Anda di halaman 1dari 17

Nama : IMUT MUTIARA

NIM : 21231284

Stase : Manajemen Keperawatan

Rumah Sakit : RUD Kebayoran Baru

LAPORAN PENDAHULUAN FUNGSI MANAJEMEN

A. MANAJEMEN KEPERAWATAN
a. Definisi
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan
suatu kegiatan diorganisasi. Manajemen tersebut mencakup kegiatan planning,
organizing, actualing, controlling (POAC) terhadap staf, sarana, dan prasarana dalam
mencapai tujuan organisasi (Nursalam, 2013).

Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Proses manajemen
keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode pelaksanaan asuhan
keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling mendukung.
Proses keperawatan sebagaimana manajemenkeperawatan terdiri atas pengumpulan data,
identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil (Nursalam, 2013).

b. Fungsi
Ada empat fungsi manajemen yang utama yaitu:
1. Perencanaan adalah suatu keputusan untuk masa yang akan datang. Merupakan apa,
siapa, kapan, dimana, berapa, dan bagaimana yang akan dan harus dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu
2. Organisasi merupakan suatu aktifitas dari tata hubungan kerja yang teratur dan
sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Penggerakan adalah melakukan kegiatan untuk mempengaruhi orang lain agar ingin
dan suka bekerja dalam rangka menyelesaikan tugas, demi tercapainyatujuan
bersama.
4. Pengawasan adalah suatu prosesuntuk mengetahui apakah pelaksanaa kegiatan sesuai
dengan rencana, pedoman, ketentuan,kebijakan, tujuan dansasaran yang sudah
ditentukan sebelumnya (Suarli dan Bahtiar, 2009).

B. PERENCANAAN (PLANNING)
a. Definisi
Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan dan
kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Manajer dalam fungsi perencanaan harus mengkaji dan mengevaluasi berbagai rencana
altematif sebelum memutuskan karena ini adalah langkah awal yang bisa berpengaruh
secara total dalam perusahaan kedepannya.

b. Syarat fungsi perencanaan


1. Mempunyai tujuan yang jelas
2. Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
3. Memuat analisis pada pekerjaan yang akan dilakukan
4. Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
5. Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selara pada setiap
bagian
6. Segala sesuatu yang tersedia bisa dipergunakan secara efektif serta berdaya guna

c. Manfaat Fungsi Perencanaan


1. Bisa membuat pelaksanaan tugas jadi tepat dan kegiatan pada tiap- tiap unit akan
lebih terorganisir kearah tujuan yang sama
2. Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi
3. Memudahkan pengawasan
4. Menjadi pedoman dasar di dalam menjalankan kegiatan
C. PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
a. Definisi
Organizing adalah pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang
dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah diputuskan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Definisi sederhana dari pengorganisasian ialah seluruh proses
pengelompokan orang, alat, tugas, serta wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa
sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang
utuh dan bulat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

b. Kegiatan organisasi
1. Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas- tugas serta
menetapkan prosedur yang diperlukan
2. Menetapkan struktur perusahaan yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggung jawab
3. Merekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta pengembangan tenaga kerja
4. Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat.

c. Unsur Unsur Organizing


1. Sekelompok orang yang diarahkan untuk bekerja sama
2. Melakukan kegiatan yang sudah ditetapkan
3. Kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan

d. Manfaat Organizing
1. Pembagian tugas-tugas bisa sesuai dengan kondisi perusahaan
2. Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
3. Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan.

e. Fungsi Organizing
1. Pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen pelaksana.
2. Adanya pembagian tugas yang jelas.
3. Mempunyai manajer puncak yang profesional untuk mengkoordinasikan semua
kegiatan yang dilakukan bisa mengkordinasikan semua tindakan yang dilakukan

D. KETENAGAAN (STAFFING)
a. Pengertian Staffing
Function Staffing (Staf/Personalia), fungsi manajerial staf melibatkan mengawaki
struktur organisasi melalui tempat dan efektif, penilaian seleksi dan pengembangan
personil untuk mengisi peran yang ditugaskan. Menurut Haimann "staffing berkaitan
dengan perekrutan, seleksi, pengembangan dan kompensasi dari bawah".

b. Sifat fungsi personalia :


1. Staffing adalah bagian dari fungsi manajemen yang paling penting bersama dengan
fungsi planning organizing dan leading. Tanpa sumberdaya yang baik ke empat
fungsi manajemen itu tidak akan berjalan dengan baik.
2. Staffing adalah aktivitas yang luas, sebagai fungsi kepegawaian dilaksanakan oleh
semua manajer dan disemua jenis masalah dimana kegiatan usaha dilakukan.
3. Staffing adalah kegiatan berkesinambungan, karena fungsi staf berlanjut sepanjang
kehidupan organisasi atau perusahaan karena adanya tranfer promosi dan pemecatan.
4. Dasar dari fungsi kepegawaian adalah manajemen yang efisien personil.
Sumberdaya manusia dapat dapat efisien dikelola oleh sebuah sistem atau prosedur
yang tepat, yaitu rekruitmet, seleksi, penempatan, pelatihan dan pengembangan,
pendampingan serta memberikan remunerasi dan lain sebagainya.

E. PENGARAHAN (DIRECTING/ACTUATING)
a. Definisi Directing dan Actuating
Directing alias fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja
dinamis, schat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien. Actuating, dalam bahasa
Indonesia artinya adalah menggerakkan. Maksudnya, suatu tindakan untuk
mengupayakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai
dengan tujuan organisasi. Jadi, actuating bertujuan untuk menggerakkan orang agar
mau bekerja dengan sendirinya dan penuh dengan kesadaran secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam hal ini dibutuhkan
kepemimpinan (leadership) yang baik.
Actuating merupakan upaya untuk merealisasikan suatu rencana. Dengan berbagai
arahan dengan memotivasi setiap karyawan untuk melaksanakan kegiatan dalam
organisasi, yang sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawab. Maka dari itu,
actuating tidak lepas dari peranan kemampuan leadership.

Beberapa kegiatan pada fungsi pengarahan:


1. Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja secara
efektif dan efisien
2. Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
3. Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan

b. Prinsip Directing & Actuating


a) Pelaksanaan dan Penugasan.
Langkah lanjutan dari penetapan program kerja pengawasan adalah pelaksanaan
pengawasan dalam bentuk pemberian tugas. Tjuan utama penugasan adalah untuk
mencapai keseimbangan antara beberapa faktor: persyaratan dan kualifikasi
personal, keseimbangan untuk pengembangan profesi, dan lain-lain.
b) Pengawasan Pengelolaan Dana.
Pengelolaan terhadap dana atau anggaran yang digunakan oleh organisasi penting
dilakukan agar dana tidak disia-siakan.Penyediaan dan Pemanfaatan.
c) Sarana Pengawasan.
Pengawasan juga membutuhkan saran dan alat untuk melakukan pengawasan,
misalnya teknologi yang digunakan untuk memantau kerja anggota organisasi atau
pekerja.
d) Dokumentasi Pengawasan.
Hal ini diperlukan unutuk mendapatkan bukti yang nyata bila terjadi pelanggaran,
kesalahan dalam melakukan aktivitas di dalam organisasi.
e) Supervisi Audit.
F. PENGENDALIAN (CONTROLLING)
a. Pengertian Pengendalian
Fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada
standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang dibutuhkan.
Kegiatan pada fungsi pengendalian misalnya Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan
cara mengikuti standar indikator yang sudah ditetapkan Melakukan klarifikasi dan koreksi
terhadap penyimpangan yang ditemukan Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa
mengatasi masalah yang terjadi.

Controlling akan berjalan efektif dengan memperhatikan hal hal berikut:


1. Routing (jalur)
Manajer menetapkan cara atau jalur supaya bisa dengan mudah mengetahui letak dimana
suatu kesalahan sering terjadi.
2. Scheduling (penetapan waktu)
Manajer menetapkan kapan semestinya pengawasan harus dijalankan. Kadang-kadang,
pengawasan yang terjadwal mungkin tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan,
dan sebaliknya, sesuatu yang dijalankan secara mendadak malah lebih berguna.
3. Dispatching (perintah pelaksanaan)
Pengawasan yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan. Tujuannya supaya
suatu pekerjaan bisa selesai tepat waktu. Perintah bisa membuat sebuah pekerjaan bisa
terhindar dari kondisi yang terkatung katung, dan pada ujungnya apabila terjadi
kesalahan, bisa dengan mudah diidentifikasi siapa yang melakukan kesalahan
4. Follow Up (tindak lanjut)
Manajer mencarikan solusi apabila terdapat kesalahan yang ditemukan. Tindak lanjut
bisa dengan memberikan peringatan terhadap pihak yang sengaja atau tidak sengaja
melakukan kesalahan dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tidak akan
terulang kembali.
KEPALA RUANGAN

A. Pengertian
Metode tim merupakan suatu metode pemberian ashuan keperawatan, di mana seorang
perawat professional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif.

B. Tujuan
a. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprhensif
b. Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar
c. Menvatukan kemampuan anggota tim yang berbeda – beda

C. Tanggung Jawab Kepala Ruangan


1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengawasan

D. Fungsi Manajemen
a. Perencanaan
1. Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruangan masing - masing
2. Mengikuti sera terima pasien di shift berikutnva
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien gawat, transisi dan persiapan pulang
bersama ketua tim
4. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan bersama aktivitas dan kebutuhan
klien bersama ketua tim, mengatur penugasan/penjadwalan
5. Mengikuti visit dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologis, tindakan medis yang
dilakukan, pengobatan dan memfokuskan dengan dokter dan rentang tindakan yang
akan dilakukan terhadap pasien
6. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan
a) Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan
b) Membimbing proses keperawatan dan menilai asuhan keperawatan
c) Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
d) Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga yang baru masuk rumah sakit
7. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
8. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan
9. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan di rumah sakit

b. Pengorganisasian
1. Merumuskan metode penugasan yang dilakukan
2. Merumuskan tujuan metode penugasan
3. Membantu rincian tugas tim dan anggota tim secara jelas
4. Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 2 ketua tim, dari ketua tim
membawahi 2-3 perawat
5. Mengatur dan mengendalikan logistik keuangan
6. Mengatur dan mengendalikan situasi tempat pratik
7. Mendelegasikan tugas kepala ruang jika tidak berada di tempat
8. Memberi wewenang kepala tata usaha untuk mengurus administrasi

c. Pengarahan
1. Memberikan pengarahan tentang penegasan kepada tim-
2. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik.
3. Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap.
4. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan asuhan
keperawatan pasien.
5. Melibatkan bawahan dari awal sampai akhir kegiatan
6. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.
7. Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim.

d. Pengawasan
1. Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim
dalam pelaksanaan mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
2. Supervise:
a) Pengawasan langsung melalui inspeksi atau mengamati sendiri atau melalui
laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/ mengawasi kelemahan yang ada
saat itu juga.
b) Pengawasan tidak langsung yaitu: mengecek dattar hadir ketua tim. memeriksa
dab membaca asuhan keperawatan serta catatan vang
c) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.
d) Audit keperawatan.
KEPALA TIM

A. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai sekelompok tenaga
keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat dan bertanggung
jawab langsung langsung kepada karu.

B. Tugas Pokok dan Tanggung Jawab


a. Tugas Pokok
Bertanggung jawab dalam mengelola asuhan keperawatan pasien
kelolaannya, mulai pasien masuk sampai pasien pulang
b. Tanggung Jawab
1. Mengkaji klien dan menerapkan tindakan keperawatan yang tepat pengkajian
merupakan proses yang berlanjut dan berkesinangan, dapat melakukan serah terima
tugas
2. .Mengkoordinasikan rencana perawatan yan tepat waktu membimbing anggota tim
untuk mencatat tindakan keperawatan yang telah di lakukan
3. Meyakinkan semu evaluasi evaluasi berupa respon klien terhadap tindakan
keperawatan
4. Menilai kemajuan semua klien dari hasil pengamatan langsung / laporan anggota tim

C. Kompetensi Ketua Tim


a. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan tim
b. Menjaga kesulitan dalam asuhan keperawatan
c. Melakukan pengkajian dan menentukan kebutuhan pasien
d. Menyusun rencana keperawatan untuk semua pasien
e. Merevisi dan menyesuaikan rencana keperawatan sesuai kebutuhan pasien
f. Melaksanakan observasi baik terhadap perkembangan pasien maupun kerja dari anggota
tim
g. Menjadi guru atau pengajar
h. Melaksanakan evaluasi secara baik dan objektif
D. Uraian Tugas POAC
a. Pengkajian pengumpulan data klien
b. Perencanaan
Fungsi perencanaan dan ketenagaan:
A. Bersama Karu melaksanakan serah terima tugas
B. Bersama karu melaksanakan pembagian tugas
C. Menyusun rencana asuhan keperawatan d. Menyiapkan keperluan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan
D. Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan
E. Mengorientasikan klien baru pada lingkungan
F. Melakukan pelaporan dan pendokumantasian
c. Implementasi
Fungsi pengorganisasian:
1. Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan
2. Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien
3. Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan
4. Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama tim kesehatan lain
5. Mengatur waktu istirahat anggota tim
6. Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota tim
7. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

Fungsi pengarahan:
1. Memberikan pengarahan kepada anggota tim
2. Memberikan bimbingan pada anggota tim
3. Memberikan infromasi yang berhubungan dengan askep
4. Mengawasi proses pemberian askep
5. Melibat anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan
6. Memberikan pujian motivasi kepada anggota tim
7. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
d. Evaluasi
Fungsi pengendalian:
1. Mengevaluasi asuhan keperawatan
2. Memberikan umpan balik pada pelaksana
3. Memperhatikan aspek legal dan etik
4. Melakukan pelaporan dan pendokumantasian
PERAWAT PELAKSANA
A. Pengertian
Perawat pelaksana adalah tenaga perawat profesional yang diberikan kewenangan untuk
melaksanakan pelayanan keperawatan rawat inap. Keperawatan primer (primary nursing)
adalah sistem pemberian asuhan keperawatandi tingkat rawat inap yang dapat
mempermudah realisasi praktek keperawatan profesional.Sistem ini menyediakan asuhan
yang berfokus pada pasien yang secara individualdan komprehensif, berkesinambungan
sejak pasien dirawat di rumah sakit sampai keluar pindah ke institusi lain (Modul
pelatihan manajemen bangsal keperawatan, 2009).

B. Metode Perawat Pelaksana


Metode primer ini ditandai dengan keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasiendan
perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan mengkoordinasiasuhan
keperawatan selama pasien dirawat.

Metode dengan menggunakan perawat primer/ pelaksana dapat meningkatkan


mutuasuhan keperawatan karena:
1. Hanya ada 1 perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan
koordinasiasuhan keperawatan.
2. Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4-6 klien.
3.Perawat primer/ pelaksana (PP) bertanggung jawab 24 jam.
4.Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal.
5. Rencana ahuan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan paralel.

Perawat primer pemula adalah perawat lulusan DIII keperawatan dengan pengalaman
minimal 4 tahun dan pada MPKP tingkat I adalah perawat Skep/Ners dengan pengalaman
minimal 1 tahun.Perawat dapat bertugas pagi, sore atau malam hari, namun sebaiknya
perawat primer(PP) hanya bertugas pagi atau sore saja karena bila bertugas pada malam
hari, perawat primer (PP) akan libur beberapa hari sehingga sulit menilai perkembangan
klien (Sitorus,2006, hlm. 26).
C. Peran Perawat Pelaksana
Staff pelaksana adalah posisi pertama tenaga keperawatan terdiri dari semua kategori
lulusandari pendidikan keperawatan yang memenuhi persyaratan profesional. Prakteknya
berpedoman pada standar praktek praktek umum yang yang dibuat oleh organisasi
profesi.Kerjasama dengan tim kesehatan lainnya untuk mencapai sasaran utama
keperawatanmemberikan asuhan keperawatan sebaik mungkin dengan klien

D. Kelebihan & Kelemahan Dalam Perawat Pelaksana


Kelebihan yang dirasakan klien adalah merasa dihargai karena terpenuhinyakebutuhan
secara individu, selain itu asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan akantercapai
pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi dan informasiserta
advokasi.
Kelemahan yang dirasakan adalah Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki
pengalaman dan pengetahuanyang memadai dengan kriteria asertif, self direction,
memiliki kemampuan untukmengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan
klinik, akuntabel serta berkolaborasi dengan berbagai disiplin

E. Konsep Perawat Pelaksana


Konsep dasar perawat pelaksana ada 3 yaitu:
a. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat
b. Ada otonomi
c. Ada keterlibatan pasien dan keluarga

F. Tugas Pokok Perawat Pelaksana


a. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan
dengansentuhan kasih sayang
1. Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah disusun.
2. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan
3. Mencatat dan melaporkan semua tindakan keperawatan dan respon klien dan
catatan keperawatan.
b. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab
1. Memberi obat
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Persiapan klien yang akan di operasi.
c. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, dan spiritual dari klien
1. Memelihara kebersihan klien dan lingkungan
2. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan
ketenangan.
d. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan
perawatandan pengobatan secara diagnostik
e. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuan.
f. Memberi pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut.
g. Membantu kepala ruang dalam pelaksanaan ruangan secara administratif
1. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal dunia.
2. Sensus harian dan formulir
3. Rujukan atau penyuluhan PKMRS
h. Mengantar dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
i. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan
keindahanruangan.
j. Melaksanakan tugas dinas pagi, siang atau malam secara bergantian.
k. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan penyakitnya.
l. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis.
m. Membuat laporan harian

G. Aplikasi Peran Dalam Perawat Pelaksana


a. Membaca rencana keperawatan yang telah ditetapkan oleh ketua tim.
b. Membina hubungan terapeutik dengan klien atau keluarga sebagai lanjutan
kontrakyang telah dilakukan perawat primer (PP).
c. Menerima klien baru bila ada dan melaksanakan orientasi.
d. Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan.
e. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan mendokumentasikan.
f. Mengikuti visite dokter.
g. Memeriksa kerapihan dan kelengkapan status keperawatan.
h. Membuat laporan pergantian dinas.
DAFTAR PUSTAKA
Erlangga Pusat Pelayanan Kesehatan Carolus.(2016), Manajemen bangsal keperawatan
Handoko, T. Hani. (2015). Manajemen (Edisi 2). Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Keperawatan. Jakarta: EGC Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam
praktik keperawatan Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.
Marquis, Bessie L, Huston, Carol J. (2016). Kepemimpinan dan Manajemen
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam praktik keperawatan
Profesional Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika
Pusat Pelayanan Kesehatan Carolus. (2009) Manajemen Bangsal Keperawatan
Sitorus, Ratna. (2016) Model praktik keperawatan profesional di Rumah Sakit. Jakarta:
EGC
Sitorus, Ratna. (2006). Model praktik keperawatan profesional di Rumah Sakit. Jakarta:
EGC
Suarli, Yayan Bachtiar. (2015). Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktik.
Jakarta:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai