Anda di halaman 1dari 7

Nama : Serefine

NIM : 17011104046

Kelas : A2

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

Ringkasan materi :

1. Konsep Dasar Manajemen Keperawatan


a. Pengertian manajemen keperawatan
Berikut pengertian dari manajemen keperawatan dari beberapa tokoh :
- Kelly dan Heidental (2004) mendefinisikan Manajemen Keperawatan merupakan
suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan
untuk dapat mencapai tujuan.
- Nursalam (2007) mendefinisikan Manajemen Keperawatan adalah suatu proses
bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk dapat memberikan asuhan
keperawatan secara profesional.
- Suyanto (2009) mendefinisikan Manajemen Keperawatan adalah salah satu
manajemen pelayanan kesehatan dan manajemen asuhan keperawatan. Manajemen
pelayanan keperawatan adalah suatu pelayanan di rumah sakit yang dikelola oleh
bidang perawatan melalui tiga tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak (kepala
bidang keperawatan), manajemen menegah (kepala unit pelayanan atau supervisor),
dan juga manajemen bawah (kepala ruang perawatan).
Jadi dapat disumpulkan manajemen keperawatan merupakan suatu proses yang harus
dilakukan oleh setiap orang yang memberikan pelayanan keperawatan untuk
mencapai suatu tujuan.

b. Fungsi manajemen keperawatan


S.P. Siagian menyatakan bahwa fungsi manajemen terdiri dari planning, organizing,
motivating, dan controlling (Suarli dan Bahtiar, 2009).
- Planning : usaha sadar dan pengambilan keputusan yang diperhitungkan secara
matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang oleh suatu
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
- Organizing : Pengorganisasian dilakukan setelah perencanaan, membagi
komponen-komponen kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ke dalam
kelompok-kelompok
- Motivating : mencakup emosional dan irrasional penggawai.
- Controlling : mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah kegiatan-kegiatan
dilaksanakan sesuai rencana.

c. Pentingnya manajemen keperawatan


- Untuk mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan atau terselenggaranya
pelayanan.
- Mencegah atau mengatasi permasalahan manajerial.
- Mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan melibatkan seluruh
komponen yang ada.
- Untuk meningkatkan metode kerja keperawatan agar staf perawat dapat bekerja
dengan efektif dan efisien, mengurangi waktu kerja yang sia-sia, mengurangi
terjadinya duplikasi tenaga dan upaya (asuhan keperawatan yang berkualitas).

d. Peran dan fungsi manajer dalam keperawatan


Potter & Perry (2005), menyatakan bahwa yang harus dilakukan perawat profesional
dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai manajer asuhan keperawatan adalah
sebeagai berikut :
- Perencanaan atau penetapan tujuan : Membantu pasien dan keluarga dalam
merumuskan gambaran mereka tentang kesehatan setelah kembali dari perawatan di
rumah sakit
- Pengajaran atau orientasi : Memahami informasi untuk mendorong fungsi &
kesehatan pasien / keluarga
- Koordinasi dengan pelayanan : Membantu keluarga dalam pemanfatan pelayanan
pendukung (pemuka agama, perawatan di rumah) dan penjadwalan perawatan pasien.
- Pengembangan sistem pendukung : Menekankan pada pasien dan keluarga untuk
memikirkan tanggung jawab yang lebih besar dalam mempertahankan kesehatannya.
- Perwalian kelompok atau profesi kerja : Aktif berpartisipasi dalam tugas kelompok
atau berpartisipasi dalam aktivitas di masyarakat

2. Konsep Dasar kepemimpinan


a. Pengertian kepemimpinan
Drath dan Palus dalam Gary Yukl (2015) menyatakan bahwa : “Kepemimpinan
adalah proses untuk memahami apa yang dilakukan orang secara bersama-sama, sehingga
mereka memahami dan mau melakukannya”.
Kepemimpinan adalah unsur terpenting dan merupakan penentu kelancaran sistem
pelayanan di rumah sakit, karena kepimimpinan inti dari manajemen organisasi sehingga
aktifitas kepemimpinan menunjukan pola gaya memimpin yang berbeda-beda (Harahap,
2016). Kepemimpinan yang efektif dalam keperawatan merupakan hal yang sangat
penting, kepemimpinan dibidang keperawatan sangat penting karena merupakan disiplin
ilmu yang luas dalam sistem keperawatan kesehatan (Lorber, 2016).

b. Teori kepemimpinan
S.P. Siagian mengutarakan tentang berbagai teori kepemimpinan yang dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu:
1. Teori Genetis : kepemimpinan dibawa sejak manusia lahir ke dunia
2. Teori Sosial : seorang pemimpin akan dapat menjadi pemimpin karena diciptakan
oleh masyarakat.
3. Teori ekologis : calon pemimpin, sedikit banyak telah membawa bakat sejak lahir,
tetapi bakat saja belum cukup dijadikan modal memimpin, karena itu bakat harus
dilengkapi dengan pendidikan dan pengalaman hidup.
(Sedarmayanti, 2016)
c. Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan
tujuan organisasi dengan tujuan individu, untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut House dalam Suwatno dan Priansa (2016) terdapat macam-macam gaya
kepemimpinan antara lain :
1. Kepemimpinan Direktif
Kepemimpinan ini membuat bawahan agar tahu apa yang diharapkan pimpinan dari
mereka, menjadwalkan kerja untuk dilakukan dan memberi bimbingan khusus
mengenai bagaimana menyelesaikan tugas.
2. Kepemimpinan yang Mendukung
Kepemimpinan ini bersifat ramah dan menunjukkan kepedulian dan kebutuhan
bawahan.
3. Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan ini berkonsultasi dengan bawahan dan menggunakan saran mereka
sebelum mengambil suatu keputusan.
4. Kepemimpinan Beorientasi Prestasi
Kepemimpinan ini menetapkan tujuan yang menantang dan mengharapkan bawahan
untuk berprestasi pada tingkat tertinggi mereka.

d. Peran dan fungsi pemimpin dalam keperawatan


1. Peran
Kegiatan kepemimpinan dalam keperawatan mencakup banyak hal, kegiatan tersebut
mencakup beberapa hal yaitu :
- Cara mengarahkan
- Menunjukkan jalan
- Mensupervisi
- Mengawasi tindakan staf
- Mengkoordinasi kegiatan yang sedang atau akan dilakukan
- Mempersatukan usaha dari berbagai individu yang memiliki karakteristik yang
berbeda.
(Whitebead, 2010)
2. Fungsi
Menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapat dibedakan menjadi 5 fungsi
pokok kepemimpinan, sebagai berikut :
- Fungsi Instruktif
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah),
bagaimana (cara menjalankan perintah), bila mana (waktu memulai,
melaksanakan, dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan
perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif, sehingga fungsi orang
yang dipimpin hanyalah melaksanaan perintah.
- Fungsi Konsultatif
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah.
Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan
keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan
orang-orang yang dipimpinnya.
- Fungsi Pastisipatif
Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang
yang dipimpinya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam
melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang
sama untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan dan tugas sesuai posisi
tiap orang.
- Fungsi Delegasi
Dalam menjalankan tugas ini pemimpin memberikan pelimpahan wewenang
membuat atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah
kepercayaan seorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk
pelimpahan kekuasaan atau wewenang untuk melaksanakan dengan penuh
tanggung jawab.
3. Perbedaan manajemen dan kepemimpinan keperawatan di RS dan Puskesmas
A. Manajemen dan kepemimpinan di RS
Manajemen pelayanan di RS :
- Penerapan konsep manajemen umum dalam sistem pelayanan rumah sakit
- Koordinasi antara berbagai sumber daya di RS melalui serangkaian proses untuk
mencapai tujuan rumah sakit
Ruang lingkup manajemen pelayanan RS meliputi :
- Pelayanan kesehatan (klinik)
Pelayanan medik : Unit rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, rehabilitasi medik.
Pelayanan penunjang medik : Unit laboratorium, farmasi, radiologi, imaging.
Pelayanan penunjang non medik : Unit gizi, laundry, sarana dan prasarana.
- Pelayanan manajerial (administrasi)
Manajemen kebutuhan pasien : Penyediaan pelayanan yang baik bagi pasien.
Manajemen sumber daya RS : SDM, dana, fasilitas, dll.
Perencanaan pengembangan RS.
Kerangka konsep manajemen pelayanan :

Kepemimpinan di RS
1. Kepemimpinan Klinik (clinical leader)
- Berkaitan dengan klinisi pasien
- Clinical Leader: terlibat dlm klinisi & proses manajerial
2. Kepemimpinan Manajer
Perhatian pada demand = skala prioritas & penyediaan pelayanan waktu yang tepat
B. Manajemen dan kepemimpinan di Puskesmas
Penerapan kepemimpinan dan manajemen keperawatan di ruang rawat Puskesmas
sebagai upaya kesehatan perseorangan. UKP adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan (PMK No. 75 tahun 2014). Menurut PMK No. 75 tahun 2014.
UKP tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk:
- Rawat jalan
- Pelayanan gawat darurat
- Pelayanan satu hari (one day care)
- Home care
- Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan
Organisasi puskesmas disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/kota berdasarkan kategori
upaya kesehatan dan beban kerja Puskesmas. Organisasi Puskesmas paling sedikit terdiri
atas (PMK No. 75 tahun 2014):
- Kepala Puskesmas
- Kepala sub bagian tata usaha
- Penganggung jawab UKM dan Perkesmas
- Penganggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratorium
- Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesman dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan
Fungi manajemen dijalanakan oleh seorang manajer puskesmas dan peran kepemimpinan
dijalankan oleh seorang kepala puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai