Anda di halaman 1dari 22

Tugas Manajemen Kepemimpinan

Disusun Oleh: Yudha Pratama

NIM : PO.71.20.4.16.038

Dosen Pembimbing : Hj. Ismar Agustin, S.Kep..,M.Kes

Politeknik Kesehatan Palembang


D IV Keperawatan 2018
A.Manajemen

1.Definisi Manajemen

Menurut (Grant dan massey,1999) Di dalam buku Manajemen keperawatan karya Nur Salam
Edisi 3,Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu
kegiatan di organisasi.Manajemen tersebut mencakup kegiatan
planning,organizing,actualing,controlling(POAC) terhadap staf,sarana,dan prasarana dalam mencapai
tujuan organisasi(Grant dan Massey,1999).

Dalam buku Bussiness edisi ke 8 oleh Ricky W. Griffin, menyebutkan bahwa Definisi Manajemen
adalah sebuah proses planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), coordinating
(pengkoordinasian), dan controlling (pengkontrolan) semua sumber daya yang ada dan yang dimiliki
dalam usaha mencapai tujuan bersama agar lebih efektif serta efisien. Dengan perencanaan yang
matang dan terukur proses pencapaian tujuan akan sangat efektif. Begitu pula jika semua tugas
dikerjakan secara benar, terogranisasi dengan baik dan sesuai dengan jadwal waktu yang telah
direncanakan dan ditetapkan maka pekerjaan menjadi sangat efisien dalam mencapai tujuan.

Namun menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter dalam bukunya berjudul Management,
edisi ke 8, Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan pasti serta diterima secara menyeluruh.

2. Fungsi Manajemen

a).Fungsi Manajemen menurut Geroge Terry ~ POAC Terry

Mendefinisikan manajemen dalam bukunya Principles of Management yaitu “Suatu


proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan
dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni demmi mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya”.

Dari definisi Terry itulah kita bisa melihat fungsi manajemen menurutnya. Berikut ini adalah
fungsi manajemen menurut Terry:

Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan
langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti
mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi
kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai
tujuan.

Pengorganisasian (organization) yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang


dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah
direncanakan.
Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan
pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam
organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa
memcapai tujuan.

Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini
sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam
organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.

Hakikat dari fungsi manajemen dari Terry adalah apa yang direncakan, itu yang akan dicapai.
Maka itu fungsi perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin agar dalam proses pelaksanaanya
bisa berjalan dengan baik serta segala kekurangan bisa diatasi. Sebelum kita melakukan
perencanaan, ada baiknya rumuskan dulu tujuan yang akan dicapai.

b) Fungsi-fungsi manajemen menurut James A.F. Stoner ~ POLC, terdiri dari :

Dalam buku “Manajemen” dari James A.F. Stoner Jilid 1 terbitan bahasa
Indonesia,Stoner mengatakan bahwa “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Sekarang jelas bahwa fungsi manajemen menurut Stoner ada empat yaitu perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengendalian
(Controlling).

Kemudian Stoner merumuskan keempat fungsi manajemen itu sebagai berikut:

1.Perencanaan (planning) menunjukan bahwa para manajer memikirkan tujuan dan kegiatannya
sebelum melaksanakannya. Kegiatan mereka biasanya berdasar suatu cara, rencana, atau logika,
bukan asal tebak saja.

2.Pengorganisasian (organization) berarti para manajer itu mengkoordinir sumber daya manusia
dan sumber daya bahan yang dimiliki organisasi. Sejauh mana efektifnya suatu organisasi
tergantung pada kemampuannya untuk mengerahkan sumber daya yang ada dalam mencapai
tujuannya. Tentu saja, dengan makin terpadu dan makin terarahnya pekerjaan akan menghasilkan
makin efektifnya organisasi. Mendapatkan koordinasi yang sedemikian itu adalah salah satu
tugas manajer.

3.Memimpin (to lead) menunjukan bagaimana para manajer mengarahkan dan mempengaruhi
bawahannya, menggunakan orang lain untuk melaksanakan tugas tertentu, Dengan menciptakan
suasana tepat, mereka membantu bawahannya bekerja sebaik mungkin.
4.Pengendalian (controlling) berarti para manajer berusaha untuk meyakinkan bahwa organisasi
bergerak dalam arah tujuan. Apabila salah satu bagian dari organisasi menuju arah yang salah,
para manajer berusaha untuk mencari sebabnya dan kemudian mengarahkannya kembali ke
tujuan yang benar.

c) Fungsi Manajemen menurut luther Gullick ~ Pos Dicorecbug, terdiri dari :

1). Planning (Perencanaan)

Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan memilih
dan menetapkan segala aktifitas dan sumber daya yang akan dilaksanakan dan digunakan di
masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran
dan penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang
harus disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secara maksimal.

Fungsi dari perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :

Menjelaskan berbagai masalah.

Menentukan prioritas masalah

Menentukan tujuan dan indicator keberhasilan

Mengkaji hambatan dan kendala

Menyusun rencana kerja operasioanal

Sedangkan manfaat perencanaan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang.

b. Dimungkinkan melakukan pilihan dari berbagai alternatif tindakan.

c. Mengarahkan perhatian pada tujuan.

d. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.

e. Memudahkan melakukan koordinasi diantara berbagai organisasi

f. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, sehingga menghemat waktu, usaha dan dana.

Tahap-tahap perencanaan :

a. Perumusan tujuan, pada tahap ini penyususn perencanaan harus merumuskan tujuan yang
hjendak di capai di masa yang akan datang.

b. Perumusan kebijaksanaan, yakni merumuskan bagaiaman usaha untuk mencapai tujuan


yang telah dirumuskan dalam bentuk tindakan-tindakan yang terkoordinir terarah dan terkontrol.
c. Perumusan prosedur, yakni menentukan batas-batas dari masing-masing komponen
(sumberdaya).

d. Perencanaan skala kemajuan, merumuskan standar hasil yang yang akan diperoleh melalui
pelaksanaan aktivitas pada waktu tertentu.

e. Perencanaan bersifat menyeluruh, maksudnya setelah tahap a s/d d dirumuskan dengan


baik.

Persyaratan yang dimaksud terdiri dari :

a. Harus didasarkan pada tujuan yang jelas, maksudnya semua komponen perencanaan
dikembangkan dengan berorientasi pada tujuan yang jelas.

b. Bersifat sederhana, realistis, dan praktis, maksudnya perencanaan yang dibuat tidak bersifat
muluk-muluk.

c. Terperinci, maksudnya harus memuat segala uraian dan klasifikasi rangkaian tindakan
yang akan dilaksanakan.

d. Memiliki fleksibilitas artinya perencanaan yang dibuat tidak bersifat kaku.

e. Terdapat perimbangan antara unsure atau komponen yang terlibat dalam pencapaian tujuan.

f. Diupayakan adanya penghematan sumber daya serta kemungkinan diadakannya


sumberdaya tersebut di masa-masa aktivitas sedang berlangsung.

Diusahakan agar tidak terduplikasi dalam pelaksanaan.

Kegiatan seorang manejer adalah menyusun rencana. Menyusun rencana, berarti


memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan adalah
penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang
terakhir merumuskan perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan
berikut :

1) Tindakan apa yang harus dikerjakan ?

2) Mengapa tindakan itu harus dikerjakan ?

3) Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?

4) Kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?

5) Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?

6) Bagaimana cara melaksanakan tindakan itu ?


2). Organizing (Pengorganisasian )

Pengoganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang yang terlibat
dalam kerja sama di sekolah. Kegiatan pengorganisasian menentukan siapa yang akan
melaksanakan tugas sesuai pronsip pengorganisasian. Sehingga pengorganisasian dapat disebut
sebagai keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana
untuk memunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya
sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan.

Efesiensi dalam pengorganisasian adalah pengakuan terahadap sekolah-sekolah pada


penggunaan waktu dan uang dan sumber daya yang terbatas dalam mencapai tujuan, yaitu alat
yang diperlukan, pengalokasian waktu, dana dan sumber daya sekolah.

3). Staffing (Penyusunan pegawai)

Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing juga merupakan fungsi yang tidak
kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan fungsi lainnya, penekanan dari fungsi ini lebih
difokuskan pada sumber daya yang akan melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncakan dan
diorganisasikan secara jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang
dilakukan dalam fungsi ini, antara lain menentukan, memilih, mengangkat, membina,
membimbing sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai pendekatan dan atau seni
pembinaan sumber daya manusia.

Penyediaan staf merupakan pengarahan dan latihan sekelompok orang yang mengerjakan
sesuatu tugas, dan memelihara kondisi kerja yang menyenangkan. Dalam upaya
mengembangkan staf metode yang dapat dipergunakan, antara lain: latihan jabatan, penugasan
khusus, simulasi, permainan peranan, satuan tugas penelitian, pengembangan diri dan
seterusnya. Sementara itu ada tiga tipe program pengembangan staf yang terdiri dari:
presupervisory programs, middle management programs dan executive development programs.

4). Directing (Pengarahan)

Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terdapat para
petugas yang terlibat, baik secara structural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat
berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff yang telah diangkat dan dipercayakan
melaksanakan tugas di bidangnya masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang
telah ditentukan.

Dalam pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan bersamaan dengan


controlling sambil mengawasi, manajer sering kali memberi petunjuk atau bimbingan bagaimana
seharusnya pekerjaan dikerjakan.
Jika pengarahan yang disampaikan manajer sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari
staf, maka staf pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan
kegiatannya

Fungsi pengarahan melibatkan pembimbingan dan supervisi terhadap usaha-usaha bawahan


dalam rangka pencapaian sasaran-sasaran organisasi. Dalam kaitannya dengan fungsi ini, ilmu-
ilmu perilaku telah memberikan sumbangan besar dalam bidang-bidang motivasi dan
komunikasi.

5). Coordinating (Koordinasi)

Koordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi manajemen


untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan
kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan
sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Koordinasi
adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang
cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan
yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.

Pengkoordinating merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-orang yang


terlibat organisasi ke dalam suasana kerja sama yang harmonis.

Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan


yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi.

Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk bekerjasama
menuju ke satu arah yang telah ditentukan.

Koordinasi diperlukan untuk mengatasi kemunginan terjadinya duplikasi dalam tugas,


perebutan hak dan wewenang atau saling merasa lebih penting di antara bagian dengan bagian
yang ada dalam organisasi. Pengorganisasian dalam suatu organisasi , termasuk
organisasi pendidikan, dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti :

a. Melaksanakan penjelasan singkat

b. Mengadapat rapat kerja

c. Memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan.

6). Reporting (Pelaporan)


Dengan pelaporan dimaksudkan sebagai fungsi yang berkaitan dengan pemberian
informasi kepada manajer, sehingga yang bersangkutan dapat mengikuti perkembangan dan
kemajuan kerja. Jalur pelaporan dapat bersifat vertikal, tetapi dapat juga bersifat horizontal.
Pentingnya pelaporan terlihat dalam kaitannya dengan konsep sistem informasi manajemen,
yang merupakan hal penting dalam pembuatan keputusan oleh manajer.

Segala kegiatan organisasi pendidikan mulai dari perencanaan hingga pengawasan,


bahkan pemberian umpan balik tidak memiliki arti jika tidak direkam secara baik melalui
pencatatan-pencatatan yang benar dan tepat. Semua proses dan atau kegiatan yang direncanakan
dan dilaksanakan dalam organisasi formal, sperti lembaga pendidikan, pada umumnya selalu
dipertanggung jawabkan. Pertanggung jawaban ini tidak dapat dilakukan jika tiudak didukung
dengan data-data tentang apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan dalam organsasi tersebut,
data-data tersebut dapat diperoleh bila dilakukan pencatatan dan pengdokumentasian yang baik.

Fungsi ini memgang peranan penting dalam memberhasilkan kegiatan manjemen


pendidikan., fungsi ini umumnya lebih banyak ditangani oleh bagian ketatusahaan. Hasil catatan
ini akan digunakan manajer untuk membuat laporan tentang apa telah, sedang dan akan
dilakukan dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan. Fungsi recording and reporting ini akan
berhasil jika tata kearsipan dapat dikelola secara efektif dan efesien.

7). Budgeting ( Pembuatan Anggaran)

LUTHER GULLICK mengemukakan bahwa penganggaran termasuk salah satu fungsi


manajemen. Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian organisasi
melalui perencanaan fiskal dan akuntansi. Sesuatu anggaran, baik APBN maupun APBD,
menunjukkan dua hal: pertama sebagai satu pernyataan fiskal dan kedua sebagai suatu
mekanisme.

APBN merupakan kependekan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. APBN
adalah anggaran pendapatan dan belanja negara Republik Indonesia setiap tahun yang telah
disetujui oleh anggota DPR (Dewan perwakilan Rakyat).

APBD merupakan kependekan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. APBD adalah
anggaran pendapatan dan belanja daerah setiap tahun yang telah disetujui oleh anggota DPRD
(Dewan perwakilan Rakyat Daerah).

Dalam penyusunan anggaran dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :

a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan.

b. Data masa lalu.

c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.


d. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing.

e. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.Penelitian untuk pengembangan


perusahan.

Dari ketujuh fungsi diatas kita tambahkan 1 item lagi yakni :

8). Controlling (Pengawasan)

Proses pengawasan mencatat perkembangan ke arah tujuan dan memungkinkan manajer


mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan
korektif sebelum terlambat.

Melalui pengawasan yang efektif, roda organisasi, implementasi rencna, kebijakan, dan
upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

Penampilan mengindikasikan bahwa secar langsung berhubungan dengan strategi sekolah


(seperti input siswa, mutu pengelola, mutu lulusan, resep masyarakat, dan seterusnya. Mungkin
biasa menyediakan sinyal peringatan awal dari perjalanan panjang yang efektif. Pengawasan
strategi sekolah sering disebut “pengawasan strategi”. Sebab fokusnya pada kegiatan yang
dilakukan sekolah untuk mencapai tujuan strategi, sehingga menjadi sekolah lebih bermutu.
Pengawasan diartikan sebagai salah satu kegiatan mengetahui realisasi perilaku personal sekolah
dan apakah tingkat pencapaian tujuan sesuai yang dikehendaki, dan dari hasil pengawasan
apakah dilakukan perbaikan.

Kenyataan menunjukkan, pengawasan dalam institusi pendidikan dilihat dari praktek


menunjukkan tidak dikembangkan untuk mencapai efektivitas, efesiensi, dan produktifitas, tetapi
lebih dititik beratkan pada kegiatan pendukung yang bersifat progress checking, tentu saja hal
yang demikian bukanlah jawaban yang tepat untuk mencapai visi dan misipendidikan. Yang
ujung-ujungnya perolehan mutu yang kompetitif menjadi tidak terwujud.

Prinsip-prinsip pengawasan yang perlu diperhatikan menurut massie (1973:89)

a. Tertuju kepada strategi sebagai kunci sasaran yang menentukan keberhasilan.

b. Pengawasan harus menjadi umpab balik sebagai bahan revisi dalam mencapai tujuan.

c. Harus fleksibel dan responsive terhadap perubahan-perubahan kondisi dan lingkungan.

d. Cocok dengan organisasi pendidikan misalnya organisasi sebagai system terbuka.

e. Merupakan control diri sendiri.

f. Bersifat langsung yaitu pelaksanaan control di tempat pekerja dan


g. Memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personal pendidiklan.

Sejalan dengan prinsip-prinsip tersebut oteng sutisna (1983 : 203)

a. Menegaskan bahwa tindakan pengawasan terdiri dari tiga langka universal.

b. Mengukur perbuatan atau kinerja.

c. Membandingkan perbuatan dengan standar yang ditetapkan dan menetapkan perbedaan-


perbedaan jika ada dan

d. Memperbaiki penyimpangan dengan tindakan pembetulan.

Pengawasan manajemen sekolah adalah usaha sistematis menetapkan standar prestasi


(performance standard) dengan perencanaan sasarannya guna mendesain system informasi
umapan balik.

Membandingkan prestasi kerja dengan standar yang telah ditetapkan lebih dahulu adalah
penting, untuk menentukan apakah ada penyimpangan (deviation) dan mencatat besar kecilnya
penyimpangan, kemudian mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan, bahwa
semua sumber sekolah dimanfaatkan secara efektif dan efisien.

Pengawasan dan pengendalian sekolah dilakukan oleh kepala sekolah, pengawasan


layanan belajar harus dilakukan oleh supervisor, dan pengawasan layanan teknis kependidikan
dilakukan oleh tenaga kependidikan yang diberi wewenang untuk itu. Pengendalian dan
pengawasan penggunaan anggaran dalam penyelanggaraan sekolah yang dapat dipergunakan
untuk menjalankan operasi sekolah dan banyak metode pengendalian yang mencakup anggaran
belanja (budget), perhitungan rugi laba, dan sarana-sarana keuangan lainnya agar pelaksanaan
operasi sekolah dapat berhasil dengan baik. Kualitas layanan belajar akan diawasi melalui
metode pengawasan kualitas menurut ilmu statistic dan ilmu pendidikan dalam pengukuran
kemajuan belajar dan kinerja sekolah secara keseluruhan.

Kegiatan monitoring dan pengawasan adalah kegiatan untuk mengumpulkan data tentang
penyelenggaraan suatu kerja sama antara guru, kepala sekolah, konselor, supervisor dan petugas
sekolah lainnya dalam instituasi sekolah.

2). Fungsi Manajemen

a) Fungsi Manajemen Menurut Harold Koentz

Fungsi-fungsi manajemen menurut Harold Koentz ~ POSDC, terdiri dari :

1) Planning

Penetapan sejumlah pekerjaan yang akan dilaksanakan kemudian. Perencanaan


merupakan aktivitas untuk memilih dan menghubungkan fakta serta aktivitas membuat rencana
mengenai kegiatan-kegitan apa yang akan dilakukan di masa depan. Maka seorang manajer
dituntut untuk dapat membuat rencana terlebih dahulu tentang kegiatan yang akan dilakukan.
Proses perencanaan sangat penting dilaksanakan sebagai pedoman atau pegangan dalam
pengerjaan aktivitas selanjutnya. Adapun beberapa aktivitas perencanaan adalah peramalan,
pengembangan tujuan-tujuan, pengembangan strategi-strategi, pemrograman, penjadwalan,
penganggaran, pengembangan kebijakan-kebijakan, dan pengembangan prosedur-prosedur.

2). Organizing

Pengorganisasian adalah usaha yang dilakukan untuk menciptakan hubungan kerja antar
personal dalam organisasi dengan cara mengelompokan orang-orang beserta penetapan tugas-
tugas, fungsi-fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing agar tercapainya tujuan
bersama melalui aktivitas-aktivitas yang berdaya dan berhasil guna karena dilakukan secara
efektif dan efisien.

3). Staffing

Penyusunan kepegawaian pada suatu organisasi dari awal masa penerimaan, seleksi,
orientasi, pelatihan dan pengembangan karir hingga menggerakan pegawai agar setiap tenaga
kerja yang ada memberikan dan melaksanakan suatu kegiatan yang menguntungkan organisasi.

4). Directing

Fungsi directing atau sering dikenal dengan leading adalah satu kegitan yang
berhubungan dengan pemberian perintah dan saran agar para bawahan dapat mengerjakan tugas
yang dikehendaki manajer. Kegiatannya meliputi mengambil keputusan, mengadakan
komunikasi antara manajer dan bawahan agar ada rasa saling pengertian, memberikan semangat,
motivasi ataupun dorongan kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya, memilih orang-
oramg yang mempunyai kemampuan untuk bergabung dalam kelompoknya, dan memperbaiki
pengetahuan serta sikap bawahan agar terampil dalam mengerjakan pekerjaan.

5). Controlling

Melalui aktivitas pengendalian, manajer harus mengevaluasi dan menilai pekerjaan-


pekerjaan yang dilakukan bawahannya untuk mengetahui apakah pekerjaan dilakukan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak. Pengendalian tidaklah bermaksud untuk
mencari kesalahan bawahan. Namun pengendalian dilakukan bertujuan untuk mencari
penyimpangan yang terjadi sehingga dapat dilakukan perbaikan kea rah yang lebih baik.

Sumber :

Siswanto, H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Bandung: Bumi Aksara.


Silalahi, Ulbert. 1996.Pemahaman Praktis Asas-Asas Manajemen. Bandung: Mandar Maju.

http :// Jyus-yudistira. Blogspot.com

3. Leader/Kepemimpinan

A). Definisi

Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan titik
sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. Kepemimpinan
adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).

Sedangkan menurut Robbins (2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan untuk


mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan.

Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1991:26) Kepemimpinan adalah sekumpulan dari


serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan
sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta
merasa tidak terpaksa.

B). Syarat leader/Kompetensi leader

Di dalam Islam seorang pemimpin haruslah mempunyai sifat:


1. S1DDIQ artinya jujur, benar, berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan
2. FATHONAH artinya jerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan professional
3. AMANAH artinya dapat dipercaya, memiliki legitimasi dan akuntabel
4. TABLIGH artinya senantiasa menyammpaikan risalah kebenaran, tidak pernah menyembunyikan apa
yang wajib disampaikan, dan komunikatif.

Di dalam Alkitab peminipin harus mempunya sifat dasar :


Bertanggung jawab, Berorientasi pada sasaran, Tegas, Cakap, Bertumbuh, Memberi Teladan, Dapat
membangkitkan semangat, Jujur, Setia, Murah hati, Rendah hati, Efisien, Memperhatikan, Mampu
berkomunikasi, Dapat mempersatukan, serta Dapat mengajak.

Pada ajaran Budha di kenal dengan DASA RAJA DHAMMA yang terdiri dari :
• DHANA (suka menolong, tidak kikir dan ramah tamah),
• SILA (bermoralitas tinggi),
• PARICAGA Imengorban segala sesuatu demi rakyat),
• AJJAVA (jujur dan bersih),
• MADDAVA (ramah tamah dan sopan santun),
• TAPA (sederhana dalam penghidupan),
• AKKHODA (bebas dari kebencian dan permusuhan),
• AVIHIMSA (tanpa kekerasan)
• KHANTI (sabar, rendah hati, dan pemaaf),
• AVIRODHA (tidak menentang dan tidak menghalang-halangi).

Pada ajaran Hindu, falsafah kepemimpinan dijelaskan dengan istilah-istilah:


• PANCA STITI DHARMENG PRABHU yang artinya lima ajaran seorang pemimpin,
• CATUR KOTAMANING NREPATI yang artinya empat sifat utama seorang pemimpin
• ASTA BRATlA yang artinya delapan sifat mulia para dewa,

CATUR NAYA SANDHI yang artinya empat tindakan seorang pemimpin, Dalam
Catur Naya Shandi pemimpin harus mempunyai sifat yaitu :
- SAMA /dapat menandingi kekuatan musuh
- BHEDA /dapat melaksanakan tata tertib dan disiplin kerja
- DHANA /dapat mengutamakan sandang dan papan untuk rakyat
- DANDHA / dapat menghukum dengan adil mereka yang bersalah.

Sumber : http://referensi-kepemimpinan.blogspot.co.id/2009/03/pengertian-pemimpin.html

C). Macam-macam kepemimpinan

Menurut University of Iowa Studies yang dikutip Robbins dan Coulter (2002), Lewin
menyimpulkan ada tiga gaya kepemimpinan; gaya kepemimpinan autokratis, gaya
kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan Laissez-Faire (Kendali Bebas) (p. 406)

Gaya Kepemimpinan Autokratis

Menurut Rivai (2003), kepemimpinan autokratis adalah gaya kepemimpinan yang


menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan
strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi (p. 61).

Robbins dan Coulter (2002) menyatakan gaya kepemimpinan autokratis mendeskripsikan


pemimpin yang cenderung memusatkan kekuasaan kepada dirinya sendiri, mendikte bagaimana
tugas harus diselesaikan, membuat keputusan secara sepihak, dan meminimalisasi partisipasi
karyawan (p. 460).

Lebih lanjut Sukanto (1987) menyebutkan ciri-ciri gaya kepemimpinan autokratis (pp.
196-198):

1. Semua kebijakan ditentukan oleh pemimpin.

2. Teknik dan langkah-langkah kegiatannya didikte oleh atasan setiap waktu, sehingga langkah-
langkah yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkatan yang luas.

3. Pemimpin biasanya membagi tugas kerja bagian dan kerjasama setiap anggota.
Sedangkan menurut Handoko dan Reksohadiprodjo (1997), ciri-ciri gaya kepemimpinan
autokratis (p. 304):

1. Pemimpin kurang memperhatikan kebutuhan bawahan.

2. Komunikasi hanya satu arah yaitu kebawah saja.

3. Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap
anggota.

4. Pemimpin mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukan
keahliannya

Gaya kepemimpinan Demokratis / Partisipatif

Kepemimpinan demokratis ditandai dengan adanya suatu struktur yang


pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Dibawah
kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama,
mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri (Rivai, 2006, p. 61).

Menurut Robbins dan Coulter (2002), gaya kepemimpinan demokratis mendeskripsikan


pemimpin yang cenderung mengikutsertakan karyawan dalam pengambilan keputusan,
mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipasi karyawan dalam menentukan bagaimana
metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai, dan memandang umpan balik sebagai suatu
kesempatan untuk melatih karyawan(p. 460). Jerris (1999) menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan yang menghargai kemampuan karyawan untuk mendistribusikan knowledge dan

kreativitas untuk meningkatkan servis, mengembangkan usaha, dan menghasilkan banyak


keuntungan dapat menjadi motivator bagi karyawan dalam bekerja (p.203).

Ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis (Sukanto, 1987, pp. 196-198):

1. Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan
dan bantuan dari pemimpin.

2. Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan


jika dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif
prosedur yang dapat dipilih.

3. Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas
ditentukan oleh kelompok.

Lebih lanjut ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis (Handoko dan Reksohadiprodjo, 1997, p.
304):

1. Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.


2. Menekankan dua hal yaitu bawahan dan tugas.

3. Pemimpin adalah obyektif atau fact-minded dalam pujian dan kecamannya dan mencoba
menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat tanpa melakukan banyak
pekerjaan.

Gaya Kepemimpinan Laissez-faire (Kendali Bebas)

Gaya kepemimpinan kendali bebas mendeskripsikan pemimpin yang secara keseluruhan


memberikan karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan keputusan dan
menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut karyawannya paling sesuai (Robbins dan
Coulter, 2002, p. 460).

Menurut Sukanto (1987) ciri-ciri gaya kepemimpinan kendali bebas (pp.196-198) :

1. Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari
pemimpin.

2. Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang membuat orang selalu
siap bila dia akan memberi informasi pada saat ditanya.

3. Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas.

4. Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota atau pertanyaan dan
tidak bermaksud menilai atau mengatur suatu kejadian.

Ciri-ciri gaya kepemimpinan kendali bebas (Handoko dan Reksohadiprodjo, 1997, p. 304):

1. Pemimpin membiarkan bawahannya untuk mengatur dirinya sendiri.

2. Pemimpin hanya menentukan kebijaksanaan dan tujuan umum.

3. Bawahan dapat mengambil keputusan yang relevan untuk mencapai tujuan dalam segala hal
yang mereka anggap cocok.

4. Manajemen Keperawatan

Definisi

Manajemen keperawatan secara singkat diartikan sebagai proses pelaksanaan pelayanan


keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan,
pengobatan, dan rasa aman kepada pasien/ keluarga serta masyarakat (Gillies, 1985).

Manajemen keperawatan merupakan suatu proses yang dilaksanakan sesuai dengan


pendekatan sistem terbuka. Oleh karena itu, manajemen keperawatan terdiri atas beberapa
komponen yang tiap-tiap komponen saling berinteraksi. Pada umumnya suatu sistem dicirikan
oleh lima elemen, yaitu input, proses, output, control dan mekanisme umpan balik.

Fungsi-fungsi manajemen

Perencanaan

Fungsi perencanaan adalah fungsi manajemn terpenting dalam manajemen, oleh karena 8
fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Perencanaan manajerial akan
memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan dijelaskan,
siapa yang akan melakukan dan kapan akan dilakukan. Perencanaan merupakan tuntutan
terhadap proses pencapaian tujuan secara efisien dan efektif.

Melalui perencanaan yang sudah tersusun lengkap seseorang akan dapat dengan jelas
mengetahui tujuan program atau tujuan sebuah proyek, jenis dan kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan program tersebut, jumlah dan jenis kualifikasi staf yang
dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan program model kepemimpinan, komunikasi dan
pengawasan yang perlu dikembangkan oleh manajer (penanggung jawab program) yang perlu
dilaksanakan. Karena perencanaan juga mengandung keuntungan dan kerugian, para manajer
program sebaiknya mewaspadai jenis kerugian yang mungkin akan muncul pada saat
penyusunan perencanaan yang mungkin akan menjadi hambatan dalam pengembangan program.

Langkah-langkah Perencanaan

Analisis Situasi

Mengidentifikasi masalah dan penetapan prioritas masalah.

Merumuskan tujuan program dan besarnya target yang ingin dicapai.

Mengkaji kemungkinan adanya hambatan dan kendala dalam pelaksanaan program.

Menyusun rencana kerja operasional (RKO)

Manfaat sebuah perencanaan

Tujuan dan cara mencapainya

Jenis / struktur organisasi yang dibutuhkan

Jenis dan jumlah staf yang diinginkan, dan uraian tugasnya

Sejauh mana efektifitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan

Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan


Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah salah satu fungsi manajemen yang juga mempunyai peranan
cukup penting seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian seluruh
sumber daya yang dimiliki oleh orgnisasi (manusia dan yang bukan manusia) dapat dipadukan
dan diatur untuk dapat digunakan seefisien mungkin untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.

Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan menggolong-golongkandan


mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan tugas-tugas dan wewenang seseorang, dam
pendelegasian wewenang dalam rangka mencapai tujuan.

Manfaat Pengorganisasian

Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok

Hubungan organisator antar orang-orang di dalam organisasi tersebut melalui kegiatan yang
dilakukannya

Pendelegasian wewenang

Pemanfaatan staf dan fasilitas

Langkah-langkah Pengorganisasian

Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf

Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai tujuan

Menggolongkan kegiatan-kegiatan pokok ke dalam satu-satuan kegiatan yang praktis (elemen


kegiatan).

Menetapkan berbagai kewajiaban yang harus dilaksanakan oleh staf dan menyediakan fasilitas
yang diperlukan.

Penugasan personil yang cakap (memilih staf yang dipandang mampu melaksakan tugas)

Mendelegasikan wewenang

Wewenang dalam organisasi

Wewenang adalah kekuasaan atau hak untuk memerintah atau meminta orang lain berbuat
sesuatu.

Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi adalah upaya pihak manajemen untuk mengembangkan stafnya
(pengembangan daya dan sumber manusia/staf)

Penggerakan dan pelaksanaan (aktuasi)

Fungsi manajemen ini merupakan fungsi penggerak semua kegiatan yang telah dituangkan dalam
fungsi perencanaan.

Tujuan Fungsi, Aktuasi

Menciptakan kerja sama yang lebih efisien

Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf

Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan

Mengusahakan suasana linkungan kerja yang dapat meningkatkat motivasi dan prestasi kerja staf

Membuat organisasi berkembang lebih dinamis

Faktor-faktor penghambat fungsi aktuasi

Kegagalan manajer menumbuhkan motivasi stafnya merupakan hambatan utama fungsi


aktuasi. Hal ini dapat terjadi karena manajer kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan
antar manusia.seorang manajer yang berhasil akan mengguanakan pengetahuannya tentang
perilaku manusia untuk menggerakkan stafnya agar mereka bekerja secara optimal dan lebih
produktif.

Pengawasan dan Pengadilan (Wasdal)

Prinsip pengawasan

Pengawasan yang dilakukan harus dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah diukur.

Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang amat penting dalam upaya mencapai tujuan
organisasi

Standar untuk kerja yang akan diawasi perlu dijelaskan kepada semua staf.

Manfaat pengawasan

Dapat diketahui apakah suatu kegiatan atau program telah dilaksanakan sesuai dengan standar
atau rencana kerja dengan menggunakan sumber daya yang telah ditetapjan.

Dapat diketahui adanya penyimpangan pada pengetahuan dan pengertian staf dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
Dapat diketahui apakah waktu dan sumber daya lainnya telah mencukupi kebutuhan dan telah
digunakan secara benar

Dapat diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan

Dapat diketahui staf yang perlu diberikan penghargaan atau bentuk promosi dan latihan lanjutan.

Proses Pengawasan

Mengukur hasil / prestasi yang telah dicapai

Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan tolok ukur atau standar yang telah ditetapkan
sebelumnya.

Memperbaiki penyimpangan yang dijumpai berdasarkan fakto-faktor penyebab terjadinya


penyimpangan.

Objek Pengawasan

Obejek tentang kuantitas dan kualitas barang atau jasa ini merupakan objek pengawasan yang
bersifat fisik

Keuangan

Pelaksanaan program dilapangan

Hal-hal yang sifatnya strategis

Pelaksanaan kerjasama dengan pihak kecamatan

Cara Mendapatkan Data untuk Melakukan Pengawasan

Pengawasan langsung

Laporan Lisan

Laporan Tertulis

Ruang Lingkup Manajemen

Manajemen dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi manajement by objective


(MBO) oleh peter druker, awal 1950 peter drucker (awal tahun 1950) memperkenalkan konsep
MBO. Sebuah organisasi (industri, militer, pendidikan, kesehatan, atau lembaga-lembaga lain)
yang ingin menerapkan konsep MBO harus selalu peka dengan rumusan tujuan organisasinya
dan selalu mengembangkan pendekatan partisipatif untuk mencapai tujuan tersebut.

Management is how to work with other


(manajemen merupakan kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan organisasi)

Manajemen ditinjau dan Aspek Perilaku Manusia

Manusia sebagai sumber daya utama (Man Power) Manajemen selalu akan mengadakan interaksi
satu sama lain. Dari sudut pandang ini, manajemen akan dapat dipelajari melalui perilaku
organisasi tersebeut.

Manajemen sebagai Suatu Proses

Manajemen sebagai proses dapat dipelajari dan fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh
seorang manajer. Yang dimaksud dengan fungsi manajemen adalah langkah-langkah penting
yang wajib dikerjakan oleh manajer untuk mencapai tujuan organisasinya.

Manajemen sebagai ilmu Terapan

Untuk menggerakkan roda administrasi, seorang manajer perlu memiliki wawasan yang luas dan
terus mengembangkan dirinya dengan mempelajari berbagai ilmu terkait dengan tugas-tugasnya.

Manajemen adalah proses pemecahan masalah

Proses manajemen di dalam prakteknya dapat dikaji dan proses pemecahan masalah yang
dikembangkan oleh semua unit kerja atau organisasi secara keseluruhan.
Nasib Tidak Diperhatikan Pemerintah, GNPHI
Curhat ke DPRD | Kabar Harian Bima
Kota Bima, Kahaba.- Gerakan Nasional Perawat Honor Indonesia (GNPHI) Kota Bima
mendatangi kantor DPRD, Jumat (2/3). Mereka mengadu soal nasib ratusan perawat honorer dan
sukarela yang telah mengabdi puluhan tahun, tapi belum diperhatikan oleh pemerintah daerah.
Upah yang didapatkan pun masih dibawah standar UMK.

Foto bersama GNPHI dan PPNI bersama anggota DPRD Kota Bima usai pertemuan. Foto: Eric

Ketua GNPHI Kota Bima Chandra Irawan mengungkapkan dalam ruang audensi dewan, selama
bekerja di instansi pemerintah maupun swasta, tugas perawat honorer maupun sukarela hampir
sama jam bekerja serta tupoksi yang dilakukan dengan tugas seorang PNS.
Bahkan perbandingannya, dari 5 orang perawat yang piket, 3 sampai 4 perawat honorer harus
stand by untuk berjaga.

“Kami bekerja dengan tugas dan pelayanan yang sama, namun dalam hal kesehjahteraan sangat
berbeda,” keluhnya.

Bila mengacu pada Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang keperawatan kata dia,
permasalahan dan isu-isu keperawatan masih timbul. Diantaranya distribusi dan kompetensi
tenaga perawat, beserta masalah kewenangan praktek keperawatan mandiri maupun kolaborasi
dan hak-hak serta kewajiban perawat yang dirasakan masih dibatasi.

Dengan berbagai dinamika tersebut, pihaknya mendatangi lembaga dewan untuk menyampaikan
keluh dan kesah karena kurangnya perhatian pemerintah. Harapannya, kehadiran mereka dapat
dibantu oleh legislatif.

Chandra menambahkan, ada beberapa poin penting yang diajukan GNPHI dan perwakillan PPNI
yang turut hadir, diantaranya meminta lembaga dewan mendorong pemerintah untuk
mengajukan pengangkatan perawat honorer yang mengabdi diatas 10 tahun untuk menjadi ASN.
Kemudian meminta dewan mengadvokasi nasib perawat untuk diberikan kepastian oleh
pemerintah Kota Bima. Terutama perawat honorer dan sukarela yang telah bekerja 5 tahun, agar
mendapatkan SK Walikota.

Selanjutnya meminta dewan untuk mendorong pemerintah untuk memberikan upah yang layak
pada tenaga kesehatan. Lalu meminta dewan membuat regulasi adanya jaminan kesehatan bagi
perawat sebagai pekerja kesehatan, yang setiap hari berinteraksi dengan berbagai resiko penyakit
menular, agar mendapatkan jaminan kesehatan serta dapat diberikan hak yang sama untuk
mendapatkan slot sebagai pegawai PTT.

Menjawab persoalan perawat tersebut, Ketua Komisi I Taufik HA Karim didampingi bersama
anggota dewan mengaku siap membantu segala isi curatan ratusan anggota GNPHI dan PPNI.

“Kami siap membantu,” ujar Taufik.

Kata dia, baru kali ini perawat datang ke kantor dewan untuk menyampaikan keluh kesah.
Karena kurangnya kepekaan pemerintah terhadap pejuang kesehatan di daerah. Padahal perawat
sangat berjasa membantu masyarakat.

“Dari dulu selama kami Monev di Dinas Kesehatan dan PKM, mereka bilang tidak ada kendala.
Tapi pada akhirnya, permasalahan muncul saat ini,” beber duta PPP itu.

Sementara itu ketua PKPI Kota Bima Nazamuddin berjanji dengan anggota dewan lain akan
membantu perjuangkan aspirasi perawat. Namun, pihaknya akan terlebih dahulu mempelajari
regulasi tentang pengangkatan perawat sukarela dan honorer, lalu melihat ketersediaan postur
anggaran daerah.

“Terimakasih telah datang di rumah rakyat, dan menyuarakan isi hati. Kami 25 anggota dewan
akan memperjuangkan aspirasi perawat,” tandasnya.

Anda mungkin juga menyukai