Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIK PROFESI

LEADERSHIP AND NURSING MANAGEMENT

Disusun Oleh :

Kiky Rizkillah,S.Kep
NIM 012241031

Dosen Pembimbing :
Ns. Sondang Manurung, S.Kp., M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN 29

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS BINAWAN

TAHUN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Definisi Manajemen Keperawatan


Asmuji (2014), menyatakan manajemen keperawatan merupakan
suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dengan menggunakan
sumber daya secara efektif, efisien, dan rasional dalam memberikan
pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif pada individu,
keluarga, dan masyarakat, baik yang sakit maupun yang sehat melalui
proses keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(G.R Terry dalam Sri Arini, dkk 2012), menyatakan manajemen
suatu proses atau kerangka kerja, melibatkan bimbingan atau pengarahan
suatu kelompok orang-orang kearah tujuan organisasional atau maksud
yang nyata. Manajemen juga suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni
merupakan suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan
atau dalam kata lain seni merupakan kecakapan yang diperoleh dari
pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk
menggunakan pengetahuan manajemen. Disimpulkan manajemen suatu
cara untuk menyelesaikan tugas atau tujuan secara maksimal dengan cara
bekerjasama dengan orang lain/staf lain untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
Cecep (2013), menyatakan manajemen keperawatan secara singkat
diartikan sebagai proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui
upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan,
pengobatan, dan rasa aman kepada pasien/keluarga serta masyarakat.
Manajemen keperawatan suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh
pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan serta mengawasi sumber-sumber yang ada baik sumber daya
manusia, alat maupun dana, sehingga dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang efektif, baik kepada pasien, keluarga, dan masyarakat.
(Gilies 2005 dalam Kholid, 2013), menyatakan manajemen
keperawatan suatu proses bekerja melaui anggota staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara professional. Manajemen
keperawatan merupakan suatu proses yang dilaksanakan sesuai dengan
pendekatan sistem terbuka. Manajemen keperawatan terdiri atas beberapa
komponen yang tiap-tiap komponen saling berinteraksi. Pada umumnya
suatu sistem dicirikan oleh lima elemen yaitu input, proses, output,
kontrol, dan mekanisme umpan balik
1.2 Prinsip Dasar Manajemen Keperawatan
Agus (2010), menyatakan manajemen keperawatan dapat dilaksanakan
secara benar. Perlu diperhatikan beberapa prinsip dasar berikut :
1. Manajemen Keperawatan berlandaskan perencanaan
Perencanaan merupakan hal yang utama dan serangkaian fungsi
dan aktivitas manajemen. Tahap perencanaan dan proses manajemen
tidak hanya terdiri dan penentuan kebutuhan keperawatan pada
berbagai kondisi klien, tetapi juga terdiri atas pembuatan tujuan,
pengalokasian anggaran, identifikasi kebutuhan pegawai, dan
penetapan struktur organisasi yang diinginkan. Perencanaan
merupakan pemikiran/konsep- konsep tindakan yang umumnya tertulis
dan merupakan fungsi yang penting di dalam mengurangi risiko dalam
pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan efek-efek dan
perubahan.
Selama proses perencanaan, yang dapat dilakukan oleh pimpinan
keperawatan menganalisis dan mengkaji sistem, mengatur strategi
organisasi dan menentukan tujuan jangka panjang dan pendek,
mengkaji sumber daya organisasi, mengidentifikasi kemampuan yang
ada, dan aktivitas spesifik serta prioritasnya. Perencanaan dalam
manajemen mendorong seorang pemimpin keperawatan unuk
menganalisis aktivitas dan struktur yang dibutuhkan dalam
organisasinya.
2. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu
yang efektif
Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan mampu
menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan
melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Keberhasilan seorang pimpinan keperawatan bergantung pada
penggunaan waktunya yang
efektif. Dalam keperawatan, manajemen sangat dipengaruhi oleh
kemampuan pimpinan keperawatan. Dalam konteks ini, seorang
pimpinan harus mampu memanfaatkan waktu yang tersedia secara
efektif. Hal demikian dibutuhkan untuk dapat mencapai produktivitas
yang tinggi dalam tatanan organisasinya.
3. Manajemen keperawatan melibatkan pengambilan keputusan.
Berbagai situasi dan permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan
kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan keputusan yang tepat
di berbagai tingkatan manajerial. Semua tingkat manajer dalam
keperawatan dihadapkan pada persoalan yang berbeda sehingga
dibutuhkan metode atau cara pengambilan keputusan yang berbeda
pula. Jika salah dalam pengambilan keputusan akan berpengaruh
terhadap proses atau jalannya aktivitas yang akan dilakukan. Proses
pengambilan keputusan akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan
komunikasi dan para manajer
4. Manajemen keperawatan harus terorganisasi
Pengorganisasian dilakukan sesuai dengankebutuhan organisasi
dalam rangka mencapai tujuan. Terdapat empat blok struktur
organisasi, yaitu unit, departemen, top/tingkat eksekutif dan tingkat
operasional. Prinsip pengorganisasian mencakup halhal pembagian
tugas (the devision of work), koordinasi, kesatuan komando, hubungan
staf dan lini, tanggung jawab dan kewenangan yang sesuai serta
adanya rentang pengawasan. Dalam keperawatan, pengorganisasian
dapat dilaksanakan dengan cara fungsional/penugasan, alokasi pasien,
perawatan grup/tim keperawatan, dan pelayanan keperawatan utama
5. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif
Komunikasi merupakan bagian penting dan aktivitas manajemen.
Komunikasi yang dilakukan secara efektif mampu mengurangi
kesalahpahaman, dan akan memberikan persamaan pandangan arah
dan pengertian di antara pegawai dalam suatu tatanan organisasi
6. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan.
Pengendalian dalam manajemen dilakukan untuk mengarahkan
kegiatan manajemen sesuai dengan yang direncanakan. Selain itu,
pengendalian dilaksanakan agar kegiatan yang dilakukan tidak banyak
terjadi kesalahan yang berakibat negatif terhadap klien dan pihak yang
terkait dengan manajemen. Pengendalian meliputi penilaian tentang
pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi,
menetapkan prinsip-prinsip melalui penetapan standar, dan
membandingkan penampilan dengan standar serta memperbaiki
kekurangan.
1.3 Fungsi Manajemen Keperawatan
Kholid (2013), menyatakan fungsi manajemen keperawatan,
memudahkan perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan yang
holistik sehingga seluruh kebutuhan klien dirumah sakit terpenuhi.
Terdapat beberapa elemen dalam manajemen keperawatan berdasarkan
fungsinya yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengarahan (directing) dan pengawasan (controlling).
1. Perencanaan (planning)
(Swanburg R., 2000 dalam Kholid, 2013), planning memutuskan
seberapa luas akan dilakukan, bagaimana melakukannya dan siapa
yang melakukannya. Fungsi perencanaan merupakan suatu penjabaran
dari tujuan yang ingin dicapai, perencanaan sangat penting untuk
melakukan tindakan. Didalam proses keperawatan perencanaan
membantu perawat dalam menentukan tindakan yang tepat bagi klien
dan menjamin bahwa klien akan menerima pelayanan keperawatan
yang mereka butuhkan dan sesuai dengan konsep dasar keperawatan.
a. Tujuan Perencanaa
- Untuk menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan
tujuan.
- Agar penggunaan personel dan fasilitas tersedia efektif.
- Efektif dalam hal biaya.
- Membantu menurunkan elemen perubahan, karena perencanaan
berdasarkan masa lalu dan akan datang.
- Dapat digunakan untuk menemukan kebutuhan untuk berubah.
b. Tahapan dalam perencanaan
- Menetapkan tujuan.
- Merumuskan keadaan sekarang.
- Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan.
- Mengembangkan serangkaian kegiatan
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian suatu langkah untuk menetapkan,
mengelompokkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan
tugas-tugas dan wewenang-wewenang seseorang, pendelegasian
wewenang dalam rangka mencapai tujuan. Fungsi pengorganisasian
merupakan alat untuk memadukan semua kegiatan yang beraspek
personil, finansial, material dan tata cara dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
3. Pengarahan (directing)
Marquis (2013), menyatakan pengarahan merupakan proses
penerapan rencana manajemen untuk menggerakkan anggota kelonpok
untuk mencapai tujuan melalui berbagai arahan. Sri (2012),
menyatakan pengarahan suatu cara untuk mengerjakan dan
memberikan bimbingan agar dapat bekerja secara optimal dan
melakukan pembagian tugas sesuai dengan sumber daya yang tersedia
berdasarkan kemampuan dan keahliannya. Asmuji (2014), menyatakan
pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang
mengikat para bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan
tenaganya secara efektif serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu
organisasi. Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat
kompleks karena di samping menyangkut manusia juga, menyangkut
berbagai tingkah laku manusia yang berbeda-beda.
Asmuji (2014), menyatakan terdapat lima tujuan dan fungsi
pengarahan, yaitu sebagai berikut:
- Pengarahan bertujuan menciptakan kerja sama yang lebih efisien.
Pengarahan memungkinkan terjadinya komunikasi antara atasan
dan bawahan. Manajer keperawatan setingkat kepala ruangan yang
mampu menggerakkan dan mengarahkan bawahannya akan
memberikan kontribusi dalam meningkatkan efisiensi kerja.
Sebagai contoh, kegiatan supervisi tindakan keperawatan akan
dapat mengurangi atau meminimalisasi kesalahan tindakan
sehingga akan dapat meminimalisasi bahan, alat atau waktu
tindakan bila dibandingkan jika terjadi kesalahan karena tidak ada
supervisi.
- Pengarahan bertujuan mengembangkan kemapuan dan
keterampilan staf. Banyak hal yang terkait dengan kegiatan
pengarahan di dalam ruang perawatan. Seperti halnya supervisi,
pendelegasian di dalam ruang perawatan akan dapat memberikan
peluang bagi yang diberikan delegasi untuk mengerjakan tugas dan
tanggung jawabnya secara otonomi.
- Pengarahan bertujuan menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai
pekerjaan. Perawat yang diarahkan jika salah, diberi motivasi jika
kinerja menurun dan diberi apresiasi atas hasil kerja akan
memberikan penguatan rasa memiliki dan menyukai pekerjaanya.
- Pengarahan bertujuan mengusahakan suasana lingkungan kerja
yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf.
Pemimpin yang baik, pemimpin yang mampu menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif dan menciptakan hubungan
interpersonal yang harmonis. Selain itu, kepemimpinan yang adil
merupakan kunci sukses dalam memberikan motivasi kerja dan
meningkatkan prestasi kerja perawat bawahan.
- Komunikasi merupakan unsur penting dalam menggerakkan atau
mengarahkan bawahan. Dalam organisasi pelayanan keperawatan,
dalam ada beberapa bentuk kegiatan pengarahan yang didalamnya
terdapat aplikasi komunikasi, antara lain sebagai berikut :
a. Operan
Merupakan suatu kegiatan komunikasi yang bertujuan
mengoperkan asuhan keperawatan kepada shift berikutnya.
b. Pre – Conference
Komunikasi ketua tim/penanggung jawab shift dengan perawat
pelaksana setelah selesai operan
c. Post-Conference
Komunikasi ketua tim/perawat dengan perawat pelaksana
sebelum timbang terima mengakhiri dinas dilakukan.
d. Pendelegasian
Kegiatan melakukan pekerjaan melalui orang lain bertujuan
agar aktivitas organisasi tetap berjalan sesuai tujuan yang telah
ditetapkan.
e. Supervisi
Bentuk komunikasi yang bertujuan memastikan kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan tujuan dengan cara melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut
4. Pengawasan (controlling).
Kholid (2013), menyatakan controlling merupakan proses
pemeriksaan apakah segala sesuatu yang terjadi sesuai dengan rencana
yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-prinsip
yang ditetapkan, yang bertujuan untuk menunjukkan kekurangan dan
kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi.
1.4 Praktik Keperawatan Profesional dengan Penerapan Model Praktik
Keperawatan Profesional
1.4.1 Definisi Model Praktik Keperawatan Profesional
Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah
suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang
memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian asuhan
keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut
diberikan. (Sitorus & Yulia, 2006). Model praktek keperawatan
profesianal (MPKP) adalah salah satu metode pelayanan
keperawatan yang merupakan suatu system, struktur, proses dan
nilai-nilai yang memungkinkan perawat profesional mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk
menopang pemberian asuhan tersebut.
1.4.2 Tujuan Model Praktik Keperawatan Profesional
Menurut Keliat (2010) ada beberapa tujuan MPKP yaitu :
1. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan
2. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekososongan
pelaksanaan asuhan keperawatan olehtim keperawatan.
3. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan
keperawatan.
4. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan
keputusan
5. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan
keperawatan bagi setiap tim keperawatan
1.4.3 Macam Metode Praktik Keperawatan Profesional
Menurut Nursalam (2014), terdapat beberapa model praktik
keperawatan professional, yaitu:
a. Metode Fungsional
Model ini berdasarkan orientasi tugas dari filosofi
keperawatan, perawat melaksanakan tugas (tindakan) tertentu
berdasarkan kegiatan yang ada. Model pemberian asuhan
keperawatan ini berorientasi pada penyelesaian tugas dan
prosedur keperawatan. Perawat ditugaskan untuk melakukan
tugas tertentu untuk dilaksanakan kepada semua pasien yang
dirawat di suatu ruangan. Model ini digambarkan sebagai
keperawatan yang berorientasi pada tugas dimana fungsi
keperawatan tertentu ditugaskan pada setiap anggota staff.
Setiap staff perawat hanya melakukan 1-2 jenis intervensi
keperawatan pada semua pasien dibangsal. Misalnya seorang
perawat bertanggung jawab untuk pemberian obat-obatan,
seorang yang lain untuk tindakan perawatan luka, seorang lagi
mengatur pemberian intravena, seorang lagi ditugaskan pada
penerimaan dan pemulangan, yang lain memberi bantuan
mandi dan tidak ada perawat yang bertanggung jawab penuh
untuk perawatan seorang pasien.
Seorang perawat bertanggung jawab kepada manajer
perawat. Perawat senior menyibukan diri dengan tugas
manajerial, sedangkan perawat pelaksana pada tindakan
keperawatan. Penugasan yang dilakukan pada model ini
berdasarkan 3 kriteria efisiensi, tugas didistribusikan
berdasarkan tingkat kemampuan masingmasing perawat dan
dipilih perawat yang paling murah. Kepala ruangan terlebih
dahulu mengidentifikasm tingkat kesulitan tindakan,
selanjutnya ditetapkan perawat yang akan bertanggung jawab
mengerjakan tindakan yang dimaksud. Model fungsional ini
merupakan metode praktik keperawatan yang paling tua yang
dilaksanakan oleh perawat dan berkembang pada saat perang
dunia kedua.
Kelemahan dari metode fungsional adalah pasien mendapat
banyak perawat, kebutuhan pasien secara individu sering
terabaikan, pelayanan pasien secara individu sering terabaikan,
pelayanan terputus-putus, kepuasan kerja keseluruhan sulit
dicapai
b. Metode Keperawatan Total
Metode keperawatan asuhan pasien total adalah model
pegelolaan asuhan pasien yang paling tua. Pada metode ini,
perawat mengmban tanggung jawab total untuk memenuhi
semua kebutuhan pasien yang dikelola selama waktu kerja
mereka (Marquis & Huston, 2010).
Metode keperawatan Total yaitu pengorganisasian
pelayanan/asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa klien
oleh satu orang perawat pada saat bertugas/jaga selama periode
waktu tertentu atau sampai klien pulang. Kepala ruangan
bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan menerima
semua laporan tentang pelayanan keperawatan klien
c. Metode Tim
Metode tim adalah pengorganisasian pelayanan
keperawatan dengan menggunakan tim yang terdiri atas
kelompok klien dan perawat. Kelompok ini dipimpin oleh
perawat yang berijazah dan berpengalaman kerja serta
memiliki pengetahuan dibidangnya (Regestered Nurse).
Pembagian tugas dalam kelompok dilakukan oleh pimpinan
kelompok / ketua group dan ketua group bertanggung jawab
dalam mengarahkan anggota group / tim. Selain itu ketua group
bertugas memberi pengarahan dan menerima laporan kemajuan
pelayanan keperawatan klien serta membantu anggota tim
dalam menyelesaikan tugas apabila menjalani kesulitan dan
selanjutnya ketua tim melaporkan pada kepala ruang tentang
kemajuan pelayanan / asuhan keperawatan terhadap klien.
Kelebihannya yakni memungkinkan komunikasi antar tim
sehingga konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan kepada
anggota tim. Sedangkan kelemahannya yakni komunikasi antar
anggota tim, yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit
untuk melaksanakan pada waktu sibuk
d. Metode Primer
Model primer dikembangkan pada awal tahun 1970-an,
menggunakan beberapa konsep dan perawatan total pasien.
Keperawatan primer merupakan suatu metode pemberian
asuhan keperawatan di mana perawat primer bertanggung
jawab selama 24 jam terhadap perencanaan pelaksanaan
pengevaIuasi satu atau beberapa klien dan sejak klien masuk
rumah sakit sampai pasien dinyatakan pulang. Selama jam
kerja, perawat primer memberikan perawatan langsung secara
total untuk klien. Ketika perawat primer tidak sedang bertugas,
perawatan diberikan/didelegasikan kepada perawat asosiet yang
mengikuti rencana keperawatan yang telah disusuni oleh
perawat primer.
Perawat primer bertanggung jawab untuk mengadakan
komunikasi dan koordinasi dalam merencanakan asuhan
keperawatan dan juga akan membuat rencana pulang klien jika
diperlukan.
e. Metode Modular
Metode Modular yaitu pengorganisasian pelayanan / asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat profesional dan non
profesional (trampil) untuk sekelompok klien dari mulai masuk
rumah sakit sampai pulang disebut tanggung jawab total atau
keseluruhan. Untuk metode ini diperlukan perawat yang
berpengetahuan, terampil dan memiliki kemampuan
kepemimpinan. Idealnya 2-3 perawat untuk 8-12 orang klien.
f. Metode Kasus
Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh
kebutuhan pasien saat ia bertugas/dinas. Pasien akan dirawat
oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift dan tidak ada
jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada
hari berikutmya. Metode penugasan kasus biasa diterapkan
untuk perawatan khusus seperti isolasi, intensive care, perawat
kesehatan komunitas. Metode ini berdasarkan pendekatan
holistic dari filosofi keperawatan. Kelebihan metode kasus
adalah kebutuhan pasien terpenuhi, pasien merasa puas,
masalah pasien dapat dipahami oleh perawat, kepuasan tugas
secara keseluruhan dapat dicapai. Sedangkan kekurangannya
adalah membutuhkan banyak tenaga, beban kerja tinggi
terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang
sederhana terlewatkan, pendelegasian perawatan klien hanya
sebagian selama perawat penanggung jawab klien bertugas
BAB II
LAPORAN BERPERAN SEBAGAI KEPALA RUANGAN
2.1 Struktur Organisasi

KEPALA RUANGAN

Kiky Rizkillah, S.Kep

KA. TIM 1 KA. TIM 2

Martha Herthin Hia, S.Kep Dina Setya Ningsih, S.Kep

PERAWAT PERAWAT

Viranty Tebeng, S.Kep Dyah Resti Amalia, S.Kep

PERAWAT PERAWAT

Nur Azizah, S.Kep Dwi Rahayu, S.Kep

PERAWAT PERAWAT

Endah Lusiani, S. Kep Haston Esa Setiawan, S.Kep


2.2 Visi dan Misi Kepala Ruangan

VISI DAN MISI


RUANG
EDELWEIS
VISI
“MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN SECARA OPTIMAL DAN
HOLISTIC”

MISI

1. MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG


SESUAI STANDAR DAN PERKEMBANGAN
2. MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN DENGAN
TULUS HATI,BERPRILAKU
PROFESIONAL,BERKUALITAS,DAN BERTANGGUNG
JAWAB
3. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG NYAMAN
DAN MENYENANGKAN
4. MENYIAPKAN PERAAT YANG BERKOMPETENSI
SERTA PROFFESIONAL

FILOSOFI

“ BERKOMITMEN DALAM

LAYANAN,AKUNTABEL,KOMPETEN,HARMONIS,LOYAL,ADAPTIF,KOL

ABORATIF MELAYANI DENGAN PROFESIONAL DAN SEPENUH

HATI”
2.3 Daftar Jadwal Dinas

JADWAL DINAS PERAWAT


PROFESI NERS UNIVERSITAS
BINAWAN
Minggu Minggu 2 Minggu 3
Nama
2 Mei 3 Mei 4 Mei 5 Mei 6 Mei 8 Mei 9 Mei 10 Mei 11 Mei 12 Mei 15 Mei 16 Mei 17 Mei 18 Mei 19 Mei
TIM 1
Haston Esa Setiawan P S S P P P P P S2 S2 S S2 S P P
Kiky Rizkillah P1 P1 P S S S S S P P P1 P P S S
Martha Herthin Hia P P P1 S1 S S S S P P P P P S1 S
Viranty Tebeng P S S P P P P1 P1 S S S S S1 P P
Nur Azizah P S S P P1 P1 P P S S S S S P P1
TIM 2
Dyah Resty Amalia P P P S S2 S2 S S P P P P P S S2
Dina Setya Ningsih P P P2 S2 S S S S P1 P P P P S2 S
Dwi Rahayu P2 S2 S P P P P P S S1 S2 S S P P
Endah Lusiani P S S P P P P2 P2 S S S S1 S2 P P
Kepala Ruangan
Ka Tim
Perawat Pelaksana
P1/S1 Ka Tim 1
P2/S2 Ka Tim 2
2.4 Rencana Kegiatan Harian Kepala Ruangan
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KEPALA RUANGAN
TIM 1
Nama : kiky S.Kep Ruangan : Edelwies
Rizkillah ,
Jumlah perawat : 5 orang Tanggal : 5 Mei 2023
Jumlah pasien : 7 pasien
WAKTU KEGIATAN
07.00 – 08.00 1. Berdoa
2. Memimpin operan Edelweis di ners station. Buku rawatan dibacakan oleh Ketua Team
3. Tanya jawab Karu ke Kateam tentang pasien yang bermasalah/prioritas dan bila ada operan
masalah pada dinas sore atau malam
4. Pembagian pasien dengan tingkat ketergantungan yang berbeda kepada perawat pelaksana
dengan kontrol Kateam
5. Mencatat inventaris yang rusak dan dicatat di lembar WO (Work Order)
6. Mencatat permintaan barang bila ada usulan dari anggota

08.00 – 08.30 1. Keliling ke semua ruangan pasien, cek kerapian pasien(identitas/gelang, infus) -kebersihan
pasien, sekitar pasien, ruangan pasien sampai kamar mandi dan inventaris kamar pasien
(catat inventaris yang rusak/kotor)
2. Follow up kembali dan mengingatkan kembali Kateam untuk kembali cek status dan
kelengkapannya
08.30 – 09.00 Morning Report, membahas :
1. Melaporkan jumlah pasien dihari kemarin dari masing masing Team
2. Membahas pasien yang bermasalah
3. Membahas sistem (jika ada kesalahan sistem/miss) antar team/kendala yang sering ditemui
diruangan

09.30 – 10.00 1. Ronde atau keliling ke ruangan pasien dan koordinasikan Ka Team untuk arahkan pelaksana
untuk melakukan asuhan keperawatan
2. Melakukan tindakan asuhan keperawatan bersama sama (bila perlu)
3. Melapor ke maintanance bila ada kerusakan inventaris
4. Mengikuti visit dokter
10.00 – 11.00 1. Cek seluruh buku inventaris, alkes, ditroli emergency, lemari high alert, kulkas, oksigen, serta
alat kantor
2. Memberikan kuisioner untuk pasien yang mau pulang (bila ada)
11.00 – 12.00 1. cek dokumen atau status pasien, kelengkapan administrasi status, isian kolom di setiap
lembar pada status pasien. Ingatkan kembali untuk melengkapi status dan lakukan edukasi ke
pasien
2.Cek administrasi untuk pasien yang mau pulang (untuk pasien bpjs segala sesuatu yang
berhubungan dengan bpjs, untuk pasien umum, cek invoice sebelum diturunkan ke kasir)
3. Cek return dan alkes yang berlebih dari pasien
4. Cek obat oral dan injeksi pasien (samakan dengan daftar indeksi dan jumla obat pasien)
12.00 – 12.30 1. Ingatkan anggota untuk mengntar alat alat instrumen yang belum disterilkan
2. Monitor kebersihan ruangan (ruangan pasien dan kamar mandi, ruang persiapan, nurse
station, kamar mandi perawat)
12.30 – 13.00 Ishoma
13.00 – 13.30 1. follow up ke ruangan pasien dengan cara melakukan interaksi dengan pasien baru atau
pasien yang memerlukan perhatian khusus serta mengecek ulang keadaan pasien,perawat
dan lingkungan yang belum teratasi
2. Cek status yang sudah dilengkapi dengan pelaksana
3. Follow up ke kasir untuk adm pasien yang mau pulang
13.30 – 14.30 1. Lakukan asuhan keperawatan bersama ke pasien (bila perlu)
2. Lakukan bimbingan/Supervisi ke Kateam dalam melakukan asuhan keperawatan :
Supervisi Ketua Team 1 : Martha Herthin Hia,S.Kep
Tindakan : Suctioning

14.30 – 15.00 1. Mengobservasi Post Conference


2. Ikut overan shift pagi-sore
3.Menjelaskan pada shift selanjutnya masalah prioritas pasien, inventaris dokumen, dan
masalah umum lainnya
15.00 – 15.20 Ikut keliling bersama shift sore
15.30 Pulang

RENCANA KEGIATAN HARIAN


KEPALA RUANGAN
TIM 1

Nama : Kiky Ruangan : Edelwies


Rizkillah,S.Kep
Jumlah perawat : 4 orang Tanggal : 5 Mei 2023
Jumlah pasien : 6 pasien

Waktu Kegiatan Ket


08.00 Operan
Pre Confrence
Mengecek SDM dan sarana prasarana
09.00 Mengecek kebutuhan pasien
Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien yang
memerlukan perhatian khusus
09.30 Melakukan supervisi pada ketua tim/perawat pelaksana
1. Ketua tim 2 : Matha Herthin Hia
Tindakan : Perawatan Luka Post Operasi TKR

2. Perawat 2 : Nur Azizah


Tindakan : Latihan ROM Pasif dan Aktif
10.00 Mengidentifikasi masalah terkait dengan fungsi manajemen
10.30 Mengecek ulang keadaan pasien, perawat, lingkungan yang belum teratasi
11.00 Memberikan pengarahan pada ketua tim dan memberikan motivasi kepada
seluruh perawat ruangan
12.00 Istirahat
13.00 Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan asuhan keperawatan untuk sore,
malam dan esok hari sesuai tingkat ketergantungan pasien
13.30 Memantau kegiatan Post Conference
14.00 Operan
2.5 Rencana Kegiatan Bulanan Kepala Ruangan
Bulan : Mei 2023
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu
1 2 3 4 5 6
- Mengadaka ronde - Supervis kinerja - Penkes kepada - Rapat laporan - Penkes kepada - Dokumentas
n i katim keluarga pasien bulana keluarga pasien i
keperawatan barang - pengeceka barang - mengadakan ronde n - Mengadakan ronde keperawatan barang
- Pengajua n logistik keperawatan keperawatan - Pengajua
n logistik n logistik
8 9 10 11 12 13
- jadwal - Dokumentasi - Mendelegasikan - Supervis kinerja - Mengadakan jum’at - Penkes kepada keluarga
keperawatan tugas supervisi i katim bersih dengan staf pasien
Membua - Supervis kinerja kepada katim - Pengajua barang - Mengadakan ronde
t dinas i katim - Dokumentasi n logistik keperawatan
keperawatan
15 16 17 18 19 20
- Mendelegasikan - Penkes kepada - Supervis kinerja - Membuat jadwal - Mengadakan jum’at - Dokumentasi
tugas supervisi keluarga pasien i katim dinas bulan juni bersih dengan staf keperawatan
kepada katim - Mengadakan ronde - Pengajua barang - Supervisi kinerja katim
- Dokumentasi keperawatan n logistik
keperawatan
22 23 24 25 26 27
- Supervisi kinerja - Dokumentasi - Mendelegasikan - Supervis kinerja - Mengadakan jum’at - Penkes kepada keluarga
perawat pelaksana keperawatan tugas supervisi i katim bersih dengan staf pasien
- Supervis kinerja kepada katim - Pengajua barang - Mengadakan ronde
i katim - Dokumentasi n logistik keperawatan
keperawatan
29 30 31
- Dokumentasi - Membuat jadwal - Mendelegasikan
keperawatan dinas perawat bulan tugas supervisi
juni kepada katim
- Dokumentasi
keperawatan
2.6 Jadwal Supervisi
RUANGAN : EDELWEIS
Tindakan supervisi bulan Mei 2023
No Supervisi Yang disupervisi Tanggal 18 Mei 2023
Kepala ruangan Katim 1
1. Mempimpin pre conference
Dwi Rahayu Martha Herthin Hia
Kepala ruangan Katim 2
2. Memimpin post conference
Dwi Rahayu Dina Setya Ningsih
Katim 1
3. PA : Nur Azizah Relaksasi Nafas Dalam
Martha Herthin Hia
Katim 2
4. Dina Setya Ningsih PA : Dyah Resty Amalia Teknik relaksasi dengan distraksi
Kepala ruangan
5.
Kiky Rizkillah PA : Martha Herthin Hia Edukasi pada pasien
Kepala ruangan
6.
Kiky Rizkillah PA : Viranty Tebeng Pemberian terapi intravena
Katim 1
7. PA : Dwi Rahayu Latihan batuk efektif
Martha Herthin Hia
Katim 2
8. Pemberian terapi intravena
Dina Setya Ningsih PA : Endah Lusiani
BAB III
LAPORAN BERPERAN SEBAGAI KETUA TIM

3.1 Daftar Pasien Kelolaan


3.2 Rencana Kegiatan Harian Ketua Tim

Nama Perawat :Kiky Rizkillah, S.Kep Ruangan : Edelweis

Nama Pasien : Hari/Tanggal : Jum’at, 2 Mei 2023


Kamar 1
1. Tn. R (TC) 49 th
2. Tn. G (TC) 44 th
3. Tn. B (TC) 64 th
4. Tn. S (TC) 60 th
Kamar 2
1. Ny. K (TC) 65 th
2. Ny. F (TC) 60 th
Waktu Kegiatan Keterangan
14.00 1. Operan
2. Pre Conference dengan perawat pelaksana
di Tim 2
3. Membagi tugas dengan Kepala Ruangan
sesuai tingkat ketergantungan pasien
(minimal care, partial care, dan total care)
4. Membimbing makan dan memberi obat
pasien
15.00 1. Memeriksa kebutuhan pasien
(pemeriksaan, kondisi, dll)
2. Menyarankan keluarga untuk merapihkan
lingkungan sekitar tempat tidur pasien
16.00 1. Mempersiapkan keperluan asuhan
keperawatan
17.00 1. Edukasi pemakaian gelang identitas pada
pasien dan pemberian tanda / stiker warna
untuk pasien alergi, risiko jatuh, DNR, dan
difabel
18.00 1. Membimbing makan dan memberi obat
pasien (ISHOMA)
19.30 1. Post Conference dengan perawat pelaksana
di Tim 2 dan menulis dokumentasi
2. Memeriksa kelengkapan dokumentasi
asuhan keperawatan
3. Alokasi pasien sesuai dengan perawat
yang dinas
20.00 1. Operan
20.30 1. Melakukan supervisi pada perawat
pelaksana
Perawat 1 :Martha Herthin Hia, S.Kep
(Memberikan terapi nebulizer ventolin ke
pasien Tn.R)
Perawat 2 :Nur Azizah, S.Kep
(Mengajarkan teknik distraksi ke pasien
Ny.F)
Perawat 3 :Viranty Tebeng, S.Kep
(Melakukan tindakan bantuan pernapasan
BVM pada Ny.K)
Rencana Kerja Harian Ketua Tim 2

Nama Perawat : Kiky Rizkilah,S.Kep Ruangan : Edelweis

Nama Pasien : Hari/Tanggal : Senin, 3 Mei 2023


1. Tn. N (Kamar 1)
2. Tn. B (Kamar 1)
3. Ny. N (Kamar 2)
4. Ny. F (Kamar 2)
5. Ny. K (Kamar 2)
Waktu Kegiatan Keterangan
14.00 1. Operan
2. Pre Conference dengan perawat pelaksana
di Tim 2
3. Membagi tugas dengan Kepala Ruangan
sesuai tingkat ketergantungan pasien
(minimal care, partial care, dan total care)
4. Mengidentifikasi masalah terkait
masalah diruangan serta merencanakan
kegiatan yang terkait dengan masalah
yang
teridentifikasi
15.00 1. Memeriksa kebutuhan pasien
(pemeriksaan, kondisi, dll)
2. Menyarankan keluarga untuk merapihkan
lingkungan sekitar tempat tidur pasien
16.00 1. Mengorientasikan klien yang baru masuk
2. Memimpin diskusi pembagian tugas
dengan anggota tim
3. Mendelegasikan pelaksanaan asuhan
keperawatan pada anggota tim
17.00 1. Mengatur waktu istirahat dengan anggota
tim lain
2. Mengawasi proses pemberian asuhan
keperawatan
18.00 1. Membimbing makan dan memberi obat
pasien
19.00 1. Post Conference dengan perawat pelaksana
di Tim 2 dan menulis dokumentasi
2. Memeriksa kelengkapan
dokumentasi asuhan keperawatan
3. Melakukan penilaian kinerja
perawat pelaksana
4. Memberikan umpan balik kepada anggota
tim atas pelaksanaan renpra
20.30 1. Operan
3.3 Buku Evaluasi Rencana Harian

BUKU EVALUASI RENCANA HARIAN PERAWAT PELAKSANA (TIM


1)

BULAN : MEI
NO NAMA 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jml %
√ √ √ √
VirantyTebeng
1.
, S.Kep
Nur Aziza, √ √ √ √
2.
S.Kep
√ √ √ √
Martha,S.Kep
3.
3.4 Rencana Kegiatan Bulanan Ketua Tim
RENCANA KEGIATAN BULANAN KETUA TIM 2 MPKP
Bulan : MEI
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 2 3 4 5 6 7
LIBUR Rapat Supervisi Supervisi Supervisi Case conf LIBUR
Ruangan PA PA PA Penkes klg
8 9 10 11 12 13 14
Alokasi Supervisi Supervisi Supervisi Case conf LIBUR LIBUR
pasien PA PA PA Penkes klg
15 16 17 18 19 20 21
Alokasi Supervisi Supervisi Supervisi Case conf LIBUR LIBUR
pasien PA PA PA Penkes klg
22 23 24 25 26 27 28
Menyusun Supervisi Supervisi Supervisi Case conf LIBUR LIBUR
jadwal PA PA PA Penkes klg
dinas TIM
29 30 31
Menyusun Koordinasi Menyusun
laporan dengan Laporan
TIM KATIM Bulanan
menyusun
3.5 Daftar Supervisi

DAFTAR RENCANA SUPERVISI KETUA TIM


Tindakan Supervisi
Perawat Bulan Mei 2023

No Nama Perawat Jabatan Tanggal 12 Mei 2023 Tanggal 15 Mei 2023

Manajemen Nyeri
1 Martha Herthin Hia, S.Kep Perawat Pelaksana Pemasangan Infus
(Relaksasi Nafas Dalam)

Memberikan Edukasi kepada


2 Nur Azizah, S.Kep Perawat Pelaksana Suctioning
Pasien

3 Viranty Tebang, S.Kep Perawat Pelaksana Memberikan Latihan Batuk Efektif Terapi Nebulizer Ventolin
BAB IV
LAPORAN BERPERAN SEBAGAI PERAWAT
PELAKSANA

4.1 Daftar Pasien Kelolaan


4.2 Rencana Kegiatan Harian Perawat Pelaksana

RENCANA HARIAN PERAWAT PELAKSANA

Nama Perawat :Kiky Rizkillah, S.Kep Tanggal : 9 Mei 2023


Ruangan : Edelweis/ Kamar 3 Bed 3
Nama Pasien : Ny.A
Dinas Sore
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Perawat :Kiky Rizkillah, S.Kep Tanggal : 9 Mei 2023


Ruangan : Edelweis/ Kamar 3 Bed 3
Nama Pasien : Ny.A
Dinas Pagi
Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Nyeri Akut 1. Monitor Bagian Nyeri Pasien DS :
2. Monitor PQRST Pasien mengatakan nyeri dibagian
3. Monitor TTV kaki kiri
4. Mengatur posisi aman dan
DO :
nyaman pasien
Nyeri dirasakan berdenyut denyut
Nyeri dirasakan terus menerus,skala
nyeri 6,nyeri akibat bengkak pada
ekstremitas bawah sinistra
Pasien tampak gelisah dan bersikap
protektif

TD: 142/68
mmHg N:
92x/menit
S: 36,6oC
RR: 20x/menit
SpO2: 98%

A : Masalah belum teratasi


P: intervensi dilanjutkan
Risiko 1. Kegiatan klien dibantu oleh keluarga DS :
Intoleransi 2. Menyediakan lingkungan nyaman  Klien mengatakan aktivitas
Aktivitas dan rendah stimulus dibantu
3. Menganjurkan melakukan aktivitas
bertahap DO :
 Klien tampak lemas

TD: 142/68
mmHg N:
92x/menit
S: 36,6oC
RR: 20x/menit
SpO2: 98%

A : Masalah belum teratasi


P: intervensi dilanjutkan
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Manajemen keperawatan merupakan suatu proses menyelesaikan
suatu pekerjaan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan dengan menggunakan sumber daya secara efektif, efisien, dan
rasional dalam memberikan pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang
komprehensif pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik yang sakit
maupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Kepercayaan utama dari manajemen keperawatan adalah bahwa
fokusnya pada perilaku manusia. Manajer perawat terdidik dalam
pengetahuan dan keterampilan tentang perilaku manusia mengelola
perawat profesional serta pekerja keperawatan non profesional untuk
mencapai tingkat tertinggi dari produktifitas pada pelayanan perawatan
pasien.
5.2 Saran
Pelayanan keperawatan menjadi salah satu hal terpenting yang ada
di rumah sakit dimana 40-60% pelayanan yang ada di rumah sakit
merupakan pelayanan keperawatan. Berdasarkan hal tersebut, rumah sakit
harus membuat manajemen keperawatan yang professional dengan
merujuk kepada MPKP (Model Praktek Keperawatan Profesional) dan
telah disesuaikan dengan kondisi masing-masing rumah sakit. Hal ini akan
menjadikan pelayanan keperawatan yang ada dirumah sakit memiliki
standar tinggi karena telah berdasarkan konsep yang terstandarisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Aditama, T, J, 2009. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Edisi 2. Universitas


Indonesia. Jakarta Asmuji, I. D. (2014). Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Yogyakarta: Ar□Ruzz Media.

Chin, J. L., & Trimble, J. E. (2014). Diversity and Leadership. London: Sage
Publications. Gillies, D. (2013). Educational Leadership and Michel
Foucault. London: Routledge.

Keliat, Budi Anna., & Akemat. (2010). Model Praktik Keperawatan Profesional
Jiwa. Jakarta : EGC. Marquis, B. L., & Huston, C. J. (2010).
Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC. Muninjaya,
A. A. G. (2005). Manajemen Keperawatan Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran.

Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan. Edisi 3. Salemba Medika. Jakarta


Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam.(2002).Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan


Profesional.Jakarta : Salemba Medika.

Siagian., Sondang, P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi


Aksara.

Sitorus, R,. Yulia. (2006). Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit.
Jakarta: EGC.

Suyanto. (2009). Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Di


Rumah Sakit. Yogjakarta: Mitra Cendikia.

Suyanto. (2009)Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Di


Rumah Sakit. Jogjakarta : Mitra Cendekia Press.

Triwibowo, C. (2013). Manajemen Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit.


Jakarta: Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai