AMBARWATI P1337424422341
Diskusi Kasus
02 Contoh 04 Follow Up
Kasus
01
Latar Belakang
Gawat Janin (Fetal Distress)merupakan
kondisi janin yang tidak kondusif untuk
memenuhi tuntutan persalinan. Kondisi
gawat janin ditandai dengan hipoksia janin,
yaitu suatu keadaan dimana janin dimana
LATAR
janin tidak mendapat pasokan oksigen
yang cukup. Kondisi ini bisa terjadi
sebelum persalinan (antepartum period)
BELAKANG
atau selama proses persalinan
(intrapartum period).
1. Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu dalam persalinan yang memerlukan
konsultasi dan rujukan
Dalam kasus :
Keluhan : Ny M datang mengeluh kesakitan pada perut, dan ibu merasa panik ketakutan karena keluhan tersebut.
Ny. M Usia 26 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 38minggu Janin tunggal, intrauterin, presentasi kepala, TFU 26
CM, DJJ 180 x / menit. Pada 3 kali penilaian dengan jarak 5 menit (gawat janin).
TD : 120/80 RR : 30X/M // S : 38,2 C // N : 100X/M
VT : Pembukaan 2 CM, KK (+), H II, EFF : 25% . HB 12 gr %, UP (-), Triple E (-). Tidak ada Riwayat sakit
maupun pengobatan. Kontraksi 3x dalam 10 menit lama 40 detik.
Dengan diagnosa Inpartu Kala 1 Fase Laten dengan Fetal Distress dalam kehamilan. Di PMB Eka, BPJS AKTIF
03
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan
2. Menentukan diagnosaa, prognosa dan prioritas
Dengan diagnosa Inpartu Kala 1 Fase Laten dengan Fetal Distress Di PMB Eka.
3. Memberikan informasi kepada penderita dan keluarganya.
Klien dan keluarga perlu diberikan informasi tentang hasil pemeriksaan ibu, dan ibu harus segera dilakukan tindakan pengawasan,
perbaikan keadaan & persiapan persalinan di Puskesmas. Agar keluarga mempersiapkan kebutuhan ibu, Serta menanyakan asuransi yang
dipakai ibu dan menginformasikan cara sistematis penggunakaannya.
4. Mengirimkan informasi pada Dokter Puskesmas dan bidan PONED Puskesmas tentang hasil pemeriksaan
yang dituju melalui telepon. Setelah itu melakukan tindakan sesuai dengan SOP & arahan dokter yaitu : Merujuk ibu ke Ruang
Poned Puskesmas untuk dilakukan stabilisasi dan persiapan persalinan.
5. Perawatan Selama Merujuk
Jika DJJ diketahui tidak normal lakukan hal sebagai berikut :
1. Pasien dibaringkan miring ke kiri dan anjurkan untuk bernafas secara teratur
2. Pemberian oksigen 8-12 liter/menit
3. Memastikan nutrisi ibu tercukupi (makan dam minum)
4. Melakukan pemasangan infus agar ibu terhidrasi dan pencegaran gadar (ibu demam)
5. Menyiapkan surat rujukan dan surat persetujuan rujukan.
6. Mendampingi ibu sampai tempat rujukan menggunakan transportasi
dan membawa peralatan yang dibutuhkan (partus set, doppler, jam tangan)
6. Memantau DJJ setiap 15 menit sekali saat perjalanan merujuk
Process
Pendampingan Tindakansaat
Stabilisasi Rujukan Rujukan SBAR