Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

JOBDESK KARU,KATIM DAN PERAWAT PELAKSANA SESUAI


JENJANG PK PADA PERAWAT

Disusun Oleh:

1. Afifatul Azizah FNL (1803004)


2. Christina Maryanti G (1803022)
3. Dary Luqman Ul H (1803024)
4. Dwi Febri Sulistyowati N (1803034)
5. Fegi Mentari Putri Erlina (1803040)
6. Mardiana Khoiril Islam (1803058)
7. Novia Trismiati (1803066)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen adalah suatu proses merancang dan memelihara suatu lingkungan
dimana orang-orang yang bekerja sama didalam suatu kelompok dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan seefisien mungkin (H.Weihrich dan H. Koontz
dalam Suarli dan Bahtiar, 2009). Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja
melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara
professional (Nursalam, 2013). Fungsi manajemen keperawatan sejalan dengan fungsi
manajemen secara umum yaitu pengorganisasian, perencanaan, kepemimpinan, dan
pengawasan (SuarlidanBahtiar, 2009).

Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan


kepemimpinannya mengarahkan bawahan untuk mengerjakan Sebagian pekerjaannya
dalam mencapai tujuan organisasi. Sedangkan kepemimpinan adalah cara seorang
pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan
bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Hasibuan, 2014).

Dalam manajemen keperawatan, ada beberapa tingkatan manajemen antara


lain sebagaiberikut: top manager, middle manager, dannursing low manager. Kepala
ruang keperawatan merupakan bagian dari nursing low manager yang mempunyai
peranan penting dalam pelayanan di suatu bangsa latar ruangan. Kepala ruang
keperawatan yang merupakan bagian dari manajemen keperawatan berpihak kepada
fungsi manajemen keperawatanyaitu POAC (Planning, Organizing, Actuating,
Controlling) dalam rangka untuk memajukan staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara professional (Nursalam, 2013).

Sebagai seorang pemimpin, kepalaruang harus mampu dalam mengutarakan


ide ataugagasan, baik secara lisan mau puntulisan. Hal ini penting bagi pemimpin
untuk dapat mendorong maju bawahan, memberikan ataupun menerima bagi
kemajuan organisasi dan kepentingan Bersama Seorang pemimpin harus memberikan
petunjuk-petunjuk, mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terjadi, mengajukan
gagasan dan menerima saran-saran. Kepala ruang harus memiliki kemampuan
bekerjasama dengan orang-orang dengan berbagai ragam sifat-sifatnya, sehingga
mereka benar-benar dengan penuh kemauan dan kesetiaan di bawah
kepemimpinannya. Sebagai seorang pemimpin, kepala ruang harus pandai
mengadakan pendekatan terhadap orang-orang dan menghargai pendapat pendapat
atau pandangan-pandangan orang lain. Sedangkan kemampuan teknis diperlukan
karena dengan memiliki kemampuan ini seorangpemimpinakan lebih mudah
mengadakan koreksi bila terjadi kesalahan pelaksanaan tugas dari bawahannya.

Gaya kepemimpinan adalah pola tingkahlaku yang dirancang untuk


mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu,
untukmencapaisuatutujuan (SuarlidanBahtiar, 2009).Setiap kepala ruang keperawatan
memiliki gaya kepemimpinan bermacam-macam dalam mempengaruhi perilaku
bawahanya agar maubekerjasecaraproduktifuntuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Ronald LippithdanRapiph K. White dalamNursalam (2013),
terdapattigagayakepemimpinan yaitu: gaya kepemimpinan otoriter, gaya
kepemimpinan demokrasidangaya kepemimpinan liberal. Gaya kepemimpinan yang
diterapkan oleh seorang kepala ruang dapat menjadi penilaian tersendiri oleh para
perawat dan bahkan dapat mempengaruhi kinerja seorang perawat. Gaya
kepemimpinan seorang kepala ruang dapat dipengaruhi oleh lamanya kerja kepala
ruang tersebut.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belangan diatas mahasiswa dapat mengetahui:
a. Mahasiswa dapat memahami apa itu manajemen keperawatan
b. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja fungsi manajemen keperawatan
c. Mahasiswa dapat menetahui ruang lingkup manajemen keperawatan
d. Mahasiswa dapat mengetahui peran,fungsi dan tugas kepala ruang
e. Mahasiswa dapat mengetahui peran,fungsi dan tugas kepala tim
f. Mahasiswa dapat mengetahui peran,fungsi dan tugas perawat pelaksana
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian unit pelayanan keperawatan tertentu
sesuai dengan konsep dan langkah manajemen keperawatan.
2. Melakukan dan melaksanakan peran dan fungsi managerial keperawatan dengan
roleplay sebagai perawat pelaksana.
3. Melakukan pengamatan mengenai ketua tim dan perawat pelaksanaan.
4. Melakukan kajian situasi ruangan dengan pendekatan SWOT.
D. Manfaat
1. Untuk mengetahui pengkajian dalam manajemen keperawatan
2. Sebagai bahan tambahan dalam matakuliah manajemen keperawatan
3. Untuk menambah ilmu mahasiswa khususnya di manajemen keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Keperawatan


Manajemen adalah sebuah kegiatan yang sangat kompleks namun teratur, sehingga
bila manajemen dilaksanakan dengan baik akan mencapai hasil kegiatan yang maksimal.
Menurut Harsey dan Blanchard dalam Suyanto, pengertian manajemenadalah suatu
proses melakukan kegiatan pencapaian tujuan organisasi melalui kerjasama dengan
orang lain.Menurut Taylor dalam Suyanto, manajemen adalah diibaratkan sebagaisebuah
mesin produksi yang bekerja secara efisien dan cepat menghasilkan produk maksimal
yang memerlukan motivasi dan kerja sama.
Sedangkan manajemen keperawatan mengacu pada pengertian manajemen
secaraumum. Manajemen keperawatan adalah penggunaan waktu yang efektif,
karenamanajemen adalah penggunaan waktu yang efektif, keberhasilan rencana
perawatmanajer klinis, yang mempunyai teori atau sistematik dari prinsip dan metode
yang berkaitan pada institusi yang besar dan organisasi keperawatan didalamnya,
termasuksetiap unit. Teori ini meliputi pengetahuan tentang misi dan tujuan dari institusi
tetapidapat memerlukan pengembangan atau perbaikan termasuk misi atau tujuan
devisikeperawatan. Dari pernyataan pengertian yang jelas perawat manajer
mengembangkantujuan yang jelas dan realistis untuk pelayanan keperawatan.
Manajemen keperawatan adalah pelayanan keperawatan sebagai sub
systemmanajemen rumah sakit yang harus memperoleh tempat dan perhatian sama
denganmanajemen lainnya, sehingga rumah sakit dapat berfungsi sebagaimana
diharapkan.Lingkup manajemen operasional dan manajemen asuhan keperawatan
yaitumerencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengawasi sumber
dayakeperawatan. Fungsi-fungsi manajemen keperawatan adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, yang harus dilakukan oleh manajer dalam
bentuk supervisi. Supervisi yang dilakukan oleh manajer keperawatan secara baik
danterus menerus dapat memastikan pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan
standar praktek keperawatan. Dengan supervisi kepala ruangan sebagai manajer kepala
ruangan sebagai manajer dapat mempengaruhi kinerja perawat pelaksana.
B. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat
didalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalammelaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen ada 4 bagian, yaitu :
a. Perencanaan
Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber
yangdimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan
secarakeseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer
mengevaluasi berbagai rencana alternative sebelum mengambil tindakan dan
kemudian melihatapakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk
memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua
fungsimanajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lainnya tak dapat
berjalan.Perencanaan merupakan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-
halyang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan
yangtelah ditetapkan,
b. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar
menjadikegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah
manajerdalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan
untukmelaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian
dapatdilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang telah dibagi-bagi
tersebut.Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang
harusdikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas
tersebutdikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan
padatingkatan mana keputusan harus diambil. Pengorganisasian adalah keseluruhan
pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, kewenangan dan tanggung jawab
sedemikian rupa sehingga tercipta suatuorganisasi yang dapat digerakkan sebagai
suatu kesatuan dalam rangka mencapaitujuan yang telah ditetapkan.
c. Pengarahan (directing)
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggotakelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha. Pengarahan merupakan suatu upaya menggerakkan kegiatan
staf untuk mencapaitujuan yang ditetapkan. Douglas (1984) mendefinisikan pengarah
sebagai suatu penyampaian pesan dan instruksi yang menyebabkan staf mengerti apa
yangdiharapkan sehingga dapat membantu tujuan organisasi secara efisien dan
efektif.
d. Pengendalian (controlling)
Pengendalian adalah proses pengecekan dan penelusuran penyimpangan-
penyimpangan dari arah yang direncanakan yang merupakan aktifitas
berkesinambungan dan dibuat berdasarkan evaluasi pada waktu kegiatan sedang
berjalan.
C. Ruang Lingkup Manajemen Keperawatan
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yangmengacu
kepada visi, misi dan tujuan rumah sakit, sedangkan pelayanan keperawatandi ruangan
dipimpin oleh seorang kepala ruangan, dimana pelaksanaannya mengacukepada visi,
misi dan tujuan pelayanan keperawatan.
D. Peran Kepala Ruangan
Adapun tanggung jawab kepala ruangan menurut Gillies (1994) adalah peran kepala
ruangan harus lebih peka terhadap anggaran rumah sakit dan kualitas pelayanan
keperawatan, bertanggung jawab terhadap hasil dari pelayanan keperawatan yang
berkualitas, dan menghindari terjadinyaterjadinya kebosanan perawat serta menghindari
kemungkinan terjadinya saling melempar kesalahan. Kepala ruangan disebuah ruangan
keperawatan, perlu melakukan kegiatan koordinasi kegiatan unit yang menjadi tanggung
jawabnya dan melakukan kegiatan evaluasi kegiatan penampilan kerja staf dalam upaya
mempertahankan kualitas pelayanan pemberian asuhan keperawatan. Berbagai metode
pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi dan jumlah
pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman staf di unit serta pengalaman staf di
unit yang bersangkutan.
E. Fungsi Kepala Ruangan
Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston sebagai berikut :
1) Perencanaan : dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan
peraturan-peraturan, membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang untuk
mencapai visi, misi dan tujuan organisasi, menetapkan biaya-biaya untuk setiap
kegiatan, serta merencanakan dan mengelola rencana perubahan.
2) Pengorganisasian : meliputi pembentukkan struktur untuk melaksanakan
perencanaan, menetapkan metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien
yang paling tepat, mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuan unit serta
melakukan peran dan fungsi dalam organisasi dan menggunakan powerserta
wewenang dengan tepat.
3) Ketenagaan : pengaturan ketenagaan dimulai dari rekruitmen, interview, mencari,
dan orientasi dari staf baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosialisasi staf.
4) Pengarahan : mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia,
seperti motivasi untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi,
dan memfasilitasi kolaborasi.
5) Pengawasan : meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika
aspek legal, dan pengawasan professional. Seorang manajer dalam mengerjakan
kelima fungsinya tersebut sehari-hari akan bergerak dalam berbagai bidang
penjualan, pembelian, produksi, keuangan, personalia, dll.
F. Uraian Tugas Kepala Ruangan
a. Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi :
1. Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan.
2. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan diruang rawat
yang bersangkutan.
3. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah maupun
kualifikasi untuk di ruang rawat, koordinasi Bidang Keperawatan. dengan Kepala
bidang keperawatan.
b. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan meliputi :
1. Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat, melalui
kerja sama dengan petugas lain yang bertugas di ruang rawatnya.
2. Menyusun jadwal/ daftar dinas tenaga keperawatan dan lain sesuai kebutuhan
pelayanandan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
3. Melaksankan orientasi kepada tenaga keperawatan baru/tenaga lain yang akan
kerja di ruang rawat.
4. Memberi orientasi kepada pasien/keluarganya meliputi penjelasan tentang
peraturan rumah sakit, tata tertib ruang rawat, fasilitas yang ada dan cara
penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari.
5. Membimbing tenaga keperawatan untuk pelaksanaan pelayanan asuhan
keperawatan sesuai standar.
6. Mengadakan pertemuan berkala sewaktu-waktu dengan staf keperawatan dan
petugas lain yang bertugas di ruang rawatnya.
7. Memberi kesempatan/ ijin kepada staf keperawatan untuk mengikuti kegiatan
ilmiah/penataran dengan berkoordinasi dengan Kepala Bidang Keperawatan.
8. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan atau kebijakan rumah sakit.
9. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam keadaan
siap pakai.
10. Mendampingi visite dokter dan mencatati instruksi dokter, khususnya bila ada
perubahan program pengobatan pasien.
11. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatan di ruang rawat menurut
tingkat kegawatan infeksi atau non infeksi, untuk kelancaran pemberian asuhan
keperawatan.
12. Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan dan
kegiatan lain secara tepat dan benar. Hal ini penting untuk tindakan keperawatan.
13. Memberi motivasi kepada petugas dan memelihara kebersihan lingkungan ruang
rawat.
14. Meneliti pengisian formulir sensus harian di ruang rawat.
15. Meneliti atau memeriksa pengisian daftar permintaan makanan pasien berdasarkan
macam dan jenis makan pasien.
16. Meneliti atau memeriksa ulang pada saat penyajian makanan pasien sesuai dengan
program diet.
17. Menyimpan berkas catatan medik pasien dalam masa perawatan di ruang rawatnya
dan selanjutnya mengembalikan berkas tersebut kebagian medicalrecord bila
pasien keluar atau pulang dari rawatan tersebut
18. Membuat lapoan harian mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan serta kegiatan
lainnya di ruang rawat, disampaikan kepada atasan.
19. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien atau keluarga sesuai kebutuhan
dasar dalam batas wewenangnya.
20. Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada saat pergantian dinas.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :
1. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan.
2. Melakukan penelitian kinerja tenaga keperawatan yang berada di bawah tanggung
jawabnya.
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan,
peralatan dan obat-obatan.
4. Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar yang berlaku
berlaku secara mandiri atau koordinasi dengan tim pengendali mutu asuhan
keperawatan.
G. Uraian Tugas Kepala Tim
1. Fungsi
a. Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya yang didelegasikan
oleh kepala ruangan.
b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi kinerja anggota tim/pelaksana.
c. Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien.
d. Mengembangkan kemampuan anggota tim/pelaksana.
e. Menyelenggarakan konferensi.
2. Uraian Tugas
a. Perencanaan
1) Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya bersama kepala ruangan.
2) Bersama kepala ruangan melakukan pembagian tugas untuk anggota
tim/pelaksana.
3) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
4) Menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan keperawatan.
5) Memberi pertolongan segera pada pasien dengan masalah kedaruratan.
6) Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
7) Mengorientasikan pasien baru.
8) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
b. Pengorganisasian dan ketenagaan
1) Merumuskan tujuan dari metode penugasan keperawatan tim.
2) Bersama kepala ruangan membuat rincian tugas untuk anggota tim/pelaksana
sesuai dengan perencanaan terhadap pasien yang menjadi tanggung jawabnya
dalam pemberian asuhan keperawatan.
3) Melakukan pembagian kerja anggota tim/ pelaksana sesuai dengan tingkat
ketergantungan pasien.
4) Melakukan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain.
5) Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim/ pelaksana.
6) Mendelegasikan tugas pelaksanaan proses keperawatan kepada anggota
tim/pelaksana.
7) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
c. Pengarahan
1) Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim/ pelaksana.
2) Memberikan informasi kepada anggota tim/ pelaksana yang berhubungan
dengan asuhan keperawatan.
3) Melakukan bimbingan kepada anggota tim/ pelaksana yang berhubungan
dengan asuhan keperawatan.
4) Memberi pujian kepada anggota tim/ pelaksana yang melaksanakan tugasnya
dengan baik, tepat waktu, berdasarkan prinsip, rasional dan kebutuhan pasien.
5) Memberi teguran kepada anggota tim/pelaksana yang melalaikan tugas atau
membuat kesalahan.
6) Memberi motivasi kepada anggota tim/pelaksan.
7) Melibatkan anggota tim/ pelaksana dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
8) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan
1) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan anggota
tim/pelaksana asuhan keperawatan kepada pasien.
2) Melalui supervisi : melihat/ mengawasi pelaksanaan asuhan keperawatan dan
catatan keperawatan yang dibuat oleh anggota tim/ pelaksana serta menerima/
mendengar laporan secara lisan dari anggota tim/pelaksana tentang tugas yang
dilakukan.
3) Memperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada saat itu
juga.
4) Melalui evaluasi
a) Mengevaluasi kinerja dan laporan anggota tim/ pelaksana dan
membandingkan dengan peran masing-masing serta dengan rencana
keperawatan yang telah disusun.
b) Penampilan kerja anggota tim/ pelaksana dalam melaksanakan tugas.
c) Upaya peningkatan kemampuan, keterampilan dan sikap.
d) Memberi umpan balik kepada anggota tim/ pelaksana.
e) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lanjut.
f) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan.
g) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
h) Gaya kepemimpinan yang bias diterapkan: demokratik, otokratik, pseudo
demokartik, situasional, dll.
i) Peran manajerial: informasional, interpersonal, decisional.
H. Uraian Tugas Perawat Pelaksana
1. Perencanaan
a. Bersama kepala ruang dan ketua tim mengadakan serah terima tugas.
b. Menerima pembagian tugas dari ketua tim.
c. Bersama ketua tim menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan
keperawatan.
d. Mengikuti ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
e. Menerima pasien baru.
f. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
2. Pengorganisasian dan ketenagaan
a. Menerima penjelasan tujuan dari metode penugasan keperawatan tim.
b. Menerima rincian tugas dari ketua tim sesuai dengan perencanaan terhadap
pasien yang menjadi tanggung jawabnya dalam pemberian asuhan keperawatan.
c. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh ketua tim.
d. Melaksanakan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain.
e. Menyesuaikan waktu istirahat dengan anggota tim/ pelaksana lainnya.
f. Melaksanakan asuhan keperawatan.
g. Menunjang pelaporan dan pendokumentasian tindakan keperawatan yang
dilakukan.
3. Pengarahan
a. Menerima pengarahan dan bimbingan dari ketua tim tentang tugas setiap anggota
tim/ pelaksana.
b. Menerima informasi dari ketua tim berhubungan dengan asuhan keperawatan.
c. Menerima pujian dari ketua tim.
d. Dapat menerima teguran dari ketua tim apabila melalaikan tugas atau membuat
kesalahan.
e. Mempunyai motivasi terhadap upaya perbaikan.
f. Terlibat aktif dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
g. Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.

4. Pengawasan
a. Menyiapkan dan menunjukkan bahan yang diperlukan untuk proses evaluasi serta
terlibat aktif dalam mengevaluasi kondisi pasien.
b. Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen adalah suatu proses merancang dan memelihara suatu lingkungan
dimana orang-orang yang bekerja sama didalam suatu kelompok dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dengan seefisien mungkin. Dalam manajemen keperawatan, ada
beberapa tingkatan manajemen antara lain sebagai berikut: top manager, middle
manager, dan nursing low manager. Fungsi manajemen ada 4 bagian, yaitu Perencanaan,
Pengorganisasian, Pengarahan, dan Pengendalian.
Gaya kepemimpinan adalah pola tingkahlaku yang dirancang untuk
mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu, untuk mencapai suatu
tujuan. Terdapat tiga gaya kepemimpinan yaitu: gaya kepemimpinan otoriter, gaya
kepemimpinan demokrasi dan gaya kepemimpinan liberal. Gaya kepemimpinan yang
diterapkan oleh seorang kepalaruang dapat menjadi penilaian tersendiri oleh para
perawat dan bahkan dapat mempengaruhi kinerja seorang perawat.
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan
yangmengacu kepada visi, misi dan tujuan rumah sakit, sedangkan pelayanan
keperawatandi ruangan dipimpin oleh seorang kepala ruangan, dimana pelaksanaannya
mengacukepada visi, misi dan tujuan pelayanan keperawatan.
B. Saran
Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata
sempurna. Masih banyak kekurangan bahasan dan materi yang kami sampaikan dalam
makalah ini. Dan kami tak menutup kemungkinan bagi pembaca untuk memberikan
kritik maupun saran agar bisa menyempurnakan makalah yang kami buat. Kami ucapkan
terimakasih kepada pembaca yang telah memberikan kritik maupun sarannya.
DAFTAR PUSTAKA

Erita. (2019). Buku Materi Pembelajaran Manajemen Keperawatan. 117.

Marquis, Besie dan Huton, Carol , Kepemimpinan Kepemimpinan dan Manajemen


Manajemen Keperawatan, Keperawatan, Teori dan Aplikasi, EGC, Jakarta, 2010

Mugianti, S. (n.d.). Manajamen dan kepemimpinan dalam praktek keperawatan. 2017, 148,
148–162.

Noprianty, R. (2019). Jenjang Karir Perawat dan Kepuasan Pasien terhadap Kualitas
Pelayanan Keperawatan. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 5(2).
https://doi.org/10.17509/jpki.v5i2.17404

Anda mungkin juga menyukai