Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGEMBANGAN SIKAP

Nama : VIVIN FAIDATUS SHOLEHA


Kelas : 1B Keperawatan
NIM : 1440120067
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan kita
kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan judul
“PENGEMBANGAN SIKAP“.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PSIKOLOGI. Dalam
makalah ini mengulas pengertian tentang sikap proses dan komponen sikap.

Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari
para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas yang
lain dan pada waktu mendatang.

Banyuwangi, 22 Desember 2020


 

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………….... 1

Daftar Isi…………………………………………………………………… 2
Bab 1 Pendahuluan…………………………………………………………. 3
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
Bab 2 Pembahasan…………………………………………………………. 4
A. Pengertian Sikap
B. Proses dan Komponen Sikap
C. Faktor- Faktor yang mempengaruhi Sikap
D. Teori – Teori Tentang Sikap

Bab 3 Penutup……………………………………………………………… 9
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar pustaka……………………………………………………………… 10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang unik karena memilki perbedaan dengan individu lainnya.
Sikap (attitude) merupakan konsep paling penting dalam psikologi sosial yang membahas unsur
sikap baik sebagai individu maupun kelompok. Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan
pengertian  sikap, proses terbentuknya sikap, maupun perubahan. Banyak pula penelitian telah
dilakukan terhadap sikap kaitannya denganefek dan perannya dalam pembentukan karakter dan
sistem hubungan antarkelompok.

Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan kecenderungan
individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap stimulus yang ada dalam
lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk mendekat atau menghindar,
posotitif atau negative terhadap berbagai keadaan sosial, apakah itu institusi, pribadi, situasi,
ide, konsep dan sebagainya (Howard dan Kendler, 1974;Gerungan, 2000).

Oleh karena itu kami akan membahas lebih spesifik lagi mengenai sikap.  Untuk itu Dalam
makalah ini penulis akan menguraikan mengenai pengertian sikap, proses dan komponen sikap,
faktor – faktor yang mempengaruhi sikap, teori- teori tentang  sikapdan hubungan sikap dengan
perilaku.

B.     Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini selain sebagai tugas kelompok mata kuliah Dasar- dasar
Pemahaman Perilaku juga untuk mengetahui :

1. Pengertian Sikap
2. Proses dan komponen Sikap
3. Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap
4. Teori – Teori Tentang Sikap
5. Hubungan sikap dengan Perilaku
BAB II

PEMBAHASAN 

A.    Pengertian Sikap

Dibawah ini pengertian Sikap Menurut para Ahli:

1. Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan


untuk bereaksi (disposition to react) secara positif  (ravorably) atau secara negatif (untavorably)
terhadap obyek – obyek tertentu.

2. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat bahwa sikap sebagai
organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional , emosional, perseptual, dan kognitif
mengenai aspek dunia individu.

3. La Pierre (dalam Azwar, 2003) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku , tendensi
atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara
sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan.

4. Soetarno (1994), sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk
bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu artinya tidak ada
sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang, peritiwa, pandangan, lembaga,
norma dan lain-lain.

5. Sumber di www. wikipedia.org menjelaskan sikap adalah perasaan seseorang tentang obyek,
aktivitas, peristiwa dan orang lain. Perasaan ini menjadi konsep yang merepresentasikan suka
atau tidak sukanya (positif, negatif, atau netral) seseorang pada sesuatu.

6. Menunit G.W Alport dalam (Tri Rusmi Widayatun, 1999 :218) sikap adalah kesiapan
seseorang untuk bertindak.

7. Tri Rusmi Widayatun memberikan pengertian sikap adalah “keadaan mental dan syaraf dari
kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah
terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya.

8. Jalaluddin Rakhmat ( 1992 : 39 ) mengemukakan lima pengertian sikap, yaitu:

a) sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam


menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan
kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Objek
sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi, atau kelompok.
b) sikap mempunyai daya penolong atau motivasi. Sikap bukan sekedar rekaman masa lalu,
tetapi juga menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu; menentukan
apa yang disukai, diharapkan, dan diinginkan,mengesampingkan apa yang tidak
diinginkan, apa yang harus dihindari.
c) sikap lebih menetap. Berbagai studi menunjukkan sikap politik kelompok cenderung
dipertahankan dan jarang mengalami pembahan.
d) sikap mengandung aspek evaluatif: artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak
menyenangkan.
e) sikap timbul dari pengalaman: tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar.
Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah.

9. Sri Utami Rahayuningsih (2008) Sikap (Attitude) adalah

1. Berorientasi kepada respon : : sikap adalah suatu bentuk dari perasaan, yaitu
perasaan mendukung atau memihak (favourable) maupun perasaan tidak mendukung
(Unfavourable) pada suatu objek

2. Berorientasi kepada kesiapan respon : sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi


terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu, apabila dihadapkan pada suatu stimulus
yang menghendaki adanya respon suatu pola perilaku, tendenasi atau kesiapan antisipatif
untuk menyesuaikan diri dari situasi sosial yang telah terkondisikan
3. Berorientasi kepada skema triadic : sikap merupakan konstelasi komponen-komponen
kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan
berperilaku terhadap suatu objek di lingkungan sekitarnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang
menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di
dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga
memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau
situasi.

B. Proses dan Komponen Sikap

Secara umum, dalam berbagai referensi, sikap memiliki 3 komponen yakni: kognitif, afektif,
dan kecenderungan tindakan (Morgan dan King, 1975;Krech dan Ballacy, 1963, Howard dan
Kendler 1974, Gerungan, 2000).

1. Komponen kognitif

Aspek sikap yang berkenaan dengan penilaian individu terhadap obyek atau subyek. Informasi
yang masuk ke dalam otak manusia, melalui proses analisis, sintesis, dan evaluasi akan
menghasilkan nilai baru yang akan diakomodasi atau diasimilasikan dengan pengetahuan yang
telah ada di dalam otak manusia. Nilai – nilai baru yang diyakini benar, baik, indah, dan
sebagainya, pada akhirnya akan mempengaruhi emosi atau komponen afektif dari sikap individu.

2. komponen afektif

Aspek  ini Dikatakan sebagai perasaan (emosi) individu terhadap obyek atau subyek, yang
sejalan dengan hasil penilaiannya.

3. komponen kecenderungan bertindak

Berkenaan dengan keinginan individu untuk melakukan perbuatan sesuai dengan keyakinandan
keinginannya.

Sikap seseorang terhadap suatu obyek atau subyek dapat positif atau negatif. Manifestasikan
sikap terlihat dari tanggapan seseorang apakah ia menerima atau menolak, setuju atau tidak
setuju terhadap obyek atau subyek. Komponen sikap berkaitan satu dengan yang lainnya. Dari
manapun kita memulai dalam analisis sikap, ketiga komponen tersebut tetap dalam ikatan satu
sistem.

komponen kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak merupakan suatu kesatuan sistem,
sehingga tidak dapat dilepas satu dengan lainnya. Ketiga komponen tersebut secara bersama-
sama membentuk sikap  dan Ketiga komponen kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak
secara bersama- sama membentuk sikap.

C. Faktor- Faktor yang mempengaruhi Sikap

a. Pengalaman pribadi

Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita
terhadap stimulus sosial.

b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komoponen sosial yang ikut
mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang dianggap penting, seseorang yang kita harapkan
persetujuannya bagi setiap gerak, tingkah dan pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita
kecewakan atau seseorang yang berarti khusus bagi kita akan mempengaruhi pembentkan sikap
kita terhadap sesuatu. Contoh : Orang tua, teman sebaya, teman dekat, guru, istri, suami dan lain-
lain.

c. Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap
pembentukan sikap kita.
4.  Media massa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar,
majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan.
Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya
sikap terhadap hal tersebut.

5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam
pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam
arti individu.

6. Pengaruh faktor emosional

Tidak semua bentuk sikap dipengaruhi oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi
seseorang, kadang-kadang sesuatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi
yang berfungsi yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme
pertahanan ego.

D. Teori – Teori Tentang Sikap

1. Teori Keseimbangan

Pada teori ini fokusnya terletak pada upaya individu untuk tetap konsisten dalam bersikap 
dalam hidup yang melibatkan hubungan- hubungan antara seseorang dengan dua objek
sikap.Dan dalam bentuk sederhana, ketiga elemen tersebut dihubungkan dengan :

1. sikap favorable ( baik, suka, positif )


2. sikap Unfavorable ( buruk, tidak suka, negatif )

2.  Teori Konsistensi kognitif – Afektif

Pada teori ini fokusnya terletak pada bagaimana seseorang berusaha membuat kognisi mereka
konsisiten dengan afeksinya dan penilaian seseorang terhadap suatu kejadian akan
mempengaruhi keyakinannya.Sebagai contoh:

Tidak jadi makan direstoran X karena temannya bilang bahwa restoran tersebut tidak halal
padahal di belum pernah kesana
3. Teori Ketidaksesuaian

Pada teori ini fokusnya terletak pada  bagaimana individu menyelataskan elemen – elemen
kognisi, pemikiran atau struktur ( Konsonansi selaras ) dan disonasi atau kesetimbangan yaitu
pikiran yang amat menekan dan memotivasi seseorang untuk memperbaikinya.dimana terdapat 2
elemen kognitif dimana disonasi terjadi jika kedua elemen tidak cocok sehingga menganggu
logika dan penghargaan. Sebagai contoh Misalnya: ”Merokok membahayakan kesehatan”
konsonansi dengan ”saya tidak merokok”; tetapi disonansi dengan ”perokok”.

Cara mengurangi Disonansi:

a. Merubah salah satu elemen kognitif, yaitu dengan mengubah sikap agar sesuai dengan
perilakunya. Misalnya : stop merokok

b. Menambahkan satu elemen kognitif baru. Misalnya: tidak percaya rokok merusak kesehatan

4. Teori Atribusi

Pada teori ini fokusnya terletak paad bagaimana individu mengetahui akan sikapnya dengan
mengambil kesimpulan sendiri dan persepsinya tentang situasi. Pada teori ini implikasinya
adalah perubhan perilaku yang dilakukan seseorang menimbulkan kesimpulan pada orang
tersebut bahwa sikapnya telah berubah. Sebagai contoh memasak setiap kesempatan baru sadar
kalu dirinya suka menyukai/ hobi memasak.

E.  Hubungan sikap dengan perilaku

Sikap yang dilakukan oleh setiap individu sangatlah berpengaruh terhadap perilaku individu.
Pengaruh tersebut terletak pada individu sendiri terhadap respon yang ditangkap ,kecenderungan
individu untuk melakukan tindakan dipengaruhi oleh berbagai faktor bawaan dan lingkungan
sehingga menimbulkan tingkah laku.

 
BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat
dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi
di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang
sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.

Proses sikap terdiri dari 3 komponen yaitu komponen kognitif, afektif dan kecenderungan
untuk bertindak, komponen kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak merupakan suatu
kesatuan sistem, sehingga tidak dapat dilepas satu dengan lainnya. Ketiga komponen tersebut
secara bersama-sama membentuk sikap  dan Ketiga komponen kognitif, afektif, dan
kecenderungan bertindak secara bersama- sama membentuk sikap.

Sikap yang dilakukan oleh setiap individu sangatlah berpengaruh terhadap perilaku individu.
Pengaruh tersebut terletak pada individu sendiri terhadap respon yang ditangkap ,kecenderungan
individu untuk melakukan tindakan dipengaruhi oleh berbagai faktor bawaan dan lingkungan
sehingga menimbulkan tingkah laku.

B. SARAN

Adapun saran dari penulis adalah gunakanlah makalah ini dengan sebaik-baiknya dan
jadikanlah sebagi bahan referensi untuk makalh yang sejenis.

 
DAFTAR PUSTAKA

a) H. Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara


b) Anonim a. 2008. Faktor – Faktor yang mempengaruhi sikap (Online) http://www.Sikap.
Com,diakses 7 April 2010
c) Sri Utami Rahayuningsih . 2008. Sikap (Attitude) (Online)
http://www.Atttitude,blogspot.Com, diakses 7 April 2010
d) Fitri. 2008. Pengertian Sikap (Online ) http:// Blog dunia Psikologi. Com, diakses 7 April 
2010

Anda mungkin juga menyukai