NIM : 21231284
A. MANAJEMEN KEPERAWATAN
a. Definisi
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan
suatu kegiatan diorganisasi. Manajemen tersebut mencakup kegiatan planning,
organizing, actualing, controlling (POAC) terhadap staf, sarana, dan prasarana dalam
mencapai tujuan organisasi (Nursalam, 2013).
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Proses manajemen
keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode pelaksanaan asuhan
keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling mendukung.
Proses keperawatan sebagaimana manajemenkeperawatan terdiri atas pengumpulan data,
identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil (Nursalam, 2013).
b. Fungsi
Ada empat fungsi manajemen yang utama yaitu:
1. Perencanaan adalah suatu keputusan untuk masa yang akan datang. Merupakan apa,
siapa, kapan, dimana, berapa, dan bagaimana yang akan dan harus dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu
2. Organisasi merupakan suatu aktifitas dari tata hubungan kerja yang teratur dan
sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Penggerakan adalah melakukan kegiatan untuk mempengaruhi orang lain agar ingin
dan suka bekerja dalam rangka menyelesaikan tugas, demi tercapainyatujuan
bersama.
4. Pengawasan adalah suatu prosesuntuk mengetahui apakah pelaksanaa kegiatan sesuai
dengan rencana, pedoman, ketentuan,kebijakan, tujuan dansasaran yang sudah
ditentukan sebelumnya (Suarli dan Bahtiar, 2009).
B. PERENCANAAN (PLANNING)
a. Definisi
Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan dan
kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Manajer dalam fungsi perencanaan harus mengkaji dan mengevaluasi berbagai rencana
altematif sebelum memutuskan karena ini adalah langkah awal yang bisa berpengaruh
secara total dalam perusahaan kedepannya.
b. Kegiatan organisasi
1. Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas- tugas serta
menetapkan prosedur yang diperlukan
2. Menetapkan struktur perusahaan yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggung jawab
3. Merekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta pengembangan tenaga kerja
4. Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat.
d. Manfaat Organizing
1. Pembagian tugas-tugas bisa sesuai dengan kondisi perusahaan
2. Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
3. Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan.
e. Fungsi Organizing
1. Pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen pelaksana.
2. Adanya pembagian tugas yang jelas.
3. Mempunyai manajer puncak yang profesional untuk mengkoordinasikan semua
kegiatan yang dilakukan bisa mengkordinasikan semua tindakan yang dilakukan
D. KETENAGAAN (STAFFING)
a. Pengertian Staffing
Function Staffing (Staf/Personalia), fungsi manajerial staf melibatkan mengawaki
struktur organisasi melalui tempat dan efektif, penilaian seleksi dan pengembangan
personil untuk mengisi peran yang ditugaskan. Menurut Haimann "staffing berkaitan
dengan perekrutan, seleksi, pengembangan dan kompensasi dari bawah".
E. PENGARAHAN (DIRECTING/ACTUATING)
a. Definisi Directing dan Actuating
Directing alias fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja
dinamis, schat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien. Actuating, dalam bahasa
Indonesia artinya adalah menggerakkan. Maksudnya, suatu tindakan untuk
mengupayakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai
dengan tujuan organisasi. Jadi, actuating bertujuan untuk menggerakkan orang agar
mau bekerja dengan sendirinya dan penuh dengan kesadaran secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam hal ini dibutuhkan
kepemimpinan (leadership) yang baik.
Actuating merupakan upaya untuk merealisasikan suatu rencana. Dengan berbagai
arahan dengan memotivasi setiap karyawan untuk melaksanakan kegiatan dalam
organisasi, yang sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawab. Maka dari itu,
actuating tidak lepas dari peranan kemampuan leadership.
A. Pengertian
Metode tim merupakan suatu metode pemberian ashuan keperawatan, di mana seorang
perawat professional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif.
B. Tujuan
a. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprhensif
b. Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar
c. Menvatukan kemampuan anggota tim yang berbeda – beda
D. Fungsi Manajemen
a. Perencanaan
1. Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruangan masing - masing
2. Mengikuti sera terima pasien di shift berikutnva
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien gawat, transisi dan persiapan pulang
bersama ketua tim
4. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan bersama aktivitas dan kebutuhan
klien bersama ketua tim, mengatur penugasan/penjadwalan
5. Mengikuti visit dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologis, tindakan medis yang
dilakukan, pengobatan dan memfokuskan dengan dokter dan rentang tindakan yang
akan dilakukan terhadap pasien
6. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan
a) Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan
b) Membimbing proses keperawatan dan menilai asuhan keperawatan
c) Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
d) Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga yang baru masuk rumah sakit
7. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
8. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan
9. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan di rumah sakit
b. Pengorganisasian
1. Merumuskan metode penugasan yang dilakukan
2. Merumuskan tujuan metode penugasan
3. Membantu rincian tugas tim dan anggota tim secara jelas
4. Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 2 ketua tim, dari ketua tim
membawahi 2-3 perawat
5. Mengatur dan mengendalikan logistik keuangan
6. Mengatur dan mengendalikan situasi tempat pratik
7. Mendelegasikan tugas kepala ruang jika tidak berada di tempat
8. Memberi wewenang kepala tata usaha untuk mengurus administrasi
c. Pengarahan
1. Memberikan pengarahan tentang penegasan kepada tim-
2. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik.
3. Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap.
4. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan asuhan
keperawatan pasien.
5. Melibatkan bawahan dari awal sampai akhir kegiatan
6. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.
7. Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim.
d. Pengawasan
1. Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim
dalam pelaksanaan mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
2. Supervise:
a) Pengawasan langsung melalui inspeksi atau mengamati sendiri atau melalui
laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/ mengawasi kelemahan yang ada
saat itu juga.
b) Pengawasan tidak langsung yaitu: mengecek dattar hadir ketua tim. memeriksa
dab membaca asuhan keperawatan serta catatan vang
c) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.
d) Audit keperawatan.
KEPALA TIM
A. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai sekelompok tenaga
keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat dan bertanggung
jawab langsung langsung kepada karu.
Fungsi pengarahan:
1. Memberikan pengarahan kepada anggota tim
2. Memberikan bimbingan pada anggota tim
3. Memberikan infromasi yang berhubungan dengan askep
4. Mengawasi proses pemberian askep
5. Melibat anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan
6. Memberikan pujian motivasi kepada anggota tim
7. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
d. Evaluasi
Fungsi pengendalian:
1. Mengevaluasi asuhan keperawatan
2. Memberikan umpan balik pada pelaksana
3. Memperhatikan aspek legal dan etik
4. Melakukan pelaporan dan pendokumantasian
PERAWAT PELAKSANA
A. Pengertian
Perawat pelaksana adalah tenaga perawat profesional yang diberikan kewenangan untuk
melaksanakan pelayanan keperawatan rawat inap. Keperawatan primer (primary nursing)
adalah sistem pemberian asuhan keperawatandi tingkat rawat inap yang dapat
mempermudah realisasi praktek keperawatan profesional.Sistem ini menyediakan asuhan
yang berfokus pada pasien yang secara individualdan komprehensif, berkesinambungan
sejak pasien dirawat di rumah sakit sampai keluar pindah ke institusi lain (Modul
pelatihan manajemen bangsal keperawatan, 2009).
Perawat primer pemula adalah perawat lulusan DIII keperawatan dengan pengalaman
minimal 4 tahun dan pada MPKP tingkat I adalah perawat Skep/Ners dengan pengalaman
minimal 1 tahun.Perawat dapat bertugas pagi, sore atau malam hari, namun sebaiknya
perawat primer(PP) hanya bertugas pagi atau sore saja karena bila bertugas pada malam
hari, perawat primer (PP) akan libur beberapa hari sehingga sulit menilai perkembangan
klien (Sitorus,2006, hlm. 26).
C. Peran Perawat Pelaksana
Staff pelaksana adalah posisi pertama tenaga keperawatan terdiri dari semua kategori
lulusandari pendidikan keperawatan yang memenuhi persyaratan profesional. Prakteknya
berpedoman pada standar praktek praktek umum yang yang dibuat oleh organisasi
profesi.Kerjasama dengan tim kesehatan lainnya untuk mencapai sasaran utama
keperawatanmemberikan asuhan keperawatan sebaik mungkin dengan klien