Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 12

Ciri dan Fungsi Sikap serta Pengukuhan Sosial


(Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Sosial)

Dosen Pengampu
Fuad Hasan., S.Pd., M.Pd

Nama Kelompok :
Williamsyah Dzulfikri Utomo (180210201023)
Tsabat Taufiqurrohman (180210201034)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
Ciri dan Fungsi Sikap serta Pengukuhan Sikap

(The Characteristics, Function, and Affirmation of Attitude)

Tsabat Taufiqurrohman, Williamsyah Dzulfikri Utomo

Prodi Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Jember
Jln.Kalimantan 37, Jember 68121
Email : dzulfikriutomo230@gmail.com

Abstrak

Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai ciri dan
fungsi serta pengukuhan sikap. Adapun pengertian sikap yaitu merupakan suatu
perbuatan psikis yang tidak tampak, tetapi dapat diketahui melalui gejala-gejala
yang ditimbulkan. Ciri sikap mempunyai segi-segi perbedaan dengan pendorong-
pendorong lain yang ada dalam diri manusia tersebut. Fungsi sikap akan selalu
berkaitan dengan kebutuhan seseorang, baik kebutuhan yang timbul dari diri
sendiri maupun kebutuhan yang timbul dari luar dirinya. Para psikolog meyakini
bahwa pengukuhan sikap adalah berasal dari hasil proses belajar.

Kata Kunci : Ciri sikap, Fungsi sikap, Pengukuhan sikap

LATAR BELAKANG

Istilah sikap yang dalam bahasa inggris disebut “Attitude” pertama kali
digunakan oleh Herbert Spencer(1862), yang menggunakan kata ini untuk
merujuk suatu status mental seseorang.
Kemudian konsep sikap secara popular digunakan oleh para ahli sosiologi
dan psikologi. Bagi para ahli psikologi, perhatiann terhadap sikap berakar pada
alasan perbedaan individual. Mengapa individu yang berbeda memperlihatkan
tingkah laku yang berbeda di dalam situasi yang sebagian besar gejala ini
diterangkan oleh adanya perbedaan sikap. Sedang bagi para ahli sosiologi sikap
memiliki arti yang lebih besar untuk menerangkan perubahan sosial dan
kebudayaan.

Kita telah menegtahui bahwa orang dalam berhubungan dengan orang lain
tidak hanya berbuat begitu saja, tetapi juga menyadari perbuatan yang dilakukan
dan menyadari pola situasi yang ada sangkut pautnya dengan perbuatan itu.
Kesadaran ini tidak hanya mengenai tingkah laku yang sudah terjadi, tetapi juga
tingkah laku yang mungkin akan terjadi. Kesadaran individu yang menentukan
perbuatan nyata dan perbuatan-perbuatan yang mungkin akan terjadi inilah yang
dinamakan sikap. Jadi sikap ialah suatu hal yang menentukan sifat, hakikat, baik
perbuatan sekarang maupun perbuatan yang akan datang.

Oleh karena itu, ahli psikologi W.J. Thomas memberi batasan sikap
sebagai suatu kesadaran individu yang menentukan perbuatan-perbuatan yang
nyata ataupun mungkin akan terjadi did dalam kegiatan-kegiatan sosial. Dalam hal
ini, Thomas menyatakan bahwa sikap seseorang selau diarahkan terhadap sesuatu
hal atau suatu objek tertentu. Tidak ada satu sikap pun yang tanpa objek.

Metode Penulisan
Metode penulisan dalam artikel ini menggunakan metode literatur yakni
dengan melakukan pencarian terhadap berbagai sumber tertulis, baik berupa buku-
buku, majalah, jurnal, artikel, arsip, media web, atau dokumen-dokumen yang
relevan dengan permasalahan yang dikaji beserta berkaitan dengan topik
pembahasan. Sehingga dengan adanya informasi yang relevan dari sumber tertulis
tersebut dapat dijadikan sebuah rujukan untuk memperkuat pembahasan serta
penjelasan dalam penulisan artikel ini.
PEMBAHASAN

Sikap sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang


berespons dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara
konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif terkait.
Dari uraian bermacam pengertian sikap muncullah berbagai problema
yang berpangkal pada pembawaan-pembawaan ialah pengertian sikap dari unsur
kepribadian, sikap yang berkaitan dengan motif dan mendasari tingkah laku
seseorang dan pengertian sikap sebagai suatu keyakinan, kebiasaan, pendapat,
atau konsep.
Berikut ini penjelasan tentang Ciri dan Fungsi Sikap serta Pengukuhan
Sikap, sebagai berikut :
A. Ciri-ciri sikap
Sikap merupakan faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat
mendorong atau menimbulkan perilaku tertentu. Meskipun demikian, sikap
mempunyai segi-segi perbedaan dengan pendorong-pendorong lain yang ada
dalam diri manusia tersebut. Oleh karena itu, untuk membedakan sikap dengan
pendorong-pendorong lain, ada beberapa ciri dari sikap tersebut. Adapun ciri-ciri
sikap tersebut antara lain:

1. Sikap tidak dibawa sejak lahir

Manusia saat dilahirkan belum membawa sikap-sikap tertentu


terhadap sesuatu objek, karena sikap tidak dibawa sejak lahir. Hal ini
berarti bahwa sikap tersebut dalam perkembangan individu yang
bersangkutan, sehingga sikap cenderung berubah. Meskipun sikap dapat
mengalami perubahan, tetapi sikap mempunyai kecenderungan yang stabil.

2. Sikap selalu berhubungan dengan objek sikap


Sikap selalu terbentuk atau dipelajari dalam hubungannya dengan
objek-objek tertentu, yaitu melalui proses persepsi terhadap objek tersebut.
Hubungan yang positif atau negatif antara individu dengan objek tertentu
akan menimbulkan sikap tertentu pula dari individu terhadap objek
tersebut.
3. Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar
Apabila sikap telah terbentuk dalam dan merupakan nilai dalam
kehidupan seseorang, maka secara relatif sikap tersebut akan lama
bertahan pada diri seseorang yang bersangkutan. Tetapi apabila sikap
tersebut belum terlalu mendalam ada dalam diri seseorang, maka sikap
tersebut relatif tidak bertahan lama dan sikap tersebut akan mudah
berubah.
4. Sikap mengandung faktor persamaan dan motivasi
Sikap terhadap suatu objek akan selalu diikuti oleh perasaan
tertentu yang bersifat positif dan negatif. Selain itu, sikap mempunyai daya
dorong bagi individu untuk berprilaku secara tertentu terhadap objek yang
dihadapinya.
5. Perubahan sikap
Sikap terbentuk dalam perkembangan individu, sehingga faktor
pengalaman individu mempunyai peranan yang sangat penting dalam
rangka pembentukan sikap individu yang bersangkutan.

B. Fungsi Sikap

Sikap yang sudah berkembang sejak dalam diri seseorang (menjadi bagian
dari dirinya dalam kehidupan sehari-hari) dan akan cenderung dipertahankan
serta sulit sekali diubah, karena mengubah sikap yang sudah mendasar berarti
telah mengadakan penyesuaian baru terhadap suatu objek atau situasi yang
dihadapi. Menurut Katz dalam Bimo Walgit (2003:111) terdapat empat fungsi
sikap, antara lain:

1. Fungsi instrumental atau penyesuaian / manfaat


Fungsi ini berkaitan dengan sarana-tujuan. Sikap merupakan sarana
untuk mencapai tujuan. Orang selalu memandang sejauh mana objek sikap
dapat digunakan sebagai sarana atau alat dalam rangka pencapaian tujuan.
2. Fungsi pertahanan ego
Merupakan sikap yang diambil oleh seseorang untuk
mempertahankan egonya. Sikap ini diambil oleh seseorang pada waktu
orang yang bersangkutan terancam keadaan dirinya.
3. Fungsi ekspresi nilai
Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu
untuk mengekspresikan nilai yang ada dalam dirinya. Dengan
mengekspresikan diri, seseorang akan mendapatkan kepuasan dengan
menunjukkan keadaan dirinya.
4. Fungsi pengetahuan
Individu mempunyai dorongan ingin dimengerti dengan
pengalaman-pengalamannya untuk memperoleh pengetahuan. Elemen-
elemen dari pengalamannya yang tidak konsisten dengan yang diketahui
oleh individu akan disusun kembali atau diubah sedemikian rupa sehingga
menjadi konsisten.

Menurut Harry C. Triandis (1994:181) sikap mempunyai fungsi, yaitu:

1. Membantu orang memahami dunia disekelilingnya dengan mengorganisir


dan menyederhanakan masukan yang sangat kompleks dari lingkungan.
2. Melindungi harga diri (self-esteem) orang dengan memungkinkan mereka
menghindar dari kenyataan-kenyataan yang kurang menyenangkan
sehubungan dengan diri mereka.
3. Membantu orang menyesuaikan diri dalam dunia yang kompleks ini,
dengan membuat mereka cenderung bertingkah laku (yang diterima
lingkungannya) untuk memaksimumkan ganjaran positif (positive
reinforcement) dari lingkungan.
4. Memungkinkan orang mengekspresikan nilai-nilai atau pandangan
hidupnya yang mendasar.

C. Pengukuhan Sikap
Dalam bidang sikap, membantu seseorang dalam menemukan dan
mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.

Bidang sikap pribadi-social berarti bimbingan dalam menghadapi keadaan


batinnya sendiri dan mengatasi pergumulan-pergumulan dalam dirinya. Bidang ini
dapat dirinci menjadi pokok- pokok berikut :

a. Pemantapan sikap dan kebiasaan.

b. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri.

c. Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan penanggulangannya.

d. Pemantapan kemampuan pengambilan keputusan.

e. Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai keputusan yang diambil.

f. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.

g. Pemantapan kemampuan berkomunikasi.

h. Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan isi pendapat.

i. Pemantapan pemahaman bertingkah laku dan berhubungan social.

j. Pemantapan hubungan dinamis, harmonis dan produktif dengan teman sebaya.

KESIMPULAN

Sikap merupakan bahasan yang sangat penting dalam psikologi sosial.


Sikap sebagai organisasi berpendapat, keyakinan seseorang mengenai obyek atau
situasi yang relatif ajeg, yang disertai dengan adanya perasaan tertentu, dan
memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau berperilaku
dalam cara tertentu yang dipilihnya. Fungsi sikap merupakan sikap yang sudah
berkembang dalam diri seseorang menjadi bagian dari dirinya dan akan cenderung
dipertahankan dan sulit sekali untuk diubah. Mengubah sikap yang sudah
mendasar berarti mengadakan penyesuaian baru terhadap objek untuk situasi yang
dihadapi.

DAFTAR PUSTAKA

Affandy, S. (2010, Desember 6). Proses Pembentukan Sikap. Diambil kembali dari
Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/susianah/55004eb5a33311a872510a9a/proses-
pembentukansikap

Rahman, A. A. (2013). Psikologi Sosial. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai