Disusun Oleh :
KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya yang
telah di limpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KEBUTUHAN NUTRISI PADA DEWASA“ makalah ini di susun untuk memenuhi
tugas Gizi & Diet .
Adapun makalah ini dari buku. Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari
adanya bantuan dari pihak tertentu, oleh karena itu kami tidak lupa mengucapkan banyak
trimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini .
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahanya serta jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu harapan kami agar tulisan ini dapat di terima dan berguna
bagi semua pihak. Untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................5
1.3 Tujuan.................................................................................................................................5
BAB 2..............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2.1 Konsep Dewasa......................................................................................................................6
2.1.1 Definisi Dewasa..............................................................................................................6
2.1.2 Ciri- Ciri Dewasa.............................................................................................................6
2.1.3 Perkembangan Dewasa antara lain :................................................................................7
2.2 Kebutuhan Zat Gizi Pada Dewasa.........................................................................................7
2.2.1 Kebutuhan Karbohidrat..................................................................................................7
2.2.2 Kebutuhan Protein...........................................................................................................7
2.2.3 Kebutuhan Lemak...........................................................................................................8
2.2.4 Kebutuhan Vitamin.........................................................................................................8
2.2.5 Kebutuhan Kalsium.........................................................................................................9
2.3 Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Orang Dewasa...................................9
2.4 Perubahan Fisiologi pada Usia Dewasa Berkaitan dengan Kebutuhan Zat Gizi.............11
2.5 Dampak Gizi pada Orang Dewasa.......................................................................................12
2.5.1 Resiko Akibat Kekurangan...........................................................................................12
2.5.2 Resiko Akibat Kelebihan...............................................................................................13
BAB 3............................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................14
3.2 SARAN................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nutrisi adalah ikatan kimia yang di perlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
membentuk energi, membangun dan memelihara jaringan , serta mengatur proses-proses
kehidupan .nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk
membentuk energi ,mempertahankan kesehatan ,pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi
normal setiap organ dan jaringan tubuh . masalah nutrisi erat kaitanya dengan makanan dan
metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya .secara umum faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme
basal. (widya astuti.2011)
Faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menggangu pencernaan atau
meningkatkan kebutuhan nutrisi faktor sosio ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi.
Nutrisi pariental adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang di berikan langsung
melalui pembulu darah tanpa melalui saluran pencernaan .nutrisi parental diberikan apabila usus
tidak di pakai karena suatu hal .misalnya transformasi, kongenital, intesfinal, enterokolitis,
nikrotikana ,dan distresrestirasi berat. (widya astuti.2011)
Malnutrisi dengan berbagai tingkatan sering terjadi pada pasien dirumah sakit.hal ini dapat
menekan kekebalan mempermudah tarinfeksi mengganggu proses penyembuhan
luka ,meningkatngkatkan komplikasi,meningkatkan respon terhadap teraphi medis ,oprasi yang
kurang optimal ,dan mengarah pada hasil klinis yang jelek .banyak penyakit yang menurunkan
nafsu makan ,meningkatkan kebutuhan nutrisi ,menyebabkan obstruksi saluran pencernaan dan
infeksi pada mulut sehingga makan menjadi sulit dan menyakitkan selain itu obat dapat
memnyebabkan kehilangan selera makan mual dan muntah , sehingga pemberian nutrisi secara
parental perlu di lakukan untuk mengatasi masalah masalah timbulnya malnutrisi pada pasien
dirumah sakit. (widya astuti.2011)
Kelompok orang dewasa membutuhkan nutrisi untuk energi, pemeliharaan dan proses
kebaikan tubuh.kelompok orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi asupan yang seimbang
seperti susu, sayuran, buah-buahan supaya semua vitamin dan kebutuhan tubuh dapat
terpenuhi. (widya astuti.2011)
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi dewasa?
2. Apa saja kebutuhan zat gizi pada dewasa?
3. Apa saja faktor faktor yang berhubungan dengan status gizi orang dewasa?
4. Apa saja bahan fisiologis pada dewasa kebutuhan dengan kebutuhan zat gizi?
5. Apa resiko akibat kekurangan dan kelebihan gizi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami konsep dewasa
2. Untuk mengetahui dan memahami kebutuhan zat gizi pada dewasa
3. Untuk mengetahui dan memahamifaktor faktor yang berhubungan dengan status gizi
orang dewasa
4. Untuk mengetahui dan memahami bahan fisiologis pada dewasa kebutuhan dengan zat
gizi
5. Untuk mengetahui dan memahami resiko akibat kekurangan dan kelebihan gizi
BAB 2
PEMBAHASAN
2.2.1 Kebutuhan Karbohidrat
Angka kecukupan gizi energi untuk dewasa 2000-2200 kkal (untuk perempuan) dan untuk
laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari. Energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari
sumber karbohidrat.
Makanan sumber karbohidrat adalah antara lain beras, terigu, umbi-umbian, jagung, dan
gula. (anda, 2012)
2.3 Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Orang Dewasa
1. Usia
Semakin bertambahnya umur maka akan semakin meningkat pula kebutuhan zat
tenaga bagi tubuh. Zat tenaga diperlukan untuk membantu tubuh melakukan beragam
aktivitas fisik. Namun kebutuhan zat tenaga akan berkurang saat usia mencapai 40 tahun
ke atas. Setiap 10 tahun setelah usia seseorang mencapai 25 tahun, kebutuhan energi per
hari untuk pemeliharaan dan metabolisme sel-sel tubuh berkurang atau mengalami
penurunan sebesar 4 persen setiap 10 tahunnya. Berkurangnya kebutuhan tersebut
dikarenakan menurunnya kemampuan metabolisme tubuh, sehingga tidak membutuhkan
tenaga yang berlebihan karena dapat menyebabkan terjadinya penumpukan lemak di
dalam tubuh. Penumpukan lemak di dalam tubuh dapat menimbulkan terjadinya obesitas.
2. Jenis kelamin
Jenis kelamin menentukan besar kecilnya asupan nutrisi yang dikonsumsi.
Umumnya perempuan lebih banyak memerlukan keterampilan dibandingkan tenaga,
sehingga kebutuhan gizi perempuan lebih sedikit dibandingkan laki-laki. Menurut
Depkes (1994) kelebihan berat badan lebih banyak ditemukan pada perempuan
dibandingkan laki-laki. Hal ini terjadi karena setelah pubertas, perempuan akan
cenderung memiliki proporsi massa lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan dengan
laki-laki.
3. Pendapatan
Pendapatan mempengaruhi daya beli terhadap makanan. Semakin baik
pendapatan maka akan semakin baik pula makanan yang dikonsumsi baik dari segi
kualitas maupun kuantitas. Sebaliknya, pendapatan yang kurang mengakibatkan
menurunnya daya beli terhadap makanan secara kualitas maupun kuantitas. Penduduk
yang berpendapatan cukup masih banyak yang tidak memanfaatkan bahan makanan
bergizi dalam menyediakan makanan keluarga. Hal ini disebabkan, antara lain :
a. Kurangnya pengetahuan akan bahan makanan yang bergizi
b. Pantangan-pantangan secara tradisional masih diberlakukan
c. Atau keengganan untuk mengkonsumsi bahan makanan murah walaupun mereka tahu
banyak mengandung gizi.
4. Pendidikan
Pendidikan dalam hal ini biasanya dikaitkan dengan pengetahuan, akan
berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan dan pemenuhan kebutuhan gizi.
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin baik status gizinya. Ini
dikarenakan seseorang yang mengenyam pendidikan biasanya lebih memahami dalam
menerima informasi-informasi mengenai gizi.
5. Sosial budaya
Budaya memiliki pengaruh besar dalam pemilihan dan pengolahan pangan
menjadi makanan. Budaya juga mempengaruhi kebiasaan makan seseorang. Salah satu
contohnya, pada suku Melayu mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan yang
berkuah santan.
6. Perilaku makan
Perilaku makan merupakan suatu wujud tindakan seseorang dalam memilih dan
mengkonsumsi makanan yang terbentuk melalui pengetahuan dan sikap. Jika keadaan ini
terus-menerus berlangsung maka akan menjadi kebiasaan makan dan akan membentuk
pola makan. Perilaku makan yang tidak seimbang akan mengakibatkan masalah gizi.
7. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem
penunjangannya (Almatsier, 2003). Aktivitas fisik dapat mempengaruhi status gizi.
Aktivitas fisik yang kurang akan mengakibatkan terjadinya penumpukan lemak dan dapat
menyebabkan obesitas,
8. Lingkungan
Faktor lingkungan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
perilaku makan yang selanjutnya akan mempengaruhi status gizi. Lingkungan disini
adalah lingkungan keluarga, sekolah, serta adanya promosi melalui media elektronik
maupun cetak.
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Usia dewasa dimulai dari umur 21-60 tahun. Dewasa merupakan usia yang produktif,
termasuk sistem reproduksinya sudah mulai menunjukkan kematangan. Usia dewasa
membutuhkan nutrien untuk energi, pemeliharaan, dan perbaikan tubuh. Usia dewasa muda dan
menengah dianjurkan dengan asupan yang sama diantar lain susu,sayuran, dan buah-buahan.
Kebutuhan gizi utama pada orang dewasa antara lain: karbohidrat, lemak, protein, serat,
vitamin dan mineral. Kekurangan maupun kelebihan nutrisi sama-sama berdampak tidak baik
bagi tubuh kita. Di anjurkan untuk mengonsumsi makanan sesuai dengan diet yang sehat dan
seimbang di padu dengan olahraga karena terlalu banyak gizi juga dapat menyebabkan obesitas
yangdapat menimbulkan penyakit, diantaranya adalah penyakit kanker.
3.2 SARAN
untuk dewasa agar selalu mengatur asupan gizi yang masuk sehari-hari dengan cara
mengkonsumsi buah dan sayur. Dan juga sering mengkombinasikan makanan yang penuh nutrisi
dan jangan mengkosumsi makanan yang banyak zat perwarna, pengawet dan MSG.
DAFTAR PUSTAKA
eva ellya sibagariang, s. (2010). gizi dalam kesehatan reproduksi. jakarta: transinfomedia.
ns. harwina widya astuti, s. (2011). ilmu gizi dalam keperawatan. jakarta: transinfomedia.
anda, t. d. (2012). 58 QA seputar diet, makanan, dan suolemen. jakarta: penebar swadaya grup.
Cakrawati, D dan Mustika, NH. 2012. Bahan Pangan, Gizi dan Kesehatan. Alfabeta : Bandung