Pelayanan Kebidanan
ORGANISASI
Stoner:
Mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-
hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan
atasan mengejar tujuan bersama.
James D. Mooney:
Chester I. Bernard :
Stephen P. Robbins:
2) Prinsip Skala Hierarkhi. Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan,
pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan
pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3) Prinsip Kesatuan Perintah. Seseorang hanya menerima
perintah/bertanggung jawab kepada seorang atasan.
2. George R. Terry:
Management yaitu Suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
3. Renville Siagian:
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para
tenaga ahli terlatih serta berpengalaman
4. William H. Newman:
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
5. Noto Atmojo:
Manajemen adl suatu kegiatan atau seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan non
kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program Kesehatan
6. Evancevich:
Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai hasil (tujuan) yang tidak
dapat dicapai oleh hanya satu orang saja.
Menurut Depkes RI 2005
Manajemen Kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan
masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat.
Pengertian Manajemen Kebidanan (Lanjutan….)
Suatu pendekatan pemecahan masalah yang digunakan oleh setiap bidan dalam pengambilan
keputusan klinik pada saat mengelola klien; ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir dan
balita dimanapun tempatnya.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi penanganan masalah yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga tindakan
yang bentuknya antisipasi (dibutuhkan penyuluhan, konseling).
Langkah VI : IMPLEMENTASI
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti
yang telah diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara
efisien, efektif dan aman. Pelaksanaan dapat dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau bersama-sama dengan klien, atau
anggota tim kesehatan lainnya kalau diperlukan.
Perencanaan adalah suatu proses penyusunan rencana yang
menggambarkankeinginan untuk mencapai tujuan tertentu
melalui suatu kegiatan dengan mengorganisasikan dan
mendayagunakan sumber yang tersedia.
Perencanaan (Planning) adalah salah satu fungsi manajemen
yang harus bisa menjawab rumus 5W + 1H yakni
.
What : Apa yang akan dilakukan,
Why : Mengapa harus dilakukan,
When : Kapan dilakukan,
Where : Dimana dilakukan,
Who : siapa yang melakukan,
How : Bagaimana melakukannya.
Perencanan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan
masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat,
menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia,
menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun
Langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan tersebut.
untuk mengadakan perubahan harus ditunda sampai tahap pe
rencanaan berikutnya.
e. Perencanaan juga akan menghambat tindakan baru yang
harus diambil oleh staf.
JENIS PERENCANAAN
1. Ditinjau Dari Jangka Waktu Berlakunya Rencana
a. Rencana strategis (strategic planning), berisikan uraian
tentang kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu
pelaksanaan yang lama
b. Rencana taktis (tactical planning), rencana yang berisi uraian
yang bersifat jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-
kegiatan, asalkan tujuannya tidak berubah
c. Rencana menyeluruh (comprehensive planning), rencana yang
mengandung uraian secara menyeluruh dan lengkap
d. Rencana terintegrasi (integrated planning), ialah rencana yang
mengandung uraian yang menyeluruh bersifat terpadu, misa
lnya dengan program lain diluar kesehatan
CIRI-CIRI PERENCANAAN
Melalui analisis situasi, akan dihasilkan berbagai macam data.
Data dianalisis lebih lanjut menggunakan pendekatan
epidemiologi untuk dapat dijadikan informasi tentang distribusi
di suatu wilayah, berdasarkan kurun waktu tertentu dan pada
kelompok masyarakat tertentu. Informasi lain yang perlu dicari
adalah bagaimana tanggapan masyarakat tentang masalah
kesehatan masyarakat tersebut dan bagaimana potensi
organisasi untuk memecahkannya. Informasi tersebut
dibutuhkan oleh pimpinan untuk mengambil keputusan
tentang bagaimana puskesmas akan mengembangkan program
intervensi.
Langkah 3, Menentukan Tujuan Program
Setelah prioritas masalah kesehatan ditetapkan, kemudian
Menetapkan tujuan program.
Semakin jelas rumusan masalah kesehatan masyarakat dengan
menggunakan kriteria di atas akan semakin mudah menyusun
tujuan program. Sebelum rencana kerja operasional disusun,
beberapa pertanyaan berikut ini wajibdipahami oleh tim
perencana.
Langkah 4, Mengkaji Hambatan dan Kelemahan Program
Langkah keempat proses penyusunan rencana adalah mengkaji
Kembali hambatan dan kelemahan program yang
pernah dilaksanakan.
Tujuannya adalah untuk mencegah atau mewaspadai timbulnya
hambatan serupa. Selain mengkaji hambatan yang pernah
dialami, juga dibahas prediksi kendala dan hambatan yang
mungkin akan terjadi dilapangan pada saat program
dilaksanakan.
Langkah 5, Menyusun Rencana Kerja Operasional
Hambatan (kelemahan) yang bersumber dari dalam organisasi
harus dikaji dahulu sebelum rencana kerja operasional disusun.
Jika tidak, program yang akan dilaksanakan akan terhambat oleh
faktor organisasi.
1. Peringkat masalah ditentukan oleh sekelompok ahli yang berjumlah antara 6 sampai 8
orang
2. Mula-mula dituliskan pada white board masalah apa yang akan ditentukan peringkat
prioritasnya
3. Kemudian masing-masing orang tersebut menuliskan peringkat urutan prioritas untuk
setiap masalah yang akan ditentukan prioritasnya
4. Penulisan tersebut dilakukan secara tertutup
5. Kemudian kertas dari masing-masing orang dikumpulkan dan hasilnya dituliskan di
belakang setiap masalah
6. Nilai peringat untuk setiap masalah dijumlahkan, jumlah paling kecil berarti mendapat
peringkat tinggi (prioritas tinggi).
Delbeque menyarankan dilakukan satu kali lagi pemberian peringkat tersebut, dengan
harapan masing- masing orang akan mempertimbangkan kembali peringkat yang diberikan
setelah mengetahui nilai rata- rata
Tidak ada diskusi dalam teknik ini, yaitu untuk menghindari orang yang dominan
mempengaruhi orang lain
Metode Delphi
Masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang
mempunyai keahlian yang sama. Melalui diskusi tersebut akan
menghasilkan prioritas masalah yang disepakati bersama.
Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan
khusus.