Anda di halaman 1dari 3

FUNGSI UNSUR-UNSUR MANAJEMEN PADA

LEMBAGA PENMAS
Fungsi-fungsi manajemen dalam penelitian tentang manajemen program kelompok
bermain (KB) mengacu pada fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh Terry (1970),
dalam „principles of management‟, mengemukakan empat fungsi manajemen, keempat fungsi
manajemen dikenal dengan singkatan POAC yaitu planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), controlling (pengawasan). Perencanaan
mencangkup rangkaian kegiatan dari berbagai alternatif upaya yang dilakukan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian meliputi pembagian dan pengelompokan
kegiatan, pelaksanaan kegiatan, motivasi, pengarahan. Pengawasan menyangkut motivasi,
koordinasi, dan pelayanan. Adapun pengertian tentang fungsi manajemen menurut Terry (1970)
adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan. Perencanaan memiliki peran penting dan
mendasar, karena perencanaan melihat jauh kedepan mewujudkan cita-cita dan harapan yang
akan diwujudkan. Perencanaan dengan pemilihan fakta-fakta dan usaha menghubungkan
antara fakta yang satu dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan tentang keadaan dan
perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk
mencapai hasil yang dikehendaki. Perencanaan menurut Joel G. Seigel dan Jae K. Shim
mendefinisikan perencanaan adalah pemilihan tujuan jangka panjang serta merencanakan
taktik dan strategi untuk mencapai tujuan tujuan yang sudah direncanakan (Irham Fahmi,
2011: 11). Definisi pengertian perencanaan juga di kemukakan oleh Erly Suandy (2001: 2).
Secara umum, perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi dan kemudian
menyajikan dengan jelas strategi-strategi, tata cara pelaksanaan program dan tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh.Perencanaan yang
diterapkan dalam dunia Pendidikan Luar Sekolah (PLS) dijalankan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik serta kebermanfaatan dari kegiatan yang akan dilaksanakan.

2. Pengorganisasian
Menurut Terry (dikutip dari Sudjana 1992: 78) menjelaskan bahwa pengorganisasian
merupakan kegiatan dasar manajemen. Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan
menyusun semua sumber yang disyaratkan dalam rencana, terutama sumber manusiawi
sedemikian rupa sehingga kegiatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Tujuan pengorganisasian adalah membantu orang-
orang untuk bekerjasama secara efektif dalam wadah organisasi atau lembaga. Organisasi
menurut Millet adalah sebuah kerangka struktur, sebagai wahana dan wadah pelaksanaan
pekerjaan banyak orang untuk mencapai suatu tujuan bersama (Djati Julitriarso dan John
Suprihanto, 1998: 5). Pengorganisasian berasal dari kata dasar organisasi (organum dalam
bahasa latin) yang berarti alat atau badan. Organisasi dapat diartikan sekelompok manusia
yang bekerjasama, dimana kerjasama tersebut dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi
atau gambaran sistematis tentang hubungan kerja, dalam rangka mencapai suatu tujuan
tertentu. Pengorganisasian memiliki prinsip 4 prinsip yang digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaannya. Adapun prinsip-prinsip pengorganisasian dapat mengacu kepada prinsip-
prinsip manajemen ilmiah yang ditawarkan oleh Taylor (Buford, Jr., & Bedeian, 1988: 14),
sebagai berikut:
a. Pengembangan ilmu murni dalam pengelolaan, disertai dengan hukum, aturan dan
prinsip yang dinyatakan secara jelas untuk mengganti metode tradisional.
b. Seleksi, pelatihan, dan pengembangan karyawan dilakukan secara ilmiah, sementara
karyawan masa lampau dipilih secara acak dan sering tidak terlatih.
c. Kerjasama secara sungguh-sungguh dengan para karyawan untuk meyakinkan bahwa
semua tugas dikerjakan sesuai dengan prinsipprinsip ilmiah.
d. Pembagian dan tanggungjawab secara sama antara karyawan dan manajemen.
Organisasi memerlukan asas-asas yang bermanfaat bagi organisasi tersebut. Asas-asas
organisasi adalah berbagai pedoman yang sejauh mungkin hendaknya dilaksanakan agar
diperoleh struktur organisasi yang baik dan aktivitas organisasi dapat berjalan lancar. Adapun
asas-asas organisasi berperan dalam dua macam. Pedoman untuk membentuk struktur
organisasi yang sehat dan efisien dan pedoman untuk melakukan kegiatan organisasi agar
dapat berjalan dengan lancar. Pengorganisasian merumuskan tujuan dengan jelas
memudahkan menetapkan haluan organisasi, pemilihan bentuk, pembentukan struktur,
kebutuhan pejabat, penyumbangan pengalaman, kecakapan daya kreasi dari para anggota
organisasi tersebut.

3. Pelaksanaan
Menurut Terry (1970) mengemukakan bahwa pelaksanaan merupakan upaya
menempatkan semua anggota pada kelompok agar bekerja untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi. Atau dengan kata
lain, penggerakan artinya kegiatan yang berhubungan dengan memotivasi atau memberi
semangat kepada karyawan atau pegawai. Selanjutnya, menurut Siagian (1996: 127)
pelaksanaan didefinisikan sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik dan metode untuk
mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untukmencapai tujuan organisasi yang efektif, efisien
dan ekonomis.
Ada tiga unsur utama dalam pelaksanaan yaitu:
a. Adanya program yang dapat menjadi ukuran utama dalam melaksanakan kegiatan.
b. Target kelompok yaitu kelompok yang menjadi sasaran daripada program yang akan
dilaksanakan oleh pemerintah.
c. Serta unsur-unsur pelaksana yaitu pihak mana saja yang terlibat dalam pelaksanaan
program yang dibuat.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan merupakan
upaya untuk menanamkan, memelihara, memupuk rasa tanggung jawab secara penuh
pada seseorang atau orangorang terhadap tuhannya, negara, masyarakat serta tugas yang
diembannya. Pelaksanaan merupakan implementasi dari segenap perencanaan yang sudah
dicanangkan sebelumnya.

4. Pengawasan
Pengawasan merupakan suatu cara organisasi agar mewujudkan kinerja yang efektif dan
efisien, serta lebih jauh mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi. Secara umum
pengawasan dapat didefinisikan sebagai cara suatu organisasi mewujudkan kinerja yang
efektif dan efisien, serta lebih jauh mendukung tercapainya visi dan misi. Pengawasan
memiliki peran penting terutama dalam memastikan setiap pekerjaan terlaksana sesuai
dengan yang direncanakan. Pengawasan juga berperan penting dalam membantu manajer
dalam mengawal dan mewujudkan keinginan visi dan misi perusahaan, dan tidak
terkecuali telah menempatkan manajer sebagai pihak yang memiliki wewenang sentral
dalam suatu organisasi. Tujuan adanya pengawasan sebagai suatu pendekatan manajerial
untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, rasionalitas dan ketertiban dalam pencapaian
tujuan dan pelaksanaan tugas organisasi. Pengawasan merupakan bentuk pengamatan
yang umumnya dilakukan secara menyeluruh, dengan jalan mengadakan perbandingan
antara yang dikonstantir dan yang seharusnya dilaksanakan. Pengawasan juga dapat
didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai dan yang sedang
dilakukan. Kegiatan yang dilakukan itu yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan
apabila perlu dilakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan
rencana dan selaras dengan standar.

Anda mungkin juga menyukai