Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PELAKSANAAN

KEGIATAN WAWANCARA MANAJEMEN AGRIBISNIS

MANAJEMEN USAHATANI SAWI PAKCOY PADA JAPRI


FARM DI KECAMATAN AMPENAN KOTA MATARAM

Oleh :
1. KHAIRUL AZMI (C1MO16080)
2. HERNI RAHMAYANTI (C1M016058)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019

1
I. PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Manajemen


Dalam buku dasar-dasar manajemen dikatakan bahwa manajemen adalah
suatu usaha merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengorganisir,
mengarahkan, mengkoordinir serta mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar
tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif (Reksohardiprodjo dalam
Nitisemito, 1985).
Dalam Encyclopedia of Social Science, dikatakan bahwa manajemen adalah
suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan diselenggarakan dan diawasi. Serupa
dengan pendapat George R. Terry yang mengatakan bahwa manajemen adalah sebuah
proses yang khas, terdiri dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
menggerakkan, dan pengawasan yang dilaksanakan untuk menentukan serta
mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan bantuan manusia dan sumber daya
lain.
Sedangkan, Mark Parker Follet, memberikan batasan manajemen sebagai seni
dan untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang-orang (the art getting thing
through people). Definisi ini memang sesuai dengan kenyataan yang kita lihat dalam
kehidupan sehari-hari, dimana para manajer tidak melalukan sendiri tugas-tugas yang
harus diselesaikan, tetapi dengan cara mengatur orang-orang yang melakukannya
(Firdaus, 2008).
Menurut James A.F dalam Firdaus (2008), manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan evaluasi atas sumber
daya, terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan terlebih dahulu. Dari definisi-definisi di atas pula tampak ada tiga hal
pokok dalam manajemen yaitu: (1) ada tujuan yang hendak dicapai, (2) tujuan dicapai

2
dengan menggunakan kegiatan orang lain, dan (3) kegitan-kegiatan orang lain
tersebut harus dibimbing dan diawasi.
Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa manajemen adalah suatu
ilmu dan seni. Manajemen sebagai ilmu berfungsi mengajarkan gejala-gejala,
kejadian-kejadian dan keadaan-keadaan yang ada (art teaches one to know).
Sedangkan manajemen sebagai seni berfungsi mengajarkan kepada kita bagaimana
melaksanakan sesuatu hal (art teaches one to do) mencapai tujuan yang nyata-nyata
mendatangkan hasil dan manfaat. Dalam hal ini manajemen dilukiskan sebagai
POACE yaitu, Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan
(Actuating), Pengawasan (Controlling) dan Evaluasi (Evaluating). Kelima fungsi
manajemen tersebut merupakan kunci bagi keberhasilan suatu pengkomunikasian dan
pemotivasian. Kedua fungsi ini, yaitu pengkomunikasian dan pemotivasian akan
menunjang (ekskalator) keberhasilan lima fungsi yang pertama.

1.2. Pentingnya Manajemen


Manajemen dikatakan penting dalam menjalankan kegiatan organisasi, pada
dasarnya :
1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga diperlukan adanya
pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.
2. Suatu organisasi akan berhasil guna dan berdaya guna.
3. Manajemen yang baik dapat meningkatkan kinerja dari semua potensi yang
dimiliki.
4. Manajemen yang baik akan menghindari dan mengurangi pemborosan.
5. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan
organisasi.
6. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan
organisasi.

3
7. Manajemen yang baik selalu mengedepankan kerjasama, keharmonisasi,
komunikasi yang kontruktif, seimbang, searah, saling menghormati, dan
menghargai mencintai sebagai tujuan dapat dioptimalkan.
8. Manajemen diperlukan untuk kemajuan, dan pertumbuhan juga perkembangan
agar lebih baik lagi.

Alasan utama manajemen itu dibutuhkan dalam suatu organisasi / usaha:

1. Untuk memudahkan pencapaian tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan


pribadi. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan juga tujuan
individu yang ada dalam organisasi tersebut. Semua bentuk organisasi dimana orang-
orang bekerja bersama mencapai tujuan yang telah ditetapkan, membutuhkan
manajemen. Manajemen diperlukan organisasi agar usaha pencapaian tujuan menjadi
lebih mudah.
Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya.
Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana
manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu
dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan mulai awal
melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan kegiatan atau
pekerjaan.
2. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran
dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang
berkepentingan dalam organisasi seperti: pimpinan, pegawai, pelanggan, serikat
kerja, pemilik dan karyawan, maupun pelanggan, konsumen, suplier, serikat pekerja,
asosiasi perdagangan, pemerintah dan masyarakat.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Banyak cara untuk mengukur hasil kerja
suatu organisasi dan salah satu yang umum adalah efisiensi dan efektivitas.
Efektivitas berkaitan dengan seberapa jauh sasaran telah tercapai, dan efisiensi
menunjukkan bagaimana mencapainya, yakni perbandingan biaya, usaha, dan

4
pengorbanan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai. Efektif jika sasaran
organisasi tercapai (bedakan dengan tujuan). Bisa terjadi tujuan kegiatan tercapai
tetapi tidak tepat sasaran.
1.3. Fungsi-Fungsi Manajemen
Secara umum, dunia manajemen menggunakan prinsip P.O.A.C.E. atau
Planning, Organizing, Actuating, Controlling, Evaluating. Berikut ini adalah
penjelasan fungsi-fungsi manajemen.

1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan (Planning) dapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang
mengarah ke masa depan, menyangkut serangkaian tindakan berdasarkan pemahaman
yang mendalam terhadap semua faktor yang terlibat dan yang diarahkan kepada
sasaran khusus. Dengan kata lain, perencanaan adalah penentuan serangkaian
tindakan berdasarkan pemilihan dari berbagai alternatif yang ada, dirumuskan dalam
bentuk keputusan yang akan dikerjakan untuk masa depan yang akan datang dalam
usaha mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan adalah proses menetapakn
sasaran atau tujuan dan tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan (goal) tersebut
(Firdaus, 2008).
Perencanaan dilakukan untuk menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Dengan
analisis tujuan, dapat ditemukan kegiatan-kegiatan yang perlu dijalankan dan hal ini
kemudian dituangkan kedalam kebijakan perusahaan. Kebijakan perusahaan
merupakan pedoman yang dibuat terlebih dahulu sehubungan dengan tindakan yang
perlu ditempuh sebagai pedoman kerja untuk mencapai tujuan (Firdaus, 2008).

2. Organizing (Organisasi)
Organisasi adalah proses mempekerjakan dua orang atau lebih untuk
bekerjasama dalam cara terstruktur guna mencapai sasaran spesifik atau beberapa
sasaran dalam kata lain mengalokasikan pekerjaan, wewenang, dan sumber daya di
antara anggota organisasi, sehingga mereka dapat mencapai tujuan mereka.

5
Setelah perencanaan, langkah berikutnya adalah pengorganisasian untuk
melaksanakan rencana yang telah dirumuskan. Organisasi pada hakikatnya memiliki
tiga komponen, yaitu fungsi personalia, dan faktor-faktor sarana fisik. Proses
organisasi berusaha mempersiapkan ketiga komponen tersebut sedemikian rupa agar
dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Pengorganisasian adalah proses
manajerial yang berkelanjutan. Ketika teknologi berubah, organisasi dapat berubah,
demikian pula dengan lingkungan organisasi sehingga manajer harus menyesuaikan
strategi yang disusun, agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Demikian
pula halnya dengan struktur organisasinya, perlu disesuaikan dengan perubahan
lingkungan yang terjadi sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai.

3. Actuating (Pelaksanaan)
Actuating adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas atau
memotivasi karyawan yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau
seluruh organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti
dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan
kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk
mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan
dengan rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus
sehingga perlu dilakukan penyesuaian.
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan
kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja yang
telah ditetapkan.

4. Controlling (Pengawasan)
Pengendalian adalah suatu proses untuk memastikan bahwa aktivitas
sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan dalam arti seorang manajer
harus yakin bahwa tindakan yang dilakukan oleh anggota organisasi benar-benar
menggerakkan organisasi ke arah tujuan yang telah dirumuskan. Ini adalah fungsi

6
pengendalian manajemen dan melibatkan berbagai elemen menetapkan standar
prestasi kerja, mengukur prestasi saat ini, membandingkan prestasi ini dengan standar
yang telah ditetapkan dan mengambil tindkaan korelatif bila ada deviasi yang
terdeteksi.

5. Evaluating (Pengendalian)
Evaluasi adalah tindakan yang dilakukan untuk melihat sejauh mana tujuan
organisasi yang telah ditetapkan telah tercapai atau tidak. Dengan demikian dapat
diketahui kekurangan dan kelemahan sehingga bisa dapat direncanakan cara
memperbaikinya.

7
II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan

Sebelum memulai usaha tani Hortikultura ini, pada tahun 1988 Pak Japri
pernah menjadi buruh di Balindo Hotel dengan penghasilan 250/bulan. Pada tahun
1991, Pak Japri berhenti dari pekerjaan tersebut dan memilih untuk menjadi seorang
petani.
Pada pertengahan tahun 1991 Pak Japri menikah dan menjadi petani. Beliau
menggeluti pertanian ini yaitu di bidang pangan. Semenjak kecil, saat masih ikut
orang tua, Pak Japri sudah mengenal dunia pertanian khususnya bidang pangan dan
sayuran hortikultura ini, namun beliau menggeluti usaha di bidang hortikultura ini
mulai dari tahun 2003. Itupun awalnya beliau seorang kuli membeli gabah dan
kerjasama dengan orang Cina, namun setelah tahun 2005 beliau berhenti setelah
menggeluti usaha hortikultura tersebut. Melihat peluang yang ada bahwa ke depan di
Lombok ini pasti ramai akan hotel-hotel, dari sini beliau mencoba mengambil
peluang tersebut dan mulai bergelut dari tahun 2003 sampai sekarang menanam
sayur-sayuran yang dibutuhkan oleh perhotelan terutama varietas-varietas yang hidup
di dataran rendah karena kebutuhan hotel itu membutuhkan sayuran dataran rendah
dan dataran tinggi, namun tanaman yang tidak bisa ditanam di dataran rendah yaitu
seperti paprika dan rosemary, namun beliau menanam beberapa komoditi yaitu
seperti sayuran daun sampai ke sayuran buah serta buah. Namun perlu diketahui
bahwa hortikultura itu dibagi menjadi 4 (empat) yaitu: sayuran daun, sayuran buah,
buah, biofarmaka/rempah-rempah, dan flori. Artinya beliau bisa melihat peluang
yang ada dengan cara bergelut di hortikultura masing-masing itu bisa ditangkap,
kebetulan beliau sangat senang dengan sayuran dan itu yang membuat beliau
mengambil sayuran, komoditi-komoditi yang ada di usaha hortikultura ini mulai dari
bayam, caisim, selada, basil/kemangi Itali, daun mint, dan rukola/salad Eropa.

8
Hingga saat ini, seiring dengan berjalannya waktu, usaha budidaya sayuran ini
semakin meluas dan hingga saat ini terdapat lebih dari 20 komoditi yang
dibudidayakan. Lingkup kegiatan yang dilakukan dalam pengemasan dan pemasaran.
Sudah banyak pemesan dan supplier yang menjadi pelanggan tetap disana (hotel dan
supermarket).

2.2. Profil Perusahaan


Untuk mengembangkan usaha budidaya tanaman hortikultura ini pemilik
usaha meneglolah lahan seluas 2 Ha. Berikut identitas pemilik usaha dan tentang
Japri Farm :

1) Biodata Pemilik Usaha


 Nama lengkap pemilik : Japri

 Tempat/tinggal lahir : Mataram,31 Desember 1967

 Pendidikan terakhir : Sekolah Menengah Atas (SMA)

 Alamat tempat tinggal : Jl. Lestari Moncok Karya RT/RT 003,


Kelurahan Pejarakan Karya, Kecamatan
Ampenan, Kota Mataram NTB
 No. Telepon/HP : 081 933 134 254

2) Biodata Perusahaan
 Nama Usaha : Japri Farm

 Usaha Budidaya : Hortikultura (buah-buahan, sayur-sayuran, tanaman


hias dan obat-obatan)
 Pemilik : Japri

 Motto : Percaya, Jujur dan Sabar

 Lokasi : Jl. Adi Sucipto (depan Bandara Selaparang)

 Visi : Pencapaian kesejahteraan untuk masyarakat tani

9
 Misi : Pembinaan masyarakat tani setempat

 Tenaga Kerja : 22 orang

2.3. Proses Produksi


Berikut ini pelaporan tertulis mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan dalam
berusahatani sayuran terutama sayur Sawi Pakcoy yaitu :

Tabel 1. Penyusutan Alat

Harga Umur Nilai


Jumlah Penyusutan
No Alat Satuan Total (Rp) pakai sisa
(unit) (Rp/th)
(Rp) (tahun) (Rp)
1 Cangkul 7 100,000 700,000 3 - 233.333
Cangkul
2 3 250,000 750,000 3 - 250.000
gareng
3 Sabit 20 25,000 500,000 3 - 166.667
4 Ember 20 20,000 400,000 3 - 133.333
5 Gembor 5 160,000 800,000 3 - 266.667
6 Argo 3 450,000 1,350,000 10 - 135.000
15,200,00
7 Mesin air 4 3,800,000 10 - 1.520.000
0
8 Jenset 1 4,000,000 4,000,000 10 - 400.000
Timbangan
9 1 1,500,000 1,500,000 10 - 150.000
besar
Timbangan
10 1 600,000 600,000 10 - 60.000
sedang
Timbangan
11 1 160,000 160,000 10 - 16.000
kecil
Alat
12 1 1,500,000 1,500,000 7 - 214.286
packing
13 Gentong 5 200,000 1,000,000 10 - 100.000
Total 3.645.286
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 1. diatas diketahui total biaya penyusutan alat yang
dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 3.645.286. Biaya-biaya tersebut meliputi berbagai alat

10
yang dapat digunakan untuk semua jenis kebutuhan semua tanaman hortikultura
lainnya.

Tabel 2. Biaya Tetap Sawi Pakcoy


Biaya Tetap Nilai (Rp)
Biaya Sewa Lahan 11.250.000
Biaya Listrik dan Air 250.000
Biaya Penyusutan Alat 3.645.286
Total Biaya Tetap 15.145.286
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 2. diatas diketahui bahwa nilai total dari biaya tetap untuk
usahatani sawi pakcoy sebesar Rp. 15.145.286. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya
sewa lahan, biaya listrik dan air serta biaya penyusutan alat.

Tabel 3. Biaya Variabel Sawi Pakcoy


Biaya Variabel Nilai (Rp)

Bibit Tanaman 750.000

Pupuk Urea 150.000

Pupuk Kompos 1.500.000

Biaya Tenaga Kerja 1.200.000

Plastik 1.000.000

Bensin 105.000

Total Biaya Variabel 4.705.000

Sumber : data primer yang diolah, 2019


Berdasarkan dari tabel 3. diatas dapat diketahui bahwa nilai total dari biaya
variable usahatani sawi pakcoy sebesar Rp. 4.705.000. Biaya-biaya tersebut meliputi
bibit tanaman, pupuk urea, pupuk kompos, biaya tenaga kerja, plastik dan bensin.

11
Tabel 4. Penerimaan Sawi Pakcoy
Jumlah Produksi Harga/Kg (Rp) Total Harga (Rp)

6000 8000 48.000.000

Jumlah 48.000.000

Sumber : data primer yang diolah, 2019


Berdasarkan tabel 4. diatas dapat diketahui bahwa nilai total dari penerimaan
usahatani sawi pakcoy sebesar Rp. 48.000.000. dari penjualan 6000 Kg sawi pakcoy
secara keseluruhan.

2.3.1. Nilai Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Sawi Pakcoy


Produksi per 1 Ha adalah 6.000 Kg. Sedangkan, harga sawi saat ini sebesar
Rp.8.000/Kg. Nilai produksi dan pendapatan dan keuntungan dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 1. Nilai Pendapatan dan Kelayakan

No. Uraian Satuan Perhitungan

1 Harga Sawi Pakcoy Rp/Kg 8.000

2 Jumlah Produksi Kg 6.000

3 Nilai Penerimaan (PxQ) Rp 48.000.000

4 Pendapatan (I=TR-TC) Rp 28.149.714

5 Kelayakan R/C Ratio Rp 2

Sumber : data primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel 1. diatas dapat diketahui bahwa nilai dari pendapatan


sebesar Rp. 28.149.714 dan kelayakan R/C ratio sebesar 2. Dimana nilai ratio 2 (>1)

12
artinya setiap kenaikan biaya produksi sebesar 1 rupiah akan menaikan penerimaan
sebesar 2 rupiah.

2.4. Keunggulan Produk


Produk-produk yang dihasilkan disesuaikan dengan permintaan pasar, yakni
memiliki kualitas tersendiri yaitu : produk dijual dalam keadaan segar dan produk
yang dihasilkan sehat dan aman untuk dikonsumsi.

13
l
A
h
R
k
o
J
tp
M
u
K
B
d
W
I
r
s
m
e
P
in
g
a III. PELAKSANAAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

3.1 Struktur Perusahaan

STRUKTUR ORGANISASI JAPRI FARM

Gambar 1. Struktur Organisasi Japri Farm


3.2. Riwayat Organisasi

No
Selama ini, Pak Japri sudah aktif dalam berbagai macam organisasi
masyarakat. Organisasi-organisasi tersebut diantaranya adalah :
Tabel.3.1. Riwayat Organisasi
Organisasi

14
Jabatan Tahun
1 Gapoktan Mekarsari Ketua 2007 - Sekarang
2 P4S Kuntum Kota Mataram Pengurus 2008 - Sekarang
ASPARTAN “Gora Selaparang”
3 Bendahara 2008 - Sekarang
Kota Mataram
Kontak Tani Nelayan Andalan
4 Ketua 2009 - Sekarang
(KTNA)
5 Kelompok Tani Sumber Rezeki Sekretaris 2010 - Sekarang
Asosiasi Horti Panah Merah Seksi
6 2010 - Sekarang
(AP3M) Produksi
Sub Terminal Agribisnis NTB
7 Bendahara 2011 - Sekarang
(STA)
Bidang
8 Asosiasi Komoditas Kangkung 2011 - Sekarang
Produksi

Dalam berusahatani sayuran pakcoy di Japri Farm tidak terlepas dari fungsi-
fungsi manajemen yang dipelajari dan diterapkan dalam berproduksi, fungsi-fungsi
manajemen mulai dari Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian),
Actuating (Pelaksanaan), Controlling (Pengawasan) dan Evaluating (Evaluasi).
Pemilihan komoditi juga dipengaruhi oleh prilaku pasar dan permintaan pasar.

1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh suatu
organisasi/perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha tani. Dengan menganalisa
tujuan yang hendak dicapai, dapat ditentukan kegiatan-kegiatan yang perlu
dilaksanakan dan dijalankan kemudian kegiatan tersebut diuntungkan ke dalam
kebijakan perusahaan.
Kebijakan perusahaan merupakan pedoman yang dibuat terlebih dahulu
sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi. Disamping itu, untuk menghindari
timbulnya rutinitas dan memperkecil kejadian yang sifatnya tidak terduga diperlukan
suatu perencanaan. Planning adalah hal yang pertama kali harus dilakukan dalam

15
manjemen organisasi. Karena planning berkaitan dengan keputusan apa yang akan
diambil terlebih dahulu, apa yang harus dilakukan, kapan dan bagaimana
melakukannya. Sama halnya dengan berusahatani Sawi Pakcoy. Alasann Pak Japri
memilih berusahatani Pakcoy karena peluang pasar yang sangat besar yang mampu
dijangkau oleh masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah dan juga menengah
keatas serta perawatan yang tergolong mudah dan memanfaatkan lahan yang cukup
sedikit. Selain beberapa keunggulan Sawi Pakcoy diatas, terdapat beberapa kesulitan
yang kadang terjadi yaitu; iklim yang semakin sulit untuk diramalkan, persiapan
lahan yang sudah siap tetapi pekerja yang tidak hadir, serta pembibitan yang
terkadang tidak sempat dilakukan yang sesuai rencana.
Pada penjelasan beberapa kendala diatas, maka akan lebih baik jika sebelum
dilaksanakannya kegiatan usahatani Sawi Pakcoy dapat terlebih dahulu
merencanakan kegiatan apa saja yang harus dilakukan secara sistematis dengan
persiapan alat dan sarana produksi lainnya serta pemahaman akan tanaman pada fase-
fase yang pas mulai dari persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan
pemanenan. Yang dimana harus diselaraskan dengan kemungkinan para pekerja yang
tidak hadir sehingga kegiatan tidak dapat terlaksana tepat waktu secara semestinya.
Dalam penjualan Sawi Pakcoy, umumnya melalui pemesanan terlebih dahulu
atau pembeli langsung yang hadir ketempat. Sawi Pakcoy dijual dalam ukuran kiloan
yang langsung dipetik saat itu juga lalu dikemas dan diberikan kepada pembeli.
Dikarenakan waktu yang diperlukan dari penanaman hingga pemanenan sebanyak 38-
40 hari yang tergolong cukup singkat, sehingga Sawi Pakcoy sering tersedia.
Agar pola penerimaan yang sudah direncanakan maka sebelumnya harus
direncanakan kapan waktu yang tepat untuk menanam Sawi Pakcoy agar mampu
menghasilkan keuntungan yang maksimal. Tentunya harus mencari informasi tentang
penanaman, dan informasi tersebut dapat diperoleh melalui seedling dan melalui took
tentang benih apa yang sering dijual, sehingga akan diketahui berapa banyak petani
yang menanam sawi pakcoy sehingga mudah memutuskan kapan waktu yang tepat
untuk menanam.

16
2. Organizing (Pengorganisasian)
Organizing atau pengorganisasian merupakan suatu kegiatan yang sangat
berhubungan erat dengan bagaimana cara mengatur dan menyalurkan sumber daya
organisasi. Memilih siapa yang melakukan apa hingga menentukan bagaimana proses
pendelegasian wewenang, koordinasi dan pengambilan keputusan organisasi. Oleh
karena itu, salah satu kemampuan yang diharapkan dalam hal ini adalah kemampuan
kepemimpinan dan manajerial dengan kata lain mampu mempengaruhi kelompok dan
bawahannya agar dapat bekerja sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.
Dalam berusahatani, Pak Japri tentu melakukan pengorganisasian terhadap
kegiatan yang direncakan sebelumnya. Sebelum rangkaian kegiatan agribisnis Sawi
Pakcoy dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan pemilihan dan persiapan sarana
prasarana produksi yang dalam hal ini dilakukan oleh Pak Japri sendiri. Selanjutnya,
dilakukan pembagian tugas untuk pelaksanaan setiap kegiatan diatur oleh Pak Japri.
Sedangkan, kegiatan lapangan dipercayakan kepada penanggungjawab lapangan
yakni salah satu karyawan yang ada.
Sedangkan, dalam memperoleh informasi pasar mengenai harga sayuran dan
Sawi Pakcoy dilakukan oleh Pak Japri selaku pemilih usahatani. Berdasarkan hasil
wawancara diketahui bahwa sesungguhnya harga sayuran itu ditentukan oleh
pengepul dan terkadang mencari tahu harga Sawi Pakcoy di pasar sentra sehingga
diketahui harga Sawi Pakcoy saat itu.
Pekerja atau karyawan yang bekerja pada usaha tani tanaman hortikultura
sebanyak 20 orang, yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 9 orang laki-laki.
Dalam hal pelaksanaan budidaya di lapangan, terdapat perbedaan kegiatan usaha tani
Pakcoy. Misalnya pada kegiatan pengelolahan tanah dan penyemprotan akan
dilakukan oleh pekerja laki-laki, sedangkan untuk pekerjaan menanam, dan memanen
adalah pekerjaan pekerja perempuan.
Setelah pengorganisasian tenaga kerja kegiatan budidaya selanjutnya terdapat
kegiatan pemasaran dimana didalam kegiatan tersebut, terkandung kegiatan

17
pengangkutan dan penjualan. Dalam hal ini yang bertugas melaksanakan
pengangkutan adalah pekerja/karyawan atau diambil langsung oleh pengepul. Dan
dalam pelaksanaan penjualan produksi Sawi Pakcoy yang bertugas menjual adalah
mitra dan pemilik usaha sendiri dan pengepul.

3. Actuating (Pelaksanaan)
Actuating atau pelaksanaan merupakan inti dari suatu menejemen organisasi.
Actuating merupakan suatu tindakanya nyata dari apa yang telah dipersiapkan
sebelumnya dalam kegiatan perencanaan dan pengorganisasian. Ciri-ciri pelaksanaan
ini adalah semua sistem bekerja sebagaimana seharusnya seperti pengalokasian
sumber daya manusia dan non manusia sesuai dengan keahlian dan proporsinya
masing-masing. Pengalokasian tersbut dapat diutamakan sesuai dengan perannya.
Sehingga program kerja dapat berlangsung sesuai dengan perencanaan sebelumnya
agar dapat memenuhi harapan. Tepat sasaran dan tepat waktu.
Dalam pelaksanaan kegiatan usaha tani Sawi Pakcoy dilaksanakan sesuai
dengan petunjuk budidaya dan usahatani yang diperoleh dari saran penyuluh, internet
dan petunjuk umum budidaya Sawi Pakcoy, yang meliputi persiapan lahan,
pembibitan, penenaman, pemeliharaan, pemanenan hingga penanganan pasca panen.
Secara keseluruhan, selama pelaksanaan budidaya Sawi Pakcoy terdapat masalah-
masalah yang biasa terjadi dilapangan yakni masalah hama dan penyakit yang
menyerang Sawi Pakcoy. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebagai pengelolah, Pak
Japri harus segera mengidentifikasi apa gejala yang ditimbulkan dari serangan
tersebut setelah diketahui gejala penyakitnya dari berbagai sumber, kemudian
tanaman yang terkena serangan harus cepat dilakukan tindakan pengendalian bisa
dengan pengendalian secara manual; dengan cara membabat Sawi Pakcoy yang
terkena penyakit atau dengan menyemprotkan pestisida. Penggunaan alat delam
berusahatani Sawi Pakcoy ini sama dengan alat yang digunakan untuk budidaya
tanaman hortikultura lainnya seperti gembor, handsprayer, cangkul dan lain lain.

18
Dalam pelaksanaan pengendalian masalah diatas tentunya Pak Japri
mendelegasikan tugas tersebut kepada karyawan yang bertugas. Secara keseluruhan
dalam hal pelaksanaan tugas dan wewenang selama proses produksi meurut Pak Japri
sudah termasuk 80% lancar dengan 20% kurang lancar.

4. Controlling (Pengawasan)
Controlling atau pengawasasn bertujuan untuk memastikan arah kegiatan
yang dilaksanakan sudah sesuai dengan kegiatan organisasi yang diharapkan dengan
kata lain tidak menyimpan dari standar. Pengawasan atau control sering kali
dilakukan pada saat proses atau kegiatan inti sedang berlangsung dengan maksud
untuk memonitor kemajuan kegiatan, memperbaiki kesalahan atau penyimpangan jika
diperlukan. Oleh karena itu, seorang yang bertugas dan bekerja untuk melakukan
controlling harus benar-benar memahami standar pekerjaan dan ukuran yang dapat.
Dalam kehidupan sehari-hari, pengawasan juga sering disebut sebagai supervise.
Bentuk-bentuk pengawasan yang dilakukan Pak Japri dalam berusahatani
Sawi Pakcoy yakni pengawasan terhadap setiap kegiatan budidaya mulai dari
pengolahan tanah hingga panen dan pengawasan terhadap serangan hama dan
penyakit. Pengawasan dilakukan dengan cara berkeliling dan melihat gejala-gejala
yang ada pada setiap tanaman dan memantau hasil pekerjaan pekerja. Selain itu,
terdapat pengawasan dalam proses penanganan hasil pertanian. Informasi mengenai
harga produk biasanya selalu memantau harga produk di pasaran yakni Pasar
Mandalika, pengepul luar kota dan petani Sawi Pakcoy lainnya. Jika infomasi pasar
mengenai waktu tanam dan harga tidak tepat maka harga yang ditawarkan bisa sangat
rendah sehingga menimbulkan kerugian.

5. Evaluating (Evaluasi)
Evaluating atau evaluasi adalah kegiatan menilai, mengukur secara objektif
hasil kegiatan yang dilakukan dalam berusahatani. Evaluasi yang ideal adalah
evaluasi yang tidak memihak (objektif), berani mengatakan dan memastikan jika

19
terdapat suatu penyimpangan yang terjadi, dan apakah penyimpangan tersebut
dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja.
Evaluasi biasanya dilakukan dalam dua bentuk yaitu, evaluasi proses atau
fomatif dan evaluasi akhir atau sumatif. Kedua evaluasi tersebut memiliki tujuan
yang sama yakni mengukur hasil dari setiap perubahan yang terjadi atau dampak dari
usahatani-usahatani yang dilakukan. Perbedaannya adalah, evaluasi formatif
dilakukan pada saat proses kegiatan masih berlangsung, sementara evaluasi sumatif
dilakukan pada akhir program. Evaluasi formatif bisa saja dilakukan jika controlling
dilakukan baik, namun tidak demikian dengan evaluasi sumatif, kegiatan ini wajib
dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab, bentuk ketebukaan organisasi. Karena
menyangkut kesinambungan program kegiatan organisasi, untuk diperbaiki melalui
rencana tindak lanjut atau sebaliknya kegiatan sebaiknya dihapuskan saja jika
dianggap tidak ada tanda-tanda yang mengarah kepada perubahan yang lebih baik.
Setelah melakukan pengawasan dalam usaha tani, selanjutnya dilakukan evaluasi
yang dilihat dari aspek teknis, sosial dan ekonomi Sawi Pakcoy.
Jika dilihat dari segi teknis, alat yang digunakan dalam proses budidaya
hingga panen merupakan alat yang digunakan sama dengan alat yang digunakan
untuk budidaya tanaman hortikultura yang lainnya sedangkan dalam hal
mengevaluasi pekerjaan teknis yang ditugaskan kepada para karyawan atau pekerja,
pelaksanaan kerja yang dilakukan oleh karyawan selalu diberikan penghargaan jika
hasil pekerjaan sesuai dan bagus. Penghargaannya berupa kenaikan gaji karyawan
pada bulan berikutnya sebesar 10% dari gaji sebelumnya. Untuk punishment atau
hukuman tidak diberlakukan, jika pekerja diketahui kurang bagus dalam bekerja
hanya diberikan teguran saja. Pemberian penghargaan dan teguran tersebut
didasarkan atas hasil kerja yang dilakukan oleh para pekerja, informasi mengenai
hasil kerja tersebut diperoleh dari pengawasan secara langsung oleh Pak Japri dan
karyawan yang mengatur tugas lapangan atau koordinator lapangan.
Dika dilihat dari segi sosial, Pak Japri memiliki pelanggan tetap yang selalu
membeli Sawi Pakcoy di Japri Farm yang biasanya berasal dari pedagang pengepul.

20
Selain itu, dalam memasarkan produk, biasanya Pak Japri memitra dengan beberapa
keluarganya. Keluarga Pak Japri yang sekaligus merupakan mitra kerja menyetok
Sawi Pakcoy dan bibit Sawi Pakcoy dari Pak Japri untuk dijual ke pasar.
Jika melihat peluang ekonomi usahatani Sawi Pakcoy, ada penambahan
kegiatan usahanya seperti yakni pada kegiatan pasca panen berupa pengemas
menggunakan alat wrapping untuk dijual langsung ke konsumen atau dijual langsung
ke pameran. Untuk menutupi biaya ekonomi dalam penambahan jenis kegiatan usaha
dan perluasan area usaha maka Pak Japri meminjam modal. Peminjaman tambahan
diperoleh dari bank. Selain itu, terdapat berbagai bantuan yang diperoleh dari instansi
atau dinas bidang pertanian untuk memudah penilaian mengenai ekonomi usahatani
yang dijalankan maka, perlu dilakukan pembukuan yang menyangkut biaya dan
pendapatan agar dapat dievaluasi kelayakan dari usaha tani tesebut.

21
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Dalam pemilihan komoditi sayuran yang tepat untuk diusahakan, dilakukan
pemilihan secara selektif mulai dari penyediaan sarana input, persiapan lahan,
pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan pemasaran hasil
produksi.
2. Manajemen yang diterapkan Japri Farm memiliki pengaruh untuk memecahkan
masalah dan memberikan solusi tepat dalam usaha tani, dimana fungsi-fungsi
manajamen tersebut yaitu Planning (Perencanaan), Organizing
(Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan), Controlling (Pengawasan) dan
Evaluating (Evaluasi).
3. Pengawasan sangatlah diperlukan agar pelaksanaan tugas dan wewenang tetap
terarah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Bentuk-bentuk pengawasan yang
dilakukan seperti pengawasan terhadap setiap kegiatan budidaya. Pengawasan
dilakukan dengan cara berkeliling dan melihat gejala-gejala yang ada pada
setiap tanaman dan memantau hasil pekerjaan pekerja.
4. Usaha tani Pakcoy di Japri Farm bernilai menguntungkan dan layak untuk
diusahakan karena nilai pendapatan sebesar Rp. 28.149.714 dan R/C Ratio
sebesar 2 (>1).

4.2.Saran
Beberapa hal yang dapat disarankan dalam manajemen usaha tani tersebut
adalah:

1. Diharapkan kepada pemerintah melalui instansi terkait untuk menggiatkan


program pemberdayaan kepada masyarakat secara berkelanjutan baik pada

22
aspek inovasi teknologi processing, manajemen usaha hingga pembinaan pada
aspek pemasaran.
2. Bagi Japri Farm, sebaiknya terus mengembangkan usahanya mulai setiap
kegiatan usaha tani, meningkatkan pengolahan hasil dan pemasaran hasil agar
diperoleh nilai tambah dan keuntungan hasil produksi khususnya produk Sawi
Pakcoy.

23
DAFTAR PUSTAKA

Alex S. 2011. Kreatif Bertanam Sawi Pakcoy dalam Pot. Pustaka Baru Press.
Yogyakarta.
Direktorat Jendral Hortikultura. 2017. Sejarah Hortikultura.
http://horti.pertanian.go.id/node/273. Diakses pada tanggal 24 September
2019.
Ferry, Daniel. 2016. Konsep Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura.
https://Danielfery18.wordpress.com/pertanian/agribisnis/konsep-
pengembangan-kawasan-agribisnis-hortikultura/. Diakses pada tanggal 25
September 2019.
Firdaus, Muhammad. 2008. Manajemen Agribisnis. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Nitisemito, Alex S. 1985. Manajemen Suatu Dasar dan Pengantar. Ghalia Indonsia.
Jakarta.
Prawirokusumo, Soeharto. 2009. Ilmu Usahatani. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Sahusila. 2013. Pengertian Manajemen dan POACE


http://helenasahusilawane.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-manajemen-
dan-poace.html. Diakses pada tanggal 24 September 2019.

24

Anda mungkin juga menyukai