Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PADA

PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI


(Konsep Evidance Based Terkait Asuhan Pra Konsepsi )

Dosen Pengampu :

Setyawati Sulubara SST.M.Kes

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 12 A

1) Elga Pranisa Tarigan (P07524422014)


2) Natasya Mutiara Nainggolan (P07524422028)
3) Sofita Kabrina Br Ketaren (P07524422039)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN


PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
T.A 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat
dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Konsep
Evidance Based Terkait Asuhan Pra Konsepsi”. Makalah ini guna memenuhi tugas pada
mata kuliah Asuhan Kebidanan Pada Pranikah dan PraKonsepsi. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu Setyawati


Sulubara SST.M.Kes selaku Dosen Pengampu mata kuliah Asuhan Kebidanan Pada
Pranikah dan PraKonsepsi. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan danwawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada teman pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna untuk para pembaca dan semoga makalah ini dapat
lebih baik lagi untuk ke depannya. Dan apabila terdapat banyak kesalahan dari makalah
ini, maka penulis minta maaf yang sebesar-besarnya. Terimakasih

Medan, Februari 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
C. Tujuan Penulis..............................................................................................................................4
D. Manfaat Penulis............................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................................5
2.1 Defenisi Evidence Based...............................................................................................................5
2.2 Prakonsepsi....................................................................................................................................5
2.3 Evidence Based Terkait Prakonnsepsi...........................................................................................6
2.4 Contoh kasus terkait Evidance Based Terkait Asuhan Pra Konsepsi...........................................7
BAB III...................................................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................................................10
A. Kesimpulan.............................................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................................10
Daftar Pustaka........................................................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan reproduksi merupakan kondisi yang menggambarkan kesejahteraan fisik,


mental dan keadaan sosial dan terbebas dari penyakit atau kondisi kecacatan yang berkaitan
dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi (Tabelak T, dkk. 2020). Tujuan utama dari
kesehatan reproduksi untuk meningkatkan kesadaran dan kemandirian seorang wanita dalam
usaha mengatur fungsi, proses reproduksinya dan kehidupan seksualitasnya sehingga hak-hak
reproduksinya dapat terpenuhi dan mencapai peningkatan kualitas hidup yang maksimal.
Sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi. Dimana salah
satu strategi yang digunakan oleh Kementrian Kesehatan RI yaitu meningkatkan layanan
kespro bagi pasangan usia subur, mewujudkan kesehatan ibu dan anak serta melaksanakan
program berencana. Elemen pelayanan kesehatan reproduksi antara lain ketersediaan
informasi dan konseling tentang seksualitas yang sehat, bagaimana peran dan tanggung
jawab untuk menjadi orangtua yang baik dan bertanggung jawab (Mayasari A, Hellen, dan
Inggit. 2021). Sesuai dengan Peraturan pemerintah No.61 Tahun 2014 tentang kesehatan
reproduksi yang mana setiap perempuan berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu
untuk mencapai kehidupan yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu.
B. Rumusan Masalah

1. Mengetahui definisi evidance based practice

2. Mengetahui dan memahami definisi dari masa prakonsepsi

3. Memahami mengenai evidance based pada masa prakonsepsi

C. Tujuan Penulis

1. Mengetahui defenisi evidance based practice

2. Mengetahui dan memahami definisi dari masa prakonsepsi

3. Memahami mengenai evidance based pada masa prakonsepsi

D. Manfaat Penulis
Menambahkan skil literasi dan menelaah jurnal

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Evidence Based

Evidence Based Midwifery (Practice) didirikan oleh Royal College of Midwives atau
RCM dalam rangka untuk membantu mengembangkan kuat profesional dan ilmiah dasar
untuk pertumbuhan tubuh bidan berorientasi akademis. EBM secara resmi diluncurkan
sebagai sebuah jurnal mandiri untuk penelitian murni bukti pada konferensi tahunan di
RCM Harrogate, Inggris pada tahun 2003 (Hemmings et al, 2003). Dirancang untuk
membantu bidan dalam mendorong maju yang terikat pengetahuan kebidanan dengan
tujuan utama meningkatkan perawatan untuk ibu dan bayi (Silverton, 2003).

Evidencebased practice merupakan kerangka kerja praktik klinik yang dilakukan


berdasarkan bukti ilmiah terbaik yang didapat melalui penelitian, pengalaman klinik
perawat serta pilihan pasien dalam menentukan keputusan klinik dalam pelayanan
kesehatan (Carlson, 2010). Dimana tujuan dari penerapan evidence- based practice ini
adalah untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien.

2.2 Prakonsepsi

Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum hamil, wanita prakonsepsi diasumsikan


sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur yang siap menjadi seorang ibu, dimana
kebutuhan gizi pada masa ini berbeda. dengan masa anak-anak, remaja, ataupun lanjut
usia (Zulfahani 2020).
Wanita usia subur sebagai calon ibu merupakan kelompok rawan yang harus
diperhatikan status kesehatannya, terutama status gizinya. Kualitas seorang generasi
penerus akan ditentukan oleh kondisi ibunya sejak sebelum hamil dan. selama kehamilan.
Masa pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi, karena setelah menikah wanita
akan segera menjalani proses konsepsi. Kesehatan prakonsepsi menjadi sangat penting
untuk diperhatikan termasuk status gizinya, terutama dalam upaya mempersiapkan
kehamilan karena akan berkaitan erat dengan outcome kehamilan
(Paratmanitya dkk. 2012).

5
2.3 Evidence Based Terkait Prakonnsepsi

Masalah kesehatan merupakan masalah yang kompleks, oleh karena itu perlu
diupayakan secara menyeluruh dan bersama-sama dengan masyarakat untuk
mengatasinya. Dalam pelaksanaannya, pelayanan kesehatan diupayakan dekat dengan
masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama merupakan pendekatan
yang juga menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan diberikan. (Karwati, 2011).
Salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian bagi pemerintah adalah
kematian ibu dan bayi. Angka kematian ibu dan bayi baru lahir berdasarkan laporan
evaluasi Millenium Development Goals tahun 2015 masih tercatat sebesar 305/100.000
kelahiran hidup, padahal target yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)
adalah 102 per
100.000 kelahiran (Achadi, 2019). Upaya menurunkan kematian ibu dan bayi tidak hanya
dilakukan dengan upaya kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga melalui upaya preventif dan
promotif yang dapat menjadi tombak untuk menghilangkan penyebab kematian ibu dan
bayi.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi faktor risiko sebelum
dimulainya kehamilan (pra konsepsi) sehingga asuhan yang tepat dapat disiapkan sesuai
kondisi ibu. Dalam kajian asuhan kebidanan, kesehatan pranikah merupakan bagian dari
asuhan prakonsepsi. Asuhan prakonsepsi memiliki banyak keuntungan dan variasi,
diantaranya memungkinkan identifikasi penyakit medis, pengkajian kesiapan psikologis,
keuangan dan pencapaian tujuan hidup (Varney dalam Kriebs&Gegor, 2012). Penelitian
Dean et al. (2013), mengemukakan bahwa topik-topik penting yang disarankan dalam
perawatan prakonsepsi meliputi pendidikan kesehatan paada wanita dan pasangannya
(health promotion). identifikasi faktor risiko (risk assessment) dan asuhan sesuai dengan
faktor risiko (interventions) pada wanita dan pasangannya untuk mengurangi faktor risiko
yang dapat mempengaruhi kehamilannya pada masa yang akan datang. Asuhan
prakonsepsi adalah program yang dicanangkan oleh World Health Organisation (WHO)
pada tahun 2012 di Geneva yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu, bayi
dan kecacatan. Program ini dilaksanakan oleh semua negara di dunia. Utamanya negara
berpenghasilan rendaah dan menengah yang biasa disebut Low and Middle Income
Country (LMICs) salah satunya Indonesia. Negara yang telah berhasil melaksanakan
program ini adalah Italia, Belanda, Amerika Serikat untuk negara maju dan Bangladesh,
Filiphina, Sri Lanka untuk negara berpenghasilan menengah rendah (WHO, 2013)

6
Asuhan prakonsepsi memiliki potensi untuk memberikan dampak positif bagi 208 juta
kehamilan

7
di seluruh dunia setiap tahun (Dean et al., 2013).
Asuhan prakonsepsi berguna untuk mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan
masalah kesehatan, kebiasaan gaya hidup, atau masalah sosial yang kurang baik yang
memungkinkan mempengaruhi kehamilan (Dean et al., 2013). Adapun sasaran program
asuhan prakonsepsi adalah pasangan pengantin. Masa sebelum konsepsi bagi pasangan
pengantin sangat penting untuk diperhatikan dalam rangka mempersiapkan kehamilan
yang sehat. Menurut Kemenkes RI (2014), pelayanan kesehatan masa sebelum hamil
dilakukan untuk mempersiapkan perempuan dalam menjalani kehamilan dan persalinan
yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat. Asuhan prakonsepsi
merupakan bagian dari upaya preventif dan promotif yang menjadi tombak untuk
menghilangkan penyebab kematian ibu dan anak. Faktor risiko yang mempengaruhi
kehamilan seseorang dapat dikurangi dengan cara mengidentifikasi faktor risiko tersebut
sebelum dimulainya kehamilan. Sehingga pelayanan kesehatan pada calon pengantin
yang komprehensif merupakan momentum yang tepat untuk mengawali pencegahan
kehamilan berisiko.

2.4 Contoh kasus terkait Evidance Based Terkait Asuhan Pra Konsepsi

Berikut ini beberapa contoh evidenced based asuhan pada

pranikah:

 Aplikasi dan analisis menua sehari masa prakonsepsi

Tn. R (34 tahun), datang ke Poli Gizi RS UB. Tn. R memiliki berat badan 85 kg dan tinggi
badan 172 cm. Hasil analisis semen menunjukkan konsentrasi sperma 13 juta/ml. Motilitas
sperma ditemukan pergerakan progresif 12%, nonprogresif 60%, dan immotile 28%. Bentuk
sperma ditemukan 3% normal dengan kriteria ketat. Tn. R bekerja sebagai teknisi IT dengan
durasi kerja selama 6 jam sehari. Kesimpulan: oligo- astheno-terato-zoospermia. Buatlah
contoh menu sehari untuk Tn. R!

APLIKASI

Diketahui:

BB = 85 kg

TB172 cm

8
Perhitungan status gizi Tn. R:
IMT = 28,73 kg/m² (menurut WHO (2000) tergolong obesitas 1)

BBI (Berat Badan Ideal) = (TB-100)-10% (TB-100)

9
= (172-100)-10% (172-100) = 64,8 kg
Adjusted Body Weight = ((BB aktual - BBI) x 0,25) + BBI = ((85-64,8) x 0,25) + 64,8 =
69,85 kg

Perhitungan kebutuhan energi (rumus Harris-Benedict): REE 66,5+13,7 (BB) + 5 (TB) -


6,8 (U) = 66,5 + 13,7 (69,85) +5 (172) - 6,8 (34) = 1652,23 kkal

Total energi = REE x Aktivitas Fisik = 1652,23 x 1,2 = 1983 kkal

10
Total energi dan zat gizi susunan menu di atas adalah:

Energi

= 1994 kkal

Protein

= 72,5 g

Lemak

= 53,3 g

Karbohidrat = 313,4 g

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Evidence based secara langsung bertujuan untuk mengatasi permasalahan berkaitan
dengan ibu di Indonesia.
B. Saran
(Puskesmas Manyaran 2019) Premarital check-up atau pemeriksaan kesehatan
pranikah dapat mengenali mendeteksi kondisi, risiko, maupun riwayat masalah. kesehatan
yang dimiliki pasangan, sehingga tidak menularkan pada pasangannya dan atau
menurunkan pada anaknya. Hasil yang diharapkan adalah dapat melakukan upaya
pencegahan dan penanganan sedini mungkin.
Melakukan premarital check up bukan berarti calon pengantin dicurigai berpenyakit.
Sebagai bentuk antisipasi saja, terutama jika ke depannya ingin langsung memiliki
keturunan. Pasalnya, faktor kesehatan akan sangat mempengaruhi reproduksi kedua belah
pihak, baik itu dari sisi perempuan ataupun pria. Lingkungan yang semakin tercemar,
makanan dan pola hidup yang tidak sehat menjadi penyebab semakin banyak
bermunculan penyakit. Maka dari itu, setiap pasangan yang hendak menikah, dianjurkan
untuk melakukan tes kesehatan pranikah, khususnya kaum perempuan.

12
Daftar Pustaka

Pitri, Zilfi Y., et al. Asuhan Kebidanan Pranikah dan Pra Konsepsi. Edited by Aswita,
Aswita, et al, Eureka Media Aksara, 2023.

DYAH, AYU SRI HANDAYANI (2018) PERAN PENDIDIKAN PRA NIKAH


DALAM MEMBANGUN KESILAPAN MENIKAH DAN MEMBENTUK
KELUARGA SAKINAH (Studi Kasus. Di Lembaga Klinik Nikah "KLIK"

13

Anda mungkin juga menyukai