Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KELOMPOK 2

METODOLOGI KEPERAWATAN

Disusun Oleh kelompok 2:

1.ULFA LESTARI_20334122

2.WIRANDA FITRI_ 20334128

3.YOLA ZAHRATUL AKHIARNI_20334131

4.NICKY CENDANA SALSADILA_20334140

Kelas: TK 1 E

Dosen pembimbing:

Ns. Debby Sinthania, S.Kep., M.Kep

PRODI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji saya panjatkan atas berkah rahmat yang di berikan Allah
kepada saya,sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa
ada halangan yang berarti.

Makalah ini di susun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi
Keperawatan yang di berikan oleh Ibu Ns. Debby Sinthania, S.Kep., M.Kep .
Terciptanya makalah ini,tidak hanya hasil dari kerja keras saya,melainkan banyak
pihak-pihak yang memberikan dorongan-dorongan motivasi,untuk itu saya.

Sekali lagi saya mengucapkan banyak – banyak terimakasih atas terselesainya


makalah ini,sebagai penulis, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesan sempurna. Untuk itu mohon kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki makalah ini di waktu mendatang.

Sumatera Barat, 9 Maret 2021


DAFTAR ISI

Daftar isi ......................................................................................................

BAB I Pendahuluan .....................................................................................

A. Latar Belakang ..............................................................................


B. Rumusan Masalah ........................................................................
C. Tujuan ...........................................................................................

BAB II Pembahasan ...................................................................................

Diagnosa Keperawatan

A. Pengertian Diagnnosa Keperawatan........................................................


B. Klasifikasi Diagnosa Keperawatan…………….........................................
C. Komponen Diagnosa Keperawatan………...............................................
D. Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI)……………………………

BAB III Penutupan ......................................................................................

A. Kesimpulan ..................................................................................
B. Saran ...........................................................................................

BAB IV Daftar Pusaka ................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Diagnosa keperawatan adalah analisis data subjektif dan objektif yang didapatkan
pada tahap pengkajian untuk ditegakkan diagnosis keperawatan. PPNI (2010)
komponen diagnosa keperawatan terdiri dari masalah (P), etiologi atau penyebab
(E) dan gejala atau tanda (S) atau terdiri dari masalah dengan penyebab (PE).
Perawat tidak merumuskan diagnosa keperawatan aktual sebesar 48,75% dan
resiko sebesar 35,0% (Mira, 2014). Data lain menunjukkan bahwa perawat tidak
merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan problem, etiologi, dan symptom
sebesar 89,6% dan tidak dirumuskan diagnosa keperawatan aktual/resiko
sebesar 51,0% (Yanti, 2013). Ketidaktepatan dalam merumuskan diagnosa
keperawatan akan berdampak pada rencana keperawatan yang akan dilakukan
kepada pasien, sehingga masalah yang dialami tidak terselesaikan dan pasien
tidak mencapai kesehatan yang optimal. Faktor – faktor yang menyebabkan
terjadinya hal tersebut dikarenakan perawat dalam menganalisa data dan
mengidentifikasi masalah pasien tidak tepat, sehingga akan mempengaruhi dalam
perumusan diagnosa keperawatan (Deswani, 2009). Perawat tidak mencatat
diagnosa keperawatan yang mencerminkan PE/PES dan tidak merumuskan
diagnosa keperawatan aktual/potensial sebesar 72,2% (Berthiana, 2013). Hal ini
menunjukkan bahwa kompetensi perawat dalam menganalisis data dan
perumusan diagnosa keperawatan akan mempengaruhi dalam penyelesaian
masalah kesehatan yang dialami pasien (Setiadi, 2012).

Landasan Hukum SDKI Tujuan Standarisasi Diagnosis Proses Penyusunan SDKI


Penegakan Diagnosis dengan SDKI Penerapan SDKI

Undang Undang Kep. No. 38 Tahun 2014 Standar Profesi Standar Kompetensi
Pendidikan: Vokasi, Ners Generalis, Ners Spesialis, Ners Subspesialis
Kekhususan: Gadar, Kamar Bedah, Kritis, Jiwa, Maternitas, dll. P P N I SKP SK
SAK Standar Asuhan Keperawatan - Diagnosis - Intervensi - Luaran (outcome)
Standar Kinerja Profesional Penjaminan Mutu Pendidikan Riset Etika Penilaian
Kerja.

Pasal 13 UU No. 44 Tahun 2009 tentang RS Setiap tenaga kesehatan yang


bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi,
menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien Pasal 66 UU
No. 36 Tahun 2014 tentang Nakes Pasa l66 UU No. 36 Tahun 2014 tentang
Nakes Setiap tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik berkewajiban untuk
mematuhi standar profesi,standar pelayanan profesi, dan standar prosedur Setiap
tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik berkewajiban operasional untuk
mematuhi standar profesi, standar pelayanan profesi, dan standar prosedur
operasional Pasal 36 UU No. 36 Tahun 2014 tentang Nakes Pasal36 UU No. 36
Tahun2014 tentang Nakes Standar profesi dan standar pelayanan profesi
untukmasing-masingjenis tenaga kesehatan ditetapkan oleh Organisasi profesi
bidang kesehatan dan disahkan olehmenteri Standar profesi dan standar
pelayanan profesi untuk masing- masing jenis tenaga kesehatan ditetapkan oleh
Organisasi profesi bidang kesehatan dan disahkan oleh menteri.

Pasal 28 UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan Praktik keperawatan harus


didasarkan pada kode etik, standar pelayanan, standar profesi, dan standar
prosedur operasional. Pasal 30 UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat
berwenang untuk menegakkan diagnosis keperawatan. Perawat merupakan
Penegak Diagnosis (Diagnostician)

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penyusun


merumuskan masalah untuk dikaji. Masalah pokok dalam pembahasan ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari Diagnosa Keperawatan?


2. Bagaimana Klarifikasi Diagnosa Keperawatan?
3. Apa saja Komponen Diagnosa Keperawatan?
4. Apa itu SDKI?

C. Tujuan Pembuatan Makalah


Dalam penyusunan Makalah ini dengan tujuan sebagai berikut:
1. Bisa mengartikan atau menjelaskan tentang Diagnosa Keperawatan!
2. Untuk mengetahui Klarifikasi Diagnosa Keperawatan!
3. Untuk mengetahui Komponen-Komponen Diagnosa Keperawatan!
4. Untuk mengetahui apa itu SDKI !

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis tentang respons individu,keluarga,
atau komunitas terhadap masalah kesehatan yang actual dan potensial,atau
proses kehidupan.

Diagnosa keperawatanmerupakan suatu pernyataan yang menjelaskan respon


manusia . status kesehatan atau risiko perubahan pola 2 dari individu atau
kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan
memberikan intervensi secara pastiuntuk menjaga status kesehatan, membatasi,
mencegah, atau mengubahnya.

Diagnosa keperawatan adalah masalah kesehatan actual dan potensial dimana


berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, ia mampu dan mempunyai
kewenangan untuk memberikan tindakan keperawatan. diagnosa keperawatan
sebagai keputusan klinis mengenaiindividu, keluarga, atau masyarakat yang
diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisis cermat dan
sistematis, memberikan dasar pembuatan ketentuan+ketentuan untuk terapi yang
pasti dimana perawat bertanggung jawab. jadi, dari beberapa pendapat diatas
dapat disimpulkan bahwa diagnosakeperawatan adalah keputusan klinis
mengenai respon individu, keluarga, ataumasyarakat yang diperoleh melalui
proses pengumpulan data terhadap masalahkesehatan yang aktual maupun
potensial guna menjaga status kesehatan.

B. Klasifikasi Diagnosis Keperawatan
International Council of Nurses (ICN) sejak tahun 1991 telahmengembangkan
suatu sistem klasifikasi yang disebut dengan
International Nurses Council International for Nursing Practice (ICNP).
Sistem klasifikasi ini tidak hanya mencakup klasifikasi diagnosis keperawatan,
tetapi juga mencakup klasifikasi intervensi dan tujuan (out come) keperawatan.
Sistem klasifikasi ini disusun untuk mengharmonisasikan terminologi-terminologi
keperawatan yang digunakan di berbagai negara diantaranya seperti Clinical
Care Classification (CCC), North American Nursing Diagnosis Association
(NANDA), Home Health Care Classification (HHCC), Systematized
Nomenclature of Medicine Clinical Terms (SNOMED CT),
International Classification of Functioning, Disability and Health (ICF),
Nursing Diagnostic System of theCentre for Nursing Development and Research
(ZEFP) dan Omaha System (Hardiker et al, 2011; Muller-Staub et al, 2007; Wake
& Coenen, 1998).

ICNP membagi diagnosis keperawatan menjadi lima ketegori, yaitu


Fisiologis,Psikologis, Perilaku, Relasional, dan Lingkungan (Wake & Coenen,
1998).

Klasifikasi Diagnosis Keperawatan (ICNP)


1. Fisiologis
 Respirasi
 Sirkulasi
 Nutrisi dan cairan
 Eliminasi
 Aktivitas dan Istirahat
 Neurosensori
 Reproduksi dan seksualitas

1. Psikologis
 Nyeri dan kenyamanan
 integritas ego
 pertumbuhan dan perkembangan

2. Perilaku
 Kebersihan diri
 penyuluhan dan pembelajaran

3. Relasional
 interaksi sosial

4. Lingkungan
 keamanan dan proteksi
C. Komponen Diagnosa Keperawatan
Rumusan diagnosis keperawatan mengandung tiga komponen utama, yaitu :

1. Problem (P/masalah),
merupakan gambaran keadaan klien dimana tindakan
keperawatan dapat diberikan.
Masalah adalah kesenjangan atau penyimpangan  dari keadaan normal yang
seharusnya tidak terjadi.
Tujuan : menjelaskan status kesehatan klien atau masalah kesehatan klien secara
jelas dansesingkat mungkin. Diagnosis keperawatan disusun dengan
menggunakan standart yangtelah disepakati (NANDA, Doengoes, Carpenito,
Gordon, dll), supaya :
a. Perawat dapat berkomunikasi dengan istilah
yang dimengerti secara umum 
b. Memfasilitasi dan mengakses diagnosa keperawatan
c. Sebagai metode untuk mengidentifikasi perbedaan
masalah keperawatan denganmasalah medis
d. Meningkatkankerjasama perawat dalam mendefinisikan diagnos
a dari data pengkajian dan intervensi keperawatan, sehingga
dapat meningkatkan mutu asuhankeperawatan.

.
2. Etiologi (E/penyebab),
keadaan ini menunjukkan penyebab keadaan atau masalahkesehatan yang
memberikan arah terhadap terapi keperawatan. Penyebabnya meliputi : perilaku,
lingkungan, interaksi antara perilaku dan lingkungan.
Unsur-unsur dalam identifikasi etiologi :
a. Patofisiologi penyakit : adalah semua proses penyakit, akut atau
kronis yang dapatmenyebabkan / mendukung masalah. 
b. Situasional : personal dan lingkungan (kurang pengetahuan,
isolasi sosial, dll)
c. Medikasi (berhubungan dengan
program pengobatan/perawatan) : keterbatasan institusi atau
rumah sakit, sehingga tidak mampu memberikan perawatan.
d. M a t u r a s i o n a l
Adolesent : ketergantungan dalam kelompok 
Young Adult : menikah, hamil, menjadi orang tua
Dewasa : tekanan karier, tanda-tanda pubertas.

3. Sign &symptom(S /tanda&gejala),


adalah ciri, tanda atau gejala, yang merupakaninformasi yang diperlukan untuk
merumuskan diagnosis keperawatan.

Jadi rumus diagnosis keperawatan adalah : PE /PES

D. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia


 TUJUAN PENYUSUNAN SDKI
 Bagi Pelayanan Keperawatan Menjadi acuan dalam menegakkan
diagnosis keperawatan Meningkatkan otonomi perawat Memudahkan
komunikasi intraprofesional Meningkatkan mutu asuhan keperawatan
Mengukur beban kerja dan reward perawat.
 Bagi Pendidikan Keperawatan Mengarahkan dan menguatkan proses
pembelajaran pada pendidikan keperawatan Diagnosis keperawatan
merupakan kumpulan konsep inti dalam praktik keperawatan fokus
pembelajaran Diagnosis keperawatan mengarahkan peserta didik dan
pendidik keperawatan dalam mempelajari konsep-konsep dasar untuk
dapat memahami konsep inti.
 Bagi Penelitian Keperawatan Memperluas area penelitian keperawatan
Diagnosis keperawatan merupakan kumpulan Fenomena Keperawatan
yang dapat menjadi fokus penelitian Dapat dikembangkan penelitian:
Penelitian epidemiologis Uji validitas dan uji sensitivitas/spesifitas
Penelitian eksprimental

 ASUHAN KEPERAWATAN
Evaluasi Diagnosis Keperawatan merupakan bagian vital dalam menentukan
asuhan keperawatan yang sesuai untuk membantu klien mencapai kesehatan
yang optimal Diagnosis Pengkajian Intervensi Implementasi.
Nursing Diagnosis Terminologies International Classification for Nursing
Practice Diagnosis Classification Clinical Care Classification ICNP-DC
Nursing Diagnostic System of the Centre for Nursing Development and
Research Omaha System CCC North American Nursing Diagnosis
Association ZEFP Nursing Diagnosis NANDA International Classification of
Functioning, Disability and Health ICF SNOMED CT HHCC Home Health
Care Classification Systematized Nomenclature of Medicine Clinical Terms

Membakukan dan mengesahkan SDKI Mendapatkan masukan untuk


penyempurnaan Membahas dan merevisi Draft SDKI Tim Kerja menyiapkan
Draft SDKI Revisi Kontinu Workshop 30 Nov 2016 Finalisasi & RTL
Pembentukan Panitia Pengembangan SDKI Template & Tim Kerja Panitia
SDKI Rapat pertama Panitia 21 Juni 2016

 PEMBENTUKAN PANITIA PENGEMBANGAN SDKI & KESEPAKATAN


PENYUSUNAN
Penerbitan Surat Keputusan Panitia Pengembangan Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia (SDKI) oleh Ketua Umum dan Sekretaris DPP PPNI.
Dalam rapat pertama Panitia Pengembangan SDKI, dilakukan hal-hal sebagai
berikut: Penjelasan maksud dan tujuan penyusunan SDKI Kesepakan cara
kerja, termasuk time table penyusunan SDKI Penentuan Penanggung Jawab
pada setiap kegiatankegiatan penyusunan SDKI.

 PENETAPAN TEMPLATE SDKI DAN PEMBENTUKAN TIM KERJA


DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Dalam rapat kedua, Panitia SDKI menyepakati template diagnosis
keperawatan dan format buku SDKI. Pada rapat-rapat selanjutnya dilakukan
hal-hal sebagai berikut: Panitia Pengembangan SDKI membentuk Tim Pokja
Diagnosis Keperawatan (TPDK) yang terdiri atas praktisi dan akademisi
keperawatan. Menugaskan TPDK menyiapkan draft awal SDKI sesuai
dengan template yang telah disepakati Mengumpulkan referensi-referensi
pendukung, berupa textbook dan jurnal ilmiah serta sumber lain seperti
diagnosis keperawatan dari negara/lembaga lain, Panduan Asuhan
Keperawatan yang telah diimplementasikan di pelayanan kesehatan.

 REVISI BERKELANJUTAN DRAFT SDKI


Mengorganisasi komunikasi dengan TPDK untuk membahas kemajuan
penulisan diagnosis keperawatan. Mengompilasi seluruh draft yang telah
disusun TPDK dan dilakukan pertemuan untuk melakukan pembahasan yang
dilakukan dalam tim kecil sesuai area peminatan keilmuan, kemudian dalam
tim besar berupa pleno untuk mendapatkan masukan dan koreksi. Pertemuan
pembahasan ini menghasilkan draft akhir SDKI. Pengembangan draft akhir
SDKI dan rapat-rapat. Setiap minggu dilakukan rapat untuk membahas dan
menunjukkan kemajuan draft akhir. Panitia Pengembangan SDKI membantu
dalam penyuntingan akhir SDKI. Dalam 6 kali rapat, draft akhir dituntaskan
dan siap diajukan untuk Workshop SDKI.

 WORKSHOP SDKI
Mengundang para pakar, praktisi dan akademisi keperawatan untuk
memberikan masukan demi penyempurnaan draft akhir SDKI. TPDK
melaksanakan rapat-rapat untuk revisi draft akhir SDKI sesuai dengan
masukan hasil workshop. TPDK melakukan finalisasi draft akhir dalam bentuk
Buku SDKI.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Diagnosa keperawatanmerupakan suatu pernyataan yang menjelaskan
respon manusia . status kesehatan atau risiko perubahan pola 2 dari
individu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat
mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pastiuntuk menjaga
status kesehatan, membatasi, mencegah, atau mengubahnya.
International Council of Nurses (ICN) sejak tahun 1991
telahmengembangkan suatu sistem klasifikasi yang disebut dengan
International Nurses Council International for Nursing Practice (ICNP).
Sistem klasifikasi ini tidak hanya mencakup klasifikasi diagnosis
keperawatan, tetapi juga mencakup klasifikasi intervensi dan tujuan
(out come) keperawatan.
Rumusan diagnosis keperawatan mengandung tiga komponen utama, yaitu
Problem (masalah), Etiologi (E/penyebab), dan Sign& symptom (S/ tanda& gejala).
Tujuan penyusunan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Bagi Pelayanan Keperawatan Menjadi acuan dalam menegakkan
diagnosis keperawatan Meningkatkan otonomi perawat Memudahkan
komunikasi intraprofesional Meningkatkan mutu asuhan keperawatan
Mengukur beban kerja dan reward perawat.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak kesalahan-
kesalahan, sehingga saya mengharapkan kritik dari pembaca agar
makalah yang saya buat ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/401652477/klasifikasi-diagnosa

Abd. Wahid dan Imam Suprapto. (2012).

Dokumentasi Proses Keperawatan.

Yogyakarta :Nuha Medika

Ali, Z. (2009). Dasar-Dasar Dokumentasi

Keperawatan. Jakarta : EGC.

https://docplayer.info/49111647-Standar-diagnosis-keperawatan-indonesia.html

repository.usu.ac.id

Anda mungkin juga menyukai