Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

DASAR-DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN


“FUNGSI PELAKSANAAN/PENGGERAKAN
(ACTUATING)”

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen pendidikan merupakan suatu pengaturan atau pengelolaan
pendidikan yang dilaksanakan dalam organisasi pendidikan dan untuk
kepentingan pendidikan. Di dalam organisasi pendidikan, manajemen sangat
diperlukan. Karena manajemen pendidikan mempunyai beberapa fungsi yang
vital. Dan semua pihak yang terlibat di dalam organisasi pendidikan harus
melaksanakan fungsi-fungsi ini sesuai dengan tugas masing-masing. Karena hal
itulah yang akan menentukan berhasil atau tidaknya sebuah manajemen
pendidikan.
Fungsi-fungsi manajemen pendidikan diantaranya adalah fungsi
perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi
penggerakan (actuating), dan fungsi pemantauan, penilaian, pengawasan
(monitoring, evaluating, controlling). Fungsi-fungsi tersebut saling berkaitan,
sehingga jika ada yang tidak dilaksanakan satu saja, rasanya ada sesuatu yang
hilang dari sebuah organisasi. Oleh karena itu, penjelasan tentang masing-masing
fungsi manajemen pendidikan tersebut sangat penting.
Di dalam sebuah organisasi tentu terdapat anggota atau orang-orang yang
bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Dan di dalam makalah ini akan dibahas
salah satu fungsi, yaitu fungsi penggerakan (actuating) yang akan menggerakan
anggota atau orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Fungsi actuating merupakan fungsi yang terpenting dalam manajemen
SDM, karena pada fungsi ini sebuah organisasi melaksanakan secara fisik
kegiatan dari aktivitasnya, maka pimpinan mengambil tindakan-tindakannya
kearah itu,agar organisasi bisa berjalan dengan baik sesuai dengan visi dan misi
dari organisasi. Oleh karena itu, dalam menghadapi situasi-situasi yang ada di
perusahaan, perusahaan membutuhkan beberapa fungsi, salah satunya adalah
fungsi Aktuating. Sehingga diharapkan dengan berjalannya fungsi actuating ini,
kelancaran dalam operasional manajemen dapat berlangsung dengan baik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. apa yang dimaksud dengan fungsi pelaksanaaan?
2. apa saja jenis fungsi pelaksanaan?
3. apa fungsi dari penggerakan?
4. apa tujuan dari fungsi pelaksanaan?
5. bagaimana teknik penggerakan?
6. bagaimana konsep motivasi dalam penggerakan?
7. apa saja contoh aplikasi penggerakan di lapangan?

C. TUJUAN
1. untuk mengetahui fungsi pelaksanaaan?
2. untuk mengetahui jenis fungsi pelaksanaan?
3. untuk mengetahui fungsi dari penggerakan?
4. untuk mengetahui tujuan dari fungsi pelaksanaan?
5. untuk mengetahui teknik penggerakan?
6. untuk mengetahui konsep motivasi dalam penggerakan?
7. untuk mengetahui contoh aplikasi penggerakan di lapangan?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ACTUATING/PENGGERAKAN
Secara umum Actuating diartikan sebagai menggerakkan orang lain.
Penggerakan pada hakekatnya merupakan suatu usaha dan dapat bekerja untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien (Husein, 2003:
78).
Definisi Actuating berbeda menurut beberapa ahli, seperti:
a. Menurut Prof. Dr. Sondang, M. P. A. penggerakan adalah sebagai keseluruhan
proses pemberian dorongan bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa
sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi
dengan efisien dan ekonomis (Sondang, 2004: 120).
b. Sementara Wilson Bangun mengemukakan bahwa motivasi merupakan suatu
kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu kegiatan
yang berlangsung secara sadar (2008: 115).
c. Actuating berkenaan dengan fungsi manajer untuk menjalankan tindakan dan
melaksanakan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai oleh organisasi. Actuating merupakan implementasi dari apa yang
direncanakan dalam Planning dengan memanfaatkan persiapan yang sudah
dilakukan Organizing (Wibowo, 2006: 13).
d. Menurut George R. Terry (1986),dalam Dimas 2010, mengemukakan bahwa
actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian
rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran
perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut, oleh karena para
anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Actuating
merupakan suatu kegiatan untuk menggerakkan orang-orang dalam suatu
organisasi agar dapat bekerja untuk mencapai suatu tujuan yang sudah menjadi
goal organisasi tersebut.
B. JENIS ACTUATING
Ada 4 jenis utama fungsi penggerakan
1. Koordinasi kegiatan
Untuk setiap kegiatan yang akan diterapkan sesuai rencana, manajemen harus
memastikan bahwa semua kegiatan sebelumnya telah dilaksanakan tepat pada
waktunya. Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan, pekerja kesehatan
yang bertugas harus :
a. Mengkoordinasikan fungsi para aggota tim kesehatan
b. Mengkoordinasikan kegiatan
c. Menyampaikan keputusan
2. Penempatan orang dalam jumlah, waktu dan tempat yang tepat meliputi
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi
3. Mobilisassi dan alokasi sumber daya fisik dan dana yang diperlukn meliputi :
a. Pemantauan dan pengawasan
b. Logistik ( perolehan, penyaluran, penyimpanan, pengiriman, penyebaran
dan pengembalian barang )
c. Akuntasi
d. Organisasi
4. Keputusan yang berkenaan dengan informasi yang diperlukan
Berkaitan dengan pembuatan keputusan secara umum dan khusus dengan
koordinasi kegiatan, manajemen tenaga kerja dan sumber daya selama
penerapan.

C. FUNGSI ACTUATING
Fungsi penggerakan (actuating) merupakan bagian dari proses pengarahan
dari pimpinan kepada karyawan agar dapat mempunyai prestasi kerja
menggunakan potensi yang ada pada dirinya. Pemimpin mengarahkan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Fungsi pokok penggerakan (actuating) di dalam manajemen adalah:
1. Mempengaruhi seseorang (orang-orang) supaya bersedia menjadi pengikut
2. Menaklukkan daya tolak seseorang
3. Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas dengan lebih
baik.
4. Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan
organisasi tempat mereka bekerja.
5. Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seorang atau
orang-orang terhadap Tuhannya, Negara dan masyarakat (Andri & Endang,
2015: 48).

Fungsi dari Pelaksanaan (actuating) adalah sebagai berikut: (James Stoner,


1993)
1. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan
2. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
3. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
4. Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak
dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas
yang tinggi.

D. TUJUAN ACTUATING
Tujuan penggerakan dalam organisasi adalah usaha atau tindakan dari
pemimpin dalam rangka menimbulkan kemauan dan membuat bawahan tahu
pekerjaannya, sehingga secara sadar menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tindakan penggerakan ini oleh para ahli ada kalanya diperinci lebih lanjut
kedalam tiga tindakan sebagai berikut:
a) Memberikan semangat, motivasi, inspirasi, atau dorongan sehingga timbul
kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik.
b) Pemberian bimbingan lewat contoh-contoh tindakan atau teladan, yang
meliputi beberapa tindakan seperti: pengambilan keputusan, mengadakan
komunikasi agar ada bahsa yang sama antara pemimpin dan bawahan,
memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompok, dan memperbaiki
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan bawahan.
c) Pengarahan yang dilakukan dengan memberikan petunjuk-petunjuk yang
benar, jelas, dan tegas. Segala saran-saran dan perintah atau instruksi kepada
bawahan dalam pelaksanaan tugas harus diberikan dengan jelas dan tegas agar
terlaksana dengan baik dan terarah pada tujuan yang telah ditetapkan (Andri &
Endang, 2015: 47).

Tujuan fungsi penggerakan yang lainnya, adalah sebagai berikut:


1. Menciptakan kerja sama yang lebih efisien
2. Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf
3. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan
prestasi kerja staf
5. Membuat organisasi berkembang secara dinamis

E. TEKNIK ACTUATING
Tenik penggerakan mencakup beberapa poin penting, yaitu:

1. Commanding

Dalam bahasa Indonesia, commanding adalah memberi perintah. Berarti

mengatur dan membuat staf untuk melakukan pekerjaan. Dalam memberi

perintah seorang atasan tidak bisa seenaknya, tetapi harus memperhitungkan

langkah-langkah dan resiko dari setiap langkah yang para atasan itu ambil

karena setiap keputusan dan langkah akan memberi pengaruh bagi

organisasi (Dimas dkk, 2010).

2. Directing
Dalam bahasa Indonesia dapat berarti membimbing atau memberi petunjuk

atau pengarahan. Menurut Sagala (2011) kegiatan directing antara lain: (1)

memberikan dan menjelaskan perintah; (2) memberikan petunjuk

melaksanakan suatu kegiatan; (3) memberikan kesempatan meningkatkan

pengetahuan, keterampilan/kecakapan, dan keahlian agar lebih efektif dalam

melaksanakan berbagai kegiatan organisasi; (4) memberikan kesempatan

ikut serta menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk memajukan organisasi

berdasarkan inisiatif dan kreativitas masing-masing; (5) memberikan

koreksi agar setiap personal melakukan tugas-tugasnya secara efisien.

Sebagai pengarah para pimpinan tersebut berada pada tingkat pimpinan

eksekutif tertinggi pada institusi tersebut.

3. Communicating

Komunikasi diartikan sebagai proses pemindahan dalam gagasan atau

informasi seseorang ke orang lain. Komunikasi antara para pimpinan dan

karyawan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan

menjalin komunikasi yang baik maka akan menimbulkan suasana kerja yang

kondusif di perusahaan dan akan menumbuhkan teamwork atau kerjasama

yang baik dalam berbagai kegiatan perusahaan (Dimas dkk, 2010). Jadi

communicating adalah suatu proses di mana ide-ide ditransmisikan atau

disalurkan ke yang lain dengan tujuan untuk mencapai efektivitas kegiatan.

4. Stimulating

Dalam bahasa Indonesia stimulating adalah memberi stimulus atau

rangsang). Berarti merangsang dan mempengaruhi anggota untuk

melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik.


5. Coordinating (mengkoordinir)

Terry (dalam Smith: 2009) coordinating merupakan sinkronisasi yang teratur dari

usaha-usaha individu yang berhubungan dengan jumlah waktu, dan tujuan

mereka, sehingga dapat diambil tindakan yang serempak menuju sasaran yang

telah ditetapkan. Mempersatukan dan mengkorelasikan semua aktivitas agar tidak

terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan

menghubungkan, menyelaraskan, dan menyatukan pekerjaan bawahan sehingga

terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Usaha

yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan itu, antara lain dengan memberi

instruksi, perintah, mengadakan pertemuan untuk memberikan penjelasan

bimbingan atau nasihat, dan mengadakan coaching atau pelatihan dan bila perlu

memberi teguran (Machdans, 2011).

6. Leading

Leading dalam bahasa Indonesia dapat diartikan memimpin. Menurut Allen

(dalam Machdans, 2011) leading merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh

seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak, yang meliputi:

a. Mengambil keputusan.

b. Mengadakan komunikasi agar ada saling pegertian antara manajer dan

bawahan.

c. Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya

mereka bertindak.

d. Memilih orang-orang yang menjadi anggota.

e. Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil

dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


Menurut Herujito (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan

pimpinan adalah:

a. Kepribadian dan pengalaman masa lampau pemimpin. Semakin lama

pengalaman memimpin, akan lebih matang.

b. Harapan dan perilaku pimpinan.

c. Kebutuhan tugas.

d. Karakteristik pengharapan dan perilaku bawahan.

e. Iklim (budaya) dan kebijakan organisasi.

f. Harapan dan perilaku rekanan atau mitra juga akan mempengaruhi

keberhasilan dan keefektifan pemimpin.

7. Motivating

Motivating dalam bahasa Indonesia adalah memotivasi. Machdans (2011)


motivating merupakan memberikan semangat, motivasi, inspirasi, atau
dorongan sehingga timbul kesadaran dan kemauan para pekerja untuk
bekerja secara sukarela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan. Pemberian
inspirasi, semangat dan dorongan oleh atasan kepada bawahan ditunjukan
agar bawahan bertambah kegiatannya, atau mereka lebih bersemangat
melaksanakan tugas-tugas sehingga mereka berdaya guna dan berhasil guna.
PRINSIP-PRINSIP PENGARAHAN
Pengarahan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam kepemimpinan
yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan
tenaga kerja efektif serta efesien untuk mencapai tujuan.
Dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping
menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-
manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah laku yang berbeda-beda,
memiliki pandangan serta pola hidup yang berbeda pula. Oleh karena itu,
pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa
prinsip, yaitu:
a. Prinsip mengarah pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan
bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar
sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan. Pengarahan tidak
dapat berdiri sendiri,artinya dalam melaksanakan fungsi pengarahan perlu
mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-faktor lain
seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup,
pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan
pengetahuan serta kemampuan bawahan.
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn
tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki
demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan yang terlalu besar
dan kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis
dengan kepentingan perusahaan.
Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi
yang baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya
dengan cara yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka
dapat bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan
kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah
tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya
memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya
ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam
pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab
mereka untuk memperoleh hasil maksimal.

FAKTOR - FAKTOR PENGHAMBAT FUNGSI PENGGERAKAN

Kegagalan manajer dalam menumbuhkan motivasi stafnya, hal ini terjadi


karena manajer kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan antar manusia.
Seperti konsep perilaku manusia yang dikemukakan oleh Maslow, dinegara
berkembang yang menjadi prioritas adalah kebutuhan fisik, rasa aman, dan
diterima oleh lingkungan sedangkan dinegara maju kebutuhan yang menonjol
adalah aktualisasi diri dan self esteem. Perbedaan tersebut juga akan
mempengaruhi etos kerja dan produktifitas kerja.

FAKTOR – FAKTOR PENDUKUNG FUNGSI PENGGERAKAN


Faktor-faktor yang diperlukan dalam penggerakan diantaranya :
1. Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar
berusaha dengan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama. Seorang manajer yang
tidak memiliki kepemimpinan tidak akan mampu untuk mempengaruhi
bawahannya untuk bekerja, sehingga manajer yang demikian akan gagal dalam
usahanya. Sifat-sifat kepemimpinan menurut Harold koontz, diantaranya sebagai
berikut :
(a). Memiliki kecerdasan orang-orang yang dipimpin
(b). Mempunyai perhatian terhadap kepentingan yang menyeluruh
(c). Memiliki kelancaran dalam berbicara
(d). Matang dalam berpikir dan emosi
(e). Memiliki dorongan yang kuat dari dalam untuk memimpin
(f). Memahami/menghayati kepentingan kerja sama.
2. Sikap dan Moril (Attitude and Morale)
Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir, berperasaan
dan bertindak. Oleh karena itu sikap manajer akan berbeda-beda sesuai dengan
pola hidupnya. Beberpa sikap manajer diantaranya yaitu :
(a). Sikap feudal (feudal attitude)
Manajer yang mempunyai sikap cara berpikir, berperasaan dan
bertindak sesuai dengan pola-pola kehidupan feodalisme, yaitu suka
terikat oleh aturan-aturan tertentu yang telah teradat dan selalu ingin
penghormatan yang serba lebih. Dengan demikian dalam masyarakat
feudal dimana sikap anggota masyarakat sesuai dengan pola hidup
feodalisme akan sukar lahir kepemimpinan demokratis dariad para
manajer, mengingat manajer tersebut hidup dari masyarakat feudal.
(b). Sikap Kediktatoran (Dictatorial attitude).
Manajer yang bersikap kediktatoran akan berpikir berperasaan dan
bertindak sebagai dictator yang mempunyai kekuasaan mutlak, sehingga
bawahan, pekerja akan menjadi sasaran daripada kekuasaannya.

3. Tatahubungan (Communication)
Komunikasi membantu perencanaan managerial dilaksanakan dengan
efektif, pengorganisasian managerial dilakukan dengan effektif, penggerakan
managerial diikuti dengan efektif dan pengawasan diterapkan dengan efektif.
Dalam melakukan komunikasi dalam manajemen ada beberapa macam
diantaranya :
(a). Komunikasi intern
yaitu komunikasi yang dilakukan dalam organisasi itu sendiri baik
antara atasan dengan atasan atau bawahan dengan bawahan atau antara
atasan dengan bawahan atau sebaliknya.
(b). Komunikasi Ekstern
yaitu komunikasi yang dilakukan keluar organisasi.

(c). Komunikasi Horizontal


yaitu komunikasi yang dilakukan baik intern maupun ekstern antar
jabatan yang sama.
(d). Komunikasi Vertikal
yaitu komunikasi yang dilakukan dalam intern organisasi antara
atasan dan bawahan atau sebaliknya dalam suasana formil.
4. Perangsang (Incentive) ;
insentif ialah sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan seseorang
bertindak.
5. Supervisi (Supervision)
Supervisi dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan pengawasan,
sehingga suka timbul kekacauan pengertian dengan kata pengawasan sebagai
terjemah dari kata control. Menurut Terry Supervsi ialah kegiatan pengurusan
dalam tingkatan organisasi dimana anggota manajemen dan bukan anggota
manajemen saling berhubungan secara langsung. Dengan demkian tugas
supervisor cukup berat karena ia harus dapat menemukan kesalahan-kesalahan
dan memperbaikinya, serta memberi petunjuk untuk menyelesaikan sesuatu
pekerjaan dan memberi nasehat-nasehat kepada pegawai yang mengalami
kesulitan.
6. Disiplin (Discipline)
Disiplin ialah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak untuk melahirkan
ketaatan dan tingkah laku yang teratur. Jenis disiplin ada dua :
(1) Self Imposed discipline (disiplin yang timbul dengan sendirinya).
(2). Command Discipline (Disiplin berdasarkan perintah).

Hal – hal yang perlu diperhatikan manajer dalam fungsi penggerakan


1. Manajer harus bekerja lebih produktif
2. Manajer perlu memahami ilmu psikologi, komunikasi, kepemimpinan dan
sosiologi
3. Manajer harus mempunyai tekat untuk mencapai kemajuan dan peka
terhadap lingkungan
4. Manajer harus bersikap obyektif
F. KONSEP MOTIVASI DALAM PENGGERAKAN
a. Definisi Motivasi
Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa pengertia tentang apa itu motivasi dan
apa saja bagian dari motivasi itu sendiri, dalam Irianto (2005) dijelaskan, motivasi
berasal dari kata move yang artinya “bergerak”. Definisi motivasi masih sering
diperdebatkan. Diantaranya berbunyi: “Motivasi adalah sesuatu yang
menggerakan atau mendorong seseoran atau kelompok orang, untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu”. Salah satu unsur dari motivasi adalah motif
(=motive, alasan, atau sesuatu yang memotivasi). Motivasi dapat dikelompokan
menjadi dua kelompok, eksternal dan internal.

1. Motivasi Eksternal

Motivasi eksternal adalah motivasi yang berasal dari luar diri. Motivasi ini dapat
dibagi menjadi dua kelompok, yaitumotivasi eksternal positif dan motivasi
eksternal negatif.

Motivasi eksteral positif , biasanya berupa hadiah, atau iming-iming yang


membangkitkan niat seseorang untuk berbuat sesuatu, misalnya upah, komisi,
insentif, promosi, dan sebagainya.

Motivasi eksternal negatif, adalah sesuatu yang dipaksaka dari luar, agar
orang menghidari sesuatu yang tidak diinginkan; misalnya sangsi, hukuman,
peraturan-peraturan, tata tertib, termasuk ancaman PHK dan sebagainya

2. Motivasi internal

Motivasi internal adalah motivasi dari dalam diri sendiri. Jenis motivasi ini dapat
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu motivasi internal positif dan motivasi internal
negatif

Motivasi internal positif muncul karena keinginan untuk tumbuh berkembang,


mengekspresikan diri sebagai contohnya ialah : ingin karir yang lebih baik,
aktualisasi diri, dan sebagainya.
Motivasi interal negatif muncul karena tekanan, ancaman, ketakutan atau
kekhawatiran. Sebagai misal: karena rasa takut kehilangan, menderita dan
sebagainya

b. Teori Motivasi

(1). Abraham maslow

Dari banyaknya teori motivasi, Abraham Maslow dengan teori hierarki kebutuhan
yang dikemukakanya dapat dikatakan sebagai teori yang paling banyak dikenal, ia
membuat hipotesis bahwa dalam setap diri manusia terdapat hierarki dari lima
kebutuhan, kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah :

1. Fisiologis : meliputi rasa lapar, haus, berlindunga, seksual dan kebutuhan fisik
lainya
2. Rasa aman: meliputi rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional
3. Sosial : meliputi rasa kasih saying, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan
4. Penghargaan : meliputi faktir-faktor penghargaan internal seperti hormat diri,
otonomi dan pencapaian
5. Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi seseorang sesuai kecakapanya

(2). Clayton Alderfer

Clayton Aderfer berusaha mengolah hierarki kebutuhan Maslow agar


semakin dekat dengan penelitian empiris. Hierarki kebutuhanya yang telah
ditelaah ulang disebut dengan teori ERG. Pendapatnya bawa tiga kelompok
kebutuhan inti

 Kehidupan (Sama dengan kebutuhan fisiologis dan keamanan milik Maslow)


 Hubungan (sama dengan kebutuhan sosial dan status milik Maslow)
 Pertumbuhan (sama dengan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri milik
maslow)
(3) McClelland

Atau biasa disebut (McClelland’s theory of needs) dikembangkan oleh


David McClelland dan rekan-rekanya. Teori tersebut berfokus pada tiga kebutuha:
pencapaian, kekuatan, dan hubungan.

 Kebutuhan pencapaian (Need for achievement) : Dorongan untuk melebihi


mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.

 Kebutuhan kekuatan (Need for power) :Kebutuhan untuk membuat individu


lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku
sebaliknya.
 Kebutuhan hubungan (Need for affiliation) : keingian untuk menjalin suatu
hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.

G. CONTOH PENERARAN ACTUATING

Adalah pengarahan dan pemotivasian seluruh personil pada setiap kegiatan


pendidikan di sekolah untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya.
Kegiatan pendidikan tersebut yakni sebagai berikut:
1. Manajemen kurikulum,
2. Manajemen ketenagaan pendidikan (kepegawaian),
3. Manajemen peserta didik,
4. Manajemen sarana dan prasarana,
5. Manajemen keuangan/pembiayaan pendidikan,
6. Manajemen administrasi perkantoran,
7. Manajemen unit-unit penunjang pendidikan,
8. Manajemen layanan khusus pendidikan,
9. Manajemen tata lingkungan dan keamanan,
10. Manajemen hubungan dengan masyarakat, (Mulyono, 2008:168-170).
BAB III
PENUTUP

SIMPULAN
Simpulan yang bisa kita ambil dari makalah tentang
actuating(penggerakan) ini ialah,bahwa dalam sebuah organisasi, penggerakan itu
adalah sesuatu langkah-langkah yg mutlak untuk di laksanakan guna untuk
menggerakan serta melaksanakan sebuah peraencanaan organisasi yang telah di
arahakan dari atasan,dalam menggerakan suatu organisasi,menggerakan hasil
rapat,menggerakan keputusan-keputusan yang telah di ambil dari kesepakatan
bersama untuk mencapai goal dari sebuah tujuan organisasi tersebut,dimana
dalam melakukan penggerakan dalam sebuah organisasi ini juga di butuhkanya
teamwork(kerjasama team) yang baik dan solid, sehingga sautu perusahaan atau
menajemen itu sendiri akan maju atau berdiri dengan pesat,di karenakan adanya
penggerak dari sebuah perencanaan dari, atasan serta para anggota yang terlibat di
dalam suatu organisai atau manajemen itu

DAFTAR RUJUKAN
https://www.google.co.id/url?q=http://eprints.walisongo.ac.id/6480/3/BAB
%2520II.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwiUivf76ezZAhUW3Y8KHYs2BroQFjAAeg
QIChAB&usg=AOvVaw18D8m8XgcGbD3ertuwkh6-

https://www.google.co.id/url?q=http://www.academia.edu/25464325/
MAKALAH_FUNGSI_PELAKSANAAN_ACTUATING_DALAM_MANAJEM
EN_SUMBER_DAYA_MANUSIA&sa=U&ved=2ahUKEwiUivf76ezZAhUW3
Y8KHYs2BroQFjABegQICRAB&usg=AOvVaw0-InRfAJECVqLZHkwbHQGt

https://www.google.co.id/url?q=http://fip.um.ac.id/wp-content/uploads/
2015/12/7_Fungsi-
Penggerakan.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwiUivf76ezZAhUW3Y8KHYs2BroQFjA
EegQIBRAB&usg=AOvVaw2pAFFytPaGvbmHLIv8vjzk

http://gurupedia.web.id/actuating-penggerakan-dalam-pendidikan/
http://mahasiswabudidarma.blogspot.co.id/2012/11/actuating-penggerakan.html?
m=1

https://www.google.co.id/amp/s/assuyahada.wordpress.com/2014/11/08/fungsi-
manajemen-motivasi-kepuasan-kerja/amp/

http://wahyunitarahmawati.blogspot.co.id/2015/04/fungsi-penggerakan-actuating-
dalam.html

Anda mungkin juga menyukai