Anda di halaman 1dari 18

CONTOH SKENARIO SYSTEM

RUJUKAN PADA KASUS


PERSALINAN
KELOMPOK 7
PRODI DIV KEBIDANAN DAN PROFESI KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
KELAS GROBOGAN
CONTOH SKENARIO SYSTEM RUJUKAN PADA KASUS PERSALINAN
(kelompok 7 grobogan)

SRI LUKOYANTI P1337424422321

RETNO SUCIATI P1337424422316

CANDRA RISMAVIKA YADARI P1337424422382

PRIMITA ARIYANTI P1337424422322

DEWI GINANJAR SARI P1337424422340

AMBARWATI P1337424422341
Diskusi Kasus

01 Latar Belakang 03 Penatalaksanaan

02 Contoh 04 Follow Up
Kasus
01
Latar Belakang
Gawat Janin (Fetal Distress)merupakan
kondisi janin yang tidak kondusif untuk
memenuhi tuntutan persalinan. Kondisi
gawat janin ditandai dengan hipoksia janin,
yaitu suatu keadaan dimana janin dimana

LATAR
janin tidak mendapat pasokan oksigen
yang cukup. Kondisi ini bisa terjadi
sebelum persalinan (antepartum period)

BELAKANG
atau selama proses persalinan
(intrapartum period).

Pada pelayanan kebidanan terdapat tiga macam pelayanan


kebidanan yaitu pelayanan kebidanan tugas mandiri,
pelayanan kebidanan kolaborasi, dan pelayanan kebidanan
rujukan.
Rujukan Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan
yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan
ke sistem pelayanan yang lebih tinggi.

YANG HARUS DIPERHATIKAN


1. STABILISASI PRA-RUJUKAN OKSIGENASI/PERNAFASAN, HEMODINAMIK, KESADARAN
2. TRANSPORTASI YANG CEPAT DAN TEPAT
3. PENDAMPINGAN
02
CONTOH KASUS
Contoh Salah Satu Kasus
dalam Rujukan Kasus Persalinan

1. Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu dalam persalinan yang memerlukan
konsultasi dan rujukan
Dalam kasus :
 Keluhan : Ny M datang mengeluh kesakitan pada perut, dan ibu merasa panik ketakutan karena keluhan tersebut.
 Ny. M Usia 26 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 38minggu Janin tunggal, intrauterin, presentasi kepala, TFU 26
CM, DJJ 180 x / menit. Pada 3 kali penilaian dengan jarak 5 menit (gawat janin).
 TD : 120/80 RR : 30X/M // S : 38,2 C // N : 100X/M
 VT : Pembukaan 2 CM, KK (+), H II, EFF : 25% . HB 12 gr %, UP (-), Triple E (-). Tidak ada Riwayat sakit
maupun pengobatan. Kontraksi 3x dalam 10 menit lama 40 detik.
 Dengan diagnosa Inpartu Kala 1 Fase Laten dengan Fetal Distress dalam kehamilan. Di PMB Eka, BPJS AKTIF
03
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan
2. Menentukan diagnosaa, prognosa dan prioritas
Dengan diagnosa Inpartu Kala 1 Fase Laten dengan Fetal Distress Di PMB Eka.
3. Memberikan informasi kepada penderita dan keluarganya.
Klien dan keluarga perlu diberikan informasi tentang hasil pemeriksaan ibu, dan ibu harus segera dilakukan tindakan pengawasan,
perbaikan keadaan & persiapan persalinan di Puskesmas. Agar keluarga mempersiapkan kebutuhan ibu, Serta menanyakan asuransi yang
dipakai ibu dan menginformasikan cara sistematis penggunakaannya.
4. Mengirimkan informasi pada Dokter Puskesmas dan bidan PONED Puskesmas tentang hasil pemeriksaan
yang dituju melalui telepon. Setelah itu melakukan tindakan sesuai dengan SOP & arahan dokter yaitu : Merujuk ibu ke Ruang
Poned Puskesmas untuk dilakukan stabilisasi dan persiapan persalinan.
5. Perawatan Selama Merujuk
Jika DJJ diketahui tidak normal lakukan hal sebagai berikut :
1. Pasien dibaringkan miring ke kiri dan anjurkan untuk bernafas secara teratur
2. Pemberian oksigen 8-12 liter/menit
3. Memastikan nutrisi ibu tercukupi (makan dam minum)
4. Melakukan pemasangan infus agar ibu terhidrasi dan pencegaran gadar (ibu demam)
5. Menyiapkan surat rujukan dan surat persetujuan rujukan.
6. Mendampingi ibu sampai tempat rujukan menggunakan transportasi
dan membawa peralatan yang dibutuhkan (partus set, doppler, jam tangan)
6. Memantau DJJ setiap 15 menit sekali saat perjalanan merujuk
Process

Pendampingan Tindakansaat
Stabilisasi Rujukan Rujukan SBAR

Membebaskan Jl Surat rujukan, Pemantauan DJJ Teknik SBAR


nafas ibu, persetujuan ,Penda dan kontraksi saat sampai di
mpingan
oksigen, dan saat perjalanan PONED
menggunakan
Infus transportasi yang
memadai
6. Mengirim klien untuk intervensi lebih lanjut kepda
petugas/instansi pelayanan kesehatan yang berwenang.
1. Setelah pasien dilakukan tindakan rujukan ke PONED
2. Menyampaikan hasil pemeriksaan ibu terikini pada bidan jaga dengan tekhnik SBAR.
 Situation
 Keluhan : Ny M datang mengeluh badan panas, perut terasa kencang dan ibu merasa panik
serta gelisah
 Ny. M Usia 26 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 38minggu Janin tunggal, intrauterin,
presentasi kepala, TFU 26 CM, DJJ 180 x / menit. Pada 3 kali penilaian dengan jarak 5
menit (gawat janin).
 TD : 110/60 RR : 30X/M
 S : 37,9 C N : 100X/M
 VT : Pembukaan 2 CM, KK (+), H II, EFF : 25% . HB 12 gr %, UP (-), Triple E (-). Tidak
ada Riwayat sakit maupun pengobatan. Kontraksi 3x dalam 10 menit lama 40 detik.
Background
 Terpasang O2 8 Liter/m
 Sudah dilakukan pemasangan infus RL sesuai dengan anjuran dokter
 Pemeriksaan 15 menit terakhir DJJ 160X/M Perjalanan rujukan 12 menit. = sudah membaik
 Assesment
 Dengan diagnosa Inpartu Kala 1 Fase Laten dengan Fetal Distress Di PMB
Eka.
Recommendation
 Hasil dari konsultasi dengan dokter melalui telepon, dilakukan pemantauan DJJ setiap 15 menit sekali dan
pengawasan kemajuan persalinan di Ruang Poned Puskesmas. Dan diawasi selama 30 Menit.
 Bila DJJ ditemukan tidak membaik selama 2x pemeriksaan setiap 15 menit maka pasien harus dirujuk ke
Rumah sakit.

7. Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh


kejadian dan intervensi yang sudah diberikan
04
Follow UP
FOLLOW UP
CARE
FOLLOW UP CARE Perawatan
diberikan kepada pasien dari waktu
ke waktu setelah menyelesaikan
perawatan untuk suatu penyakit.
Perawatan lanjutan melibatkan
pemeriksaan kesehatan rutin, yang
mungkin termasuk pemeriksaan fisik,
tes darah, dan tes pencitraan.
HASIL RUJUKAN DAN
PEMANTAUAN
Pasien sudah dirujuk dari PMB Eka ke Poned Puskesmas, lalu Poned berkolaborasi dengan
dokter puskesmas untuk melakukan pemantauan. Jika DJJ masih > dari 160x/ m maka harus
segera dilakukan rujukan ke vasilitas kesehatan yang memadai (RS).
Hasil dari pemantauan :
15 menit pertama, DJJ : 148x/menit (dalam batas normal,sehingga dlanjutkan intervensi yang
sudah dilakukan sampai 30 – 1 jam kedepan.
15 menit II = DJJ = 158x/m.

 Memantau keadaan / tentang kemajuan persalinan


pasien melalui Wa / Telepon dengan bidan jaga
PONED dan Keluarga pasien.
FOLLOW UP  Dan melakukan PNC ketika pasien sudah berada di
rumah.
KESIMPULAN
◦ B idan = Bidan memeriksa, menentukan diagnosa dan
mendampingiproses rujukan.
◦ A lat = Oksigen, Infus, Partus set, Jam tangan, celemek
◦ K eluarga = Mempersiapkan kebutuhan ibu
◦ S urat = Surat Rujukan dan infomed consent
◦ O bat = Oksitosin, metergin pada partus set
◦ K endaraan = Bidan menggunakan transportasi mobil
pribadi
◦ U ang = keluarga dapat mempersiapkan biaya.
◦ DA rah dan Doa = keluarga harus mempersiapkan pendonor arah jika
diperlukan.
TERIMAKASIH
SESI TANYA JAWAB
1.
2.

Anda mungkin juga menyukai