Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu : Maulida N. O., S.Kep, Ns., MPH

Disusun Oleh :
Putri Anggun Diva V.D (1440120041)
Putri Nurul Atiqoh (1440120042)
Qauliah Ganda (1440120043)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga bisa menyelesaikan makalah tentang “ Perencanaan Promosi
Kesehatan“, dengan tepat pada waktunya. Banyak rintangan dan hambatan yang
dihadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun berkat bantuan dan dukungan
dari teman-teman sehingga bisa menyelesaikan makalah ini, dan adanya makalah
ini diharapkan agar dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat
mendapat pengetahuan para pembaca, penulis tidak lupa mengucapkan banyak
terimaksaih kepada semua pihak yang telah membantu makalah ini sampai dapat
terselesaikan, dorongan dan doa, tidak lupa pula makalah ini mengharap kritik dan
saran untuk memperbaiki, dikarenakan banyak kekurangan dalam mengerjakan
makalah ini.

Krikilan, 01 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3. Tujuan................................................................................................2
BAB 2. PEMBAHASAN.................................................................................3
2.1. Definisi ...............................................................................................3
2.2. Pengembangan Media Promosi........................................................4
2.3. Metode dan Teknik Promosi............................................................8
BAB 3. PENUTUP..........................................................................................14
3.1. Simpulan.............................................................................................14
3.2. Saran.................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat
berperilaku hidup bersih dan sehat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri serta
mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial
budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1193/Menkes/SK/X/2004).
Perencanaan menurut Tjokroamidjojo (1992, 12- 14) mendefinisikan
perencanaan sebagai suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya
(maximum output) dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan
efektif. Dengan demikian, maka terdapat 5 (lima) hal pokok yang perlu
diketahui dalam perencanaan itu, yaitu permasalahan yang ada, ketersediaan
sumberdaya, tujuan serta sasaran yang ingin dicapai, kebijakan yang
ada.jangka waktu pencapaian tujuan.
Saat ini gaya hidup masyarakat dunia (baik di negara industri maupun
negara berkembang) berubah karena tuntutan globalisasi yang menuntut
orang untuk bergerak lebih cepat,membuat orang lebih menyenangi gaya
hidup yang serba instan. Perilaku makan termasuk dalam gaya hidup yang
mulai berubah. WHO menjelaskan bahwa di antara sejumlah perilaku yang
tidak sehat, pola makan merupakan salah satu faktor utama tingginya angka
kematian yang diakibatkan oleh kanker dan jantung koroner (dalam Wardle et
al., 1997). Maka dari itu perencenaan dalam promosi kesehatan harus
dicanangkan lebih awal demi suskesnya promosi kesehatan dalam lingkungan
masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Perencanaan Promosi Kesehatan?
2. Bagaimana Pengembangan Media Promosi Kesehatan?
3. Apa saja Metode dan Teknik Promosi Kesehatan ?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami dan mengerti pengertian dari Perencanaan
Promosi Kesehatan
2. Mahasiswa mampu memahami dan mengerti Pengembangan Media
Promosi Kesehatan
3. Mahasiswa mampu memahami dan mengerti Medote dan Teknik Promosi
Kesehatan
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat
pokok yang dipandang paling penting yang akan dilaksanakan menurut
urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Maloch dan Deacon).
Perencanaan pada dasarnya merupakan proses penetapan tujuan dan sasaran
serta penetapan cara pencapaian tujuan dan sasaran yang diharapkan.
Perencanaan adalah serangkaian kegiatan dimana keputusan yang dibuat
dituangkan dalam bentuk tindakan. Perencanaan merupakan salah satu siklus
dari proses pemecahan masalah untuk mengubah posisi yang ada saat ini
kepada posisi yang diinginkan.
Perencanaan menurut Tjokroamidjojo (1992, 12-14) mendefinisikan
perencanaan sebagai suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya
(maximum output) dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan
efektif. Dengan demikian, maka terdapat 5 (lima) hal pokok yang perlu
diketahui dalam perencanaan itu, yaitu permasalahan yang ada, ketersediaan
sumberdaya, tujuan serta sasaran yang ingin dicapai, kebijakan yang ada,
jangka waktu pencapaian tujuan.
Perencanaan menurut Abe (2001, 43) tidak lain dari susunan (rumusan)
sistematikmengenai langkah (tindakan-tindakan) yang akan dilakukan di
masa depan dengan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang
seksama atas potensi, faktor-fakton eksternal dan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam
pengertian ini, memuat hal-hal yang merupakan prinsip perencanaan, yakni
apa yang akan dilakukan, yang merupakan penjabaran dari visi dan misi:
a. Bagaimana mencapai hal tersebut,
b. Siapa yang akan melakukan,
c. Lokasi aktivitas,
d. Kapan akan dilakukan, berapa lama dan
e. Sumber daya yang dibutuhkan.

Jadi, perencanaan promosi kesehatan adalah suatu proses diagnosis


penyebab masalah, penentuan prioritas masalah dan alokasi sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan. Dalam membuat perencanaan promosi
kesehatan, perencanaan harus terdiri dari masyarakat, profesional kesehatan
dan promotor kesehatan. Kelompok ini harus bekerja bersama-sama dalam
proses perencanaan promosi kesehatan sehingga dihasilkan program yang
sesuai, efektif dalam biaya dan berkesinambungan.
Perencanaan sangatlah penting untuk memastikan bahwa promosi
kesehatan yang akan dilakukan terfokus pada prioritas kerja yang sesuai
dengan tujuan/goal yaitu memberikan layanan keperawatan terbaik pada klien
meliputi individu, kelompok maupun masyarakat. Model perencanaan
diperlukan dalam promosi kesehatan karena perencanaan menyediakan cara
untuk memandu pilihan sehingga keputusan yang dibuat mewakili cara
terbaik untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pendekatan rasional
menunjukkan bahwa seluruh jajaran atau option harus diidentifikasi dan
dipertimbangkan sebelum program komprehensif disusun. Model
perencanaan rasional (Rational planning model) memberikan pedoman
pilihan dalam mengambil keputusan yang mewakili langkah terbaik untuk
mencapai tujuan yang akan dicapai. Perencanaan memiliki keuntungan
supaya tujuan yang akan dicapai jelas oleh karena itu dalam tahap
perencanaan memerlukan pengkajian kebutuhan promosi kesehatan,
penentuan tujuan mengenai apa yang akan dicapai, penentuan taget
berhubungan dengan tepat hasil, target harus SMART; (Spesific, Measurable,
Appropriate, Realistic, Time-bound), pemilihan metode atau strategi yang
akan digunakan dalam pencapaian tujuan dan evaluasi hasil.

2.2 Pengembangan Media Promosi Kesehatan


Media Promosi Kesehatan adalah sarana atau upaya untuk menampilkan
pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu
melalui media cetak, elektronika (TV, Radio, komputer, dan sebagainya) dan
media luar ruang, sehinggga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang
akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap
kesehatan.
a. Tujuan media promosi kesehatan
1) Media dapat mempermudah penyampaian informasi
2) Media dapat menghindari kesalahan perseps
3) Dapat memperielas informasi
4 Media dapat mempermudah pengertian
5) Mengurangi komunikasi yang verbalistik
6) Dapat menampilkan objek yang tidak bisa ditangkap dengan mata
7) Memperlancar komunikasi, dan lain-lain

b. Penggolongan media promosi kesehatan.


1) Berdasarkan bentuk umum penggunaanya
Berdasarkan penggunaan media promosi dalam rangka promosi
kesehatan, dibedakan:
a) Bahan bacaan: modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet, majalah,
buletin, dan sebagainya.
b) Bahan peragaan: poster tunggal, poster seri, flipchart, transparan,
slide, film, dan setrusnya.
2) Berdasarkan cara produksi:
Berdasarkan cara produksi, media promosi kesehatan dikelompokkan
menjadi :
a) Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-
pesan visual. Media cetak pada umumnya terdiri dari gambaran
sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Adapun macam-
macamnva adalah:
1. Poster
2. Leafle
3. Brosun
4. Majalah
5. Surat kabar
6. Lembar balik
7. Stiker, dan pamlet.
Fungsi utama media cetak ini adalah memberi informasi dan
menghibur. Kelebihan dan kelemahan media cetak :
a) Kelebihannya:
1) Tahan lama
2) Mencakup banyak orang
3) Biaya tidak tinggi
4) Dapat dibawa kemana - mana
5) Dapat mengungkit rasa keindahan
6) Mempermudah pemahaman
7) Meningkatkan gairah belajar

b) Kelemahan:
1) Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak
2) Mudah terlipat.

b) Media elektronika, yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat


dilihat dan didengar dalam penyampian pesannya melalui alat bantu
elektronika.
Adapun macam-macam media tersebut adalah:
1. TV
2. Radio
3. Film
4. Video Film
5. Cassete
6. CD
7. VCD

Kelebihan dan kelemahan media elektronika :


a) Kelebihannya:
1) Sudah dikenal masyarakat
2) Mengikutsertakan semua panca indra
3) Lebih mudah dipahami
4) Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
5) Bertatap muka
6) Penyajian dapat dikenadalikan
7) Jangkauan relatif lebih besar
8) Sebagai alat diskusi dan dapat diulang-ulang

b) Kelemahannya:
1) Biaya lebih tinggi
2) Sedikit rumit
3) Perlu listrik
4) Perlu alat canggih untuk produksinya
5) Perlu persiapan matang
6) Peralatan selalu berkembang dan berubah
7) Perlu ketrampilan penyimpanan
8) Perlu terampil dalam pengoperasian.

c). Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya diluar
ruang secara umum melalui media cetak dan elektronika secara
statis, misalnya:
1. Papan rekalme yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat
secara umum di perjalanan.
2. Spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai
gambar yang dibuat di atas secarik kain dengan ukuran tergantung
kebutuhan dan dipasang di suatu tempat strstegi agar dapat dilihat
oleh semua orang.
3. Pameran
4. Banner
5. TV Layar Lebar

Kelebihan dan kelemahan media luar ruang


a) Kelebihannya:
1) Sebagai infromasi umum dan hiburan
2) Mengikutsertakan semua panca indra
3) Lebih mudah dipahami
4) Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
5) Bertatap muka
6) Penyajian dapat dikendalikan
7) Jangkauan relatif lebih besar

b) Kelemahannya:
1) Biaya lebih tinggi
2) Sedikit rumit
3) Ada yang memerlukan listrik
4) Ada yang memerlukan alat canggih untuk produksinya
5) Perlu persiapan matang
6) Peralatan selalu berkembang dan berubah
7) Perlu ketrampilan dalam pengoperasian

2.3 Metode dan Teknik Promosi Kesehatan


Dibawah ini akan diuraikan beberapa metode promosi atau pendidikan
individual, kelompok dan masa (publik).
a. Metode Promosi individual (perorangan)
Dalam promosi kesehatan, metode yang bersifat individual ini digunakan
untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang yang telah mulai
tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
Bentuk pendekatan ini, antara lain:
1) Bimbingan dan penyuluhan (guindence and counceling)
Kontak antara klien dan petugas kesehatan lebih intensif. Setiap
masalah klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya
klien akan sukarela, berdasarkan kesadaran, dan penuh pengertian
akan menerima perilaku tersebut (mengubah Perilaku)

2) Interview (wawancara)
Cara ini merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan,
wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali
informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia
tertarik atau belum menerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah
perilaku yang sudah ada atau yang akan diadopsi itu mempunyai dasar
pengertian dan kesadaran yang kuat.

b. Metode Promosi Kelompok


Dalam memilih metode promosi kelompok, harus mengingat besarnya
kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran.
1) Kelompok Besar
Yang dimaksud kelompok besar adalah apabila peserta penyuluhan itu
lebih besar dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini,
antara lain ceramah dan seminar.
a) Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun
rendah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode
ceramah:
1. Persiapan:
a. Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri
menguasai materi apa yang akan diceramahkan.
b. Mempelajari materi dengan sistematika yang baik. Lebih baik
lagi kalau disusun dalam diagram atau skema.
c. Mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran, misalnya
makalah
singkat, slide, transparan, sound sistem, dan sebagainya.
2. Pelaksanaan :
Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila
penceramah dapat menguasai sasaran (dalam arti psikologis),
penceramah dapat melakukan hal-hal sbb:
a. Sikap dan penampilan yang menyakinkan , tidak boleh
bersikap ragu-ragu dan gelisah.
b. Suara hendaknya cukup keras dan jelas.
c. Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah.
d. Berdiri di depan (dipertengahan), seyogyanya tidak duduk.
e. Menggunakan alat-alat bantu lihat (AVA) semaksimal
mungkin.

b) Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan
pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian
(presentasi) dari seoarang ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu
topik yang dianggap penting dan dianggap hangat di masyarakat.

2) Kelompok Kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang bisanya kita sebut
kelompok kecil. Metode – metode yang cocok untuk kelompok kecil ini
antara lain:
a) Diskusi kelompok
Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat bebas
berpartsipasi dalam diskusi, maka formasi duduk para peserta diatur
sedemikian rupa sehingga duduk para peserta dapat berhadap-
hadapan
dan saling memandang satu sama lain, misalnya bentuk tempat
duduk
lingkaran, segi empat. Pimpinan diskusi juga duduk diantara peserta
sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi. Untuk
memulai diskusi, pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-
pancingan yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau kasus
sehubungan dengan topik yang dibahas.

b) Curah Pendapat (Brain Storming)


Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok.
Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya pada
permulaan pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah
dan kemudian setiap peserta memberikan jawaban atau tanggapan
(curah pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut
ditampung dan ditulis dalam flipchart atau papan tulis. Sebelum
semua peserta mencurahkan pendapatnya, tidak boleh dikomentari
oleh siapa pun. Baru setelah semua anggota mengeluarkan
pendapatnya, tiap anggota dapat mengomentari, dan akhirnya terjadi
diskusi.

c) Bola Salju (snow balling)


Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang 2 orang) dan
kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah lebih
kurang 5 menit maka tiap 2 pasang bergabung menjadi satu. Mereka
tetap mendiskusikan masalah tersebut, dan mencari kesimpulannya.
Kemudian tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang ini
bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya
sehingga akhirnya akan terjadi diskusi seluruh anggota kelompok.
d) Kelompok-kelompok Kecil ( Buzz Group)
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (buzz
group) yang kemudian diberi suatu permasalahan yang sama dengan
kelompok lain. Masing-masing kelompok mendiskusikan masalah
tersebut. Selanjutnya hasil dari tiap kelompok didiskusikan kembali
dan dicari kesimpulannya.

e) Role Play (memainkan peranan)


Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai
pemegang peran tertentu untuk memainkan peranan, misalnya
sebagai dokter puskesmas, sebagai pasien, perawat, mereka
memperagakan sesuai perannya.

f) Permainan Simulasi (simulation game)


Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi
kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk
permainan seperti permainan monopoli. Cara memainkannya persis
seperti bermain monopoli, dengan menggunkan dadu, gaco (petunjuk
arah), selain beberan atau papan main. Beberapa orang menjadi
pemain, dan sebagaian lagi berperan sebagai nara sumber.

3) Metode Promosi Kesehatan Massa


Metode pendidikan atau promosi kesehatan secara massa dipakai untuk
mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat yang sifatnya masa atau publik. Dengan demikian, cara
yang paling tepat adalah pendekatan masa. Oleh karena sasaran promosi
ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis
kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan
sebagainya, maka pesan – pesan kesehatan yang disampaikan harus
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh masa.
Beberapa contoh metode promosi kesehatan secara masa , antara lain:
a) Ceramah umum (public speaking)
Pada acara-acara tertentu, misalnya pada HKN, menteri kesehatan
atau pejabat menyampaikan pesan-pesan kesehatan.
b) Pidato-pidato/diskusi tentang kesehatan melalui media elektronika,
baik TV maupun radio, pada hakikatnya merupakan bentuk promosi
kesehatan masa.
c) Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan
lainnya tentang suatu penyakit atau masalah kesehatan adalah juga
merupakan pendekatan pendidikan kesehatan masa.
d) Tulisan-tulisan dimajalah atau koran, baik dalam bentuk artikel
maupun tanya jawab atau konsultasi tentang kesehatan dan penyakit
adalah merupakan bentuk pendekatan promosi kesehatan massa.
e) Bill Board, yang dipasang dipinggir jalan, spanduk, poster dan
sebagainya juga merupakan bentuk promosi kesehatan massa.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu proses diagnosis penyebab
masalah, penentuan prioritas masalah dan alokasi sumber daya yang ada
untuk mencapai tujuan. Dalam membuat perencanaan promosi kesehatan,
perencanaan harus terdiri dari masyarakat, profesional kesehatan dan
promotor kesehatan. Kelompok ini harus bekerja bersama-sama dalam
proses perencanaan promosi kesehatan sehingga dihasilkan program yang
sesuai, efektif dalam biaya dan berkesinambungan.

3.2 Saran
Sebagai seorang promotor kesehatan hendaknya kita menjalankan
perencanaan promosi kesehatan. Guna mengetahui keberhasilan yang telah
kita lakukan kepada masyarakat. Dalam meningkatkan kesehatan
masyarakat dengan mengukur indicator yang berbeda dari hasil yang
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Erawan, P. E. M. (2016). Buku Ajar Promosi Kesehatan. Kendari

Notoatmodjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Cetakan


Pertama. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Susilowati, D. 2016. Promosi Kesehatan. Pusat SDM Kesehatan,
Kementerian Kesehatan.
Yaumi, & Muhammad. (2018). Media dan Teknologi Pembelajaran.
Jakarta: Prenadamedia Group

Anda mungkin juga menyukai