Disusun Oleh :
Nama : Egis Sugiarti
NPM : 4012220018
B. Manajemen Kesehatan
C. Manajemen Keperawatan
1. Definisi Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan didefinisikan sebagai sebuah
integrasi sumber-sumber keperawatan, kerjasama/koordinasi
sehingga proses manajemen dapat mencapai tujuan, pelayanan
keperawatan dan objektivitas asuhan keperawatan (Huber,2000).
Ketrampilan manajemen diklasifikasikan menjadi tiga
tingkatan sebagai berikut (Swanburg, 2000):
a. Keterampilan intelektual meliputi keterampilan berfikir, penguasaan
teori dan kemampuan.
b. Keterampilan teknikal dibagi menjadi prosedur, teknik atau metode.
c. Keterampilan interpersonal dipengaruhi oleh jiwa untuk memimpin
dan berinteraksi dengan individu atau kelompok.
Adapun definisi manajemen keperawatan yang diungkapkan
Gillies (1994) bahwa manajemen keperawatan merupakan proses
bekerja untuk memberikan pelayanan keperawatan melalui anggota
staf keperawatan, memberikan bantuan dan pengobatan kepada
pasien. Sedangkan tugas manajer keperawatan adalah memberikan
pelayanan keperawatan efektif bagi pasien dan keluarga dengan
melakukan perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan
mengontrol material, keuangan dan sumber daya manusia yang ada.
2. Prinsip-Prinsip Manajemen Keperawatan
Adapun prinsip-prinsip manajemen keperawatan menurut
Swanburg (2000), yaitu: Perencanaan; pengorganisasian;
mengarahkan dan pemimpin; memotivasi; pembuatan
keputusan; Penggunaan waktu yang efektif; Manajer perawat
bertugas memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien;
Pencapaian tujuan sosial dan perumusan; bagian aktif dari lembaga
dimana organisasi itu berfungsi dan divisi keperawatan; sebuah
tingkat sosial, disiplin, fungsi dan bidang studi; Budaya organisasi
mencerminkan nilai-nilai kepercayaan; pengendalian atau
pengevaluasian dan komunikasi yang efektif.
3. Perawat
a. Peran Perawat
Liliweri (2002) dalam Asmadi (2008) mendefinisikan peran
sebagai harapan seseorang terhadap tingkah laku yang sesuai
dengan kedudukan atau posisi dalam sebuah sistem. Peran
adalah seseorang yang diharapkan memiliki pemahaman dasar
terhadap prinsip yang dimiliki seseorang dalam melaksanakan
tanggung jawab secara efektif dan efisien dalam sebuah sistem
(Bastable, 2002).
Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 berbunyi
bahwa Perawat merupakan seseorang yang memiliki kemampuan
dan memiliki wewenang untuk melaksanakan tindakan
keperawatan berdasarkan ilmu yang diperoleh dalam tahap
pendidikan keperawatan Asmadi (2008) membagi peran perawat
menjadi 4 peran utama: pengelola, pelaksana, pendidik dan
peneliti.
1. Pelaksana layanan keperawatan (care provider)
Pemberian layanan kesehatan yang diberikan oleh perawat
berdasarkan kewenangan yang dimiliki dengan memberikan
asuhan keperawatan secara langsung terhadap klien (keluarga,
individu dan komunitas). Asuhan keperawatan tersebut
diberikan di semua tatanan layanan kesehatan kepada klien
yang berada dalam lingkup wewenang, berpedoman pada
standar keperawatan, penggunaan metodologi proses
keperawatan, tanggung jawab, berlandas pada etika
keperawatan dan kode etik. Asuhan keperawatan diberikan
kepada pasien yang mengalami kelemahan mental dan fisik,
tidak memiliki kemauan untuk melaksanakan kegiatan mandiri
dalam kehidupan sehari- hari dan mengalami keterbatasan
pengetahuan. Asmadi juga menjelaskan bahwa peran perawat
sebagai care provider adalah sebagai berikut:
- Hak dan kewajiban klien selalu dilindungi agar tetap
terlaksanan dengan seimbang;
- Memberi rasa aman dan nyaman bagi klien;
- Membantu memfasilitas klien dan anggota tim kesehatan
lainnya; dan
- Mengupayakan mengembalikan kesehatan klien.
2. Pengelola (manager)
Sebagai pengelola perawat bertanggung jawab dan berperan
mengelola layanan keperawatan pada tatanan pelayanan
kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, puskesmas dan
penunjang kesehatan lainnya.
Selain itu, tatanan pendidikan juga merupakan tanggung jawab
manager berdasarkan konsep manajemen keperawatan. Oleh
karena itu, fungsi manajerial keperawatan perawat antara lain:
planning, organizing, actuating, staffing, directing, dan
controlling.
a. Planning (Perencanaan)
Kemampuan menetapkan pekerjaan yang wajib
dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dengan didasarkan atas rencana yang logis dan bukan
perasaan merupakan perencanaan yang harus dimiliki
seorang menejer keperawatan.
b. Organizing (Pengorganisasian)
Proses ini merupakan mengalokasikan pekerjaan,
wewanang, mengatur dan pengelolaan sumber daya
keperawatan dalam mencapai tujuan keperawatan.
c. Actuating (Gerak aksi)
Actuating adalah kegiatan yang dilakukan oleh menejer
keperawatan untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan
yang sudah ditetapkan menggunakan perencanaan dan
pengorganisasian untuk mendapatkan tujuan yang sudah
direncanakan.
d. Staffing (Pengelolaan staf)
Fungsi staffing meliputi mempertahankan anggota/staff
sesuai posisi yang dibutuhkan dalam pekerjaan keperawatan,
menempatkan dan memperoleh.
e. Directing (Pengarahan)
Kemampuan seorang menejer keperawatan untuk
mengarahkan staff keperawatan (perawat) yang berintelektual
dan mampu bekerja secara efektif untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan.
f. Controlling (Pengendalian)
Merupakan pemantauan kelanjutan tugas staff
keperawatan apakah sudah berjalan sesuai rencana.
Keadaan pasien
Klinis & pemeriksaan penunjang lain
Tingkat ketergantungan klien
Perencanaan Pulang
Keterangan:
PP: Perawat Primer PA: Perawat Associate
rumah.