Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN

1. Definisi
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Istilah
Manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan
perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketata
laksanaan, kepemimipinan, pemimpin, ketata pengurusan, administrasi, dan
sebagainya. Untuk lebih jelasnya ada beberapa definisi atau pengertian dari
Manajemen, yaitu sebagai berikut: John D. Millett mengatakan adalah suatu
proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang
diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan.

Definisi lain dari Manajemen adalah suatu proses melakukan kegiatan atau
usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui kerjasama dengan orang lain.
(Harsey dan Blanchard).

Manajemen adalah pengorganisasian seluruh sumber daya melalui


perencanaan, pengorganisasian, pemberian bimbingan dan pengendalian agar
tercapai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
(Henry L.Silk). dan menurut Suyanto Manajemen adalah sebuah kegiatan yang
sangat kompleks namun teratur, sehingga bila manajemen dilaksanakan dengan
baik akan mencapai hasil kegiatan yang maksimal. (Suyanto, 2008).

Dari pengertian para pakar diatas disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu
proses untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan melalui perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pemberian bimbingan.

Manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan


dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas–batas yang telah ditentukan pada

1
tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa manajemen
adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan
pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan
sebelumnya.

Sedangkan Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan


keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan
masyarakat. (Gillies, 1989). Manajemen keperawatan adalah suatu tugas
khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber –
sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan
masyrakat. (Roymond, 2012).

2. Fungsi Manajemen
Pada fungsi manajemen keperawatan terdapat beberapa elemen utama yaitu
Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Staffing
(Kepegawaian Directing (Pengarahan), Controlling (Pengendalian/Evaluasi).
a. Planning (Perencanaan)
Fungsi planning (perencanaan) adalah fungsi terpenting dalam manajemen,
oleh karena fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Menurut Muninjaya, (1999) fungsi perencanaan merupakan landasan dasar
dari fungsi manajemen secara keseluruhan. Tanpa ada fungsi perencanaan
tidak mungkin fungsi manajemen lainnya akan dapat dilaksanakan dengan
baik. Perencanaan akan memberikan pola pandang secara menyeluruh
terhadap semua pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang akan
melakukan, dan kapan akan dilakukan. Perencanaan merupakan tuntutan
terhadap proses pencapaian tujuan secara efektif dan efesien. Swanburg
(2000) mengatakan bahwa planning adalah memutuskan seberapa luas akan
dilakukan, bagaimana melakukan dan siapa yang melakukannya. Dibidang

2
kesehatan perencanaan dapat didefenisikan sebagai proses untuk
menumbuhkan, merumuskan masalah-masalah kesehatan di masyarakat,
menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan
program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.

b. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan
dan mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan tugas-tugas dan
wewenang seseorang, pendelegasian wewenang dalam rangka mencapai
tujuan. Fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan semua
kegiatan yang beraspek personil, finansial, material dan tata cara dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Muninjaya, 1999).
Berdasarkan penjelasan tersebut, organisasi dapat dipandang sebagai
rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi
segenap kegiatan usaha kerjasama dengan jalan membagi dan
mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan serta
menyusun jalinan hubungan kerja di antara para pekerjanya.

c. Staffing (Kepegawaian)
Staffing merupakan metodologi pengaturan staff, proses yang teratur,
sistematis berdasarkan rasional yang diterapkan untuk menentukan jumlah
personil suatu organisasi yang dibutuhkan dalam situasi tertentu (Swanburg,
2000). Proses pengaturan staff bersifat kompleks. Komponen pengaturan
staff adalah sistem kontrol termasuk studi pengaturan staff, penguasaan
rencana pengaturan staff, rencana penjadwalan, dan Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan (SIMK). SIMK meliputi lima elemen yaitu
kualitas perawatan pasien, karakteristik dan kebutuhan perawatan pasien,
perkiraan suplai tenaga perawat yang diperlukan, logistik dari pola program
pengaturan staf dan kontrolnya, evaluasi kualitas perawatan yang diberikan.
Dasar perencanaan untuk pengaturan staff pada suatu unit keperawatan

3
mencakup personil keperawatan yang bermutu harus tersedia dalam jumlah
yang mencukupi dan adekuat, memberikan pelayanan pada semua pasien
selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, 52 minggu dalam setahun.
Setiap rencana pengaturan staff harus disesuaikan dengan kebutuhan rumah
sakit dan tidak dapat hanya dicapai dengan rasio atau rumusan tenaga/pasien
yang sederhana. Jumlah dan jenis staff keperawatan yang diperlukan
dipengaruhi oleh derajat dimana departemen lain memberikan pelayanan
pendukung, juga dipengaruhi oleh jumlah dan komposisi staff medis dan
pelayanan medis yang diberikan. Kebutuhan khusus individu, dokter, waktu
dan lamanya ronde, jumlah test, obat-obatan dan pengobatan, jumlah dan
jenis pembedahan akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas personel
perawat yang diperlukan dan mempengaruhi penempatan mereka.
Pengaturan staff kemudian juga dipengaruhi oleh organisasi divisi
keperawatan. Rencana harus ditinjau ulang dan diperbaharui untuk
mengatur departemen beroperasi secara efisien dan ekonomis dengan
pernyataan misi, filosofi dan objektif tertulis, struktur organisasi, fungsi dan
tanggung jawab, kebijakan dan prosedur tertulis, pengembangan program
staff efektif, dan evaluasi periodik terencana. Komponen yang termasuk
dalam fungsi staffing adalah prinsip rekrutmen, seleksi, orientasi pegawai
baru, penjadwalan tugas, dan klasifikasi pasien. Pengrekrutan merupakan
proses pengumpulan sejumlah pelamar yang berkualifikasi untuk pekerjaan
di perusahaan melalui serangkaian aktivitas. Tujuan orientasi pegawai baru
adalah untuk membantu perawat dalam menyesuaikan diri pada situasi baru.
Produktivitas meningkat karena lebih sedikit orang yang dibutuhkan jika
mereka terorientasi pada situasi kerja. Penjadwalan siklus merupakan salah
satu cara terbaik yang dipakai untuk memenuhi syarat distribusi waktu kerja
dan istirahat untuk pegawai. Pada cara ini dibuat pola waktu dasar untuk
minggu-minggu tertentu dan diulang pada siklus berikutnya. Jadwal
modifikasi kerja mingguan menggunakan shift 10-12 jam dan metode lain
yang biasa.

4
d. Directing (Pengarahan)
Pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang
ditimbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk
dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan
perusahaan yang nyata. Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam
keberhasilan manajemen. Menurut Stogdill dalam Swanburg (2000),
kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok
terorganisasi dalam upaya menyusun dan mencapai tujuan. Gardner dalam
Swanburg (2000), menyatakan bahwa kepemimpinan sebagai suatu proses
persuasi dan memberi contoh sehingga individu (pimpinan kelompok)
membujuk kelompoknya untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan
usulan pimpinan atau usulan bersama. Seorang manajer yang ingin
kepemimpinannya lebih efektif harus mampu untuk memotivasi diri sendiri
untuk bekerja dan banyak membaca, memiliki kepekaan yang tinggi
terhadap permasalahan organisasi, dan menggerakkan (memotivasi) staffnya
agar mereka mampu melaksanakan tugas-tugas pokok organisasi.

e. Controlling (Pengendalian/Evaluasi)
Fungsi pengawasan atau pengendalian (controlling) merupakan fungsi yang
terakhir dari proses manajemen, yang memiliki kaitan yang erat dengan
fungsi yang lainnya. Pengawasan merupakan pemeriksaan terhadap sesuatu
apakah terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan/disepakati, instruksi
yang telah dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang telah ditentukan, yang
bertujuan untuk menunjukkan kekurangan dan kesalahan agar dapat
diperbaiki (Fayol, 1998). Pengawasan juga diartikan sebagai suatu usaha
sistematik untuk menetapkan standard pelaksanaan dengan tujuan
perencanaan, merancang sistem informasi timbal balik, membandingkan
kegiatan nyata dengan standard yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil
tindakan yang digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan perusahaan (Mockler, 2002). Pengontrolan atau

5
pengevaluasian adalah melihat bahwa segala sesuatu dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang disepakati, instruksi yang telah diberikan, serta
prinsip-prinsip yang telah diberlakukan (Urwick, 1998).

3. Unsur-unsur
Dalam manajemen, pengaturan dan pengeloaan berkaitan dengan orang
metode, material, yang akan digunakan dalam istilah manajemen disebut
dengan unsur-unsur manajemen (tool of management). Untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan diperlukan sarana atau alat (tool). Menurut George R.
Terry dalam bukunya Principle of Management, adapun unsur –unsur sebagai
sarana dalam manajemen dikenal dengan 6M , sebagai berikut :
a. Man (sumber daya manusia)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling utama dan
menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia juga yang
melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia tidak ada
proses kerja, yang pada dasarnya manusia adalah makhluk pekerja. Dalam
suatu aktivitas selalu terkait dengan tenaga kerja manusia.

b. Money (uang)
Uang merupakan salah satu unsur yangtidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan digunakan sebagai alat pegukur nilai. Besar -
kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
perusahaan. Oleh karena itu, uang merupakan alat (tool) yang penting untuk
mencapai tujuan karena segala sesuatu harus dipikirkan secara rasional.

Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
mebiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang akan dibutuhkan dan harus dibeli
serta berapa hasil yang akan dicapai dalam sebuah perusahaan ataupun
organisasi. Dalam manajeman uang adalah hal yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.

6
c. Materials (bahan / bahan baku)
Dalam manajemen, bahan-bahan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan.
Materi yang terdiri dari bahan setengah jadi atau raw material dan juga
bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain
manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan
atau materi-materi sebagai salah satu sarana.

d. Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin
akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar
seta menciptakan efesiensi kerja. Jadi dalam manajemen mesin-mesin atau
alat-alat yang digunakan atau dipelukan untuk mencapai tujuan

e. Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara
kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. sebuah metode saat
dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan suatu kerja suatu tugas
dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran,
fasilitas-fasilias yang tersedia dan penggunaan waktu ,serta uang dan
kegiatan usaha. Tetap meskipun metode baik sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka
hasilnya tidak akan memuaskan.

f. Market (pasar)
Peguasaan pasar memiliki peran penting untuk menyebarkan hasil produksi
yang tetap menjaga dan memperhatikan kualitas dan harga barang.
Memasarkan produk yang berupa barang ataupun jasa haruslah menguasai
pasar artinya menyebarluaskan hasil produksi araupun menginformasikan
barang atau jasa tersebut. Pasar adalah tempatdimana menjual barang dan
jasa-jasa yang telah dihasilkan.

7
4. Jenis
Berdasarkan bidang organisasinya, jenis-jenis manajemen dibagi menjadi
beberapa kategori.
Berikut ini merupakan beberapa jenis manajemen serta pengertian singkatnya.
a. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan memfokuskan berdasarkan fungsinya untuk
memastikan bahwa kegiatan bisnis sebuah perusahaan dapat tetap berjalan
sesuai target dengan biaya yang ekonomis. Tugas utama manajer keuangan
di antaranya adalah merencanakan asal pembiayaan operasional perusahaan,
serta bagaimana modal tersebut dialokasikan agar dapat memenuhi aktivitas
perusahaan.

b. Pengertian Manajemen Pemasaran


Manajemen pemasaran menganalisis kebutuhan konsumen serta
menetapkan strategi yang cocok untuk diterapkan pada konsumen sasaran.
Kompetensi umum yang harus dimiliki staf manajemen pemasaran di
antaranya adalah manajemen merk, pemasaran melalui internet, serta
manajemen pembelian dan penjualan.

c. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia


Manajemen sumber daya manusia dijalankan berdasarkan fungsinya untuk
memperoleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan terbaik untuk
melaksanakan tugas-tugas di perusahaan. Mereka yang duduk dalam
manajemen SDM berkewajiban untuk memastikan bahwa orang-orang yang
mereka pilih memiliki kemampuan sesuai dengan syarat-syarat yang telah
diajukan sebelumnya.

d. Pengertian Manajemen Strategi


Manajemen strategi berkaitan dengan struktur manajemen teratas, yakni
pemimpin atau yang biasa disebut dengan manajer. Tugas manajemen

8
strategi adalah menentukan perencanaan, pengarahan, dan pengawasan
terhadap seluruh aktivitas perusahaan.

e. Pengertian Manajemen Pendidikan


Manajemen pendidikan merupakan proses pelaksanaan fungsi perencanaan,
pengarahan, dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berkaitan
dengan bidang pendidikan. Tujuan dari manajer pendidikan adalah
mewujudkan pelaksanaan aktivitas pendidikan yang efektif dan sesuai
dengan target.

f. Pengertian Manajemen Operasional


Manajemen operasional terfokus pada aktivitas produksi barang dan jasa. Di
samping itu, manajemen operasional juga bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan operasional bisnis yang efektif dan efisien. Manajer operasional
memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengelola material, tenaga kerja,
serta energi menjadi output atau hasil yang berbentuk barang dan jasa.

g. Pengertian Manajemen Produksi


Meskipun namanya manajemen produksi, namun bidang yang satu ini tidak
bertanggung jawab atas produksi barang dan jasa perusahaan. Manajemen
produksi bertanggung jawab atas hasil produk yang sesuai dengan standar
pasar dan selera konsumen. Di samping itu, seorang manajer produksi juga
bertugas untuk memastikan bahwa teknik produksi yang diterapkan seperti
material, lokasi pembuatan, hingga hasil akhir produk tetap efisien tanpa
mengurangi kualitas produk itu sendiri. Kompetensi umum yang harus
dimiliki para anggota manajemen produksi adalah pemahaman mengenai
sistem produksi, pengelolaan material, serta penerapan Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH).

9
5. Kriteria/Klasifikasi
a. Manajemen Bawah
Tugas Manajemen bawah atau sering juga dikenal dengan penyelia.
Kelompok manajemen ini bertindak sebagai pelaksana; rencana dan arahan
manajemen menegah dan manajemen puncak kedalam operasi sehari-hari
termasuk dalam melakukan pemikiran yang konsepsional atau dan setengah
kemanusiaan dan juga konseptual. Peranan manajemen bawah lebih
ditekankan pada berbagai keterampilan teknis seperti; melakasanakan
pengawasan, keorganisasian /mengkoordinasi) dan sebagian kecil dari
pengarahan.

b. Manajemen Menengah
merupakan kelompok yang mendukung manajemen pada kebijakan,
prosedur, anggaran serta mengalokasikan sumberdaya untuk organisasi
secara keseluruhan, kurun waktu yang dialokasikan besifat jangka
menengah. Begitu juga berkaitan dengan tugas adalah menafsirkan arahan
yang ditentukan manajemen puncak kedalam suatu rencana dan pedoman..
Manajemen menengah bertanggung jawab penuh namun wewenangnya
terbatas, namun bertindak penuh untuk bagian personalia bawah, karena
banyak hal-hal yang penting seperti koordinasi serta kerjasama.

Manajemen pada tingkatan ini perlu memiliki keterampilan yang


konseptual, sebagian lagi ketrampilan teknis, untuk menyelenggarakan
fungsi manajemen supaya lebih berperan maka pembekalan hubungan antar
pribadi, informasional untuk pencapaian produktifitas.

c. Manajemen Puncak
Manajemen penggerak untuk keberhasilan tujuan perusahaan tentu saja
dengan dukungan/koordinasi dengan lini tengah dan bawah. Manajemen
puncak menentukan strategi, alokasi sumberdaya bagi organisasi secara
keseluruhan dalam jangka waktu panjang dan lebih banyak melakukan

10
pemikiran konseptual dan sedikit sekali teknis. Peran manajemen ini
meliputi hubungan antar pribadi, informasional dan pengambilan keputusan.
Peranan ini dilaksanakan manajemen dalam rangka menjalankan fungsi
manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan).
Kewewenang manajemen puncak, terdapat hierarki yang akan menunjukkan
posisi, siapa yang bertanggung jawab, di dalamnya ada kegiatan tertentu
serta laporan untuk rancang bangun hierarki meliputi : rantai komando,
satuan komando dan rentang manajemen. Rentang komando adalah
serangkaian hubungan pelaporan yang terjalin dan dan tak terputuskan dari
tingkat atas organisasi sampai ketingkat bawah. Setiap tingkat pada struktur
dari bawah sampai keatas bertanggung jawab hanya pada satu orang atasan
saja.

Pada umumnya keterampilan manajemen terdiri atas: keterampilan teknis,


kemanuiawian dan konseptual. Kemampuan teknis mencakup penggunaan
alat, teknik dan pengetahuan khusus. Keterampilan kemanusiawian adalah
kemampuan bekerja efektif dalam hubungan antar pribadi. Sedangkan
keterampilan konseptual berhubungan dengan menghayati organisasi secara
keseluruhan dan menyelesaikan masalah demi sistem sebagai keseluruhan.
Adapun peranan ini dilakukan unrtuk membina hubungan antarpribadi,
memberikan informasi dan mengambil keputusan dengan peringkatnya
masing-masing. Hubungan antar pribadi dapat sebagai panutan, pimpinan,
dan penghubung; pemberi informasi dapat sebagai pemantau, penyebar dan
pembicara; dan juga sebagai pengambil keputusan sebagai wiraswastawan,
pendamai, mengalokasikan sumberdaya dan sekaligus bertindak sebaga
pemusyawarah.

6. Faktor yang mempengaruhi


Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi suatu manajemen terdiri dari dua
bagian, yaitu Internal dan Eksternal.
Faktor Internal :

11
Salah satu faktor yang mempengaruhi suatu manajemen di bagian internal
adalah Keterampilan Manajer, karena manajer memiliki 4 kriteria yaitu sebagai
berikut :

a. Keterampilan Konsepsual
Kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan
keseluruhan kepentingan dan kegiatan organisasi.

b. Keterampilan Kemanusiaan
Bekerja dengan memahami dan memberi motivasi bagi orang lain atau
bawahannya baik secara individu ataupun kelompok.

c. Keterampilan Administratif
Dapat menguasai organisasi secara keseluruhan.

d. Keterampilan Teknik
Penggunaan alat-alat atau teknik bidang tertentu.

Faktor Eksternal :
a. Perkembangan Teknologi
Dalam setiap masyarakat / industri tingkat kemajuan teknologi memainkan
peranan berarti pada penentuan produk dan jasa yang akan diproduksi,
peralatan yang akan digunakan dan bagaimana bermacam-macam operasi
akan digunakan dan dikelola.

b. Variable Ekonomi
Seorang manajer akan selalu terlibat dengan masalah biaya, sumber daya -
sumber daya yang dibutuhkan organisasi. Biaya ini berubah-ubah setiap
waktu karena pengaruh faktor-faktor ekonomi.

c. Lingkungan Sosial Kebudayaan

12
Lingkungan sosial kebudayaan suatu masyarakat merupakan pedoman hidup
yang menentukan bagaimana hampir seluruh organisasi dan manajer akan
beroprasi. Lingkungan ini mencakup kepercayaan, nilai-nilai, sikap,
pandangan serta pola kehidupan yang dibentuk oleh tradisi, pendidikan,
kelompok etnis serta agama dan kepercayaan masyarakat tertentu.

d. Varieble Politik dan Hukum


Politik dan hukum dalam suatu peiode tertentu akan menentukan
operasional perusahaan. Manajer tidak mungkin mengabaikan iklim politik,
peraturan-peraturan pemerintah dalam pembuatan keputusan.

7. Alur Kegiatan
Proses manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan berada sejajar
dengan proses keperawatan sehingga keberadaan manajemen keperawatan
dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan proses keperawatan. Proses
manajemen, sebagaimana juga proses keperawatan, terdiri atas kegiatan
pengumpulan data, identifikasi masalah, pembuatan rencana, pelaksanaan
kegiatan dan kegiatan penilaian hasil.

INPUT PROSES OUTPUT

1. Tenaga 1. Pengorganisasian Kepuasan Pasien


2. Biaya 2. Pelaksanaan dan Keluarga
pelaksanaan asuhan :
3. Peralatan a. Pengkajian 1. Tangibles
4. Standar b. Diagnosa 2. Reliability
(Protap). Keperawatan 3. Responsiveness
5. Dokumentasi/ c. Perencanaan 4. Assurance
laporan d. Pelaksanaan 5. Emphaty
3. Evaluasi
4. Pendokumentasian

13
DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. (2004). Pengantar Manajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu

Pahlawan, K. (2007). Manajemen Dakwah, Jakarta: Amzah

Roymond, H. S. (2012). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC

Zakia, R. (2006). Dasar-dasar Manajemen Dakwah, Jakarta: The Minangkabau


Fondaitons

https://www.sayanda.com/pengertian-manajemen/

http://www.sisteminformasi-rhj.com/2014/09/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html

14

Anda mungkin juga menyukai