Anda di halaman 1dari 11

METODOLOGI KEPERAWATAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Dosen Pengampu: Suratiah, M.Biomed

Oleh:

Kelompok 2 STr. Keperawatan 2B

1. Ni Ayu Dita Novia Larasati (11/P07120221060)


2. Ni Kadek Ardia Dwi Ayu Cahyani (12/P07120221061)
3. Ni Kadek Ayu Wulan Kusuma Dewi (13/P07120221062)
4. Ni Kadek Dian Pramudita Maheswari (14/P07120221063)
5. Ni Kadek Elsa Pratiwi (15/P07120221064)
6. Ni Kadek Emelia Dwijayanti (16/P07120221065)
7. Ni Ketut Dyah Okpiani (17/P07120221066)
8. Ni Komang Lisa Kastari (18/P07120221067)
9. Ni Komang Trisna Hadi Ningsih (19/P07120221068)
10. Ni Luh Ayu Kurnia Dewi (20/P07120221069)

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2022/2023
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “Diagnosis Keperawatan” tepat pada waktunya. Makalah ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Keperawatan di Poltekkes Kemenkes
Denpasar Jurusan Keperawatan kelas II B.

Dalam makalah ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini, diantaranya:

1. Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan akal pikiran dan kesehatan kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
2. Ibu Suratiah, M.Biomed selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi
Keperawatan di Poltekkes Kemenkes Denpasar.
3. Orang tua dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Dengan demikian penulis berharap semoga makalah ini
dapat dijadikan acuan sebagai bahan kajian dan sumber referensi bagi pembaca
sekalian dalam pembuatan makalah yang sama selanjutnya.

Denpasar, 12 Agustus 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... 2

DAFTAR ISI......................................................................................................... 3

BAB I .................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 5
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 5
BAB II................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ................................................................................................... 6

2.1 Pengertian Diagnosis Keperawatan............................................................ 6


2.2 Klasifikasi Diagnosis Keperawatan ........................................................... 6
2.3 Komponen Diagnosis Keperawatan ........................................................... 7
BAB III ................................................................................................................10

PENUTUP ...........................................................................................................10

1.1 Kesimpulan ............................................................................................ 10


1.2 Saran ...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien (UU Kesehatan No.36 tahun 2009).
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan harus mampu
menggunakan metode ilmiah yaitu menggunakan proses keperawatan. Proses
keperawatan merupakan metode bagi perawat untuk memberikan asuhan
keperawatan, sehingga seorang perawat harus mampu menerapkan proses
keperawatan dengan benar, keberhasilan dalam menerapkan proses
keperawatan yaitu dalam analisis data dan merumuskan diagnosis keperawatan.
Perumusan diagnosis keperawatan dimulai dengan pengelompokan data
yang diperoleh dari anamnesa, pengamatan dan pemeriksaan fisik lalu hasil
yang didapat dibandingkan dengan standar (kondisi normal), sehingga dapat
diketahui permasalahan kesehatan yang dialami pasien dan dapat dirumuskan
masalah kesehatan. Saat melakukan analisis data untuk perumusan diagnosis
keperawatan kemampuan seorang perawat sangat diperlukan untuk
mengkaitkan data dan menghubungkan data tersebut dengan konsep teori,
sehingga perawat mampu merumuskan diagnosis keperawatan dengan tepat.
Diagnosis keperawatan adalah analisis data subjektif dan objektif yang
didapatkan pada tahap pengkajian untuk ditegakkan diagnosis keperawatan.
Komponen diagnosis keperawatan terdiri dari masalah (P), etiologi atau
penyebab (E) dan gejala atau tanda (S). Dalam mendiagnosis diperlukan 80%-
100% tanda/gejala untuk memvalidasi diagnosis. Ketidaktepatan dalam
merumuskan diagnosis keperawatan akan berdampak pada rencana
keperawatan yang akan dilakukan kepada pasien, sehingga masalah yang
dialami tidak terselesaikan dan pasien tidak mencapai kesehatan yang optimal.
Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya hal tersebut dikarenakan perawat
dalam menganalisa data dan mengidentifikasi masalah pasien tidak tepat,
sehingga akan mempengaruhi dalam perumusan diagnosis keperawatan

4
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari diagnosis keperawatan?
b. Bagaimana klasifikasi dalam diagnosis keperawatan?
c. Bagaimana komponen dalam diagnosis keperawatan?

1.3 Tujuan
a. Diharapkan mahasiswa dapat memahami pengertian dari diagnosis
keperawatan
b. Diharapkan mahasiswa dapat memahami klasifikasi yang terdapat dalam
diagnosis keperawatan
c. Diharapkan mahasiswa dapat memahami komponen dalam diagnosis
keperawatan

5
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinis mengenai
seseorang,keluarga,atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau
proses kehidupan yang actual atau potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan
untuk mengidentifikasi respons klien individu, keluarga dan komunitas
terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan.
Perawat diharapkan memiliki rentang perhatian yang luas, baik pada
klien sakit maupun sehat. Respons – respons tersebut merupakan reaksi
terhadap masalah kesehatan dan proses kehidupan yang dialami klien. Masalah
kesehatan mengacu kepada respons klien terhadap kondisi sehat – sakit,
sedangkan proses kehidupan mengacu kepada respons klien terhadap kondisi
yang terjadi selama rentang kehidupannya dimulai dari fase pembuahan hingga
menjelang ajal dan meninggal yang membutuhkan diagnosis keperawatan dan
dapat diatasi atau diubah dengan intervensi keperawatan.

2.2 Klasifikasi Diagnosis Keperawatan


International council of nurses (ICN) sejak tahun 1991 telah
mengembangkan suatu sistem klasifikasi yang disebut dengan International
nurses council international classification for nursing practice (ICNP). Sistem
klasifikasi ini tidak hanya mencakup klasifikasi diagnose keperawatan, tetapi
juga mencakup klasifikasi intervensi dan tujuan (outcome) keperawatan.
Sistem klasifikasi ini disusun untuk mengharmonisasikan terminology
– terminology keperawatan yang digunakan di berbagai negara diantaranya
seperti Clinical care classification (CCC), North American Nursing Diagnosis
Association (NANDA), Home health care classification (HHCC),
Systematized Nomenclature of Medicine Clinical Terms (SNOMED CT),
International Classification of Functioning, Disability and Health (ICF),
Nursing Diagnostic System of the Centre for Nursing Development and
Research (ZEFP) dan Omaha System.

6
ICNP membagi diagnose keperawatan menjadi lima kategori, yaitu
Fisiologis, Psikologis, Perilaku, Relasional dan Lingkungan (Wake & Coenen,
1998). Kategori dan subkategori diagnosis keperawatan dapat dilihat pada
skema berikut :

2.3 Komponen Diagnosis Keperawatan


Diagnosis keperawatan memiliki dua komponen utama yaitu Masalah
(Problem) atau Label Diagnosis dan Indikator Diagnostik. Berikut masing-
masing komponen diagnosis:
1. Masalah (Problem)
Masalah adalah label diagnosis keperawatan yang menggambarkan inti
dari respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupannya.
Label diagnosis terdiri atas deskriptor (penjelas) dan fokus diagnostik.
(dapat dilihat dalam tabel)

7
Deskriptor merupakan pertanyaan yang menjelaskan bagaimana suatu
fokus diagnosis terjadi. Beberpa deskriptor yang digunakan dalam
diagnosis keperawatan sebagai berikut:

2. Indikator Diagnostik
Terdapat 3 jenis indikator diagnostik dalam diagnosis keperawatan, yaitu:
penyebab, tanda dan gejala, dan faktor risiko.
a. Penyebab
Penyebab (Etiology) adalah merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan status kesehatan. Penyebab dalam diagnosis
keperawatan dapat mencakup empat kategori, antara lain: (1) fisiologis,
biologis, atau psikologis; (2) efek terapi atau tindakan; (3) situasional
seperti lingkungan atau personal; dan (4) maturasional.
b. Tanda (Sign) dan Gejala (Symptom)
Tanda dan gejala adalah data subyektif dan data obyektif . Tanda adalah
data obyektif yang diperoleh dari pemeriksaan fisik, pemeriksaan

8
laboratorium dan prosedur diagnostik, sedangkan gejala adalah data
subyektif yang didapatkan dari hasil anamnesis. Tanda dan gejala
dikelompokkan menjadi dua: (1) mayor; dan (2) minor.
Tanda dan gejala mayor wajib ditemukan sekitar 80-100% untuk
validasi diagnosis, sedangkan tanda dan gejala minor tidak perlu
ditemukan, tetapi jika di temukan dapat mendukung penegakkan
diagnosis.
c. Faktor Risiko
Faktor risiko adalah kondisi atau situasi yang dapat meningkatkan
kerentanan klien mengalami masalah kesehatan.

Indikator diagnostik pada diagnosis aktual terdiri atas penyebab dan tanda atau
gejala. Pada diagnosis resiko tidak memiliki penyebab dan tanda/gejala, hanya
memiliki faktor resiko. Pada diagnosis promosi kesehatan hanya memiliki
tanda dan gejala yang menunjukkan klien untuk mencapai kondisi yang lebih
optimal.

9
BAB III

PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang,
keluarga,atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang actual atau potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk
mengidentifikasi respons klien individu, keluarga dan komunitas terhadap
situasi yang berkaitan dengan kesehatan. International Nurses Council
International Classification for Nursing Practice (ICNP) membagi diagnose
keperawatan menjadi lima kategori, yaitu Fisiologis, Psikologis, Perilaku,
Relasional dan Lingkungan. Diagnosis keperawatan memiliki dua komponen
utama yaitu Masalah (Problem) atau Label Diagnosis dan Indikator Diagnostik.
Masalah atau Label diagnosis terdiri atas deskriptor (penjelas) dan fokus
diagnostik sedangkan indikator diagnostik terdiri dari penyebab, tanda/gejala
dan faktor resiko.

1.2 Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, dengan adanya makalah ini diharapkan
para pembaca dapat memahami bagaimana diagnosis keperawatan. Dalam
penulisan ini, kami sadari masih banyak kekurangan, maka dari itu saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan
makalah kami.

10
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI PPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta
Selatan: DPP PPNI

11

Anda mungkin juga menyukai