Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMBENTUKAN SIKAP

Oleh:
Dita Oktaviana Hapsari (14.401.18.018)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT karena hanya dengan Rahmat,
Taufik dan Hidayah, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pembentukan
Sikap” ini disusun dengan sistematis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah, progam DIII
Keperawatan, Akademi Kesehatan Rustida.

Dengan selesainya makalah ini, maka tidak lupa kami mengucapkan terima kasih. Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan tidak luput dari kekurangan-
kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis penulisan. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun dari rekan-rekan pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaanya. Semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat untuk rekan-rekan yang membaca terkait terapi aktivitas.

Banyuwangi, 17 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk yang unik karena memilki perbedaan dengan individu
lainnya. Sikap (attitude) merupakan konsep paling penting dalam psikologi sosial yang
membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok. Banyak kajian
dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, proses terbentuknya sikap, maupun
perubahan. Banyak pula penelitian telah dilakukan terhadap sikap kaitannya denganefek
dan perannya dalam pembentukan karakter dan sistem hubungan antarkelompok.
Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan
kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap stimulus
yang ada dalam lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk
mendekat atau menghindar, posotitif atau negative terhadap berbagai keadaan sosial,
apakah itu institusi, pribadi, situasi, ide, konsep dan sebagainya (Howard dan Kendler,
1974;Gerungan, 2000).
Sikap mulai menjadi fokus pembahasan dalam ilmu sosial semenjak awal abad
20. Sikap adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan
pikiran, dan perilaku. Selain itu, sikap atau attitude adalah suatu konsep paling penting
dalam psikologi. Pembahasan yang berkaitan dengan psikologi hampir selalu
menyertakan unsur sikap baik sikap individu maupun sikap kelompok sebagai salah satu
bagian pembahasannya. Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap,
prose terbentuknya sikap, maupun proses perubahannya.
Secara definitif sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan berfikir yang
disiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu obyek yang diorganisasikan
melalui pengalaman serta mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung pada
praktik / tindakan (Notoatmodjo, 2003).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah kita mempelajari proses mata kuliah pengembangan kepribadian dan karir,
mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang konsep dari pembentukan sikap ini
dan mampu melaksanakan pengembangan kepribadian dan karir.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa diharapkan mampu memahami deifinisi sikap.
b. Mahasiswa diharapkan mampu memahami ciri-ciri pembentukan sikap.
c. Mahasiswa diharapkan mampu memahami tahapan pembentukan sikap.
d. Mahasiswa diharapkan mampu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan sikap.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu
stimulus atau Obyek Psikologi (Soekidjo N, 2003). Obyek psikologi di sini meliputi :
simbol, kata-kata, slogan, orang, lembaga, ide dan sebagainya. Newcomb dalam
Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
bertindak, dan bukan merupakan pelaksanan motif tertentu. Sikap belum merupakan
suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan pre-disposisi tindakan atau
perilaku.
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi / reaksi terhadap suatu obyek, memihak / tidak
memihak yang merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran
(kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di
lingkungan sekitarnya (Saifudin A, 2005).
Meskipun ada beberapa perbedaan pengertian sikap, tetapi berdasarkan pendapat -
pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan dalam diri
manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan
perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan
sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya
positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.

B. Ciri-ciri Sikap
Ciri-ciri sikap menurut Heri Purwanto (1998) dalam buku Notoadmodjo (2003)
adalah :
1. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang
perkembangan itu dalam hubungannya dengan obyeknya.
2. Sikap dapat berubah - ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah
pada seseorang bila terdapat keadaan - keadaan dan syarat - syarat tertentu yang
mempermudah sikap pada orang tersebut.
3. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap
suatu obyek. Dengan kata lain sikap itu terbentuk, dipelajari, atau berubah senantiasa
berkenaan dengan suatu obyek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
4. Obyek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan kumpulan
dari hal-hal tersebut.
5. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan, sifat alamiah yang
membedakan sikap dan kecakapan- kecakapan atau pengetahuan-pengetahuan yang
dimiliki orang.

C. Tahap Pembentukan Sikap

Sikap dapat terbentuk atau berubah melalui empat macam:


1. Adopsi
Kejadian - kejadian dan peristiwa - peristiwa yang terjadi berulang - ulang dan terus
menerus, lama - kelamaan secara bertahap diserap kedalam diri individu dan
mempengaruhi terbentuknya suatu sikap.
2. Diferensiasi
Dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman, sejalan dengan
bertambahnya usia, maka ada hal - hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang
dipandang tersendiri lepas dari jenisnya. Terhadap objek tersebut dapat terbentuk sikap
tersendiri pula.
3. Integrasi
Pembentukan sikap disini terjadi secara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman
yang berhubungan dengan satu hal tentu sehingga akhirnya terbentuk sikap menegenal
hal tersebut.
4. Trauma
Trauma adalah pengalaman yang tiba - tiba, mengejutkan, yang meninggalkan kesan
mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan. Pengalaman - pengalaman yang traumatis
dapat juga menyebabkan terbentuknya sikap.

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap


Pada dasarnya sikap bukan merupakan suatu pembawaan, melainkan hasil
interaksi antara individu dengan lingkungan sehingga sikap bersifat dinamis. Sikap dapat
pula dinyatakan sebagai hasil belajar, karenanya sikap dapat mengalami perubahan.
Sesuai yang dinyatakan oleh Sheriff & Sheriff (1956), bahwa sikap dapat berubah karena
kondisi dan pengaruh yang diberikan. Sebagai hasil dari belajar, sikap tidaklah terbentuk
dengan sendirinya karena pembentukan sikap senantiasa akan berlangsung dalam
interaksi manusia berkenaan dengan objek teretntu (Hudaniah, 2003).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap, antara lain:


1. Faktor internal
yaitu cara individu dalam menanggapi dunia luarnya dengan selektif sehingga tidak
semua yang datang akan diterima atau ditolak.
a.    Faktor Genetik dan Fisiologik
Faktor ini berperan penting dalam pembentukan sikap melalui kondisi – kondisi
fisiologik.
Misalnya waktu masih muda, individu mempunyai sikap negatif terhadap obat-obatan,
tetapi ia menjadi biasa setelah menderita sakit sehingga secara rutin harus mengkonsumsi
obat – obatan tertentu.
b.   Pengalaman pribadi
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan
kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman
pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi,
penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas. Menurut
Oskamp, dua aspek yang secara khusus memberi sumbangan dalam membentuk sikap.
Pertama adalah peristiwa yang memberikan kesan kuat pada individu (salient incident),
yaitu peristiwa traumatik yang merubah secara drastis kehidupan individu, misalnya
kehilangan anggota tubuh karena kecelakaan.
Kedua yaitu munculnya objek secara berulang - ulang (repeated exposure). Misalnya,
iklan kaset musik. Semakin sering sebuah musik diputar di berbagai media akan semakin
besar kemungkinan orang akan memilih untuk membelinya.
c.    Kebudayaan
B.F. Skinner (dalam, Azwar 2005) menekankan pengaruh lingkungan (termasuk
kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain daripada
pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan,
ganjaran) yang dimiliki.
Contoh : Sikap orang kota dan orang desa berbeda terhadap kebebasan dalam pergaulan.
d.   Faktor Emosional
Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi
seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh
emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu begitu
frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan
lebih tahan lama.
Contoh: Prasangka (sikap tidak toleran, tidak fair)

2.   Faktor Eksternal


Faktor eksternal yaitu keadaan – keadaan yang ada di luar individu yang merupakan
stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap.
a.    Pengaruh orang tua
Orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan anak-anaknya. Sikap
orang tua akan dijadikan role model bagi anak-anaknya.
Misalnya, orang tua pemusik, akan cenderung melahirkan anak-anak yang juga senang
musik.
b.   Kelompok sebaya atau kelompok masyarakat
Pada umumnya, individu bersikap konformis (sesuai) atau searah dengan sikap
orang orang yang dianggapnya penting. Ada kecenderungan bahwa seorang individu
berusaha untuk sama dengan teman sekelompoknya. Kecenderungan ini antara lain
dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik
dengan orang yang dianggap penting tersebut.
Misalnya seorang anak nakal yang bersekolah dan berteman dengan anak - anak santri
kemungkinan akan berubah menjadi tidak nakal lagi.
c.    Media massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio,
mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya
informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi
terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi
tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan
menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
Misalnya, media massa banyak digunakan oleh partai politik untuk mempengaruhi
masyarakat dalam pemilihan umum.
d.   Institusi / Lembaga Pendidikan dan Agama
Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam
pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep
moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu
yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat
keagamaan serta ajaran - ajarannya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari materi yang telah di jelaskan di atas maka dapat disimpulkan bahwa sikap
merupakan keadaan dalam diri manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau
berbuat dari diri individu atau dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di
dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu
sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif
terhadap obyek atau situasi.
Pembentukap sikap bukan merupakan suatu pembawaan, melainkan hasil
interaksi antara individu dengan lingkungan sehingga sikap bersifat dinamis. Sikap
dapat pula dinyatakan sebagai hasil belajar, karenanya sikap dapat mengalami
perubahan.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA

H. Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara


Anonim a. 2008. Faktor – Faktor yang mempengaruhi sikap ( Online ) http: // www.Sikap. Com
Sri Utami Rahayuningsih . 2008. Sikap ( Attitude ) (Online ) http:// www.Atttitude,blogspot.
Com
Fitri. 2008. Pengertian Sikap (Online ) http:// Blog dunia Psikologi. Com
Hanurawan Fattah. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Bandung :Rosada
Sarwono Sarlito. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : Rajawali Pers

Anda mungkin juga menyukai