Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN ANC (ANTENATAL CARE) DI RSU ROYAL

PRIMA MEDAN

Disusun oleh:
Edriyan Syahputra, S.Kep. (223302070040)
Elen madala H, S.Kep. (223302070005)
Epi Yanto Laia, S.Kep. (223302070007)
Fadhilla Fadsya, S.Kep. (223302070024)
Jetni Simanjuntak, S.Kep. (223302070021)
Juang Martin, S.Kep. (223302070055)

Dosen Pembimbing:
Kristina Silalahi, S.Kep., Ns., M.

PROGRAM STUDY PROFESI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan ANC Di Rumah Sakit Royal Prima Medan” sebagai syarat
untuk memenuhi tugas mata kuliahPraktik Profesi KeperawatanMaternitas.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak, terutama kepada Ibu Kristina Silalahi, S. Kep., Ns., M. Kep selaku pengajar
mata kuliah Keperawatan Maternitas yang telah mendukung dan membantu proses
penyusunan makalah ini sehingga bisa selesai tepat pada waktunya.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada


umumnya dan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi mahasiswa khususnya
bagi mahasiswa keperawatan.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna karena berbagai keterbatasan yang kami miliki.Oleh karena
itu, berbagai bentuk kritikan dan saran yang membangun sangat kami harapkan
untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Medan, 15 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman judul ............................................................................................. i

Kata Pengantar ............................................................................................ ii

Daftar Isi ..................................................................................................... iii

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan ........................................................................................... 2
D. Manfaat ......................................................................................... 3

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP TEORI ANC


2.1.1 Definisi .............................................................................. 4
2.1.2 Perubahan Fisik dan Psikologi........................................... 5
2.1.3 Patway................................................................................ 11
2.1.4 Manifestasi ....................................................................... 11
2.1.5 Penatalaksanaan................................................................. 18
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Teoritis
2.2.1 Pengkajian.......................................................................... 20
2.2.2 Dignosa Keperawatan........................................................ 24
2.2.3 Intervensi ......................................................................... 24
2.2.4 Evaluasi ............................................................................. 24

iii
BAB 3 : ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Kasus............................................................................................. 30
3.2 Pengkajian .................................................................................... 34
3.3 Analisa Data ................................................................................. 34
3.4 Diagnosa Keperawatan ................................................................ 35
3.5Rencana Keperawatan ................................................................... 35
3.6 Implementasi................................................................................. 40
3.7 Evaluasi ........................................................................................ 40

BAB 4 : PENUTUP

4.1 Kesimpulan................................................................................... 47
4.2 Saran.............................................................................................. 47
Daftar Pustaka ............................................................................................. 48

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan rutin ibu

hamil untuk mendiagnosis komplikasi obstetri serta untuk memberikan informasi

tentang gaya hidup, kehamilan dan persalinan (Backe et al, 2015). Setiap ibu hamil

sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ANC komprehensif yang

berkualitas minimal 4 kali yaitu minimal 1 kali pada trimester pertama (sebelum

usia kehamilan 14 minggu), minimal 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan

14-28 minggu) dan minimal 2 kali pada trimester ketiga (28-36 minggu dan setelah

36 minggu usia kehamilan) termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami atau

anggota keluarga.

Tujuan dari pemeriksaan ANC salah satunya adalah mempersiapkan wanita

dalam menghadapi persalinan (NICE, 2012).Kesiapan persalinan adalah

perencanaan awal dan persiapan melahirkan yang bertujuan untuk membantu

perempuan, suami dan keluarga agar siap untuk melahirkan dengan membuat

rencana menghadapi komplikasi dan hal tak terduga.

Selain bertujuan untuk mempersiapkan persalinan, menurut Adriaansz dalam

Saifuddin (2013), salah satu alasan penting ibu hamil harus mendapatkan pelayanan

ANC adalah untuk membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas

kesehatan.

1
1.2 RumusanMasalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah
sebagai berikut:
1. Apa definisi dari ANC ?
2. Bagaimana perubahan fisik dan psikologi ?
3. Berapa kali jumlah kunjungan Antenatal Care ?
4. Bagaimana patofisiologi dari ANC?
5. Apa manifestasi klinis dari ANC?
6. Bagaimana penatalakasanaan dari ANC?
7. Apa saja pemeriksaan penunjang dari ANC?
8. Bagaimana pengkajian pasien ANC?
9. Apa saja diagnosa keperawatan dari ANC?
10. Bagaimana intervensi keperawatan dari ANC?
11. Bagaimana evaluasi keperawatan dari ANC?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini
sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi dari ANC.
2. Menegtahui Perubahan Fisik Dan Psikologi
3. Mengetahui Jumlah Kunjungan Antenatal Care
4. Mengetahui patofisiologi dari ANC.
5. Mengetahui manifestasi klinis dari ANC.
6. Mengetahui penatalakasanaan dari ANC.
7. Mengetahui pemeriksaan penunjang dari ANC.
8. Mengetahui pengkajian pasien ANC.
9. Mengetahui diagnosa keperawatan dari ANC

2
10. Mengetahui intervensi keperawatan dari ANC.
11. Mengetahui evaluasi keperawatan dari ANC.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa

Meningkatkan dan mengembangkan wawasan khususnya bagi mahasiswa


keperawatan.

2. Bagi Dosen

Sebagai bahan referensi pegangan dan acuan perangkat pendidikan pada perkuliahan
keperawatan untuk mendukung perkuliahan yang lebih efektif.

3. Bagi Masyarakat

Menghasilkan informasi terkait dengan Asuhan keperawatan ANC yang dapat

dijadikan sebagai bahan refrensi.

3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. KonsepTeoriAntenatalCare(ANC)

1. Definisi Antenatal
Antenatal Care merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh perawat
kepada wanita selam hamil, misalnya dengan pemantauan kesehatan secara fisik,
psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempersiapkan
proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap menghadapi peran baru sebgai orang
tua (Wagiyo & Putrono, 2016). Menurut Wignjosastro (2012) antenatal care(ANC)
merupakan pengawasan wanita hamil secara teratur dan tertentu dengan tujuan
menyiapkan fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,
persalinan dan nifas. Sedangkan menurut Depkes RI (2012) mengatakan pelayanan
antenatal merupakan pelayanankesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih untuk ibu
selama masakehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal
yangditetapkan dalam Standar pelayanan kebidanan.
Berdasarakan pengertian diatasa dapat disimpulkan bahwa antenatal
careadalah perawatan kehamilan yang merupakanpelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu selama masa kehamilannyasesuai dengan standar pelayanan antenatal care
yang sudah ditetapkan.

2. Tanda dan Gejala Antenatal


MenurutMarjati dkk, (2010) tanda dan gejala antenatal dibagi dalam :
1. Tanda dan Gejala Presumtif Kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan Folikel de
Graff dan ovulasi di ovarium.Gejala ini sangat penting karena umumnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui
hari pertama haid terakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran
persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya terjadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi
hari.Progesteron dan esterogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.

4
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan tetapi menghilang sering tuanya kehamilan.
d. Sinkop atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan
saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur
kehamilan lebih dari 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh esterogen, progesteron dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak, air dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit
terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah
itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.Pada trieulan kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rogga
panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormon
esterogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas.
1) Pipi : Cloasma Gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
2) Perut : strie livide dan strie albican, linea alba makin menghitam,
payudara hiperpigmentasi areola mamae.
3) Varises atau penampakan pembuluh vena

5
Karena pengaruh esterogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena.Terutama bagi mereka yang mempunyai
bakat.Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia
eksterna, kaki dan betis serta payudara.

2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)


a. Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus.Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
b. Tanda hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya istimus uterus.
c. Tanda goodel
Pelunakan serviks.
d. Tanda chadwiks
Perubahan warna menjadi keungunan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda piskacek
Pembesaran uterus yang tidak simetris.Terjadi karena ovum berimplantasi
pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih
dulu.
f. Kontraksi baxton hicks
Peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin di dalam otot
uterus kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul
pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksa tes biologis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya Hc6 yang diproduksi oleh
sinsitotrofoblas sel selama kehamilan.Ormon ini disekresi di peredaran
darah Ibu (pada plasma darah) dan diekskresi pada urine Ibu.
3. Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim

6
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan
ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunkan alat fetal
(elektrocardiograf) misalnya doppler.
c. Bagian-bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan
kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester
akhir).
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG

3. Perubahan dan Adaptasi Fisiologis Pada Masa Kehamilan

1. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
2. Vagina
a. Elastisitas vagina bertambah
b. Getah dalam vagina biasanya bertambah, reaksi asam Ph 3,5-6.
c. Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya
berwarna kebiru-biruan (tanda chadwick).
3. Ovarium
Ovulasi terhenti, masih dapat corpus luteum gravidatatis sampai terbentuknya
uri yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron.
4. Kulit terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal dan
linea alba.
5. Dinding perut
Pembesaran dinding rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elastis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
6. Payudara

7
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari aveoli putting
susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Aerola mamae melebar dan
lebih tua warnanya.
7. Sistem respirasi
Wanita hamil terkadang mengeluh sering sesak nafas yang sering ditemukan
pada kehamilan 3 minggu keatas, hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke
arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas pasru meningkat sedikit
selama kehamilan sehingga Ibu akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25%.
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang
membesar dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI.

4. Patofisiologi dan Pathway


Proses Kehamilan menurut Hamilton, Persis Mary (2012) yaitu:
1. Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel teliur dan sel sperma.Tempat bertemunya didaerah
ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka terjadi 3 fase yaitu:
a. Tahap penembusan korona radiata
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa
menembus korona radiata karena sudah megalami proses kapisitasi.
b. Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata menempel di zona pellusida, tetapi hanya satu
yang terlihat ampu menembus oosit.
c. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromososm
diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX
untuk wanita dan XY untuk laki-laki).
2. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel, 8 sel,
sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah
gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan memperoleh
membelah membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim, cairan
mulai menembus zona pellusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada di
massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya

8
terbentuklah sebuah rongga/blastokel sehingga disebut blastokista (4-5 hari).Sel
bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas.Zona pellusida
akhirnya menghilang sehingga trofoblas bisa masuk endometrium dan siap
berimplantasi (5-6 hari) dalam bentuk blastokista tingkat lanjut.
3. Nidasi / Implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) ke
dalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior
korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendir rahim
sedang berada pada fase sekretonik (2-3 hari setelah ovulasi).Pada saat ini,
kelenjar rahimdan pembuluh nadi menjadi berkelok-kelok jaringan ini
mengandung banyak cairan (Marjati dkk, 2010).
4. Pertumbuhan dan perkembangan embrio
a. Masa pre embrionic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi proses
pembelahan sampai dengan nidasi.
b. Masa embrionic
Berlangsung sejak 2-6 minggu.
c. Masa fetat
Berlangsung sejak 2 minggu ke 8 sampai dengan bayi baru lahir. Minggu ke 12
panjang janin kira-kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi tubuh berfungsi. Minggu
ke 16 panjang janin 16 cm, berat 20 gram, kulit transparan, rambut mulai
tumbuh. Minggu ke 20 kepala tegak separuh PB, wajah nyata, telinga, pada
tempatnya kelopak mata, alis, kuku sempurna. Minggu ke 24 kulit keriput,
lanugo menjadi gelap dengan vernix meningkat. Minggu ke 28 mata terbuka,
alis dan bulu mata berkembang dengan baik, rambut menutupi kelapa, deposit
lembak subkutan, testis turun ke skrotum. Minggu ke 32 lanugo berkurang,
tubuh bulat, testis turun.Minggu ke 36 lanugo sebagian besar terkelupas, kulit
tertutup, vernikx kareosa.Minggu ke 40 osifikasi tulang tengkorak masih belum
sempurna, tetapi keadaan ini memudahkan fetus melalui jalan lahir (Marjati dkk,
2010).

9
Pathway

Fertilisasi Konsepsi Monella Nidasi

Trodubilla, Posika

Ansietas
Embriogesis

Kurang
Oronogesis pengetahuan

Perubahan Perubahan pada Perubahan


fisiologis ibu hamil psikologis

Sistem urinaria
OIT Sistem integumen

Uterus membesar
Esterogen
Esterogen Progesteron
& Hc6
Tekanan pada
Hiperpigmentasi vesicula urinaria
Penurunan Peningkatan
kekuatan asam
otot lambung Meningkat
Strie gravidarum
frekuensi BAK

Peristaltik Mual, Gangguan citra


menururn muntah, tubuh Gangguan
anoreksia eliminasi urin

Distensi
gastrointes Ketidakseimbangan Resiko
tinal nutrisi kurang dari kekurangan
kebutuhan volume cairan
10

Konstipasi
(Marjati dkk, 2010 & SDKI, 2017)

5. Komplikasi Kehamilan
1. Hipertensi
Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90
mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi yang
menyebabkan gangguan serius pada kehamilan. Biasanya terjadi pada usia
kehamilan memasuki 20 minggu.
2. Pre eklamsia
Pre-eklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria, dan
oedema yang timbul karena kehamilan.Penyakit ini umumnya terjadi dalam
triwulan ke 3 pada kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada
mola hidatidosa.
3. Perdarahan
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28
minggu.Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan
kehamilan sebelum 28 minggu. Jika perdarahan terjadi di tempat yang jauh dari
fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak
mampu melakukan tindakan yang diperlukan, maka umumnya kematian
maternal akan terjadi.
4. Kelainan letak (lintang dan sungsang)
a. Letak lintang
Letak lintang adalah keadaan sumbu memanjang janin kira-kira tegak lurus
dengan sumbu memanjang tubuh ibu.Letak lintang adalah suatu keadaan di
mana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu
sedangkan bokong berada pada sisi yang lain. Pada umumnya bokong
berada sedikit lebih tinggi dari pada kepala janin, sedangkan bahu berada
pada pintu atas panggul.
b. Letak sungsang
Letak sungsang merupakan kelainan letak janin di dalam rahim pada
kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), dengan kepala di atas dan bokong atau kaki
di bawah.Bayi letak sungsang lebih sukar lahir, karena kepala lahir terakhir.

11
5. Hidramnion
Yaitu kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter.Keadaan ini mulai
tampak pada trimester III, dapat terjadi secara perlahan-lahan atau sangat
cepat.Pada kehamilan normal, jumlah air ketuban ½ sampai 1 liter. Karena
rahim sangat besar akan menekan pada organ tubuh sekitarnya.
6. Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu
maka disebut ketuban pecah dini pada kehamilan premature (Hamilton, Persis
Mary., 2012)

6. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan


1. Penatalaksanaan medis
a. Berikan tablet Fe pada ibu hamil.
b. Berikan vaksin TT pada ibu hamil.
c. Vitamin untuk ibu hamil.
d. Meterhin untuk menghentikan perdarahan.
2. Penatalaksanaan keperawatan
a. Nausea
1) Makan porsi kecil tapi sering bahkan setiap 2 jam
2) Makan biskuit kering sebelum beranjak dari tempat tidur dipagi hari.
3) Tingkatkan istirahat.
4) Hindari sikat gigi setelah makan.
b. Peningkatan frekuensi berkemih pada TM I dan TM II
1) Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kemih
2) Banyak minum di siang hari
3) Kurangi minum di malam hari.
c. Sakit punggung atas dan bawah
1) Isitirahat cukup, menggunakan penyokongan abdomen eksternal.
d. Edema dependen
1) Hindari menggunakan pakaian ketat

12
2) Elevasi kaki setiap hari
e. Nyeri ulu hati
1) Distraksi / nafas dalam
2) Hindari makanan berlemak, pedas, yang dapat mengganggu pencernaan.
f. Kesemutan jari-jari
1) Menjelaskan penyebab kesemutan
2) Berbaring rileks

B. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil


1. Pengkajian ibu hamil
a. Identitas
1) Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat
terjalin komunikasi dengan baik.
2) Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai
30 tahun.
3) Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan / informasi bila
diperlukan.Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut
bidan dapat mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
4) Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan
terhadap permasalahan kesehatan pasien.
5) Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap
kebiasaan kesehatan pasien/klien.
6) Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
7) Status perkawinan

13
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui kemungkinan
pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila diperlukan
ditanyakan tentang keberapa kalinya.
8) Lama Perkawinan
Kalau orang hamil sudah lama menikah, nilai anak tentu besar sekali dan
ini harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal)
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien datang
mencari pertolongan.
b. Riwayat keluhan utama
P : Provokasi / palatif (penyebab)
Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
R : Region / dimana gejala dirasakan
S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan
c. Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak, umur
kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan, teraphie
yang didapatkan, penyuluhan yang didapatkan, bila mulai didapatkan
gerakan anak,kalau kehamilan masih muda adalah mual, muntah, sakit
kepala, perdarahan.kalau kehamilan tua adalah bengkak di kaki/muka, sakit
kepala, perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.
d. Riwayat kesehatan dahulu
1) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid berapa
hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat sakit waktu
haid atau tidak.
2) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat atau
tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
3) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB.Hal ini
penting diketahui apakah kehamilan sekarang direncanakan atau tidak.

14
4) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit menular
yang dapat mempengaruhi persalinan.
3. Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional
a. Inspeksi
1) Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata pucat atau
merah adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan lidah, gigi.
2) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran kelenjar
gondok dan limpe.
3) Dada : bentuk payudara, pigmentasi puting susu dan gelanggang susu,
keadaan puting susu, adakah kolostrum.
4) Abdomen GIT : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas operasi
apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan (pembesaran hepar),
epigastrik (gastritis), hipokondria kiri (pembesaran lien), lumbal kanan
dan kiri (ginjal), umbilikus, iliaka kanan (apendiksitis), hipokondria,
iliaka kiri (scibala).
5) Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau ke samping,
keadaan pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak atau
kontraksi uterus, adakah strie gravidarum atau bekas luka.
6) Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick, condyloma
akuminata, flour albus.
7) Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat paha,
CRT kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan dehidrasi.
b. Palpasi
1) Tujuan :
a) Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan usia
kehamilan.
b) Menentukan letaknya anak dalam rahim

15
2) Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald
Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara simfisis pubis
dan puncak fundus uteri dalam sentimeter dibagi 3 ½ cm.
3) Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara
internasional
a) Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atas simpisis.
b) 12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
c) 16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat
d) 24 minggu – setinggi pusat
e) 28 minggu – 3 jari diatas pusat
f) 32 minggu – pertengahan antara pusat dan px
g) 36 minggu – 3 jari dibawah px
h) 40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)
4) Menurut leopold
a) Leopold I
i. Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
ii. Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke
arah muka penderita.
iii. Rahim dibawa ke tengah
iv. Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak
yang terdapat dalam fundus
b) Leopold II
i. Keadaan tangan pindah ke samping
ii. Tentukan dimama punggung janin.
iii. Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah
letak lintang.
c) Leopold III
i. Dipergunakan satu tangan saja.
ii. Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya

16
iii. Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
d) Leopold IV
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah.Jika kita rapatkan ke
dua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari kepala yang
masih teraba diluar :
i. Convergent yaitu sebagian kecil dari kepala turun ke rongga
panggul
ii. Sejajar yaitu separuh dari kepala masuk ke dalam rongga
panggul
iii. Divergent yaitu sebagian besar dari kepala masuk kedalam
rongga panggul
c. Auskultasi
1) DJJ terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik berselang,
30 menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
2) Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari
160/menit atau tidak teratur,maka anak dalam keadaan asphyxial
(kekurangan O2).

4. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi(D.0080)
2. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat (D.0049)
3. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan kapasitas kandung
kemih(D.0040)
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh(D.0083)
5. Resiko ketidakseimbangan cairan(D.0036)
6. Risiko defisit nutrisi (D.0032)

17
5. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (SIKI)


Keperawatan (SLKI)
Konstipasi Eliminasi fekal ( L.04033) Manajemen konstipasi
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan (I.04155)
kelemahan otot selama … diharapkan 1. Monitor tanda dan
abdomen (D.0049) masalah konstipasi dapat gejala konstipasi
teratasi dengan kriteria hasil : 2. Monitor bising usus
1. Keluhan defekasi lama dan 3. Dorong pasien
sulit menurun meningkatakan
2. Tidak mengejan saat BAB asupan cairan
3. Mengidentifikasi indikator 4. Anjurkan pasien
untuk mencegah konstipasi untuk diet tinggi
4. Bebas dari serat
ketidaknyamanan dan 5. Kolaborasi
konstipasi pemberian laksatif
Gangguan eliminasi Eliminasi Urin (L.04034) Perawatan retensi urin
urine berhubungan Setelah dilakukan tindakan (I.04165)
dengan penurunan selama … diharapkan 1. Pantau penggunaan
kapasitas kandung masalah gangguan eliminasi obat dengan sifat
kemih (D.0040) urine dapat teratasi dengan antikolinergik
kriteria hasil : 2. Monitor efek dari
1. Desakan berkemih obat
menurun 3. Pantau asupan dan
2. Tidak ada distensi keluaran
kandung kemih 4. Anjurkan pasien
3. Tidak ada spasme bladder untuk merekam
4. Balance cairan seimbang output urine

Ansietas Dukungan Sosial (L.13113) Anxiety reduction


berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Gunakan
kurang terpapar selama … diharapkan pendekatan yang
informasi (D.0080) masalah kecemasan dapat menenangkan
teratasi dengan kriteria hasil : 2. Temani pasien
1. Mampu meminta bantuan untuk memberikan
orang lain keamanan dan
2. Dukungan emosi mengurangi rasa
takut
3. Dengarkan dengan
penuh perhatian
4. Bantu pasien
mengenal situasi

18
yang menimbulkan
kecemasan
5. Instruksikan pasien
menggunakan
teknik relaksasi
6. Kolaborasi
pemberian obat
untuk mengurangi
kecemasan
Gangguan citra Citra tubuh (L.09067) Promosi citra tubuh
tubuh berhubungan Setelah dilakukan tindakan (I.09305)
dengan perubahan selama … diharapkan 1. Kaji secara verbal
fungsi tubuh masalah gangguan citra tubuh dan non verbal
(D.0083) dapat teratasi dengan kriteria respon klien
hasil : terhadap tubuhnya
1. Perasaan positif tentang 2. Monitor frekuensi
perubahan tubuh mengkritik dirinya
2. Mampu mengidentifikasi 3. Jelaskan tentang
kekuatan personal pengibatan,
3. Mendiskripsikan secara perawatan,
faktual perubahan fungsi kemajuan dan
tubuh prognosis penyakit
4. Mempertahankan interaksi kepada keluaga
social
Resiko Keseimbangan cairan Manajemn cairan
ketidakseimbangan (L.03020) (I.03098)
cairan (D.0036) Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor status
kepeawatan selama … hidrasi
diharapkan masalah resiko 2. Monitor vital sign
kekurangan volume cairan 3. Monitor masukan
dapat teratasi dengan kriteria makanan/cairan
hasil : 4. Dorong masukan
1. Mempertahankan urine oral
output 5. Pertahankan intake
2. Tekanan darah, nadi, suhu dan output
dalam batas normal 6. Kolaborasi
3. Tidak ada tanda-tanda pemberian cairan IV
dehidrasi
4. Elastisitas kulit baik,
mukosa lembab.
Risikodefisit nutrisi Status Nutrisi (L.03030) Manajemen nutrisi
(D.0032) Setelah dilakukan tindakan (I.03110)

19
keperawatan selama …. 1. Kaji adanya alergi
Diharapkan masalah makanan
ketidaksimbangan nutrisi 2. Kaji kemampuan
kurang dari kebutuhan dapat pasien untuk
teratasi dengan kriteria hasil : mendapatkan nutrisi
1. Adanya peningkatan nafsu yang dibutuhkan
makan 3. Monitor jumlah
2. Frekuensi makan teratur nutrisi dan
3. Mampu makan/minum kandungan kalori
sesuai dengan tujuan 4. Berikan informasi
kesehatan tentang kebutuhan
4. Asupan nutrisi yang tepat nutrisi
5. Anjurkan pasien
meningkatkan
protein dan vitamin
6. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan

6. Evaluasi
Diagnosa Kepeawatan Evaluasi
Defisit nutrisi berhubungan dengan S = klien mengatakan mengetahui
ketidakmampuan mencerna makanan kebutuhan nutrisinya
O = tidak terdapattanda-tanda
malnutrisi
A = masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan teratasai
P = hentikan intervensi
Konstipasi berhubungan dengan S = klien mengatakan BAB lancar dan
kelemahan otot abdomen teratur
Klien mengatakan feses lunak
O = klien tampak lebih rileks
A = masalah konstipasi teratasi
P = hentikan intervensi
Gangguan eliminasi urine berhubungan S = -
dengan penurunan kapasitas kandung O = tidak terdapat ISK, balance cairan
kemih seimbang
A = masalah gangguan eliminasi urin
dapat teratasi

20
P = hentikan intervensi

Ansietas berhubungan dengan kurang S = klien mengatakan sudah lebih


terpapar informasi tenang
O = klien tampak rileks, TTV dalam
rentang normal
A = masalah ansietas teratasi
P = hentikan intervensi
Gangguan citra tubuh berhubungan S = klien mampu mendiskripsikan
dengan perubahan fungsi tubuh perubahan tubuhnya
O = klien tampak percaya diri, mampu
berinteraksi sosial
A = masalah gangguan citra diri teratasi
P = hentikan intervensi
Resiko ketidakseimbangan cairan S=-
O = TTV dalam rentang normal, turgor
kulit baik, mukosa lembab, tidak
terdapat tanda-tanda dehidrasi
A = masalah resiko kekurangan volume
cairan teratasi
P = hentikan intervensi

21
BAB III
TINJAUAN KASUS

I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS
Nama Ibu :Ny. B Nama Suami : Tn.H
Umur : 21 Tahun Umur : 38 Tahun
Suku/Kebangsaan : Batak/Indonesia Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan
Alamat Rumah : JL.Sareman Alamat Rumah : JL.Sareman
Hp/Telp : 08769357587 Hp/Telp :0897536784443
B. ANAMNESE (DATA OBYEKTIF)
Pada tanggal :27Januari 2023 Pukul: 14:30 WIB
1. Alasan Masuk RS :Pasien mengatakan keram dibagian perut
seperti kontraksi
2. Keluhan-keluhan :Pasien mengatakan mudah lelah saat
beraktifitas, nyeri dibagian pinggang, dan
terdapat odeme pada ektermitas.
3. Riwayat Menstruasi :
 Haid Pertama : SMP
 Dismenorhea : Tidak Ada
 Banyaknya : 2X ganti doeks
 Teratur/tidak teratur : Teratur
 Sifat darah : Merah Segar
 Lamanya : 8 Hari
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu : G: I P: 0 A:0

Tgl. Usia Jenis Tempat Komplikasi Penolong Bayi Nifas


Lahir Kehamil Persali Persalinan
an nan
Umur Ibu Bayi PB/ Kea Kea Lakt
BB/ daan daan asi
jenis

- 21 mg - - - - - - Baik - -

22
5. Riwayat Kehamilan ini
 HPHT : 18 Agustus 2022
 TTP : Tidak ada
 Keluhan-keluhan pada
- Trimester I :Pasien mengatakan merasa mual muntah
- Trimester II :Pasien mengatakan sering merasa lelah, Nafus makan
menurun serta merasa cemas karena adanya striae gravidarium
 Pergerakan janin :
- Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak 24 jam terakhir: 10-20
Kali
- Bila lebih dari 20x dalam 24 jam, dengan frekuensi :>15’
 Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan)
- Rasa lelah : Ada
- Mual dan muntah yang lama : Ada
- Panas, menggigil : Ada
- Rasa nyeri/ panas waktu BAK : Tidak ada
- Oedema : Tidak Ada
 Diet/makan
- Makan sehari-hari : Pasien mengatakan makan hanya 1 kali dalam sehari
dengan porsi makan yang sedikit
- Pola eliminasi :
- BAK : 5-6 kali / hari
- BAB : 1-2 kali / hari
 Pola istirahat dan tidur : Malam = 7-8 jam ; Siang = 1 jam
 Seksualitas : Jarang dilakukan (1 x dalam sebulan)
 Imunisasi TT1 tanggal : Tidak Dilakukan TT2 tanggal :Tidak Dilakukan
 Kontrasepsi yang pernah digunakan : Suntik KB (Clyclogeston)
6. Riwayat Penyakit keluarga
- Jantung : Pasien mengatakan keluarga tidak ada
mengalami penyakit jantung.
- Hipertensi : Pasien mengatakan keluarga tidak ada
mengalami penyakit Hipertensi
- D.M : Pasien mengatakan keluarga tidak ada
mengalami penyakit DM
- Asma : Pasien mengatakan keluarga ada

23
mengalami penyakit Asma
7. Riwayat Sosial
- Perkwaninan :
- Kehamilan ini : Direncanakan
- Perasaan tentang kehamilan ini : Senang dan Bahagia

C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)


- BB :64 kg, TB : 160 cm, LILA :26 cm
- Tanda vital :
- Tekanan darah : 140/90 mmHg
- Denyut nadi :110x/menit
- Pernapasan : 28x/ menit
- Suhu : 38 ⁰C
- Kepala : Bersih tidak ada ketombe, tidak ada kutu, rambut
hitam dan tidak rontok.
- Wajah : Tidak pucat dan tidak edema,ada closmagravidarum
- Conjungtiva : Tidak Pucat
- Skelera mata : Tidak Ikhterus
 Hidung : Bersih tidak ada polip
 Mulut : Bersih, tida ada karies,gigi lengkap dan lidah juga
bersih
 Telinga : Bersih, tidaka ada cairan sekret
 Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjer tiroid
 Dada :
 Mamae : Asimetris
 Aksila : Tidak ada pemebengkakan kelenjer Limfe
 Ekstremitas
• Odema tangan dan jari : Tidak ada
• Odema ekstremitas bawah :tidak ada
• Varises tungkai :Ada
• Reflek patella : Positif
 Genitalia
1. Vulva : Pengeluaran : Tidak ada
2. Perineum : Bekas luka : Tidak ada
 Abdomen :

24
• Pembesaran : Simetris melebar
• Linea : Ada
• Striae : Tidak ada
• Bekas luka operasi: Tidak ada
• Pergerakan janin : Ada

a. Leopod I : 3 jari dibawah PX , teraba kepala


b. Leopod II : Punggung kiri
c. Leopod III : Persentase bokong
d. Leopod IV : Kepala belum masuk PAP
- Kontraksi : Tidak ada
- DJJ ada :Pada punctum maksimun kuadrat bawah perut
- TBJ : (20-13) x 155 = 1.085

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan Laboratrium
 Protein
 Hemoglobin : Tidak dilakukan
 Hematokrit : Tidak
 Rhesus : Tidak
 Golongan darah : Tidak dilakukan
 DLL

25
ANALISA DATA

No DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : perubahan pada ibu hamil ketidakseimbangan
Pasien mengatakan terasa nutrisi kurang dari
mual ketika makan kebutuhan
DO : Progesteron dan Hc6
Pasien tampak mual dan
muntah peningkatan asam lambung

mual,muntah,anoreksia

ketidakseimbangan nutrisi kurang


dari kebutuhan
2 DS: pasien mengatakan resiko kekurangan
lemas perubahan pada ibu hamil volume cairan
DO: pasien tampak lemas
dan pucat
Progesteron dan Hc6

peningkatan asam lambung

mual,muntah,anoreksia

ketidakseimbangan nutrisi kurang


dari kebutuhan

resiko kekurangan volume cairan

3 DS: Nidasi gangguan citra tubuh


Pasien mengatakan kurang
percaya diri karena striae trodubilla, posika
gravidarum
DO : embriogesis
Bernafas
denganmenggunakan otot oronogesis
bantu pernafasan ( 28x/
menit) perubahan pada ibu hamil

esterogen

hiperpigmentasi

striae gravidarum

26
gangguan citra tubuh

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi ditandai dengan
pasien mual muntah
2. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume
cairan secara aktif.
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan prubahan fungsi tubuh ditandai
dengan striae gravidarium

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)


No
Keperawatan
1. Ketidak  Kaji adanya alergi
a. Nutritional status: Adequacy of nutrient makanan
seimbangan
b. Nutritional Status : food and Fluid  Kolaborasi dengan
nutrisi kurang dari Intake ahli gizi untuk
c. Weight Control menentukan jumlah
kebutuhan tubuh
Setelah dilakukan tindakan keperawatan kalori dan nutrisi
b/dketidak selama….nutrisi kurang teratasi dengan yang dibutuhkan
indikator: pasien
mampuan untuk
 Albumin serum  Yakinkan diet yang
memasukkan atau  Pre albumin serum dimakan
mengandung tinggi
mencerna nutrisi  Hematokrit
 Hemoglobin serat untuk
d/d pasien mual  Total iron binding capacity mencegah
Jumlah limfosit konstipasi
muntah
 Ajarkan pasien
bagaimana
membuat catatan
makanan harian.
 Monitor adanya
penurunan BB dan
gula darah
 Monitor lingkungan

27
selama makan
 Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan tidak
selama jam makan
 Monitor turgor kulit
 Monitor
kekeringan, rambut
kusam, total
protein, Hb dan
kadar Ht
 Monitor mual dan
muntah
 Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
 Monitor intake
nuntrisi
 Informasikan pada
klien dan keluarga
tentang manfaat
nutrisi
 Kolaborasi dengan
dokter tentang
kebutuhan
suplemen makanan
seperti NGT/ TPN
sehingga intake
cairan yang adekuat
dapat
dipertahankan.

2 Resiko  Fluid balance  Pertahankan


 Hydration catatan intake
kekurangan
 Nutritional Status : Food and Fluid dan output yang
volume cairan b/d Intake akurat
Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Monitor status
kehilangan
selama….. defisit volume cairan teratasi hidrasi
volume cairan dengan kriteria hasil: ( kelembaban
 Mempertahankan urine output sesuai membran
secara aktif
dengan usia dan BB, BJ urine normal, mukosa, nadi

28
 Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam adekuat, tekanan
batas normal darah
 Tidak ada tanda tanda dehidrasi, ortostatik ), jika
Elastisitas turgor kulit baik, membran diperlukan
mukosa lembab, tidak ada rasa haus  Monitor hasil
yang berlebihan lab yang sesuai
 Orientasi terhadap waktu dan tempat dengan retensi
baik cairan (BUN ,
 Jumlah dan irama pernapasan dalam Hmt ,
batas normal osmolalitas urin,
 Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal albumin, total
 pH urin dalam batas normal protein )
 Intake oral dan intravena adekuat  Monitor vital
sign setiap
15menit – 1 jam
 Kolaborasi
pemberian
cairan IV
 Monitor status
nutrisi
 Berikan cairan
oral
 Dorong keluarga
untuk membantu
pasien makan
 Kolaborasi
dokter jika tanda
cairan berlebih
muncul
meburuk

3 Gangguan citra Class- Psychosocial Adaption (N) Coping Ehancement


tubuh b/d
(5230)
perubahan fungsi
tubuh d/d striae Coping (1302) 1. Nilai
gravidarium Criteria hasil: pemahaman
1. Mencatat pengurangan stress (5) pasien dari
2. Menggunakan personal support proses
system (5) penyakit
3. Mencatat penurunan stress dari 2. Berikan

29
gejala fisik (5) suasana
Mencatat peningkatan kenyamanan penerimaan
psikologis (5)
CATATAN PERKEMBANGAN

No Hari/Tanggal No. Pukul/ Implementasi Evaluasi


Dx Jam
Kep
1 11 Januari DX 1 09.05  Kaji adanya alergi S: Klien mengatakan
makanan
2023 merasa mual dan muntah
 Kolaborasi dengan ahli gizi
09.35 untuk menentukan jumlah ketika makan
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien
 Yakinkan diet yang O: pasien terlihat mual
10.15 dimakan mengandung ketika makan
tinggi serat untuk
mencegahkonstipasi A: - masalah belum
teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

Dx2 12.35 S: Klien mengatakan


 Pertahankan catatan lemas
intake dan output yang
akurat O: pasien tampak pucat
 Monitor status hidrasi A: Masalah belum teratasi
12. 55 ( kelembaban membran
mukosa, nadi adekuat, P: Intervensi dilanjutkan:
tekanan darah ortostatik
), jika diperlukan

Dx3 13.05 1. Nilai pemahaman S: Klien mengatakan tidak


percaya diri keika ditempat

30
pasien dari proses ramai karena striae
gravidarum
penyakit
O: pasien tampak kaku
2. Berikan suasana
A: Masalah belum teratasi
penerimaan
P: Intervensi dilanjutkan:

2 12 Januari Dx1 08.45  Kaji adanya alergi S: klien mengatkan masih


makanan
2023 mual muntah
 Kolaborasi dengan ahli gizi
09.34 untuk menentukan jumlah O: pasien tampak mual
kalori dan nutrisi yang
ketika makan
dibutuhkan pasien
 Yakinkan diet yang A: masalah belum teratasi
10.10 dimakan mengandung
P: intervensi dilanjutkan
tinggi serat untuk
mencegahkonstipasi

Dx2 11.00  Pertahankan catatan S: klien mengatakan masih


intake dan output yang
lemas
akurat
 Monitor status hidrasi O: pasien tampak pucat
( kelembaban membran
A: masalah belum teratasi
mukosa, nadi adekuat,
11.30 tekanan darah ortostatik P: Intervensi dilanjutkan
), jika diperlukan

Dx3 13.05 1. Nilai pemahaman


pasien dari proses S: Klien mengatakan tidak
percaya diri keika ditempat

31
penyakit ramai karena striae
13.35 gravidarum
2. Berikan suasana
O: pasien tampak kaku
penerimaan
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

3 13 Jnuari Dx1 08.40  Kaji adanya alergi S: Klien mengatakan


makanan
2023 sudah mulai ada nafsu
 Kolaborasi dengan ahli gizi
09.00 untuk menentukan jumlah makan
kalori dan nutrisi yang
O: pasien sudah mulai
dibutuhkan pasien
 Yakinkan diet yang mencoba mengonsumsi
09.35 dimakan mengandung
makanan yang disukai
tinggi serat untuk
mencegahkonstipasi
10.00
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dihentikan

Dx2 10.25  Pertahankan catatan S: Klien mengatakan pagi


intake dan output yang
lemas sudah mulai
akurat
 Monitor status hidrasi berkurang
( kelembaban membran
O: dilihat dari psien sudah
mukosa, nadi adekuat,
10.50 tekanan darah ortostatik bisa ketoilet sendiri
), jika diperlukan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

Dx3 12.05 1. Nilai pemahaman S. Pasien mengatakan

32
pasien dari proses sudah mulai bisa
12.40 penyakit menerima perubahan pada
13.00 2. Berikan suasana tubuh ketika hamil
penerimaan O: pasien ampak lebih
rileks
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

BAB IV

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan rutin ibu
hamil untuk mendiagnosis komplikasi obstetri serta untuk memberikan informasi
tentang gaya hidup, kehamilan dan persalinan (Backe et al, 2015). Tujuan dari
pemeriksaan ANC salah satunya adalah mempersiapkan wanita dalam menghadapi
persalinan (NICE, 2012).Kesiapan persalinan adalah perencanaan awal dan persiapan
melahirkan yang bertujuan untuk membantu perempuan, suami dan keluarga agar siap
untuk melahirkan dengan membuat rencana menghadapi komplikasi dan hal tak
terduga (FCI, 2016; WHO, 2006).
1.2 Saran
Dengan mempelajari materi ini mahasiswa Profesi Ners yang nantinya menjadi
seorang perawat professional agar dapat lebih terampil ketika menemukan pasien ibu

33
hamil dan dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.Mahasiswa dapat
melakukan tindakan-tindakan pemeriksaan awal persalinan untuk melakukan
pertolongan segera kepada pasien maternitas.

DAFTAR PUSTAKA

Bintabara, D., Mohamed, M. A., Mghamba, J., Wasswa, P., & Mpembeni, R. N.
(2015). Birth preparedness and complication readiness among recently delivered women in
chamwino district, central Tanzania: a cross sectional study. Reproductive health, 12, 1-8.

Gebre, A., & Mulugeta, A. (2015). Prevalence of anemia and associated factors
among pregnant women in North Western zone of Tigray, Northern Ethiopia: a cross-
sectional study. Journal of nutrition and metabolism, 2015.

Manuaba. (2011). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan kb.
Jakarta: EGC

Mutreja, S., & Kumar, A. (2015).Knowledge and practice of birth preparedness


among tribal women in Sukma District of Chhattisgarh, India. Int J Community Med Public
Health, 20, 66-71.

Nuryuniarti, R., & Nurmahmudah, E. (2019).Regulasi Hukum Bagi Bidan Dalam


Melakukan Asuhan Kebidanan Pada Balita Di Bidan Praktik Mandiri Menurut Permenkes
Nomor 28 Tahun 2017 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. Jurnal Ilmiah
Galuh Justisi, 7(2), 1-24.

34
Sriyouni, R., El Sinta, L., & Insani, A. A. (2017). Relationship of Continuity of
Midwifery Care During Antenal With Birth Preparedness in Working Area of Seberang
Padang Public Health Center 2017. Journal of Midwifery, 2(1), 9-17

Urassa, D. P., Pembe, A. B., & Mganga, F. (2012).Birth preparedness and


complication readiness among women in Mpwapwa district, Tanzania.Tanzania journal of
health research, 14(1).

Wilkison, judith M.2008. buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC
dan NOC di terjemahkan oleh: widyawati, dkk. Jakarta. EGC

35

Anda mungkin juga menyukai