Anda di halaman 1dari 50

BERFIKIR KRITIS

DALAM KEBIDANAN

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU
KITA KENALAN DULU YA… 👧🥰

NAMA Kiki Megasari, SKM, M.Kes

TTL Pekanbaru, 12 JULI 1979

HP/WA 0812-7657-4723

Email kiky@htp.ac.id
MATERI YANG AKAN DISAMPAIKAN

KONSEP DASAR BERFIKIR


KRITIS DALAM KEBIDANAN ARGUMENTASI
DALAM KEBIDANAN

PROSES BERFIKIR KRITIS

PENALARAN
PENALARAN & BAHASA DALAM DEDUKTIF &
KEBIDANAN INDUKTIF
1.

KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS


DALAM KEBIDANAN
PENGERTIAN BERFIKIR
BERFIKIR ADALAH
BERFIKIR ADALAH MELATIH
BERKEMBANGNYA IDE & KONSEP
IDE-IDE DENGAN CARA
DALAM DIRI SESEORANG .
YANG TEPAT DAN SEKSAMA
YANG DIMULAI DENGAN
BERFIKIR SUATU KEGIATAN MENTAL ADANYA MASALAH.
YANG MELIBATKAN KERJA OTAK.

Berfikir merupakan
BERFIKIR ADALAH BERJERIH-PAYAH keaktifan psikis yang
SECARA MENTAL UNTUK MEMAHAMI absrak, yang prosesnya
SESUATU YANG DIALAMI ATAU
MENCARI JALAN KELUAR DARI
tidak dapat kita amati
PERSOALAN YANG SEDANG DIHADAPI dengan alat indera kita.
PENGERTIAN BERFIKIR KRITIS
Menurut Bandman dan Berfikir Kritis sebagai suatu teknik
Bandman (1988), berpikir berpikir yang melatih kemampuan
kritis adalah pengujian dalam mengevaluasi atau
secara rasional terhadap melakukan penilaian secara cermat
ide-ide, kesimpulan, tentang tepat-tidaknya atau
pendapat, prinsip, layaktidaknya suatu gagasan serta
pemikiran, masalah, membuat keputusan yg
kepercayaan, dan tindakan. bertanggung jawab

Berpikir kritis merupakan suatu proses


Menurut para ahli (Pery dan Potter,2005),
berpikir (kognitif) yang mencakup
berpikir kritis adalah suatu proses dimana
penilain dan analisis secara rasional
seseorang atau individu dituntut untuk
tentang semua informasi, masukan,
menginterfensikan atau mengevaluasi informasi
pendapat, dan ide yang ada, kemudian
untuk membuat sebuah penilain atau keputusan
merumuskan kesimpulan dan
berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu
mengambil suatu keputusan.
pengetahuan dan pengalamannya
Berpikir Kritis ≠ Menghafal,
Mengumpulkan Informasi
⚫ Berpikir kritis tidak sama dengan
mengakumulasi informasi. Seorang dengan
daya ingat baik dan memiliki banyak fakta
tidak berarti seorang pemikir kritis
⚫ Seorang pemikir kritis mampu
menyimpulkan dari apa yang diketahuinya,
dan mengetahui cara memanfaatkan informasi
untuk memecahkan masalah, and mencari
sumber-sumber informasi yang relevan untuk
dirinya
Berpikir Kritis ≠ Mengkritik,
Mengecam. Mendebat
⚫ Berpikir kritis tidak sama dengan sikap
argumentatif atau mengecam orang lain
⚫ Berpikir kritis bersifat netral, objektif,tidak bias. Meskipun
berpikir kritis dapat digunakan untuk menunjukkan
kekeliruan atau alasan-alasan yang buruk, berpikir kritis
dapat memainkan peran penting dalam kerja sama
menemukan alasan yang benar maupun melakukan tugas
konstruktif
⚫ Pemikir kritis mampu melakukan introspeksi tentang
kemungkinanbias dalam alasan yang dikemukakannya
Keterampilan Inti Berpikir Kritis
⚫ Interpretasi – pemberian kesan, tafsiran, pendapat,
atau pandangan teoretis terhadap sesuatu.
⚫ Analisis – usaha yang dilakukan dengan
metode tertentu untuk mengamati sesuatu secara
detail.
⚫ Evaluasi – proses penilaian, pengumpulan, dan
pengamatan dari berbagai macam bukti untuk
mengukur dampak dan efektivitas dari suatu objek,
program, atau proses.
⚫ Inferensi – proses menarik kesimpulan berdasarkan
bukti
⚫ Penjelasan – menyatakan masalah, menyatakan hasil,
mengemukakan kebenaran prosedur,mengemukakan
argumen
⚫ Regulasi diri – upaya individu untuk mengatur diri
dalam suatu aktivitas dengan mengikutsertakan
kemampuan metakognisi, motivasi, dan perilaku aktif.
Mengapa Berpikir Kritis?

⚫ Berpikir kritis memungkinkan


anda memanfaatkan potensi
diri anda dalam melihat
masalah, menulusuri
kebenaran masalah,
memecahkan masalah, dan
menciptakan suatu hal baru
dalam manajemen asuhan
berdasarkan ilmu yg terkini
yg relevan dengan
hal/masalah yg dihadapi.
MANFAAT BERFIKIR KRITIS
PEMIKIRAN
LOGIS

PENGEMBANGAN
DIRI ADAPTIF

KREATIVITAS
Mengapa Berpikir Kritis Penting, Sehingga Perlu Dipelajari?

⚫ Berpikir kritis merupakan keterampilan universal. Kemampuan


berpikir jernih dan rasional diperlukan pada pekerjaan apapun, ketika
mempelajari bidang ilmu apapun, untuk memecahkan masalah apapun, jadi
merupakan aset berharga bagi karir seorang

⚫ Berpikir kritis sangat penting di abad mengutamakan teknologi


& Informasi. Seorang bidan harus merespons perubahan dengan cepat
dan efektif, sehingga memerlukan keterampilan intelektual yang fleksibel,
kemampuan menganalisis informasi, dan mengintegrasikan berbagai sumber
pengetahuan untuk memecahkan masalah.
Mengapa Berpikir Kritis Penting, Sehingga Perlu Dipelajari?
⚫ Berpikir kritis meningkatkan keterampilan
verbal dan analitik. Berpikir jernih dan sistematis
dapat meningkatkan cara mengekspresikan gagasan,
berguna dalam mempelajari cara menganalisis
struktur teks dengan logis, meningkatkan
kemampuan untuk memahami
⚫ Berpikir kritis meningkatkan kreativitas.
Untuk menghasilkan solusi kreatif terhadap suatu
masalah tidak hanya perlu gagasan baru, tetapi
gagasan baru itu harus berguna dan relevan dengan
tugas yang harus diselesaikan.Berpikir kritis berguna
untuk mengevaluasi ide baru, memilih yang terbaik,
dan memodifikasi bila perlu
Mengapa Berpikir Kritis Penting, Sehingga Perlu Dipelajari?
⚫ Berpikir kritis penting untuk refleksi
diri. Untuk memberi struktur kehidupan
sehingga hidup menjadi lebih berarti
(meaningful life), maka diperlukan kemampuan
untuk mencari kebenaran dan merefleksikan
nilai dan keputusan diri sendiri. Berpikir
kritis merupakan meta-thinking skill,
ketrampilan untuk melakukan refleksi dan
evaluasi diri terhadap nilai dan keputusan yang
diambil, lalu – dalam konteks membuat hidup
lebih berarti - melakukan upaya sadar untuk
menginternalisasi hasil refleksi itu ke dalam
kehidupan sehari-hari.
MERUMUSKAN MASALAH DG
JELAS & TEPAT

BERKOMUNIKASI
SECARA EFEKTIF
DENGAN ORANG
LAIN DALAM
TUJUAN MENGUMPULKAN
& MENILAI
MENCARI TAHU PROSES INFORMASI YG
SOLUSI UNTUK RELEVAN
MASALAH YG BERFIKIR KRITIS
KOMPLEKS

BERPIKIR TERBUKA DALAM


SISTEM PEMIKIRAN
MANFAAT BERFIKIR KRITIS
BAGI BIDAN
Bidan dapat memberikan asuhan secara cepat & tepat berdasarkan
pengetahuan, sikap & keterampilan yg dimiliki.

Bidan dapat memberikan ASKEB pada klien secara efektif & efisien
terutama dalam memberikan asuhan berdasarkan prinsip Patient Savety.

Bidan dapat meningkatkan kompetensi kerja melalui update pengetahuan


berdasarkan hasil Evidence Based Practice.

Bidan dapat meningkatkan kemampuan dalam menilai kondisi klien, termasuk


prognosis dari masalah yg dihadapi klien serta hasil asuhan secara cepat

Bidan dapat belajar bekerjasama antar tim dalam memberikan askeb


sesuai dg kewenangan & kompetensi yg dimiliki.
MENGAPA BIDAN PERLU BERFIKIR KRITIS & LOGIS
SUMBER BERFIKIR KRITIS
KARAKTERISTIK PEMIKIR KRITIS
2.
PROSES BERFIKIR KRITIS
DALAM KEBIDANAN
Langkah – Langkah Melakukan Pemecahan Masalah
Sesuai Dengan Prinsip Berfikir Kritis
A. Lakukan identifikasi masalah. Dalam asuhan kebidanan, identifikasi masalah
merupakan diagnosis kasus. Diagnosis dapat ditegakkan dengan baik apabila
pengumpulan data subjektif dan objektif dilakukan secara benar dan menyeluruh.
B. Mengeksplorasi informasi dan membangun ide. Eksplorasi informasi berarti
mengumpulkan dasar/bukti ilmiah yang relevan sebagai bahan rujukan dalam
penatalaksanaan kasus. Sedangkan membangun ide adalah mengambil kemungkinan-
kemungkinan keputusan klinik berdasarkan bukti ilmiah/ referensi terbaik dan
berdasarkan standar prosedur yang berlaku.
C. Memilih ide terbaik. Dalam tahapan ini, kita dapat salah satu keputusan klinik yang
telah kita bangun (berdasarkan kajian ilmiah) guna mendukung asuhan yang evidence
based.
D. Uji coba keputusan klinik. Pada tahapan ini, solusi yang ditawarkan sebelumnya,
kita uji coba pada pasien berdasarkan prinsip-prinsip etika yang berlaku.
E. Langkah terakhir adalah melakukan evaluasi hasil. Evaluasi dilakukan untuk
mengetahui keefektifan metode yang digunakan, sehingga dapat diaplikasikan pada
banyak kasus.
KUNCI POKOK BERFIKIR KRITIS
a. Setiap menjumpai masalah klinis, kita berhenti sejenak dari
aktivitas untuk sejenak berfikir tentang keilmiahan kasus tersebut.
b. Kemudian kita bangun asumsi-asumsi yang mungkin dari aksus
tersebut, meliputi: kemungkinan penyebab, kemungkinan
diagnosis, kemungkinan asuhan yang dapat diberikan,
kemungkinan respon klien dan kemungkinan komplikasi yang
dapat timbul.
c. Mengevaluasi informasi-informasi yang telah kita dapatkan
sebagai dasar pemecahan masalah.
d. Menyusun kesimpulan sebagai bekal pada langkah terakhir.
e. Terakhir, kita susun rencana tindakan berdasarkan kesimpulan
yang telah kita buat.
LANGKAH MELAKUKAN PEMECAHAN MASALAH
SESUAI BERFIKIR KRITIS
A. Lakukan identifikasi masalah. Dalam asuhan kebidanan, identifikasi masalah merupakan
diagnosis kasus. Diagnosis dapat ditegakkan dengan baik apabila pengumpulan data
subjektif dan objektif dilakukan secara benar dan menyeluruh.
B. Mengeksplorasi informasi dan membangun ide. Eksplorasi informasi berarti
mengumpulkan dasar/bukti ilmiah yang relevan sebagai bahan rujukan dalam
penatalaksanaan kasus. Sedangkan membangun ide adalah mengambil kemungkinan-
kemungkinan keputusan klinik berdasarkan bukti ilmiah/ referensi terbaik dan berdasarkan
standar prosedur yang berlaku.
C. Memilih ide terbaik. Dalam tahapan ini, kita dapat salah satu keputusan klinik yang telah
kita bangun (berdasarkan kajian ilmiah) guna mendukung asuhan yang evidence based.
D. Uji coba keputusan klinik. Pada tahapan ini, solusi yang ditawarkan sebelumnya, kita uji
coba pada pasien berdasarkan prinsip-prinsip etika yang berlaku.
E. Melakukan evaluasi hasil. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan metode yang
digunakan, sehingga dapat diaplikasikan pada banyak kasus.
Langkah-Langkah berfikir kritis yang disarikan
dalam Elmansy (2016)
1. Knowledge. Langkah pertama adalah mengelola sumber informasi yang sesuai sebagai dasar pengetahuan dalam
pengambilan keputusan dalam berfikir kritis.
2. Comprehension. Pada langkah ini disampaikan alasan ilmiah yang terstruktur sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan, dengan memahami apa yang dibaca, didengar atau dilihat secara komprehensif.
3. Aplication. Mengetahui penerapan yang akan dilaksanakan secara komprehensif, dengan mempertimbangkan
bukti-bukti ilmiah yang telah didapat sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
4. Analize. Menganalisis masalah dengan membaginya menjadi sub-sub masalah dan mempelajarinya per bagian.
5. Synthesis. Melakukan sintesis dengan mengkombinasikan analisis-analisis yang telah dibuat ke dalam bentuk
teori baru, dilakukan dengan mengevaluasi pendapat-pendapat yang tersedia dalam bukti-bukti ilmiah yang
didapat.
6. Take action. Menyimpulkan beberapa pendapat-pendapat yang telah dievaluasi (langkah 5) dengan
mempertimbangkan beberapa hal prinsip yang berkaitan dengan masalah yang tengah dibahas dengan
menggunakan kalimat sendiri yang mudah dipahami.
ANALISA BERFIKIR KRITIS DALAM TAHAPAN ASKEB
CONTOH TINDAKAN BERFIKIR KRITIS:
Manajemen ASKEB Terdiri atas 7 Langkah (Varney, 1997)
• PENGUMPULAN DATA
1

• INTERPRETASI DATA
2

• MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


3

• MENGIDENTIFIKASI & MENETAPKAN KEBUTUHAN YG MEMERLUKAN


4 PENANGANAN SEGERA

• MERENCANAKAN ASUHAN YG MENYELURUH


5

• PERENCANAA
6

• EVALUASI
7
3.
PENALARAN & BAHASA DALAM
KEBIDANAN
4.
ARGUMENTASI DALAM KEBIDANAN
PENGERTIAN ARGUMENTASI
• Menurut Merriam-Webster, argumentasi adalah serangkaian alasan,
pernyataan, atau fakta yang koheren, yang dimaksudkan untuk
mendukung atau menetapkan suatu sudut pandang.
• Menurut Keraf (1997), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang
berusaha untuk memengaruhi sikap dan pendapat orang lain,
sehingga mereka percaya, dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa
yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.
• Paragraf argumentasi memiliki tujuan untuk menyampaikan suatu
pendapat, konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca. Untuk
meyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikan itu benar, penulis
akan menyertakan bukti, contoh, dan berbagai alasan yang dapat
mendukung dan sulit dibantah.
POLA ARGUMENTASI

Paragraf argumentasi dapat dikembangkan dengan


menggunakan pola sebab-akibat, yaitu dengan menyampaikan
terlebih dahulu sebabnya, kemudian diakhiri dengan pernyataan
sebagai akibat dari sebab tersebut. Dalam penggunaannya, pola
sebab-akibat juga dapat diubah menjadi akibat-sebab, dengan
cara menyampaikan terlebih dahulu akibat kemudian mencari
sebabnya.
5.
PENALARAN DEDUKTIF & INDUKTIF
DALAM KEBIDANAN
PENGERTIAN PENALARAN
1. Penalaran adalah kemampuan manusia untuk melihat dan memberikan tanggapan tentang
apa yang dia lihat. Karena manusia adalah makhluk yang mengembangkan pengetahuan
dengan cara bersungguh-sungguh, dengan pengetahuan ini dia mampu membedakan mana
yang baik dan mana yang buruk.Suriasumantri (2001:42) mengemukakan secara singkat
bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang
berupa pengetahuan.
2. Gorys Keraf (1985:5) berpendapat bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir dengan
menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan.
3. Dari beberapa pengertian di atas maka dapat kita simpulkan bahwa penalaran adalah suatu
proses berpikir yang berusaha menghubungkan fakta-fakta dan bukti-bukti untuk menarik
kesimpulan. Sehingga dapat diketahui bahwa unsur dasar penalaran adalah fakta. Suatu
pemikiran bisa disebut ilmiah apabila terdapat fakta di dalamnya.
4. Penalaran adalah proses berpikir berdasarkan pengamatan indera secara logis.
5. Daya pikir seseorang dalam menarik dan menyimpulkan sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai