Manajemen dapat didefinisikan melalui banyak cara. Berikut ini beberapa definisi manajemen
menurut beberapa ahli :
Menurut , Manajemen adalah suatu proses bekerja sama dengan dan melalui lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan secara efisien menggunakan sumber
daya yang terbatas di lingkungan yang berubah-ubah (Kreitner).
Menurut , Manajemen mencakup kegiatan yang dilakukan oleh satu atau lebih orang untuk
mengoordinasikan kegiatan yang dilakukan oleh orang lainnya dan untuk mencapai tujuan
yang tidak bisa dicapai oleh satu orang saja (Donnely, Gibson, dan Ivancevich).
Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah seni mencapai sesuatu melalui orang lain
(the art of getting things done through the others).
3. Koordinasi kegiatan,
Gambar Manajemen
Perangkat manajemen
Perangkat atau unsur dasar manajemen yang mendasari segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
dapat melaksanakan pekerjaan manajemen dikenal dengan six M’s yakni: man, money, material,
method, machine , dan market.
Manusia (man)
Manusia merupakan unsur penting dalam proses manajemen dimana
setiap organisasi bergantung pada manusia. Cepat atau lambatnya setiap keputusan
mencakup unsur manusia.
Uang (money)
Merupakan sumber biaya yang diperlukan untuk mendanai berbagai kegiatan manajemen.
Material (material)
Merupakan sarana dan prasarana yang digunakan untuk menunjang kelancaran manajemen.
Metode (method)
Merupakan suatu cara atau sistem pengaturan yang diberlakukan dalam
suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati.
Fungsi-Fungsi Manajemen
Manajemen memiliki fungsi-fungsi yang digunakan untuk mengatur setiap unsur yang ada di
dalamnya agar berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Fungsi tersebut dikenal dengan POACE,
yaitu: Planning, Organizing, Actuating, Controling , dan Evaluating
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah proses dan rangkaian kegiatan untuk menetapkan terlebih dahulu
tujuan yang diharapkan pada suatu jangka waktu tertentu atau periode waktu yang telah
ditetapkan, serta tahapan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagian pekerjaan yang
direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan, penentuan hubungan
pekerjaan yang baik di antara mereka, serta pemeliharaan lingkungan dan fasilitas pekerjaan
yang pantas.
3. Penggerakan (actuating)
Penggerakan dan pelaksanaan adalah tindakan-tindakan yang menyebabkan
suatu organisasi menjadi “berjalan”. George R. Terry, mengemukakan penggerakan
sebagai tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok suka berusaha untuk
mencapai sasaran-sasaran agar sesuai dengan perencanaan managerial dan usaha-usaha
organisasi.
4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan adalah kegiatan manajer yang mengusahakan agar pekerjaan- pekerjaa
terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki. Rencana
betapapun baiknya akan gagal sama sekali bilamana manajer tidak melaukan pengawasan.
Dengan demikian, apabila ada kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana dan tahapan, perlu
diadakan suatu tindakan perbaikan (corrective action).
Sarwoto (1991) menuturkan bahwa ada 2 (dua) teknik pengawasan yang biasa dipakai dalam
sebuah organisasi, yaitu pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung. Selain itu, fungsi
pengawasan fungsional, yaitu:
1. apakah kebijaksanaan yang telah ditetapkan dijalankan oleh jajaran pelaksana atau
tidak,
2. penggunaan dana,
4. ketaatan aparatur pelaksana pada prosedur dan mekanisme kerja yang telah
ditetapkan,
5. dan manajemen sumber daya manusia.
5. Penilaian (Evaluating)
Menurut Siagian (1996), penilaian adalah pengukuran dan pembandingan hasil-hasil yang
nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai. Menurut Sastrohadiwiryo
(2005), bahwa berhasil tidaknya program pendidikan dan pelatihan akan banyak bergantung
kepada kegiatan evaluasi yang dilakukan.
Tujuan Manajemen
Manajemen menginginkan tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Dua kata tersebut semakin
penting sekarang ini. Dengan kata lain, prestasi manajer diukur dari efektivitas
dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi, tidak sekadar mencapai tujuan organisasi. Dua kata
tersebut dipopulerkan oleh Peter Drucker, penulis manajemen paling laris.
Menurut Drucker, efisiensi berarti mengerjakan sesuatu dengan benar (doing things right),
sedangkan efektif adalah mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right things).
Perusahaan harus efektif lebih dulu (mengerjakan sesuatu yang benar), baru kemudian berusaha
mencapai efisiensi (mengerjakan sesuatu dengan benar).
Referensi :