berbagai alasan, yaitu mudah dilakukan, biaya pemeriksaan
cukup terjangkau oleh seluruh kalangan terutama kalangan menengah kebawah,
efektif dan bisa dilakukan oleh bidan, perawat, dan dokter yang sudah
mendapatkan pelatihan mengenai pemeriksaan dengan metode IVA ini. Hasil
pemeriksaan pun bisa segera diketahui, dengan mempertimbangkan tingkat
sensitivitas serta spesifitasnya yang cukup baik dan akurat.(11)

11
Pemeriksaan IVA merupakan program skrining untuk menemukan tahap
prakanker serviks. Hal ini penting karena sampai saat ini banyak ditemukan
kanker serviks pada stadium lanjut.(11)
Sensitivitas IVA dalam mendeteksi kelainan yang terjadi pada serviks
lebih tinggi dari pada pap smear (75%) meskipun dari segi kepastian lebih rendah
(85%), biaya sangat murah bahkan ada yang gratis di puskesmas dan hasilnya
dapat langsung diketahui saat itu juga.(12)

2.2 Tujuan IVA


Untuk mengurangi morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) dari
penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan untuk
mengetahui kelainan yang terjadi pada organ reproduksi khususnya leher
rahim.(13)

2.3 Syarat mengikuti IVA


1. Sudah pernah melakukan hubungan seksual
2. Tidak sedang datang bulan/haid
3. Tidak sedang hamil
4. 24 jam sebelum pemeriksaan tidak melakukan hubungan seksual
5. Pasangan suami istri yang suaminya berumur antara 15-49 tahun atau
pasangan suami istri yang istrinya berumur kurang dari 15 tahun dan
sudah haid atau istri berumur lebih dari 50 tahun tetapi masih haid (13)

2.4 Kentungan IVA


1. Mudah, praktis dan mampu dilaksankan
2. Dapat dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan
3. Alat-alat yang dibutuhkan sederhana
4. Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
5. Kinerja tes sama dengan tes lain
6. Memberikan hasil segera sehingga dapat diambil keputusan
mengenai pelaksanaannya (13)

12
2.5 Peralatan pemeriksaan IVA
Prosedur pelaksanaan tes IVA cukup sederhana. Sehingga pemeriksaan ini
bisa dilakukan oleh selain dokter ginekologi termasuk bidan. Alat dan bahan yang
diperlukan untuk pemeriksaan metode IVA ini sangat sederhana, terdiri atas:
 Speculum vagina
 Asam asetat 3-5%
 Kapas lidi
 Meja pemeriksaan
 Sarung tangan steril
 Ruangan dengan pencahayaan yang cukup terang (1)

2.6 Langkah Pemeriksaan IVA


1. Memberikan penjelasan pada ibu atas tindakan yang akan dilakukan
(informed consent)
2. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
3. Letakkan alat secara ergonomis
4. Menyiapkan klien dengan posisi litotomi pada tempat tidur ginekologi,
perhatikan privasi dan kenyamanan ibu
5. Mengatur lampu sorot kearah vagina ibu agar serviks tampak jelas
6. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan cuci
tangan tujuh langkah dan mengeringankan dengan handuk bersih
7. Menggunakan handscoen steril
8. Melakukan vulva hygine dengan kapas sublimat
9. Memasukkan spekulum kedalam vagina
10. Memasukkan kapas lidi yang telah diberi asam cuka 3-5% kedalam
vagina sampai menyentuh portio
11. Mengoleskan kapas lidi keseluruh permukaan portio dengan searah
jarum jam, tungu 1-2 menit lalu lihat hasilnya
12. Membersihkan portio dengan kasa steril menggunakan tampon tang
13. Mengeluarkan spekulum dari dalam vagina

13
14. Merapikan ibu dan merendam alat dalam larutan klorin 0,5% selama
10 menit
15. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan cuci
tangan 7 langkah dan mengeringkan dengan handuk bersih
16. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada klien
17. Melakukan dokumentasi (12)

2.7 Pembacaan Hasil Tes IVA


Ada beberapa kemungkinan hasil pemeriksaan yang ditemukan, yaitu:
 Jika permukaan serviks berwarna kusam, berbenjol, dan mudah berdarah
maka dicurigai kanker
 Jika tampak kemerahan yang merata di daerah serviks disertai cairan
vagina yang abnormal maka dicurigai infeksi
 Bila kedua hal tersebut tidak ditemukan, harus diperiksa daerah
transformasi. (13)
Kategori IVA
 IVA negatif, menunjukkan leher rahim normal
 IVA radang, serviks dengan radang (servisitis) atau kelainan jinak lainnya
(polip serviks)
 IVA positif, ditemukan bercak putih (aceto white ephitelium). Kelompok
ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode
IVA karena temuan ini mengarah pada diagnosis serviks pra kanker
(dispalsia ringan-sedang-berat atau kanker serviks in situ)
 IVA kanker serviks, pada tahap ini pun untuk upaya penurunan stadium
kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian akibat
kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasif dini (stadium
Ib-Iia) (13)

2.8 Penatalaksanaan IVA


Pemeriksaan IVA dilakukan dengan spekulum melihat langsung leher
rahim yang telah dipoles dengan larutan asam asetat 3-5%, jika ada perubahan

14
warna atau tidak muncul plak putih, maka hasil pemeriksaan dinyatakan negatif.
Sebaliknya jika leher rahim berubah warna menjadi merah dan timbul plak putih,
maka dinyatakan positif lesi atau kelainan pra kanker.
Namun jika masih tahap lesi, pengobatan cukup mudah, bisa langsung
diobati dengan metode krioterapi atau gas dingin dengan menyemprotkan gas
CO2 atau N2 ke leher rahim. Sensitivitasnya lebih dari 90% dan spesifitasnya
lebih dari 40% dengan metode diagnosis yang hanya membutuhkan waktu sekitar
2 menit tersebut, lesi prakanker bisa dideteksi sejak dini. Dengan demikian, bisa
segera ditangani dan tidak berkembang menjadi kanker stadium lanjut.
Metode krioterapi adalah membekukan serviks yang terdapat lesi pra
kanker pada suhu yang amat dingin (dengan gas CO2) sehingga sel-sel pada area
tersebut mati dan luruh dan selanjutnya akan tumbuh sel-sel baru yang sehat.
Kalau hasil test IVA dideteksi adanya lesi prakanker, yang terlihat dari
adanya perubahan dinding leher rahim dari merah muda menjadi putih, artinya
perubahan sel akibat infeksi tersebut baru terjadi disekitar epitel. Itu bisa
dimatikan atau dihilangkan dengan dibekukan. Dengan demikian penyakit kanker
yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) itu tidak jadi berkembang dan
merusak organ tubuh lain. (13)
Menurut laporan hasil konsultasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), bahwa
IVA ini dapat mendeteksi luka (lesi) pada tingkat prakanker dengan sensitivitas
sekitar 66-96% dan spesifitas 64-98%. Sedangkan nilai prediksi positif yakni 10-
20% dan nilai prediksi negatif yakni 92-97%, sehingga cukup mampu mendeteksi
adanya tanda-tanda kanker. (12)

2.9 Tempat Pelayanan IVA


Biasa dilakukan di tempat-tempat pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pemeriksaan dan yang bisa melakukan pemeriksaan IVA
diantaranya: perawat terlatih, bidan, dokter umum, dan dokter spesialis
kandungan.(14)

15
2.10 Jadwal IVA
Program skrining oleh WHO: skrining pada setiap wanita minimal 1 kali
pada usia 35-40 tahun. Kalau fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada
usia 35-55 tahun. Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-
55 tahun. Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun pada wanita
usia 25-60 tahun. Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau sekali
seumur hidup memiliki dampak yang cukup signifikan. Di Indonesia jika hasil tes
positif (+) adalah satu tahun dan bila hasil negatif (-) adalah 5 tahun.(11)

16
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKAT

3.1. Metode Penerapan Ipteks


Pengabdian masyarakat ini dilakukan sehubungan dengan adanya teori,
angka kejadian permasalahan yang terjadi pada wanita usia subur, serta hasil
penelitian yang diperoleh. Pengabdian ini penting dilakukan untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian pada wanita usia subur yang disebabkan karena
resiko kanker leher rahim, sehingga terwujud kesehatan reproduksi wanita secara
menyeluruh.
Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, metode penerapan

ipteks yang digunakan adalah ceramah, diskusi, tanya jawab tentang Pemeriksaan

Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Pada Wanita Usia Subur Dalam Mendeteksi

Dini Kanker Leher Rahim.

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan pada pengabdian masyarakat ini adalah :

1. Kertas karton

2. Leaflet

3. Spidol

4. Souvenir

5. Sound System

3.3. Khalayak Sasaran

Sasaran dalam kegiatan ini adalah wanita usia subur di Desa Kuala Air

Hitam Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat, yang memerlukan pengetahuan

Kesehatan reproduksi dalam mendeteksi dini kanker leher rahim melalui

pemeriksaan IVA Test.

17
3.4. Proses Pengumpulan Data

1. Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari responden
dengan observasi tanya jawab pada wanita usia subur di Desa Kuala Air
Hitam Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat.
2. Data sekunder dalam penelitian ini adalah pengumpulan data yang diambil
secara langsung dari Desa Kuala Air Hitam Kecamatan Selesai Kabupaten
Langkat Tahun 2020.
3. Data tertier dalam penelitian ini dari naskah yang telah dipublikasikan dari
WHO, Riskesdas, dan Profil Kesehatan Sumatera Utara.

No. Tahapan Materi/Kegiatan Metode Tempat


1. Persiapan : Mempersiapkan Studi literatur Inkes Helvetia
a. Persiapan bahan, surat tugas, surat izin Penelusuran Medan
surat menyurat, melakukan kegiatan, barang
administrasi, materi. inventaris dan Inkes Helvetia
materi, dll Lembar leaflet koleksi pribadi p Medan
b. Persiapan media Pembagian tugas dan
c. Persiapan leaflet tanggung jawab Inkes Helvetia
d. Persiapan petugas Menentukan snack Medan
e. Persiapan dan minuman
konsumsi Inkes Helvetia
Medan
Kegiatan penyuluhan : Melakukan aktivitas Diskusi, Desa Kuala Air
2. Pembukaan penyuluhan, ceramah, dan Hitam Kec.
Pelaksanaan pembagian leaflet di tanya jawab Selesai
Evaluasi awal pertemuan dan Kabupaten
souvenir di akhir Langkat
pertemuan
3. Evaluasi hasil Evaluasi hasil Diskusi Inkes Helvetia
kegiatan penyuluhan Medan

3.5. Analisa Data


Analisa data dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan
menganalisis kegiatan penyuluhan tentang pemeriksaan iva tes dalam mendeteksi
kanker leher rahim dengan cara menggunakan evaluasi post test dengan
memberikan pertanyaan (pre-post test), untuk melihat sejauh mana wanita usia
subur memahami tentang penyuluhan yang diberikan. Analisa data menggunakan

18
analisis univariat dan bivariate, dimana analisis bivariate menggunakan uji
Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan 5%.

3.6. Rancangan Evaluasi


Rancangan Evaluasi dari kegiatan ini adalah wus diharapkan dapat
mengetahui informasi mengenai kesehatan reproduksi terutama terkait tentang
pemeriksaan iva test dalam mndeteksi kanker leher rahim dapat mendukung
peningkatan pengetahuan melalui pemberian informasi yang benar dan tepat
sehingga dapat meningkatkan informasi terkait kespro mengenai pemeriksaan iva
test dalam mendeteksi kanker leher rahim.

3.7. Jadwal Pelaksanaan


Jadwal pelaksanaan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada tanggal 28
Agustus 2020.

3.8 Rencana Anggaran Belanja

19
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengabdian Masyarakat

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada hari

Jumat, tanggal 28 Agustus 2020 di Desa Kuala Air Hitam Kecamatan Selesai

Kabupaten Langkat. Jumlah keseluruhan peserta sebanyak 50 orang. Hal ini

dikarenakan masa pandemi dilarang untuk melakukan kegiatan dengan jumlah

peserta yang terlalu banyak. Pelaksanaan kegiatan dimulai pukul 14.00 WIB yang

dilaksanakan di salah satu rumah warga Desa.

Sebelum kegiatan penyuluhan dilaksanakan, leaflet dibagikan kepada

seluruh peserta dan bukti absensi sebagai daftar hadir peserta penyuluhan juga

telah dibagikan. Penyuluhan dilaksanakan kepada wanita usia subur tentang

pemeriksaan IVA test dalam mendeteksi dini kanker leher rahim. Seluruh ibu

yang hadir cukup antusias dan terlihat nyaman dalam mengikuti kegiatan yang

dilaksanakan, hal ini terlihat dari beberapa ibu yang bertanya langsung setelah

penyuluhan disampaikan dalam sesi tanya jawab. Setelah kegiatan penyuluhan ini

dilakukan maka diharapkan agar seluruh ibu bersedia melakukan pemeriksaan

IVA test dalam mendeteksi dini kanker leher rahim.

Di akhir kegiatan penyuluhan, dilakukan pemberian souvenir pada seluruh

peserta penyuluhan yang hadir guna kenang-kenangan dan sebagai ucapan terima

kasih kepada seluruh ibu-ibu yang telah bersedia dan meluangkan waktunya untuk

mengikuti kegiatan penyuluhan. Selanjutnya, ibu-ibu yang aktif bertanya dan

20
memberikan pendapatnya selama sesi tanya jawab dipersilahkan untuk berdiri dan

mendapatkan souvenir terlebih dahulu dan dilakukan dokumentasi sebagai bukti

pengadian kepada masyarakat.

4.2 Pembahasan

Hasil kegiatan ini berupa pemberian informasi mengenai penyuluhan

tentang pemeriksaan IVA test dalam mendeteksi dini kanker leher rahim.

Pelaksanaan kegiatan PKM ini merupakan suatu hal yang sangat bermanfaat

untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi wanita usia subur. Tujuan

dilaksanakan pemeriksaan IVA test adalah untuk mengurangi morbiditas

(kesakitan) dan mortalitas (kematian) dari penyakit kanker leher rahim dengan

melakukan deteksi dini maka pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang

ditemukan dapat segera dilakukan untuk mengantisipasi kelainan yang dapat

terjadi pada organ reproduksi khususnya leher rahim.

Pemeriksaan IVA merupakan program skrining dilakukan untuk

menemukan tahap prakanker serviks. Hal ini penting karena sampai saat ini

banyak ditemukan kanker serviks pada stadium lanjut.(13)

Sensitivitas IVA dalam mendeteksi kelainan yang terjadi pada serviks

lebih tinggi dari pada pap smear (75%) meskipun dari segi kepastian lebih rendah

(85%), biaya sangat murah bahkan sekarang IVA test merupakan program

pemerintah yang gratis di Puskesmas dan hasilnya dapat langsung diketahui saat

itu juga.(12)

Pemeriksaan IVA dilakukan untuk mendeteksi secara dini tanda dan gejala
adanya kanker serviks. Gejala kanker serviks stadium awal sering kali tidak di

21
ketahui, sehingga wanita usia subur tidak memperhatikan dan menganggap bahwa
keputihan dan gatal pada area genitalia merupakan hal yang normal. Gejala
umumnya baru muncul pada tahap lanjut, dimana pasien yang sering datang
berobat merupakan pasien yang sudah stadium lanjut dan memerlukan pengobatan
khusus.(3)
Berdasarkan hasil penyuluhan yang telah dilakukan bahwa hampir seluruh

peserta mengatakan belum pernah mendengar kata IVA test namun mereka sudah

pernah mendengar kata Papsmear. Mereka akhirnya mengerti perbedaan dari

pemeriksaan tersebut, walaupun sama-sama dilakukan pemeriksaan dalam tetapi

untuk mendeteksi kanker leher rahim lebih tinggi sensitivitas hasil yang

didapatkan dengan melakukan pemeriksaan IVA tes dibandingkan dengan

Papsmear.

Dalam hal meningkatkan informasi mengenai pemeriksaan IVA tes untuk

mendeteksi dini kanker leher rahim, maka peran petugas kesehatan khususnya

bidan sangat diperlukan. Bukan hanya mengenai IVA tes tetapi masalah kesehatan

reproduksi pada wanita usia subur secara umum. Informasi yang disampaikan

melalui penyuluhan bermanfaat agar wanita usia subur mengetahui pentingnya

pemeriksaan IVA tes dalam mendeteksi dini kanker leher rahim, sehingga dapat

mengantisipasi gejala kanker serviks stadium awal yang sering kali tidak

diketahui wanita usia subur, karena mereka menganggap dan tidak

memperhatikan bahwa keputihan dan gatal pada area genitalia adalah hal yang

biasa saja. Namun setelah muncul gejala stadium lanjut dan memerlukan

pengobatan khusus maka banyak pasien yang datang berobat. Untuk itu,

diperlukan pemberian penyuluhan pada masyarakat khususnya wanita usia subur

tentang pemeriksaan IVA test dalam mendeteksi dini kanker leher rahim.

22
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengabdian masyarakat tersebut, maka dapat
disimpulkan
1. Peserta PKM adalah wanita usia subur di Desa Kuala Air Hitam Kecamatan
Selesai Kabupaten Langkat.
2. Wanita usia subur antusias mengikuti kegiatan penyuluhan yang
dilaksanakan dan memahami informasi yang diberikan.
3. Pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan berjalan dengan baik dan materi
yang disampaikan dapat dimengerti oleh wanita usia subur.

1.2 Saran
1. Bagi wanita usia subur diharapkan dapat melakukan pemeriksaan IVA test
dalam mendeteksi dini kanker leher rahim, sehingga jika diketahui positif
maka dapat diantisipasi kelainan yang dapat terjadi pada organ reproduksi
khususnya leher rahim dengan penanganan dan pengobatan lebih cepat.
2. Kepada Tenaga Kesehatan khususnya Bidan diharapkan agar memberikan
penyuluhan secara kontiniu dan lebih intensif kepada masyarakat khususnya
wanita usia subur agar dapat meningkatkan pengetahuan dan informasi
tentang pemeriksaan IVA tes dalam mendeteksi dini kanker leher rahim,
sehingga wus lebih mengerti dan bersedia untuk melakukan pemeriksaan
tersebut.

23
DAFTAR PUSTAKA

1. Kurnia UMD. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana


Untuk Mahasiswa Bidan. Trans Info Media (TIM); 2013.
2. Tilong AD. Bebas dari Ancaman Kanker Serviks. Sawitri N, editor.
jogjakarta: flashbooks; 2012. 43–48 p.
3. Septadina I. Upaya Pencegahan Kanker Serviks Melalui Peningkatan
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Wanita Dan Pemeriksaan Metode IVA
(Inspeksi Visual Asam Asetat) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kenten
Palembang. J Pengabdi Sriwij. 2015;
4. World Health Organization, International Agency for Research on Cancer.
Press release N° 263 - Latest global cancer data. Latest global cancer data.
2018.
5. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes RI. Profil Kesehatan
Indonesia 2017. Data dan Informasi. Kementrian Keseahtan RI; 2018.
Jurnal Ilmu Kesehatan. 2018.
6. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Hari Kanker Sedunia 2019.
Kamis, 31 Januari. 2019;
7. Utara DKS. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera. Profil Kesehattan
Sumatera Utara. 2018;
8. Kemenkes RI. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2018.
9. Kemenkes. Kementrian Kesehatan Ajak Masyarakat Cegah Dan
Kendalikan Kanker. Kementeri Kesehat Republik Indones. 2017;
10. Dinkes Medan. Profil Kesehatan Kota Medan Tahun 2016. Profil Kesehat
Sumatra Utara. 2016;
11. Riksani I. Kenali Kanker Serviks Sejak Dini. Yogyakarta: Rapha
Publishing. 2016.
12. Arum SP. Stop Kanker Serviks. Mufid, editor. jakarta: Note Book; 2015.
13. Marmi, SST. MK. Kesehatan Reproduksi. 3rd ed. Jack, editor. yogyakarta:
Pustaka Belajar; 2015. 270–274 p.

24
14. Savitri A. Kupas Tuntas Kanker Payudara, Leher Rahim dan Rahim.
yogyakarta: Pustaka Baru; 2015.

25
Daftar Hadir Peserta Pengabdian Masyarakat

Pengabdian Masyarakat

Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test Pada WUS Dalam
Mendeteksi Dini Kanker Leher Rahim Di Desa Kuala Air Hitam Kec. Selesai
Kab. Langkat Tahun 2020

N0 NAMA UMUR ALAMAT PARAF

26
Dokumentasi Pengabdian Masyarakat

27
Leaflet Pengabdian Masyarakat

28
SAP Penyuluhan

JUDUL PENYULUHAN

29

Anda mungkin juga menyukai