Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PSIKOLOGI

“TAHAPAN PEMBENTUKAN SIKAP”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1
1.ALDI HERMAWAN (21004)
2.DIAN RAHMAWINA(21009)
3.FATIMAH AMANDA (21013)
4.GINA DWI APRILA(21017)
5.HAZLAND AGUNG SYUHADA(21018)
6. INDIRA YUFALIZA(21021)
7.MIFTAHUL HUDDA(21025)
8.RISMA AULIA NINGSIH(21033)
9.SUCI HANIFHAH(21037)
10.TIYA DELSY SAVELA(21039)
11.YUMIZA TRIA NOVA(21044)
DOSEN PENGAMPU:
Ns ASTRI DORIS M,Kep

AKPER KESDAM I /BB PADANG


2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur pemakalah ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa pemakalah
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak informasi yang telah membantu dalam
mendaptakan pengetahun dari media informasi.dan tak lupa pula pemakalah mengucapkan
termakasih kepada dosen Ns.Astri Doris,M.Kep yang telah mengajarkan matakuliah
Psikologi.
Pemakalah sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan pemakalah berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
digambarkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi pemakalah sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman pemakalah. Untuk
itu pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Padang,14 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULIAN

1.1.Latar Belakang

Sikap manusia merupakan prediktor yang ·utama bagi perilaku (tindakan) sehari-hari, meskipun
masih ada faktor-faktor lain, Yakni lingkungan dan keyakinan seseorang. Hal ini berarti bahwa
kadangkadang sikap dapat menentukan tindakan seseorang, tetapi kadangkadang sikap tidak
mewujud menjadi tindakan. Pertimbangan akan segala dampak positif dan negatif suatu tindakan
turut menentukan apakah sikap seseorang menjadi tindakan yang nyata ataukah tidak.

Manusia adalah makhluk yang unik karena memilki perbedaan dengan individu lainnya. Sikap
(attitude) merupakan konsep paling penting dalam  psikologi sosial yang membahas unsur sikap baik
sebagai individu maupun kelompok. Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan  pengertian sikap,
proses terbentuknya sikap, maupun perubahan. Banyak  pula penelitian telah dilakukan terhadap
sikap kaitannya denganefek dan  perannya dalam pembentukan karakter dan sistem hubungan
antarkelompok. Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan
kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap stimulus yang ada
dalam lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk mendekat atau menghindar,
posotitif atau negative terhadap berbagai keadaan sosial, apakah itu institusi, pribadi, situasi, ide,
konsep dan sebagainya (Howard dan Kendler, 1974;Gerungan, 2000). Oleh karena itu kami akan
membahas lebih spesifik lagi mengenai sikap. Untuk itu Dalam makalah ini penulis akan menguraikan
mengenai  pengertian sikap, proses dan komponen sikap, faktor-faktor yang mempengaruhi sikap,
teori- teori tentang sikapdan hubungan sikap dengan  perilaku.

1.2.Rumusan Masalah

1.apa Pengertian sikap?

2.apa penjelasan tahapan pembentukan sikap?

3.faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap

1.3.Tujuan Penulisan

1.untuk mengetahui pengertian sikap

2.untuk mengetahui tahapan pembentukan sikap

3.untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap


BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian sikap

Sikap adalah suatu reaksi atau respons seseorang yang masih tertutupterhadap suatu stimulus atau
objek. Manifestasi sikap itu tidak dapatlangsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih
dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanyakesesuaian
reaksi terhadap stimulus tertentu. Sikap belum merupakansuatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi
merupakan “predisposisi”

tindakan atau perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukanmerupakan reaksi terbuka
tingkah laku yang terbuka. Lebih dapatdijelaskan lagi bahwa sikap merupakan reaksi terhadap objek
dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek(Notoatmodjo,2003).Azwar (1995)
menyatakan sikap dikategorikan menjadi tigaorientasi pemikiran yaitu berorientasi pada respons,
berorientasi padakesiapan respons dan berorientasi pada skema triadik. Sikap berorientasi pada
respons adalah perasaan mendukung atau memihak (favourable) atautidak memihak (Unfavourable)
pada suatu objek. Sikap berorientasi padakesiapan proses adalah kesiapan untuk bereaksi terhadap
suatu objekdengan cara-cara tertentu (Riyanto,2013).Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000)
mengidentifikasikan sikapsebagai kesediaan untuk bereaksi(disposition to react) secara positif
(favorably)atau secara negative (unfavorably)

terhadap obyek-obyek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat
bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional, emosional,
perseptual, dan kognitif mengenai aspekdunia individu.

Setiap orang memiliki sikap yang berbeda-beda terhadap sesuatu hal tertentu (objek tertentu). Sikap
menunjukkan penilaian, perasaan, serta tindakan terhadap suatu objek. Sikap yang berbeda-beda
terjadi karena adanya pemahaman, pengalaman, dan pertimbangan yang sudah pernah dialami
seseorang dalam suatu objek. Maka dari itu hasil sikap terhadap suatu objek ada yang bersifat positif
(menerima) dan negatif (tidak menerima). Menurut LL. Thursione yang dikutip oleh Abu Ahmadi
menyatakan, Sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang
berhubungan dengan objek psikologi. Objek psikologi ini meliputi: simbol, kata-kata, slogan, orang,
lembaga, ide dan sebagainya. Orang dikatakan memiliki sikap positif terhadap suatu objek psikologi
apabila ia suka (like) atau memiliki sikap yang favorable, sebaliknya orang yang dikatakan memiliki
11 sikap yang negatif terhadap objek psikologi bila ia tidak suka (dislike) atau sikapnya unfavorable
terhadap objek psikologi.1 La Pierre berpendapat bahwa sikap sebagai pola perilaku, tendensi atau
kesiapan antisipatif, presdisposisi untuk menyesuiakan diri dalam situasi sosial, atau secara
sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. Dapat dikatakan
bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengancara
tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respons.2
Menurut Cardno, menyatakan bahwa manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, akan tetapi
harus ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku yang masih tertutup. Secara operasional
pengertian sikap menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap kategori stimulus
tertentu dan dalam penggunaan praktis, sikap sering kali dihadapkan dengan rangsang sosial dan
reaksi yang bersifat emosional.3 Dapat disimpulkan, sikap merupakan suatu kesesuaian individu
terhadap objek dari berbagai stimulus yang ada di sekitar seperti sosial dan emos
2.1.tahapan pembentukan sikap

proses pembentukan sikap berlangsung secara bertahap, dimulai dari proses belajar. Proses belajar
ini dapat terjadi karena pengalaman- pengalaman pribadi seseorang dengan objek tertentu, seperti
orang, bendaatau peristiwa, dengan cara menghubungkan objek tersebut dengan pengalaman-
pengalaman lain dimana seseorang telah memiliki sikaptertentu terhadap pengalaman itu atau
melalui proses belajar sosial denganorang lain.Sikap dapat terbetuk atau berubah melalui empat
macam:

1.AdopsiKejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus,


lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan memengaruhiterbentuknya suatu
sikap.

2.Diferensiasi

Dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman, sejalan dengan bertambahnya


usia, maka ada hal-hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandang tersendiri lepas dari
jenisnya. Terhadap objek tersebut dapat terbentuksikap tersendiri pula.

3.IntegrasiPembentukan sikap disini terjadi secara bertahap, dimulaidengan berbagai pengalaman


yang berhubungan dengan satu haltentu sehingga akhirnya terbentuk sikap menegenal hal tersebut

4.TraumaTrauma adalah pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan,yang meninggalkan kesan


mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan. Pengalaman-pengalaman yang traumatis dapat juga
menyebabkan terbentuknya sikapMenurut taksonomi Bloom (1956) dalam Riyanto (2013)
tahapansikap terdiri dari :

1.MenerimaTahap sikap menerima adalah kepekaan seseorang dalammenerima rangsangan


(stimulus) dari luar yang datang kepadadirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dll.

2.Menanggapi

Tahap sikap menanggapi adalah kemampuan yang dimilikiseseorang untuk mengikutsertakan dirinya
secara aktif dalamfenomena tertentu dalam membuat reaksi terhadapnya.

3.MenilaiTahap sikap menilai adalah memberikan nilai atau penghargaan terhadap suatu kegiatan
atau objek sehingga apabilakegiatan tersebut tidak dikerjakan, dirasakan akan membawakerugian
atau penyesalan. Menilai merupakan tingkat efektifyang lebih tinggi lagi dari pada menerima dan
menanggapi.

4.Mengelola

Tahap sikap mengelola adalah mempertemukan perbedaannilai sehingga terbentuk nilai baru yang
universal, yangmembawa pada perbaikan umum.

5.MenghayatiTahap sikap menghayati adalah keterpaduan semua sistemnilai yang telah dimiliki oleh
seseorang yang mempengaruhi polakepribadian dan tingkah lakunya.
2.3. Faktor pembentukan sikap

1.Faktor internal

yaitu cara individu dalam menanggapi dunia luarnya dengan selektif sehingga tidaksemua yang
datang akan diterima atau ditolak.

a. Faktor–faktor Genetik dan Fisiologik

Faktor ini berperan penting dalam pembentukan sikap melalui kondisi–kondisi fisiologik.
Misalnyawaktu masih muda, individu mempunyai sikap negatif terhadap obat-obatan, tetapi ia
menjadi biasasetelah menderita sakit sehingga secara rutin harus mengkonsumsi obat-obatan
tertentu.

b. Pengalaman pribadi Pengalaman personal yang langsung dialami memberikan pengaruh yang
lebih kuat daripadapengalaman yang tidak langsung. Sikap mudah terbentuk jika melibatkan faktor
emosional yang ada didalam diri individu itu sendiri.Menurut Oskamp, dua aspek yang secara khusus
memberi sumbangan dalam membentuk sikap.

Pertama adalah peristiwa yang memberikan kesan kuat pada individu (salient incident), yaitu
peristiwa traumatik yang merubah secara drastis kehidupan individu, misalnya kehilangan anggota
tubuh karenakecelakaan. Kedua yaitu munculnya objek secara berulang-ulang (repeated exposure).
Misalnya, iklankaset musik. Semakin sering sebuah musik diputar di berbagai media akan semakin
besar kemungkinanorang akan memilih untuk membelinya.

c.Kebudayaan

Pembentukan sikap tergantung pada kebudayaan tempat individu tersebut dibesarkan.

Contoh : sikap orang kota dan orang desa terhadap kebebasan dalam pergaulan.

d. Faktor Emosional Yaitu suatu sikap yang dilandasi oleh emosi yang fungsinya sebagai semacam
penyaluran frustrasi ataupengalihan bentuk mekanisime pertahanan ego dan dapat bersifat
sementara ataupun menetap(persisten/tahan lama)

Contoh: Prasangka (sikap tidak toleran, tidak fair)

2. Faktor Eksternal,

yaitu keadaan-keadaan yang ada di luar indivuidu yang merupakan stimulus untukmembentuk atau
mengubah sikapa.

a. Pengaruh orang tua

Orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan anak-anaknya. Sikap orang tua akan
dijadikanrole model bagi anak-anaknya.Misalnya, orang tua pemusik, akan cenderung melahirkan
anak-anak yang juga senang musik.
b. Kelompok sebaya atau kelompok masyarakat

Ada kecenderungan bahwa seorang individu berusaha untuk sama dengan teman sekelompoknya
(Ajzen menyebutnya dengan normative belief).Misalnya, seorang anak nakal yang bersekolah dan
berteman dengan anak-anak santri kemungkinanakan berubah menjadi tidak nakal lagi.

c. Media massa

Dalam penyampaian pesan, media massa membawa pesan–pesan sugestif yang dapat
mempengaruhi opini kita. Jika pesan sugestif yang disampaikan cukup kuat, maka akan memberi
dasar afektif dalammenilai sesuatu hal hingga membentuk sikap tertentu.

Misalnya, media massa banyak digunakan oleh partai politik untuk mempengaruhi masyarakat
dalam pemilihan umum.

d.Institusi / Lembaga Pendidikan dan Agama Institusi berfungsi meletakkan dasar pengertian dan
konsep moral dalam diri individu. Pemahaman baikdan buruk, salah atau benar, yang menentukan
sistem kepercayaan seseorang hingga ikut berperandalam menentukan sikap seseorang.

Proses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksisosial, individu membentuk pola
sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai

faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap

adalah:

1.Pengalaman PribadiUntuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus
meninggalkan kesan yang kuat.Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman
pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalamsituasi yang melibatkan emosi, penghayatan
akan pengalamanakan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.

2.KebudayaanB.F. Skinner (dalam, Azwar 2005) menekankan pengaruhlingkungan (termasuk


kebudayaan) dalam membentukkepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku
yang konsisten yang menggambarkan sejarahreinforcement (penguatan, ganjaran) yang dimiliki.
Polareinforcement dari masyarakat untuk sikap dan perilakutersebut, bukan untuk sikap dan
perilaku yang lain.

3.Orang Lain yang Dianggap PentingPada umumnya, individu bersikap konformis atau searahdengan
sikap orang orang yang dianggapnya penting.Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh
keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik denganorang yang dianggap
penting tersebut.

4.Media MasaSebagai sarana komunikasi, berbagai media masa sepertitelevisi, radio, mempunyai
pengaruh besar dalam pembentukanopini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru
mengenaisesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagiterbentuknya sikap terhadap hal
tersebut. Pesan-pesan sugestifyang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akanmemberi
dasar afektif dalam mempersepsikan dan menilaisesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap
tertentu.
5.Institusi Pendidikan dan AgamaSebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agamamempunyai
pengaruh kuat dalam pembentukan sikapdikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan
konsepmoral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk,garis pemisah antara sesuatu
yang boleh dan tidak bolehdilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaanserta
ajaran-ajarannya.

6.faktor Emosi dalam DiriTidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasilingkungan dan
pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang,suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang
didasari olehemosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustasi
telah hilangakan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten danlebih tahan lama.
contohnya bentuk sikap yang didasari olehfaktor emosional adalah prasangka.
BAB III

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai